Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
The purpose of this study is to determine the significance of the influence of the leadership, organizational culture and work environment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. The research population is all employees in the District of the City of Tarakan, with a sample of 128 employees. Data analysis method used in this research is path analysis.The research findings show that leadership, organizational culture and work environment had positive and significant impact on employee performance. The second discovery revealed that the leadership, work environment and job satisfaction held significant positive effect on employee performance, whereas the organizational culture had significant negative effect on employee performance. Results of path analysis showed that:(1) Job satisfaction is proven as an intervening variable between leadership a direct influence on employee performance is more dominant than the indirect effect. (2) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence of organizational culture on employee performance is more dominant than the direct effect. (3) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence among the working environment is more dominant than the direct effect.
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
The purpose of this study is to determine the significance of the influence of the leadership, organizational culture and work environment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. The research population is all employees in the District of the City of Tarakan, with a sample of 128 employees. Data analysis method used in this research is path analysis.The research findings show that leadership, organizational culture and work environment had positive and significant impact on employee performance. The second discovery revealed that the leadership, work environment and job satisfaction held significant positive effect on employee performance, whereas the organizational culture had significant negative effect on employee performance. Results of path analysis showed that:(1) Job satisfaction is proven as an intervening variable between leadership a direct influence on employee performance is more dominant than the indirect effect. (2) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence of organizational culture on employee performance is more dominant than the direct effect. (3) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence among the working environment is more dominant than the direct effect.
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkTIUPH2013
Laporan dan Analisis Strategi PT Garuda Indonesia Tbk yang dibuat oleh Reggy Wijaya dan Tony Darmawan Wijayanto Teknik Industri Universitas Pelita Harapan 2013 mata kuliah Strategi Perusahaan dengan Dosen Pembimbing Rudy V. Silalahi, MT.
PPT - http://www.slideshare.net/TIUPH2013/analisis-strategi-perusahaan-pt-garuda-indonesia-tbk
Jawaban Quiz & Forum
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
Dilemma Posisi Gojek Dalam Perspektif Meta Governance IanAtmaja
Pembahasan mengenai dilemma gojek sebagai perusahaan swasta namun berorientasi pada kepentingan dan pelayanan publik, dilihat dari perspektif teori public governance khususnya meta governance coordination
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem informasi p...AGUS SAIFUL
Sim,agus saiful,prof.dr.ir hapzi ali, mm ,cma,implementasi sistem informasi pada perusahaan serta analisis kelemahan dan kelebihan sistem informasi,universitas mercu buana 2017
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
1. 1
ANALISIS SWOT
PADA
PT. APLIKASI KARYA ANAK BANGSA
TUGAS BESAR 1
Oleh :
Moch Ilham Faris Baladraf (55119120063)
Mira Restyawati (55119120185)
Dosen :
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2020
2. 2
ANALISIS SWOT
Analisis SWOT merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menentukan strategi, dengan melakukan identifikasi serta evaluasi terhadap beberapa faktor
yakni faktor internal (kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan) dan faktor eksternal
(peluang dan ancaman dari lingkungan) (Rusmawati, 2017). Dari proses identifikasi dan
evaluasi yang telah dilakukan, selanjutnya perusahaan melakukan analisis dengan
mencocokkan faktor internal dan eksternal yang dapat dilakukan menggunakan matriks
SWOT. Dari hasil analisis tersebut, perusahaan dapat mempertimbangkan strategi yang paling
tepat agar dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dimiliki, dan mengurangi dampak
dari kelemahan maupun ancaman yang ada (Rusmawati, 2017).
Komponen SWOT (Rusmawati, 2017; David, 2011)
1. Faktor internal
Pada faktor internal, segala hal terutama sumber daya dan aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan dipertimbangkan untuk menemukan kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weaknesses) yang ada. Dengan mengacu pada resource-based view, sumber daya yang
dipertimbangkan antara lain sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya
organisasi. Sementara aktivitas yang dipertimbangkan adalah seluruh proses mulai dari
input hingga output selama perusahaan berjalan. Faktor internal ini dapat dianalisis
menggunakan matriks IFE.
a. Kekuatan (Strengths)
Komponen kekuatan mempertimbangkan seluruh potensi yang perusahaan
miliki dan dapat mendukung proses pengembangan perusahaan. Beberapa contoh
kekuatan yang dimiliki perusahan adalah kompetensi khusus yang dimiliki, brand
awareness yang baik di pasar global (Ikhsani & Ali, 2017), dan lokasi perusahaan
yang strategis.
b. Kelemahan (Weaknesses)
Komponen kelemahan mempertimbangkan seluruh kekurangan atau
keterbatasan yang perusahaan miliki dan dapat menghambat/mempersulit
pengembangan perusahaan ke arah yang lebih baik. Beberapa contoh kelemahan yang
dimiliki perusahan adalah sistem manajemen perusahaan yang belum terbangun
dengan baik, keterbatasan teknologi yang dimiliki, serta kompetensi terbatas yang
dimiliki oleh karyawan.
3. 3
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan hal-hal yang dapat memengaruhi perkembangan perusahaan
yang berasal dari lingkungan. Beberapa hal dari lingkungan yang dapat berdampak pada
perkembangan perusahaan antara lain: pergerakan ekonomi global, kebijakan suatu
negara, kejadian tidak terduga (seperti bencana atau kegiatan skala besar), perkembangan
teknologi, dan perubahan faktor demografi. Perubahan yang terjadi dari lingkungan, dapat
menciptakan peluang ataupun ancaman, yang nantinya perlu diantisipasi dan
dipertimbangkan oleh perusahaan agar tujuan dapat tetap tercapai dengan baik. Faktor
eksternal dapat dianalisis oleh perusahaan menggunakan matriks EFE.
a. Peluang (Opportunities)
Perubahan dan situasi dari lingkungan yang mampu membawa potensi
keuntungan/ hal positif bagi perusahaan. Contoh peluang di antaranya adalah
munculnya permintaan pada segmen pasar yang baru, penurunan harga bahan baku
dari pemasok, dan kebijakan yang dapat mempermudah proses distribusi barang.
b. Ancaman (Threats)
Ancaman merupakan perubahan dan situasi dari lingkungan yang mampu
mempersulit perusahaan mencapai tujuannya. Salah satu contohnya adalah yang saat
ini sedang terjadi, pandemi yang menurunkan daya beli masyarakat.
Matriks SWOT
Matriks ini mengelompokkan faktor eksternal dan internal yang berperan dalam
perkembangan perusahaan. Faktor eksternal berkaitan dengan peluang dan ancaman dari
lingkungan, serta faktor internal yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan dari dalam
perusahaan, yang telah diidentifikasi pada langkah sebelumnya. Matriks SWOT ini berguna
agar para manajer yang mampu mengembangkan strategi yang tepat dengan kondisi dan tujuan
perusahaan. Dalam melakukan analisis dari matriks SWOT, pihak manajemen dapat
mengembangkan strategi sebagai berikut (David, 2011):
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
Opportunities
(Peluang)
Strategi SO
Memanfaat kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk menggunakan
Strategi WO
Memanfaatkan peluang yang ada
untuk mengurangi efek negatif
4. 4
peluang yang ada semaksimal
mungkin.
dari kelemahan yang dimiliki
perusahaan.
Threats
(Ancaman)
Strategi TS
Memanfaatkan kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk
menghadapi ancaman yang muncul
dari lingkungan.
Strategi WT
Melakukan upaya defensif/
menghindar untuk mengurangi
efek dari kelemahan yang dimiliki
perusahaan dan ancaman yang ada
dari lingkungan.
Diadaptasi dari: Chermack & Kasshanna (2007; p. 387)
PROFIL PERUSAHAAN: PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa
PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa sebelumnya bernama PT. Gojek Indonesia, yang
didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010 dengan merek dagang Gojek. Perusahaan ini
berdiri dengan memberikan layanan call-center untuk menghubungkan penumpang dengan
jasa ojek agar lebih efektif dan efisien pada awalnya. Pada tahun 2015, perusahaan ini
meningkatkan pelayanan yang diberikan dengan membuat sistem yang lebih baik, dengan
mengembangkan aplikasi online. Saat awal peluncuran aplikasinya, Gojek menawarkan empat
layanan yakni jasa kurir, jasa transportasi, jasa pengiriman makanan, dan jasa belanja. Di tahun
2016, pengguna yang mengunduh aplikasi mencapai hampir 10 juta menggambarkan besarnya
pengaruh aplikasi ini di masyarakat. Selanjutnya, Gojek menawarkan layanan pembayaran
digital melalui aplikasinya yang bernama Gopay, memberikan kemudahan bagi pelanggannya
untuk bertransaksi. Motto yang digaungkan oleh Gojek adalah “... there is always a way”
dimana mereka percaya bahwa selalu ada jalan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
menggunakan Gojek.
Hingga saat ini, Gojek telah menawarkan lebih dari 20 layanan yang terbagi ke dalam
lima kategori. (1) Transportasi dan logistik (layanan yang diberikan adalah GoRide, GoCar,
GoBluebird, GoSend, dan GoBox). (2) Makanan dan fast-moving consumer goods (FMCG)
(GoFood, GoMed, dan GoMart). (3) Pembayaran (GoPay, GoTagihan, PayLater, GoSure,
GoInvestasi). (4) News and entertainment (GoPlay dan GoTix) dan (5) Bisnis (GoBiz).
Layanan yang diberikan ttidak terbatas di Indonesia saja, namun sudah berkembang ke
beberapa negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Vietnam, dan Thailand.
5. 5
Hasil penelitian dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Indonesia pada tahun 2018 menyebutkan bahwa Gojek telah berkontribusi meningkatkan
Rp8,2 triliun per tahunnya untuk kemajuan perekonomian Indonesia. Selain itu, gojek juga
berkontribusi sebesar Rp1,7 triliun melalui penghasilan mitra UMKM-nya. Terdapat beberapa
penghargaan yang diterima oleh Gojek dan Nadim Makarim sebagai pendiri, antara lain 24th
Nikkei Asia Prize, 2018 Bloomberg 50, dan Rekor MURI untuk GoFood Festival di tahun
2019.
Visi
Membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia. Memberikan kemudahan bagi
masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, seperti pengiriman dokumen, belanja
harian dengan menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut menseejahterakan kehidupan
tukang ojek di Indonesia ke depannya.
Misi
1. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi yang baik
dengan menggunakan kemajuan teknologi.
2. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada pelanggan.
3. Membuka lapangan kerja selebar-lebarnya bagi masyarakat Indonesia.
4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
5. Menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait dengan usaha ojek online.
Pilar
Gojek sebagai merek dagang dari PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa memiliki tiga pilar utama,
yakni:
1. Kecepatan
Layanan yang cepat dan terus belajar dan bertumbuh dari pengalaman.
2. Inovasi
Terus berupaya untuk meningkatkan layanan yang diberikan, sehingga mampu
menawarkan kemudahan lebih besar bagi pengguna.
3. Dampak sosial
Bekerja untuk menciptakan dampak positif secara sosial seluas mungkin pada
pengguna Gojek.
6. 6
ANALISA SWOT: PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa
1. Kekuatan (Strengths)
- Pionir untuk layanan transportasi online di Indonesia.
- Perusahaan didirikan oleh anak bangsa sehingga ada nilai tambah di masyarakat untuk
menggunakan layanannya.
- Perusahaan start up dengan rasio yang terbilang besar.
- Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia.
- Layanan yang variatif sehingga dapat menjangkau kebutuhan masyarakat dengan lebih
luas.
- Memberikan layanan untuk kemudahan pengguna bertransaksi dan mobilisasi, yang
sangat penting di era globalisasi seperti saat ini.
- Memiliki jaringan mitra yang luas.
- Memberikan pelatihan terhadap mitra yang bergerak di bidang jasa (misalnya mitra
GoRide dan GoCar).
- Memiliki model bisnis yang efisien.
2. Kelemahan (Weaknesses)
- Modal yang cukup besar dalam pengembangannya.
- Layanan tidak terjangkau untuk wilayah dengan akses internet dan teknologi yang
terbatas.
- Mitra yang dapat sewaktu-waktu dapat merusak nama baik, terutama mitra driver yang
bersentuhan langsung dengan pelanggan untuk memberikan layanan jasa.
- Masih lemahnya layanan (misal customer service) untuk pelanggan memberikan
umpan balik dan keluhan dari pengalaman menggunakan Gojek.
- Jaminan terhadap privasi pelanggan yang masih belum ajeg.
3. Peluang (Opportunities)
- Kecintaan masyarakat terhadap produk Indonesia
- Peningkatan kebutuhan masyarakat untuk memesan makanan secara online, untuk
kemudahan akses dan efisiensi waktu.
- Memberikan pelayanan antar barang dalam waktu cepat, yang dibutuhkan bagi
pelanggan yang terdesak oleh waktu.
- Kesempatan untuk mengembangkan layanan pada kota-kota yang belum memiliki
layanan Gojek.
7. 7
- Banyaknya calon mitra dari berbagai sektor industri yang membutuhkan platform atau
media untuk memberikan layanan/ produknya.
- Akses pasar pada generasi millennials yang tanggap teknologi terus berkembang.
4. Ancaman (Threats)
- Adanya kompetitor yang memberikan layanan serupa, dengan biaya layanan yang
bersaing.
- Regulasi kebijakan hukum di Indonesia yang belum matang untuk layanan-layanan
seperti Gojek, sehingga sangat mungkin berubah sewaktu-waktu.
- Adanya kelompok masyarakat yang sulit melakukan adaptif terhadap perubahan,
sehingga perubahan user interface pada aplikasi maupun penggunaan gawai menjadi
tantangan tersendiri.
- Dorongan untuk terus mengambil langkah strategis dan inovatif karena momentum
perusahaan yang sangat positif saat ini.
Dengan rincian SWOT di atas, berikut hasil analisis menggunakan matriks SWOT terkait
beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan oleh Gojek:
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Peluang (Opportunities) Strategi SO Strategi WO
Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT
1. Strategi SO (Strengths-Opportunities)
- Banyak masyarakat yang menggunakan gawai (O) dan kemudahan layanan yang
ditawarkan oleh Gojek (S), mempermudah Gojek dalam menentukan target pasar.
- Perusahaan yang didirikan oleh orang Indonesia dan mampu membawa dampak besar
di masyarakat (S), serta penilaian masyarakat untuk cinta terhadap produk Indonesia
(O), mendorong Gojek untuk menggaungkan bahwa Gojek adalah hasil karya anak
bangsa yang bisa dijadikan sebagai salah satu strategi pemasaran (peningkatan brand
awareness) (Ikhsani & Ali, 2017).
- Kemudahan layanan yang diberikan Gojek, besarnya pasar Gojek di Indonesia, dan
sudah jauh lebih matangnya platform Gojek (S) mendorong berbagai perusahaan lain
untuk menggunakan Gojek sebagai wadah bagi mereka menawarkan jasa/ produknya
(O). Gojek perlu menggunakan hal ini untuk memperluas kerja sama, menciptakan
8. 8
sistem kesepakatan dan aturan maupun kontrak yang matang untuk mempermudah
proses menjalin kemitraan.
2. Stategi ST (Strengths-Threats)
- Layanan yang variatif dan inovatif dari Gojek (S) mendorong perusahaan pesaing
untuk juga melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas layanan (T). Hal ini
berdampak pada persaingan harga yang semakin kompetitif dan dorongan bagi Gojek
untuk terus melakukan inovasi dengan menambah jumlah layanan, atau meningkatkan
kualitas layanan yang ada. Analisis yang cepat tanggap dan efisien menjadi penting
untuk dimiliki Gojek agar dapat menilai pada titik mana mereka harus melakukan
pengembangan, atau penurunan biaya.
- Cepatnya peningkatan dan semakin variatifnya layanan Gojek (S), namun dengan
kebijakan negara yang lambat untuk menyesuaikan perkembangan (T) menjadi
tantangan bagi Gojek. Strategi yang dapat dilakukan adalah perluasan untuk layanan
yang sudah memiliki payung hukum yang lebih matang, atau menjalin kerja sama
dengan pemerintah untuk mematangkan kebijakan.
3. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
- Kelemahan Gojek untuk mendengarkan umpan balik dan layanan dari pelanggan
secara personal (W), namun dengan fasilitas layanan yang terus dibutuhkan oleh
pelangggan dan kecintaan masyarakat terhadap Gojek (O), mendorong Gojek untuk
melakukan perbaikan layanan customer service. Strategi yang dapat dilakukan oleh
Gojek adalah membangun sistem layanan yang lebih terstruktur dan bertahap,
sehingga customer service Gojek tidak perlu melayani seluruh pelanggan secara
langsung.
- Jaminan privasi dan keamanan data pelanggan yang masih terus menjadi pertanyaan
masyarakat (W) namun kebutuhan masyarakat untuk terus menggunakan layanan
Gojek agar aktivitas mereka dapat berjalan dengan efektif dan efisien (O), bisa
menggerakkan Gojek untuk terus melakukan perbaikan jaminan data pelanggan secara
berkala dengan tidak mendesak.
4. Strategi WT (Weaknesses-Threats)
- Besarnya modal dan biaya yang perlu disiapkaMembangun sistem layan oleh Gojek
(W) dan kondisi daerah yang masih belum memiliki teknologi/ akses yang terjangkau
(T), menujukkan bahwa Gojek perlu melakukan penundaan untuk perluasan layanan
ke daerah-daerah tersebut hingga muncul kebutuhan layanan dan perkembangan akses
minimal agar Gojek dapat beroperasi dengan baik. Hanya saja, Gojek perlu sigap
9. 9
melihat hal ini dan cepat mengambil aksi untuk memulai langkah apabila perubahan
di daerah tersebut sudah menjadi peluang. Perencanaan lebih dini terkait langkah
perkembangan di daerah yang belum terjangkau namun memiliki potensi, menjadi
penting untuk dilakukan.
Referensi:
David, F. R. (2011). Strategic management: Concepts and cases (13th ed.). New Jersey:
Pearson Education, Inc.
Hitt, M. A., Ireland, R. D., & Hoskisson, R. E. (2017). Strategic management:Competitiveness
& Globalization Concepts and Cases (12th ed.). Canada: Cengage Learning.
Rothaermel, F. T. (2017). Strategic management (3rd ed.). New York: McGraw-Hill
Education.
Ikhsani, K. & Ali, H. (2017). Keputusan pembelian: Analisis kualitas produk, harga dan brand
awareness (Studi kasus produk teh botol sosro di giant mall permata Tangerang). Jurnal
SWOT, 7(3).
Chermack, T. J. & Kasshanna, B. K. (2007). The use and misuse of SWOT Analysis and
implications for HRD professionals. Human Resource Development, 10(4), pp. 383-399.
David, F. R. & David, F. R. (2017). Strategic management: Concepts and cases (16th ed.).
Essex: Pearson Education Limited.
Gojek. (2020). Welcoming a fresh start. Accessed from https://www.gojek.com/about/
Rusmawati, Y. (2017). Penerapan strategi segmentasi pasar dan positioning produk dengan
pendekatan analisis SWOT untuk peningkatan penjualan pada UD. Surya Gemilang
Motor di Surabaya. Jurnal EKBIS, 17(1), http://dx.doi.org/10.30736%2Fekbis.v17i1.74