3. FIRSTUP
CONSULTANTS
INDUSTRI 4.0
Gagasan dan terminologi penggunaan istilah Industri 4.0 diajukan oleh Kagermann dkk. pada 2011
di Jerman sebagai bagian dari proposal baru kebijakan ekonomi atau strategi teknologi tinggi
Jerman yang akan datang (Piccarozzi et al., 2018 dan Muhuri et al., 2019). Melalui sebuah program
strategis untuk mengembangkan sistem produksi dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan
produktivitas industri nasional.
Industri 4.0 berasal dari konsep manufaktur cerdas yang merupakan sistem adaptif yang melayani
berbagai macam produk dan kondisi yang sering berubah-ubah. Dengan demikian akan terjadi
peningkatan produktifitas, kualitas dan fleksibilitas terhadap pemenuhan kebutuhan konsumen
bersifat khusus (customized) dan masal secara berkelanjutan. Revolusi industri 4.0 ini merupakan
fenomena yang akan terus bergulir di masa mendatang dan akan terus mengalami berbagai
kemajuan.
Coba tonton video ini : https://www.youtube.com/watch?v=jMAwpZWqYk0
3
4. FIRSTUP
CONSULTANTS
INDUSTRI 4.0 MENURUT BDI
Penjelasan yang lebih mudah dipahami mungkin dapat mengacu pada pendapat Federasi Industri
Jerman/ BDI (2016) yang menjelaskan bahwa Industri 4.0 memiliki sifat atau komponen sebagai
berikut:
1. Social Machines, Mesin-mesin yang canggih saling berinteraksi seperti layaknya manusia
dengan media sosial online. Mesin-mesin bekerja sama dan mengorganisasi diri mereka untuk
mengatur proses produksi sesuai jadwal. Bahkan, mereka mampu memprediksi secara dini jika
ada kemungkinan masalah sehingga dapat segera ditangani (Lee dkk, 2013). Hal ini
mengakibatkan proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu, mereka juga
terhubung secara real time dengan sistem IT di perusahaan sehingga dapat berkomunikasi
dengan bagian maintenance, penjualan, RnD atau bagian yang lainnya.
2. Global Facility dan Virtual Production. Mesin-mesin perusahaan terhubung ke sistem penyedia
dan pelanggan. Jika terjadi perubahan maka mereka akan langsung mencari solusi yang optimal
dan bertindak secara independen (misalkan jika penyedia tidak bisa mengirim material).
Operator dapat menggunakan teknologi virtual (augmented reality) untuk mengawasi dan
mengendalikan jalannya proses produksi. Kondisi ini memungkinkan pengendalian produksi
dapat dilakukan pada jarak jauh sehingga pekerja lebih leluasa. Sebagai tambahan, simulasi
virtual juga dapat membantu tenaga ahli perusahaan untuk mengoptimasi proses produksi
secara real time.
4
5. FIRSTUP
CONSULTANTS
INDUSTRI 4.0 MENURUT BDI
Penjelasan yang lebih mudah dipahami mungkin dapat mengacu pada pendapat Federasi Industri
Jerman/ BDI (2016) yang menjelaskan bahwa Industri 4.0 memiliki sifat atau komponen sebagai
berikut:
3. Smart Products. Tiap produk yang dihasilkan menyimpan data (operasi, status, material, asal
penyedia, konsumen, dsb) dalam bentuk RFID chips. Melalui teknologi ini, produk yang belum
jadi mampu memberitahu mesin apa yang harus dilakukan untuk memprosesnya. Bahkan,
pelanggan dapat terlibat untuk memantau proses produksinya.
4. Smart Services. Produk yang telah dipasarkan dan berada di tangan konsumen masih tetap
mampu mengumpulkan dan mengirim data terkait perilaku penggunaan produk tersebut.
Selanjutnya, data yang terkumpul akan dianalisis oleh produsen. Produsen akan melakukan
perbaikan dan pengembangan produk sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih baik
kepada pelanggan.
Coba tonton video ini : https://www.youtube.com/watch?v=jMAwpZWqYk0
5
8. FIRSTUP
CONSULTANTS
DEFINISI TEKNIK INDUSTRI
8
Dalam perkembangan terkini, Institute of Industrial and Systems Engineers (IISE, 2021),
mendefinisikan Teknik Industri sebagai berikut:
“Industrial and systems engineering (ISE) is concerned with the
design, improvement, and installation of integrated systems of
people, materials, information, equipment, and energy. It draws
upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical,
and social sciences together with the principles and methods of
engineering analysis and design, to specify, predict, and evaluate
the results to be obtained from such systems.”
9. FIRSTUP
CONSULTANTS
PERKEMBANGAN TEKNIK INDUSTRI
9
Ilmu teknik industri merupakan sebuah ilmu kerekayasaan yang memiliki obyek kajian
sistem integral yang terdiri dari manusia sebagai unsur utama, mesin dan material. Hasil
keluaran dari garapan ilmu ini bukan produk riil, melainkan nilai tambah (added value).
Berbeda dengan disiplin ilmu kerekayasaan lainnya, teknik industri mengkaji secara
intens proses interaksi antara manusia dengan manusia, manusia dengan mesin dan
manusia dengan material.
10. FIRSTUP
CONSULTANTS
SEJARAH TEKNIK INDUSTRI
10
1881 - Frederick W. Taylor :
• Mengawali studi tentang pengukuran waktu kerja (time study)
• Mengintroduksikan “The Principles of Scientific Management” dalam studi mengenai
tata cara dan pengukuran kerja (1911)
• Mengenalkan sistem pemberian insentif berdasarkan hasil time studies
1907 – Henry L. Gantt :
SEJARAH PERKEMBANGAN DISIPLIN TEKNIK INDUSTRI
• Mengembangkan sistem pemberian upah dan bonus kerja
• Mengintroduksikan peta Gantt (bar chart) sebagai alat perencanaan dan
• pengendali kerja
1909 – Frank B. Gilberth :
• Mempublikasikan papernya yang terkenal “Bricklaying System” yang merupakan awal
dari studi mengenai gerakan kerja (motion study)
• Mengintroduksikan prinsip-prinsip ekonomi gerakan (motion economy) Bersama
dengan istrinya Lilian Gilberth selanjutnya memasukkan unsur perilaku manusia dalam
studi tentang kerja/manajemen dan mempublikasikan “Applied Motion Study”
11. FIRSTUP
CONSULTANTS
SEJARAH TEKNIK INDUSTRI
11
1913 – Dr. Lilian Gilberth
• mengangkat masalah sosial dan hubungan antar manusia dalam engineering
• Dia terkenal sebagai wanita pertama dalam engineering dan duta pertama dan ilmu manajemen
yang mendapatkan banyak penghargaan dari organisasi-organisasi profesional • dan pemerintahan
dari seluruh dunia.
• Dia adalah wanita pertama yang terpilih dalam "National Academy of Engineering".
1924 – W. A. Shewart:
• prinsip-prinsip dasar tentang quality control
1968 – Peter Druker:
• menjelaskan pentingnya ”Scientific Management” yang saat ini kita sebut sebagai Teknik Industri
12. FIRSTUP
CONSULTANTS
TEKNIK INDUSTRI DI INDONESIA
12
Di Indonesia, keahlian Teknik Industri diperkenalkan oleh Matthias Aroef pada tahun 1958,
sekembalinya dari Cornell University. Tahun 1960 di ITB dibuka subjurusan Teknik Produksi di
bawah jurusan Teknik Mesin, sebagai embrio berdirinya Teknik Industri pada tahun 1971.
Pendidikan Pasca Sarjana Teknik Industri dimulai pada tahun 198O (ITB) serta 1995 (ITS), dan
gelar doktor di dalam negeri yang pertama diberikan pada tahun 1982 oleh ITB kepada Kuntoro
Mangkusubroto.
Pada tahun 1993 di Indonesia terdapat 55 perguruan tinggi (negeri dan swasta) dan pada tahun
1999 ada sekitar 100 lebih perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi Sarjana Teknik
Industri. Pada tahun 1967 berdiri Persatuan Ahli Teknik Industri (Persati), yang hanya aktif dalam
beberapa tahun. Pada tahun 1987 berdirilah lkatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri
Indonesia (ISTMI).