SlideShare a Scribd company logo
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 120
PERAN PEMERINTAH DALAM MENCIPTAKAN PERUMAHAN LAYAK HUNI
(Studi pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata ruang,
Kabupaten Sidoarjo)
Rizki Priyo Atmoko, Mardiyono, Sukanto
Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: rizkipriyoatmoko@gmail.com
Abstract: Government's role to created livable housing. This research is motivated by the
increasing amount of residential development as the the impact of the increasing population in
Sidoarjo Regency. In a residential area there must be facilities that support daily activities it
aims to ensure the feasibility of inhabited housing so that provide a sense of comfort, security,
peace and prosperity for its residents. The research method that used is descriptive qualitative
research approach that uses analytical methods Milles Huberman. The background of this
research was appointed to see how the government's role in creating livable housing for the
general welfare of society purpose. The results of this research are good enough, it is
manifested, among others, in setting standards of housing construction, supervision and control
of housing construction and improvement of the quality of housing. The role has been in
accordance with the government's role as a stabilizer, an innovator and catalyst. Contributing
factor in creating livable housing, among others, the assistance of the government in the form of
physical development, the awards and the support of competent human resources. Inhibiting
factor is the lack of human resources.
Keywords: livable housing, the role of government
Abstrak: Peran Pemerintah dalam Menciptakan Perumahan Layak Huni. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh meningkatnya jumlah pembangunan perumahan yang merupakan dampak
dari meningkatnya penduduk di Kabupaten Sidoarjo. Dalam lingkungan perumahan sendiri
harus terdapat fasilitas-fasilitas yang menunjang berkegiatan sehari-hari hal ini bertujuan untuk
menjamin kelayakan perumahan yang dihuni sehingga dapat memberikan rasa nyaman, aman,
tenteram dan sejahtera bagi penghuninya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang menggunakan metode analisis Milles Huberman.
Latar belakang penelitian ini diangkat untuk melihat bagaimana peran pemerintah yang ada
dalam menciptakan perumahan yang layak huni yang tujuan umumnya untuk menyejahterakan
masyarakat. Hasil dari penelitian, peran pemerintah dalam menciptakan perumahan yang layak
huni sudah cukup baik, hal ini diwujudkan antara lain dalam penetapan standarisasi
pembangunan perumahan, pengawasan, dan pengendalian pembangunan perumahan dan
perbaikan kualitas perumahan. Peran tersebut telah sesuai dengan peran pemerintah sebagai
stabilisator, inovator, dan katalisator. Dalam mewujudkan perumahan yang layak huni yang
menjadi faktor pendukung antara lain adanya bantuan dari pemerintah berupa pembangunan
secara fisik maupun pemberian penghargaan serta dukungan sumber daya manusia yang
kompeten. Faktor penghambat, kurangnya sumber daya manusia.
Kata kunci: peran pemerintah, perumahan layak huni
Pendahuluan
Salah satu usaha pemerintah dalam
mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur adalah dengan melaksanakan
pembangunan. Pembangunan multidimensi-
onal tersebut menghendaki adanya,
keselarasan, keserasian, dan keseimbangan
dalam berbagai dimensi. Dalam konsep
tersebut, menurut Moeljarto dalam Mashoed
(2004, hal.2), kualitas manusia haruslah
dijadikan sebagai acuan normatif. Manusia
merupakan kekuatan utama pembangunan
dan sekaligus tujuan pembangunan.
Pembangunan sendiri merupakan salah satu
permasalahan terkait kepentingan publik
yang memiliki urgensi tinggi untuk segera di
atasi. Hal ini dilandasi atas keinginan
manusia untuk selalu berkembang dan maju
dari waktu ke waktu. Ponsioen dalam Agus
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 121
Suryono (2010, hal.2) berpendapat, bahwa
pembangunan nasional adalah bagian
integral dari pembangunan suatu negara.
Berkaitan dengan pelaksanaan pem-
bangunan nasional, maka akan amat luas
cakupan dimensinya meliputi bidang
wilayah, sumber daya alam, kependudukan,
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
dan hankam. Oleh karenanya, dalam proses
pembangunan nasional akan terjadi
pemanfaatan sumber daya alam, sumber
daya modal, dan sumber daya manusia.
Kegiatan pembangunan sendiri telah
memberikan dampak yang positif bagi
manusia. Sedangkan, kehidupan manusia
semakin dipermudah oleh beberapa produk-
produk pembangunan. Namun di sisi lain,
pembangunan sering kali kurang
memperhitungkan dampaknya terhadap
keharmonisan ekologi, baik keharmonisan
pada lingkungan alam maupun manusia.
Salah satu pembangunan yang harus
memperhitungkan dampak baik dari
lingkungan dan manusia adalah perumahan.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan
oleh BPS pada tahun 2010, Indonesia ke
depan membutuhkan sekitar 13 juta unit
rumah baru bagi masyarakat dan angka ini
akan terus meningkat tiap tahunnya.
Diketahui Penyelenggaraan perumahan dan
pemukiman di Indonesia, sesungguhnya
tidak terlepas dari dinamika yang
berkembang di dalam kehidupan masyarakat
serta tidak dapat dipandang sebagai
permasalahan fungsional dan fisik semata.
Tetapi lebih kompleks lagi sebagai
permasalahan yang berkaitan dengan
dimensi kehidupan bermasyarakat yang
meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya,
teknologi, ekologi, maupun politik. Di
sinilah diperlukan kebijakan pemerintah di
dalam mengelola persoalan perumahan dan
pemukiman. Fakta tersebut, dapat dilihat
dari masalah lingkungan pada kawasan
pemukiman dan perumahan, yang umumnya
muncul sebagai akibat dari tingkat
urbanisasi dan industrialisasi yang tinggi,
serta dampak pemanfaatan sumber daya dan
teknologi yang kurang terkendali.
Lingkungan perumahan yang sehat
sendiri harus diikuti dengan pembangunan
lingkungan perumahan melalui penyediaan
prasarana dan sarana dasar yang memadai
seperti air minum, sanitasi lingkungan, jalan,
listrik, fasilitas umum dan sosial yang
bertujuan untuk mewujudkan keharmonisan
ekologi, baik ekologi lingkungan maupun
manusia. Hal ini telah dijelaskan pada
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011
tentang perumahan dan kawasan
pemukiman, perumahan sendiri mempunyai
arti sebagai kumpulan rumah sebagai bagian
dari pemukiman, baik perkotaan maupun
pedesaan yang dilengkapi prasarana, sarana,
dan utilitas umum sebagai hasil upaya
pemenuhan rumah yang layak huni.
Melihat fenomena mengenai peruma-
han, diperlukan peran pemerintah dalam
mengatur dan menangani pembangunan
perumahan. Peran pemerintah dibutuhkan
sejak awal, di mana dimulai sejak proses
perizinan. Karena dari proses inilah dapat
menggambarkan hasil akhir pembangunan
perumahan itu sendiri. Di Sidoarjo terdapat
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan
Tata Ruang (Dinas PU CKTR) Kabupaten
Sidoarjo. Di dalam Dinas PU CKTR ini
terdapat bidang penyehatan lingkungan
pemukiman dan perumahan yang membi-
dangi perumahan dan pemukiman.
Dinas PU CKTR Kabupaten Sidoarjo
merupakan salah satu usaha pemerintah
untuk memberikan jaminan kepada
masyarakat terhadap hasil akhir sebuah
pembangunan perumahan. Selain itu, Dinas
PU CKTR menerima laporan dan keluhan
mengenai perumahan, sehingga jika terdapat
masalah dapat segera diatasi.
Tinjauan Pustaka
Administrasi Pembangunan
Lubis (1985, hal.17) berpendapat
bahwa Administrasi dalam arti luas dapat
ditinjau dari tiga sudut: dari sudut proses,
dari sudut fungsi, dan sudut kepranataan.
Ditinjau dari sudut proses, administrasi
merupakan keseluruhan proses yang dimulai
proses pemikiran, rencana, pengaturan,
penggerakan, pengawasan sampai dengan
proses tercapainya tujuan kita. Sedangkan
pembangunan menurut Indrawijaya dan
Pranoto (2011, hal.34) mengartikan
pembangunan sebagai perubahan yang
berlangsung secara luas dalam masyarakat
dan bukan sekedar pada sektor ekonomi saja
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 122
melainkan sektor lainnya. Sedangkan
administrasi pembangunan sendiri menurut
Weidner dalam Indrawijaya dan Pranoto
(2011, hal.25) adalah administrasi negara
dan publik yang berperan sebagai agen
perubahan dengan tujuan menyukseskan
pembangunan dalam berbagai aspeknya,
melalui perencanaan yang berorientasi pada
pelaksanaan, transfer teknologi, transformasi
sosial, pengembangan kapasitas dan
partisipasi masyarakat serta pemerataan
hasil pembangunan.
Manajemen Publik
Menurut Frederick W. Taylor dalam
Syafiie (2006, hal.48) ilmu manajemen itu
dapat diterjemahkan sebagai ilmu
pengetahuan yang mandiri yang sebenarnya
akan anda kerjakan, selanjutnya mengkaji
apakah sesuatu itu dikerjakan dengan cara
terbaik serta termudah atau tidak. Pada
dasarnya manajemen publik, yaitu
manajemen instansi pemerintah. Menurut
Overman dalam Pasolong (2011, hal.83)
manajemen publik adalah suatu studi
indisipliner dari aspek-aspek umum
organisasi, dan merupakan gabungan antara
fungsi manajemen seperti planning,
organizing, dan controlling satu sisi, dengan
SDM, keuangan, fisik, informasi, dan politik
di sisi lain.
Manajemen baru merupakan suatu
masalah besar setelah faktor dan sumber
daya yang paling sukar untuk dikendalikan
dan didayagunakan masuk ke dalam kancah
karya, yaitu manusia. Maka manajemen
menetapkan pada pengendalian dan
pendayagunaan manusia itu sendiri.
Manajemen sendiri juga dapat dijawab
dengan menganalisis fungsi manajemen itu
sendiri. Fungsi manajemen itu antara lain
sebagai berikut:
a. Planning, perencanaan dapat
diuraikan sebagai penentuan
tindakan untuk waktu yang akan
datang, dan jika perencanaan itu kita
perlukan lebih metodis, maka kita
akan dapat menguraikannya dengan
pengoordinasian kegiatan-kegiatan
yang akan datang pada waktunya.
b. Organizing, pengorganisasian dapat
dilakukan dengan cara menentukan
tugas apa yang harus dikerjakan,
siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas
tersebut, dan pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
c. Actuating, pelaksanaan kerja adalah
suatu tindakan untuk mengusahakan
agar semua anggota kelompok
berkenaan berusaha untuk mencapai
sasaran agar sesuai dengan
perencanaan manajerial dan
usaha-usaha organisasi.
d. Controlling, pengawasan adalah
salah satu fungsi dalam
manajemen untuk menjamin agar
pelaksanaan kerja berjalan sesuai
dengan standar yang telah
ditetapkan dalam perencanaan.
Otonomi Daerah
Menurut Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 disebutkan bahwa otonomi
daerah adalah kewenangan daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Dalam otonomi daerah tentunya
juga terdapat faktor-faktor yang membuat
otonomi daerah tersebut berjalan baik,
menurut Josef R. K (2001, hal.59) ada empat
faktor yang mempengaruhi pelaksanaan
otonomi daerah:
1) manusia pelaksananya harus baik;
2) keuangan harus cukup dan baik;
3) peralatan harus cukup baik; dan
4) organisasi dan manajemen harus baik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa keempat
faktor tersebut mempunyai peranan yang
sangat penting dalam menunjang kelancaran
pelaksanaan otonomi daerah.
Peran Pemerintah dalam
Pembangunan
Menurut Sukanto (2009, hal.212)
peranan (role) merupakan proses dinamis
kedudukan (status). Apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya, dia menjalankan
suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan
dengan peranan adalah untuk kepentingan
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 123
ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat
dipisah-pisahkan karena yang satu
tergantung pada yang lain dan sebaliknya.
Tindakan tersebut dijalankan dengan
memanfaatkan kewenangan, kekuasaan serta
fasilitas yang dimiliki karena kedudukannya.
Siagian (2009, hal.142) menjelaskan bahwa
peranan pemerintah terlihat dalam lima
wujud utama, yaitu:
a. Selaku Stabilisator, pemerintah adalah
stabilisator yang menjaga stabilitas
nasional agar tetap mantap dan
terkendali sehingga kebijakan-
kebijakan yang telah ditetapkan akan
dapat dilaksanakan dengan baik dan
rencana-rencana, program-program dan
kegiatan-kegiatan operasional akan
berjalan lancar.
b. Selaku Modernisator, bahwa peme-
rintah bertindak untuk mengantarkan
masyarakat yang sedang membangun
menuju modernisasi dan meninggalkan
cara dan gaya hidup tradisional yang
sudah tidak sesuai lagi dengan tata cara
kehidupan modern.
c. Selaku Pelopor, bahwa pemerintah
tidak hanya menjalankan fungsi selaku
perumus kebijakan dan penyusunan
rencana pembangunan saja, tetapi juga
sebagai pelaksana pembangunan yang
inovatif yang mampu memecahkan
berbagai tantangan dan keterbatasan
yang ada.
d. Selaku Inovator, inovasi merupakan
salah satu “produk” dari kreativitas.
Ditinjau dari segi administrasi
pembangunan, inovasi berarti temuan
baru, metode baru, sistem baru, dan
yang terpenting, cara berpikir yang
baru. Dengan demikian bahwa sistem,
prosedur, dan metode kerja, serta
pendekatan yang diperlukan adalah
yang bersifat “problem-solving” dan
“action-oriented”.
e. Selaku Katalisator, bahwa pemerintah
harus dapat memperhitungkan seluruh
faktor yang berpengaruh dalam
pembangunan nasional. Mengendalikan
faktor negatif yang cenderung menjadi
faktor penghalang sehingga dampaknya
dapat diminimalkan, dan dapat menge-
nali faktor-faktor yang sifatnya
mendorong laju pembangunan nasio-
nal sehingga mampu menarik
manfaat yang sebesar-besarnya.
Perumahan
Pengertian perumahan sendiri menurut
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011
tentang Perumahan dan Pemukiman,
Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai
bagian dari pemukiman, baik perkotaan
maupun pedesaan, yang dilengkapi dengan
prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai
hasil upaya pemenuhan rumah layak huni.
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2011 tentang perumahan dan kawasan
pemukiman, penyelenggaraan perumahan
dan pemukiman diselenggarakan berdasar-
kan asas–asas sebagai berikut:
1) kesejahteraan;
2) keadilan dan pemerataan;
3) keterjangkauan dan kemudahan; serta
4) keserasian dan keseimbangan;
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian
yang digunakan adalah kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Menurut Sugiyono
(2006, hal.11) penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau lebih tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan antara variabel yang satu
dengan yang lain. Dengan demikian
penggunaan kualitatif dengan pendekatan
deskriptif dalam penelitian ini bertujuan
untuk mengungkap fakta yang didapat di
lapangan. Secara ringkas dapat dikatakan
bahwa metode kualitatif deskriptif meru-
pakan langkah-langkah representasi objektif
tentang gejala-gejala yang terdapat di dalam
masalah yang diselidiki. Adapun fokus
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) peran Dinas Pekerjaan Umum Cipta
Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo
dalam menciptakan perumahan layak huni,
yang meliputi:
a) standarisasi pembangunan peruma-
han;
b) pengawasan dan pengendalian
pembangunan perumahan; dan
c) pelaksanaan perbaikan kualitas
perumahan.
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 124
2) Faktor-faktor pendukung dan penghambat
yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum
Cipta Karya Kabupaten Sidoarjo dalam
menciptakan perumahan layak huni.
Pembahasan
1. Peran Dinas Pekerjaan Umum Cipta
Karya dan Tata Ruang Kabupaten
Sidoarjo dalam Menciptakan Pe-
rumahan Layak Huni
a. Standarisasi pembangunan Peru-
mahan
Seperti yang kita ketahui bahwa
papan (perumahan) merupakan salah
satu dari 3 (tiga) kebutuhan dasar
manusia, seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk bertambah pula
kebutuhan masyarakat akan tempat
tinggal. Dari pengamatan di lapangan
yang dilakukan oleh peneliti bahwa pada
beberapa tahun terakhir ini terdapat
peningkatan pembangunan perumahan
di Kabupaten Sidoarjo, ini terjadi karena
pertumbuhan penduduk di Sidoarjo
meningkat dan penduduk memerlukan
tempat tinggal. Hal ini sesuai dengan ide
pokok dalam pembangunan yang
disampaikan oleh Siagian dalam
Suryono (2004, hal.21) salah satu ide
pokok tersebut berbunyi bahwa
pembangunan dilakukan secara teren-
cana dan perencanaannya berorientasi
pada pertumbuhan dan perubahan.
Dengan demikian, diperlukan peran
pemerintah yang dalam hal ini
pemerintah daerah yang diwakili oleh
Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang
untuk melakukan pengawasan, standa-
risasi, dan penetapan regulasi dalam
pembangunan perumahan. Dalam
melakukan pembangunan perumahan
terdapat standarisasi yang harus
dipenuhi, antara lain: jalan lingkungan,
pembuangan limbah, utilitas, RTH, dan
fasilitas umum dan sosial. Hal ini sesuai
dengan pengertian perumahan yang
mengacu pada Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2011 tentang perumahan dan
kawasan pemukiman bahwa perumahan
adalah kumpulan rumah sebagai bagian
dari pemukiman, baik perkotaan
maupun pedesaan, yang dilengkapi
dengan prasarana, sarana, dan utilitas
umum sebagai hasil upaya pemenuhan
rumah yang layak huni. Selain itu,
dalam Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2011 tentang perumahan dan
kawasan pemukiman juga diatur asas-
asas penyelenggaraan perumahan
kesejahteraan, keadilan dan pemerataan,
keterjangkauan dan kemudahan, serta
keserasian dan keseimbangan.
Dari penjelasan di atas dapat
dianalisis bahwa untuk menjamin hasil
akhir dari pembangunan khususnya
perumahan diperlukan peran pemerintah
selaku katalisator yang harus dapat
memperhitungkan seluruh faktor yang
berpengaruh dalam pembangunan serta
mengendalikan faktor negatif yang
cenderung menjadi faktor penghalang
sehingga dampaknya dapat dimini-
malkan.
b. Pengawasan dan pengendalian
pembangunan perumahan
Untuk menjamin hasil akhir dari
pembangunan perumahan sesuai atau
tidak dengan rencana awal yang
diajukan, Dinas PU Cipta Karya dan
Tata Ruang yang berkoordinasi dengan
instansi-instansi dari lingkungan Peme-
rintah Kabupaten Sidoarjo, antara lain:
BAPEDA, BPPT, BLH, PU Binamarga,
PU Pengairan, dan Satpol PP.
Pembentukan tim ini dinamakan BP4D
(Badan Pengendalian Pembangunan
Perumahan dan Pemukiman Daerah),
tim ini melakukan pengawasan terhadap
pembangunan perumahan yang ada di
wilayah Kabupaten Sidoarjo yang
dilaksanakan setiap seminggu sekali.
Menurut G.R Terry dalam Syafiie
(2006, hal.50) Pengawasan sendiri
merupakan salah satu fungsi manajemen
yang bertujuan untuk menjamin agar
pelaksanaannya berjalan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam
perencanaan. pengawasan dan Pe-
ngendalian. Tidak saja berfungsi untuk
mengetahui sejauh mana suatu pem-
bangunan perumahan itu sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan
sebelumnya, namun juga untuk
membuat penyesuaian-penyesuaian jika
diperlukan, sesuai dengan apa yang
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 125
terjadi di lapangan. Menurut Saleh,
(1988, hal.2) dengan diadakannya
pengawasan dapat diawasi sejauh mana
penyimpangan, penyalahgunaan, kebo-
coran, kekurangan, serta dapat lebih
memahami apa yang terjadi di masa
yang akan datang.
Koordinasi dalam pengawasan
pembangunan perumahan ini juga perlu
dilakukan karena koordinasi dimaksud-
kan untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif dengan melalui upaya
menghilangkan kekacauan serta tum-
pang tindih. Timbulnya koordinasi
sendiri disebabkan oleh beberapa hal,
seperti yang disampaikan oleh Kaloh
(2007, hal.275) bahwa kompleksnya
fungsi dan kegiatan yang secara khusus
dilakukan oleh berbagai unit dan
perorangan, bertambahnya spesialisasi
memperbesar struktur organisasi itu
sendiri. Jadi, jika dapat disimpulkan
bahwa pengawasan adalah kegiatan
membandingkan apa yang sedang atau
sudah dikerjakan dengan apa yang
direncanakan sebelumnya.
c. Pelaksanaan perbaikan kualitas
perumahan
Pada pengertian perumahan yang
telah disampaikan sebelumnya bahwa
perumahan adalah kumpulan rumah
sebagai bagian dari pemukiman, baik
perkotaan maupun pedesaan, yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana,
dan utilitas umum sebagai hasil upaya
pemenuhan rumah layak huni.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sendiri
yang mempunyai visi Sidoarjo
Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan
selalu berupaya untuk mewujudkan visi
tersebut. Dalam upayanya mewujudkan
visi tersebut, Pemerintah Kabupaten
Sidoarjo dalam hal ini Dinas PU Cipta
Karya dan Tata Ruang melakukan
kegiatan yang salah satunya adalah
melaksanakan perbaikan kualitas
perumahan, hal ini sesuai dengan salah
satu peran pemerintah yang disebutkan
oleh Siagian (2009, hal.142) bahwa
selaku pelopor pemerintah tidak hanya
menjalankan fungsi selaku perumus
kebijakan dan penyusunan rencana
pembangunan saja, tetapi juga sebagai
pelaksana pembangunan yang inovatif
yang mampu memecahkan berbagai
tantangan dan keterbatasan yang ada.
Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang
dalam melakukan kegiatan perbaikan
kualitas perumahan berdasar atas
laporan atau keluhan dari masyarakat
mengenai lingkungan perumahan yang
mereka hadapi, setelah itu ditindak-
lanjuti dengan survei di lapangan oleh
tim dan baru diadakan lelang tender
untuk pengerjaan perbaikan kualitas
perumahan, tender ini diikuti oleh
perusahaan swasta. Prosedur dan
mekanisme dalam perbaikan kualitas
memang sangat panjang dan lama,
karena kegiatan ini juga membutuhkan
partisipasi semua pihak, baik dari
masyarakat, pemerintah, maupun
swasta.
2. Faktor pendukung dan penghambat
yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan
Umum Cipta Karya Kabupaten
Sidoarjo dalam menciptakan peru-
mahan layak huni.
a. Faktor pendukung
Pertumbuhan penduduk yang
meningkat di Kabupaten Sidoarjo
tentunya memiliki dampak yang
dirasakan oleh warga masyarakat.
Dampak yang dirasakan salah satunya
adalah kebutuhan akan rumah tinggal.
Dengan banyaknya peminat perumahan
yang berada di Kabupaten Sidoarjo,
maka banyak pengembang perumahan
yang tertarik untuk menanamkan
investasinya di Kabupaten Sidoarjo
mulai dari pengembang yang
membangun perumahan sederhana,
menengah ataupun mewah. Dengan
banyaknya pengembang perumahan
yang melakukan pembangunan
perumahan, Pemerintah Kabupaten
Sidoarjo memberikan apresiasi dengan
memberi penghargaan Griya Delta
Nugraha. Penghargaan Griya Delta
Nugraha diberikan kepada perumahan
terbaik yang ada di Sidoarjo,
penghargaan ini diharapkan dapat
menjadi pemacu bagi pengembang
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 126
untuk membangun perumahan yang
layak huni dan berkualitas.
b. Faktor penghambat
Dalam otonomi daerah sendiri
salah satu faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan otonomi daerah adalah
manusia atau sumber daya manusianya,
seperti yang diungkapkan oleh Josef
R.K (2001, hal.59) bahwa dalam
pelaksanaan otonomi daerah manusia
pelaksananya harus baik, artinya faktor
yang esensial dalam penyelenggaraan
pemerintah daerah. Pentingnya faktor
ini, karena manusia subjek segala
aktivitas pemerintahan. Manusialah
yang merupakan pelaku dan penggerak
proses mekanisme dalam sistem
pemerintahan.
Kesimpulan
Peran Dinas Pekerjaan Umum Cipta
Karya dan Tata Ruang dalam menciptakan
perumahan layak huni.
1. Standarisasi pembangunan perumahan
merupakan salah satu peran guna
menjamin hasil akhir pembangunan
perumahan di Kabupaten Sidoarjo sesuai
dengan Undang-Undang dan harapan
masyarakat pada umumnya.
2. Pengawasan dan pengendalian pem-
bangunan perumahan merupakan juga
merupakan salah satu peran pemerintah,
dalam melakukan pengawasan ini
sendiri berkoordinasi dengan beberapa
dinas. Pengawasan merupakan kegiatan
membandingkan apa yang sedang atau
sudah dikerjakan dengan apa yang
direncanakan sebelumnya.
3. Dalam mewujudkan perumahan layak
huni, pemerintah juga melaksanakan
perbaikan kualitas perumahan, perba-
ikan ini dilakukan berdasarkan laporan
masyarakat ataupun dari hasil
pengawasan. Hal ini salah satu upaya
untuk mewujudkan visi Sidoarjo yaitu
Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan.
Faktor pendukung dan penghambat
dalam menciptakan perumahan layak
huni.
1. Faktor Pendukung
Dalam mewujudkan perumahan layak
huni yang ada di Kabupaten Sidoarjo
salah satunya adalah pemberian
penghargaan Griya Delta Nugraha.
Dengan penghargaan ini diharapkan
dapat menjadi pemacu bagi
pengembang untuk membangun
perumahan yang layak huni dan
berkualitas.
2. Faktor Penghambat
Untuk mewujudkan pelaksanaan
otonomi daerah yang baik diperlukan
SDM yang kompeten. Maka dari itu
dalam penyelenggaraan pemerintah
daerah hal ini sangat penting. Karena
bagaimanapun juga manusialah yang
merupakan pelaku dan penggerak
proses mekanisme dalam sistem
pemerintahan.
Daftar Pustaka
Indrawijaya, A. Ibrahim dan Juni Pranoto. (2011) Revitalisasi Administrasi Pembangunan. Bandung,
Penerbit Alfabeta
Josef. Riwu Kaho. (2001) Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia. Jakarta, Penerbit
Raja Grafindo Persada.
Kaloh. (2007) Mencari Bentuk Otonomi Daerah: Suatu Solusi dalam Menjawab Kebutuhan Lokal
dan Tantangan Global. Jakarta, Penerbit Rineka Cipta.
Lubis, Ibrahim. (1985) Pengendalian dan Pengawasan Proyek dalam Manajemen. Jakarta, Penerbit
Ghalia Indonesia.
Mashoed (2004) Pemberdayaan Masyarakat Miskin: Membuka Kawasam Terisolasi. Surabaya,
Penerbit Papyrus.
Pasolong, Harbani. (2011) Teori Administrasi Publik. Bandung, Alfabeta.
Saleh, Ismail. (1988) Serial: Apa yang Saya Alami Ketertiban dan Pengawasan. Jakarta, Haji
Masagung.
Syafiie, K. Inu. (2006) Ilmu Administrasi Publik. Jakarta, Rineka Cipta.
Soekanto, Soerjono. (2009) Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta, Rajawali Pers.
Sugiyono(2006) MetodePenelitianKualitatif.Bandung,Alfabeta.
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 127
Siagian, P, Sondang. (2009) Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi, dan Strateginya. Jakarta,
Bumi Aksara
Suryono, Agus. (2004) Pengantar Teori Pembangunan. Malang, Universitas Negeri Malang.
Suryono, Agus. (2010) Dimensi-Dimensi Prima Teori Administrasi Pembangunan. Malang, UB press
Undang-Undang Republik Indonesia No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman.
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

More Related Content

What's hot

Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan LingkunganIlmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
GeGe_7T7
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
Tri Widodo W. UTOMO
 
Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...
Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...
Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...
Farid Ma'ruf
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
DIANTO IRAWAN
 
Kelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politik
Kelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politikKelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politik
Kelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politik
Mitha Ye Es
 
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di IndonesiaPembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Rusman R. Manik
 
Perspektif Global
Perspektif GlobalPerspektif Global
Perspektif Global
Lili Puspita Sari
 
Teori dan Indikator Pembangunan
Teori dan Indikator Pembangunan Teori dan Indikator Pembangunan
Teori dan Indikator Pembangunan
Dadang Solihin
 
Prinsip-prinsip Pembangunan Masyarakat
Prinsip-prinsip Pembangunan MasyarakatPrinsip-prinsip Pembangunan Masyarakat
Prinsip-prinsip Pembangunan Masyarakat
Siti Sahati
 
Fisip manajemen lingkungan2
Fisip manajemen lingkungan2Fisip manajemen lingkungan2
Fisip manajemen lingkungan2
ardinmarL
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
Hafida Siti
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Mega yasma adha 2015510005 tugas makalah tata guna tanah
Mega yasma adha 2015510005 tugas makalah tata guna tanahMega yasma adha 2015510005 tugas makalah tata guna tanah
Mega yasma adha 2015510005 tugas makalah tata guna tanah
Mega Yasma Adha
 
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLHKEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
Novi Cahyaningrum
 
Pembangunan Infrastruktur dalam RPJMN 2010-2014
Pembangunan Infrastruktur  dalam RPJMN 2010-2014Pembangunan Infrastruktur  dalam RPJMN 2010-2014
Pembangunan Infrastruktur dalam RPJMN 2010-2014
Dadang Solihin
 
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Operator Warnet Vast Raha
 
Perspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Perspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan KompetensiPerspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Perspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Tri Widodo W. UTOMO
 
GG dan Paradigma Baru Manajemen Pembangunan
GG dan Paradigma Baru Manajemen PembangunanGG dan Paradigma Baru Manajemen Pembangunan
GG dan Paradigma Baru Manajemen Pembangunan
Tri Widodo W. UTOMO
 

What's hot (19)

Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan LingkunganIlmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...
Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...
Paper: kajian government network gresik dalam program the Sunan giri award di...
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
 
Kelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politik
Kelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politikKelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politik
Kelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politik
 
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di IndonesiaPembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
 
Perspektif Global
Perspektif GlobalPerspektif Global
Perspektif Global
 
Teori dan Indikator Pembangunan
Teori dan Indikator Pembangunan Teori dan Indikator Pembangunan
Teori dan Indikator Pembangunan
 
Prinsip-prinsip Pembangunan Masyarakat
Prinsip-prinsip Pembangunan MasyarakatPrinsip-prinsip Pembangunan Masyarakat
Prinsip-prinsip Pembangunan Masyarakat
 
Fisip manajemen lingkungan2
Fisip manajemen lingkungan2Fisip manajemen lingkungan2
Fisip manajemen lingkungan2
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
 
Makalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaMakalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten muna
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Mega yasma adha 2015510005 tugas makalah tata guna tanah
Mega yasma adha 2015510005 tugas makalah tata guna tanahMega yasma adha 2015510005 tugas makalah tata guna tanah
Mega yasma adha 2015510005 tugas makalah tata guna tanah
 
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLHKEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
 
Pembangunan Infrastruktur dalam RPJMN 2010-2014
Pembangunan Infrastruktur  dalam RPJMN 2010-2014Pembangunan Infrastruktur  dalam RPJMN 2010-2014
Pembangunan Infrastruktur dalam RPJMN 2010-2014
 
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
 
Perspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Perspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan KompetensiPerspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Perspektif Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
 
GG dan Paradigma Baru Manajemen Pembangunan
GG dan Paradigma Baru Manajemen PembangunanGG dan Paradigma Baru Manajemen Pembangunan
GG dan Paradigma Baru Manajemen Pembangunan
 

Similar to Andrew hidayat peran pemerintah dalam menciptakan perumahan layak huni (studi pada dinas pekerjaan umum cipta karya dan tataruang, kabupaten sidoarjo)

PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdfPPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
MuhammadRidhoDwiPutr
 
Konsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanKonsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutan
Budy Jafar
 
Kapital sosial dan kemiskinan
Kapital sosial dan kemiskinanKapital sosial dan kemiskinan
Kapital sosial dan kemiskinan
Sidi Rana Menggala
 
Perkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 Tahun
Perkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 TahunPerkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 Tahun
Perkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 Tahun
bramantiyo marjuki
 
RAMADHONIWATI.PEMBANGUNANMANUSIA.pptx
RAMADHONIWATI.PEMBANGUNANMANUSIA.pptxRAMADHONIWATI.PEMBANGUNANMANUSIA.pptx
RAMADHONIWATI.PEMBANGUNANMANUSIA.pptx
RamaDhoniWati
 
ppt raull teori pembangunan.pptx
ppt raull teori pembangunan.pptxppt raull teori pembangunan.pptx
ppt raull teori pembangunan.pptx
RaulGonzalez98900
 
Amalan Terbaik dalam Kesejahteraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik dalam Kesejahteraan Sosial.pdfAmalan Terbaik dalam Kesejahteraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik dalam Kesejahteraan Sosial.pdf
NURSUHADABINTISUDIN
 
TeoriPembngunanPPT.pptx
TeoriPembngunanPPT.pptxTeoriPembngunanPPT.pptx
TeoriPembngunanPPT.pptx
PutriNurarshafika
 
Pnpm mandiri
Pnpm mandiriPnpm mandiri
Pnpm mandiri
Dzawil Ulfa
 
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik ...
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek  Administrasi Publik ...Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek  Administrasi Publik ...
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik ...
Tri Widodo W. UTOMO
 
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganIlmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganhendricksonsagala
 
Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptx
Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptxSosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptx
Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptx
miftahulfazar
 
Andrew kresna ekautra
Andrew kresna ekautraAndrew kresna ekautra
Andrew kresna ekautra
Firman Madridista
 
Sistem Manajemen Nasional
Sistem Manajemen NasionalSistem Manajemen Nasional
Sistem Manajemen Nasional
Dadang Solihin
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmYuca Siahaan
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
STKIP PGRI PONTIANAK
 
NATASYA RADICA PUTRI DS (PEMBANGUNAN MANUSIA).pptx
NATASYA RADICA PUTRI DS (PEMBANGUNAN MANUSIA).pptxNATASYA RADICA PUTRI DS (PEMBANGUNAN MANUSIA).pptx
NATASYA RADICA PUTRI DS (PEMBANGUNAN MANUSIA).pptx
NatasyaRadicaPutri
 
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...Retnols
 
A
AA
3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf
3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf
3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf
Putrajab
 

Similar to Andrew hidayat peran pemerintah dalam menciptakan perumahan layak huni (studi pada dinas pekerjaan umum cipta karya dan tataruang, kabupaten sidoarjo) (20)

PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdfPPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
 
Konsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanKonsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutan
 
Kapital sosial dan kemiskinan
Kapital sosial dan kemiskinanKapital sosial dan kemiskinan
Kapital sosial dan kemiskinan
 
Perkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 Tahun
Perkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 TahunPerkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 Tahun
Perkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 Tahun
 
RAMADHONIWATI.PEMBANGUNANMANUSIA.pptx
RAMADHONIWATI.PEMBANGUNANMANUSIA.pptxRAMADHONIWATI.PEMBANGUNANMANUSIA.pptx
RAMADHONIWATI.PEMBANGUNANMANUSIA.pptx
 
ppt raull teori pembangunan.pptx
ppt raull teori pembangunan.pptxppt raull teori pembangunan.pptx
ppt raull teori pembangunan.pptx
 
Amalan Terbaik dalam Kesejahteraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik dalam Kesejahteraan Sosial.pdfAmalan Terbaik dalam Kesejahteraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik dalam Kesejahteraan Sosial.pdf
 
TeoriPembngunanPPT.pptx
TeoriPembngunanPPT.pptxTeoriPembngunanPPT.pptx
TeoriPembngunanPPT.pptx
 
Pnpm mandiri
Pnpm mandiriPnpm mandiri
Pnpm mandiri
 
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik ...
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek  Administrasi Publik ...Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek  Administrasi Publik ...
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik ...
 
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganIlmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
 
Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptx
Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptxSosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptx
Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptx
 
Andrew kresna ekautra
Andrew kresna ekautraAndrew kresna ekautra
Andrew kresna ekautra
 
Sistem Manajemen Nasional
Sistem Manajemen NasionalSistem Manajemen Nasional
Sistem Manajemen Nasional
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
 
NATASYA RADICA PUTRI DS (PEMBANGUNAN MANUSIA).pptx
NATASYA RADICA PUTRI DS (PEMBANGUNAN MANUSIA).pptxNATASYA RADICA PUTRI DS (PEMBANGUNAN MANUSIA).pptx
NATASYA RADICA PUTRI DS (PEMBANGUNAN MANUSIA).pptx
 
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
 
A
AA
A
 
3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf
3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf
3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf
 

More from Andrew Hidayat

Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syarafAndrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darahAndrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darah
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapanAndrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelangAndrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usiaAndrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasienAndrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatanAndrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilanAndrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjutAndrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anakAndrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasienAndrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanitaAndrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidupAndrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasaAndrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehatAndrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepatAndrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannyaAndrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegahAndrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyamanAndrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehatAndrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew Hidayat
 

More from Andrew Hidayat (20)

Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syarafAndrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
 
Andrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darahAndrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darah
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapanAndrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
 
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelangAndrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelang
 
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usiaAndrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
 
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasienAndrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
 
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatanAndrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
 
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilanAndrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjutAndrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
 
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anakAndrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
 
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasienAndrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasien
 
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanitaAndrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
 
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidupAndrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
 
Andrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasaAndrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasa
 
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehatAndrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
 
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepatAndrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
 
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannyaAndrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
 
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegahAndrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
 
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyamanAndrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
 
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehatAndrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
 

Andrew hidayat peran pemerintah dalam menciptakan perumahan layak huni (studi pada dinas pekerjaan umum cipta karya dan tataruang, kabupaten sidoarjo)

  • 1. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 120 PERAN PEMERINTAH DALAM MENCIPTAKAN PERUMAHAN LAYAK HUNI (Studi pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata ruang, Kabupaten Sidoarjo) Rizki Priyo Atmoko, Mardiyono, Sukanto Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang E-mail: rizkipriyoatmoko@gmail.com Abstract: Government's role to created livable housing. This research is motivated by the increasing amount of residential development as the the impact of the increasing population in Sidoarjo Regency. In a residential area there must be facilities that support daily activities it aims to ensure the feasibility of inhabited housing so that provide a sense of comfort, security, peace and prosperity for its residents. The research method that used is descriptive qualitative research approach that uses analytical methods Milles Huberman. The background of this research was appointed to see how the government's role in creating livable housing for the general welfare of society purpose. The results of this research are good enough, it is manifested, among others, in setting standards of housing construction, supervision and control of housing construction and improvement of the quality of housing. The role has been in accordance with the government's role as a stabilizer, an innovator and catalyst. Contributing factor in creating livable housing, among others, the assistance of the government in the form of physical development, the awards and the support of competent human resources. Inhibiting factor is the lack of human resources. Keywords: livable housing, the role of government Abstrak: Peran Pemerintah dalam Menciptakan Perumahan Layak Huni. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya jumlah pembangunan perumahan yang merupakan dampak dari meningkatnya penduduk di Kabupaten Sidoarjo. Dalam lingkungan perumahan sendiri harus terdapat fasilitas-fasilitas yang menunjang berkegiatan sehari-hari hal ini bertujuan untuk menjamin kelayakan perumahan yang dihuni sehingga dapat memberikan rasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera bagi penghuninya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang menggunakan metode analisis Milles Huberman. Latar belakang penelitian ini diangkat untuk melihat bagaimana peran pemerintah yang ada dalam menciptakan perumahan yang layak huni yang tujuan umumnya untuk menyejahterakan masyarakat. Hasil dari penelitian, peran pemerintah dalam menciptakan perumahan yang layak huni sudah cukup baik, hal ini diwujudkan antara lain dalam penetapan standarisasi pembangunan perumahan, pengawasan, dan pengendalian pembangunan perumahan dan perbaikan kualitas perumahan. Peran tersebut telah sesuai dengan peran pemerintah sebagai stabilisator, inovator, dan katalisator. Dalam mewujudkan perumahan yang layak huni yang menjadi faktor pendukung antara lain adanya bantuan dari pemerintah berupa pembangunan secara fisik maupun pemberian penghargaan serta dukungan sumber daya manusia yang kompeten. Faktor penghambat, kurangnya sumber daya manusia. Kata kunci: peran pemerintah, perumahan layak huni Pendahuluan Salah satu usaha pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur adalah dengan melaksanakan pembangunan. Pembangunan multidimensi- onal tersebut menghendaki adanya, keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam berbagai dimensi. Dalam konsep tersebut, menurut Moeljarto dalam Mashoed (2004, hal.2), kualitas manusia haruslah dijadikan sebagai acuan normatif. Manusia merupakan kekuatan utama pembangunan dan sekaligus tujuan pembangunan. Pembangunan sendiri merupakan salah satu permasalahan terkait kepentingan publik yang memiliki urgensi tinggi untuk segera di atasi. Hal ini dilandasi atas keinginan manusia untuk selalu berkembang dan maju dari waktu ke waktu. Ponsioen dalam Agus
  • 2. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 121 Suryono (2010, hal.2) berpendapat, bahwa pembangunan nasional adalah bagian integral dari pembangunan suatu negara. Berkaitan dengan pelaksanaan pem- bangunan nasional, maka akan amat luas cakupan dimensinya meliputi bidang wilayah, sumber daya alam, kependudukan, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam. Oleh karenanya, dalam proses pembangunan nasional akan terjadi pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya modal, dan sumber daya manusia. Kegiatan pembangunan sendiri telah memberikan dampak yang positif bagi manusia. Sedangkan, kehidupan manusia semakin dipermudah oleh beberapa produk- produk pembangunan. Namun di sisi lain, pembangunan sering kali kurang memperhitungkan dampaknya terhadap keharmonisan ekologi, baik keharmonisan pada lingkungan alam maupun manusia. Salah satu pembangunan yang harus memperhitungkan dampak baik dari lingkungan dan manusia adalah perumahan. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2010, Indonesia ke depan membutuhkan sekitar 13 juta unit rumah baru bagi masyarakat dan angka ini akan terus meningkat tiap tahunnya. Diketahui Penyelenggaraan perumahan dan pemukiman di Indonesia, sesungguhnya tidak terlepas dari dinamika yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat serta tidak dapat dipandang sebagai permasalahan fungsional dan fisik semata. Tetapi lebih kompleks lagi sebagai permasalahan yang berkaitan dengan dimensi kehidupan bermasyarakat yang meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, teknologi, ekologi, maupun politik. Di sinilah diperlukan kebijakan pemerintah di dalam mengelola persoalan perumahan dan pemukiman. Fakta tersebut, dapat dilihat dari masalah lingkungan pada kawasan pemukiman dan perumahan, yang umumnya muncul sebagai akibat dari tingkat urbanisasi dan industrialisasi yang tinggi, serta dampak pemanfaatan sumber daya dan teknologi yang kurang terkendali. Lingkungan perumahan yang sehat sendiri harus diikuti dengan pembangunan lingkungan perumahan melalui penyediaan prasarana dan sarana dasar yang memadai seperti air minum, sanitasi lingkungan, jalan, listrik, fasilitas umum dan sosial yang bertujuan untuk mewujudkan keharmonisan ekologi, baik ekologi lingkungan maupun manusia. Hal ini telah dijelaskan pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan pemukiman, perumahan sendiri mempunyai arti sebagai kumpulan rumah sebagai bagian dari pemukiman, baik perkotaan maupun pedesaan yang dilengkapi prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Melihat fenomena mengenai peruma- han, diperlukan peran pemerintah dalam mengatur dan menangani pembangunan perumahan. Peran pemerintah dibutuhkan sejak awal, di mana dimulai sejak proses perizinan. Karena dari proses inilah dapat menggambarkan hasil akhir pembangunan perumahan itu sendiri. Di Sidoarjo terdapat Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang (Dinas PU CKTR) Kabupaten Sidoarjo. Di dalam Dinas PU CKTR ini terdapat bidang penyehatan lingkungan pemukiman dan perumahan yang membi- dangi perumahan dan pemukiman. Dinas PU CKTR Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu usaha pemerintah untuk memberikan jaminan kepada masyarakat terhadap hasil akhir sebuah pembangunan perumahan. Selain itu, Dinas PU CKTR menerima laporan dan keluhan mengenai perumahan, sehingga jika terdapat masalah dapat segera diatasi. Tinjauan Pustaka Administrasi Pembangunan Lubis (1985, hal.17) berpendapat bahwa Administrasi dalam arti luas dapat ditinjau dari tiga sudut: dari sudut proses, dari sudut fungsi, dan sudut kepranataan. Ditinjau dari sudut proses, administrasi merupakan keseluruhan proses yang dimulai proses pemikiran, rencana, pengaturan, penggerakan, pengawasan sampai dengan proses tercapainya tujuan kita. Sedangkan pembangunan menurut Indrawijaya dan Pranoto (2011, hal.34) mengartikan pembangunan sebagai perubahan yang berlangsung secara luas dalam masyarakat dan bukan sekedar pada sektor ekonomi saja
  • 3. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 122 melainkan sektor lainnya. Sedangkan administrasi pembangunan sendiri menurut Weidner dalam Indrawijaya dan Pranoto (2011, hal.25) adalah administrasi negara dan publik yang berperan sebagai agen perubahan dengan tujuan menyukseskan pembangunan dalam berbagai aspeknya, melalui perencanaan yang berorientasi pada pelaksanaan, transfer teknologi, transformasi sosial, pengembangan kapasitas dan partisipasi masyarakat serta pemerataan hasil pembangunan. Manajemen Publik Menurut Frederick W. Taylor dalam Syafiie (2006, hal.48) ilmu manajemen itu dapat diterjemahkan sebagai ilmu pengetahuan yang mandiri yang sebenarnya akan anda kerjakan, selanjutnya mengkaji apakah sesuatu itu dikerjakan dengan cara terbaik serta termudah atau tidak. Pada dasarnya manajemen publik, yaitu manajemen instansi pemerintah. Menurut Overman dalam Pasolong (2011, hal.83) manajemen publik adalah suatu studi indisipliner dari aspek-aspek umum organisasi, dan merupakan gabungan antara fungsi manajemen seperti planning, organizing, dan controlling satu sisi, dengan SDM, keuangan, fisik, informasi, dan politik di sisi lain. Manajemen baru merupakan suatu masalah besar setelah faktor dan sumber daya yang paling sukar untuk dikendalikan dan didayagunakan masuk ke dalam kancah karya, yaitu manusia. Maka manajemen menetapkan pada pengendalian dan pendayagunaan manusia itu sendiri. Manajemen sendiri juga dapat dijawab dengan menganalisis fungsi manajemen itu sendiri. Fungsi manajemen itu antara lain sebagai berikut: a. Planning, perencanaan dapat diuraikan sebagai penentuan tindakan untuk waktu yang akan datang, dan jika perencanaan itu kita perlukan lebih metodis, maka kita akan dapat menguraikannya dengan pengoordinasian kegiatan-kegiatan yang akan datang pada waktunya. b. Organizing, pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil. c. Actuating, pelaksanaan kerja adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berkenaan berusaha untuk mencapai sasaran agar sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. d. Controlling, pengawasan adalah salah satu fungsi dalam manajemen untuk menjamin agar pelaksanaan kerja berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Otonomi Daerah Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan bahwa otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Dalam otonomi daerah tentunya juga terdapat faktor-faktor yang membuat otonomi daerah tersebut berjalan baik, menurut Josef R. K (2001, hal.59) ada empat faktor yang mempengaruhi pelaksanaan otonomi daerah: 1) manusia pelaksananya harus baik; 2) keuangan harus cukup dan baik; 3) peralatan harus cukup baik; dan 4) organisasi dan manajemen harus baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keempat faktor tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang kelancaran pelaksanaan otonomi daerah. Peran Pemerintah dalam Pembangunan Menurut Sukanto (2009, hal.212) peranan (role) merupakan proses dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan
  • 4. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 123 ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tindakan tersebut dijalankan dengan memanfaatkan kewenangan, kekuasaan serta fasilitas yang dimiliki karena kedudukannya. Siagian (2009, hal.142) menjelaskan bahwa peranan pemerintah terlihat dalam lima wujud utama, yaitu: a. Selaku Stabilisator, pemerintah adalah stabilisator yang menjaga stabilitas nasional agar tetap mantap dan terkendali sehingga kebijakan- kebijakan yang telah ditetapkan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan rencana-rencana, program-program dan kegiatan-kegiatan operasional akan berjalan lancar. b. Selaku Modernisator, bahwa peme- rintah bertindak untuk mengantarkan masyarakat yang sedang membangun menuju modernisasi dan meninggalkan cara dan gaya hidup tradisional yang sudah tidak sesuai lagi dengan tata cara kehidupan modern. c. Selaku Pelopor, bahwa pemerintah tidak hanya menjalankan fungsi selaku perumus kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan saja, tetapi juga sebagai pelaksana pembangunan yang inovatif yang mampu memecahkan berbagai tantangan dan keterbatasan yang ada. d. Selaku Inovator, inovasi merupakan salah satu “produk” dari kreativitas. Ditinjau dari segi administrasi pembangunan, inovasi berarti temuan baru, metode baru, sistem baru, dan yang terpenting, cara berpikir yang baru. Dengan demikian bahwa sistem, prosedur, dan metode kerja, serta pendekatan yang diperlukan adalah yang bersifat “problem-solving” dan “action-oriented”. e. Selaku Katalisator, bahwa pemerintah harus dapat memperhitungkan seluruh faktor yang berpengaruh dalam pembangunan nasional. Mengendalikan faktor negatif yang cenderung menjadi faktor penghalang sehingga dampaknya dapat diminimalkan, dan dapat menge- nali faktor-faktor yang sifatnya mendorong laju pembangunan nasio- nal sehingga mampu menarik manfaat yang sebesar-besarnya. Perumahan Pengertian perumahan sendiri menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman, Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari pemukiman, baik perkotaan maupun pedesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah layak huni. Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan pemukiman, penyelenggaraan perumahan dan pemukiman diselenggarakan berdasar- kan asas–asas sebagai berikut: 1) kesejahteraan; 2) keadilan dan pemerataan; 3) keterjangkauan dan kemudahan; serta 4) keserasian dan keseimbangan; Metode Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Sugiyono (2006, hal.11) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang satu dengan yang lain. Dengan demikian penggunaan kualitatif dengan pendekatan deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fakta yang didapat di lapangan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa metode kualitatif deskriptif meru- pakan langkah-langkah representasi objektif tentang gejala-gejala yang terdapat di dalam masalah yang diselidiki. Adapun fokus penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) peran Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo dalam menciptakan perumahan layak huni, yang meliputi: a) standarisasi pembangunan peruma- han; b) pengawasan dan pengendalian pembangunan perumahan; dan c) pelaksanaan perbaikan kualitas perumahan.
  • 5. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 124 2) Faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Sidoarjo dalam menciptakan perumahan layak huni. Pembahasan 1. Peran Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo dalam Menciptakan Pe- rumahan Layak Huni a. Standarisasi pembangunan Peru- mahan Seperti yang kita ketahui bahwa papan (perumahan) merupakan salah satu dari 3 (tiga) kebutuhan dasar manusia, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk bertambah pula kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal. Dari pengamatan di lapangan yang dilakukan oleh peneliti bahwa pada beberapa tahun terakhir ini terdapat peningkatan pembangunan perumahan di Kabupaten Sidoarjo, ini terjadi karena pertumbuhan penduduk di Sidoarjo meningkat dan penduduk memerlukan tempat tinggal. Hal ini sesuai dengan ide pokok dalam pembangunan yang disampaikan oleh Siagian dalam Suryono (2004, hal.21) salah satu ide pokok tersebut berbunyi bahwa pembangunan dilakukan secara teren- cana dan perencanaannya berorientasi pada pertumbuhan dan perubahan. Dengan demikian, diperlukan peran pemerintah yang dalam hal ini pemerintah daerah yang diwakili oleh Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang untuk melakukan pengawasan, standa- risasi, dan penetapan regulasi dalam pembangunan perumahan. Dalam melakukan pembangunan perumahan terdapat standarisasi yang harus dipenuhi, antara lain: jalan lingkungan, pembuangan limbah, utilitas, RTH, dan fasilitas umum dan sosial. Hal ini sesuai dengan pengertian perumahan yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan pemukiman bahwa perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari pemukiman, baik perkotaan maupun pedesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Selain itu, dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan pemukiman juga diatur asas- asas penyelenggaraan perumahan kesejahteraan, keadilan dan pemerataan, keterjangkauan dan kemudahan, serta keserasian dan keseimbangan. Dari penjelasan di atas dapat dianalisis bahwa untuk menjamin hasil akhir dari pembangunan khususnya perumahan diperlukan peran pemerintah selaku katalisator yang harus dapat memperhitungkan seluruh faktor yang berpengaruh dalam pembangunan serta mengendalikan faktor negatif yang cenderung menjadi faktor penghalang sehingga dampaknya dapat dimini- malkan. b. Pengawasan dan pengendalian pembangunan perumahan Untuk menjamin hasil akhir dari pembangunan perumahan sesuai atau tidak dengan rencana awal yang diajukan, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang yang berkoordinasi dengan instansi-instansi dari lingkungan Peme- rintah Kabupaten Sidoarjo, antara lain: BAPEDA, BPPT, BLH, PU Binamarga, PU Pengairan, dan Satpol PP. Pembentukan tim ini dinamakan BP4D (Badan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Pemukiman Daerah), tim ini melakukan pengawasan terhadap pembangunan perumahan yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo yang dilaksanakan setiap seminggu sekali. Menurut G.R Terry dalam Syafiie (2006, hal.50) Pengawasan sendiri merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertujuan untuk menjamin agar pelaksanaannya berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan. pengawasan dan Pe- ngendalian. Tidak saja berfungsi untuk mengetahui sejauh mana suatu pem- bangunan perumahan itu sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya, namun juga untuk membuat penyesuaian-penyesuaian jika diperlukan, sesuai dengan apa yang
  • 6. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 125 terjadi di lapangan. Menurut Saleh, (1988, hal.2) dengan diadakannya pengawasan dapat diawasi sejauh mana penyimpangan, penyalahgunaan, kebo- coran, kekurangan, serta dapat lebih memahami apa yang terjadi di masa yang akan datang. Koordinasi dalam pengawasan pembangunan perumahan ini juga perlu dilakukan karena koordinasi dimaksud- kan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dengan melalui upaya menghilangkan kekacauan serta tum- pang tindih. Timbulnya koordinasi sendiri disebabkan oleh beberapa hal, seperti yang disampaikan oleh Kaloh (2007, hal.275) bahwa kompleksnya fungsi dan kegiatan yang secara khusus dilakukan oleh berbagai unit dan perorangan, bertambahnya spesialisasi memperbesar struktur organisasi itu sendiri. Jadi, jika dapat disimpulkan bahwa pengawasan adalah kegiatan membandingkan apa yang sedang atau sudah dikerjakan dengan apa yang direncanakan sebelumnya. c. Pelaksanaan perbaikan kualitas perumahan Pada pengertian perumahan yang telah disampaikan sebelumnya bahwa perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari pemukiman, baik perkotaan maupun pedesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah layak huni. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sendiri yang mempunyai visi Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan selalu berupaya untuk mewujudkan visi tersebut. Dalam upayanya mewujudkan visi tersebut, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam hal ini Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang melakukan kegiatan yang salah satunya adalah melaksanakan perbaikan kualitas perumahan, hal ini sesuai dengan salah satu peran pemerintah yang disebutkan oleh Siagian (2009, hal.142) bahwa selaku pelopor pemerintah tidak hanya menjalankan fungsi selaku perumus kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan saja, tetapi juga sebagai pelaksana pembangunan yang inovatif yang mampu memecahkan berbagai tantangan dan keterbatasan yang ada. Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang dalam melakukan kegiatan perbaikan kualitas perumahan berdasar atas laporan atau keluhan dari masyarakat mengenai lingkungan perumahan yang mereka hadapi, setelah itu ditindak- lanjuti dengan survei di lapangan oleh tim dan baru diadakan lelang tender untuk pengerjaan perbaikan kualitas perumahan, tender ini diikuti oleh perusahaan swasta. Prosedur dan mekanisme dalam perbaikan kualitas memang sangat panjang dan lama, karena kegiatan ini juga membutuhkan partisipasi semua pihak, baik dari masyarakat, pemerintah, maupun swasta. 2. Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Sidoarjo dalam menciptakan peru- mahan layak huni. a. Faktor pendukung Pertumbuhan penduduk yang meningkat di Kabupaten Sidoarjo tentunya memiliki dampak yang dirasakan oleh warga masyarakat. Dampak yang dirasakan salah satunya adalah kebutuhan akan rumah tinggal. Dengan banyaknya peminat perumahan yang berada di Kabupaten Sidoarjo, maka banyak pengembang perumahan yang tertarik untuk menanamkan investasinya di Kabupaten Sidoarjo mulai dari pengembang yang membangun perumahan sederhana, menengah ataupun mewah. Dengan banyaknya pengembang perumahan yang melakukan pembangunan perumahan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memberikan apresiasi dengan memberi penghargaan Griya Delta Nugraha. Penghargaan Griya Delta Nugraha diberikan kepada perumahan terbaik yang ada di Sidoarjo, penghargaan ini diharapkan dapat menjadi pemacu bagi pengembang
  • 7. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 126 untuk membangun perumahan yang layak huni dan berkualitas. b. Faktor penghambat Dalam otonomi daerah sendiri salah satu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan otonomi daerah adalah manusia atau sumber daya manusianya, seperti yang diungkapkan oleh Josef R.K (2001, hal.59) bahwa dalam pelaksanaan otonomi daerah manusia pelaksananya harus baik, artinya faktor yang esensial dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Pentingnya faktor ini, karena manusia subjek segala aktivitas pemerintahan. Manusialah yang merupakan pelaku dan penggerak proses mekanisme dalam sistem pemerintahan. Kesimpulan Peran Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang dalam menciptakan perumahan layak huni. 1. Standarisasi pembangunan perumahan merupakan salah satu peran guna menjamin hasil akhir pembangunan perumahan di Kabupaten Sidoarjo sesuai dengan Undang-Undang dan harapan masyarakat pada umumnya. 2. Pengawasan dan pengendalian pem- bangunan perumahan merupakan juga merupakan salah satu peran pemerintah, dalam melakukan pengawasan ini sendiri berkoordinasi dengan beberapa dinas. Pengawasan merupakan kegiatan membandingkan apa yang sedang atau sudah dikerjakan dengan apa yang direncanakan sebelumnya. 3. Dalam mewujudkan perumahan layak huni, pemerintah juga melaksanakan perbaikan kualitas perumahan, perba- ikan ini dilakukan berdasarkan laporan masyarakat ataupun dari hasil pengawasan. Hal ini salah satu upaya untuk mewujudkan visi Sidoarjo yaitu Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan. Faktor pendukung dan penghambat dalam menciptakan perumahan layak huni. 1. Faktor Pendukung Dalam mewujudkan perumahan layak huni yang ada di Kabupaten Sidoarjo salah satunya adalah pemberian penghargaan Griya Delta Nugraha. Dengan penghargaan ini diharapkan dapat menjadi pemacu bagi pengembang untuk membangun perumahan yang layak huni dan berkualitas. 2. Faktor Penghambat Untuk mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah yang baik diperlukan SDM yang kompeten. Maka dari itu dalam penyelenggaraan pemerintah daerah hal ini sangat penting. Karena bagaimanapun juga manusialah yang merupakan pelaku dan penggerak proses mekanisme dalam sistem pemerintahan. Daftar Pustaka Indrawijaya, A. Ibrahim dan Juni Pranoto. (2011) Revitalisasi Administrasi Pembangunan. Bandung, Penerbit Alfabeta Josef. Riwu Kaho. (2001) Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia. Jakarta, Penerbit Raja Grafindo Persada. Kaloh. (2007) Mencari Bentuk Otonomi Daerah: Suatu Solusi dalam Menjawab Kebutuhan Lokal dan Tantangan Global. Jakarta, Penerbit Rineka Cipta. Lubis, Ibrahim. (1985) Pengendalian dan Pengawasan Proyek dalam Manajemen. Jakarta, Penerbit Ghalia Indonesia. Mashoed (2004) Pemberdayaan Masyarakat Miskin: Membuka Kawasam Terisolasi. Surabaya, Penerbit Papyrus. Pasolong, Harbani. (2011) Teori Administrasi Publik. Bandung, Alfabeta. Saleh, Ismail. (1988) Serial: Apa yang Saya Alami Ketertiban dan Pengawasan. Jakarta, Haji Masagung. Syafiie, K. Inu. (2006) Ilmu Administrasi Publik. Jakarta, Rineka Cipta. Soekanto, Soerjono. (2009) Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta, Rajawali Pers. Sugiyono(2006) MetodePenelitianKualitatif.Bandung,Alfabeta.
  • 8. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.4, Hal. 120-127 | 127 Siagian, P, Sondang. (2009) Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi, dan Strateginya. Jakarta, Bumi Aksara Suryono, Agus. (2004) Pengantar Teori Pembangunan. Malang, Universitas Negeri Malang. Suryono, Agus. (2010) Dimensi-Dimensi Prima Teori Administrasi Pembangunan. Malang, UB press Undang-Undang Republik Indonesia No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.