Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang proses grading telur yang meliputi pengertian, fungsi, klasifikasi telur layak dan tidak layak ditetas, serta kegiatan yang dilakukan di grading; (2) Proses grading bertujuan untuk memisahkan telur yang layak ditetas dari yang tidak layak ditetas; (3) Kegiatan utama di grading adalah pemisahan telur berdasarkan kriteria kualitas.
2. 1. Pengertian dan Fungsi Grading
2. Klasifikasi telur yang layak ditetaskan
3. Klasifikasi telur yang tidak layak ditetaskan atau afkir
4. Kegiatan di Grading
5. Kesimpulan
3. • Pengertian Grading
Grading adalah proses seleksi telur menjadi dua bagian yaitu, telur
yang layak ditetaskan disebut HE (Hatching egg) dan telur yang tidak
layak ditetaskan (Grade out). Grading dilakukan secara manual dan suhu
normal di Grading adalah 23˚C sampai 26˚C .
• Fungsi Grading
Fungsi atau tujuan Grading telur adalah untuk memisahkan telur
yang layak ditetaskan (HE) dan telur yang tidak layak ditetaskan (Grade
Out).
4. • Klasifikasi telur yang layak ditetaskan :
1. Berat telur normal 50 – 60 gram. Berat
2. Bentuk normal yaitu berbentuk oval 2 : 3.
3. Warna kulit telur rata.
4. Kerabang telur tidak tipis, berukuran 0,33
mm.
5. Kulit telur tidak kasar dan tidak berbintik -
bintik.
5. • Klasifikasi telur yang tidak layak tetas atau afkir :
1. Telur Kotor (dirty).
2. Telur Cacat (benjol,bulat,lonjong).
3. Telur Jumbo (double yolk).
4. Telur kerabang tipis, warna putih.
5. Kerabang bintik – bintik, kasar.
6. Telur retak dan hancur (damage).
7. Telur kecil.
8. Ketabang keriput.
7. • Kegiatan yang dilakukan di Grading :
1. Penurunan telur dari mobil
Setelah mobil sampai di Hatchery lalu telur
tersebut diturunkan dari mobil, ditempatkan di
ruangan Grading dikelompokkan sesuai flock.
Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik antara
jumlah yang tertera di surat jalan dengan aktual
yang diterima oleh Hatchery antara lain, jumlah
telur dengan Egg Tray, asal kandang dan usia
induk.
8. 2. Pemisahan telur sesuai flock 3. Pengecekan surat jalan, meliputi :
Tujuan pemisahan telur sesuai flock tidak Jumlah telur, Alamat flock, Nama
tertukar dengan telur dari flock lain. supir dan Nama penerima.
10. 5. Kegiatan Grading
Grading adalah pemisahan antara telur yang layak
tetas dan telur yang tidak layak tetas. Grading telur
dipilih berdasarkan kualitas dan kriteria tertentu,
Grading telur pada umumnya dibagi menjadi 3 macam
( dari kualitas terbaik sampai terburuk) yaitu kelas
A, B dan C.
11. 6. Pencatatan hasil Grading
Pencatatan dilakukan setelah kegiatan Grading dengan rumus :
(Total Kiriman – Grade Out = Hasil HE), contohnya seperti di Tabel berikut.
Kiriman Jumbo Kecil Tipis Keriput Pecah Retak Kater Total
Hasil
HE
1.420 1 17 18 1.402
2.229 9 7 21 37 2.192
3.240 3 13 13 29 3.211
12. 7. Penulisan telur yang akan di setting
Sebelum di setting telur diberi ciri terlebih dahulu, meliputi :
• Nama farm
• Nomor kandang
• Nomor seri
• Tanggal setting
13. 8. Pemasukan telur ke ruangan fumigasi
Telur yang sudah di Grading kemudian dimasukkan ke ruangan fumigasi dengan
tujuan untuk mengurangi kontaminasi bibit bakteri yang terbawa dari farm maupun
saat dalam perjalanan (Distribusi).
Bahan yang digunakan untuk fumigasi:
Pyroksida dan Formalin dengan dosis
1:2 ( Pk 100gram : Formalin 200ml ),
lama waktunya berkisar 20-25 menit.
14. 9. Penulisan telur afkir di surat jalan
Telur yang afkir biasanya di tuliskan sesuai flock
berapa jumlah kirimannya, berapa telur yang layak
ditetaskan dan telur yang afkir dikembalikan ke
tempat pengirimannya.
10. Pembersihan dan perapihan di tempat Grading
Setelah kegiatan grading selesai ruangan grading
di sanitasi dan dirapihkan. Bahan yang digunakan
untuk ruangan grading yaitu :
(Formalin 200ml dan Desinfektan 150ml)
15. • Kesimpulan
Grading merupakan tahap pertama dimulainya alur penetasan, yang
dimana proses grading sangat mempengaruhi kesuksesan pada tahap
berikutnya. Karena jika pada saat proses grading, telur yang afkir masih
lolos, maka telur tersebut bisa menyebabkan kontaminasi terhadap telur
yang bagus (HE).