SlideShare a Scribd company logo
Asuhan Keperawatan Anak
Dengan THALASEMIA
Disusun Oleh :
Maisaroh
Rika malia
Samsul
KONSEP DASAR PENYAKIT
A. Definisi
Latar Belakang Thalasemia berasal dari
kata Yunani, yaitu talassa yang berarti
laut. Yang dimaksud dengan laut tersebut
ialah Laut Tengah, oleh karena penyakit ini
pertama kali dikenal di daerah sekitar Laut
Tengah. Penyakit ini pertama sekali
ditemukan oleh seorang dokter di Detroit
USA yang bernama Thomas
Talasemia adalah suatu penyakit
kongenital herediter yang diturunkan
secara autosomal, berdasarkan kelainan
hemoglobin, yaitu : satu atau lebih rantai
polipeptida hemglobin kurang atau tidak
berbentuk, dengan akibat terjadi anemia
hemolitik (Pedoman Diagnosis dan Terapi :
RSUD Dr. Soetomo Surabaya,1994).
Lanjutan ....!
Talasemia merupakan sindrom kelainan
yag diwariskan dan masuk dalam kelompok
hemoglobinopati, yakni kelainan yang
disebabkan gangguan sintesis Hb akibat
mutasi didalam ataudekat gen globin.(Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II Edisi V.Aru W.
Sudoyo.dkk.2009)
Jadi Thalasemia adalah penyakit kelainan
darah yang diwariskan oleh orangtua kepada
anak. Thalasemia mempengaruhi kemampuan
dalam menghasilkan hemoglobin yang
berakibat pada penyakit anemia.
B. Etiologi
Adapun etiologi dari thalasemia
adalah faktor genetik (herediter).
Thalasemia merupakan penyakit
anemia hemolitik dimana terjadi
kerusakan sel darah merah didalam
pembuluh darah sehingga umur
eritrosit menjadi pendek(kurang dari
100 hari). Penyebab kerusakan
tersebut karena hemoglobin yang
tidak normal (hemoglobinopatia)
C. Manifestasi Klinis
a) Kelesuan
b) Bibir,lidah,tangan,kaki berwarna
pucat mulanya tidak jelas, biasanya
menjadi lebih berat dalam tahun
pertama kehidupan dan pada kasus
yang berat terjadi dalambeberapa
minggu setelah lahir.
c) Sesak nafas
d) Hilang selera makan dan bengkak
dibagian abdomen
e) Keadaan kulit pucat kekuning-
kuningan
D. Insiden
Maladewa memiliki insiden tertinggi
Thalasemia di dunia dengan pembawa tingkat
18% dari populasi. Estimasi prevalensi adalah 16%
pada orang dari Siprus, 1% di Thailand, dan 3-8%
pada populasi dari Bangladesh, Cina, India,
Malaysia dan Pakistan.
Ada juga prevalensi pada keturunannya orang
dari Amerika Latin dan Negara -negara
Mediterania (misalnya Yunani,Italia, Portugal,
Spanyol, dan lain-lain). Sebuah prevalensi sangat
rendah telah dilaporkan dari orang-orang di
Eropa Utara (0,1%) dan Afrika (0,9%), dengan
mereka di Afrika Utara memiliki prevalensi
tertinggi. Mesir kuno menderita Thalasemia
dengan sebanyak 40% dari mumi predynastic dan
dinasti dipelajari dengan cacat genetik.
E. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada
Klien Dengan Thalasemia
a) Fraktur patologis
b) Hepatosplenomegali
c) Gangguan Tumbuh Kembang
d) Disfungsi organ
e) Gagal jantung
f) Hemosiderosis
g) Hemokromatosis
h) Infeksi.
F. WOC
G.Pemeriksaan Penunjang
1.Studi hematologi
2.foto rontgen
3.Analisis DNA, DNA probing, gone
blotting dan pemeriksaan PCR
(Polymerase Chain Reaction)
merupakan jenis pemeriksaan yang
lebih maju.
H.Penatalaksanaan
1. Transfusi sel darah merah (SDM) sampai
kadar Hb sekitar 11 g/dl. Pemberian sel
darah merah sebaiknya 10 – 20 ml/kg
berat badan.
2. Pemberian chelating agents (Desferal)
secara intravena atau subkutan.
3. Tindakan splenektomi perlu
dipertimbangkan terutama bila ada
tanda – tanda hipersplenisme atau
kebutuhan transfusi meningkat atau
karena sangat besarnya limpa.
4. Transplantasi sumsum tulang biasa
dilakukan pada thalasemia beta mayor.
ASUHAN KEPERAWATAN
TEORI
A. Pengkajian
1. Identitas
• Identitas klien
• Identitas penanggung jawab
2. Keluhan utama
Pada penderita thalasemia gejala klinisnya jelas, gejala telah terlihat
sejak anak berumur kurang dari 1 tahun, biasanya anak akan dibawa ke RS
setelah usia 4 tahun.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Anak cenderung mudah terkena infeksi saluran pernapasan atas atau
infeksi lainnya. Ini dikarenakan rendahnya Hb yang berfungsi sebagai alat
transport.
4. Riwayat kesehatan lalu
Sering didapatkan data adanya kecenderungan gangguan terhadap
tumbang sejak masih bayi. Pertumbuhan fisik anak, adalah kecil untuk
umurnya dan adanya keterlambatan dalam kematangan seksual, seperti
tidak ada pertumbuhan ramput pupis dan ketiak, kecerdasan anak juga
mengalami penurunan.
5. Pemeriksaan fisik
• KU = lemah dan kurang bergairah, tidak selincah anak lain yang seusia.
• Kepala dan bentuk muka. Anak yang belum mendapatkan pengobatan mempunyai bentuk
khas, yaitu kepala membesar dan muka mongoloid (hidung pesek tanpa pangkal hidung),
jarak mata lebar, tulang dahi terlihat lebar.
• Mata dan konjungtiva pucat dan kekuningan
• Mulut dan bibir terlihat kehitaman
• Dada, Pada inspeksi terlihat dada kiri menonjol karena adanya pembesaran jantung dan
disebabkan oleh anemia kronik.
• Perut, Terlihat pucat, dipalpasi ada pembesaran limpa dan hati (hepatospek nomegali)
• Pertumbuhan fisiknya lebih kecil daripada normal sesuai usia, BB di bawah normal
• Pertumbuhan organ seks sekunder untuk anak pada usia pubertas tidak tercapai dengan
baik. Misal tidak tumbuh rambut ketiak, pubis ataupun kumis bahkan mungkin anak tidak
dapat mencapai tapa odolense karena adanya anemia kronik.
• Kulit, Warna kulit pucat kekuningan, jika anak telah sering mendapat transfusi warna kulit
akan menjadi kelabu seperti besi. Hal ini terjadi karena adanya penumpukan zat besi dalam
jaringan kulit (hemosiderosis).
B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan
komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman O2 ke sel.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai O2 dan kebutuhan.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan
mencerna makanan/absorbsi nutrien yang diperlukan untuk
pembentukan sel darah merah normal.
4. Resiko terjadi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
sirkulasi dan neurologis.
5. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak
adekuat, penurunan Hb, leukopenia atau penurunan granulosit.
6. Kurang pengetahuan tentang prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan interpretasi informasi dan tidak mengenal
sumber informasi.
C. Perencanaan
I. Prioritas masalah
Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk
pengiriman O2 ke sel.
II. Tujuan
Pasien mampu mempertahankan perfusi jaringan
adekuat
III. Kriteria hasil
Nadi perifer teraba,kulit hangat,tidak terjadi sianosis
IV. Intervensi dan rasional
TUJUAN :
• Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam , pasien
mampu mempertahankan perfusi jaringan adekuat ditandai Dengan Kriteria
hasil :
• Tidak terjadi palpitasi
• Kulit tidak pucat
• Membran mukosa lembab
• Keluaran urine adekuat
• Tidak terjadi mual/muntah dan distensil abdomen
• Tidak terjadi perubahan tekanan darah
• Orientasi klien baik.
INTERVENSI :
• Awasi tanda-tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit/ membran
mukosa, dasar kuku.
• Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi (kontra indikasi pada pasien
dengan hipotensi).
• Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi.
• Kaji respon verbal melambat, mudah terangsang, agitasi, gangguan
memori, bingung.
• Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan, dan tubuh
hangat sesuai indikasi.
• Kolaborasi pemeriksaan laboratorium, Hb, Hmt, AGD, dll.
• Kolaborasi dalam pemberian transfusi.
• Awasi ketat untuk terjadinya komplikasi transfusi.
RASIONAL :
• Indikator umum status sirkulasi dan keadekuatan sirkulasi
• Untuk mengetahui ststus kesadaran pasien
• Untuk mensuplai kebutuhan organ tubuh
Lanjutan ....!
V. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan
akhir dari proses keperawatan, dimana perawat
menilai hasil yang diharapkan terhadap perubahan
diri ibu dan menilai sejauh mana masalah ibu
dapat di atasi. Disamping itu, perawat juga
memberikan umpan balik atau pengkajian ulang,
seandainya tujuan yang ditetapkan belum
tercapai, maka dalam hal ini proses peawatan
dapat di modifikasi.
Makacii
Wassalamualaikum . . . Wr . . . Wb . . .

More Related Content

What's hot

Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Asep Mulyaang
 
skep anak dengan syndrom nefrotik
skep anak dengan syndrom nefrotikskep anak dengan syndrom nefrotik
skep anak dengan syndrom nefrotikroropuji
 
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIKGANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
Muhammad Nasrullah
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case Report
Phil Adit R
 
Thalassemia
ThalassemiaThalassemia
Thalassemia
MaMaT CyBeR
 
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel DarahLeukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Lestari Moerdijat
 
Kanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fixKanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fix
anna_moonbean
 
237321045 laporan-thalassemia-7
237321045 laporan-thalassemia-7237321045 laporan-thalassemia-7
237321045 laporan-thalassemia-7
homeworkping3
 
Immunopathogenesis Leukocytoclastic Vasculitis in Henoch Schonlein Purpura
Immunopathogenesis Leukocytoclastic Vasculitis in Henoch Schonlein PurpuraImmunopathogenesis Leukocytoclastic Vasculitis in Henoch Schonlein Purpura
Immunopathogenesis Leukocytoclastic Vasculitis in Henoch Schonlein Purpura
Renata Prameswari
 
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power PointAsuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
meoryohanes
 
LEUKEMIA
LEUKEMIALEUKEMIA
LEUKEMIA
andalizah
 

What's hot (12)

Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
 
skep anak dengan syndrom nefrotik
skep anak dengan syndrom nefrotikskep anak dengan syndrom nefrotik
skep anak dengan syndrom nefrotik
 
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIKGANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case Report
 
Thalassemia
ThalassemiaThalassemia
Thalassemia
 
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel DarahLeukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
 
Kanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fixKanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fix
 
237321045 laporan-thalassemia-7
237321045 laporan-thalassemia-7237321045 laporan-thalassemia-7
237321045 laporan-thalassemia-7
 
Immunopathogenesis Leukocytoclastic Vasculitis in Henoch Schonlein Purpura
Immunopathogenesis Leukocytoclastic Vasculitis in Henoch Schonlein PurpuraImmunopathogenesis Leukocytoclastic Vasculitis in Henoch Schonlein Purpura
Immunopathogenesis Leukocytoclastic Vasculitis in Henoch Schonlein Purpura
 
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power PointAsuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
 
LEUKEMIA
LEUKEMIALEUKEMIA
LEUKEMIA
 

Similar to Asuhan keperawatan anak

Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jgAsuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
rena rasyidah
 
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docxASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docx
AssyfaRahmiFajaritaS
 
askep anemia.pptx
askep anemia.pptxaskep anemia.pptx
askep anemia.pptx
PutriRezkia2
 
power point thalasemia ilmu keperawatan anak
power point thalasemia ilmu keperawatan anakpower point thalasemia ilmu keperawatan anak
power point thalasemia ilmu keperawatan anak
cutfatma145
 
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep tetralogi of fallot (2)
Askep tetralogi of fallot (2)Askep tetralogi of fallot (2)
Askep tetralogi of fallot (2)
Operator Warnet Vast Raha
 
Leukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptxLeukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptx
ssuseraaec01
 
Askep anemia.doc
Askep anemia.docAskep anemia.doc
Askep anemia.doc
Sumadin1112
 
Askep anemia (repaired)
Askep anemia (repaired)Askep anemia (repaired)
Askep anemia (repaired)
Sumadin1112
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
Sumadin1112
 
14
1414
DSS casse report.pptx
DSS casse report.pptxDSS casse report.pptx
DSS casse report.pptx
NopriansyahKenamon1
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Penyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaPenyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusia
Khomsha Sholikhah
 
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.pptPresentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
JERRYALVIANDINATA
 

Similar to Asuhan keperawatan anak (20)

Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jgAsuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
 
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docxASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA.docx
 
askep anemia.pptx
askep anemia.pptxaskep anemia.pptx
askep anemia.pptx
 
power point thalasemia ilmu keperawatan anak
power point thalasemia ilmu keperawatan anakpower point thalasemia ilmu keperawatan anak
power point thalasemia ilmu keperawatan anak
 
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tetralogi of fallot (2) AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep tetralogi of fallot (2)
Askep tetralogi of fallot (2)Askep tetralogi of fallot (2)
Askep tetralogi of fallot (2)
 
Askep anemia sabit AKPER PEMDA MUNA
Askep anemia sabit AKPER PEMDA MUNA Askep anemia sabit AKPER PEMDA MUNA
Askep anemia sabit AKPER PEMDA MUNA
 
Tetralogi of fallot AKPER PEMKAB MUNA
Tetralogi of fallot AKPER PEMKAB MUNA Tetralogi of fallot AKPER PEMKAB MUNA
Tetralogi of fallot AKPER PEMKAB MUNA
 
Leukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptxLeukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptx
 
Anemia sel sabit
Anemia sel sabitAnemia sel sabit
Anemia sel sabit
 
Askep anemia.doc
Askep anemia.docAskep anemia.doc
Askep anemia.doc
 
Askep anemia (repaired)
Askep anemia (repaired)Askep anemia (repaired)
Askep anemia (repaired)
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
14
1414
14
 
DSS casse report.pptx
DSS casse report.pptxDSS casse report.pptx
DSS casse report.pptx
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Penyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaPenyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusia
 
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.pptPresentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
Presentasi_Kelainan_Dan_Gangguan_Pada_Si.ppt
 

Recently uploaded

asuhan keperawatan kritis pada kasus gerd
asuhan keperawatan kritis pada kasus gerdasuhan keperawatan kritis pada kasus gerd
asuhan keperawatan kritis pada kasus gerd
CindyKirana4
 
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptxKebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
HestyGrariwa2
 
PPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptx
PPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptxPPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptx
PPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptx
dwiretnowati10
 
25 tanda KECAKAPAN KADER posyandu.pptx
25 tanda   KECAKAPAN KADER posyandu.pptx25 tanda   KECAKAPAN KADER posyandu.pptx
25 tanda KECAKAPAN KADER posyandu.pptx
RizkyVania1
 
Dit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdf
Dit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdfDit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdf
Dit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdf
ssusere479b7
 
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxxManajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
AdheaPriyanka1
 
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...
ZulfiaIbrahim1
 

Recently uploaded (7)

asuhan keperawatan kritis pada kasus gerd
asuhan keperawatan kritis pada kasus gerdasuhan keperawatan kritis pada kasus gerd
asuhan keperawatan kritis pada kasus gerd
 
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptxKebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
 
PPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptx
PPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptxPPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptx
PPT KESEHATAN REPRODUKSI ANKER PAYUDARA 2.pptx
 
25 tanda KECAKAPAN KADER posyandu.pptx
25 tanda   KECAKAPAN KADER posyandu.pptx25 tanda   KECAKAPAN KADER posyandu.pptx
25 tanda KECAKAPAN KADER posyandu.pptx
 
Dit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdf
Dit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdfDit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdf
Dit. Mutu Nakes (Sosialisasi Plataran Sehat).pdf
 
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxxManajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
 
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...
 

Asuhan keperawatan anak

  • 1. Asuhan Keperawatan Anak Dengan THALASEMIA Disusun Oleh : Maisaroh Rika malia Samsul
  • 3. A. Definisi Latar Belakang Thalasemia berasal dari kata Yunani, yaitu talassa yang berarti laut. Yang dimaksud dengan laut tersebut ialah Laut Tengah, oleh karena penyakit ini pertama kali dikenal di daerah sekitar Laut Tengah. Penyakit ini pertama sekali ditemukan oleh seorang dokter di Detroit USA yang bernama Thomas Talasemia adalah suatu penyakit kongenital herediter yang diturunkan secara autosomal, berdasarkan kelainan hemoglobin, yaitu : satu atau lebih rantai polipeptida hemglobin kurang atau tidak berbentuk, dengan akibat terjadi anemia hemolitik (Pedoman Diagnosis dan Terapi : RSUD Dr. Soetomo Surabaya,1994).
  • 4. Lanjutan ....! Talasemia merupakan sindrom kelainan yag diwariskan dan masuk dalam kelompok hemoglobinopati, yakni kelainan yang disebabkan gangguan sintesis Hb akibat mutasi didalam ataudekat gen globin.(Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V.Aru W. Sudoyo.dkk.2009) Jadi Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang diwariskan oleh orangtua kepada anak. Thalasemia mempengaruhi kemampuan dalam menghasilkan hemoglobin yang berakibat pada penyakit anemia.
  • 5. B. Etiologi Adapun etiologi dari thalasemia adalah faktor genetik (herediter). Thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah didalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek(kurang dari 100 hari). Penyebab kerusakan tersebut karena hemoglobin yang tidak normal (hemoglobinopatia)
  • 6. C. Manifestasi Klinis a) Kelesuan b) Bibir,lidah,tangan,kaki berwarna pucat mulanya tidak jelas, biasanya menjadi lebih berat dalam tahun pertama kehidupan dan pada kasus yang berat terjadi dalambeberapa minggu setelah lahir. c) Sesak nafas d) Hilang selera makan dan bengkak dibagian abdomen e) Keadaan kulit pucat kekuning- kuningan
  • 7. D. Insiden Maladewa memiliki insiden tertinggi Thalasemia di dunia dengan pembawa tingkat 18% dari populasi. Estimasi prevalensi adalah 16% pada orang dari Siprus, 1% di Thailand, dan 3-8% pada populasi dari Bangladesh, Cina, India, Malaysia dan Pakistan. Ada juga prevalensi pada keturunannya orang dari Amerika Latin dan Negara -negara Mediterania (misalnya Yunani,Italia, Portugal, Spanyol, dan lain-lain). Sebuah prevalensi sangat rendah telah dilaporkan dari orang-orang di Eropa Utara (0,1%) dan Afrika (0,9%), dengan mereka di Afrika Utara memiliki prevalensi tertinggi. Mesir kuno menderita Thalasemia dengan sebanyak 40% dari mumi predynastic dan dinasti dipelajari dengan cacat genetik.
  • 8. E. Komplikasi Komplikasi yang dapat terjadi pada Klien Dengan Thalasemia a) Fraktur patologis b) Hepatosplenomegali c) Gangguan Tumbuh Kembang d) Disfungsi organ e) Gagal jantung f) Hemosiderosis g) Hemokromatosis h) Infeksi.
  • 10. G.Pemeriksaan Penunjang 1.Studi hematologi 2.foto rontgen 3.Analisis DNA, DNA probing, gone blotting dan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) merupakan jenis pemeriksaan yang lebih maju.
  • 11. H.Penatalaksanaan 1. Transfusi sel darah merah (SDM) sampai kadar Hb sekitar 11 g/dl. Pemberian sel darah merah sebaiknya 10 – 20 ml/kg berat badan. 2. Pemberian chelating agents (Desferal) secara intravena atau subkutan. 3. Tindakan splenektomi perlu dipertimbangkan terutama bila ada tanda – tanda hipersplenisme atau kebutuhan transfusi meningkat atau karena sangat besarnya limpa. 4. Transplantasi sumsum tulang biasa dilakukan pada thalasemia beta mayor.
  • 13. A. Pengkajian 1. Identitas • Identitas klien • Identitas penanggung jawab 2. Keluhan utama Pada penderita thalasemia gejala klinisnya jelas, gejala telah terlihat sejak anak berumur kurang dari 1 tahun, biasanya anak akan dibawa ke RS setelah usia 4 tahun. 3. Riwayat kesehatan sekarang Anak cenderung mudah terkena infeksi saluran pernapasan atas atau infeksi lainnya. Ini dikarenakan rendahnya Hb yang berfungsi sebagai alat transport. 4. Riwayat kesehatan lalu Sering didapatkan data adanya kecenderungan gangguan terhadap tumbang sejak masih bayi. Pertumbuhan fisik anak, adalah kecil untuk umurnya dan adanya keterlambatan dalam kematangan seksual, seperti tidak ada pertumbuhan ramput pupis dan ketiak, kecerdasan anak juga mengalami penurunan.
  • 14. 5. Pemeriksaan fisik • KU = lemah dan kurang bergairah, tidak selincah anak lain yang seusia. • Kepala dan bentuk muka. Anak yang belum mendapatkan pengobatan mempunyai bentuk khas, yaitu kepala membesar dan muka mongoloid (hidung pesek tanpa pangkal hidung), jarak mata lebar, tulang dahi terlihat lebar. • Mata dan konjungtiva pucat dan kekuningan • Mulut dan bibir terlihat kehitaman • Dada, Pada inspeksi terlihat dada kiri menonjol karena adanya pembesaran jantung dan disebabkan oleh anemia kronik. • Perut, Terlihat pucat, dipalpasi ada pembesaran limpa dan hati (hepatospek nomegali) • Pertumbuhan fisiknya lebih kecil daripada normal sesuai usia, BB di bawah normal • Pertumbuhan organ seks sekunder untuk anak pada usia pubertas tidak tercapai dengan baik. Misal tidak tumbuh rambut ketiak, pubis ataupun kumis bahkan mungkin anak tidak dapat mencapai tapa odolense karena adanya anemia kronik. • Kulit, Warna kulit pucat kekuningan, jika anak telah sering mendapat transfusi warna kulit akan menjadi kelabu seperti besi. Hal ini terjadi karena adanya penumpukan zat besi dalam jaringan kulit (hemosiderosis).
  • 15.
  • 16. B. Diagnosa Keperawatan 1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman O2 ke sel. 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai O2 dan kebutuhan. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan mencerna makanan/absorbsi nutrien yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah normal. 4. Resiko terjadi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan sirkulasi dan neurologis. 5. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat, penurunan Hb, leukopenia atau penurunan granulosit. 6. Kurang pengetahuan tentang prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan interpretasi informasi dan tidak mengenal sumber informasi.
  • 17. C. Perencanaan I. Prioritas masalah Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman O2 ke sel. II. Tujuan Pasien mampu mempertahankan perfusi jaringan adekuat III. Kriteria hasil Nadi perifer teraba,kulit hangat,tidak terjadi sianosis
  • 18. IV. Intervensi dan rasional TUJUAN : • Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam , pasien mampu mempertahankan perfusi jaringan adekuat ditandai Dengan Kriteria hasil : • Tidak terjadi palpitasi • Kulit tidak pucat • Membran mukosa lembab • Keluaran urine adekuat • Tidak terjadi mual/muntah dan distensil abdomen • Tidak terjadi perubahan tekanan darah • Orientasi klien baik. INTERVENSI : • Awasi tanda-tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit/ membran mukosa, dasar kuku. • Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi (kontra indikasi pada pasien dengan hipotensi).
  • 19. • Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi. • Kaji respon verbal melambat, mudah terangsang, agitasi, gangguan memori, bingung. • Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan, dan tubuh hangat sesuai indikasi. • Kolaborasi pemeriksaan laboratorium, Hb, Hmt, AGD, dll. • Kolaborasi dalam pemberian transfusi. • Awasi ketat untuk terjadinya komplikasi transfusi. RASIONAL : • Indikator umum status sirkulasi dan keadekuatan sirkulasi • Untuk mengetahui ststus kesadaran pasien • Untuk mensuplai kebutuhan organ tubuh Lanjutan ....!
  • 20. V. Evaluasi Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan akhir dari proses keperawatan, dimana perawat menilai hasil yang diharapkan terhadap perubahan diri ibu dan menilai sejauh mana masalah ibu dapat di atasi. Disamping itu, perawat juga memberikan umpan balik atau pengkajian ulang, seandainya tujuan yang ditetapkan belum tercapai, maka dalam hal ini proses peawatan dapat di modifikasi.
  • 21. Makacii Wassalamualaikum . . . Wr . . . Wb . . .