Spesifikasi:
                                          Ukuran: 14x21 cm
                                            Tebal: 225 hlm
                                           Harga: Rp 32.800
                                     Terbit pertama: Februari 2005
                                           Sinopsis singkat:

Struktur data merupakan salah satu ilmu fundamental untuk mempelajari pemrograman. Mahasiswa TI
dan orang yang mempelajari TI pasti pernah mempelajarinya, terutama di masa-masa awal perkenalan
                                    dengan dunia pemrograman.
  Seperti buku struktur data lainnya, buku ini akan menjelaskan poin-poin utama dalam struktur data
seperti pointer, linked list, stack, queue, tree, sorting, dan lain-lain. Akan tetapi buku ini ditulis dengan
                      lebih berani dan tampil beda dari buku struktur data lainnya.
9
                                               FUNGSI




9.1     Fungsi
Apabila program yang Anda buat sudah terlalu panjang, Anda akan
kesulitan membaca dan mengerti jalannya program tersebut. Untuk
itu ada baiknya Anda memecahnya menjadi beberapa bagian
(modul) yang tentunya akan lebih memudahkan Anda untuk mencari
kesalahan program dan memperbaikinya serta membuat
dokumentasinya. Untuk membuat modul, C++ menyediakan fungsi.
Fungsi berguna untuk     mengumpulkan statement yang dapat
dijalankan menjadi satu dalam suatu blok dan menjalankannya
kembali hanya dengan menuliskan nama fungsi yang
menampungnya.
Selain itu, fungsi juga banyak dipakai untuk menampung baris-baris
perintah yang sering dipakai dalam sebuah program.
Deklarasi fungsi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
   Header fungsi tanpa parameter.
   Header fungsi dengan parameter.



                                                               97
9.1.1       Header Fungsi Tanpa Parameter

Bentuk umum:
     tipeData namaFungsi()

Contoh:
     int JumlahIsi()
     double Random()
     char* Nama()
     void Clear()

Penulisan header fungsi tanpa parameter diawali dengan tipe data
dan diikuti dengan nama fungsi, kurung buka, dan kurung tutup
(‘( )’). Jika fungsi tidak mengembalikan nilai, tipe data yang
digunakan adalah void.
Berikut ini digambarkan struktur blok fungsi tanpa parameter.




            Gambar 9.1 Struktur blok fungsi tanpa parameter


Contoh Soal:

prg0901.cpp                                             Output:
                                                        x = 1
     1   #include <iostream>                            y = 2
     2   using namespace std;                           x+y = 3
     3
                                                        xy = 2
     4   int x;
     5   int y;
     6




98
7     int Tambah()
  8      {
  9        return x + y;
 10      };
 11
 12     int Kali()
 13      {
 14        return x * y;
 15      };
 16
 17     int main()
 18      {
 19        cout << "x = ";
 20        cin >> x;
 21        cout << "y = ";
 22        cin >> y;
 23
 24       cout << "x+y = " << Tambah() << endl;
 25       cout << "xy = " << Kali() << endl;
 26
 27       return 0;
 28      };




9.1.2      Header Fungsi dengan Parameter

Bentuk umum:
   tipeData namaFungsi ( <Daftar_parameter> )

Contoh:
   int Jumlahkan(int a, int b)
   double ArcCos(double x)
   void List(int n, char* header)

Penulisan header fungsi dengan parameter hampir sama dengan
fungsi tanpa parameter, yaitu diawali dengan tipe data, lalu nama
fungsi, dan diikuti dengan parameter-parameter (yang berada di
dalam kurung) yang masing-masing dipisahkan dengan koma
beserta dengan tipenya.
Berikut ini digambarkan struktur blok fungsi dengan parameter.




                                                                 99
Gambar 9.2 Struktur blok fungsi dengan parameter


Contoh Soal:

prg0902.cpp                                           Output:
                                                      x = 1
    1   #include <iostream>                           y = 2
    2   using namespace std;                          x+y = 3
    3                                                 xy = 2
    4   int Tambah(int a, int b)
    5    {
    6      return a + b;
    7    };
    8
    9   int Kali(int a, int b)
   10    {
   11      return a * b;
   12    };
   13
   14   int main()
   15    {
   16      int x, y;
   17
   18     cout << "x = ";
   19     cin >> x;
   20     cout << "y = ";
   21     cin >> y;
   22
   23     cout << "x+y = " << Tambah(x, y) << endl;
   24     cout << "xy = " << Kali(x, y) << endl;
   25
   26     return 0;
   27    };




9.2     Parameter Formal dan Aktual
Jika sebuah fungsi memiliki parameter yang berada di dalam kurung
( ), parameter tersebut disebut sebagai parameter formal, sedangkan



100
parameter yang terdapat pada baris perintah pemanggil fungsi
tersebut disebut sebagai parameter aktual.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan di bawah ini.

   void Hitung(char a, char b, int &c)
   {                                         a, b dan c adalah
    …                                        Parameter Formal
   };

   int hasil;                             3, 7, dan hasil
                                          adalah Parameter
   Hitung(3, 7, hasil);                   Aktual
   …

Pada contoh di atas, fungsi Hitung memiliki parameter a, b, dan c
yang disebut sebagai parameter formal. Fungsi hitung tersebut
dipanggil pada program utama dengan parameter 3, 7, dan hasil.
Parameter 3, 7, dan hasil dikenal dengan sebutan parameter aktual.
Kemudian, parameter aktual 3, 7, dan hasil tersebut masing-masing
ditransfer kepada parameter formal a, b, dan c sesuai dengan
urutannya sehingga procedure hitung a bernilai 3, b bernilai 7, dan c
berisi variabel penampung hasil.
Transfer parameter akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian
berikutnya.


9.3     Transfer Parameter
Saat kita memanggil suatu fungsi dengan parameter, sebenarnya
telah terjadi pengiriman parameter dari parameter aktual (yang
terdapat pada pemanggil fungsi) ke parameter formal (yang terdapat
pada fungsi tersebut). Pengiriman parameter tersebut dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu:
    Transfer paramater by value (secara nilai).
    Transfer parameter by location/reference (secara acuan).


9.3.1     Transfer Parameter by Value
Nilai yang tersimpan dalam parameter dikirim ke fungsi untuk diolah,
tetapi hasil olahan tersebut tidak diminta untuk dikembalikan. Dalam


                                                                 101
mode ini, terjadi aliran 1 arah, yaitu dari pemanggil procedure ke
procedure itu.

Contoh Soal:

prg0903.cpp                                                   Output:
                                                              x = 1
  1        #include <iostream>                                y = 2
                                                              (1, 2)
   2       using namespace std;
   3
   4
   5       void Tampil(int a, int b)
   6        {
   7          cout << "(" << a << ", " << b << ")" << endl;
   8        };
   9
  10       int main()
  11        {
  12          int x, y;
  13
  14         cout << "x = ";
  15         cin >> x;
  16         cout << "y = ";
  17         cin >> y;
  18
  19         Tampil(x, y);
  20
  21
  22        return 0;
  23        };




9.3.2         Transfer Parameter by Location
Transfer paramenter by location sering dikenal juga dengan transfer
parameter by reference (secara acuan). Dalam kasus ini, yang
ditransfer hanya lokasinya saja (dapat berisi data atau kosong) untuk
diolah, lalu hasil olahan tersebut dikembalikan dan disimpan pada
lokasi yang telah ditransfer tersebut. Dalam mode ini, dapat terjadi
aliran 2 arah dari pemanggil fungsi ke fungsi itu dan sebaliknya.

Contoh Soal:

prg0904.cpp
       1    #include <iostream>
       2    using namespace std;


102
3
    4     void Tukar(int &a, int &b)                Output:
    5      {                                        x = 1
    6        int temp;                              y = 2
    7                                               Sekarang x = 2
    8       temp = a;                               Sekarang y = 1
    9       a = b;
   10       b = temp;
   11      };
   12
   13     int main()
   14      {
   15        int x, y;
   16
   17       cout << "x = ";
   18       cin >> x;
   19       cout << "y = ";
   20       cin >> y;
   21
   22       Tukar(x, y);
   23
   24
   25       cout << "Sekarang x = " << x << endl;
   26       cout << "Sekarang y = " << y << endl;
   27
   28       return 0;
   29      };




9.4       Fungsi Rekursif
Fungsi rekursif adalah fungsi yang memanggil dirinya sendiri. Fungsi
rekursif dipakai karena memiliki kelebihan, yaitu penulisan baris
program dapat menjadi lebih singkat. Akan tetapi, fungsi ini juga
memiliki kekurangan, yaitu membutuhkan banyak memori karena
setiap kali program bagian dipanggil oleh dirinya sendiri, dibutuhkan
sejumlah ruang memori tambahan.

Contoh Soal:

prg0905.cpp
                                 Output:
      1   #include <iostream>    15 bilangan Fibonacci pertama:
      2   using namespace std;   0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21,
      3
                                 34, 55, 89, 144, 233, 377




                                                                     103
4
    5
    6   int Fibo(unsigned int n)
    7    {
    8      switch (n)
    9       {
   10       case 0:
   11         return 0;
   12       case 1:
   13         return 1;
   14       default:
   15         return Fibo(n - 1) + Fibo(n - 2);
   16       };
   17    };
   18
   19   int main()
   20    {
   21      int i;
   22
   23     cout << "15 bilangan fibonacci pertama: " << endl;
   24
   25     for (i = 0; i < 15; i++)
   26      {
   27        if (i > 0)
   28          cout << ", ";
   29        cout << Fibo(i);
   30      };
   31
   32     cout << endl;
   33
   34     return 0;
   35    };




9.5     Latihan Soal
1. Buatlah fungsi yang akan menghitung jumlah deretan bilangan
   (deret.cpp).
   Contoh input dan output fungsi tersebut dengan parameter
   pertama untuk menunjukkan banyaknya bilangan dan parameter
   kedua untuk menunjukkan array penampung bilangan:

   Bilangan[0]   =   41
   Bilangan[1]   =   22
   Bilangan[2]   =   72
   Bilangan[3]   =   44

   jumlah(4, Bilangan) = 179

2. Buatlah program untuk menampilkan bilangan prima dari 2
   sampai dengan jumlah yang diberikan melalui parameter
   program. Gunakan fungsi sesuai kebutuhan (tprima.cpp).

104
E:> tprima 7
  7 bilangan prima pertama:
  2 3 5 7 11 13 17

               Gambar 9.3 Contoh tampilan soal nomor 2

3. Buatlah fungsi yang mengembalikan bilangan Fibonacci ke-n
   (fibon.cpp).
   Contoh input dan output fungsi tersebut:

   fibo(0) = 0
   fibo(1) = 1
   fibo(5) = 5
   fibo(9) = 34
   fibo(11) = 89

4. Buatlah program yang menampilkan animasi karakter bergerak
   ke kanan, berhenti, kemudian kembali dengan menerapkan
   gerak lurus berubah beraturan. Setiap kali karakter menabrak
   batas kiri, karakter akan dipantulkan dengan kecepatan yang
   berkurang sesuai dengan deret geometrik. Program berhenti jika
   karakter tidak lagi bergerak (geom.cpp).

  E:> geom
                          O


               Gambar 9.4 Contoh tampilan soal nomor 4

5. Buatlah program yang menampilkan gambar bintang dengan
   panjang sisi diberikan lewat parameter program (bintang.cpp).

  E:> bintang 4
            *
           * *
         *     *
  *****          *****
   *                  *
     *              *
       *          *
     *              *
   *                  *
  *****          *****
         *     *
           * *
            *

               Gambar 9.5 Contoh tampilan soal nomor 5



                                                            105
6. Buatlah program untuk membuat piramida angka seperti pada
   contoh di bawah. Tinggi piramida diberikan lewat parameter
   program (batasi bilangan dari 0 hingga 9) (pirangka.cpp).

  E:> pirangka 7
        1
       121
      12321
     1234321
    123454321
   12345654321
  1234567654321


             Gambar 9.6 Contoh tampilan soal nomor 6

7. Buatlah fungsi untuk mencari FPB dari banyak bilangan
   (fpb.cpp)
8. Buat program untuk menampilkan segitiga pascal menggunakan
    fungsi rekursif (pascal.cpp).

  E:> pascal 3
         1
       1   1
     1   2   1
   1   3   3    1



             Gambar 9.7 Contoh tampilan soal nomor 8

9. Buat program untuk memberikan solusi masalah menara hanoi
    menggunakan fungsi rekursif (hanoi.cpp).
10. Dari suatu himpunan, misalnya {a, b, c, d} dapat dibuat
    kombinasi dua-dua, sehingga menghasilkan {ab, ac, ad, bc, bd,
    cd}, kombinasi tiga-tiga {abc, abd, acd, bcd}, dan seterusnya.
    Buatlah fungsi untuk menghasilkan string kombinasi berdasarkan
    himpunan huruf tertentu (kombhrf.cpp).

   kombinasi(“abcd”,   2,   0)   =   “ab”
   kombinasi(“abcd”,   2,   1)   =   “ac”
   kombinasi(“abcd”,   2,   2)   =   “ad”
   kombinasi(“abcd”,   3,   3)   =   “bcd”




106

Asyiknya belajar struktur data di planet c++

  • 1.
    Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 225 hlm Harga: Rp 32.800 Terbit pertama: Februari 2005 Sinopsis singkat: Struktur data merupakan salah satu ilmu fundamental untuk mempelajari pemrograman. Mahasiswa TI dan orang yang mempelajari TI pasti pernah mempelajarinya, terutama di masa-masa awal perkenalan dengan dunia pemrograman. Seperti buku struktur data lainnya, buku ini akan menjelaskan poin-poin utama dalam struktur data seperti pointer, linked list, stack, queue, tree, sorting, dan lain-lain. Akan tetapi buku ini ditulis dengan lebih berani dan tampil beda dari buku struktur data lainnya.
  • 2.
    9 FUNGSI 9.1 Fungsi Apabila program yang Anda buat sudah terlalu panjang, Anda akan kesulitan membaca dan mengerti jalannya program tersebut. Untuk itu ada baiknya Anda memecahnya menjadi beberapa bagian (modul) yang tentunya akan lebih memudahkan Anda untuk mencari kesalahan program dan memperbaikinya serta membuat dokumentasinya. Untuk membuat modul, C++ menyediakan fungsi. Fungsi berguna untuk mengumpulkan statement yang dapat dijalankan menjadi satu dalam suatu blok dan menjalankannya kembali hanya dengan menuliskan nama fungsi yang menampungnya. Selain itu, fungsi juga banyak dipakai untuk menampung baris-baris perintah yang sering dipakai dalam sebuah program. Deklarasi fungsi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: Header fungsi tanpa parameter. Header fungsi dengan parameter. 97
  • 3.
    9.1.1 Header Fungsi Tanpa Parameter Bentuk umum: tipeData namaFungsi() Contoh: int JumlahIsi() double Random() char* Nama() void Clear() Penulisan header fungsi tanpa parameter diawali dengan tipe data dan diikuti dengan nama fungsi, kurung buka, dan kurung tutup (‘( )’). Jika fungsi tidak mengembalikan nilai, tipe data yang digunakan adalah void. Berikut ini digambarkan struktur blok fungsi tanpa parameter. Gambar 9.1 Struktur blok fungsi tanpa parameter Contoh Soal: prg0901.cpp Output: x = 1 1 #include <iostream> y = 2 2 using namespace std; x+y = 3 3 xy = 2 4 int x; 5 int y; 6 98
  • 4.
    7 int Tambah() 8 { 9 return x + y; 10 }; 11 12 int Kali() 13 { 14 return x * y; 15 }; 16 17 int main() 18 { 19 cout << "x = "; 20 cin >> x; 21 cout << "y = "; 22 cin >> y; 23 24 cout << "x+y = " << Tambah() << endl; 25 cout << "xy = " << Kali() << endl; 26 27 return 0; 28 }; 9.1.2 Header Fungsi dengan Parameter Bentuk umum: tipeData namaFungsi ( <Daftar_parameter> ) Contoh: int Jumlahkan(int a, int b) double ArcCos(double x) void List(int n, char* header) Penulisan header fungsi dengan parameter hampir sama dengan fungsi tanpa parameter, yaitu diawali dengan tipe data, lalu nama fungsi, dan diikuti dengan parameter-parameter (yang berada di dalam kurung) yang masing-masing dipisahkan dengan koma beserta dengan tipenya. Berikut ini digambarkan struktur blok fungsi dengan parameter. 99
  • 5.
    Gambar 9.2 Strukturblok fungsi dengan parameter Contoh Soal: prg0902.cpp Output: x = 1 1 #include <iostream> y = 2 2 using namespace std; x+y = 3 3 xy = 2 4 int Tambah(int a, int b) 5 { 6 return a + b; 7 }; 8 9 int Kali(int a, int b) 10 { 11 return a * b; 12 }; 13 14 int main() 15 { 16 int x, y; 17 18 cout << "x = "; 19 cin >> x; 20 cout << "y = "; 21 cin >> y; 22 23 cout << "x+y = " << Tambah(x, y) << endl; 24 cout << "xy = " << Kali(x, y) << endl; 25 26 return 0; 27 }; 9.2 Parameter Formal dan Aktual Jika sebuah fungsi memiliki parameter yang berada di dalam kurung ( ), parameter tersebut disebut sebagai parameter formal, sedangkan 100
  • 6.
    parameter yang terdapatpada baris perintah pemanggil fungsi tersebut disebut sebagai parameter aktual. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan di bawah ini. void Hitung(char a, char b, int &c) { a, b dan c adalah … Parameter Formal }; int hasil; 3, 7, dan hasil adalah Parameter Hitung(3, 7, hasil); Aktual … Pada contoh di atas, fungsi Hitung memiliki parameter a, b, dan c yang disebut sebagai parameter formal. Fungsi hitung tersebut dipanggil pada program utama dengan parameter 3, 7, dan hasil. Parameter 3, 7, dan hasil dikenal dengan sebutan parameter aktual. Kemudian, parameter aktual 3, 7, dan hasil tersebut masing-masing ditransfer kepada parameter formal a, b, dan c sesuai dengan urutannya sehingga procedure hitung a bernilai 3, b bernilai 7, dan c berisi variabel penampung hasil. Transfer parameter akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian berikutnya. 9.3 Transfer Parameter Saat kita memanggil suatu fungsi dengan parameter, sebenarnya telah terjadi pengiriman parameter dari parameter aktual (yang terdapat pada pemanggil fungsi) ke parameter formal (yang terdapat pada fungsi tersebut). Pengiriman parameter tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: Transfer paramater by value (secara nilai). Transfer parameter by location/reference (secara acuan). 9.3.1 Transfer Parameter by Value Nilai yang tersimpan dalam parameter dikirim ke fungsi untuk diolah, tetapi hasil olahan tersebut tidak diminta untuk dikembalikan. Dalam 101
  • 7.
    mode ini, terjadialiran 1 arah, yaitu dari pemanggil procedure ke procedure itu. Contoh Soal: prg0903.cpp Output: x = 1 1 #include <iostream> y = 2 (1, 2) 2 using namespace std; 3 4 5 void Tampil(int a, int b) 6 { 7 cout << "(" << a << ", " << b << ")" << endl; 8 }; 9 10 int main() 11 { 12 int x, y; 13 14 cout << "x = "; 15 cin >> x; 16 cout << "y = "; 17 cin >> y; 18 19 Tampil(x, y); 20 21 22 return 0; 23 }; 9.3.2 Transfer Parameter by Location Transfer paramenter by location sering dikenal juga dengan transfer parameter by reference (secara acuan). Dalam kasus ini, yang ditransfer hanya lokasinya saja (dapat berisi data atau kosong) untuk diolah, lalu hasil olahan tersebut dikembalikan dan disimpan pada lokasi yang telah ditransfer tersebut. Dalam mode ini, dapat terjadi aliran 2 arah dari pemanggil fungsi ke fungsi itu dan sebaliknya. Contoh Soal: prg0904.cpp 1 #include <iostream> 2 using namespace std; 102
  • 8.
    3 4 void Tukar(int &a, int &b) Output: 5 { x = 1 6 int temp; y = 2 7 Sekarang x = 2 8 temp = a; Sekarang y = 1 9 a = b; 10 b = temp; 11 }; 12 13 int main() 14 { 15 int x, y; 16 17 cout << "x = "; 18 cin >> x; 19 cout << "y = "; 20 cin >> y; 21 22 Tukar(x, y); 23 24 25 cout << "Sekarang x = " << x << endl; 26 cout << "Sekarang y = " << y << endl; 27 28 return 0; 29 }; 9.4 Fungsi Rekursif Fungsi rekursif adalah fungsi yang memanggil dirinya sendiri. Fungsi rekursif dipakai karena memiliki kelebihan, yaitu penulisan baris program dapat menjadi lebih singkat. Akan tetapi, fungsi ini juga memiliki kekurangan, yaitu membutuhkan banyak memori karena setiap kali program bagian dipanggil oleh dirinya sendiri, dibutuhkan sejumlah ruang memori tambahan. Contoh Soal: prg0905.cpp Output: 1 #include <iostream> 15 bilangan Fibonacci pertama: 2 using namespace std; 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 3 34, 55, 89, 144, 233, 377 103
  • 9.
    4 5 6 int Fibo(unsigned int n) 7 { 8 switch (n) 9 { 10 case 0: 11 return 0; 12 case 1: 13 return 1; 14 default: 15 return Fibo(n - 1) + Fibo(n - 2); 16 }; 17 }; 18 19 int main() 20 { 21 int i; 22 23 cout << "15 bilangan fibonacci pertama: " << endl; 24 25 for (i = 0; i < 15; i++) 26 { 27 if (i > 0) 28 cout << ", "; 29 cout << Fibo(i); 30 }; 31 32 cout << endl; 33 34 return 0; 35 }; 9.5 Latihan Soal 1. Buatlah fungsi yang akan menghitung jumlah deretan bilangan (deret.cpp). Contoh input dan output fungsi tersebut dengan parameter pertama untuk menunjukkan banyaknya bilangan dan parameter kedua untuk menunjukkan array penampung bilangan: Bilangan[0] = 41 Bilangan[1] = 22 Bilangan[2] = 72 Bilangan[3] = 44 jumlah(4, Bilangan) = 179 2. Buatlah program untuk menampilkan bilangan prima dari 2 sampai dengan jumlah yang diberikan melalui parameter program. Gunakan fungsi sesuai kebutuhan (tprima.cpp). 104
  • 10.
    E:> tprima 7 7 bilangan prima pertama: 2 3 5 7 11 13 17 Gambar 9.3 Contoh tampilan soal nomor 2 3. Buatlah fungsi yang mengembalikan bilangan Fibonacci ke-n (fibon.cpp). Contoh input dan output fungsi tersebut: fibo(0) = 0 fibo(1) = 1 fibo(5) = 5 fibo(9) = 34 fibo(11) = 89 4. Buatlah program yang menampilkan animasi karakter bergerak ke kanan, berhenti, kemudian kembali dengan menerapkan gerak lurus berubah beraturan. Setiap kali karakter menabrak batas kiri, karakter akan dipantulkan dengan kecepatan yang berkurang sesuai dengan deret geometrik. Program berhenti jika karakter tidak lagi bergerak (geom.cpp). E:> geom O Gambar 9.4 Contoh tampilan soal nomor 4 5. Buatlah program yang menampilkan gambar bintang dengan panjang sisi diberikan lewat parameter program (bintang.cpp). E:> bintang 4 * * * * * ***** ***** * * * * * * * * * * ***** ***** * * * * * Gambar 9.5 Contoh tampilan soal nomor 5 105
  • 11.
    6. Buatlah programuntuk membuat piramida angka seperti pada contoh di bawah. Tinggi piramida diberikan lewat parameter program (batasi bilangan dari 0 hingga 9) (pirangka.cpp). E:> pirangka 7 1 121 12321 1234321 123454321 12345654321 1234567654321 Gambar 9.6 Contoh tampilan soal nomor 6 7. Buatlah fungsi untuk mencari FPB dari banyak bilangan (fpb.cpp) 8. Buat program untuk menampilkan segitiga pascal menggunakan fungsi rekursif (pascal.cpp). E:> pascal 3 1 1 1 1 2 1 1 3 3 1 Gambar 9.7 Contoh tampilan soal nomor 8 9. Buat program untuk memberikan solusi masalah menara hanoi menggunakan fungsi rekursif (hanoi.cpp). 10. Dari suatu himpunan, misalnya {a, b, c, d} dapat dibuat kombinasi dua-dua, sehingga menghasilkan {ab, ac, ad, bc, bd, cd}, kombinasi tiga-tiga {abc, abd, acd, bcd}, dan seterusnya. Buatlah fungsi untuk menghasilkan string kombinasi berdasarkan himpunan huruf tertentu (kombhrf.cpp). kombinasi(“abcd”, 2, 0) = “ab” kombinasi(“abcd”, 2, 1) = “ac” kombinasi(“abcd”, 2, 2) = “ad” kombinasi(“abcd”, 3, 3) = “bcd” 106