1. Proses setting di hatchery bertujuan untuk mengininkubasi telur selama 18 hari dengan suhu 37°C dan kelembaban 70% serta memutar telur secara perlahan hingga kemiringan 45°
2. Faktor yang mempengaruhi penetasan adalah suhu dan kelembaban, dimana suhu rendah akan memperlambat pertumbuhan embrio dan kelembaban digunakan untuk mengontrol kondisi telur
3. Pemutaran telur bertujuan agar embrio dapat meman
1. SETTING
Di CV. Tanjung Mulya Ciamis Hatchery Bedor
Nama: Lusi Lestari
Kelas : XII A ATU
SMK NURUL HUDA PANUMBANGAN
2. Prosedur Pelaksanaan
Setting di Hatchery Bedor
• Setter adalah tempat inkubasi atau pengeraman telur
selama 18 hari. digunakan untuk memanaskan dan
memutar telur secara perlahan hingga kemiringan 45°
dengan suhu 37°C dan kelembaban 70%.
• Kapasitas 1 mesin Setter di hatchery Bedor adalah 95.040
butir telur, sedangkan 1 kali setting bisa terisi 15840 butir
telur. Jadi untuk mencapai keseluruhan kapasitas satu
mesin setter diadakan 6 kali setting.
3. • sebelum setting, turning dipastikan dalam posisi
netral. Egg tray dimasukkan satu persatu untuk di-
setting. Posisi egg tray dipastikan sudah tepat.
Setelah setting egg tray harus diserahkan ke ruang
pencucian untuk dicuci.
• faktor yang mempengaruhi penetasan, SUHU
sangat mempengaruhi perkembangan embrio.
Suhu rendah embrio tumbuh lambat selama
inkubasi, dan sebaliknya. Suhu yang digunakan di
hatchery Bedor sendiri yaitu sekitar 37°C.
4. • Kelembaban pada setter sangat digunakan untuk
mengontrol kondisi pada telur. Dan Kelembaban
yang dipakai di mesin setter yang ada di hatchery
Bedor yaitu sekitar 70%.
• Turning ( Pemutaran telur) bertujuan agar embrio
dapat memanfaatkan seluruh albumen protein
yang tersedia dan mencegah menempelnya embrio
pada sel membran, Khususnya pada minggu
pertama inkubasi.
5. • sirkulasi udara, kebutuhan oksigen di dalam mesin
tetas sekitar 21% dan setiap penurunan 1%
oksigen dapat menurunkan hingga 5% daya tetas
telur. sirkulasi udara dalam mesin tetas diatur
dengan adanya ventilasi yang berfungsi untuk
mempermudah gerakan udara atau oksigen dalam
mesin dan mendistribusikan panas secara merata.