Dokumen tersebut membahas tentang keikhlasan dalam beribadah berdasarkan ayat-ayat Alquran. Ayat pertama menjelaskan tentang sabar ketika ditimpa cobaan dan ucapan istirjaa. Ayat kedua memerintahkan untuk menyembah Allah sepenuhnya tanpa syirik.
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
Bab 2 Keikhlasan dalam Beribadah
1. BAB 2
KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH
1. QS. Al-An’am: 162-163
162. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
163. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa
ilaihi raaji'uun"[101].
[101] Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini
dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa
marabahaya baik besar maupun kecil.
Isi Kandungan Surat:
Perintah untuk penyerahan diri dengan penuh kerendahan serta kepasrahan dalam
upaya mendapatkan keridaan Allah atau mengabdi kepada-Nya tanpa pamrih
Menyadari dan bersumpah tidak menyekutukan Allah dan menjadi orang yang
pertama serta mengutamakan Islam sebagai tatanan kehidupannya demi mencapai
tujuan hidup yakni melaksanakan perintah-perintah Allah.
Senantiasa melaksanakan perintah-perintah Allah sepanjang hidup dan menjalankan
perintah Allah.
2. Al-Bayyinah: 5
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].
2. [6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan
terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai
kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
Isi Kandungan Surat:
Perintah kepada manusia supaya menyembah Allah baik dalam keadaan berdiri,
duduk, dan berbaring.
Menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya yakni dengan
menjauhkan diri dari sifat-sifat kemusyrikan
Sifat musyrik antara lain dapat berupa :
1. Percaya akan adanya Allah, tetapi tidak mau
melaksanakan segala perintah-Nya
2. Memutuskan perkara tidak sesuai dengan ketentuan
hukum Allah, pada hal ia mengetahui dan meyakini
kebenaran hukum Allah.