Bab 1 dokumen tersebut membahas konsep medis penyakit Buerger, yang merupakan penyakit oklusi pembuluh darah perifer yang lebih sering terjadi pada perokok muda di Asia. Penyakit ini disebabkan oleh inflamasi dan bekuan darah pada pembuluh darah, menyebabkan penyempitan atau penyumbatan aliran darah. Gejalanya bervariasi mulai dari nyeri hingga gangren dan amputasi jari kaki. Diagnosis didasarkan pada riway
Laporan pendahuluan ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi di Poli 158 Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. Dokumen ini menjelaskan pengertian hipertensi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pathways, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk menangani pasien hipertensi. Secara keseluruhan laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang penatalaksanaan keperawatan pas
Dokumen ini membahas tentang ureter dan vesika urinaria. Ureter adalah organ berbentuk pipa kecil yang mengalirkan urine dari ginjal ke vesika urinaria. Vesika urinaria berfungsi sebagai kontainer sementara untuk menampung urine sebelum dikeluarkan dari tubuh. Kedua organ ini memiliki lapisan otot yang berperan dalam peristaltik untuk mengalirkan urine.
[Ringkasan]
Sistem pernapasan terdiri dari hidung, tenggorok, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveoli, dan alveolus. Proses pernapasan meliputi ventilasi paru-paru, difusi oksigen dan karbon dioksida, transportasi melalui darah, dan pertukaran gas di jaringan. Kontraksi otot diafragma dan dinding dada menyebabkan perubahan volume rongga dada dan masuknya udara ke paru-paru selama inspirasi.
Laporan pendahuluan hipertensi pada kehamilan menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, serta komplikasi hipertensi. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Klasifikasi hipertensi meliputi ringan, sedang, dan berat berdasarkan nilai tekanan darah. Faktor risiko hipert
This document discusses faringitis, which is an infection and inflammation of the pharynx. Faringitis can be caused by viruses or bacteria, including those that cause the common cold, flu, adenovirus, mononucleosis, or HIV. Symptoms include sore throat, fever, malaise, redness of the pharynx and palate, and swollen lymph nodes. Treatment depends on the cause, but may include medications, antibiotics to prevent complications like rheumatic fever, steroids for symptom relief, or antivirals/antifungals for specific infections. Complications can include rheumatic fever, scarlet fever, glomerulonephritis, peritonsillar abscess,
Psikoterapi suportif bertujuan untuk membantu pasien beradaptasi dengan masalahnya, meningkatkan fungsi psikologis dan sosialnya, serta mencegah relaps dengan memberikan dukungan, nasihat, dan bimbingan. Terapi ini sesuai untuk gangguan sedang dan pasien dengan kepribadian yang kuat. Komponennya meliputi ventilasi, persuasi, sugesti, dan reasuransi.
Laporan pendahuluan ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi di Poli 158 Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. Dokumen ini menjelaskan pengertian hipertensi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pathways, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk menangani pasien hipertensi. Secara keseluruhan laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang penatalaksanaan keperawatan pas
Dokumen ini membahas tentang ureter dan vesika urinaria. Ureter adalah organ berbentuk pipa kecil yang mengalirkan urine dari ginjal ke vesika urinaria. Vesika urinaria berfungsi sebagai kontainer sementara untuk menampung urine sebelum dikeluarkan dari tubuh. Kedua organ ini memiliki lapisan otot yang berperan dalam peristaltik untuk mengalirkan urine.
[Ringkasan]
Sistem pernapasan terdiri dari hidung, tenggorok, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveoli, dan alveolus. Proses pernapasan meliputi ventilasi paru-paru, difusi oksigen dan karbon dioksida, transportasi melalui darah, dan pertukaran gas di jaringan. Kontraksi otot diafragma dan dinding dada menyebabkan perubahan volume rongga dada dan masuknya udara ke paru-paru selama inspirasi.
Laporan pendahuluan hipertensi pada kehamilan menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, serta komplikasi hipertensi. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Klasifikasi hipertensi meliputi ringan, sedang, dan berat berdasarkan nilai tekanan darah. Faktor risiko hipert
This document discusses faringitis, which is an infection and inflammation of the pharynx. Faringitis can be caused by viruses or bacteria, including those that cause the common cold, flu, adenovirus, mononucleosis, or HIV. Symptoms include sore throat, fever, malaise, redness of the pharynx and palate, and swollen lymph nodes. Treatment depends on the cause, but may include medications, antibiotics to prevent complications like rheumatic fever, steroids for symptom relief, or antivirals/antifungals for specific infections. Complications can include rheumatic fever, scarlet fever, glomerulonephritis, peritonsillar abscess,
Psikoterapi suportif bertujuan untuk membantu pasien beradaptasi dengan masalahnya, meningkatkan fungsi psikologis dan sosialnya, serta mencegah relaps dengan memberikan dukungan, nasihat, dan bimbingan. Terapi ini sesuai untuk gangguan sedang dan pasien dengan kepribadian yang kuat. Komponennya meliputi ventilasi, persuasi, sugesti, dan reasuransi.
Rencana asuhan keperawatan memberikan diagnosis hipertermi dan risiko kurangnya volume cairan pada pasien anak. Tujuan pengobatan adalah mengembalikan suhu tubuh normal dan keseimbangan cairan. Rencana meliputi pemantauan suhu tubuh dan cairan, pemberian kompres, obat antiperetik, cairan oral dan IV, serta pendidikan kepada orang tua tentang penyakit dan pentingnya kepatuhan terhadap program pengobatan. Hasilnya
Dokumen tersebut merangkum asuhan keperawatan untuk pasien dengan tumor otak, meliputi pengenalan tumor otak, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan seperti menerapkan teori Chronic Sorrow untuk membantu pasien menghadapi masa depan yang tidak pasti akibat penyakitnya.
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang prosedur pemberian insulin dan pemeriksaan kadar gula darah pasien diabetes. Prosedur pemberian insulin mencakup persiapan alat dan pasien, implementasi pemberian subkutan, evaluasi, dokumentasi, serta sikap perawat. Prosedur pemeriksaan kadar gula darah mencakup pengambilan sampel darah puasa dan 2 jam setelah makan untuk mengevaluasi respons insulin dan manajemen diabetes.
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Pasien laki-laki berusia 47 tahun dirawat karena penurunan kesadaran dan sirosis hati dekompensasi akibat hepatitis B kronis. Pemeriksaan fisik menunjukkan ikterus, asites, dan nyeri epigastrium. Hasil laboratorium menunjukkan anemia, trombositopenia, dan peningkatan enzim hati. USG menunjukkan sirosis hati dan hipertensi portal. Diagnosis pasien adalah ensefalopati hepatik, sirosis hati dekompensasi
Laporan PBL Blok Kedokteran Tropis modul 1 tentang demam pada laki-laki 41 tahun yang mengalami keluhan demam tinggi yang tidak kunjung turun selama 5 hari disertai kuningnya kulit dan mata serta muntah darah. Laporan memberikan penjelasan mengenai definisi, klasifikasi, dan mekanisme demam serta diagnosa penyakit tropis yang mungkin menyebabkan gejala pasien.
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Dokumen ini menjelaskan pengertian, anatomi, fisiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, diagnosis keperawatan, dan tujuan intervensi untuk dermatitis.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroid dan hipotiroid. Hipertiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid bekerja terlalu aktif sehingga menghasilkan hormon tiroid berlebih. Hipotiroid adalah kondisi sebaliknya dimana kelenjar tiroid kurang aktif sehingga menghasilkan hormon tiroid yang kurang. Dokumen ini menjelaskan anatomi, fisiologi, gejala, tes diagnostik, pengobatan, dan komplikasi d
Gagal ginjal kronik adalah kondisi progresif dan tidak dapat disembuhkan dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk mengeluarkan limbah dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, menyebabkan akumulasi limbah yang dapat menyebabkan berbagai gejala. Penderita perlu mendapatkan perawatan komprehensif untuk mengelola gejala dan komplikasi.
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
Dokumen tersebut membahas konsep kebutuhan eliminasi urin dengan menjelaskan anatomi dan fisiologi sistem urinaria, proses pembentukan urin, karakteristik urin, dan faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dalam 3 kalimat.
Rencana asuhan keperawatan memberikan diagnosis hipertermi dan risiko kurangnya volume cairan pada pasien anak. Tujuan pengobatan adalah mengembalikan suhu tubuh normal dan keseimbangan cairan. Rencana meliputi pemantauan suhu tubuh dan cairan, pemberian kompres, obat antiperetik, cairan oral dan IV, serta pendidikan kepada orang tua tentang penyakit dan pentingnya kepatuhan terhadap program pengobatan. Hasilnya
Dokumen tersebut merangkum asuhan keperawatan untuk pasien dengan tumor otak, meliputi pengenalan tumor otak, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan seperti menerapkan teori Chronic Sorrow untuk membantu pasien menghadapi masa depan yang tidak pasti akibat penyakitnya.
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang prosedur pemberian insulin dan pemeriksaan kadar gula darah pasien diabetes. Prosedur pemberian insulin mencakup persiapan alat dan pasien, implementasi pemberian subkutan, evaluasi, dokumentasi, serta sikap perawat. Prosedur pemeriksaan kadar gula darah mencakup pengambilan sampel darah puasa dan 2 jam setelah makan untuk mengevaluasi respons insulin dan manajemen diabetes.
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Pasien laki-laki berusia 47 tahun dirawat karena penurunan kesadaran dan sirosis hati dekompensasi akibat hepatitis B kronis. Pemeriksaan fisik menunjukkan ikterus, asites, dan nyeri epigastrium. Hasil laboratorium menunjukkan anemia, trombositopenia, dan peningkatan enzim hati. USG menunjukkan sirosis hati dan hipertensi portal. Diagnosis pasien adalah ensefalopati hepatik, sirosis hati dekompensasi
Laporan PBL Blok Kedokteran Tropis modul 1 tentang demam pada laki-laki 41 tahun yang mengalami keluhan demam tinggi yang tidak kunjung turun selama 5 hari disertai kuningnya kulit dan mata serta muntah darah. Laporan memberikan penjelasan mengenai definisi, klasifikasi, dan mekanisme demam serta diagnosa penyakit tropis yang mungkin menyebabkan gejala pasien.
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Dokumen ini menjelaskan pengertian, anatomi, fisiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, diagnosis keperawatan, dan tujuan intervensi untuk dermatitis.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroid dan hipotiroid. Hipertiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid bekerja terlalu aktif sehingga menghasilkan hormon tiroid berlebih. Hipotiroid adalah kondisi sebaliknya dimana kelenjar tiroid kurang aktif sehingga menghasilkan hormon tiroid yang kurang. Dokumen ini menjelaskan anatomi, fisiologi, gejala, tes diagnostik, pengobatan, dan komplikasi d
Gagal ginjal kronik adalah kondisi progresif dan tidak dapat disembuhkan dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk mengeluarkan limbah dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, menyebabkan akumulasi limbah yang dapat menyebabkan berbagai gejala. Penderita perlu mendapatkan perawatan komprehensif untuk mengelola gejala dan komplikasi.
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
Dokumen tersebut membahas konsep kebutuhan eliminasi urin dengan menjelaskan anatomi dan fisiologi sistem urinaria, proses pembentukan urin, karakteristik urin, dan faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dalam 3 kalimat.
asuhan keperawatan penyakit vaskuler periferzebuarosa21
Dokumen tersebut merangkum tentang asuhan keperawatan penyakit vaskuler sentral dan perifer khususnya Raynaud Disease dan Burger Disease. Mencakup anatomi dan fisiologi sistem peredaran darah, manifestasi klinis, etiologi, komplikasi, dan penatalaksanaan Raynaud Disease dan Burger Disease.
1. Dokumen tersebut membahas konsep dasar tentang stroke non hemorrhagic, termasuk pengertian, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, komplikasi, dan penatalaksanaan stroke non hemorrhagic.
1. Acute Limb Ischemia (ALI) adalah kondisi penurunan aliran darah ke ekstremitas secara tiba-tiba yang menyebabkan gangguan fungsi dan iskemia;
2. ALI disebabkan oleh trombosis atau emboli yang menyebabkan oklusi arteri, dengan gejala utama nyeri, kebas, kelemahan otot, dan kulit pucat dan dingin;
3. Diagnosis ALI didasarkan pada riwayat, pemeriksaan fisik ekstre
Dokumen tersebut membahas tentang kelainan pada pembuluh darah dan limfe. Terdapat kelainan kongenital pada arteri seperti hipoplasia aorta ascendens dan anomali lengkung aorta. Juga dibahas tentang penyakit degeneratif seperti aterosklerosis, arteriosklerosis, dan komplikasinya seperti iskemia. Selain itu dibahas pula tentang tumor pembuluh darah dan limfe.
Dokumen tersebut membahas tentang tuberculosis tulang dan sendi, dimulai dari definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, dan penatalaksanaannya. Tuberkulosis tulang dan sendi disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis yang menyebar secara hematogen dari paru-paru dan sering menginfeksi tulang belakang serta sendi lutut. Gejalanya berlangsung lambat dan kronis, ditandai dengan nyeri dan bengkak pada
Dokumen tersebut membahas tentang kelainan dan gangguan sistem peredaran darah, termasuk penjelasan singkat tentang beberapa kelainan darah seperti anemia, hemofilia, thalassemia, dan gangguan pembuluh darah seperti varises, hemoroid, arteriosklerosis. Juga disebutkan beberapa teknologi pengobatan seperti angioplasti, bypass jantung, dan pemeriksaan EKG."
1. Stroke merupakan gangguan neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak yang dapat berupa trombosis, emboli, atau perdarahan.
2. Faktor risiko utama stroke adalah hipertensi, diabetes, dan kerusakan pembuluh darah.
3. Pengobatan stroke meliputi stabilisasi tanda vital, pengobatan konservatif seperti vasodilator, dan pengobatan bedah seperti endarterektomi karotis.
Laporan ini membahas asuhan keperawatan klien dengan stroke. Stroke dapat disebabkan oleh thrombosis serebral, emboli, atau perdarahan intrakranial. Faktor risiko stroke antara lain hipertensi, diabetes, atherosklerosis, dan kelainan jantung. Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala klinisnya. Diagnosis stroke dibantu dengan pemeriksaan seperti angiografi, CT scan, pungsi lumbal, dan MRI.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Buerger yang disebabkan oleh merokok dan gejalanya seperti rasa sakit dan bengkak pada kaki yang dapat menyebabkan gangren dan amputasi anggota gerak. Merokok diketahui sebagai penyebab utama penyakit ini karena efek toksin yang merusak pembuluh darah, terutama pada tangan dan kaki. Kasus seorang wanita yang harus mengalami amputasi kedua kakinya akibat kebiasaan
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. BAB I
KONSEP MEDIS
A. Pendahuluan
Penyakit Buerger (Tromboangitis Obliterans) merupakan penyakit
oklusi pembuluh darah perifer yang lebih sering terjadi di Asia
dibandingkan di Negara-negara barat. Penyakit ini merupakan penyakit
idiopatik, kemungkinan merupakan kelainan pembuluh darah karena
autoimmune, panangitis yang hasil akhirnya menyebabkan stenosis dan
oklusi pada pembuluh darah.
Laporan pertama kasus Tromboangitis Obliterans telah dijelaskan
di Jerman oleh von Winiwarter pada tahun 1879 dalam artikel yang
berjudul “A strange form of endarteritis and endophlebitis with gangrene of
the feet”. Kurang lebih sekitar seperempat abad kemudian, di Brookline
New York, Leo Buerger mempublikasikan penjelasan yang lebih lengkap
tentang penyakit ini dimana ia lebih memfokuskan pada gambaran klinis
dari Tromboangitis Obliterans sebagai “presenile spontaneous gangrene”.
Hampir 100% kasus Tromboangitis Obliterans (kadang disebut
Tromboarteritis Obliterans) atau penyakit Winiwarter Buerger menyerang
perokok pada usia dewasa muda. Penyakit ini banyak terdapat di Korea,
Jepang, Indonesia, India dan Negara lain di Asia Selatan, Asia tenggara
dan Asia Timur.
2. Prevalensi penyakit Buerger di Amerika Serikat telah menurun
selama separuh dekade terakhir, hal ini tentunya disebabkan menurunnya
jumlah perokok, dan juga dikarenakan kriteria diagnosis yang lebih baik.
Pada tahun 1947, prevalensi penyakit ini di Amerika serikat sebanyak 104
kasus dari 100 ribu populasi manusia. Data terbaru, prevalensi pada
penyakit ini diperkirakan mencapai 12,6 - 20% kasus per 100.000
populasi.
Kematian yang diakibatkan oleh Penyakit Buerger masih jarang,
tetapi pada pasien penyakit ini yang terus merokok, 43% dari penderita
harus melakukan satu atau lebih amputasi pada 6-7 tahun kemudian. Data
terbaru, pada bulan Desember tahun 2004 yang dikeluarkan oleh CDC
publication, sebanyak 2002 kematian dilaporkan di Amerika Serikat
berdasarkan
penyebab
kematian,
bulan,
ras
dan
jenis
kelamin
(International Classification of Diseases, Tenth Revision, 1992), telah
dilaporkan total dari 9 kematian berhubungkan dengan Tromboangitis
Obliterans, dengan perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 2:1 dan
etnis putih dan hitam adalah 8:1.
B. Anatomi Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri atas 3 jenis : arteri, vena, dan kapiler.
3. 1. Arteri
Arteri membawa darah dari jantung dan disebarkan ke berbagai
jaringan tubuh melalui cabang-cabangnya. Arteri yang terkecil,
diameternya kurang dari 0,1 mm, dinamakan arteriol. Persatuan
cabang-cabang arteri dinamakan anastomosis. Pada arteri tidak
terdapat katup.
End arteri anatomik merupakan pembuluh darah yang cabangcabang terminalnya tidak mengadakan anastomosis dengan cabangcabang arteri yang memperdarahi daerah yang berdekatan. End arteri
fusngsional adalah pembuluh darah yang cabang-cabang terminalnya
mengadakan anastomosis dengan cabang-cabang terminal arteri
yang berdekatan, tetapi besarnya anastomosis tidak cukup untuk
mempertahankan jaringan tetap hidup bila salah satu arteri tersumbat.
2. Vena
Vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali
ke jantng; banyak vena mempunyai kutub. Vena yang terkecil
dinamakan venula. Vena yang lebih kecil atau cabang-cabangnya,
bersatu membentuk vena yang lebih besar, yang seringkali bersatu
satu sama lain membentuk pleksus vena. Arteri profunda tipe sedang
sering diikuti oleh dua vena masing-masing pada sisi-sisinya, dan
dinamakan venae cominantes.
4. 3. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh mikroskopik yang membentuk jalinan
yang menghubungkan arteriol dengan venula. Pada beberapa daerah
tubuh, terutama pada ujung-ujung jari dan ibu jari, terdapat hubungan
langsung antara arteri dan vena tanpa diperantai kapiler. Tempat
hubungan seperti ini dinamakan anastomosis arteriovenosa.
Gambar 1. Anatomi pembuluh darah
C. Histologi Struktur Pembuluh Darah secara umum
Tunica intima. merupakan lapisan yang kontak langsung dengan darah.
Lapisan ini dibentuk terutama oleh sel endothel.
Tunica media. Lapisan yang berada diantara tunika media dan adventitia,
disebut juga lapisan media. Lapisan ini terutama dibentuk oleh sel otot
polos dan and jaringan elastic.
5. Tunica adventitia. Merupakan Lapisan yang paling luar yang tersusun
oleh jaringan ikat.
Gambar 2. Histologi pembuluh darah
D. Definisi
Penyakit Buerger atau Tromboangitis Obliterans (TAO) adalah
penyakit oklusi kronis pembuluh darah arteri dan vena yang berukuran
kecil dan sedang. Terutama mengenai pembuluh darah perifer ekstremitas
inferior dan superior. Penyakit pembuluh darah arteri dan vena ini bersifat
segmental pada anggota gerak dan jarang pada alat-alat dalam.
Penyakit Tromboangitis Obliterans merupakan kelainan yang
mengawali terjadinya obstruksi pada pembuluh darah tangan dan kaki.
Pembuluh darah mengalami konstriksi atau obstruksi sebagian yang
6. dikarenakan oleh inflamasi dan bekuan sehingga mengurangi aliran darah
ke jaringan.
Gambar 3. Buerger Disease
E. Etiologi
Penyebabnya tidak jelas, tetapi biasanya tidak ada faktor familial
serta tidak ada hubungannya dengan penyakit Diabetes Mellitus.
Penderita penyakit ini umumnya perokok berat yang kebanyakan mulai
merokok pada usia muda, kadang pada usia sekolah . Penghentian
kebiasaan merokok memberikan perbaikan pada penyakit ini.
Walaupun penyebab penyakit Buerger belum diketahui, suatu
hubungan yang erat dengan penggunaan tembakau tidak dapat disangkal.
Penggunaan maupun dampak dari tembakau berperan penting dalam
mengawali serta berkembangnya penyakit tersebut. Hampir sama dengan
penyakit autoimune lainnya, Tromboangitis Obliterans dapat memiliki
sebuah predisposisi genetik tanpa penyebab mutasi gen secara langsung.
7. Sebagian besar peneliti mencurigai bahwa penyakit imun adalah suatu
endarteritis yang dimediasi sistem imun.
F. Patogenesis
Mekanisme penyebaran penyakit Buerger sebenarnya belum jelas,
tetapi
beberapa
penelitian
telah
mengindikasikan
suatu
implikasi
fenomena imunologi yang mengawali tidak berfungsinya pembuluh darah
dan wilayah sekitar thrombus. Pasien dengan penyakit ini memperlihatkan
hipersensitivitas pada injeksi intradermal ekstrak tembakau, mengalami
peningkatan sel yang sangat sensitive pada kolagen tipe I dan III,
meningkatkan serum titer anti endothelial antibody sel , dan merusak
endothel terikat vasorelaksasi pembuluh darah perifer. Meningkatkan
prevalensi dari HLA-A9, HLA-A54, dan HLA-B5 yang dipantau pada
pasien ini, yang diduga secara genetic memiliki penyakit ini.
Akibat iskemia pembuluh darah (terutama ekstremitas inferior),
akan terjadi perubahan patologis : (a) otot menjadi atrofi atau mengalami
fibrosis, (b) tulang mengalami osteoporosis dan bila timbul gangren maka
terjadi destruksi tulang yang berkembang menjadi osteomielitis, (c) terjadi
kontraktur dan atrofi, (d) kulit menjadi atrofi, (e) fibrosis perineural dan
perivaskular, (f) ulserasi dan gangren yang dimulai dari ujung jari.
8. G. Manifestasi klinis
Gambaran klinis Tromboangitis Obliterans terutama disebabkan
oleh iskemia. Gejala yang paling sering dan utama adalah nyeri yang
bermacam-macam tingkatnya. Pengelompokan Fontaine tidak dapat
digunakan disini karena nyeri terjadi justru waktu istirahat. Nyerinya
bertambah pada waktu malam dan keadaan dingin, dan akan berkurang
bila ekstremitas dalam keadaan tergantung. Serangan nyeri juga dapat
bersifat paroksimal dan sering mirip dengan gambaran penyakit Raynaud.
Pada keadaan lebih lanjut, ketika telah ada tukak atau gangren, maka
nyeri sangat hebat dan menetap.
Manifestasi terdini mungkin klaudikasi (nyeri pada saat berjalan)
lengkung kaki yang patognomonik untuk penyakit Buerger. Klaudikasi kaki
merupakan cermin penyakit oklusi arteri distal yang mengenai arteri
plantaris atau tibioperonea. Nyeri istirahat iskemik timbul progresif dan
bisa mengenai tidak hanya jari kaki, tetapi juga jari tangan dan jari yang
terkena bisa memperlihatkan tanda sianosis atau rubor, bila bergantung.
Sering terjadi radang lipatan kuku dan akibatnya paronikia. Infark kulit
kecil bisa timbul, terutama pulpa phalang distal yang bisa berlanjut
menjadi gangren atau ulserasi kronis yang nyeri.
Tanda dan gejala lain dari penyakit ini meliputi rasa gatal dan bebal
pada tungkai dan fenomena Raynaud ( suatu kondisi dimana ekstremitas
distal : jari, tumit, tangan, kaki, menjadi putih jika terkena suhu dingin).
9. Ulkus dan gangren pada jari kaki sering terjadi pada penyakit buerger
(gambar 4). Sakit mungkin sangat terasa pada daerah yang terkena.
Gambar 4. Manifestasi Klinis Buerger Disease
Perubahan kulit seperti pada penyakit sumbatan arteri kronik
lainnya kurang nyata. Pada mulanya kulit hanya tampak memucat ringan
terutama di ujung jari. Pada fase lebih lanjut tampak vasokonstriksi yang
ditandai dengan campuran pucat-sianosis-kemerahan bila mendapat
rangsangan dingin. Berbeda dengan penyakit Raynaud, serangan iskemia
disini biasanya unilateral. Pada perabaan, kulit sering terasa dingin. Selain
itu, pulsasi arteri yang rendah atau hilang merupakan tanda fisik yang
penting.
Tromboflebitis migran superfisialis dapat terjadi beberapa bulan
atau tahun sebelum tampaknya gejala sumbatan penyakit Buerger. Fase
akut menunjukkan kulit kemerahan, sedikit nyeri, dan vena teraba sebagai
saluran yang mengeras sepanjang beberapa milimeter sampai sentimeter
di bawah kulit. Kelainan ini sering muncul di beberapa tempat pada
ekstremitas tersebut dan berlangsung selama beberapa minggu. Setelah
10. itu tampak bekas yang berbenjol-benjol. Tanda ini tidak terjadi pada
penyakit arteri oklusif, maka ini hampir patognomonik untuk tromboangitis
obliterans.
Gejala klinis Tromboangitis Obliterans sebenarnya cukup beragam.
Ulkus dan gangren terjadi pada fase yang lebih lanjut dan sering didahului
dengan udem dan dicetuskan oleh trauma. Daerah iskemia ini sering
berbatas tegas yaitu pada ujung jari kaki sebatas kuku. Batas ini akan
mengabur bila ada infeksi sekunder mulai dari kemerahan sampai ke
tanda selulitis.
Gambar 5 merupakan gambar jari pasien penyakit Buerger yang
telah terjadi gangren. Kondisi ini sangat terasa nyeri dan dimana suatu
saat dibutuhkan amputasi pada daerah yang tersebut.
Gambar 5. Ujung jari pada Buerger Disease
Perjalanan penyakit ini khas, yaitu secara bertahap bertambah
berat. Penyakit berkembang secara intermitten, tahap demi tahap,
11. bertambah falang demi falang, jari demi jari. Datangnya serangan baru
dan jari mana yang bakal terserang tidak dapat diramalkan. Morbus
buerger ini mungkin mengenai satu kaki atau tangan, mungkin keduanya.
Penderita biasanya kelelahan dan payah sekali karena tidurnya terganggu
oleh nyeri iskemia.
H. Kriteria Diagnosis
Diagnosis pasti penyakit Tromboangitis Obliterans sering sulit jika
kondisi penyakit ini sudah sangat parah. Ada beberapa kriteria yang dapat
dijadikan kriteria diagnosis walaupun kriteria tersebut kadang-kadang
berbeda antara penulis yang satu dengan yang lainnya.
Beberapa hal di bawah ini dapat dijadikan dasar untuk mendiagnosis
penyakit Buerger :
1. Adanya tanda insufisiensi arteri
2. Umumnya pria dewasa muda
3. Perokok berat
4. Adanya gangren yang sukar sembuh
5. Riwayat tromboflebitis yang berpindah
6. Tidak ada tanda arterosklerosis di tempat lain
12. 7. Yang terkena biasanya ekstremitas bawah
8. Diagnosis pasti dengan patologi anatomi
Sebagian besar pasien (70-80%) yang menderita penyakit Buerger
mengalami nyeri iskemik bagian distal saat istirahat dan atau ulkus
iskemik pada tumit, kaki atau jari-jari kaki.
Gambar 6. Kaki dari penderita dengan penyakit Buerger. Ulkus iskemik pada jari kaki
pertama, kedua dan kelima. Walaupun kaki kanan penderita ini kelihatan normal, dengan
angiographi aliran darah terlihat terhambat pada kedua kakinya.
Gambar 7. Tromboplebitis superficial jempol kaki pada penderita dengan penyakit
buerger.
Penyakit Buerger’s juga harus dicurigai pada penderita dengan satu
atau lebih tanda klinis berikut ini :
13. a. Jari iskemik yang nyeri pada ekstremitas atas dan bawah pada
laki-laki dewasa muda dengan riwayat merokok yang berat.
b. Klaudikasi kaki
c. Tromboflebitis superfisialis berulang
d. Sindrom Raynaud
I. Diagnosis Banding
Penyakit Buerger harus dibedakan dari penyakit oklusi arteri kronik
aterosklerotik. Keadaan terakhir ini jarang mengenai ekstremitas atas.
Penyakit oklusi aterosklerotik diabetes timbul dalam distribusi yang sama
seperti Tromboangitis Obliterans, tetapi neuropati penyerta biasanya
menghalangi perkembangan klaudikasi kaki.
J. Pemeriksaan Penunjang
Tidak terdapat pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk
mendiagnosis penyakit Buerger. Tidak seperti penyakit vaskulitis lainnya,
reaksi fase akut (seperti angka sedimen eritrosit dan level protein C
reaktif) pasien penyakit Buerger adalah normal.
Pengujian yang direkomendasikan untuk mendiagnosis penyebab
terjadinya vaskulitis termasuk didalamnya adalah pemeriksaaan darah
lengkap; uji fungsi hati; determinasi konsentrasi serum kreatinin,
14. peningkatan kadar gula darah dan angka sedimen, pengujian antibody
antinuclear, faktor rematoid, tanda-tanda serologi pada CREST (calcinosis
cutis, Raynaud phenomenon, sklerodaktili and telangiektasis) sindrom dan
scleroderma dan screening untuk hiperkoagulasi, screening ini meliputi
pemeriksaan antibodi antifosfolipid dan homocystein pada pasien buerger
sangat dianjurkan.
Angiogram pada ekstremitas atas dan bawah dapat membantu
dalam
mendiagnosis penyakit
Buerger.
Pada
angiografii
tersebut
ditemukan gambaran “corkscrew” dari arteri yang terjadi akibat dari
kerusakan vaskular, bagian kecil arteri tersebut pada bagian pergelangan
tangan dan kaki. Angiografi juga dapat menunjukkan oklusi (hambatan)
atau stenosis (kekakuan) pada berbagai daerah dari tangan dan kaki.
Gambar 8. Sebelah kiri merupakan angiogram normal. Gambar sebelah kanan
merupakan angiogram abnormal dari arteri tangan yang ditunjukkan dengan adanya
15. gambaran khas “corkscrew” pada daerah lengan. Perubahannya terjadi pada bagian kecil
dari pembuluh darah lengan kanan bawah pada gambar (distribusi arteri ulna).
Penurunan aliran darah (iskemi) pada tangan dapat dilihat pada
angiogram. Keadaan ini akan memgawali terjadinya ulkus pada tangan
dan rasa nyeri.
Gambar 9. hasil angiogram abnormal dari tangan
Meskipun iskemik (berkurangannya aliran darah) pada penyakit
Buerger terus terjadi pada ekstrimitas distal yang terjadi, penyakit ini tidak
menyebar ke organ lainnya , tidak seperti penyakit vaskulitis lainnya. Saat
terjadi ulkus dan gangren pada jari, organ lain sperti paru-paru, ginjal,
otak, dan traktus gastrointestinal tidak terpengaruh. Penyebab hal ini
terjadi belum diketahui.
16. Pemeriksaan dengan Doppler dapat juga membantu dalam
mendiagnosis penyakit ini, yaitu dengan mengetahui kecepatan aliran
darah dalam pembuluh darah.
Pada pemeriksaan histopatologis, lesi dini memperlihatkan oklusi
pembuluh darah oleh trombus yang mengandung PMN dan mikroabses;
penebalan dinding pembuluh darah secara difus. LCsi yang lanjut
biasanya memperlihatkan infiltrasi limfosit dengan rekanalisasi.
Metode penggambaran
secara modern, seperti computerize
tomography (CT) dan Magnetic resonance imaging (MRI) dalam diagnosis
dan diagnosis banding dari penyakit Buerger masih belum dapat menjadi
acuan
utama.
Tromboangitis
Pada
pasien
Obliterans,
dengan
Allen
test
ulkus
kaki
sebaiknya
yang
dicurigai
dilakukan
untuk
mengetahui sirkulasi darah pada tangan dan kaki.
K. Terapi
Terapi medis penderita penyakit Buerger harus dimulai dengan
usaha intensif untuk meyakinkan pasien untuk berhenti merokok. Jika
pasien berhasil berhenti merokok, maka penyakit ini akan berhenti pada
bagian yang terkena sewaktu terapi diberikan. Sayangnya, kebanyakan
pasien tidak mampu berhenti merokok dan selalu ada progresivitas
penyakit. Untuk pembuluh darahnya dapat dilakukan dilatasi (pelebaran)
dengan obat vasodilator, misalnya Ronitol yang diberikan seumur hidup.
17. Perawatan luka lokal, meliputi mengompres jari yang terkena dan
menggunakan enzim proteolitik bisa bermanfaat. Antibiotic diindikasikan
untuk infeksi sekunder.
Terapi bedah untuk penderita buerger meliputi debridement
konservatif jaringan nekrotik atau gangrenosa , amputasi konservatif
dengan perlindungan panjang maksimum bagi jari atau ekstremitas, dan
kadang-kadang
simpatektomi
lumbalis
bagi
telapak
tangan
atau
simpatetomi jari walaupun kadang jarang bermanfat.
Revaskularisasi arteri pada pasien ini juga tidak mungkin dilakukan
sampai terjadi penyembuhan pada bagian yang sakit. Keuntungan dari
bedah langsung (bypass) pada arteri distal juga msih menjadi hal yang
kontroversial
karena
angka
kegagalan
pencangkokan
tinggi.
Bagaimanapun juga, jika pasien memiliki bebrapa iskemik pada pembuluh
darah distal, bedah bypass dengan pengunaan vena autolog sebaiknya
dipertimbangkan.
Gambar 10. Bypass arteri
18. Simpatektomi dapat dilakukan untuk menurunkan spasma arteri
pada pasien penyakit Buerger. Melalui simpatektomi dapat mengurangi
nyeri pada daerah tertentu dan penyembuhan luka ulkus pada pasien
penyakit buerger tersebut, tetapi untuk jangka waktu yang lama
keuntungannya belum dapat dipastikan.
Simpatektomi lumbal dilakukan dengan cara mengangkat paling
sedikit 3 buah ganglion simpatik, yaitu Th12, L1 dan L2. Dengan ini efek
vasokonstriksi akan dihilangkan dan pembuluh darah yang masih elastis
akan melebar sehingga kaki atau tangan dirasakan lebih hangat.
Terapi bedah terakhir untuk pasien penyakit Buerger (yaitu pada
pasien yang terus mengkonsumsi tembakau) adalah amputasi tungkai
tanpa penyembuhan ulcers, gangrene yang progresif, atau nyeri yang
terus-menerus serta simpatektomi dan penanganan lainnya gagal.
Hidarilah amputasi jika memungkinkan, tetapi, jika dibutuhkan, lakukanlah
operasi dengan cara menyelamatkan tungkai kaki sebanyak mungkin.
Beberapa usaha berikut sangat penting untuk mencegah komplikasi dari
penyakit buerger:
- Gunakanlah alas kaki yang dapat melindungi untuk menghindari
trauma kaki dan panas atau juga luka karena kimia lainnya.
- Lakukanlah perawatan lebih awal dan secara agresif pada lula-luka
ektremis untuk menghindari infeksi
19. - Menghindar dari lingkungan yang dingin
- Menghindari obat yang dapat memicu vasokontriksi
L. Prognosis
Pada pasien yang berhenti merokok, 94% pasien tidak perlu
mengalami amputasi; apalagi pada pasien yang berhenti merokok
sebelum terjadi gangrene, angka kejadian amputasi mendekati 0%. Hal ini
tentunya sangat berbeda sekali dengan pasien yang tetap merokok,
sekitar 43% dari mereka berpeluang harus diamputasi selama periode
waktu 7 sampai 8 tahun kemudian, bahkan pada mereka harus dilakukan
multiple amputasi. Pada pasien ini selain umumnya dibutuhkan amputasi
tungkai, pasien juga terus merasakan klaudikasi (nyeri pada saat berjalan)
atau
fenomena
raynaud’s
walaupun
sudah
benar-benar
berhenti
mengkonsumi tembakau.
M. Pengobatan
Penderita harus berhenti merokok atau penyakitnya akan menjadi
lebih buruk, sehingga akhirnya memerlukan tindakan amputasi.
Penderita juga harus menghindari :
pemaparan terhadap dingin
cedera karena panas, dingin atau bahan (seperti iodine atau asam)
yang digunakan untuk mengobati kutil dan kapalan
20. cedera karena sepatu yang longgar/sempit atau pembedahan
minor
infeksi jamur
obat-obat yang dapat mempersempit pembuluh darah.
Berjalan
selama
15-30
menit
2
kali/hari
sangat
baik
Penderita dengan gangrene, luka-luka atau nyeri ketika beristirahat, perlu
menjalani tirah baring. Penderita harus melindungi kakinya dengan
pembalut yang memiliki bantalan tumit atau dengan sepatu boot yang
terbuat dari karet.
Bagian kepala dari tempat tidur dapat ditinggikan 15-20 cm diatas
balok, sehingga gaya gravitasi membantu mengalirkan darah menuju
arteri-arteri.
Pentoxifylline,
antagonis
kalsium
atau
penghambat
platelet
(misalnya aspirin) diberikan terutama jika penyumbatan disebabkan oleh
kejang.
Penderita
yang
berhenti
merokok
tetapi
masih
mengalami
penyumbatan arteri, mungkin perlu menjalani pembedahan untuk
memperbaiki aliran darah, dengan memotong saraf terdekat untuk
mencegah kejang. Jarang dilakukkan pencangkokan bypaas karena arteri
yang terkena terlalu kecil.
21. BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Sirkulasi
Gejala
: Riwayat Hipertensi (efek vasospasme).
perubahan warna pada bagian yang sakit
pada pemajanan dingin (timbul pada dewasa
awal).
Tanda
: warna kulit jari/bagian yang sakit (tergantung
pada fase
waktu obserfasi) tampak putih
pucat (pucat), sianotik, hiperemik (merah).
Tanda lambat/progresif : kulit putih atau tidak
berwarna, mengkilat, halus, tegang.
Nadi : radial dan ulnar dapat normal (dini) atau
tak ada (lanjut).
Kuku tabuh/deformitas dapat terjadi (lanjut).
Ulserasi dan / atau area ganggren.
2. Integritas ego
Gejala
: stress dan reaksi emosi kuat (pencetus).
3. Nyeri / Kenyamanan
Gejala
:
Nyeri berdenyut selama fase kemerahan
perubahan
yang sakit.
warna. Sensitif terhadap bagian
22. Tanda
: hati-hati, gelisah, fokus pada diri.
4. Pernapasan
Gejala
: penggunaan tembakau.
5. Keamanan
Gejala
: tindakan yang melibatkan penggunaan alat
vibrasi atau memerlukan gerakan/tekanan
berulang.
Tanda
: lesi/area ganggren pada ujung jari dari ukuran
peniti sampai seluruh jari (sangat luas).
6. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala
: anggota keluarga lain mengalami penyakit
pembuluh.
Rencana pemulangan: perubahan obat, perubahan pekerjaan.
Bantuan
pada
perawatan/pemeliharaan
beberapa
rumah
(contoh,
penghilangan bunga es kulkas, menyingkirkan
salju).
23. B. Diagnosa keperawatan
Nyeri berhubungan dengan iskemia/kerusakan jaringan ditandai
dengan klien mengeluh nyeri pada daerah akstremitas serta wajah
klien tampak meringis.
Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penghentian
aliran darah ditandai dengan terjadinya luka/ganggren.
Kerusakan
integritas
kulit
berhubungan
kerusakan
ireversibel
ekstremitas ditandai dengan adanya tukak/ganggren, ulserasi.
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan anatomi
ekstremitas (kerusakan dan/atau gangguan fungsi) ditandai dengan
adannya ganggren pada ekstremitas.
C. intervensi
No
Perencanaan
Kriteria hasil
intervensi
Klien mengatakan 1. Catat karakteristik
nyeri berkurang
nyeri
iskemia/kerusakan
Menunjukkan
ekpresi wajah
jaringan t/d klien
tenang /rileks
mengeluh nyeri
Diagnosa
keperawatan
Nyeri b/d
pada daerah
1
akstremitas serta
wajah klien
2. Diskusikan dengan
klien bagamana dan
mengapa nyeri
ditimbulkan
tampak meringis.
3. Dorong penggunaan
teknik manajemen
stres, aktivitas
hiburan.
rasional
1. Perubahan
berat/lamanya dapat
mengindikasikan
kemajuan proses
penyakit/terjadinya
komplikasi
2. Pengetahuan
timbulnya mekanisme
nyeri memungkinkan
pasien melakukan
intervensi efektif
untuk meminimalkan
kekambuhan
3. Meningkatkan
relaksasi/fokus
perhatian untuk
membantu pemutusan
24. stres/ cemas/siklus
stres, yang
memperburuk respons
vasokonstriksi dan
peningkatan nyeri
4. Menghilangkan faktor
lingkungan yang
mencetuskan
serangan
Gangguan perfusi
jaringan perifer
b/d penghentian
aliran darah t/d
terjadinya
luka/ganggren
2
Klien
mengatakan/
menunjukkan
penurunan
frekuensi/beratny
a serangan
vasospastik
dengan
penyembuhan/tid
ak adanya lesi
tambahan.
Melakukan pola
hidup yang benar
dan perubahan
untuk
meningkatkan
sirkulasi
4. Berikan ruangan
hangat, bebas aliran
udara contoh ventilasi
pendingin ruangan,
pertahankan pintu
tertutup sesuai
indikasi.
5. Kolaborasi
5.
- pengunaan
⁻ Berikan obat sesuai
vasodilatasi/
indikasi
antihipertensi dapat
menghilangkan
vasospasme dan
menurunkan nyeri
- dilakukan bila
⁻ Siapkan intervensi
hilangnya gejala berat
bedah bila
tidak dapat dilakukan
diindikasikan
dengan metode lain.
1. Observasi warna kulit
1. Warna kulit khas
yang sakit.
terjadi pada fase
pucat intermiten
(akibat vasospasme
tiba-tiba); sianosis
(iskemia); dan
kemerahan
(vasodilatasi/hiperem
i raektif). Selama
perubahan warna,
bagian yang sakit
pertama menjadi
dingin dan kebas,
kemudian berdenyut,
dan sensasi
kesemutan dan
bengkak
2. Catat penurunan nadi;
2. Perubahan ini
pengisian kapiler
menunjukkan
lambat; perubahan
kemajuan/proses
trofik kulit (tak
kronis
berwarna,
mengkilat/tegang);
25. kuku tabuh.
3. Evaluasi sensasi bagian 3. Sensasi sering
yang sakit, contoh
menurun selama
tajam/dangkal.
seranngan atau kronis
Panas/dingin.
pada penyakit tahap
lanjut
4. Lihat dan kaji kulit
4. Lesi dapat terjadi dari
untuk ulserasi, lesi.
ukuran jarum peniti
Area ganggren.
sampai melibatkan
seluruh ujung jari dan
dapat mengakibatkan
infeksi/ kerusakan/
kehilangan jaringan
serius.
5. Dorong nutrisi dan
5. Keseimbangan diet
vitamin yang tepat.
yang baik meliputi
protein dan hidrasi
adekuat, perlu untuk
penyembuhan dan
regenerasi jaringan
Mempertahankan
kondisi kulit
3
4
Gangguan citra
tubuh b/d
perubahan
anatomi
ekstremitas
(kerusakan
dan/atau
Menunjukkan
adaptasi awal
terhadap
perubahan tubuh
sebagai bukti
dengan
partisipasi
1. Kaji/catat ukuran,
warna, kedalaman luka.
Perhatikan jaringan
nekrotik dan kondisi
sekitar luka.
2. Berikan perawatan luka
ganggren yang tepat
dan tindakan kontrol
infeksi.
3. Gunakanlah alas kaki
yang dapat melindungi
untuk menghindari
trauma kaki dan panas
atau juga luka karena
kimia lainnya.
4. Siapkan/bantu prosedur
bedah/bantuan biologis
1. Memberikan
informasi dasar
tentang lokasi dan
karakteristik
ganggren.
2. Menurunkan resiko
infeksi/kegagalan
graft.
3. Menghindari injury
yang dapat
memperparah kondisi.
4. Kerusakan kulit
irreversibel tidak
dapat disembuhkan
kecuali dengan
prosedur
pembedahan.
1. Diskusikan arti
1. Alat dalam
kehilangan/perubahan
mengidentifikasi/
dengan pasien,
mengartikan masalah
identifikasi persepsi
untuk memfokuskan
situasi/ harapan yang
perhatian dan
akan datang
intervensi
2. Catat bahasa tubuh non 2. Dapat menunjukkan
26. gangguan fungsi)
t/d adannya
ganggren
aktivitas
perawatan diri
dan interaksi
positif dengan
orang lain
Berkomunikasi
dengan orang
lain
verbal, perilaku
negatif/bicara sendiri.
depresi/
keputusasaan,
kebutuhan untuk
pengkajian
lanjut/intervensi lebih
intensif
3. Catat reaksi emosi,
3. Pasien dapat
contoh kehilangan,,
mengalami depresi
depresi, marah.
cepat setelah
Memungkinkan pasien
pembedahan atau
untuk maju pada
reaksi syok dan
kecepatan sendiri
menyangkal.
Penerimaan
perubahan tak dapat
dipaksakan dan
proses kehilangan
membutuhkan waktu
untuk membaik
4. Dorong orang terdekat 4. Penyimpangan harga
untuk mengobati
diri dapat tidak
pasien secara normal
disadari
dan tidak sebagai orang
penguatannya.
cacat
27. DAFTAR PUSTAKA
1.
Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman
Untuk perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.
Jakarta: EGC.
2.
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta: EGC.
3.
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC.
4.
Internet: www.medicastore.com