SlideShare a Scribd company logo
ASUHAN PADA MASA
SEBELUM HAMIL
Rizkia Tauhidilah S.Tr.Keb, MKM
 Pelaksanaan skrining prakonsepsi di Indonesia di atur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan No 97 Tahun 2014 Tentang pelayanan kesehatan masa sebelum
hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan,
penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.
 Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dilakukan untuk mempersiapkan
perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan
selamat serta memperoleh bayi yang sehat
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil dilakukan pada :
a. remaja
b. calon pengantin; dan/atau
c. pasangan usia subur.
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil :
a. pemeriksaan fisik
b. pemeriksaan penunjang
c. pemberian imunisasi
d. suplementasi gizi
e. konsultasi kesehatan
f. pelayanan kesehatan lainnya.
Pemeriksaan fisik
1. pemeriksaan tanda vital
2. pemeriksaan status gizi
Pemeriksaan status gizi harus dilakukan terutama untuk:
a. menanggulangi masalah Kurang Energi Kronis (KEK);
b. pemeriksaan status anemia.
Pemeriksaan penunjang
 merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan indikasi medis,
terdiri atas:
a. pemeriksaan darah rutin
b. pemeriksaan darah yang dianjurkan
c. pemeriksaan penyakit menular seksual
d. pemeriksaan urin rutin
e. pemeriksaan penunjang lainnya.
Konseling Pranikah
 Konseling pranikah adalah
pelatihan berbasis pengetahuan
dan keterampilan yang
menyediakan informasi mengenai
pernikahan yang dapat bermanfaat
untuk mempertahankan dan
meningkatkan hubungan pasangan
yang akan menikah. Konseling
pranikah juga dikenal dengan nama
program persiapan pernikahan,
pendidikan pranikah, konseling
edukatif pranikah dan terapi
pranikah.
 Secara umum, konseling pranikah
bertujuan agar individu
mempersiapkan dan
mengembangkan seluruh potensi
dan kekuatan yang dimilikinya
dalam memasuki jenjang
pernikahan, menyesuaikan diri
dengan lingkungan keluarga dan
masyarakat, serta mengatasi
hambatan dan kesulitan
menghadapi jenjang pernikahan.
 Manfaat dari skrining prakonsepsi adalah menurunkan angka kematian ibu dan
bayi,mencegah kehamilan tidak diinginkan, mencegah komplikasi dalam
kehamilan dan persalinan,mencegah kelahiran mati, prematur dan bayi
dengan berat lahir rendah, mencegah terjadinya kelahiran cacat, mencegah
infeksi pada neonatal, mencegah kejadian underweight dan stunting sebagai
akibat dari masalah nutrisi ibu, mengurangi resiko diabetes dan penyakit
kardiovaskuler dalam kehamilan dan mencegah penularan Human
Immunodeficience Virus dari ibu kejanin
Konseling Pranikah
 Konsultasi kesehatan sebagaimana dimaksud dalam kegiatan pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil adalah berupa pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi melalui ceramah
tanya jawab, kelompok diskusi terarah, dan diskusi interaktif dengan menggunakan sarana
dan media komunikasi, informasi, dan edukasi.
 Materi pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi untuk remaja meliputi :
a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
b. tumbuh kembang Anak Usia Sekolah dan Remaj
c. kesehatan reproduksi;
d. imunisasi;
e. kesehatan jiwa dan NAPZA;
f. gizi;
g. penyakit menular termasuk HIV dan AIDS;
h. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS);dan i. kesehatan intelegensia.
Materi pemberian komunikasi, informasi,
dan edukasi untuk calon pengantin dan
pasangan usia subur (prakonsepsi)
a. informasi pranikah meliputi: kesehatan reproduksi dan pendekatan siklus
hidup, hak reproduksi, persiapan yang perlu dilakukan dalam persiapan
pranikah meliputi persiapan fisik, persiapan gizi, status imunisasi Tetanus
Toxoid, dan menjaga kesehatan organ reproduksi.
b. informasi tentang keadilan dan kesetaraan gender dalam pernikahan
termasuk peran laki-laki dalam kesehatan.
Persoalan-persoalan yang berkaitan dengan
konseling pranikah
 Ekonomi : Persoalan ekonomi seringkali menjadi masalah serius pasangan yang akan melangsungkan
pernikahan. Tidak hanya biaya untuk melangsungkan pernikahan tetapi biayanya terkait resepsi
pernikahannya. Karena persoalan ekonomi ini seringkali pasangan calon pengantin tidak berani
memutuskan untuk menikah
 Pasangan belum bekerja :Masalah yang terkait dengan persoalan ekonomi juga yaitu pasangan yang
belum bekerja tetapi sudah ingin menikah. Pasangan yang belum mempunyai pekerjaan seringkali
menjadi persoalan ketika ingin melangsungkan pernikahan. Ada rasa kekhawatiran tidak bisa
menghidupi keluarga selama pernikahan.
 Hamil di luar nikah : Pergaulan pasangan yang tidak terkontrol seringkali mengakibatkan hamil di luar
nikah (kehamilan yang tidak diinginkan). Persoalan muncul ketika laki-laki tersbut tidak bertanggung
jawab, salah satu pasangannya masih sekolah dan persoalan-persoalan lain yang mengikutinya.
 Terlambat menikah
 Status palsu :Masalah yang sering muncul pranikah yang lain adalah adanya status palsu, mengaku
perjaka ternayat punya anak enam atau masih terikat pernikahan dengan perempuan lain. Persoalan
ini berpotensi mengakibatkan banyaknya praktik pernikahan pologami dan pernikahan siri.
 Minim pendidikan seks :Masalah ini mengakibatkan adanya pernikahan dini, tidak mengetahui organ
reproduksi diri sendiri, hak-hak seksual pasangan, kesehatan reproduksi pasangan, tidak mengetahui
alat kontrasepsi, masa subur dan persoalan kesehatan reproduksi lainnya.
Asas-Asas Konseling Pranikah
 Asas kabahagiaan dunia akhirat
 Asas sakinah mawaddah warahmah :Keluarga bahagia dan kekal merupakan
tujuan dari sebuah perkawinan. Untuk mencapai itu semua landasan cinta dan
kasih sayang dari orang-orang yang membentuk didalamnya menjadi sangat
penting. Karenanya proses bimbingan konseling pranikah juga harus tetap
berpegang teguh pada asas ini.
 Asas komunikasi dan musyawarah: Komunikasi menjadi hal yang sangat
penting dalam kehidupan keluarga. Banyaknya masalah yang muncul sering
kali karena komunikasi yang terjalin antara anggota keluarga tidak harmonis
 Asas sabar dan tawakal
Aspek yang perlu diasesmen dan dipahami
konselor jika melakukan konseling pranikah yaitu
sebagai berikut
 Riwayat Perkenalan
Konselor perlu mengetahui riwayat perkenalan pasangan pranikah, mulai dari
perkenalan (seberapa lama perkenalan berlangsung), bagaimana mereka
mengetahui satu sama lain. Misalnya mengenai pembicaraan tentang nilai,
tujuan, dan harapan terhadap hubungan pranikah.
 Perbandingan Latar Belakang Pasangan
Kesetaraan latar belakang lebih baik dalam penyesuaian pernikahan dari pada
latar belakang yang berbeda. Konselor perlu mengungkapkan latar belakang
pendidikan, budaya keluarga, status sosial ekonominya, dan perbedaan agama,
serta adat istiadat keluarganya.
 Sikap Keluarga Keduanya
Sikap keluarga terhadap rencana pernikahan, termasuk bagaimana sikap mertua dan sanak keluarga
terhadap keluarga nantinya. Sikap keluarga penting untuk mempersiapkan pasangan dalam menyikapi
masing-masing keluarga calon pasangannya.
 Perencanaan Terhadap Pernikahan
Meliputi rumah yang akan ditempati, sistem keuangan keluarga yang hendak disusun dan apa yang
dipersiapkan menjelang pernikahan.
 Faktor Psikologis dan Kepribadian
Faktor psikologis dan kepribadian yang perlu diasesmen adalah sikap mereka terhadap peran seks dan
bagaimana yang hendak dijalankan dikeluarga nanti, bagaimana peran mereka terhadap dirinya (self
image, body-image), dan usaha apa yang akan dilakukan untuk keperluan keluarga nanti.
 Sifat Prokreatif
Menyangkut sikap mereka terhadap hubungan seksual dan sikapnya jika memiliki anak. Bagaimana
rencana mengasuh anaknya kelak.
 Kesehatan dan Kondisi fisik
Kesesuaian usia untuk mengukur kematangan emosionalnya secara usia kronologis, kesehatan secara fisik
dan mental, serta faktor-faktor genetik.
Prosedur konseling pranikah
 Langkah konseling yang dapat dilakukan dalam konseling pranikah yang sesuai
dengan konseling keluarga dan perkawinan menurut Capuzzi dan Gross adalah
sebagai berikut:
 Persiapan, tahap yang dilakukan klien menghubungi konselor.
 Tahap keterlibatan (the joining), adalah tahap keterlibatan bersama klien. Pada
tahap ini konselor mulai menerima klien secara isyarat (nonverbal) maupun secara
verbal, merefleksi perasaan, melakukan klarifikasi dan sebagainya.
 Tahap menyatakan masalah, yaitu menetapkan masalah yang dihadapi oleh
pasangan. Maka, masalahnya harus jelas, siapa yang bermasalah, apa indikasinya,
apa yang telah terjadi dan sebagainya.
 Tahap interaksi, yaitu konselor menetapkan pola interaksi untuk penyelesaian
masalah. Pada tahap ini anggota keluarga mendapatkan informasi yang diperlukan
untuk memahami masalahnya dan konselor dapat melatih anggota keluarga
berinteraksi dengan cara-cara yang dapat diikuti (pelan, sederhana, detail dan
jelas) dalam kehidupan mereka.
 Tahap konferensi, yaitu tahap untuk meramalkan keakuratan hipotesis dan
memformulasi langkah-langkah pemecahan. Pada tahap ini konselor
mendesain langsung atau memberi pekerjaan rumah untuk melakukan atau
menerapkan pengubahan ketidak berfungsinya perkawinan.
 Tahap penentuan tujuan, tahap yang dicapai klien telah mencapai perilaku
yang normal, telah memperbaiki cara berkomunikasi, telah menaikkan self-
esteem dan membuat keluarga lebih kohesif.
 Tahap akhir dan penutup, merupakan kegiatan mengakhiri hubungan konseling
setelah tujuannya tercapai
ASUHAN PADA MASA SEBELUM HAMIL.pptx
ASUHAN PADA MASA SEBELUM HAMIL.pptx

More Related Content

Similar to ASUHAN PADA MASA SEBELUM HAMIL.pptx

Kesehatan_Reproduksi.pptx
Kesehatan_Reproduksi.pptxKesehatan_Reproduksi.pptx
Kesehatan_Reproduksi.pptx
JinanKusumaDewi1
 
Buku saku kespro
Buku saku kesproBuku saku kespro
Buku saku kespro
YuliyantiSantoso
 
Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaModul kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Ayunina2
 
Paradigma kebidanan ykn copy
Paradigma kebidanan ykn   copyParadigma kebidanan ykn   copy
Paradigma kebidanan ykn copy
Operator Warnet Vast Raha
 
Khiba
KhibaKhiba
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahAkalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Warnet Raha
 
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahAkalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Warnet Raha
 
1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi
Kiky- Agustina
 
Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar Kesehatan ReproduksiKonsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Erlina Wati
 
Masalah kespro remaja
Masalah kespro remajaMasalah kespro remaja
Masalah kespro remaja
yusria izza
 
ppt kes remaja.pptx
ppt kes remaja.pptxppt kes remaja.pptx
ppt kes remaja.pptx
BanizNurbaniy
 
kelompok 2 kespro.pptx
kelompok 2 kespro.pptxkelompok 2 kespro.pptx
kelompok 2 kespro.pptx
Risma94
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
Nana Trisna
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
Nana Trisna
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
Nana Trisna
 
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
Diandr
 
1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksiRizky Agustina
 
KB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
KB 1 Konsep Kesehatan ReproduksiKB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
KB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
pjj_kemenkes
 
Materi HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptx
Materi HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptxMateri HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptx
Materi HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptx
Noviati2
 
5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf
5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf
5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf
WaliputriWarmadewi
 

Similar to ASUHAN PADA MASA SEBELUM HAMIL.pptx (20)

Kesehatan_Reproduksi.pptx
Kesehatan_Reproduksi.pptxKesehatan_Reproduksi.pptx
Kesehatan_Reproduksi.pptx
 
Buku saku kespro
Buku saku kesproBuku saku kespro
Buku saku kespro
 
Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaModul kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
 
Paradigma kebidanan ykn copy
Paradigma kebidanan ykn   copyParadigma kebidanan ykn   copy
Paradigma kebidanan ykn copy
 
Khiba
KhibaKhiba
Khiba
 
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahAkalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
 
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahAkalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
 
1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi
 
Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar Kesehatan ReproduksiKonsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
 
Masalah kespro remaja
Masalah kespro remajaMasalah kespro remaja
Masalah kespro remaja
 
ppt kes remaja.pptx
ppt kes remaja.pptxppt kes remaja.pptx
ppt kes remaja.pptx
 
kelompok 2 kespro.pptx
kelompok 2 kespro.pptxkelompok 2 kespro.pptx
kelompok 2 kespro.pptx
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
 
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
 
1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi
 
KB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
KB 1 Konsep Kesehatan ReproduksiKB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
KB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
 
Materi HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptx
Materi HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptxMateri HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptx
Materi HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptx
 
5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf
5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf
5. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI,DUKUNGAN DAN LAYANAN (2).pdf
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 

ASUHAN PADA MASA SEBELUM HAMIL.pptx

  • 1. ASUHAN PADA MASA SEBELUM HAMIL Rizkia Tauhidilah S.Tr.Keb, MKM
  • 2.  Pelaksanaan skrining prakonsepsi di Indonesia di atur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 97 Tahun 2014 Tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.  Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dilakukan untuk mempersiapkan perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat
  • 3. Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil dilakukan pada : a. remaja b. calon pengantin; dan/atau c. pasangan usia subur.
  • 4. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil : a. pemeriksaan fisik b. pemeriksaan penunjang c. pemberian imunisasi d. suplementasi gizi e. konsultasi kesehatan f. pelayanan kesehatan lainnya.
  • 5. Pemeriksaan fisik 1. pemeriksaan tanda vital 2. pemeriksaan status gizi Pemeriksaan status gizi harus dilakukan terutama untuk: a. menanggulangi masalah Kurang Energi Kronis (KEK); b. pemeriksaan status anemia.
  • 6. Pemeriksaan penunjang  merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan indikasi medis, terdiri atas: a. pemeriksaan darah rutin b. pemeriksaan darah yang dianjurkan c. pemeriksaan penyakit menular seksual d. pemeriksaan urin rutin e. pemeriksaan penunjang lainnya.
  • 7. Konseling Pranikah  Konseling pranikah adalah pelatihan berbasis pengetahuan dan keterampilan yang menyediakan informasi mengenai pernikahan yang dapat bermanfaat untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan pasangan yang akan menikah. Konseling pranikah juga dikenal dengan nama program persiapan pernikahan, pendidikan pranikah, konseling edukatif pranikah dan terapi pranikah.  Secara umum, konseling pranikah bertujuan agar individu mempersiapkan dan mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya dalam memasuki jenjang pernikahan, menyesuaikan diri dengan lingkungan keluarga dan masyarakat, serta mengatasi hambatan dan kesulitan menghadapi jenjang pernikahan.
  • 8.  Manfaat dari skrining prakonsepsi adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi,mencegah kehamilan tidak diinginkan, mencegah komplikasi dalam kehamilan dan persalinan,mencegah kelahiran mati, prematur dan bayi dengan berat lahir rendah, mencegah terjadinya kelahiran cacat, mencegah infeksi pada neonatal, mencegah kejadian underweight dan stunting sebagai akibat dari masalah nutrisi ibu, mengurangi resiko diabetes dan penyakit kardiovaskuler dalam kehamilan dan mencegah penularan Human Immunodeficience Virus dari ibu kejanin
  • 9. Konseling Pranikah  Konsultasi kesehatan sebagaimana dimaksud dalam kegiatan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil adalah berupa pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi melalui ceramah tanya jawab, kelompok diskusi terarah, dan diskusi interaktif dengan menggunakan sarana dan media komunikasi, informasi, dan edukasi.  Materi pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi untuk remaja meliputi : a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) b. tumbuh kembang Anak Usia Sekolah dan Remaj c. kesehatan reproduksi; d. imunisasi; e. kesehatan jiwa dan NAPZA; f. gizi; g. penyakit menular termasuk HIV dan AIDS; h. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS);dan i. kesehatan intelegensia.
  • 10. Materi pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi untuk calon pengantin dan pasangan usia subur (prakonsepsi) a. informasi pranikah meliputi: kesehatan reproduksi dan pendekatan siklus hidup, hak reproduksi, persiapan yang perlu dilakukan dalam persiapan pranikah meliputi persiapan fisik, persiapan gizi, status imunisasi Tetanus Toxoid, dan menjaga kesehatan organ reproduksi. b. informasi tentang keadilan dan kesetaraan gender dalam pernikahan termasuk peran laki-laki dalam kesehatan.
  • 11. Persoalan-persoalan yang berkaitan dengan konseling pranikah  Ekonomi : Persoalan ekonomi seringkali menjadi masalah serius pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Tidak hanya biaya untuk melangsungkan pernikahan tetapi biayanya terkait resepsi pernikahannya. Karena persoalan ekonomi ini seringkali pasangan calon pengantin tidak berani memutuskan untuk menikah  Pasangan belum bekerja :Masalah yang terkait dengan persoalan ekonomi juga yaitu pasangan yang belum bekerja tetapi sudah ingin menikah. Pasangan yang belum mempunyai pekerjaan seringkali menjadi persoalan ketika ingin melangsungkan pernikahan. Ada rasa kekhawatiran tidak bisa menghidupi keluarga selama pernikahan.  Hamil di luar nikah : Pergaulan pasangan yang tidak terkontrol seringkali mengakibatkan hamil di luar nikah (kehamilan yang tidak diinginkan). Persoalan muncul ketika laki-laki tersbut tidak bertanggung jawab, salah satu pasangannya masih sekolah dan persoalan-persoalan lain yang mengikutinya.  Terlambat menikah  Status palsu :Masalah yang sering muncul pranikah yang lain adalah adanya status palsu, mengaku perjaka ternayat punya anak enam atau masih terikat pernikahan dengan perempuan lain. Persoalan ini berpotensi mengakibatkan banyaknya praktik pernikahan pologami dan pernikahan siri.  Minim pendidikan seks :Masalah ini mengakibatkan adanya pernikahan dini, tidak mengetahui organ reproduksi diri sendiri, hak-hak seksual pasangan, kesehatan reproduksi pasangan, tidak mengetahui alat kontrasepsi, masa subur dan persoalan kesehatan reproduksi lainnya.
  • 12. Asas-Asas Konseling Pranikah  Asas kabahagiaan dunia akhirat  Asas sakinah mawaddah warahmah :Keluarga bahagia dan kekal merupakan tujuan dari sebuah perkawinan. Untuk mencapai itu semua landasan cinta dan kasih sayang dari orang-orang yang membentuk didalamnya menjadi sangat penting. Karenanya proses bimbingan konseling pranikah juga harus tetap berpegang teguh pada asas ini.  Asas komunikasi dan musyawarah: Komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan keluarga. Banyaknya masalah yang muncul sering kali karena komunikasi yang terjalin antara anggota keluarga tidak harmonis  Asas sabar dan tawakal
  • 13. Aspek yang perlu diasesmen dan dipahami konselor jika melakukan konseling pranikah yaitu sebagai berikut  Riwayat Perkenalan Konselor perlu mengetahui riwayat perkenalan pasangan pranikah, mulai dari perkenalan (seberapa lama perkenalan berlangsung), bagaimana mereka mengetahui satu sama lain. Misalnya mengenai pembicaraan tentang nilai, tujuan, dan harapan terhadap hubungan pranikah.  Perbandingan Latar Belakang Pasangan Kesetaraan latar belakang lebih baik dalam penyesuaian pernikahan dari pada latar belakang yang berbeda. Konselor perlu mengungkapkan latar belakang pendidikan, budaya keluarga, status sosial ekonominya, dan perbedaan agama, serta adat istiadat keluarganya.
  • 14.  Sikap Keluarga Keduanya Sikap keluarga terhadap rencana pernikahan, termasuk bagaimana sikap mertua dan sanak keluarga terhadap keluarga nantinya. Sikap keluarga penting untuk mempersiapkan pasangan dalam menyikapi masing-masing keluarga calon pasangannya.  Perencanaan Terhadap Pernikahan Meliputi rumah yang akan ditempati, sistem keuangan keluarga yang hendak disusun dan apa yang dipersiapkan menjelang pernikahan.  Faktor Psikologis dan Kepribadian Faktor psikologis dan kepribadian yang perlu diasesmen adalah sikap mereka terhadap peran seks dan bagaimana yang hendak dijalankan dikeluarga nanti, bagaimana peran mereka terhadap dirinya (self image, body-image), dan usaha apa yang akan dilakukan untuk keperluan keluarga nanti.  Sifat Prokreatif Menyangkut sikap mereka terhadap hubungan seksual dan sikapnya jika memiliki anak. Bagaimana rencana mengasuh anaknya kelak.  Kesehatan dan Kondisi fisik Kesesuaian usia untuk mengukur kematangan emosionalnya secara usia kronologis, kesehatan secara fisik dan mental, serta faktor-faktor genetik.
  • 15. Prosedur konseling pranikah  Langkah konseling yang dapat dilakukan dalam konseling pranikah yang sesuai dengan konseling keluarga dan perkawinan menurut Capuzzi dan Gross adalah sebagai berikut:  Persiapan, tahap yang dilakukan klien menghubungi konselor.  Tahap keterlibatan (the joining), adalah tahap keterlibatan bersama klien. Pada tahap ini konselor mulai menerima klien secara isyarat (nonverbal) maupun secara verbal, merefleksi perasaan, melakukan klarifikasi dan sebagainya.  Tahap menyatakan masalah, yaitu menetapkan masalah yang dihadapi oleh pasangan. Maka, masalahnya harus jelas, siapa yang bermasalah, apa indikasinya, apa yang telah terjadi dan sebagainya.  Tahap interaksi, yaitu konselor menetapkan pola interaksi untuk penyelesaian masalah. Pada tahap ini anggota keluarga mendapatkan informasi yang diperlukan untuk memahami masalahnya dan konselor dapat melatih anggota keluarga berinteraksi dengan cara-cara yang dapat diikuti (pelan, sederhana, detail dan jelas) dalam kehidupan mereka.
  • 16.  Tahap konferensi, yaitu tahap untuk meramalkan keakuratan hipotesis dan memformulasi langkah-langkah pemecahan. Pada tahap ini konselor mendesain langsung atau memberi pekerjaan rumah untuk melakukan atau menerapkan pengubahan ketidak berfungsinya perkawinan.  Tahap penentuan tujuan, tahap yang dicapai klien telah mencapai perilaku yang normal, telah memperbaiki cara berkomunikasi, telah menaikkan self- esteem dan membuat keluarga lebih kohesif.  Tahap akhir dan penutup, merupakan kegiatan mengakhiri hubungan konseling setelah tujuannya tercapai