Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya dokumentasi dalam tindakan keperawatan, mulai dari pengkajian pasien, diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi. Berisi penjelasan mengenai tujuan, jenis, dan metode dokumentasi pada setiap tahapan tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian etika keperawatan, kode etik keperawatan, dan permasalahan dasar etika keperawatan yang terdiri dari lima masalah yaitu kuantitas vs kualitas hidup, kebebasan vs penanganan bahaya, berkata jujur vs bohong, keinginan pengetahuan vs falsafah dan ideologi, serta terapi konvensional vs tidak ilmiah."
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan newmateripptgc
Tinjauan singkat sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia menunjukkan adanya perubahan konsep dan pendidikan secara bertahap, dimulai dari periode awal kemerdekaan hingga tahun 1962 dengan masih berorientasi pada keterampilan prosedural, kemudian muncul sekolah-sekolah keperawatan hingga akhirnya dibentuk akademi keperawatan pada tahun 1962 sebagai awal pendidikan tinggi keperawatan meski belum sepenuhny
1. Perspektif merupakan kerangka kerja konseptual yang mempengaruhi pandangan manusia terhadap suatu situasi, termasuk asumsi dan nilai.
2. Perawatan paliatif bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi penyakit mengancam jiwa dengan mengurangi penderitaan dan nyeri secara fisik, psikososial dan spiritual.
3. Peran perawat paliatif antara lain mengelola nyeri
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya dokumentasi dalam tindakan keperawatan, mulai dari pengkajian pasien, diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi. Berisi penjelasan mengenai tujuan, jenis, dan metode dokumentasi pada setiap tahapan tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian etika keperawatan, kode etik keperawatan, dan permasalahan dasar etika keperawatan yang terdiri dari lima masalah yaitu kuantitas vs kualitas hidup, kebebasan vs penanganan bahaya, berkata jujur vs bohong, keinginan pengetahuan vs falsafah dan ideologi, serta terapi konvensional vs tidak ilmiah."
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan newmateripptgc
Tinjauan singkat sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia menunjukkan adanya perubahan konsep dan pendidikan secara bertahap, dimulai dari periode awal kemerdekaan hingga tahun 1962 dengan masih berorientasi pada keterampilan prosedural, kemudian muncul sekolah-sekolah keperawatan hingga akhirnya dibentuk akademi keperawatan pada tahun 1962 sebagai awal pendidikan tinggi keperawatan meski belum sepenuhny
1. Perspektif merupakan kerangka kerja konseptual yang mempengaruhi pandangan manusia terhadap suatu situasi, termasuk asumsi dan nilai.
2. Perawatan paliatif bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi penyakit mengancam jiwa dengan mengurangi penderitaan dan nyeri secara fisik, psikososial dan spiritual.
3. Peran perawat paliatif antara lain mengelola nyeri
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tujuan, landasan hukum, klasifikasi, jenis, komponen dan proses penegakan diagnosis keperawatan menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Dokumen tersebut membahas tentang falsafah keperawatan yang mencakup pengertian, keyakinan yang harus dimiliki perawat, paradigma keperawatan, unsur-unsurnya, perkembangan ilmu keperawatan sebagai ilmu, dan kode etik keperawatan Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang model konsep dan teori keperawatan menurut beberapa ahli keperawatan seperti Florence Nightingale, Martha Rogers, Myra Levine, Virginia Henderson, Imogene King, Dorothea Orem, Jean Watson, dan Calista Roy. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan penggunaan model dan teori keperawatan serta karakteristik dari teori dan konsep model keperawatan.
Paradigma keperawatan mencakup konsep manusia sebagai sistem holistik yang berinteraksi dengan lingkungannya, konsep keperawatan sebagai layanan kesehatan untuk mempromosikan kesehatan, dan konsep lingkungan fisik, psikologis, dan sosial yang mempengaruhi status kesehatan seseorang. Falsafah keperawatan penting sebagai pedoman bagi perawat dalam memberikan perawatan berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien di rumah sakit, puskesmas, dan tingkat pusat;
2. Mengembangkan sistem pelaporan insiden untuk meningkatkan keselamatan pasien;
3. Menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien, termasuk manajemen risiko dan pembelajaran dari insiden.
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Depkes, 2006).
Etika merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Kode etik perawat berfungsi sebagai pedoman perilaku dan menjalin hubungan profesional serta sarana pengaturan diri sebagai profesi. Prinsip-prinsip etika keperawatan meliputi autonomy, beneficience, justice, non-maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, akuntabilitas, nilai m
Keperawatan maternitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita, pasangan, dan keluarga selama masa kehamilan, persalinan, nifas, dan setelah melahirkan hingga 3 bulan, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan fisik dan psikososial untuk membantu dalam adaptasi.
Evaluasi merupakan proses penilaian sistematis untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan telah tercapai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat berupa formatif untuk menilai proses pelaksanaan perawatan atau sumatif untuk menilai hasil akhir perawatan, dan dilakukan dengan wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
Dokumen tersebut membahas konsep dan tujuan dokumentasi kebidanan, yang meliputi pencatatan asuhan kebidanan untuk kepentingan pasien, tim kesehatan, dan bidan sendiri serta untuk tujuan komunikasi, tanggung jawab hukum, informasi statistik, pendidikan, dan penelitian."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tujuan, landasan hukum, klasifikasi, jenis, komponen dan proses penegakan diagnosis keperawatan menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Dokumen tersebut membahas tentang falsafah keperawatan yang mencakup pengertian, keyakinan yang harus dimiliki perawat, paradigma keperawatan, unsur-unsurnya, perkembangan ilmu keperawatan sebagai ilmu, dan kode etik keperawatan Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang model konsep dan teori keperawatan menurut beberapa ahli keperawatan seperti Florence Nightingale, Martha Rogers, Myra Levine, Virginia Henderson, Imogene King, Dorothea Orem, Jean Watson, dan Calista Roy. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan penggunaan model dan teori keperawatan serta karakteristik dari teori dan konsep model keperawatan.
Paradigma keperawatan mencakup konsep manusia sebagai sistem holistik yang berinteraksi dengan lingkungannya, konsep keperawatan sebagai layanan kesehatan untuk mempromosikan kesehatan, dan konsep lingkungan fisik, psikologis, dan sosial yang mempengaruhi status kesehatan seseorang. Falsafah keperawatan penting sebagai pedoman bagi perawat dalam memberikan perawatan berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien di rumah sakit, puskesmas, dan tingkat pusat;
2. Mengembangkan sistem pelaporan insiden untuk meningkatkan keselamatan pasien;
3. Menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien, termasuk manajemen risiko dan pembelajaran dari insiden.
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Depkes, 2006).
Etika merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Kode etik perawat berfungsi sebagai pedoman perilaku dan menjalin hubungan profesional serta sarana pengaturan diri sebagai profesi. Prinsip-prinsip etika keperawatan meliputi autonomy, beneficience, justice, non-maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, akuntabilitas, nilai m
Keperawatan maternitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita, pasangan, dan keluarga selama masa kehamilan, persalinan, nifas, dan setelah melahirkan hingga 3 bulan, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan fisik dan psikososial untuk membantu dalam adaptasi.
Evaluasi merupakan proses penilaian sistematis untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan telah tercapai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat berupa formatif untuk menilai proses pelaksanaan perawatan atau sumatif untuk menilai hasil akhir perawatan, dan dilakukan dengan wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
Dokumen tersebut membahas konsep dan tujuan dokumentasi kebidanan, yang meliputi pencatatan asuhan kebidanan untuk kepentingan pasien, tim kesehatan, dan bidan sendiri serta untuk tujuan komunikasi, tanggung jawab hukum, informasi statistik, pendidikan, dan penelitian."
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dalam dokumentasi keperawatan. Terdapat 3 poin penting yaitu: (1) Dokumentasi keperawatan perlu memenuhi standar hukum agar dapat digunakan sebagai bukti hukum, (2) Perlu memperhatikan privasi pasien dan perizinan, (3) Manajemen risiko perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah.
Aspek legal dalam dokumentasi akbid betang asi raya palangka rayanorrahmahacik
Dokumen tersebut membahas tentang aspek legal dalam dokumentasi kebidanan. Beberapa poin pentingnya adalah bahwa dokumentasi harus objektif, jelas, akurat, tepat waktu, dan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab. Dokumentasi digunakan untuk keperluan administrasi, hukum, pendidikan, penelitian, ekonomi, dan manajemen.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dan pentingnya dokumentasi dalam asuhan kebidanan, yang meliputi definisi, fungsi, tujuan, prinsip, aspek legal, manfaat, dan aspek-aspek lainnya seperti komunikasi, pendidikan, jaminan mutu, dan manajemen. Dokumentasi merupakan catatan lengkap dan akurat mengenai keadaan pasien yang penting untuk pertanggungjawaban tindakan bidan, komunikasi tim kese
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan aspek-aspek penting dari dokumentasi kebidanan. Dokumentasi kebidanan merupakan catatan medis yang akurat dan lengkap mengenai asuhan kebidanan yang diberikan kepada pasien, yang berguna untuk komunikasi, tanggung jawab hukum, statistik, pendidikan, dan penelitian. Prinsip penting dalam dokumentasi kebidanan adalah akurasi, kerahasiaan, dan pemenuhan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya dokumentasi kebidanan dalam memberikan asuhan kepada pasien. Dokumentasi digunakan untuk mencatat asuhan yang diberikan, sebagai bukti tanggung jawab, sarana komunikasi, dan manfaat lainnya seperti statistik, pendidikan, dan penelitian. Dokumentasi harus memenuhi unsur-unsur seperti akurat, rahasia, dan prinsip-prinsip tertentu agar memenuhi tujuan dan
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...pjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep dasar dan aspek legal etik dokumentasi keperawatan. Dokumentasi keperawatan penting untuk dipertanggungjawabkan secara hukum dan menjamin mutu pelayanan. Dokumentasi harus akurat dan sesuai standar untuk menjadi bukti hukum yang sah bila terjadi gugatan. Perawat harus mencatat segala tindakan secara jelas, lengkap, dan tepat waktu sesuai aturan pencatatan dok
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...pjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep dasar dan aspek legal etik dokumentasi keperawatan. Dokumentasi keperawatan penting untuk dipertanggungjawabkan secara hukum dan menjamin mutu pelayanan. Dokumentasi harus akurat dan sesuai standar untuk menjadi bukti hukum yang sah bila terjadi gugatan. Perawat harus memahami implikasi hukum dan etik dalam pendokumentasian.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. ● Dokumen adalah suatu catatan atau rekaman yang
dapat dibuktikan keabsahannya atau dapat dijadikan
bukti dalam persoalan hukum (Tungpalan, 1983)
● Proses pendokumentasian adalah rangkaian proses
“action” dari mencatat atau merekam peristiwa dari
sesuatu objek atau aktivitas pemberian jasa atau
pelayanan yang dianggap berharga dan penting
Definisi
3. Dokumen keperawatan
Berkaitan dengan
aktivitas pelaksanaan
proses keperawatan
kepada klien
Berguna bagi
kepentingan klien,
perawat dan mitra
kerja
Merupakan bukti dari
kegiatan pencatatan
atau pelaporan
4. Definisi lain dokumen keperawatan
Merupakan suatu
informasi lengkap
yang meliputi
status kesehatan
klien dan
kebutuhan klien
Mencakup
kegiatan asuhan
keperawatan serta
respon klien
terhadap asuhan
keperawatan yang
diterimanya
5. Rangkaian proses dokumentasi keperawatan
Proses dimulai dari mendapatkan data
langsung/tidak langsung
Pembuatannya merupakan rangkaian
kegiatan yang berkaitan dan membentuk
sirkulus
Proses diteruskan dengan mencatat dan
memilah data untuk dimasukkan dalam
kelompok tertentu
Proses pendokumentasian harus dibuat
segera setekah selesai memberikan proses
keperawatan
6. Aspek legal dokumentasi keperawatan
Bertolak dari dasar tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pelayanan keperawatan jelas memegang peranan penting di dalam
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
Dalam Undang-Undang RI No 23 tahun 1992 tentang kesehatan
tercantum bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan dilakukan dengan pengobatan dan atau perawatan
7. Aspek legal dokumentasi keperawatan
Hatus diyakini bahwa keberhasilan tujuan keperawatan akan sangat
bergantung pada keberhasilan mekanisme pendokumentasian
Dalam pelaksanaan tugas perawat memerlukan data kesehatan
klien sebagai dasar dari penentu model asuhan keperawatan,
oleh karenanya sangat diperlukan suatu pendokumentasian
keperawatan
8. Aspek legal dokumentasi keperawatan
Dapat dipahami dari Peraturan Pemerintah di atas adalah dalam
melakukan tugas dan kewenangannya perawat harus dapat membuat
keputusan asuhan keperawatan yang akan dilakukan, proses tersebut
dilakukan berdasarkan ilmu keperawatan, kemampuan tata kelola
masalah dan kewenangan yang melekat pada profesi keperawatan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 32 tahun 1996, tentang
tenaga kesehatan bab I pasal 11 yang menyatakan bahwa : tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
9. Aspek legal dokumentasi keperawatan
Untuk penunjang terlaksananya seluruh kegiatan di atas diperlukan
upaya pencatatan dan pendokumentasian yang baik
Proses tata kelola masalah keperawatan tersebut digambarkan
dalam suatu lingkaran tidak terputus yang terdiri dari :
mengumpulkan data (data collecting) memproses data
(proses) luaran (output) umpan balik (feedback)
10. 4 hal yang sering menyebabkan masalah hukum
Menimbulkan kerugian
baik material maupun
moril
Bekerja tidak
berdasarkan pada SOP
(Standar Operasional
Prosedur yang
seharusnya)
Terdapat hubungan langsung
yang menyebabkan perlukaan
atau fatal, dalam arti akibat kedua
hal di atas menyebabkan klien
terancam dengan perlukaan atau
dapat berakibat fatal dalam jiwa
klien
Lalai tugas (wanprestasi)
yang terjadi karena
keterbatasan tingkat
keilmuan (lack of
knowledge) dan atau ketidak
terampilan (lack of skill)
11. Aspek legal dokumentasi keperawatan
Berdasarkan Permenkes nomor 269/Menkes/PerIII/2008
dinyatakan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
12. Aspek legal dokumentasi keperawatan
Berdasarkan hal di atas serta melihat pada tanggung jawab atau
tugas profesi dengan segala resiko tanggung gugatnya dihadapan
hukum, maka dokumentasi keperawatan memang benar diakui
eksistensinya dan keabsahannya serta serta mempunyai kedudukan
yang setara dengan dokumen medik lain
Jelas sekali bahwa rekam medik berisikan catatan baik catatan
medik (dokter) maupun catatan paramedik (perawat) dan
catatan petugas kesehatan lain yang berkolaborasi melakukan
upaya pelayanan kesehatan dimaksud
13. Aspek legal dokumentasi keperawatan
Dengan demikian jelas bahwa Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah dan Permenkes yang berisikan tentang kwajiban
tenaga kesehatan untuk mendokumentasikan hasil kerjanya
didalam rekam kesehatan juga berlaku untuk profesi
keperawatan
14. Substandi dasar dokumentasi keperawatan
Kepentingan komunikasi yaitu: 1) Sebagai
sarana koordinasi asuhan keperawatan, 2)
Untuk mencegah informasi berulang, 3) Sarana
untuk meminimalkan kesalahan dan
meningkatkan penerapan asuhan keperawatan,
4) Mengatur penggunaan waktu agar lebih
efisien
Memudahkan mekanisme
pertanggungjawaban dan tanggung gugat
karena: 1) Dapat dipertanggungjawabkan
baik kualitas asuhan keperawatan dan
kebenaran pelaksanaan, 2) Sebagai sarana
perlindungan hukum bagi perawat bila
sampai terjadi gugatan di pengadilan
Tujuan Utama dari Dokumentasi Keperawatan
15. Sunstnasi dasar dokumentasi keperawatan
1. Selalu melakukan
proses pencatatan
yang akurat
2. Hasil pencacatan
yang dibuat harus
jelas, sitematik dan
terarah
Dua hal penting yang harus
diperhatikan dalam pembatan
dokumntasi keperawatan
16. Standar hukum dokumen keperawatan
Dokumentasi keperawatan harus
memenuhi dan memahami dasar hukum
01
Catatan keperawatan memberikan informasi kondisi pasien secara
tepat meliputi proses keperawatan yang diberikan, evaluasi berkala dan
mencerminkan kewaspadaan terhadap perburukan keadaan klien
02
Memiliki catatan singkat komunikasi perawat dengan dokter
dan intervensi keperawatan yang telah dilakukan 03
Memperhatikan fakta-fakta secara tepat dan akurat
mengenai penerapan proses keperawatan
04
Selalu memperhatikan situasi perawatan pasien dan mencatat
secara rinci masalah kesehatan pasien terutama pada pasien
yang memiliki masalah yang kompleks atau penyakit yang serius
05
17. Persyaratan kelengkapan dokumen keperawatan
Segeralah mencatat sesaat setelah selesai
melaksanakan suatu asuhan keperawatan
01
Mulailah mencatat dokumentasi dengan waktu (tanggal, bulan, tahun)
serta diakhiri dengan tanda tangan dan nama jelas 02
Catatlah fakta yang aktual dan berkaitan
03
Catatan harus jelas, ditulis dengan tinta dalam bahasa yang
lugas dan dapat dibaca dengan mudah
04
Periksa kembali catatan dan koreksilah kesalahan sesegera
mungkin 05
Buatlah salinan untuk diri sendiri karena perawat harus
bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas informasi yang
ditulisnya
06
18. Persyaratan kelengkapan dokumen keperawatan
Jangan menghapus atau menutup tulisan yang salah dengan cairan tip ex atau apapun akan tetapi buatlah satu
garis mendatar pada bagian tengah tulisan yang salah, tulis kata “salah” lalu diparaf kemudian ditulis catatan
yang benar disebelahnya atau diatasnya agar terlihat sebagai pengganti tulisan yang salah
07
Jangan menulis komentas yang bersifat mengkritik klien ataupun tenaga
kesehatan lain. Tulislah hanya uraian objektif perilaku klien dan tindakan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
08
Hindari penulisan yang bersifat umum, diplomatis dan tidka terarah, akan tetapi
tulislah dengan lengkap, singkat, padat dan objektif 09
Bila terdapat pesanan atau instruksi yang meragukan berilah
catatan/tulisan : perlu diklarifikasi
10
Jangan biarkan pada catatan akhir perawat kosong, tutuplah
kalimat dengan suatu tanda baca atau titik yang jelas yang
menandakan bahwa kalimat tersebut telah berakhir
11
19. Beberapa kesehatan yang dapat memunculkan masalah hukum
Kesalahan dalam administrasi pengobatan/salah
memberi obat
1
Sebagai asisten dalam tindakan bedah lalai
dalam mengevaluasi peralatan operasi maupun
bahan habis pakai yang digunakan (kassa steril)
3
Kelemahan dalam suoervisi diagnosis
2
20. Beberapa kesehatan yang dapat memunculkan masalah hukum
Akibat kelalian menyebabkan klien terancan
perlukaan
4
Tidak memperhatikan teknik aseptic dan
antiseptic yang semestinya
6
Pengehntian obat oleh perawat
5
21. Beberapa kesehatan yang dapat memunculkan masalah hukum
Tidak mengikuti Standar Operasional Prosedur
yang seharusnya
7