Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi sumber daya lahan (SD lahan) yang meliputi klasifikasi kemampuan lahan dan kesesuaian lahan. Evaluasi SD lahan bertujuan untuk mengetahui potensi dan keterbatasan lahan agar dapat digunakan secara optimal dan berkelanjutan untuk pertanian."
Dokumen tersebut membahas metode penyuluhan pertanian yaitu sekolah lapang dan program-programnya seperti SL-UBA, SL-PHT, dan SL-PTT. Metode ini efektif karena banyak materi disalurkan lewat metode ini dan berpengaruh positif terhadap perubahan perilaku petani.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi sumber daya lahan (SD lahan) yang meliputi klasifikasi kemampuan lahan dan kesesuaian lahan. Evaluasi SD lahan bertujuan untuk mengetahui potensi dan keterbatasan lahan agar dapat digunakan secara optimal dan berkelanjutan untuk pertanian."
Dokumen tersebut membahas metode penyuluhan pertanian yaitu sekolah lapang dan program-programnya seperti SL-UBA, SL-PHT, dan SL-PTT. Metode ini efektif karena banyak materi disalurkan lewat metode ini dan berpengaruh positif terhadap perubahan perilaku petani.
Tata kelola perkebunan kelapa sawit multi aras: Perubahan ekologi kawasan di ...CIFOR-ICRAF
Dokumen tersebut membahas tentang tata kelola perkebunan kelapa sawit multi tingkat di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ringkasannya adalah: (1) Studi ini menganalisis efektivitas sistem tata kelola kelapa sawit berkelanjutan dalam mengendalikan ekspansi perkebunan sawit, (2) Didapati adanya kesenjangan pengetahuan petani akan sistem sertifikasi ISPO yang menyebabkan rendahnya kepatuhan pada stand
RPP ini merencanakan pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan kelas X semester 1 di SMAN 1 Cikembar. Pembelajaran akan membahas sikap dan perilaku wirausaha budidaya tanaman pangan. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain discovery learning, diskusi, dan presentasi. Siswa diharapkan dapat memahami dan mempraktekkan sikap positif seperti tanggung jawab, peduli, dan santun dalam konteks kewirausahaan pertanian
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang modifikasi media tanam tanaman sayuran di SMPN YP 17 Nglegok. Pembelajaran dilakukan dalam 4 pertemuan untuk membantu siswa memahami konsep modifikasi media tanam, jenis-jenisnya, langkah pembuatan, dan praktik pembuatan berdasarkan inovasi sendiri. Metode pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dan kooperatif guna memfasilitasi siswa secara
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdfMajubinangunGapoktan
Ringkasan dokumen tersebut adalah program Bertani Untuk Negeri Batch 6 yang diselenggarakan oleh Edu Farmers Foundation bekerjasama dengan Kementerian Pertanian RI untuk melatih mahasiswa dalam membantu meningkatkan produktivitas petani selama 5 bulan. Program ini akan melibatkan 105 mahasiswa untuk membantu 403 petani di beberapa komoditas.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan teknik budidaya tanaman, mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga pasca panen. Teknik budidaya mencakup pengolahan tanah, pemilihan varietas unggul, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman."
Rangkuman materi pengajiran tanaman sayuran dalam 3 kalimat:
a. Mengamati jenis dan bahan ajir yang terdiri dari kayu, kaso, dan bambu.
b. Mengidentifikasi proses pengajiran tanaman sayuran sesuai petunjuk.
c. Melakukan pengajiran pada tanaman sayuran secara tepat sesuai prosedur.
PPT Skripsi Sarjana standar PTN Terbaik di Indonesia by Karinov.co.idWordpress Instant
Berikut contoh presentasi seminar tugas akhir penelitian dengan judul KARAKTERISTIK HIDRODINAMIKA PADA MEDIA TANAM CAMPURAN TANAH DAN KOMPOS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SERAPAN MINERAL ZINC PADA TANAMAN JAGUNG (Zea Mays L.)
More Related Content
Similar to Asistensi Praktikum Silvikultur Intensif 2023.pptx
Tata kelola perkebunan kelapa sawit multi aras: Perubahan ekologi kawasan di ...CIFOR-ICRAF
Dokumen tersebut membahas tentang tata kelola perkebunan kelapa sawit multi tingkat di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ringkasannya adalah: (1) Studi ini menganalisis efektivitas sistem tata kelola kelapa sawit berkelanjutan dalam mengendalikan ekspansi perkebunan sawit, (2) Didapati adanya kesenjangan pengetahuan petani akan sistem sertifikasi ISPO yang menyebabkan rendahnya kepatuhan pada stand
RPP ini merencanakan pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan kelas X semester 1 di SMAN 1 Cikembar. Pembelajaran akan membahas sikap dan perilaku wirausaha budidaya tanaman pangan. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain discovery learning, diskusi, dan presentasi. Siswa diharapkan dapat memahami dan mempraktekkan sikap positif seperti tanggung jawab, peduli, dan santun dalam konteks kewirausahaan pertanian
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang modifikasi media tanam tanaman sayuran di SMPN YP 17 Nglegok. Pembelajaran dilakukan dalam 4 pertemuan untuk membantu siswa memahami konsep modifikasi media tanam, jenis-jenisnya, langkah pembuatan, dan praktik pembuatan berdasarkan inovasi sendiri. Metode pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dan kooperatif guna memfasilitasi siswa secara
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdfMajubinangunGapoktan
Ringkasan dokumen tersebut adalah program Bertani Untuk Negeri Batch 6 yang diselenggarakan oleh Edu Farmers Foundation bekerjasama dengan Kementerian Pertanian RI untuk melatih mahasiswa dalam membantu meningkatkan produktivitas petani selama 5 bulan. Program ini akan melibatkan 105 mahasiswa untuk membantu 403 petani di beberapa komoditas.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan teknik budidaya tanaman, mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga pasca panen. Teknik budidaya mencakup pengolahan tanah, pemilihan varietas unggul, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman."
Rangkuman materi pengajiran tanaman sayuran dalam 3 kalimat:
a. Mengamati jenis dan bahan ajir yang terdiri dari kayu, kaso, dan bambu.
b. Mengidentifikasi proses pengajiran tanaman sayuran sesuai petunjuk.
c. Melakukan pengajiran pada tanaman sayuran secara tepat sesuai prosedur.
PPT Skripsi Sarjana standar PTN Terbaik di Indonesia by Karinov.co.idWordpress Instant
Berikut contoh presentasi seminar tugas akhir penelitian dengan judul KARAKTERISTIK HIDRODINAMIKA PADA MEDIA TANAM CAMPURAN TANAH DAN KOMPOS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SERAPAN MINERAL ZINC PADA TANAMAN JAGUNG (Zea Mays L.)
Similar to Asistensi Praktikum Silvikultur Intensif 2023.pptx (20)
2. Personel praktikum
Dosen pengampu CoAss Praktikum Peserta praktikum
1. Malihatun Nufus, S.Hut., M.Sc.
2. Yus Andhini BP, S.Hut., M.Sc.,
Ph.D.
3. Ana Agustina, S.Hut., M.Si.
1. Arwansyah Bintang Prabowo
2. Maygita Serli Oktavia
3. Qonia Az Zahra
4. Muhammad Zakaria
• Angkatan : 2019 dan 2020
• Jumlah peserta : 68
• Kelas A : 36
• Kelas B : 32
• PJ Kelas A : Abdul Jabar (+62
815-6495-0886)
• PJ Kelas B : Salma Saidah (+62
856-8524-436)
3. Acara praktikum
• Acara 1 Species site matching
• Acara 2 Pembangunan Petak Ukur Permanen dan Manipulasi
Lingkungan
• Acara 3 Analisis Produktivitas Hutan
• Acara 4 Sumber Benih dan Persemaian
5. Acara 1
Species site matching
Tujuan
• Mahasiswa memahami penting kesesuaian tempat tumbuh dengan
spesies tanaman
• Mahasiswa menjelaskan produktivitas optimal melalui tempat tumbuh
yang sesuai
• Mahasiswa menjelaskan upaya penyesuaian spesies dengan tempat
tumbuh denga salah satu upaya manipulasi lingkungan
6. Acara 1
Species site matching
• Kesesuaian lahan dengan jenis tanaman (species site matching)
merupakan faktor penting dalam penentu keberhasilan kegiatan
pengayaan dan pembangunan hutan. Sifat-sifat lahan meliputi iklim,
topografi, dan tanah memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
tanaman (Malekian dan Jafarzadeh, 2011).
• Pemanfaatan lahan secara optimal dapat menghasilkan produktivitas tanaman
yang tinggi. Kondisi tersebut sangat ditentukan oleh kelas kesesuaian lahan dalam
mendukung prasyarat tumbuh tanaman (Girma et al., 2015).
7. Acara 1
Species site matching
Kesesuaian lahan merupakan landasan informasi untuk menentukan strategi
pengelolaan hutan tanaman yang meliputi
• pemilihan alternatif jenis tanaman yang berinteraksi positif dengan atribut
lahan (Nethononda et al., 2014);
• penyusunan strategi silvikultur untuk meningkatkan kualitas tanah melalui
skenario manipulasi lingkungan terhadap faktor pembatas lahan (Zhang et
al., 2015);
• penentuan teknik konservasi tanah dan air untuk mempertahankan
kesuburan tanah serta mengurangi erosi (Dengiz et al., 2010);
• pengaturan pola tanam untuk mengendalikan kompetisi antar tanaman
sehinggadapat menghasilkan pertumbuhan yang optimal (Bhagat, 2012).
8. Acara 1
Species site matching
Struktur klasifikasi kesesuaian lahan
Mengacu pada Framework of Land Evaluation (FAO, 1976) 4 Kategori
Kelas kesesuaian lahan Keterangan
S1 (sangat sesuai) Lahan tidak mempunyai faktor pembatas yang berarti atau nyata terhadap
penggunaan berkelanjutan, atau hanya mempunyai faktor pembatas yang
bersifat minor dan tidak mereduksi produktivitas lahan secara nyata
S2 (cukup sesuai) Lahan mempunyai faktor pembatas yang mempengaruhi produktivitasnya,
memerlukan tambahan masukan (input).
S3 (sesuai marginal) Lahan mempunyai faktor pembatas berat yang mempengaruhi
produktivitasnya, memerlukan tambahan masukan yang lebih banyak dari
lahan tergolong S2
N (tidak sesuai) Lahan yang tidak sesuai (N) karena mempunyai faktor pembatas yang
sangat berat dan/atau sulit diatasi
9. Karakteristik lahan
• Ketinggian tempat (altimeter)
• Kelerengan (klinometer)
• Curah hujan (data BMKG)
• Sampel tanah (pH)
• Suhu
10. Acara 1
Species site matching
Alat dan bahan
• Peta KHDTK Gunung Bromo
• Klinometer
• Soil sampling kit
• Termohigrometer
• Bor tanah
• Penggaris/pita meter
• Data curah hujan
11. Acara 1
Species site matching
Cara kerja
• Kunjungi tegakan pinus di KHDTK Gunung Bromo UNS
• Buatlah 4 plot pada 4 petak yang berbeda
• Lakukan pengukuran pada parameter kesesuaian lahan
• Gunakan metode matching untuk menilai kesesuaian lahan dengan
mencocokkan kondisi di lapangan dan tabel kesesuaian lahan
tanaman pinus (Tabel kesesuaian lahan)
• Analisis dan kategorikan kelas kesesuaian lahan yang digunakan untuk
pertanaman pinus (S1, S2, S3, N)
12. Acara 2
Pembangunan Petak Ukur Permanen dan
Manipulasi Lingkungan
Tujuan
• Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pembangunan plot permanen
pada pertanaman uji dan bibit unggul
• Mahasiswa menjelaskan perlakuan untuk manipulasi lingkungan tumbuh
13. Acara 2
Pembangunan Petak Ukur Permanen dan
Manipulasi Lingkungan
Pembuatan PUP di suatu areal hutan tanaman harus mengacu kepada
ketentuan-ketentuan berikut
• PUP dibuat untuk satu jenis pohon, satu kelas umur, satu jenis tanah, dan
satu jarak tanam
• Satu seri PUP terdiri dari 3 buah PUP ( 2 perlakuan penjarangan, 1 tanpa
penjarangan)
• Pengukuran kondisi topografi dan pengukuran tegakan (tinggi total, dbh,
tinggi bebas cabang)
• Pengukuran dilakukan setiap tahun (1 kali setahun) untuk daur < 15 tahun,
dan pengukuran setiap 2 tahun untuk daur > 15 tahun.
14. Acara 2
Pembangunan Petak Ukur Permanen dan
Manipulasi Lingkungan
Cara kerja
• Pilih lokasi yang sesuai untuk dijadikan PUP (sebaran pohon merata,
kondisi topografi ringan, aksesibilitas mudah)
• Bersihkan batas areal untuk PUP 50 x 50 m
• Sisi batas PUP mengikuti/sejajar larikan
• Pasang patok pada masing-masing sisi plot
• Buat subplot berukuran 10x10 m (total 25 plot dalam 1 PUP)
• Nomori pohon dan lakukan pengukuran
15.
16.
17. Acara 3
Analisis Produktivitas Hutan
Tujuan
• Mahasiswa memahami silin sebagai teknik silvikultur
• Mahasiswa dapat membandingkan produktivitas tegakan yang
menerapkan teknik silin
18. Acara 3
Analisis Produktivitas Hutan
Cara kerja
• Kunjungi lokasi tegakan hutan
• Buatlah plot berukuran 20 x 20 m
• Ukurlah tinggi dan diameter tegakan, kemudian hitung volume tegakan
• Lakukan wawancara dengan pemilik/pengelola hutan mengenai
• Asal usul benih yang digunakan
• Perlakuan saat penanaman
• Pemeliharaan yang dilakukan
• Upaya pengendalian kerusakan yang diterapkan
• Bandingkan dengan lokasi tegakan yang lain yang tidak menerapkan teknik
silin
19. Acara 4
Sumber Benih dan Persemaian
Tujuan
• Mahasiswa mampu menjelaskan cara memperoleh benih unggul untuk
meningkatkan produktivitas hutan
• Mahasiswa menjabarkan penggunaan benih bersertifikat mulai dari
persemaian
20. Acara 4
Sumber Benih dan Persemaian
Cara kerja
• Kunjungi persemaian permanen jumantono
• Lakukan wawancara ke pihak pengelola mengenai penggunaan benih
sertifikat, meliputi :
• Jenis benih yang digunakan
• Asal benih bersertifikat (informasi pada label benih)
• Perlakuan terhadap benih bersertifikat
• Distribusi bibit yang berasal dari benih bersertifikat
• Amati kondisi bibit dari benih bersertifikat saat berada di persemaian
• Carilah sumber benih yang telah tersertifikasi
21. Timeline Praktikum
No Materi Praktikum Tanggal Pelaksanaan
1 Asistensi 18 Mei 2023
2 Praktikum Lapangan 28 Mei dan 9 Juni 2023
3 Pembuatan Laporan dan Konsultasi TBA
4 Pengumpulan Laporan TBA
5 Responsi TBA
22. Format Laporan
Sistematika Poin maksimal Keterangan
Cover laporan -
Judul -
Tujuan -
Tinjauan Pustaka 10
Alat Bahan dan Cara
kerja
5
Hasil Pengamatan 30
Pembahasan 40
Kesimpulan 10
Daftar Pustaka 5