Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka, mulai dari pengertian luka, mekanisme terjadinya luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka, komplikasi luka, asuhan keperawatan klien dengan luka.
1) Sindrom Steven-Johnson adalah reaksi alergi obat yang parah yang mempengaruhi kulit dan membran mukosa
2) Gejala klinisnya meliputi eritema, vesikel, dan bula pada kulit serta kelainan mata dan mulut
3) Penatalaksanaannya meliputi penghentian obat penyebab, kortikosteroid, antibiotika, dan perawatan luka
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang dapat menyebabkan kebutaan. Jenis katarak meliputi katarak karena usia lanjut, kongenital, penyakit metabolik seperti diabetes, dan trauma. Gejalanya meliputi penglihatan kabur, silau, dan tampaknya warna putih pada bagian mata. Pencegahannya meliputi makan makanan antioksidan dan perlindungan dari sinar ultraviolet.
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka, mulai dari pengertian luka, mekanisme terjadinya luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka, komplikasi luka, asuhan keperawatan klien dengan luka.
1) Sindrom Steven-Johnson adalah reaksi alergi obat yang parah yang mempengaruhi kulit dan membran mukosa
2) Gejala klinisnya meliputi eritema, vesikel, dan bula pada kulit serta kelainan mata dan mulut
3) Penatalaksanaannya meliputi penghentian obat penyebab, kortikosteroid, antibiotika, dan perawatan luka
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang dapat menyebabkan kebutaan. Jenis katarak meliputi katarak karena usia lanjut, kongenital, penyakit metabolik seperti diabetes, dan trauma. Gejalanya meliputi penglihatan kabur, silau, dan tampaknya warna putih pada bagian mata. Pencegahannya meliputi makan makanan antioksidan dan perlindungan dari sinar ultraviolet.
Kasus ini membahas seorang wanita berusia 64 tahun dengan keluhan kabur pada mata kiri secara progresif. Pemeriksaan menunjukkan adanya katarak senilis imatur pada mata kiri pasien. Pasien kemudian dilakukan operasi phacoemulsifikasi dan implan IOL untuk mengangkat lensa keruh dan mengembalikan fungsi penglihatan.
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitpeternugraha
Kortikosteroid topikal memiliki mekanisme kerja yang kompleks melalui jalur genomik dan nongenomik. Pemilihan kortikosteroid dan penggunaannya harus mempertimbangkan faktor penyakit, pasien, dan obat. Kortikosteroid topikal dapat mengobati berbagai penyakit kulit dengan respons yang bervariasi, namun harus digunakan dengan tepat dosis dan lama pengobatan untuk mencapai efek maksimal dan menghind
Dokumen ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan sprain (kesleo). Sprain adalah kekoyakan pada otot, ligamen, atau tendon yang menyebabkan nyeri, kelemahan, edema, dan ketidakmampuan bergerak sendi. Perawatan sprain meliputi pemberian analgesik, imobilisasi bagian yang sakit, kompres dingin, dan latihan rentang gerak untuk meningkatkan mobilitas.
Modul ini membahas tentang perawatan luka dan pemberian obat, meliputi pengertian luka, mekanisme terjadinya luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami konsep dan praktik perawatan luka.
Konjungtivitis is an inflammation of the conjunctiva, the mucous membrane that lines the inner surface of the eyelids and covers the white part of the eye. It can be caused by infections, allergies, or physical agents like light. Common symptoms include redness, discharge, irritation, and photophobia. Conjunctivitis is classified into bacterial, viral, and allergic types based on cause. Bacterial conjunctivitis is often contagious and caused by organisms like Staphylococcus. Viral conjunctivitis can be caused by adenoviruses and spread through droplets or contaminated water.
Rencana asuhan keperawatan ini membahas diagnosa defisit nutrisi pada seorang pasien, termasuk penyebab, gejala, dan tanda-tandanya. Rencana tersebut juga menjelaskan intervensi keperawatan seperti manajemen nutrisi, promosi berat badan, dan edukasi gizi yang akan dilakukan untuk meningkatkan status nutrisi pasien."
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi pembuluh darah, saraf, dan otot yang memberikan sensasi. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai cadangan energi. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, sensorik, dan pengaturan suhu tubuh.
Sectio caesaria (SC) adalah tindakan bedah untuk melahirkan janin dengan membuat insisi pada dinding perut dan rahim. Terdapat beberapa jenis SC antara lain SC klasik, SC transperitoneal profunda, dan SC ekstraperitoneal. Indikasinya meliputi komplikasi kehamilan seperti CPD, PEB, KPD, dan kelainan letak janin. Teknik pembedahannya meliputi tahapan pembukaan rahim, pengeluaran janin, pen
Pemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoreseinprastika1
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang uji sensibilitas kornea dan pemeriksaan fluorescein untuk mendeteksi defek pada kornea
2. Uji sensibilitas kornea digunakan untuk mengetahui kondisi saraf trigeminus kornea, sedangkan fluorescein digunakan untuk mendeteksi abrasi, benda asing, infeksi atau trauma pada kornea
3. Pemeriksaan fluorescein melibat
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku normal dan abnormal. Perilaku normal adalah perilaku yang dapat diterima secara sosial, sedangkan perilaku abnormal adalah perilaku yang menyimpang dari norma sosial dan dapat memiliki dampak negatif bagi individu atau masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis perilaku abnormal seperti psikopati, defisiensi moral, dan abnormalitas seksual beserta penyebab dan ciri-cirinya.
[Ringkasan]
Pelatihan Beauty Therapist memberikan informasi mengenai prosedur berbagai perawatan kecantikan seperti facial treatment, peeling, mikrodermabrasi, ultrasound, dan penanganan kondisi kulit seperti jerawat dan flek. Pelatihan ini meliputi teori dan praktek untuk meningkatkan keterampilan dalam memberikan perawatan kecantikan secara profesional.
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri dari stratum korneum, granulosum, spinosum, dan basale. Dermis terbagi atas pars papilare dan retikulare. Kulit memiliki fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh, pembentukan pigmen, dan keratinisasi.
Kasus ini membahas seorang wanita berusia 64 tahun dengan keluhan kabur pada mata kiri secara progresif. Pemeriksaan menunjukkan adanya katarak senilis imatur pada mata kiri pasien. Pasien kemudian dilakukan operasi phacoemulsifikasi dan implan IOL untuk mengangkat lensa keruh dan mengembalikan fungsi penglihatan.
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitpeternugraha
Kortikosteroid topikal memiliki mekanisme kerja yang kompleks melalui jalur genomik dan nongenomik. Pemilihan kortikosteroid dan penggunaannya harus mempertimbangkan faktor penyakit, pasien, dan obat. Kortikosteroid topikal dapat mengobati berbagai penyakit kulit dengan respons yang bervariasi, namun harus digunakan dengan tepat dosis dan lama pengobatan untuk mencapai efek maksimal dan menghind
Dokumen ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan sprain (kesleo). Sprain adalah kekoyakan pada otot, ligamen, atau tendon yang menyebabkan nyeri, kelemahan, edema, dan ketidakmampuan bergerak sendi. Perawatan sprain meliputi pemberian analgesik, imobilisasi bagian yang sakit, kompres dingin, dan latihan rentang gerak untuk meningkatkan mobilitas.
Modul ini membahas tentang perawatan luka dan pemberian obat, meliputi pengertian luka, mekanisme terjadinya luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami konsep dan praktik perawatan luka.
Konjungtivitis is an inflammation of the conjunctiva, the mucous membrane that lines the inner surface of the eyelids and covers the white part of the eye. It can be caused by infections, allergies, or physical agents like light. Common symptoms include redness, discharge, irritation, and photophobia. Conjunctivitis is classified into bacterial, viral, and allergic types based on cause. Bacterial conjunctivitis is often contagious and caused by organisms like Staphylococcus. Viral conjunctivitis can be caused by adenoviruses and spread through droplets or contaminated water.
Rencana asuhan keperawatan ini membahas diagnosa defisit nutrisi pada seorang pasien, termasuk penyebab, gejala, dan tanda-tandanya. Rencana tersebut juga menjelaskan intervensi keperawatan seperti manajemen nutrisi, promosi berat badan, dan edukasi gizi yang akan dilakukan untuk meningkatkan status nutrisi pasien."
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi pembuluh darah, saraf, dan otot yang memberikan sensasi. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai cadangan energi. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, sensorik, dan pengaturan suhu tubuh.
Sectio caesaria (SC) adalah tindakan bedah untuk melahirkan janin dengan membuat insisi pada dinding perut dan rahim. Terdapat beberapa jenis SC antara lain SC klasik, SC transperitoneal profunda, dan SC ekstraperitoneal. Indikasinya meliputi komplikasi kehamilan seperti CPD, PEB, KPD, dan kelainan letak janin. Teknik pembedahannya meliputi tahapan pembukaan rahim, pengeluaran janin, pen
Pemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoreseinprastika1
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang uji sensibilitas kornea dan pemeriksaan fluorescein untuk mendeteksi defek pada kornea
2. Uji sensibilitas kornea digunakan untuk mengetahui kondisi saraf trigeminus kornea, sedangkan fluorescein digunakan untuk mendeteksi abrasi, benda asing, infeksi atau trauma pada kornea
3. Pemeriksaan fluorescein melibat
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku normal dan abnormal. Perilaku normal adalah perilaku yang dapat diterima secara sosial, sedangkan perilaku abnormal adalah perilaku yang menyimpang dari norma sosial dan dapat memiliki dampak negatif bagi individu atau masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis perilaku abnormal seperti psikopati, defisiensi moral, dan abnormalitas seksual beserta penyebab dan ciri-cirinya.
[Ringkasan]
Pelatihan Beauty Therapist memberikan informasi mengenai prosedur berbagai perawatan kecantikan seperti facial treatment, peeling, mikrodermabrasi, ultrasound, dan penanganan kondisi kulit seperti jerawat dan flek. Pelatihan ini meliputi teori dan praktek untuk meningkatkan keterampilan dalam memberikan perawatan kecantikan secara profesional.
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri dari stratum korneum, granulosum, spinosum, dan basale. Dermis terbagi atas pars papilare dan retikulare. Kulit memiliki fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh, pembentukan pigmen, dan keratinisasi.
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri dari lapisan stratum korneum hingga stratum basale yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi jaringan ikat, otot, dan pembuluh darah yang mendukung fungsi sensorik dan termoregulasi kulit. Subkutis berisi jaringan lemak yang berfungsi sebagai isolator panas.
1. Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa stratum yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh.
2. Dermis berisi jaringan ikat, otot, dan saraf yang memberikan sensori dan elastisitas. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai penyangga.
3. Sistem integumen meliputi kulit, rambut, kuku, kelenjar, dan adneksa yang bersama-
Sistem integumen terdiri dari 3 lapisan utama: epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis mengandung sel-sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi jaringan ikat dan pembuluh darah, serta organ sensorik. Subkutis berisi jaringan lemak. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, persepsi, dan pengaturan suhu tubuh.
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi pembuluh darah, saraf, dan otot yang memberikan sensasi. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai cadangan energi. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, sensorik, dan pengaturan suhu tubuh.
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis mengandung sel-sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh, dermis berisi jaringan ikat dan otot, sedangkan subkutis berisi jaringan lemak. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, dan pengaturan suhu tubuh.
Dokumen tersebut merangkum tentang anatomi dan fisiologi kulit. Kulit terdiri atas 3 lapisan yaitu epidermis, dermis, dan jaringan subkutan. Epidermis terbagi menjadi 5 lapisan dan memiliki fungsi regenerasi. Dermis berisi jaringan ikat dan pembuluh darah. Jaringan subkutan berisi jaringan lemak. Kulit memiliki fungsi sebagai pelindung, pengatur suhu, dan sensorik.
Pasien berusia 30 tahun datang ke rumah sakit dengan luka bakar akibat terkena air panas pada kaki dan tangan yang menyebabkan melepuh di sebagian besar area luka.
Kelompok 3 terdiri dari 6 orang yaitu Erna Lestari Saputri, Evi Andriani, Fatma Ramadanis, Padjril, Paisah, dan Purnama Sari. Mereka membahas sistem integumen pada manusia dan hewan lain. Sistem integumen terdiri atas epidermis, dermis, dan jaringan subkutan yang melindungi tubuh dari lingkungan sekitar.
1. Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutan. Epidermis berisi sel-sel mati yang melindungi tubuh, sementara dermis berisi pembuluh darah, otot, dan kelenjar. Subkutan berisi jaringan lemak.
2. Kulit memiliki fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, termoregulasi, dan pembentukan vitamin D. Fungsi proteksi dilakukan oleh lapisan epidermis dan pigmen, sementara ekskresi dilak
2. OVERVIEW
Kulit merupakan organ tubuh yang
terletak paling luar dan membatasinya
dari lingkungan hidup manusia.
Kulit merupakan organ vital: cermin
kesehatan dan kehidupan
5. EPIDERMIS
Stratum korneum/ lapisan
tanduk
• Lap. kulit yang paling luar
• Terdiri atas beberapa lapis
sel-sel gepeng yang mati
• Tidak berinti
• Protoplasmanya telah
berubah menjadi
keratin/zat tanduk
• Terdiri dari 15-30 lapisan
sel keratin
6. EPIDERMIS
Stratum lusidum
Terdapat langsung di
bawah lapisan korneum
Lapisan sel terang
Lapisan sel gepeng
tanpa inti
Protoplasma yang
berubah menjadi protein
(elerdin)
Hanya ada pada kulit
yang tebal, tampak lebih
jelas di telapak tangan
dan kaki
7. EPIDERMIS
Stratum granulosum/
lapisan keratohialin
Terdiri dari 2-3 lapisan
sel gepeng
Grainy (lapisan bulir
padi)
Sitoplasma berbutir
kasar (keratohialin),
terdapat inti diantaranya.
Juga tampak jelas di
telapak tangan dan kaki.
8. EPIDERMIS
Stratum Spinosum/ Stratum
Malphigi/ Pickle Cell Layer
Terdiri dari 5-8 lapisan
Lapisan yang paling tebal
(0,2 mm)
Sel berbentuk poligonal
yang besarnya berbeda-
beda karena adanya
proses mitosis.
Terdapat sel langerhans
Lapisan ini memproduksi
keratin
Keratin merupakan protein
yang tidak larut air –
menjaga kelembaban kulit
9. EPIDERMIS
Stratum Basale
Lapisan epidermis yang
paling dalam, berkontak
dengan dermis
Terdiri atas sel-sel
berbentuk
kubus/kolumnar
Terdiri dari sel
pembentuk melanin yang
mengandung pigmen.
Sel-sel basal
mengadakan mitosis dan
berfungsi reproduktif
10. Berisi 3 jenis jaringan : Kolagen dan serat elastis,
Otot, Saraf
Mendapat suplai darah dan saraf
Lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal
daripada epidermis.
Sensori aparatus: sentuhan, tekanan, temperatur,
nyeri.
Terdiri dari 2 bagian :
○ Pars Papilare : bagian yang menonjol ke epidermis,
berisi ujung serabut saraf dan pemb darah
○ Pars Retikulare : banyak mengandung jaringan ikat,
folikel rambut, pemb darah, saraf, kolagen.
DERMIS
11. Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di
dalamnya. Lapisan sel-sel lemak disebut
panikulus adiposa yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Dalam lapisan ini
terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh
darah dan getah bening
HIPODERMIS
12. Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama
tergantung pada lokalisasinya, di
abdomen dapat mencapai ketebalan 3
cm, kelopak mata dan penis sangat
sedikit dan fungsinya sebagai Isolator
panas bagi tubuh
13. MELANOCYTES
Mampu memproduksi pigmen coklat,
melanin
Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet
(UV)
Sinar UV light berisi energi tinggi foton yang
dapat merusak DNA – mutasi
Melanin dapat mencegah kerusakan DNA,
membantu mencegah kanker kulit
14. STRUKTUR ASESORIS KULIT
Kelenjar pada Kulit
Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar
sebaseus/ kelenjar minyak
Kelenjar keringat terbagi atas :
○ Kelenjar Ekrin
○ Kelenjar apokrin
15. Kelenjar Ekrin
Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di
lapisan dermis, bermuara di permukaan kulit.
Sekret encer ± 1,5 lt/24 jam
Udara panas dan kering, ± 6 lt/24 jam
Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh stres
emosional, faktor paanas dan saraf simpatis
Fungsinya untuk pengeluaran keringat,
pengaturan suhu tubuh
16. Kelenjar apokrin
Terletak lebih dalam, sekresi lebih kental
Banyak terdapat pada axila, areola mamae,
pubis, dan saluran telinga luar
Fungsi belum jelas
17. KELENJAR SEBASEA
(KELENJAR MINYAK)
Terdapat di seluruh permukaan kulit
kecuali di telapak tangan dan kaki
Terletak di samping akar rambut,
bermuara pada folikel rambut
Fungsi : memberi lapisan lemak,
bakteriostatik, menahan evaporasi
Masa remaja kelenjar sabasea lebih
produktif
18. RAMBUT
Terdiri dari akar rambut dan batang
Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
Diproduksi oleh folikel rambut
Siklus pertumbuhan rambut:
Fase Anagen/pertumbuhan : 2-6 tahun dengan
kecepataan tumbuh 0,35mm/hari
Fase Telogen/istirahat : beberapa bulan
Fase Katogen :fase diantara kedua fase
Pada saat 85% mengalami fase anagen, 15
% mengalami fase telogen
19. KUKU
Bagian terminal lapisan tanduk yang
menebal
Akar kuku : bagian yang terbenam kulit
jari
Badan kuku : bagian di atas jaringan
lunak ujung jari
Tumbuh : 1 mm/minggu
Fungsi : melindungi jari tangan
20. FUNGSI KULIT
Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau
mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi
terutama yang bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali kuat,
gangguan yang bersifat panas; radiasi, sengatan UV, gangguan
infeksi luar; kuman/bakteri, jamur
Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya
lapisan kulit dan serabut jaringan penunjang yang berperan
sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.
Fungsi absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda
padat, tapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap.
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air
memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi
respirasi.
21. Fungsi ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna
lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, as
urat dan ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi
kulit juga menahan evaporasi air yang berlbhan sehingga
kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan
keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-6,5
Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis
dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan
oleh badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin
diperankan oleh badan krause yang terletak di dermis.
Badan taktil meissnerr terletak di papila dermis berperan
terhadap rabaan. Terhadap tekanan diperankan oleh
badan vater paccini di epidermis
22. Fungsi pengaturan suhu tbh
Kulit melakukan peranan ini dengan cara
mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot /
kontraksi pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan
pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit
mendapat nutrisi yang cukup baik.
Fungsi pembtkan pigmen
Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan
basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah
melanosit menentukan warna kulit ras maupun
individu. Warna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi
oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal tipisnya
kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.