SlideShare a Scribd company logo
AsmaulHusna:
Asy-Syakur
Disusun oleh:
Anggun Surya Diantriana (04)
X MS 1
ARTI KATA
Secara kebahasaan
ASY SYAKUR dapat berarti maha mensyukuri, ada pula yang menyebutkan maha menerima syukur,
dan juga ada menyebutkan Yang Maha Pembalas Budi / menghargai
Asy-Syakur berasal dari sakoro. Diibaratkan air yang menetes dari daun dan dapat memberikan penghi
dupan bagi yang menerimanya. Kita juga tahu kerbau yang memakan rumput, dengan rumput itu bisa
menghasilkan tubuh yang besar.
Allah membalas kebaikan yang kecil dengan nikmat yang besar. Allah membalas kenikmatan yang kec
il dengan sesuatu yang besar. Kita terjamin dengan uang yang diinfakan, dibandingkan dengan uang ya
ng ada pada tangan kita atau tabungan. Karena uang yang berada di tabungan hanya dijamin oleh perka
taan dari orang, bukan jaminan dari Allah, oleh karena itu kita lebih baik berbisnis dengan Allah.
Sebagaimana Allah berfirman dalam al-Quran QS: Al-Baqarah:261
Dialah Allah yang membalas perbuatan baik hamba-Nya dengan pahala yang jauh lebih besar. Allah b
anyak memuji amal hamba-Nya dengan menyebut-nyebut perbuatan taatnya. Dialah Allah yang memb
alas amalan hambanya yang sedikit dengan derajat yang tinggi. Dia memberikan ganjaran terhadap am
alan hamba-Nya selama hidup di dunia dengan kenikmatan akhirat yang tidak terbatas.
BAGIAN HAMBA
Bagian hamba dari Asma Allah Asy Syakur adalah bersyukur kepada Allah atas segala keadaan denga
n hati, perkataan dan perbuatan. Hati harus mengungkapkan rasa syukur. Lidah juga mengungkapkan r
asa syukur dan badan juga harus mengungkapkan rasa syukur. Setiap hal yang menjadi pemberian Alla
h harus disyukuri. Juga menjadi hamba yang berterima kasih kepada orang yang berbuat baik kepada
dirinya.
Setiap hamba bisa mensyukuri kebaikan orang lain dengan cara menyebur-nyebut kebaikannya dan me
mberikan balasan dengan yang lebih baik serta lebih banyak dari apa yang diterima. Yang demikian ter
masuk sifat yang terpuji sebagaimana sabda Nabi SAW :
”Barangsiapa tidak bersyukur kepada orang, maka tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Imam Ahmad,
Thirmidzi, Adh Dhiya’).
Adapun syukur seorang hamba kepada Allah, maka sesungguhnya syukurnya itu tidak lebih dari kiasa
n (hanya sebagai bukti bahwa seseorang berterima kasih dan menghamba kepada-Nya). Karena pujian
manusia untuk Allah tidaklah memadai. Sesungguhnya pujian terhadap-Nya tidak terhingga. Jika seor
ang hamba berbuat taat kepada-Nya, maka ketaatan itu merupakan nikmat lain dari-Nya. Bahkan syuk
ur itu sendiri merupakan nikmat lain dibalik nikmat yang disyukurinya. Bentuk terbaik syukur atas se
mua nikmat Allah ialah tidak menggunakan nikmat Allah untuk bermaksiat kepada-Nya. Nikmat-nikm
at Allah digunakan sebagai media atau sarana untuk mentaati-Nya. Yang demikian itu terjadi semata-
mata atas perkenan dan kemudahan yang dianugrahkan-Nya.
QONA’AH DAN BAIK SANGKA
Qona’ah dan baik sangka, dua sifat yang memungkinkan manusia menjadi orang yang ahli syukur.
Qona’ah adalah merasa cukup atas semua nikmat karunia yang ada dalam genggamannya saat ini. Ti
dak melihat dan membandingkan dengan nikmat-nikmat yang berada dalam genggaman orang lain. Ju
ga tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh keinginan-keinginan dalam angannya yang membuat diriny
a melupakan nikmat yang ada dalam genggamannya. Sedang baik sangka adalah selalu meyakini bahw
a apapun nikmat yang Allah karuniakan kepada dirinya adalah yang terbaik. Ia yakin bahwa Allah men
getahui secara pasti kebutuhan dirinya, yang karena itu memberikan berdasarkan pengetahuan-Nya yan
g kebenarannya mutlak adanya.
Jika manusia dalam dirinya tidak terdapat sifat qona’ah dan baik sangka, maka boleh jadi hati dan pikir
annya akan terpenjara. Setiap saat dipenuhi oleh keinginan-keinginan yang tidak pernah terpuaskan. Y
ang lebih merugikan adalah tidak bisa menikmati nikmat karunia yang saat ini berada dalam genggama
nnya. Ia sibuk memikirkan dan mengejar nikmat-nikmat yang lain yang belum berada dalam genggam
annya.
Lebih jauh lagi, orang-orang yang tidak memiliki sifat qona’ah dan berbaik sangka kepada Allah adala
h ia akan menjadi orang-orang yang jauh dari rahmat-Nya. Yang pertama-tama dirasakan adalah hati d
an pikirannya selalu dipenuhi oleh soal keduniaan semata yang tidak berkonteks akhirat. Jika ini berlan
gsung terus-menerus dalam jangka panjang, boleh jadi akan permanen dalam jiwanya soal kecintaan k
epada dunia yang berlebihan. (QS : Al Fajr (89) : 20 ).
Ketika kecintaan kepada harta berlebihan, maka ia akan mencurahkan waktu dalam hidupnya untuk me
mburu harta-dunia dengan sepenuh-penuhnya. Jika perlu mengabaikan waktu untuk ibadah. Wujudnya
adalah malas dan berat untuk menegakkan ibadah kepada Allah. Atau malah jangan-jangan pada suat
u saat betul-betul meninggalkan ibadah sama sekali (naudzubillah). Kalau sudah demikian, bukan kebe
runtungan yang ia dapatkan, melainkan kehinaan dan kenistaan. Tidak peduli ia hidup berkelimpahan
harta sekalipun.
Karena itu manusia butuh untuk menjadi hamba yang ahli syukur. Kebaikan dari syukur akan kembali
kepada dirinya. Semakin ia pandai bersyukur, maka akan semakin banyak kebaikan yang akan diperole
h. “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti K
ami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhny
a azab-Ku sangat pedih.” (QS: Ibrahim (14) : 7 ).
Rasa syukur kepada Allah yang paling dalam adalah dengan menjadi hamba yang taat kepada Allah. M
enggunakan segala nikmat kurnianya dijalan kebaikan yang diridhoi-Nya. Jasmani yang sehat digunak
an untuk menyempurnakan ruku’ dan sujud kepada-Nya. Hati dan akal pikiran digunakan untuk meneb
ar kemanfaatan kepada sebanyak-banyaknya manusia. Kelapangan harta di tangan, melapangkan kehid
upan banyak orang. Keluasan ilmu menjadi penyejuk dan penerang kehidupan orang-orang yang mem
butuhkan.
Dalam konteks hubungan antar hamba, maka syukur ditunjukkan dengan berusaha memberikan balasa
n yang terbaik kepada orang-orang yang berbuat baik kepada dirinya. Bahkan sebisa-bisanya memberi
kan balasan yang lebih baik dari yang ia terima. Entah dengan mendo’akan dengan hati tulus yang me
ngharapkan kebaikan orang-orang yang berbuat baik kepada dirinya.
Dari uraian diatas kita jadi tahu bahwa menjadi ahli syukur akan sempurna dengan dua dimensi, yaitu
hablum minAllah dan hablum minannas. Bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada sesama
manusia. Semoga kita semua dengan rahmat kurnia-Nya menjadi hamba-hamba-Nya yang ahli syukur.
Dicintai oleh sesama dan diridhoi oleh-Nya. Aamiin.
BAGAIMANA CARA KITA BERSYUKUR?
Syukur mencakup tiga sisi:
a. Syukur dengan hati, yaitu kepuasan batin atas anugerah.
b. Syukur dengan lidah, dengan mengakui anugerah dan memuji pemberinya.
c. Syukur dengan perbuatan, dengan memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai dengan tujua
n penganugerahannya.
Uraian Al-Quran tentang syukur mencakup sekian banyak aspek. Berikut akan dikemukakan sebagian
di antaranya
a. Syukur dengan hati
Syukur dengan hati dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh adalah se
mata-mata karena anugerah dan kemurahan Ilahi. Syukur dengan hati mengantar manusia untuk mener
ima anugerah dengan penuh kerelaan tanpa menggerutu dan keberatan betapapun kecilnya nikmat terse
but. Syukur ini juga mengharuskan yang bersyukur menyadari betapa besar kemurahan, dan kasih saya
ng Ilahi sehingga terlontar dari lidahnya pujian kepada-Nya. Qarun yang mengingkari keberhasilannya
atas bantuan Ilahi, dan menegaskan bahwa itu diperolehnya semata-mata karena kemampuannya, dinil
ai oleh Al-Quran sebagai kafir atau tidak mensyukuri nikmat-Nya (Baca kisahnya dalam surat Al-Qash
ash (28): 76-82).
Seorang yang bersyukur dengan hatinya saat ditimpa malapetaka pun, boleh jadi dapat memuji Tuhan,
bukan atas malapetaka itu, tetapi karena terbayang olehnya bahwa yang dialaminya pasti lebih kecil da
ri kemungkinan lain yang dapat terjadi. Dari sini syukur –seperti makna yang dikemukakan dalam Ka
mus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip di atas– diartikan oleh orang yang bersyukur dengan “untun
g” (merasa lega, karena yang dialami lebih ringan dari yang dapat terjadi).
Dari kesadaran tentang makna-makna di atas, seseorang akan tersungkur sujud untuk menyatakan pera
saan syukurnya kepada Allah.
Sujud syukur adalah perwujudan dari kesyukuran dengan hati, yang dilakukan saat hati dan pikiran me
nyadari betapa besar nikmat yang dianugerahkan Allah. Bahkan sujud syukur dapat dilakukan saat mel
ihat penderitaan orang lain dengan membandingkan keadaannya dengan keadaan orang yang sujud. (T
entu saja sujud tersebut tidak dilakukan di hadapan si penderita itu).
Sujud syukur dilakukan dengan meletakkan semua anggota sujud di lantai yakni dahi, kedua telapak ta
ngan, kedua lutut dan kedua ujung jari kaki –seperti melakukan sujud dalam shalat. Hanya saja sujud s
yukur cukup dengan sekali sujud, bukan dua kali sebagaimana dalam shalat. Karena sujud itu bukan ba
gian dan shalat, maka mayoritas ulama berpendapat bahwa sujud sah walaupun dilakukan tanpa berwu
dhu, karena sujud dapat dilakukan sewaktu-waktu dan secara spontanitas. Namun tentunya akan sangat
baik bila melakukan sujud disertai dengan wudhu.
b. Syukur dengan lidah
Syukur dengan lidah adalah mengakui dengan ucapan bahwa sumber nikmat adalah Allah sambil mem
uji-Nya. Al-Quran, seperti telah dikemukakan di atas, mengajarkan agar pujian kepada Allah disampai
kan dengan redaksi “al-hamdulillah.”
Hamd (pujian) disampaikan secara lisan kepada yang dipuji, walaupun ia tidak memberi apa pun baik
kepada si pemuji maupun kepada yang lain. Kata “al” pada “al-hamdulillah” oleh pakar-pakar bahasa
disebut al lil-istighraq, yakni mengandung arti “keseluruhan”. Sehingga kata “al-hamdu” yang ditujuka
n kepada Allah mengandung arti bahwa yang paling berhak menerima segala pujian adalah Allah Swt.,
bahkan seluruh pujian harus tertuju dan bermuara kepada-Nya.
Jika kita mengembalikan segala puji kepada Allah, maka itu berarti pada saat Anda memuji seseorang
karena kebaikan atau kecantikannya, maka pujian tersebut pada akhirnya harus dikembalikan kepada
Allah SWT, sebab kecantikan dan kebaikan itu bersumber dari Allah. Di sisi lain kalau pada akhirnya
ada perbuatan atau ketetapan Tuhan yang mungkin oleh kacamata manusia dinilai “kurang baik”, maka
harus disadari bahwa penilaian tersebut adalah akibat keterbatasan manusia dalam menetapkan tolok u
kur penilaiannya. Dengan demikian pasti ada sesuatu yang luput dari jangkauan pandangannya sehingg
a penilaiannya menjadi demikian. Walhasil, syukur dengan lidah adalah “al- hamdulillah” (segala puji
bagi Allah).
c. Syukur dengan perbuatan
Nabi Daud a.s. beserta putranya Nabi Sulaiman a.s. memperoleh aneka nikmat yang tiada taranya. Kep
ada mereka sekeluarga Allah berpesan,
“Bekerjalah wahai keluarga Daud sebagai tanda syukur!” (QS. Saba [34]: 13).
Yang dimaksud dengan bekerja adalah menggunakan nikmat yang diperoleh itu sesuai dengan tujuan p
enciptaan atau penganugerahannya.
Ini berarti, setiap nikmat yang diperoleh menuntut penerimanya agar merenungkan tujuan dianugerahk
annya nikmat tersebut oleh Allah. Ambillah sebagai contoh lautan yang diciptakan oleh Allah SWT. D
itemukan dalam Al-Quran penjelasan tentang tujuan penciptaannya melalui firman-Nya:
(QS. An-Nahl [16]: 14).
Ayat ini menjelaskan tujuan penciptaan laut, sehingga mensyukuri nikmat laut, menuntut dari yang ber
syukur untuk mencari ikan-ikannya, mutiara dan hiasan yang lain, serta menuntut pula untuk mencipta
kan kapal-kapal yang dapat mengarunginya, bahkan aneka pemanfaatan yang dicakup oleh kalimat “m
encari karunia-Nya”.
Dalam konteks inilah terutama realisasi dan janji Allah,
“Apabila kamu bersyukur maka pasti akan Kutambah (nikmat-Ku)” (QS. Ibrahim [14]: 7)
Betapa anugerah Tuhan tidak akan bertambah, kalau setiap jengkal tanah yang terhampar di bumi, seti
ap hembusan angin yang bertiup di udara, setiap tetes hujan yang tercurah dan langit dipelihara dan di
manfaatkan oleh manusia?
Di sisi lain, lanjutan ayat di atas menjelaskan bahwa “Kalau kamu kufur (tidak mensyukuri nikmat ata
u menutupinya tidak menampakkan nikmatnya yang masih terpendam di perut bumi, di dasar laut atau
di angkasa), maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih.”
Suatu hal yang menarik untuk disimak dari redaksi ayat ini adalah kesyukuran dihadapkan dengan janji
yang pasti lagi tegas dan bersumber dari-Nya langsung (QS. Ibrahim [14): 7) Tetapi akibat kekufuran
hanya isyarat tentang siksa; itu pun tidak ditegaskan bahwa ia pasti akan menimpa yang tidak bersyuku
r (QS. Ibrahim [14]: 7).
Siksa dimaksud antara lain adalah rasa lapar, cemas, dan takut.
(QS. An-Nahl [16]: 112).
Pengalaman pahit yang dilukiskan Allah ini, telah terjadi terhadap sekian banyak masyarakat bangsa, a
ntara lain, kaum Saba –satu suku bangsa yang hidup di Yaman dan yang pernah dipimpin oleh seorang
Ratu yang amat bijaksana, yaitu Ratu Balqis Surat Saba (34): 15-19 menguraikan kisah mereka, yakni
satu masyarakat yang terjalin persatuan dan kesatuannya, melimpah ruah rezekinya dan subur tanah air
nya.
Negeri merekalah yang dilukiskan oleh Al-Quran dengan baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur. Me
reka pulalah yang diperintah dalam ayat-ayat tersebut untuk bersyukur, tetapi mereka berpaling dan en
ggan sehingga akhirnya mereka berserak-serakkan, tanahnya berubah menjadi gersang, komunikasi da
n transportasi antar-kota-kotanya yang tadinya lancar menjadi terputus, yang tinggal hanya kenangan d
an buah bibir orang saja. Demikian uraian Al-Quran. Dalam konteks keadaan mereka, Allah berfirman,
Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka disebabkan kekufuran (keengganan bersyukur) m
ereka. Kami tidak menjatuhkan siksa yang demikian kecuali kepada orang-orang yang kufur(QS. Saba
[34]: 17).
Itulah sebagian makna firman Allah yang sangat populer:
“Jika kamu bersyukur pasti akan Kutambah (nikmat-Ku) untukmu, dan bila kamu kufur, maka sesungg
uhnya siksa-Ku amat pedih” (QS. Ibrahim [14]: 7).
Dengan mengamalkannya, insyaAllah kita akan mendapatkan:
1. Nikmat dibukanya hati mengakui dosa sendiri. Tobat berasal dari penyesalan, penyesalan karen
a kita tahu akan kesalahan kita. Koreksi atau kritik, lebih penting dari pujian, karena pujian me
mbuat kita mabuk, sehingga kita menjadi lalai karena pujian tersebut. Padahal belum tentu puji
an tersebut sesuai dengan pujian yang akan diberikan oleh Allah.
Esensi dari kritik yaitu dengan kritik atau koreksi kita dapat bertobat dari kesalahan kita, bukan
nya bersabar, karena hati kita akan tetap kotor tanpa tobat. Tobat yang kita lakukan akan memb
ersihkan jiwa kita dan menambahkan kesabaran kita.
2. Dicegah dari maksiat atau gagalnya kita dalam melaksanakan kehendak nafsu. Keadaan ini har
us kita syukuri akan itu bukanlah sesuatu kebetulan.
3. Taat kepada Allah. kita selalu diberikan kesempatan untuk taat kepada Allah itu merupakan nik
mat yang paling berharga yang Allah berikan kepada kita.
4. Kita dapat bermanfaat untuk orang lain. Kita terpilih untuk membantu orang lain merupakan su
atu kenikmatan yang baik, dalam melaksanakannya kita harus menyertai rasa ikhlas dalm diri k
ita.

More Related Content

What's hot

Muhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama Islam
Muhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama IslamMuhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama Islam
Muhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama Islam
MuhammadAgusRipai
 
Qabadh dan basath
Qabadh dan basathQabadh dan basath
Qabadh dan basath
shakirah ibhraim
 
Bab iii ( asmaul khusna )
Bab iii ( asmaul khusna )Bab iii ( asmaul khusna )
Bab iii ( asmaul khusna )
Maghfiroh Firoh
 
Bab III ( asmaul khusna )
Bab III ( asmaul khusna )Bab III ( asmaul khusna )
Bab III ( asmaul khusna )
Maghfiroh Firoh
 
UJIAN AKHIR SEMESTER
UJIAN AKHIR SEMESTERUJIAN AKHIR SEMESTER
UJIAN AKHIR SEMESTER
FakhriLabibAlIdrus
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMPLembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
ruangkuliahpai6f
 
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarCiri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Usmawatidewi
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMALembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
ruangkuliahpai6f
 
Konsep menanti jodoh
Konsep menanti jodohKonsep menanti jodoh
Konsep menanti jodohSyaiful Hadi
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
LaluGilangRahmadiHam1
 
Nikmat allah syukurilah dan ujian
Nikmat allah syukurilah dan ujianNikmat allah syukurilah dan ujian
Nikmat allah syukurilah dan ujian
Helmon Chan
 
Bab 4 selama proses berlangsung
Bab 4 selama proses berlangsungBab 4 selama proses berlangsung
Bab 4 selama proses berlangsung
yulistia
 
Calon Ahli Syurga dan Neraka
Calon Ahli Syurga dan NerakaCalon Ahli Syurga dan Neraka
Calon Ahli Syurga dan Neraka
Tazkirah PTAR
 
Pengertian sedekah
Pengertian sedekahPengertian sedekah
Pengertian sedekah
Ilaa Pilus
 
Ppt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajaPpt taubat dan raja
Ppt taubat dan raja
hufronafid07
 
Ikhlas dan sabar
Ikhlas dan sabarIkhlas dan sabar
Ikhlas dan sabar
MA'ARIF NU CILACAP
 
Persentasi surga neraka kelompok 4
Persentasi surga neraka kelompok 4Persentasi surga neraka kelompok 4
Persentasi surga neraka kelompok 4
Muhammad Yuhyil Izoma
 
Iman terhadap qadha & qadar
Iman terhadap qadha & qadarIman terhadap qadha & qadar
Iman terhadap qadha & qadar
Ikhsan Wahyudi
 
Keutamaan Zakat dan Sedekah
Keutamaan Zakat dan SedekahKeutamaan Zakat dan Sedekah

What's hot (20)

Muhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama Islam
Muhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama IslamMuhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama Islam
Muhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama Islam
 
Qabadh dan basath
Qabadh dan basathQabadh dan basath
Qabadh dan basath
 
Bab iii ( asmaul khusna )
Bab iii ( asmaul khusna )Bab iii ( asmaul khusna )
Bab iii ( asmaul khusna )
 
Bab III ( asmaul khusna )
Bab III ( asmaul khusna )Bab III ( asmaul khusna )
Bab III ( asmaul khusna )
 
UJIAN AKHIR SEMESTER
UJIAN AKHIR SEMESTERUJIAN AKHIR SEMESTER
UJIAN AKHIR SEMESTER
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMPLembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
 
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarCiri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMALembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMA
 
Konsep menanti jodoh
Konsep menanti jodohKonsep menanti jodoh
Konsep menanti jodoh
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAILalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uas_PAI
 
Nikmat allah syukurilah dan ujian
Nikmat allah syukurilah dan ujianNikmat allah syukurilah dan ujian
Nikmat allah syukurilah dan ujian
 
Bab 4 selama proses berlangsung
Bab 4 selama proses berlangsungBab 4 selama proses berlangsung
Bab 4 selama proses berlangsung
 
Calon Ahli Syurga dan Neraka
Calon Ahli Syurga dan NerakaCalon Ahli Syurga dan Neraka
Calon Ahli Syurga dan Neraka
 
Pengertian sedekah
Pengertian sedekahPengertian sedekah
Pengertian sedekah
 
Ppt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajaPpt taubat dan raja
Ppt taubat dan raja
 
Ikhlas dan sabar
Ikhlas dan sabarIkhlas dan sabar
Ikhlas dan sabar
 
Persentasi surga neraka kelompok 4
Persentasi surga neraka kelompok 4Persentasi surga neraka kelompok 4
Persentasi surga neraka kelompok 4
 
Iman terhadap qadha & qadar
Iman terhadap qadha & qadarIman terhadap qadha & qadar
Iman terhadap qadha & qadar
 
Menggapai keberhan hidup
Menggapai keberhan hidupMenggapai keberhan hidup
Menggapai keberhan hidup
 
Keutamaan Zakat dan Sedekah
Keutamaan Zakat dan SedekahKeutamaan Zakat dan Sedekah
Keutamaan Zakat dan Sedekah
 

Similar to As-Syakur (asma'ul husna)

Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpuji
Aan Editing
 
Cara bersyukur kepada allah
Cara bersyukur kepada allahCara bersyukur kepada allah
Cara bersyukur kepada allah
Helmon Chan
 
6 syukur dan seni kematian
6 syukur dan seni kematian 6 syukur dan seni kematian
6 syukur dan seni kematian
Lis Kuw
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
ademahe
 
PEMBINAAN ROHANI - BERSYUKUR TANDA PENGABDIAN
PEMBINAAN ROHANI - BERSYUKUR TANDA PENGABDIANPEMBINAAN ROHANI - BERSYUKUR TANDA PENGABDIAN
PEMBINAAN ROHANI - BERSYUKUR TANDA PENGABDIAN
Amiruddin Ahmad
 
PPT PAI 3 SMT 2 PELAJARAN 9 BERSYUKUR KEPADA ALLAH.pptx
PPT PAI 3 SMT 2 PELAJARAN 9 BERSYUKUR KEPADA ALLAH.pptxPPT PAI 3 SMT 2 PELAJARAN 9 BERSYUKUR KEPADA ALLAH.pptx
PPT PAI 3 SMT 2 PELAJARAN 9 BERSYUKUR KEPADA ALLAH.pptx
sdnegerigagaan1
 
bahasa inggris for kids soooooooooooooo0
bahasa inggris for kids soooooooooooooo0bahasa inggris for kids soooooooooooooo0
bahasa inggris for kids soooooooooooooo0
EdyMauluddin
 
Bersyukur atas nikmat Allah
Bersyukur  atas nikmat AllahBersyukur  atas nikmat Allah
Bersyukur atas nikmat Allah
Shanfariza Nevada
 
motivasi bersyukur dan percaya diri pptt
motivasi bersyukur dan percaya diri ppttmotivasi bersyukur dan percaya diri pptt
motivasi bersyukur dan percaya diri pptt
Riskamardiana5
 
2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah
Agus Candra
 
Tampakan nikmat allah
Tampakan nikmat allahTampakan nikmat allah
Tampakan nikmat allah
Helmon Chan
 
43. rizki berkah
43. rizki berkah43. rizki berkah
43. rizki berkahTiara Fida
 
Para petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapan
Para petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapanPara petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapan
Para petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapan
smkntegal
 
Lmcp 1552 Pembangunan Mapan Dalam Islam
Lmcp 1552 Pembangunan Mapan Dalam IslamLmcp 1552 Pembangunan Mapan Dalam Islam
Lmcp 1552 Pembangunan Mapan Dalam Islam
aini nabihah
 
MUHADHARAH "BERSYUKUR KEPADA ALLAH"
MUHADHARAH "BERSYUKUR KEPADA ALLAH"MUHADHARAH "BERSYUKUR KEPADA ALLAH"
MUHADHARAH "BERSYUKUR KEPADA ALLAH"
ambarsurniawati
 
Qur'an Hadist bab Syukur
Qur'an Hadist bab SyukurQur'an Hadist bab Syukur
Qur'an Hadist bab Syukur
Nida Chofiya
 
Kultum Ramadhan - Adab Bersedekah dalam islam.pdf
Kultum Ramadhan - Adab Bersedekah dalam islam.pdfKultum Ramadhan - Adab Bersedekah dalam islam.pdf
Kultum Ramadhan - Adab Bersedekah dalam islam.pdf
SuzanDwiPutra
 
Syukur slide show
Syukur slide showSyukur slide show
Syukur slide show
Ita Rahmatika
 

Similar to As-Syakur (asma'ul husna) (20)

Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpuji
 
Cara bersyukur kepada allah
Cara bersyukur kepada allahCara bersyukur kepada allah
Cara bersyukur kepada allah
 
6 syukur dan seni kematian
6 syukur dan seni kematian 6 syukur dan seni kematian
6 syukur dan seni kematian
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
PEMBINAAN ROHANI - BERSYUKUR TANDA PENGABDIAN
PEMBINAAN ROHANI - BERSYUKUR TANDA PENGABDIANPEMBINAAN ROHANI - BERSYUKUR TANDA PENGABDIAN
PEMBINAAN ROHANI - BERSYUKUR TANDA PENGABDIAN
 
PPT PAI 3 SMT 2 PELAJARAN 9 BERSYUKUR KEPADA ALLAH.pptx
PPT PAI 3 SMT 2 PELAJARAN 9 BERSYUKUR KEPADA ALLAH.pptxPPT PAI 3 SMT 2 PELAJARAN 9 BERSYUKUR KEPADA ALLAH.pptx
PPT PAI 3 SMT 2 PELAJARAN 9 BERSYUKUR KEPADA ALLAH.pptx
 
bahasa inggris for kids soooooooooooooo0
bahasa inggris for kids soooooooooooooo0bahasa inggris for kids soooooooooooooo0
bahasa inggris for kids soooooooooooooo0
 
Bersyukur atas nikmat Allah
Bersyukur  atas nikmat AllahBersyukur  atas nikmat Allah
Bersyukur atas nikmat Allah
 
motivasi bersyukur dan percaya diri pptt
motivasi bersyukur dan percaya diri ppttmotivasi bersyukur dan percaya diri pptt
motivasi bersyukur dan percaya diri pptt
 
Pai
PaiPai
Pai
 
2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah
 
Tampakan nikmat allah
Tampakan nikmat allahTampakan nikmat allah
Tampakan nikmat allah
 
43. rizki berkah
43. rizki berkah43. rizki berkah
43. rizki berkah
 
Para petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapan
Para petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapanPara petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapan
Para petani telah menanam padi pada musim tanam ini dengan harapan
 
Lmcp 1552 Pembangunan Mapan Dalam Islam
Lmcp 1552 Pembangunan Mapan Dalam IslamLmcp 1552 Pembangunan Mapan Dalam Islam
Lmcp 1552 Pembangunan Mapan Dalam Islam
 
MUHADHARAH "BERSYUKUR KEPADA ALLAH"
MUHADHARAH "BERSYUKUR KEPADA ALLAH"MUHADHARAH "BERSYUKUR KEPADA ALLAH"
MUHADHARAH "BERSYUKUR KEPADA ALLAH"
 
Qur'an Hadist bab Syukur
Qur'an Hadist bab SyukurQur'an Hadist bab Syukur
Qur'an Hadist bab Syukur
 
Kultum Ramadhan - Adab Bersedekah dalam islam.pdf
Kultum Ramadhan - Adab Bersedekah dalam islam.pdfKultum Ramadhan - Adab Bersedekah dalam islam.pdf
Kultum Ramadhan - Adab Bersedekah dalam islam.pdf
 
Syukur slide show
Syukur slide showSyukur slide show
Syukur slide show
 

More from anggundiantriana

Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
anggundiantriana
 
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakarMakalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
anggundiantriana
 
Makalah pkn komitmen mutu
Makalah pkn komitmen mutuMakalah pkn komitmen mutu
Makalah pkn komitmen mutu
anggundiantriana
 
Pkn menanggapi artikel
Pkn menanggapi artikelPkn menanggapi artikel
Pkn menanggapi artikel
anggundiantriana
 
Reflection
Reflection Reflection
Reflection
anggundiantriana
 
Pih bikin soal+jawaban
Pih bikin soal+jawabanPih bikin soal+jawaban
Pih bikin soal+jawaban
anggundiantriana
 
Dear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in EnglishDear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in English
anggundiantriana
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
anggundiantriana
 
XI Science 1 and Curriculum 2013
XI Science 1 and Curriculum 2013XI Science 1 and Curriculum 2013
XI Science 1 and Curriculum 2013
anggundiantriana
 
Invitation
InvitationInvitation
Invitation
anggundiantriana
 
The Haircut
The HaircutThe Haircut
The Haircut
anggundiantriana
 
Menentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatifMenentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatif
anggundiantriana
 
Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolahLingkungan sekolah
Lingkungan sekolah
anggundiantriana
 
Sabun dari minyak kelapa
Sabun dari minyak kelapaSabun dari minyak kelapa
Sabun dari minyak kelapa
anggundiantriana
 
Tugas biologi
Tugas biologiTugas biologi
Tugas biologi
anggundiantriana
 
Matematika (trigonometri)
Matematika (trigonometri)Matematika (trigonometri)
Matematika (trigonometri)
anggundiantriana
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
anggundiantriana
 
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola BeronggaKonduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
anggundiantriana
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
anggundiantriana
 
Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel VoltaPraktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
anggundiantriana
 

More from anggundiantriana (20)

Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
 
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakarMakalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
 
Makalah pkn komitmen mutu
Makalah pkn komitmen mutuMakalah pkn komitmen mutu
Makalah pkn komitmen mutu
 
Pkn menanggapi artikel
Pkn menanggapi artikelPkn menanggapi artikel
Pkn menanggapi artikel
 
Reflection
Reflection Reflection
Reflection
 
Pih bikin soal+jawaban
Pih bikin soal+jawabanPih bikin soal+jawaban
Pih bikin soal+jawaban
 
Dear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in EnglishDear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in English
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
XI Science 1 and Curriculum 2013
XI Science 1 and Curriculum 2013XI Science 1 and Curriculum 2013
XI Science 1 and Curriculum 2013
 
Invitation
InvitationInvitation
Invitation
 
The Haircut
The HaircutThe Haircut
The Haircut
 
Menentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatifMenentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatif
 
Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolahLingkungan sekolah
Lingkungan sekolah
 
Sabun dari minyak kelapa
Sabun dari minyak kelapaSabun dari minyak kelapa
Sabun dari minyak kelapa
 
Tugas biologi
Tugas biologiTugas biologi
Tugas biologi
 
Matematika (trigonometri)
Matematika (trigonometri)Matematika (trigonometri)
Matematika (trigonometri)
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola BeronggaKonduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
 
Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel VoltaPraktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
 

As-Syakur (asma'ul husna)

  • 2. ARTI KATA Secara kebahasaan ASY SYAKUR dapat berarti maha mensyukuri, ada pula yang menyebutkan maha menerima syukur, dan juga ada menyebutkan Yang Maha Pembalas Budi / menghargai Asy-Syakur berasal dari sakoro. Diibaratkan air yang menetes dari daun dan dapat memberikan penghi dupan bagi yang menerimanya. Kita juga tahu kerbau yang memakan rumput, dengan rumput itu bisa menghasilkan tubuh yang besar. Allah membalas kebaikan yang kecil dengan nikmat yang besar. Allah membalas kenikmatan yang kec il dengan sesuatu yang besar. Kita terjamin dengan uang yang diinfakan, dibandingkan dengan uang ya ng ada pada tangan kita atau tabungan. Karena uang yang berada di tabungan hanya dijamin oleh perka taan dari orang, bukan jaminan dari Allah, oleh karena itu kita lebih baik berbisnis dengan Allah. Sebagaimana Allah berfirman dalam al-Quran QS: Al-Baqarah:261 Dialah Allah yang membalas perbuatan baik hamba-Nya dengan pahala yang jauh lebih besar. Allah b anyak memuji amal hamba-Nya dengan menyebut-nyebut perbuatan taatnya. Dialah Allah yang memb alas amalan hambanya yang sedikit dengan derajat yang tinggi. Dia memberikan ganjaran terhadap am alan hamba-Nya selama hidup di dunia dengan kenikmatan akhirat yang tidak terbatas. BAGIAN HAMBA Bagian hamba dari Asma Allah Asy Syakur adalah bersyukur kepada Allah atas segala keadaan denga
  • 3. n hati, perkataan dan perbuatan. Hati harus mengungkapkan rasa syukur. Lidah juga mengungkapkan r asa syukur dan badan juga harus mengungkapkan rasa syukur. Setiap hal yang menjadi pemberian Alla h harus disyukuri. Juga menjadi hamba yang berterima kasih kepada orang yang berbuat baik kepada dirinya. Setiap hamba bisa mensyukuri kebaikan orang lain dengan cara menyebur-nyebut kebaikannya dan me mberikan balasan dengan yang lebih baik serta lebih banyak dari apa yang diterima. Yang demikian ter masuk sifat yang terpuji sebagaimana sabda Nabi SAW : ”Barangsiapa tidak bersyukur kepada orang, maka tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Imam Ahmad, Thirmidzi, Adh Dhiya’). Adapun syukur seorang hamba kepada Allah, maka sesungguhnya syukurnya itu tidak lebih dari kiasa n (hanya sebagai bukti bahwa seseorang berterima kasih dan menghamba kepada-Nya). Karena pujian manusia untuk Allah tidaklah memadai. Sesungguhnya pujian terhadap-Nya tidak terhingga. Jika seor ang hamba berbuat taat kepada-Nya, maka ketaatan itu merupakan nikmat lain dari-Nya. Bahkan syuk ur itu sendiri merupakan nikmat lain dibalik nikmat yang disyukurinya. Bentuk terbaik syukur atas se mua nikmat Allah ialah tidak menggunakan nikmat Allah untuk bermaksiat kepada-Nya. Nikmat-nikm at Allah digunakan sebagai media atau sarana untuk mentaati-Nya. Yang demikian itu terjadi semata- mata atas perkenan dan kemudahan yang dianugrahkan-Nya. QONA’AH DAN BAIK SANGKA Qona’ah dan baik sangka, dua sifat yang memungkinkan manusia menjadi orang yang ahli syukur. Qona’ah adalah merasa cukup atas semua nikmat karunia yang ada dalam genggamannya saat ini. Ti dak melihat dan membandingkan dengan nikmat-nikmat yang berada dalam genggaman orang lain. Ju ga tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh keinginan-keinginan dalam angannya yang membuat diriny a melupakan nikmat yang ada dalam genggamannya. Sedang baik sangka adalah selalu meyakini bahw a apapun nikmat yang Allah karuniakan kepada dirinya adalah yang terbaik. Ia yakin bahwa Allah men getahui secara pasti kebutuhan dirinya, yang karena itu memberikan berdasarkan pengetahuan-Nya yan g kebenarannya mutlak adanya. Jika manusia dalam dirinya tidak terdapat sifat qona’ah dan baik sangka, maka boleh jadi hati dan pikir annya akan terpenjara. Setiap saat dipenuhi oleh keinginan-keinginan yang tidak pernah terpuaskan. Y ang lebih merugikan adalah tidak bisa menikmati nikmat karunia yang saat ini berada dalam genggama nnya. Ia sibuk memikirkan dan mengejar nikmat-nikmat yang lain yang belum berada dalam genggam annya. Lebih jauh lagi, orang-orang yang tidak memiliki sifat qona’ah dan berbaik sangka kepada Allah adala h ia akan menjadi orang-orang yang jauh dari rahmat-Nya. Yang pertama-tama dirasakan adalah hati d an pikirannya selalu dipenuhi oleh soal keduniaan semata yang tidak berkonteks akhirat. Jika ini berlan gsung terus-menerus dalam jangka panjang, boleh jadi akan permanen dalam jiwanya soal kecintaan k epada dunia yang berlebihan. (QS : Al Fajr (89) : 20 ). Ketika kecintaan kepada harta berlebihan, maka ia akan mencurahkan waktu dalam hidupnya untuk me
  • 4. mburu harta-dunia dengan sepenuh-penuhnya. Jika perlu mengabaikan waktu untuk ibadah. Wujudnya adalah malas dan berat untuk menegakkan ibadah kepada Allah. Atau malah jangan-jangan pada suat u saat betul-betul meninggalkan ibadah sama sekali (naudzubillah). Kalau sudah demikian, bukan kebe runtungan yang ia dapatkan, melainkan kehinaan dan kenistaan. Tidak peduli ia hidup berkelimpahan harta sekalipun. Karena itu manusia butuh untuk menjadi hamba yang ahli syukur. Kebaikan dari syukur akan kembali kepada dirinya. Semakin ia pandai bersyukur, maka akan semakin banyak kebaikan yang akan diperole h. “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti K ami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhny a azab-Ku sangat pedih.” (QS: Ibrahim (14) : 7 ). Rasa syukur kepada Allah yang paling dalam adalah dengan menjadi hamba yang taat kepada Allah. M enggunakan segala nikmat kurnianya dijalan kebaikan yang diridhoi-Nya. Jasmani yang sehat digunak an untuk menyempurnakan ruku’ dan sujud kepada-Nya. Hati dan akal pikiran digunakan untuk meneb ar kemanfaatan kepada sebanyak-banyaknya manusia. Kelapangan harta di tangan, melapangkan kehid upan banyak orang. Keluasan ilmu menjadi penyejuk dan penerang kehidupan orang-orang yang mem butuhkan. Dalam konteks hubungan antar hamba, maka syukur ditunjukkan dengan berusaha memberikan balasa n yang terbaik kepada orang-orang yang berbuat baik kepada dirinya. Bahkan sebisa-bisanya memberi kan balasan yang lebih baik dari yang ia terima. Entah dengan mendo’akan dengan hati tulus yang me ngharapkan kebaikan orang-orang yang berbuat baik kepada dirinya. Dari uraian diatas kita jadi tahu bahwa menjadi ahli syukur akan sempurna dengan dua dimensi, yaitu hablum minAllah dan hablum minannas. Bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada sesama manusia. Semoga kita semua dengan rahmat kurnia-Nya menjadi hamba-hamba-Nya yang ahli syukur. Dicintai oleh sesama dan diridhoi oleh-Nya. Aamiin. BAGAIMANA CARA KITA BERSYUKUR? Syukur mencakup tiga sisi: a. Syukur dengan hati, yaitu kepuasan batin atas anugerah. b. Syukur dengan lidah, dengan mengakui anugerah dan memuji pemberinya. c. Syukur dengan perbuatan, dengan memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai dengan tujua n penganugerahannya. Uraian Al-Quran tentang syukur mencakup sekian banyak aspek. Berikut akan dikemukakan sebagian di antaranya
  • 5. a. Syukur dengan hati Syukur dengan hati dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh adalah se mata-mata karena anugerah dan kemurahan Ilahi. Syukur dengan hati mengantar manusia untuk mener ima anugerah dengan penuh kerelaan tanpa menggerutu dan keberatan betapapun kecilnya nikmat terse but. Syukur ini juga mengharuskan yang bersyukur menyadari betapa besar kemurahan, dan kasih saya ng Ilahi sehingga terlontar dari lidahnya pujian kepada-Nya. Qarun yang mengingkari keberhasilannya atas bantuan Ilahi, dan menegaskan bahwa itu diperolehnya semata-mata karena kemampuannya, dinil ai oleh Al-Quran sebagai kafir atau tidak mensyukuri nikmat-Nya (Baca kisahnya dalam surat Al-Qash ash (28): 76-82). Seorang yang bersyukur dengan hatinya saat ditimpa malapetaka pun, boleh jadi dapat memuji Tuhan, bukan atas malapetaka itu, tetapi karena terbayang olehnya bahwa yang dialaminya pasti lebih kecil da ri kemungkinan lain yang dapat terjadi. Dari sini syukur –seperti makna yang dikemukakan dalam Ka mus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip di atas– diartikan oleh orang yang bersyukur dengan “untun g” (merasa lega, karena yang dialami lebih ringan dari yang dapat terjadi). Dari kesadaran tentang makna-makna di atas, seseorang akan tersungkur sujud untuk menyatakan pera saan syukurnya kepada Allah. Sujud syukur adalah perwujudan dari kesyukuran dengan hati, yang dilakukan saat hati dan pikiran me nyadari betapa besar nikmat yang dianugerahkan Allah. Bahkan sujud syukur dapat dilakukan saat mel ihat penderitaan orang lain dengan membandingkan keadaannya dengan keadaan orang yang sujud. (T entu saja sujud tersebut tidak dilakukan di hadapan si penderita itu). Sujud syukur dilakukan dengan meletakkan semua anggota sujud di lantai yakni dahi, kedua telapak ta ngan, kedua lutut dan kedua ujung jari kaki –seperti melakukan sujud dalam shalat. Hanya saja sujud s yukur cukup dengan sekali sujud, bukan dua kali sebagaimana dalam shalat. Karena sujud itu bukan ba gian dan shalat, maka mayoritas ulama berpendapat bahwa sujud sah walaupun dilakukan tanpa berwu dhu, karena sujud dapat dilakukan sewaktu-waktu dan secara spontanitas. Namun tentunya akan sangat baik bila melakukan sujud disertai dengan wudhu. b. Syukur dengan lidah Syukur dengan lidah adalah mengakui dengan ucapan bahwa sumber nikmat adalah Allah sambil mem uji-Nya. Al-Quran, seperti telah dikemukakan di atas, mengajarkan agar pujian kepada Allah disampai kan dengan redaksi “al-hamdulillah.” Hamd (pujian) disampaikan secara lisan kepada yang dipuji, walaupun ia tidak memberi apa pun baik kepada si pemuji maupun kepada yang lain. Kata “al” pada “al-hamdulillah” oleh pakar-pakar bahasa disebut al lil-istighraq, yakni mengandung arti “keseluruhan”. Sehingga kata “al-hamdu” yang ditujuka n kepada Allah mengandung arti bahwa yang paling berhak menerima segala pujian adalah Allah Swt., bahkan seluruh pujian harus tertuju dan bermuara kepada-Nya. Jika kita mengembalikan segala puji kepada Allah, maka itu berarti pada saat Anda memuji seseorang karena kebaikan atau kecantikannya, maka pujian tersebut pada akhirnya harus dikembalikan kepada Allah SWT, sebab kecantikan dan kebaikan itu bersumber dari Allah. Di sisi lain kalau pada akhirnya ada perbuatan atau ketetapan Tuhan yang mungkin oleh kacamata manusia dinilai “kurang baik”, maka harus disadari bahwa penilaian tersebut adalah akibat keterbatasan manusia dalam menetapkan tolok u kur penilaiannya. Dengan demikian pasti ada sesuatu yang luput dari jangkauan pandangannya sehingg a penilaiannya menjadi demikian. Walhasil, syukur dengan lidah adalah “al- hamdulillah” (segala puji bagi Allah). c. Syukur dengan perbuatan Nabi Daud a.s. beserta putranya Nabi Sulaiman a.s. memperoleh aneka nikmat yang tiada taranya. Kep ada mereka sekeluarga Allah berpesan,
  • 6. “Bekerjalah wahai keluarga Daud sebagai tanda syukur!” (QS. Saba [34]: 13). Yang dimaksud dengan bekerja adalah menggunakan nikmat yang diperoleh itu sesuai dengan tujuan p enciptaan atau penganugerahannya. Ini berarti, setiap nikmat yang diperoleh menuntut penerimanya agar merenungkan tujuan dianugerahk annya nikmat tersebut oleh Allah. Ambillah sebagai contoh lautan yang diciptakan oleh Allah SWT. D itemukan dalam Al-Quran penjelasan tentang tujuan penciptaannya melalui firman-Nya: (QS. An-Nahl [16]: 14). Ayat ini menjelaskan tujuan penciptaan laut, sehingga mensyukuri nikmat laut, menuntut dari yang ber syukur untuk mencari ikan-ikannya, mutiara dan hiasan yang lain, serta menuntut pula untuk mencipta kan kapal-kapal yang dapat mengarunginya, bahkan aneka pemanfaatan yang dicakup oleh kalimat “m encari karunia-Nya”. Dalam konteks inilah terutama realisasi dan janji Allah, “Apabila kamu bersyukur maka pasti akan Kutambah (nikmat-Ku)” (QS. Ibrahim [14]: 7) Betapa anugerah Tuhan tidak akan bertambah, kalau setiap jengkal tanah yang terhampar di bumi, seti ap hembusan angin yang bertiup di udara, setiap tetes hujan yang tercurah dan langit dipelihara dan di manfaatkan oleh manusia? Di sisi lain, lanjutan ayat di atas menjelaskan bahwa “Kalau kamu kufur (tidak mensyukuri nikmat ata u menutupinya tidak menampakkan nikmatnya yang masih terpendam di perut bumi, di dasar laut atau di angkasa), maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih.” Suatu hal yang menarik untuk disimak dari redaksi ayat ini adalah kesyukuran dihadapkan dengan janji yang pasti lagi tegas dan bersumber dari-Nya langsung (QS. Ibrahim [14): 7) Tetapi akibat kekufuran hanya isyarat tentang siksa; itu pun tidak ditegaskan bahwa ia pasti akan menimpa yang tidak bersyuku r (QS. Ibrahim [14]: 7). Siksa dimaksud antara lain adalah rasa lapar, cemas, dan takut.
  • 7. (QS. An-Nahl [16]: 112). Pengalaman pahit yang dilukiskan Allah ini, telah terjadi terhadap sekian banyak masyarakat bangsa, a ntara lain, kaum Saba –satu suku bangsa yang hidup di Yaman dan yang pernah dipimpin oleh seorang Ratu yang amat bijaksana, yaitu Ratu Balqis Surat Saba (34): 15-19 menguraikan kisah mereka, yakni satu masyarakat yang terjalin persatuan dan kesatuannya, melimpah ruah rezekinya dan subur tanah air nya. Negeri merekalah yang dilukiskan oleh Al-Quran dengan baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur. Me reka pulalah yang diperintah dalam ayat-ayat tersebut untuk bersyukur, tetapi mereka berpaling dan en ggan sehingga akhirnya mereka berserak-serakkan, tanahnya berubah menjadi gersang, komunikasi da n transportasi antar-kota-kotanya yang tadinya lancar menjadi terputus, yang tinggal hanya kenangan d an buah bibir orang saja. Demikian uraian Al-Quran. Dalam konteks keadaan mereka, Allah berfirman, Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka disebabkan kekufuran (keengganan bersyukur) m ereka. Kami tidak menjatuhkan siksa yang demikian kecuali kepada orang-orang yang kufur(QS. Saba [34]: 17). Itulah sebagian makna firman Allah yang sangat populer: “Jika kamu bersyukur pasti akan Kutambah (nikmat-Ku) untukmu, dan bila kamu kufur, maka sesungg uhnya siksa-Ku amat pedih” (QS. Ibrahim [14]: 7). Dengan mengamalkannya, insyaAllah kita akan mendapatkan: 1. Nikmat dibukanya hati mengakui dosa sendiri. Tobat berasal dari penyesalan, penyesalan karen a kita tahu akan kesalahan kita. Koreksi atau kritik, lebih penting dari pujian, karena pujian me mbuat kita mabuk, sehingga kita menjadi lalai karena pujian tersebut. Padahal belum tentu puji an tersebut sesuai dengan pujian yang akan diberikan oleh Allah. Esensi dari kritik yaitu dengan kritik atau koreksi kita dapat bertobat dari kesalahan kita, bukan nya bersabar, karena hati kita akan tetap kotor tanpa tobat. Tobat yang kita lakukan akan memb ersihkan jiwa kita dan menambahkan kesabaran kita. 2. Dicegah dari maksiat atau gagalnya kita dalam melaksanakan kehendak nafsu. Keadaan ini har us kita syukuri akan itu bukanlah sesuatu kebetulan. 3. Taat kepada Allah. kita selalu diberikan kesempatan untuk taat kepada Allah itu merupakan nik mat yang paling berharga yang Allah berikan kepada kita.
  • 8. 4. Kita dapat bermanfaat untuk orang lain. Kita terpilih untuk membantu orang lain merupakan su atu kenikmatan yang baik, dalam melaksanakannya kita harus menyertai rasa ikhlas dalm diri k ita.