Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram. Faktor penyebabnya antara lain gangguan pertumbuhan janin, kelainan plasenta, dan penyakit ibu. Ada dua jenis abortus, yaitu abortus spontan dan abortus provokatus. Gejala klinisnya meliputi perdarahan dan keluarnya jaringan janin. Penatalaksanaannya meliputi pengosongan rahim, pember
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum usia 28 minggu atau janin belum mampu hidup di luar rahim. Dokumen ini membahas pengertian, penyebab, klasifikasi, gejala klinis, mekanisme terjadinya, pemeriksaan pendukung, dan komplikasi dari abortus. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mengenai abortus spontan, provokatif, habitualis, infeksiosa, missed abortion, serta penatalaksanaannya.
Abortus merupakan pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 g atau usia 20 minggu. Terdapat beberapa jenis abortus seperti abortus iminens, insipiens, inkomplit, komplit, dan missed abortion. Penanganannya meliputi pengosongan rahim, pemberian obat, dan antiseptik untuk mencegah infeksi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien abortus. Abortus adalah proses berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar rahim dengan kriteria usia kehamilan kurang dari 20 minggu.
2. Terdapat beberapa klasifikasi abortus yaitu abortus spontan, provokatus, dan komplikasinya seperti perdarahan dan infeksi. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah tes kehamilan
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram. Faktor penyebabnya antara lain gangguan pertumbuhan janin, kelainan plasenta, dan penyakit ibu. Ada dua jenis abortus, yaitu abortus spontan dan abortus provokatus. Gejala klinisnya meliputi perdarahan dan keluarnya jaringan janin. Penatalaksanaannya meliputi pengosongan rahim, pember
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum usia 28 minggu atau janin belum mampu hidup di luar rahim. Dokumen ini membahas pengertian, penyebab, klasifikasi, gejala klinis, mekanisme terjadinya, pemeriksaan pendukung, dan komplikasi dari abortus. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mengenai abortus spontan, provokatif, habitualis, infeksiosa, missed abortion, serta penatalaksanaannya.
Abortus merupakan pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 g atau usia 20 minggu. Terdapat beberapa jenis abortus seperti abortus iminens, insipiens, inkomplit, komplit, dan missed abortion. Penanganannya meliputi pengosongan rahim, pemberian obat, dan antiseptik untuk mencegah infeksi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien abortus. Abortus adalah proses berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar rahim dengan kriteria usia kehamilan kurang dari 20 minggu.
2. Terdapat beberapa klasifikasi abortus yaitu abortus spontan, provokatus, dan komplikasinya seperti perdarahan dan infeksi. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah tes kehamilan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai abortus. Definisi abortus adalah pengakhiran kehamilan dengan berat janin kurang dari 500 gram dan usia kehamilan antara 20-22 minggu. Ada beberapa penyebab abortus seperti kelainan genetik, infeksi, dan faktor lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan tanda, diagnosis, klasifikasi, dan penanganan abortus berdasarkan gejalanya.
Dokumen tersebut membahas tentang abortus atau keguguran, yang didefinisikan sebagai berakhirnya kehamilan sebelum usia 28 minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram. Dibahas etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, patofisiologi, komplikasi, dan diagnosis keperawatan dari abortus. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan abortus diantaranya faktor genetik, lingkungan, peny
Dokumen tersebut membahas definisi dan jenis-jenis abortus seperti abortus komplet, inkomplet, insipiens, iminens, missed abortion, habitualis, dan septik. Juga dibahas kriteria diagnosis, pemeriksaan pendukung, terapi, dan komplikasi yang mungkin terjadi pada abortus.
Dokumen tersebut membahas tentang abortus, termasuk definisi, jenis, gejala, diagnosa, dan penatalaksanaan abortus. Jenis abortus yang disebutkan antara lain abortus imminen, abortus inkompletus, abortus kompletus, missed abortion, dan abortus infeksius. Dokumen juga membahas hiperemesis gravidarum dan KPD serta partus prematur.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada ibu hamil yang mengalami abortus, meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan berbagai jenis abortus seperti abortus imminen, insipien, inkompletus, kompletus, habitualis, dan missed abortion. Dokumen tersebut juga membahas tentang komplikasi yang dapat timbul dan perawatan yang
Dokumen tersebut membahas tentang abortus atau keguguran, yang didefinisikan sebagai pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar rahim. Dokumen menjelaskan berbagai jenis abortus berdasarkan gejala klinis dan tahapan kehamilan, termasuk abortus imminen, insipiens, inkompletus, kompletus, dan servikalis. Dokumen juga menyinggung anatomi dan fisiologi organ reproduksi perempuan, s
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai abortus. Definisi abortus adalah pengakhiran kehamilan dengan berat janin kurang dari 500 gram dan usia kehamilan antara 20-22 minggu. Ada beberapa penyebab abortus seperti kelainan genetik, infeksi, dan faktor lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan tanda, diagnosis, klasifikasi, dan penanganan abortus berdasarkan gejalanya.
Dokumen tersebut membahas tentang abortus atau keguguran, yang didefinisikan sebagai berakhirnya kehamilan sebelum usia 28 minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram. Dibahas etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, patofisiologi, komplikasi, dan diagnosis keperawatan dari abortus. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan abortus diantaranya faktor genetik, lingkungan, peny
Dokumen tersebut membahas definisi dan jenis-jenis abortus seperti abortus komplet, inkomplet, insipiens, iminens, missed abortion, habitualis, dan septik. Juga dibahas kriteria diagnosis, pemeriksaan pendukung, terapi, dan komplikasi yang mungkin terjadi pada abortus.
Dokumen tersebut membahas tentang abortus, termasuk definisi, jenis, gejala, diagnosa, dan penatalaksanaan abortus. Jenis abortus yang disebutkan antara lain abortus imminen, abortus inkompletus, abortus kompletus, missed abortion, dan abortus infeksius. Dokumen juga membahas hiperemesis gravidarum dan KPD serta partus prematur.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada ibu hamil yang mengalami abortus, meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan berbagai jenis abortus seperti abortus imminen, insipien, inkompletus, kompletus, habitualis, dan missed abortion. Dokumen tersebut juga membahas tentang komplikasi yang dapat timbul dan perawatan yang
Dokumen tersebut membahas tentang abortus atau keguguran, yang didefinisikan sebagai pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar rahim. Dokumen menjelaskan berbagai jenis abortus berdasarkan gejala klinis dan tahapan kehamilan, termasuk abortus imminen, insipiens, inkompletus, kompletus, dan servikalis. Dokumen juga menyinggung anatomi dan fisiologi organ reproduksi perempuan, s
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. a. Pengertian
Keguguran adalah dikeluarkannya hasil
konsepsi sebelum mampu hidup di luar
kandungan dengan berat badan kurang dari
1000 gr atau umul hamil kurang dari 28
minggu (Manuaba, 1998:214).
3. b. Etiologi
1. Kelainan Ovum.
2. Kelainan Sirkulasi plasenta
3. Faktor maternal, seperti pneumonia, tifus, anemia berat, keracunan
dan toksoplasmosis
4. Factor eksternal,seperti radiasi dan obat-obatan
5. Factor janin
6. Kelainan traktus genetalia seperti inkompetensi serviks (untuk
abortus pada trimester kedua) retroversi uteri, mioma uteri dan
kelainan bawaan uterus.
7. Penyakit2 ibu
8. Antagonis Rhesus
4. c. Patofisiologi
Abortus biasanya disertai dengan perdarahan di
dalam desidua basalis dan perubahan nekrotik di
dalam jaringan-jaringan yang berdekatan dengan
tempat perdarahan. Ovum yang terlepas sebagian atau
seluruhnya dan mungkin menjadi benda asing di
dalam uterus sehingga merangsang kontraksi uterus
dan mengakibatkan pengeluaran janin
5. d. Klasifikasi Abortus
Abortus dapat dibagi atas dua golongan yaitu:
• Menurut terjadinya dibedakan atas:
1. Abortus Spontan
2. Abortus provokatus
a. Abortus Medisinalis ( Abortus
terapeutika )
b. Abortus Kriminalis
7. e. Tanda dan gejala
• Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu.
• Pada pemeriksaan fisik : Keadaan umum lemah atau
kesadaran menurun, tekanan darah normal atau
menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil,
suhu badan normal atau meningkat.
• Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya
jaringan hasil konsepsi
• Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simfisis,
sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus
• Pemeriksaan ginekologi : Inspeksi vulva, Inspekulo,
vagina Tuse
8. f. Pemeriksaan Diagnostik
• Tes kehamilan
• Pemeriksaan Doppler atau USG
• Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada
missed abortion
9. g. komplikasi
1. Perdarahan
2. Syock
3. Emboli Udara
4. Inhibisi Vagus
5. Keracunan obat atau zat Abortivum
6. Infeksi dan sepsis
10. h. Penatalaksanaan
• Abortus Inkomplit
Penatalaksanaan :
a. Bila disertai syok karena perdarahan, berikan infus
cairan NaCl fisiologis atau ringer laktat dan selekas
mungkin ditransfusi darah
b. Setelah syok diatasi, lakukan kerokan dengan kuret
tajam lalu suntikkan ergometrin 0,2 mg intramuskular
c. Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal,
lakukan pengeluaran plasenta secara manual.
d. Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi