SlideShare a Scribd company logo
1




PRESENTASI TUGAS
AKHIR
Ramadhani Pratama Guna (13407126)


                                Jumat, 9 Maret 2012
Presentasi Tugas Akhir
2
    Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri


    ANALISIS PENGARUH
    KEBIJAKAN FISKAL
    PEMERINTAH TERHADAP
    KINERJA INDUSTRI
    MIKRO DAN KECIL
    INDONESIA
LATAR BELAKANG
3




    Tantangan Globalisasi
    • Competitive Advantage Based Economy
    • Liberalisasi Perdagangan
    Struktur Perekonomian Indonesia
    • Manufaktur Sebagai Leading Sector
    • Defisit Ekspor Dengan China Sejak
      2010
MENGAPA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL?
4



      Mikro dan Kecil     Sedang dan Besar

    • Tenaga Kerja > 6   • Tenaga Kerja < 5
      Juta                 Juta
    • Unit Usaha > 2,5   • Unit Usaha < 25
      Juta                 Ribu
    • Kontribusi         • Kontribusi
      Terhadap PDB         Terhadap PDB
      Industri Sekitar     Industri Sekitar
      15%                  85%
PERUMUSAN MASALAH
5




           Skenario kebijakan apa
         yang paling optimal dalam
           meningkatkan kondisi
          industri mikro dan kecil
          Indonesia menjadi lebih
                   baik?
TUJUAN PENELITIAN
6


     Melakukan kajian sistem agar diperoleh
     pemahaman perilaku sistem

     Mengembangkan model yang menggambarkan
     proses pembentukan keluaran dan pengaruh
     kebijakan-kebijakan terhadap keluaran sistem

     Menentukan variabel kebijakan yang berpengaruh
     terhadap keluaran


     Mempelajari performansi sistem dengan
     melakukan simulasi

     Menganalisis dan menyimpulkan set kebijakan
     pemerintah yang dapat mengoptimalkan keluaran
     sistem
BATASAN MASALAH
7

       Penelitian ini hanya membahas dan menganalisis kebijakan
        fiskal pemerintah saja, tanpa membahas kebijakan moneter
        dan internasional
       Industri mikro dan kecil yang dimaksud dalam penelitian ini
        sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan oleh BPS tahun
        2008. Industri mikro dan kecil adalah industri yang
        mempunyai tenaga kerja 1 – 19 orang
       Model simulasi dinamis pertumbuhan industri mikro dan kecil
        ini hanya berdasarkan pada faktor-faktor ekonomi saja, tanpa
        mempertimbangkan faktor sosiologis masyarakat
       Variabel-variabel yang terlibat di dalam model adalah
        variabel-variabel makro yang bersifat agregat
       Jangka waktu dalam kebijakan ini adalah kebijakan untuk
        diterapkan mulai tahun 2012 dan dapat dievaluasi hingga
        tahun 2020
ASUMSI
8


       Tidak ada eksternalitas yang terjadi selama
        jangka waktu simulasi
       Skenario kebijakan dapat diterapkan dalam
        bentuk kebijakan dan program nyata oleh
        pemerintah
       Data yang digunakan dalam kajian sistem
        perindustrian mewakili kondisi nyata pada kondisi
        riil
       Selama periode dimana simulasi dilakukan tidak
        akan ada perubahan signifikan pada sistem nyata,
        sehingga model yang dibuat bisa tetap relevan
Presentasi Tugas Akhir
9
    Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri


    TINJAUAN PUSTAKA
EKONOMI MAKRO
10


         Sedangkan ekonomi makro meneliti
           perekonomian secara keseluruhan.
           Pandangan yang digunakan adalah
       pandangan dalam cakupan yang lebih luas.
       Hal yang diteliti adalah bagaimana tingkat
         dan pertumbuhan output ditetapkan,
      analisis inflasi dan pengangguran, jumlah
          uang yang beredar, dan menganalisis
         mengapa beberapa negara mengalami
      pertumbuhan pesat sementara yang lainnya
                           tidak
            (Samuelson & Nordbaus, 1992)
KEBIJAKAN FISKAL
11


         Suatu anggaran menunjukkan rencana
        pengeluaran program-program pemerintah
         dan penerimaan yang diperkirakan akan
         diterima dari sisi perpajakan, untuk suatu
      tahun tertentu. Anggaran biasanya berisi suatu
         daftar yang terdiri dari program-program
             pengeluaran khusus (pendidikan,
       kesejahteraan, pertahanan, dan sebagainya),
          serta sumber pajak: pajak penghasilan
       perorangan, pajak penjualan, dan sebagainya
             (Samuelson & Nordbaus, 1992)
KEBIJAKAN FISKAL BEBERAPA NEGARA
12

      Stimulus Fiskal                   Bentuk                                                    Negara
     Insentif           1. Penurunan tarif PPh Badan           Brazil, Australia, China, Jepang, Kanada, Prancis, Indonesia, Jerman,
     Perpajakan                                                Italia, Inggris, Rusia, Argentina, Belanda, Amerika Serikat
                        2. Penurunan tarif PPh Orang Pribadi   Brazil, Australia, China, Jepang, Kanada, Prancis, Indonesia, Jerman,
                                                               Italia, Inggris, Rusia, Argentina, Amerika Serikat

                        3. Penghapusan Pajak Ekspor            Indonesia, Argentina, China, Jerman
                        4. Penurunan tarif Pajak Kendaraan     Argentina, China, Jerman
                        5. Fasilitas PPh UKM                   Indonesia, Inggris
                        6. Penurunan tarif PPN                 Inggris, China, Italia
     Belanja            1. Belanja Infrastruktur               Indonesia, Malaysia, Amerika Serikat, Australia, Arab Saudi,
                                                               Argentina, China, Jepang, Prancis, Inggris, Italia, Mexico, Taiwan,
                                                               Swiss, Thailand, Singapura

                        2. Subsidi Industri                    Rusia, Brazil
                        3. Subsidi BBM dan Energi              Indonesia, Malaysia, Mexico, Swiss, China
                        4. Subsidi Properti                    China, India, Australia, Inggris
                        5. Tunjangan Rumah Tangga/cash         Australia, Jepang, Italia, China, Indonesia
               ,        6. Tunjangan PHK, BLK                  Jepang, Indonesia
                        7. Subsidi Listrik, Air, Pariwisata    Thailand
                           Subsidi Transportasi

                        8. Konservasi Energi                   China,
                        9. Subsidi Kredit UKM                  Korea Selatan, Jerman, Hungaria, Inggris
                        10. Subsidi pendidikan dan kesehatan   Amerika Serikat, Singapura, Inggris, Indonesia


           Sumber: Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan RI
KONSEP SISTEM
13


        Sistem adalah suatu gugus dari elemen yang
         saling berhubungan dan terorganisasi untuk
         mencapai suatu tujuan atau suatu gugus dari
         tujuan-tujuan (Manetsch dan Park, 1977)
        Sistem adalah kesatuan dari komponen-
         komponen penyusunnya, dimana kesatuan itu
         tersusun secara terorganisasi (Daellenbach,
         1995)
        Sistem dapat diklasifikasikan dengan beberapa
         cara. Berdasarkan pengaruh keluaran terhadap
         kondisi sistem, sistem dapat diklasifikasikan
         menjadi sistem terbuka (open loop system) dan
         sistem tertutup (feedback loop system) (Sushil,
         1993)
PEMODELAN DAN SIMULASI
14


        Law & Kelton (2000) menyatakan bahwa untuk
         mempelajari suatu sistem, dapat dilakukan
         dengan dua cara, pertama adalah eksperimen
         dengan menggunakan sistem aktual. Kedua,
         eksperimen dengan menggunakan suatu model
         dari sistem
        Model dapat menjadi basis untuk investigasi
         eksperimental yang murah dan singkat dibanding
         mencoba bereksperimen pada sistem yang
         aktual. Model ilmu sosial butuh dimodelkan dalam
         sebuah sistem, tidak hanya komponen yang
         terisolasi dari sistem informasi umpan balik.
         Pengetahuan yang ada dapat menjadi bahan
         untuk memformulasikan model dinamis (Forrester,
         1961)
KLASIFIKASI MODEL
15




             Klasifikasi Model (Forrester, 1961)
MASALAH YANG DAPAT DIDEKATKAN
     DENGAN SISTEM DINAMIS
16


             JENIS MASALAH
                                                  JENIS MASALAH
     • Masalah yang mempunyai
       implikasi kebijakan;              • Masalah dimana pengetahuan
                                           mengenai sistem adalah hal yang
     • Masalah yang ambigu dan buruk       penting;
       strukturisasinya;
                                         • Masalah dimana beberapa orang
     • Masalah yang dapat mempunyai        dilibatkan;
       dampak jangka panjang;
                                         • Masalah yang sifatnya selalu
     • Masalah yang mungkin                berubah terhadap waktu;
       mempunyai umpan balik tinggi;
                                         • Masalah yang memerlukan
     • Masalah yang tidak linear dalam     analisis baik kualitatif ataupun
       tingkat yang tinggi;                kualitatif dan kuantitatif;
     • Masalah yang melibatkan           • Masalah yang mungkin
       penundaan dan amplifikasi di        melibatkan beberapa perspektif
       berbagai tingkatan;                 namun tidak berkonflik;
     • Masalah dimana dinamika sistem    • Masalah yang membutuhkan
       adalah hal yang sangat penting;     penjelasan sifat sistem dan bukan
     • Masalah dimana data tidak           solusi normatif langsung.
       mudah didapat;
Presentasi Tugas Akhir
17
     Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri


     GAMBARAN UMUM
     INDUSTRI MIKRO DAN
     KECIL INDONESIA
STRUKTUR EKONOMI
18
     INDONESIA




            Sumber: Departemen Perindustrian RI (2009)
STRUKTUR SEKTOR
19
     INDUSTRI




           Sumber: Departemen Perindustrian RI (2009)
KLASIFIKASI, JUMLAH USAHA,
     DAN JUMLAH TENAGA KERJA
20
          Kode                                                           Jumlah Usaha    Jumlah Tenaga
                                        Jenis Usaha
          KBLI                                                              (unit)        Kerja (orang)
           10    Industri Makanan                                              929.910         2.152.981
           11    Industri Minuman                                               30.395            55.071
           12    Industri Pengolahan Tembakau                                   53.169           361.748
           13    Industri Tekstil                                              234.657           428.882
           14    Industri Pakaian Jadi                                         276.548           657.960
           15    Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki                32.910           114.495
                 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak
           16    Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu,             639.106         1.185.270
                 Rotan dan Sejenisnya
           17    Industri Kertas dan Barang dari Kertas                          7.268            16.927
           18    Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman               24.305            87.313
           20    Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia               19.168            43.598
           21    Industri Farmasi, Produk Obat dan Jamu                          5.043             9.465
           22    Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik                  13.786            34.579
           23    Industri Barang Galian Bukan Logam                            215.558           631.028
           24    Industri Logam Dasar                                            1.553             4.120
           25    Industri Barang Logam, kecuali Mesin dan Peralatannya          61.731           181.186
           26    Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik                    434             1.481
           27    Industri Peralatan Listrik                                        199             1.121
           28    Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl                            1.540             5.325

           29    Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer           3.488             8.716

           30    Industri Alat Angkutan Lainnya                                  4.708            10.377
           31    Industri Furnitur                                             107.166           279.320
           32    Industri Pengolahan Lainnya                                    62.898           159.329
                                                                                                           Sumber: Badan Pusat Statistik
           33    Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan                7.184            16.968
                                                                                                                     (2011)
                                     TOTAL                                   2.732.724         6.447.260
KEBIJAKAN BERKAITAN IMK
21




                    Kebijakan
                      Pajak
                                 Kebijakan
        Kebijakan
                                  Alokasi
         Subsidi
                                 Anggaran
         Energi
                                Kemenperin

                    KONDISI
                      IMK
Presentasi Tugas Akhir
22
     Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri


     PENGEMBANGAN MODEL
KRITERIA PERFORMANSI
23




                   Jumlah IMK




                    Kriteria
          Tenaga                Produktivita
           Kerja   Performan       s IMK
                       si




                     Aliran
                     Modal
SUBSISTEM
24

      Subsistem Produksi Bahan Baku dan Barang
      Modal
      Subsistem Produksi Barang Industri

      Subsistem Distribusi Barang Industri

      Subsistem Konsumsi Barang Industri

      Subsistem Tenaga Kerja

      Subsistem Lembaga Keuangan
      Subsistem Kementerian Keuangan
      (Kemenkeu)
      Subsistem Kementerian Perindustrian
      (Kemenperin)
INTERAKSI SUBSISTEM
25


                      Prod. Bahan   Produksi    Distribusi   Konsumsi
                                                                           Tenaga       Lembaga    Kementerian   Kementerian
       DariKe         Baku dan      Barang       Barang       Barang
                                                                            Kerja       Keuangan    Keuangan     Perindustrian
                     Barang Modal   Industri     Industri     Industri

                                    Material
      Prod. Bahan
       Baku dan                                                                                                    Perintah
                                     Kapital
     Barang Modal

      Produksi           Uang                                                           Perintah
        Barang                                   Material                  Perintah                   Uang         Perintah
                       Perintah                                                           Uang
       Industri
      Distribusi                    Perintah                                            Perintah
        Barang                                               Material                                 Uang
                                      Uang                                                Uang
       Industri
      Konsumsi                                  Perintah                                Perintah
        Barang                                                           Tenaga Kerja                 Uang
                                                  Uang                                    Uang
       Industri

     Tenaga Kerja                   Produksi                 Perintah

      Lembaga
                                      Uang        Uang         Uang                                   Uang
      Keuangan
     Kementerian
                                    Informasi                                                                        Uang
      Keuangan
                        Perintah     Perintah
     Kementerian
                       Informasi    Informasi                Perintah      Perintah                 Perintah
     Perindustrian
                         Uang         Uang
DIAGRAM SUBSISTEM
26
DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL BAHAN
     BAKU DAN BARANG MODAL
27
DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL
     PRODUKSI BARANG INDUSTRI
28
DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL
29
     SUBSISTEM DISTRIBUSI
DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL
30
     SUBSISTEM KONSUMSI
DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL
     SUBSISTEM TENAGA KERJA
31
DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL
     SUBSISTEM LEMBAGA KEUANGAN
32
DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL
     SUBSISTEM KEMENTERIAN KEUANGAN
33
DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL SUBSISTEM
     KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
34
KEBUTUHAN SUBMODEL
35

      NO.   KRITERIA PERFORMANSI             SUBMODEL TERKAIT                       HUBUNGAN SUBSISTEM
                                      Pembentukan Permintaan Konsumen        Distribusi, Konsumsi
                                                                             Produksi, Distribusi, LK, Bahan Baku
                                      Pembentukan Jumlah IMK
                                                                             Barang Modal
      1     Pertambahan Jumlah IMK                                           Produksi, Distribusi, Konsumsi, Bahan
                                      Perhitungan Besaran Pajak dan Insentif
                                                                             Baku Barang Modal, LK, Kemenkeu
                                                                             Produksi, Distribusi, Konsumsi,
                                      Perhitungan Subsidi BBM
                                                                             Kemenkeu
                                      Pembentukan Jumlah Tenaga Kerja IMK Produksi, Konsumsi, Tenaga Kerja
            Penyerapan Tenaga Kerja   Pembentukan Upah Tenaga Kerja IMK Tenaga Kerja, Produksi, Konsumsi
      2
            IMK                                                              Tenaga Kerja, Produksi, Konsumsi,
                                      Perhitungan Kebijakan Program
                                                                             Kemenperin
                                      Pembentukan Modal ke IMK               LK, Produksi, Bahan Baku Barang Modal
      3     Aliran Investasi ke IMK                                       Produksi, Distribusi, Konsumsi, Bahan
                                      Perhitungan Besaran Pajak dan Insentif
                                                                          Baku Barang Modal, LK, Kemenkeu
                                                                          Produksi, Distribusi, Bahan Baku
                                      Pembentukan Barang Modal
                                                                          Barang Modal, LK
                                                                          Produksi, Distribusi, Bahan Baku
                                      Pembentukan Ketersediaan Bahan Baku
                                                                          Barang Modal, LK
                                                                          Produksi, Distribusi, Konsumsi, Bahan
      4     Produktivitas IMK         Pembentukan Harga Agregat
                                                                          Baku Barang Modal, Tenaga Kerja, LK
                                                                               Produksi, Distribusi, Konsumsi, Bahan
                                      Perhitungan Besaran Pajak dan Insentif
                                                                               Baku Barang Modal, LK, Kemenkeu
                                                                               Tenaga Kerja, Produksi, Konsumsi,
                                      Perhitungan Kebijakan Program
                                                                               Kemenperin
MODEL PEMBENTUKAN BARANG
     MODAL (KAPITAL)
36
MODEL PEMBENTUKAN
37
     KETERSEDIAAN BAHAN BAKU
MODEL PEMBENTUKAN HARGA
38
     AGREGAT
MODEL PEMBENTUKAN JUMLAH
     DAN PRODUKTIVITAS IMK
39
MODEL PEMBENTUKAN
     PERMINTAAN KONSUMEN
40
MODEL UPAH AGREGAT
41
     TENAGA KERJA IMK
MODEL PEMBENTUKAN JUMLAH
42
     TENAGA KERJA IMK
MODEL PEMBENTUKAN MODAL KE IMK
43
MODEL BESARAN PAJAK DAN
44
     INSENTIF
MODEL PERHITUNGAN SUBSIDI
     BBM
45
MODEL PERHITUNGAN KEBIJAKAN
     PROGRAM
46
Presentasi Tugas Akhir
47
     Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri


     PERILAKU DASAR
     MODEL
KRITERIA PERFORMANSI IMK
48




               Produktivitas   Aliran Modal




      Jumlah Unit                          Jumlah
        Usaha                            Tenaga Kerja
                          Kriteria
                        Performansi
JUMLAH IMK
49




                  Satuan dalam unit
JUMLAH TENAGA KERJA
50




                       Satuan dalam orang
TINGKAT PRODUKTIVITAS
51




                       Satuan dalam juta
                       rupiah
ALIRAN MODAL
52




                    Satuan dalam
                    juta rupiah
Presentasi Tugas Akhir
53
     Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri


     PERANCANGAN
     KEBIJAKAN DAN HASIL
SKENARIO KEBIJAKAN
54




                                                           Alokasi Untuk
     Instrumen     Subsidi Energi   Tarif PPh
                                                Tarif PPN Kemenperin
     Kebijakan    Terhadap APBN      Badan
                                                          Terhadap APBN


     Eksisting         18%            28%         10%         0.15%
     Skenario 1        10%            28%         5%          0.15%
     Skenario 2        10%            10%         10%         0.15%
     Skenario 3        20%            28%         15%         0.10%
     Skenario 4        18%            28%         12%         0.35%
JUMLAH IMK (UNIT)
55
TABEL JUMLAH IMK (UNIT)
56


SKENARIO AWAL SKENARIO 1   SKENARIO 2   SKENARIO 3   SKENARIO 4
TINGKAT PRODUKTIVITAS (JUTA
     RUPIAH)
57
TABEL TINGKAT PRODUKTIVITAS (JUTA
     RUPIAH)
58


SKENARIO AWAL SKENARIO 1   SKENARIO 2   SKENARIO 3   SKENARIO 4
ALIRAN MODAL IMK (JUTA RUPIAH)
59
TABEL ALIRAN MODAL IMK (JUTA
     RUPIAH)
60


SKENARIO AWAL SKENARIO 1   SKENARIO 2   SKENARIO 3   SKENARIO 4
JUMLAH TENAGA KERJA IMK (ORANG)
61
TABEL JUMLAH TENAGA KERJA IMK
     (ORANG)
62


SKENARIO AWAL SKENARIO 1   SKENARIO 2   SKENARIO 3   SKENARIO 4
TOTAL HASIL
63




                                             Alokasi
                  Subsidi                             Rata-rata     Rata-rata
                           Tarif             Untuk                                  Rata-rata       Rata-rata
 Instrumen        Energi           Tarif               Jumlah        Tingkat
                           PPh             Kemenperin                             Aliran Modal    Tenaga Kerja
 Kebijakan       Terhadap          PPN                   IMK      Produktivitas
                          Badan             Terhadap                              (Juta Rupiah)      (Orang)
                   APBN                                 (Unit)    (Juta Rupiah)
                                              APBN




     Eksisting     18%     28%     10%       0.15%    2.880.770 193.845.622,38 68.385.613,54      6.806.165,38

 Skenario 1        10%     28%     5%        0.15%    2.880.372   193.680.483,94 68.734.715,43    6.948.242,81

 Skenario 2        10%     10%     10%       0.15%    2.884.659   191.438.078,38 68.098.096,46    2.879.945,31

 Skenario 3        20%     28%     15%       0.10%    2.881.397 194.302.496,69 68.269.366,10      6.623.393,63

 Skenario 4        18%     28%     12%       0.35%    2.871.897   191.240.496,06 68.681.665,06    5.063.482,75
TOTAL HASIL (DALAM
64
         PERSEN)

                                             Alokasi
                  Subsidi
                           Tarif             Untuk    Rata-rata     Rata-rata
 Instrumen        Energi           Tarif                                            Rata-rata      Rata-rata
                           PPh             Kemenperin Jumlah         Tingkat
 Kebijakan       Terhadap          PPN                                            Aliran Modal   Tenaga Kerja
                          Badan             Terhadap    IMK       Produktivitas
                   APBN
                                              APBN




     Eksisting     18%     28%     10%       0.15%      Acuan        Acuan           Acuan          Acuan

 Skenario 1        10%     28%     5%        0.15%      -0.01%       -0.09%          0.51%           2%

 Skenario 2        10%     10%     10%       0.15%      0.13%        -1.24%         -0.42%          -58%

 Skenario 3        20%     28%     15%       0.10%      0.02%        0.24%          -0.17%           -3%

 Skenario 4        18%     28%     12%       0.35%      -0.31%       -1.34%          0.43%          -26%
Presentasi Tugas Akhir
65
     Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri


     KESIMPULAN DAN
     SARAN
KESIMPULAN
66

        Performansi sistem pengelolaan industri mikro dan
         kecil sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi dalam
         negeri. Adapun kondisi global tidak berpengaruh
         kepada industri mikro dan kecil, kecuali kondisi global
         tersebut memberikan pengaruh pada kebijakan
         pemerintah. Sehingga kebijakan pemerintahlah yang
         mempengaruhi performansi industri mikro dan kecil
         ini. Seperti yang terjadi pada 2008 dan 2009
         mengenai pengaturan subsidi BBM
        Kebijakan pemerintah yang cukup berpengaruh pada
         model yang dibahas dalam penelitian ini adalah besar
         subsidi energi (listrik dan BBM), besar Pajak
         Pertambahan Nilai (PPN), dan besar alokasi APBN
         untuk Kementerian Perindustrian
KESIMPULAN
67


        Berdasarkan hasil 4 (empat) skenario kebijakan,
         pengurangan subsidi BBM sebesar 8% menurunkan
         jumlah industri mikro dan kecil sebesar 0.01%, juga
         menurunkan tingkat produktivitas sebesar 0.09% –
         1.24%.
        Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
         menyebabkan penurunan pada aliran modal kepada
         IMK sebesar 0.17% dan juga penurunan jumlah
         tenaga kerja IMK sebesar 3% – 26%.
        Adapun kenaikan alokasi APBN untuk Kementerian
         Perindustrian menyebabkan penurunan jumlah IMK
         sebesar 0.31%, penurunan tingkat produktivitas
         1.34%, dan penurunan jumlah tenaga kerja 26%.
SARAN
68


        Penelitian lebih lanjut mengenai kebijakan industri
         mikro dan kecil nasional difokuskan pada
         penemuan skenario kebijakan yang selain
         menghasilkan kondisi IMK yang paling optimal,
         namun juga sehat untuk APBN
        Penelitian lebih lanjut juga difokuskan pada
         dampak-dampak lebih rinci yang disebabkan oleh
         program kerja Kementerian Perindustrian dan
         kementerian yang terkait seperti Program
         Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja, Program
         Pengembangan Iklim Usaha, Program
         Perlindungan Tenaga Kerja, dan lain sebagainya.
SARAN
69


        Pemerintah agar menghindari pengurangan
         subsidi energi (listrik dan BBM). Lebih baik
         agar dipertahankan atau semakin ditingkatkan.
         Hal ini dikarenakan pertumbuhan kebutuhan
         kepada energi meningkat seiring dengan
         meningkatnya jumlah penduduk. Adapun
         untuk menyiasati beban APBN, pemerintah
         dapat menaikkan Pajak Pertambahan Nilai
         (PPN) ataupun mengurangi alokasi atas
         pengeluaran-pengeluaran yang menurut UUD
         1945 tidak lebih diprioritaskan dibandingkan
         pemenuhan energi bagi masyarakat.
70   TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
71

        Daellenbach, H.G., 1995. Systems and Decision Making: a
         Management Science Approach. New Jersey: John
         Wiley&Sons, Inc.
        Departemen Perindustrian, 2009. Laporan Pengembangan
         Sektor Industri Departemen Perindustrian Tahun 2004 – 2009
         [online]. Jakarta: Departemen Perindustrian. Didapat dari:
         http://www.kemenperin.go.id/ind/publikasi/laporan_sektor_ind
         ustri/2004-2009.pdf [Akses 4 Juli 2011].
        Eriyatno, 1999. Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan
         Efektivitas Manajemen (Jilid 1). Bogor: IPB Press.
        Forrester, J.W., 1961. Industrial Dynamics. Massachusetts:
         The MIT Press.
        Forrester, J.W., 1968. Principles of Systems. Cambridge:
         Wright Allen Press, Inc.
        Forrester, J.W., 1969. Urban Dynamics. Massachusetts: The
         MIT Press.
DAFTAR PUSTAKA
72

        Giyanti, I., 2004. Kajian Kebijakan Makroekonomi Untuk
         Mendukung Pertumbuhan Industri Dengan Pendekatan Model
         Sistem Dinamis (Studi Kasus Industri Pada KBLI 251). Tugas Akhir.
         Institut Teknologi Bandung.
        Haryani, E., 2000. Evaluasi Produktivitas Tenaga Kerja dan Faktor-
         Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus di PT. Multy
         Garmenjaya). Tesis. Institut Teknologi Bandung.
        Law, A.M., and Kelton, W.D., 2000. Simulation Modeling and
         Analysis. New York: McGraw-Hill, Inc.
        Manetsch, T.J., and Park, G.L., 1977. Systems Analysis and
         Simulations with Application to Economic and Social Systems (Part
         I and II). Michigan: Michigan State University.
        Masri, M., 2010. Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal Regional
         Terhadap Inflasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Periode 2001 –
         2008). Tesis. Universitas Diponegoro.
        Mursiti, 2008. Pengembangan Model Kebijakan Industri Komponen
         Otomotif. Tesis. Institut Teknologi Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
73

        Partowidagdo, W., 2010. Mengenal Pembangunan dan Analisis
         Kebijakan. Bandung: Program Pascasarjana Studi Pembangunan
         ITB.
        Parinussa, J. R., 1999. Pengaruh Investasi Pemerintah, Investasi
         Asing (FDI), dan Sumber Daya Manusia Terhadap Peningkatan
         Produktivitas Industri Pengolahan di Indonesia. Tesis. Institut
         Teknologi Bandung.
        Rahmaputro, S., 2008. Kebijakan Sistem Logistik Beras Nasional.
         Tugas Akhir. Institut Teknologi Bandung.
        Richardson, G.P., and Pugh, A.L., 1981. Introduction to System
         Dynamics Modeling with DYNAMO. Massachusetts: The MIT Press.
        Rumekso, S., 2010. SBY: Target Pertumbuhan Ekonomi 7-7,7% di
         2014 [online]. Surabaya. Didapat dari:
         http://www.surya.co.id/2010/08/16/sby-target-pertumbuhan-
         ekonomi-7-77-di-2014.html [Akses 4 Oktober 2010].
        Samuelson, P.A., and Nordbaus, W. D., 1992. Macroeconomics.
         14th ed. New York: McGraw-Hill, Inc.
DAFTAR PUSTAKA
74

        Sekaran, U., and Bougie, R., 2010. Research Methods for
         Business: a Skill-Building Aprroach. 5th ed. United Kingdom:
         John Wiley & Sons Ltd.
        Suha, F.R., 2001. Analisis Pengaruh Kebijakan Ekonomi
         Makro Terhadap Pertumbuhan Sektor Manufaktur di
         Indonesia. Tugas Akhir. Institut Teknologi Bandung.
        Sumantri, J., 2011. Ekspor Naik, Defisit dengan China Tetap
         Tinggi [online]. Jakarta. Didapat dari:
         http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/05/193241/4/2/
         Ekspor-Naik-Defisit-dengan-China-Tetap-Tinggi [Akses 11 Juli
         2011].
        Sushil, 1993. Systems Dynamics: a Practical Approach to
         Managerial Problems. New Delhi: Willey Eastern Limited.
        Sutarto, 2008. Pengembangan Model Kebijakan Sektor
         Industri Komponen Elektronika (KBLI 321) dengan
         Pendekatan Dinamika Sistem. Tesis. Institut Teknologi
         Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
75

        Taroepratjeka, H., dan Widiarto., 1984. Penggunaan Fungsi
         Produksi Cobb-Douglass pada Analisis Sistem Produksi Citronella
         Di Jawa Barat. 17 (2). 11 – 32.
        Warfield, J.N., 1990. A Science of Generic Design: Managing
         Complexity Through Systems Design (Vol. I & II). USA:
         Intersystems Publication.
        __________, 2010. Soal Penolakan Kenaikan TDL Awal 2011.
         Rakyat Merdeka, 1 Oktober, h.15.
        __________, Data Pokok APBN 2006 – 2012. Kementerian
         Keuangan Republik Indonesia. Jakarta: 2012.
         __________, Data Pokok APBN 2005 – 2011. Kementerian
         Keuangan Republik Indonesia. Jakarta: 2011.
        __________, Data Strategis BPS 2011. Badan Pusat Statistik.
         Jakarta: 2011.
        __________, Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok
         Kebijakan Fiskal Tahun 2011. Kementerian Keuangan Republik
         Indonesia. Jakarta: 2010.
        __________, Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok
         Kebijakan Fiskal Tahun 2012. Kementerian Keuangan Republik
DAFTAR PUSTAKA
76

        __________, Perkembangan Beberapa Indikator Utama
         Sosial-Ekonomi Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta:
         2010.
        __________, Perkembangan Beberapa Indikator Utama
         Sosial-Ekonomi Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta:
         2011.
        __________, Perkembangan Sektor Minyak dan Gas Bumi
         Nasional Periode November – Desember 2010. ReforMiner
         Institute. Jakarta: 2011.
        __________, Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat
         Tahun 2010 Menurut Program, Kegiatan dan Jenis Belanja.
         Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Jakarta: 2010.
        _________, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia.
         Bank Indonesia. Jakarta: 2012.
        __________, Statistik Minyak Bumi. Direktorat Jenderal
         Migas Kementerian ESDM. Jakarta: 2012.
        _________, Statistik Perbankan Indonesia. Bank Indonesia.

More Related Content

What's hot

Tugas belajar II
Tugas belajar IITugas belajar II
Tugas belajar II
fafa_zulfa
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Muhammad Yasir Abdad
 
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
ithaisma
 
Memperkuat ekonomi rakyat lewat teknologi
Memperkuat ekonomi rakyat lewat teknologiMemperkuat ekonomi rakyat lewat teknologi
Memperkuat ekonomi rakyat lewat teknologi
Iffa Tabahati
 
Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012wardayadi007
 
Bab 2 trend semasa dalam perniagaan
Bab 2 trend semasa dalam perniagaanBab 2 trend semasa dalam perniagaan
Bab 2 trend semasa dalam perniagaan
Shahrul Ikhwan
 
Ekonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikroEkonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikro
Johanez Diaz
 
Bab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikroBab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikrokawidian_putri
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makro
Arul Jhaya
 
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRetna Rindayani
 
Sektoral Perekonomian Indonesia
Sektoral Perekonomian Indonesia Sektoral Perekonomian Indonesia
Sektoral Perekonomian Indonesia
Universitas Mulawarman Samarinda
 
Pengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomiPengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomi
Wahyu Nurse
 
Ekonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makroEkonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makro
Robbie AkaChopa
 
Makalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroeMakalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroe
Teuku Tik-Tok
 
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanikAnatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanikUmi Hanik
 
Ringkasan materi ekonomi kelas 1 sma semester 1
Ringkasan materi ekonomi kelas 1 sma semester 1Ringkasan materi ekonomi kelas 1 sma semester 1
Ringkasan materi ekonomi kelas 1 sma semester 1
PT. Radio Muara Utama Jaya
 
Sos industri
Sos industriSos industri
Sos industri
Ivan simamora
 
Pengenalan ilmu ekonomi stpm
Pengenalan ilmu ekonomi stpmPengenalan ilmu ekonomi stpm
Pengenalan ilmu ekonomi stpm
Nur Firdaus
 
Teori ekonomi makro
Teori ekonomi makroTeori ekonomi makro
Teori ekonomi makro
Retna Rindayani
 
Bab 1 pengenalan (2)
Bab 1 pengenalan (2)Bab 1 pengenalan (2)
Bab 1 pengenalan (2)
Fareha Mansor
 

What's hot (20)

Tugas belajar II
Tugas belajar IITugas belajar II
Tugas belajar II
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
 
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
 
Memperkuat ekonomi rakyat lewat teknologi
Memperkuat ekonomi rakyat lewat teknologiMemperkuat ekonomi rakyat lewat teknologi
Memperkuat ekonomi rakyat lewat teknologi
 
Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012
 
Bab 2 trend semasa dalam perniagaan
Bab 2 trend semasa dalam perniagaanBab 2 trend semasa dalam perniagaan
Bab 2 trend semasa dalam perniagaan
 
Ekonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikroEkonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikro
 
Bab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikroBab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikro
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makro
 
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
 
Sektoral Perekonomian Indonesia
Sektoral Perekonomian Indonesia Sektoral Perekonomian Indonesia
Sektoral Perekonomian Indonesia
 
Pengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomiPengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomi
 
Ekonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makroEkonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makro
 
Makalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroeMakalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroe
 
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanikAnatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
Anatomi produksi dan konsumsi energi umi hanik
 
Ringkasan materi ekonomi kelas 1 sma semester 1
Ringkasan materi ekonomi kelas 1 sma semester 1Ringkasan materi ekonomi kelas 1 sma semester 1
Ringkasan materi ekonomi kelas 1 sma semester 1
 
Sos industri
Sos industriSos industri
Sos industri
 
Pengenalan ilmu ekonomi stpm
Pengenalan ilmu ekonomi stpmPengenalan ilmu ekonomi stpm
Pengenalan ilmu ekonomi stpm
 
Teori ekonomi makro
Teori ekonomi makroTeori ekonomi makro
Teori ekonomi makro
 
Bab 1 pengenalan (2)
Bab 1 pengenalan (2)Bab 1 pengenalan (2)
Bab 1 pengenalan (2)
 

Viewers also liked

zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANG
zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANGzamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANG
zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANG
Zamril IR
 
Causal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi Angin
Causal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi AnginCausal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi Angin
Causal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi Angin
Debby Rahmawati
 
Media media ldk
Media media ldkMedia media ldk
Media media ldk
Ramadhani Pratama
 
20091231 seminar rtrw bandung
20091231 seminar rtrw bandung20091231 seminar rtrw bandung
20091231 seminar rtrw bandungRamadhani Pratama
 
Syiar Media dan Komunitas
Syiar Media dan KomunitasSyiar Media dan Komunitas
Syiar Media dan Komunitas
Ramadhani Pratama
 
Model pengelolaan bantaran sungai perkotaan
Model pengelolaan bantaran sungai perkotaanModel pengelolaan bantaran sungai perkotaan
Model pengelolaan bantaran sungai perkotaan
Ramadhani Pratama
 
(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711
(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711
(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711Ramadhani Pratama
 
Roadmap gerakan politik km itb
Roadmap gerakan politik km itbRoadmap gerakan politik km itb
Roadmap gerakan politik km itb
Ramadhani Pratama
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Dadang Solihin
 
Buku Ekonomi SMA Kelas X Sri Nur Mulyani
Buku Ekonomi SMA Kelas X   Sri Nur MulyaniBuku Ekonomi SMA Kelas X   Sri Nur Mulyani
Buku Ekonomi SMA Kelas X Sri Nur Mulyani
Rian Maulana
 
Analisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternalAnalisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternal
Ega Jalaludin
 
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Ramadhani Pratama
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
23
2323

Viewers also liked (16)

zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANG
zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANGzamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANG
zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANG
 
Causal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi Angin
Causal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi AnginCausal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi Angin
Causal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi Angin
 
Media media ldk
Media media ldkMedia media ldk
Media media ldk
 
20091231 seminar rtrw bandung
20091231 seminar rtrw bandung20091231 seminar rtrw bandung
20091231 seminar rtrw bandung
 
Putusan002 puui2003
Putusan002 puui2003Putusan002 puui2003
Putusan002 puui2003
 
Syiar Media dan Komunitas
Syiar Media dan KomunitasSyiar Media dan Komunitas
Syiar Media dan Komunitas
 
Model pengelolaan bantaran sungai perkotaan
Model pengelolaan bantaran sungai perkotaanModel pengelolaan bantaran sungai perkotaan
Model pengelolaan bantaran sungai perkotaan
 
(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711
(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711
(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711
 
Roadmap gerakan politik km itb
Roadmap gerakan politik km itbRoadmap gerakan politik km itb
Roadmap gerakan politik km itb
 
Rakornas Solo
Rakornas SoloRakornas Solo
Rakornas Solo
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
 
Buku Ekonomi SMA Kelas X Sri Nur Mulyani
Buku Ekonomi SMA Kelas X   Sri Nur MulyaniBuku Ekonomi SMA Kelas X   Sri Nur Mulyani
Buku Ekonomi SMA Kelas X Sri Nur Mulyani
 
Analisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternalAnalisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternal
 
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
23
2323
23
 

Similar to Analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja industri mikro dan kecil indonesia (ramadhani pratama guna ti itb)

Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalPengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Rusman R. Manik
 
Presentasi Si Bappenas
Presentasi Si    BappenasPresentasi Si    Bappenas
Presentasi Si Bappenas
Tatang Taufik
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
Rudy Harland
 
Ac-Regulasi_Teknologi_Informasi_dan_Komunik.ppt
Ac-Regulasi_Teknologi_Informasi_dan_Komunik.pptAc-Regulasi_Teknologi_Informasi_dan_Komunik.ppt
Ac-Regulasi_Teknologi_Informasi_dan_Komunik.ppt
fayyasin99
 
Tugas sistem informasi manajemen tm 8
Tugas sistem informasi manajemen tm 8Tugas sistem informasi manajemen tm 8
Tugas sistem informasi manajemen tm 8
FRENGKYSSIHOMBING
 
Analisis Strategi Perusahaan pada BOLT
Analisis Strategi Perusahaan pada BOLTAnalisis Strategi Perusahaan pada BOLT
Analisis Strategi Perusahaan pada BOLT
TIUPH2013
 
Kelompok 2_Praktik, Proses, dan Struktur Pengelolaan Inovasi.pptx
Kelompok 2_Praktik, Proses, dan Struktur Pengelolaan Inovasi.pptxKelompok 2_Praktik, Proses, dan Struktur Pengelolaan Inovasi.pptx
Kelompok 2_Praktik, Proses, dan Struktur Pengelolaan Inovasi.pptx
FadelKurniawan
 
Jurnal analisa perubahan manajemen dalam implementasi siti pada perguruan t...
Jurnal   analisa perubahan manajemen dalam implementasi siti pada perguruan t...Jurnal   analisa perubahan manajemen dalam implementasi siti pada perguruan t...
Jurnal analisa perubahan manajemen dalam implementasi siti pada perguruan t...Ratzman III
 
Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...
Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...
Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...
Muhammad Hamdan
 
Manajemen risiko penerapan komputasi awan untuk umkm
Manajemen risiko penerapan komputasi awan untuk umkmManajemen risiko penerapan komputasi awan untuk umkm
Manajemen risiko penerapan komputasi awan untuk umkm
Nurmaya Widuri
 
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan BisnisBMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
Mang Engkus
 
EXTERNAL ENVIRONMENT new
EXTERNAL ENVIRONMENT newEXTERNAL ENVIRONMENT new
EXTERNAL ENVIRONMENT new
Viin Estika
 
Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)
Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)
Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)
Kacung Abdullah
 
1. IPUNG@34.B @ LINGKBIS 1 (1).pptx
1. IPUNG@34.B @ LINGKBIS 1 (1).pptx1. IPUNG@34.B @ LINGKBIS 1 (1).pptx
1. IPUNG@34.B @ LINGKBIS 1 (1).pptx
p4lhdlhkaranganyar
 
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1
Futurum2
 
Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.
Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.
Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.
SitiAisyahMaudina
 
Evaluasi klaster 050313
Evaluasi klaster 050313Evaluasi klaster 050313
Evaluasi klaster 050313
Udi Pungut
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada sometech
Laporan sistem informasi akuntansi pada sometechLaporan sistem informasi akuntansi pada sometech
Laporan sistem informasi akuntansi pada sometech
Rohmad Adi Siaman SST Akt., M.Ec.Dev.
 
Pengembangan sistem inovasi 2016
Pengembangan sistem inovasi 2016Pengembangan sistem inovasi 2016

Similar to Analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja industri mikro dan kecil indonesia (ramadhani pratama guna ti itb) (20)

Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalPengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
 
Presentasi Si Bappenas
Presentasi Si    BappenasPresentasi Si    Bappenas
Presentasi Si Bappenas
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
 
Ac-Regulasi_Teknologi_Informasi_dan_Komunik.ppt
Ac-Regulasi_Teknologi_Informasi_dan_Komunik.pptAc-Regulasi_Teknologi_Informasi_dan_Komunik.ppt
Ac-Regulasi_Teknologi_Informasi_dan_Komunik.ppt
 
Tugas sistem informasi manajemen tm 8
Tugas sistem informasi manajemen tm 8Tugas sistem informasi manajemen tm 8
Tugas sistem informasi manajemen tm 8
 
Analisis Strategi Perusahaan pada BOLT
Analisis Strategi Perusahaan pada BOLTAnalisis Strategi Perusahaan pada BOLT
Analisis Strategi Perusahaan pada BOLT
 
Kelompok 2_Praktik, Proses, dan Struktur Pengelolaan Inovasi.pptx
Kelompok 2_Praktik, Proses, dan Struktur Pengelolaan Inovasi.pptxKelompok 2_Praktik, Proses, dan Struktur Pengelolaan Inovasi.pptx
Kelompok 2_Praktik, Proses, dan Struktur Pengelolaan Inovasi.pptx
 
Jurnal analisa perubahan manajemen dalam implementasi siti pada perguruan t...
Jurnal   analisa perubahan manajemen dalam implementasi siti pada perguruan t...Jurnal   analisa perubahan manajemen dalam implementasi siti pada perguruan t...
Jurnal analisa perubahan manajemen dalam implementasi siti pada perguruan t...
 
Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...
Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...
Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...
 
Manajemen risiko penerapan komputasi awan untuk umkm
Manajemen risiko penerapan komputasi awan untuk umkmManajemen risiko penerapan komputasi awan untuk umkm
Manajemen risiko penerapan komputasi awan untuk umkm
 
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan BisnisBMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
 
EXTERNAL ENVIRONMENT new
EXTERNAL ENVIRONMENT newEXTERNAL ENVIRONMENT new
EXTERNAL ENVIRONMENT new
 
Presentasi akhir
Presentasi akhirPresentasi akhir
Presentasi akhir
 
Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)
Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)
Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)
 
1. IPUNG@34.B @ LINGKBIS 1 (1).pptx
1. IPUNG@34.B @ LINGKBIS 1 (1).pptx1. IPUNG@34.B @ LINGKBIS 1 (1).pptx
1. IPUNG@34.B @ LINGKBIS 1 (1).pptx
 
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 1
 
Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.
Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.
Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.
 
Evaluasi klaster 050313
Evaluasi klaster 050313Evaluasi klaster 050313
Evaluasi klaster 050313
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada sometech
Laporan sistem informasi akuntansi pada sometechLaporan sistem informasi akuntansi pada sometech
Laporan sistem informasi akuntansi pada sometech
 
Pengembangan sistem inovasi 2016
Pengembangan sistem inovasi 2016Pengembangan sistem inovasi 2016
Pengembangan sistem inovasi 2016
 

More from Ramadhani Pratama

Tata Kelola Bantaran Sungai di Perkotaan
Tata Kelola Bantaran Sungai di PerkotaanTata Kelola Bantaran Sungai di Perkotaan
Tata Kelola Bantaran Sungai di Perkotaan
Ramadhani Pratama
 
Mahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etika
Mahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etikaMahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etika
Mahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etika
Ramadhani Pratama
 
Iues 2012 essay form
Iues 2012 essay formIues 2012 essay form
Iues 2012 essay form
Ramadhani Pratama
 
Draft RUU PT 4 April 2012
Draft RUU PT 4 April 2012Draft RUU PT 4 April 2012
Draft RUU PT 4 April 2012
Ramadhani Pratama
 
Draft RUU PT 14 Desember 2011
Draft RUU PT 14 Desember 2011 Draft RUU PT 14 Desember 2011
Draft RUU PT 14 Desember 2011
Ramadhani Pratama
 
Draft raperda revisi rtrw kota bandung
Draft raperda revisi rtrw kota bandungDraft raperda revisi rtrw kota bandung
Draft raperda revisi rtrw kota bandung
Ramadhani Pratama
 
RUU PT 27 September 2011 fix
RUU PT 27 September 2011 fixRUU PT 27 September 2011 fix
RUU PT 27 September 2011 fix
Ramadhani Pratama
 
Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011
Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011
Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011
Ramadhani Pratama
 

More from Ramadhani Pratama (8)

Tata Kelola Bantaran Sungai di Perkotaan
Tata Kelola Bantaran Sungai di PerkotaanTata Kelola Bantaran Sungai di Perkotaan
Tata Kelola Bantaran Sungai di Perkotaan
 
Mahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etika
Mahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etikaMahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etika
Mahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etika
 
Iues 2012 essay form
Iues 2012 essay formIues 2012 essay form
Iues 2012 essay form
 
Draft RUU PT 4 April 2012
Draft RUU PT 4 April 2012Draft RUU PT 4 April 2012
Draft RUU PT 4 April 2012
 
Draft RUU PT 14 Desember 2011
Draft RUU PT 14 Desember 2011 Draft RUU PT 14 Desember 2011
Draft RUU PT 14 Desember 2011
 
Draft raperda revisi rtrw kota bandung
Draft raperda revisi rtrw kota bandungDraft raperda revisi rtrw kota bandung
Draft raperda revisi rtrw kota bandung
 
RUU PT 27 September 2011 fix
RUU PT 27 September 2011 fixRUU PT 27 September 2011 fix
RUU PT 27 September 2011 fix
 
Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011
Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011
Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011
 

Analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja industri mikro dan kecil indonesia (ramadhani pratama guna ti itb)

  • 1. 1 PRESENTASI TUGAS AKHIR Ramadhani Pratama Guna (13407126) Jumat, 9 Maret 2012
  • 2. Presentasi Tugas Akhir 2 Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL PEMERINTAH TERHADAP KINERJA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL INDONESIA
  • 3. LATAR BELAKANG 3 Tantangan Globalisasi • Competitive Advantage Based Economy • Liberalisasi Perdagangan Struktur Perekonomian Indonesia • Manufaktur Sebagai Leading Sector • Defisit Ekspor Dengan China Sejak 2010
  • 4. MENGAPA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL? 4 Mikro dan Kecil Sedang dan Besar • Tenaga Kerja > 6 • Tenaga Kerja < 5 Juta Juta • Unit Usaha > 2,5 • Unit Usaha < 25 Juta Ribu • Kontribusi • Kontribusi Terhadap PDB Terhadap PDB Industri Sekitar Industri Sekitar 15% 85%
  • 5. PERUMUSAN MASALAH 5 Skenario kebijakan apa yang paling optimal dalam meningkatkan kondisi industri mikro dan kecil Indonesia menjadi lebih baik?
  • 6. TUJUAN PENELITIAN 6 Melakukan kajian sistem agar diperoleh pemahaman perilaku sistem Mengembangkan model yang menggambarkan proses pembentukan keluaran dan pengaruh kebijakan-kebijakan terhadap keluaran sistem Menentukan variabel kebijakan yang berpengaruh terhadap keluaran Mempelajari performansi sistem dengan melakukan simulasi Menganalisis dan menyimpulkan set kebijakan pemerintah yang dapat mengoptimalkan keluaran sistem
  • 7. BATASAN MASALAH 7  Penelitian ini hanya membahas dan menganalisis kebijakan fiskal pemerintah saja, tanpa membahas kebijakan moneter dan internasional  Industri mikro dan kecil yang dimaksud dalam penelitian ini sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan oleh BPS tahun 2008. Industri mikro dan kecil adalah industri yang mempunyai tenaga kerja 1 – 19 orang  Model simulasi dinamis pertumbuhan industri mikro dan kecil ini hanya berdasarkan pada faktor-faktor ekonomi saja, tanpa mempertimbangkan faktor sosiologis masyarakat  Variabel-variabel yang terlibat di dalam model adalah variabel-variabel makro yang bersifat agregat  Jangka waktu dalam kebijakan ini adalah kebijakan untuk diterapkan mulai tahun 2012 dan dapat dievaluasi hingga tahun 2020
  • 8. ASUMSI 8  Tidak ada eksternalitas yang terjadi selama jangka waktu simulasi  Skenario kebijakan dapat diterapkan dalam bentuk kebijakan dan program nyata oleh pemerintah  Data yang digunakan dalam kajian sistem perindustrian mewakili kondisi nyata pada kondisi riil  Selama periode dimana simulasi dilakukan tidak akan ada perubahan signifikan pada sistem nyata, sehingga model yang dibuat bisa tetap relevan
  • 9. Presentasi Tugas Akhir 9 Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri TINJAUAN PUSTAKA
  • 10. EKONOMI MAKRO 10 Sedangkan ekonomi makro meneliti perekonomian secara keseluruhan. Pandangan yang digunakan adalah pandangan dalam cakupan yang lebih luas. Hal yang diteliti adalah bagaimana tingkat dan pertumbuhan output ditetapkan, analisis inflasi dan pengangguran, jumlah uang yang beredar, dan menganalisis mengapa beberapa negara mengalami pertumbuhan pesat sementara yang lainnya tidak (Samuelson & Nordbaus, 1992)
  • 11. KEBIJAKAN FISKAL 11 Suatu anggaran menunjukkan rencana pengeluaran program-program pemerintah dan penerimaan yang diperkirakan akan diterima dari sisi perpajakan, untuk suatu tahun tertentu. Anggaran biasanya berisi suatu daftar yang terdiri dari program-program pengeluaran khusus (pendidikan, kesejahteraan, pertahanan, dan sebagainya), serta sumber pajak: pajak penghasilan perorangan, pajak penjualan, dan sebagainya (Samuelson & Nordbaus, 1992)
  • 12. KEBIJAKAN FISKAL BEBERAPA NEGARA 12 Stimulus Fiskal Bentuk Negara Insentif 1. Penurunan tarif PPh Badan Brazil, Australia, China, Jepang, Kanada, Prancis, Indonesia, Jerman, Perpajakan Italia, Inggris, Rusia, Argentina, Belanda, Amerika Serikat 2. Penurunan tarif PPh Orang Pribadi Brazil, Australia, China, Jepang, Kanada, Prancis, Indonesia, Jerman, Italia, Inggris, Rusia, Argentina, Amerika Serikat 3. Penghapusan Pajak Ekspor Indonesia, Argentina, China, Jerman 4. Penurunan tarif Pajak Kendaraan Argentina, China, Jerman 5. Fasilitas PPh UKM Indonesia, Inggris 6. Penurunan tarif PPN Inggris, China, Italia Belanja 1. Belanja Infrastruktur Indonesia, Malaysia, Amerika Serikat, Australia, Arab Saudi, Argentina, China, Jepang, Prancis, Inggris, Italia, Mexico, Taiwan, Swiss, Thailand, Singapura 2. Subsidi Industri Rusia, Brazil 3. Subsidi BBM dan Energi Indonesia, Malaysia, Mexico, Swiss, China 4. Subsidi Properti China, India, Australia, Inggris 5. Tunjangan Rumah Tangga/cash Australia, Jepang, Italia, China, Indonesia , 6. Tunjangan PHK, BLK Jepang, Indonesia 7. Subsidi Listrik, Air, Pariwisata Thailand Subsidi Transportasi 8. Konservasi Energi China, 9. Subsidi Kredit UKM Korea Selatan, Jerman, Hungaria, Inggris 10. Subsidi pendidikan dan kesehatan Amerika Serikat, Singapura, Inggris, Indonesia Sumber: Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan RI
  • 13. KONSEP SISTEM 13  Sistem adalah suatu gugus dari elemen yang saling berhubungan dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau suatu gugus dari tujuan-tujuan (Manetsch dan Park, 1977)  Sistem adalah kesatuan dari komponen- komponen penyusunnya, dimana kesatuan itu tersusun secara terorganisasi (Daellenbach, 1995)  Sistem dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara. Berdasarkan pengaruh keluaran terhadap kondisi sistem, sistem dapat diklasifikasikan menjadi sistem terbuka (open loop system) dan sistem tertutup (feedback loop system) (Sushil, 1993)
  • 14. PEMODELAN DAN SIMULASI 14  Law & Kelton (2000) menyatakan bahwa untuk mempelajari suatu sistem, dapat dilakukan dengan dua cara, pertama adalah eksperimen dengan menggunakan sistem aktual. Kedua, eksperimen dengan menggunakan suatu model dari sistem  Model dapat menjadi basis untuk investigasi eksperimental yang murah dan singkat dibanding mencoba bereksperimen pada sistem yang aktual. Model ilmu sosial butuh dimodelkan dalam sebuah sistem, tidak hanya komponen yang terisolasi dari sistem informasi umpan balik. Pengetahuan yang ada dapat menjadi bahan untuk memformulasikan model dinamis (Forrester, 1961)
  • 15. KLASIFIKASI MODEL 15 Klasifikasi Model (Forrester, 1961)
  • 16. MASALAH YANG DAPAT DIDEKATKAN DENGAN SISTEM DINAMIS 16 JENIS MASALAH JENIS MASALAH • Masalah yang mempunyai implikasi kebijakan; • Masalah dimana pengetahuan mengenai sistem adalah hal yang • Masalah yang ambigu dan buruk penting; strukturisasinya; • Masalah dimana beberapa orang • Masalah yang dapat mempunyai dilibatkan; dampak jangka panjang; • Masalah yang sifatnya selalu • Masalah yang mungkin berubah terhadap waktu; mempunyai umpan balik tinggi; • Masalah yang memerlukan • Masalah yang tidak linear dalam analisis baik kualitatif ataupun tingkat yang tinggi; kualitatif dan kuantitatif; • Masalah yang melibatkan • Masalah yang mungkin penundaan dan amplifikasi di melibatkan beberapa perspektif berbagai tingkatan; namun tidak berkonflik; • Masalah dimana dinamika sistem • Masalah yang membutuhkan adalah hal yang sangat penting; penjelasan sifat sistem dan bukan • Masalah dimana data tidak solusi normatif langsung. mudah didapat;
  • 17. Presentasi Tugas Akhir 17 Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri GAMBARAN UMUM INDUSTRI MIKRO DAN KECIL INDONESIA
  • 18. STRUKTUR EKONOMI 18 INDONESIA Sumber: Departemen Perindustrian RI (2009)
  • 19. STRUKTUR SEKTOR 19 INDUSTRI Sumber: Departemen Perindustrian RI (2009)
  • 20. KLASIFIKASI, JUMLAH USAHA, DAN JUMLAH TENAGA KERJA 20 Kode Jumlah Usaha Jumlah Tenaga Jenis Usaha KBLI (unit) Kerja (orang) 10 Industri Makanan 929.910 2.152.981 11 Industri Minuman 30.395 55.071 12 Industri Pengolahan Tembakau 53.169 361.748 13 Industri Tekstil 234.657 428.882 14 Industri Pakaian Jadi 276.548 657.960 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 32.910 114.495 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak 16 Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, 639.106 1.185.270 Rotan dan Sejenisnya 17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas 7.268 16.927 18 Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman 24.305 87.313 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 19.168 43.598 21 Industri Farmasi, Produk Obat dan Jamu 5.043 9.465 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 13.786 34.579 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 215.558 631.028 24 Industri Logam Dasar 1.553 4.120 25 Industri Barang Logam, kecuali Mesin dan Peralatannya 61.731 181.186 26 Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik 434 1.481 27 Industri Peralatan Listrik 199 1.121 28 Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl 1.540 5.325 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer 3.488 8.716 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 4.708 10.377 31 Industri Furnitur 107.166 279.320 32 Industri Pengolahan Lainnya 62.898 159.329 Sumber: Badan Pusat Statistik 33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan 7.184 16.968 (2011) TOTAL 2.732.724 6.447.260
  • 21. KEBIJAKAN BERKAITAN IMK 21 Kebijakan Pajak Kebijakan Kebijakan Alokasi Subsidi Anggaran Energi Kemenperin KONDISI IMK
  • 22. Presentasi Tugas Akhir 22 Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri PENGEMBANGAN MODEL
  • 23. KRITERIA PERFORMANSI 23 Jumlah IMK Kriteria Tenaga Produktivita Kerja Performan s IMK si Aliran Modal
  • 24. SUBSISTEM 24 Subsistem Produksi Bahan Baku dan Barang Modal Subsistem Produksi Barang Industri Subsistem Distribusi Barang Industri Subsistem Konsumsi Barang Industri Subsistem Tenaga Kerja Subsistem Lembaga Keuangan Subsistem Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Subsistem Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
  • 25. INTERAKSI SUBSISTEM 25 Prod. Bahan Produksi Distribusi Konsumsi Tenaga Lembaga Kementerian Kementerian DariKe Baku dan Barang Barang Barang Kerja Keuangan Keuangan Perindustrian Barang Modal Industri Industri Industri Material Prod. Bahan Baku dan Perintah Kapital Barang Modal Produksi Uang Perintah Barang Material Perintah Uang Perintah Perintah Uang Industri Distribusi Perintah Perintah Barang Material Uang Uang Uang Industri Konsumsi Perintah Perintah Barang Tenaga Kerja Uang Uang Uang Industri Tenaga Kerja Produksi Perintah Lembaga Uang Uang Uang Uang Keuangan Kementerian Informasi Uang Keuangan Perintah Perintah Kementerian Informasi Informasi Perintah Perintah Perintah Perindustrian Uang Uang
  • 27. DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL BAHAN BAKU DAN BARANG MODAL 27
  • 28. DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL PRODUKSI BARANG INDUSTRI 28
  • 29. DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL 29 SUBSISTEM DISTRIBUSI
  • 30. DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL 30 SUBSISTEM KONSUMSI
  • 31. DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL SUBSISTEM TENAGA KERJA 31
  • 32. DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL SUBSISTEM LEMBAGA KEUANGAN 32
  • 33. DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL SUBSISTEM KEMENTERIAN KEUANGAN 33
  • 34. DIAGRAM HUBUNGAN KAUSAL SUBSISTEM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 34
  • 35. KEBUTUHAN SUBMODEL 35 NO. KRITERIA PERFORMANSI SUBMODEL TERKAIT HUBUNGAN SUBSISTEM Pembentukan Permintaan Konsumen Distribusi, Konsumsi Produksi, Distribusi, LK, Bahan Baku Pembentukan Jumlah IMK Barang Modal 1 Pertambahan Jumlah IMK Produksi, Distribusi, Konsumsi, Bahan Perhitungan Besaran Pajak dan Insentif Baku Barang Modal, LK, Kemenkeu Produksi, Distribusi, Konsumsi, Perhitungan Subsidi BBM Kemenkeu Pembentukan Jumlah Tenaga Kerja IMK Produksi, Konsumsi, Tenaga Kerja Penyerapan Tenaga Kerja Pembentukan Upah Tenaga Kerja IMK Tenaga Kerja, Produksi, Konsumsi 2 IMK Tenaga Kerja, Produksi, Konsumsi, Perhitungan Kebijakan Program Kemenperin Pembentukan Modal ke IMK LK, Produksi, Bahan Baku Barang Modal 3 Aliran Investasi ke IMK Produksi, Distribusi, Konsumsi, Bahan Perhitungan Besaran Pajak dan Insentif Baku Barang Modal, LK, Kemenkeu Produksi, Distribusi, Bahan Baku Pembentukan Barang Modal Barang Modal, LK Produksi, Distribusi, Bahan Baku Pembentukan Ketersediaan Bahan Baku Barang Modal, LK Produksi, Distribusi, Konsumsi, Bahan 4 Produktivitas IMK Pembentukan Harga Agregat Baku Barang Modal, Tenaga Kerja, LK Produksi, Distribusi, Konsumsi, Bahan Perhitungan Besaran Pajak dan Insentif Baku Barang Modal, LK, Kemenkeu Tenaga Kerja, Produksi, Konsumsi, Perhitungan Kebijakan Program Kemenperin
  • 36. MODEL PEMBENTUKAN BARANG MODAL (KAPITAL) 36
  • 37. MODEL PEMBENTUKAN 37 KETERSEDIAAN BAHAN BAKU
  • 39. MODEL PEMBENTUKAN JUMLAH DAN PRODUKTIVITAS IMK 39
  • 40. MODEL PEMBENTUKAN PERMINTAAN KONSUMEN 40
  • 41. MODEL UPAH AGREGAT 41 TENAGA KERJA IMK
  • 42. MODEL PEMBENTUKAN JUMLAH 42 TENAGA KERJA IMK
  • 44. MODEL BESARAN PAJAK DAN 44 INSENTIF
  • 47. Presentasi Tugas Akhir 47 Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri PERILAKU DASAR MODEL
  • 48. KRITERIA PERFORMANSI IMK 48 Produktivitas Aliran Modal Jumlah Unit Jumlah Usaha Tenaga Kerja Kriteria Performansi
  • 49. JUMLAH IMK 49 Satuan dalam unit
  • 50. JUMLAH TENAGA KERJA 50 Satuan dalam orang
  • 51. TINGKAT PRODUKTIVITAS 51 Satuan dalam juta rupiah
  • 52. ALIRAN MODAL 52 Satuan dalam juta rupiah
  • 53. Presentasi Tugas Akhir 53 Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri PERANCANGAN KEBIJAKAN DAN HASIL
  • 54. SKENARIO KEBIJAKAN 54 Alokasi Untuk Instrumen Subsidi Energi Tarif PPh Tarif PPN Kemenperin Kebijakan Terhadap APBN Badan Terhadap APBN Eksisting 18% 28% 10% 0.15% Skenario 1 10% 28% 5% 0.15% Skenario 2 10% 10% 10% 0.15% Skenario 3 20% 28% 15% 0.10% Skenario 4 18% 28% 12% 0.35%
  • 56. TABEL JUMLAH IMK (UNIT) 56 SKENARIO AWAL SKENARIO 1 SKENARIO 2 SKENARIO 3 SKENARIO 4
  • 58. TABEL TINGKAT PRODUKTIVITAS (JUTA RUPIAH) 58 SKENARIO AWAL SKENARIO 1 SKENARIO 2 SKENARIO 3 SKENARIO 4
  • 59. ALIRAN MODAL IMK (JUTA RUPIAH) 59
  • 60. TABEL ALIRAN MODAL IMK (JUTA RUPIAH) 60 SKENARIO AWAL SKENARIO 1 SKENARIO 2 SKENARIO 3 SKENARIO 4
  • 61. JUMLAH TENAGA KERJA IMK (ORANG) 61
  • 62. TABEL JUMLAH TENAGA KERJA IMK (ORANG) 62 SKENARIO AWAL SKENARIO 1 SKENARIO 2 SKENARIO 3 SKENARIO 4
  • 63. TOTAL HASIL 63 Alokasi Subsidi Rata-rata Rata-rata Tarif Untuk Rata-rata Rata-rata Instrumen Energi Tarif Jumlah Tingkat PPh Kemenperin Aliran Modal Tenaga Kerja Kebijakan Terhadap PPN IMK Produktivitas Badan Terhadap (Juta Rupiah) (Orang) APBN (Unit) (Juta Rupiah) APBN Eksisting 18% 28% 10% 0.15% 2.880.770 193.845.622,38 68.385.613,54 6.806.165,38 Skenario 1 10% 28% 5% 0.15% 2.880.372 193.680.483,94 68.734.715,43 6.948.242,81 Skenario 2 10% 10% 10% 0.15% 2.884.659 191.438.078,38 68.098.096,46 2.879.945,31 Skenario 3 20% 28% 15% 0.10% 2.881.397 194.302.496,69 68.269.366,10 6.623.393,63 Skenario 4 18% 28% 12% 0.35% 2.871.897 191.240.496,06 68.681.665,06 5.063.482,75
  • 64. TOTAL HASIL (DALAM 64 PERSEN) Alokasi Subsidi Tarif Untuk Rata-rata Rata-rata Instrumen Energi Tarif Rata-rata Rata-rata PPh Kemenperin Jumlah Tingkat Kebijakan Terhadap PPN Aliran Modal Tenaga Kerja Badan Terhadap IMK Produktivitas APBN APBN Eksisting 18% 28% 10% 0.15% Acuan Acuan Acuan Acuan Skenario 1 10% 28% 5% 0.15% -0.01% -0.09% 0.51% 2% Skenario 2 10% 10% 10% 0.15% 0.13% -1.24% -0.42% -58% Skenario 3 20% 28% 15% 0.10% 0.02% 0.24% -0.17% -3% Skenario 4 18% 28% 12% 0.35% -0.31% -1.34% 0.43% -26%
  • 65. Presentasi Tugas Akhir 65 Sidang Sarjana Program Studi Teknik Industri KESIMPULAN DAN SARAN
  • 66. KESIMPULAN 66  Performansi sistem pengelolaan industri mikro dan kecil sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi dalam negeri. Adapun kondisi global tidak berpengaruh kepada industri mikro dan kecil, kecuali kondisi global tersebut memberikan pengaruh pada kebijakan pemerintah. Sehingga kebijakan pemerintahlah yang mempengaruhi performansi industri mikro dan kecil ini. Seperti yang terjadi pada 2008 dan 2009 mengenai pengaturan subsidi BBM  Kebijakan pemerintah yang cukup berpengaruh pada model yang dibahas dalam penelitian ini adalah besar subsidi energi (listrik dan BBM), besar Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan besar alokasi APBN untuk Kementerian Perindustrian
  • 67. KESIMPULAN 67  Berdasarkan hasil 4 (empat) skenario kebijakan, pengurangan subsidi BBM sebesar 8% menurunkan jumlah industri mikro dan kecil sebesar 0.01%, juga menurunkan tingkat produktivitas sebesar 0.09% – 1.24%.  Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menyebabkan penurunan pada aliran modal kepada IMK sebesar 0.17% dan juga penurunan jumlah tenaga kerja IMK sebesar 3% – 26%.  Adapun kenaikan alokasi APBN untuk Kementerian Perindustrian menyebabkan penurunan jumlah IMK sebesar 0.31%, penurunan tingkat produktivitas 1.34%, dan penurunan jumlah tenaga kerja 26%.
  • 68. SARAN 68  Penelitian lebih lanjut mengenai kebijakan industri mikro dan kecil nasional difokuskan pada penemuan skenario kebijakan yang selain menghasilkan kondisi IMK yang paling optimal, namun juga sehat untuk APBN  Penelitian lebih lanjut juga difokuskan pada dampak-dampak lebih rinci yang disebabkan oleh program kerja Kementerian Perindustrian dan kementerian yang terkait seperti Program Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja, Program Pengembangan Iklim Usaha, Program Perlindungan Tenaga Kerja, dan lain sebagainya.
  • 69. SARAN 69  Pemerintah agar menghindari pengurangan subsidi energi (listrik dan BBM). Lebih baik agar dipertahankan atau semakin ditingkatkan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan kebutuhan kepada energi meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Adapun untuk menyiasati beban APBN, pemerintah dapat menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ataupun mengurangi alokasi atas pengeluaran-pengeluaran yang menurut UUD 1945 tidak lebih diprioritaskan dibandingkan pemenuhan energi bagi masyarakat.
  • 70. 70 TERIMA KASIH
  • 71. DAFTAR PUSTAKA 71  Daellenbach, H.G., 1995. Systems and Decision Making: a Management Science Approach. New Jersey: John Wiley&Sons, Inc.  Departemen Perindustrian, 2009. Laporan Pengembangan Sektor Industri Departemen Perindustrian Tahun 2004 – 2009 [online]. Jakarta: Departemen Perindustrian. Didapat dari: http://www.kemenperin.go.id/ind/publikasi/laporan_sektor_ind ustri/2004-2009.pdf [Akses 4 Juli 2011].  Eriyatno, 1999. Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen (Jilid 1). Bogor: IPB Press.  Forrester, J.W., 1961. Industrial Dynamics. Massachusetts: The MIT Press.  Forrester, J.W., 1968. Principles of Systems. Cambridge: Wright Allen Press, Inc.  Forrester, J.W., 1969. Urban Dynamics. Massachusetts: The MIT Press.
  • 72. DAFTAR PUSTAKA 72  Giyanti, I., 2004. Kajian Kebijakan Makroekonomi Untuk Mendukung Pertumbuhan Industri Dengan Pendekatan Model Sistem Dinamis (Studi Kasus Industri Pada KBLI 251). Tugas Akhir. Institut Teknologi Bandung.  Haryani, E., 2000. Evaluasi Produktivitas Tenaga Kerja dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus di PT. Multy Garmenjaya). Tesis. Institut Teknologi Bandung.  Law, A.M., and Kelton, W.D., 2000. Simulation Modeling and Analysis. New York: McGraw-Hill, Inc.  Manetsch, T.J., and Park, G.L., 1977. Systems Analysis and Simulations with Application to Economic and Social Systems (Part I and II). Michigan: Michigan State University.  Masri, M., 2010. Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal Regional Terhadap Inflasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Periode 2001 – 2008). Tesis. Universitas Diponegoro.  Mursiti, 2008. Pengembangan Model Kebijakan Industri Komponen Otomotif. Tesis. Institut Teknologi Bandung.
  • 73. DAFTAR PUSTAKA 73  Partowidagdo, W., 2010. Mengenal Pembangunan dan Analisis Kebijakan. Bandung: Program Pascasarjana Studi Pembangunan ITB.  Parinussa, J. R., 1999. Pengaruh Investasi Pemerintah, Investasi Asing (FDI), dan Sumber Daya Manusia Terhadap Peningkatan Produktivitas Industri Pengolahan di Indonesia. Tesis. Institut Teknologi Bandung.  Rahmaputro, S., 2008. Kebijakan Sistem Logistik Beras Nasional. Tugas Akhir. Institut Teknologi Bandung.  Richardson, G.P., and Pugh, A.L., 1981. Introduction to System Dynamics Modeling with DYNAMO. Massachusetts: The MIT Press.  Rumekso, S., 2010. SBY: Target Pertumbuhan Ekonomi 7-7,7% di 2014 [online]. Surabaya. Didapat dari: http://www.surya.co.id/2010/08/16/sby-target-pertumbuhan- ekonomi-7-77-di-2014.html [Akses 4 Oktober 2010].  Samuelson, P.A., and Nordbaus, W. D., 1992. Macroeconomics. 14th ed. New York: McGraw-Hill, Inc.
  • 74. DAFTAR PUSTAKA 74  Sekaran, U., and Bougie, R., 2010. Research Methods for Business: a Skill-Building Aprroach. 5th ed. United Kingdom: John Wiley & Sons Ltd.  Suha, F.R., 2001. Analisis Pengaruh Kebijakan Ekonomi Makro Terhadap Pertumbuhan Sektor Manufaktur di Indonesia. Tugas Akhir. Institut Teknologi Bandung.  Sumantri, J., 2011. Ekspor Naik, Defisit dengan China Tetap Tinggi [online]. Jakarta. Didapat dari: http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/05/193241/4/2/ Ekspor-Naik-Defisit-dengan-China-Tetap-Tinggi [Akses 11 Juli 2011].  Sushil, 1993. Systems Dynamics: a Practical Approach to Managerial Problems. New Delhi: Willey Eastern Limited.  Sutarto, 2008. Pengembangan Model Kebijakan Sektor Industri Komponen Elektronika (KBLI 321) dengan Pendekatan Dinamika Sistem. Tesis. Institut Teknologi Bandung.
  • 75. DAFTAR PUSTAKA 75  Taroepratjeka, H., dan Widiarto., 1984. Penggunaan Fungsi Produksi Cobb-Douglass pada Analisis Sistem Produksi Citronella Di Jawa Barat. 17 (2). 11 – 32.  Warfield, J.N., 1990. A Science of Generic Design: Managing Complexity Through Systems Design (Vol. I & II). USA: Intersystems Publication.  __________, 2010. Soal Penolakan Kenaikan TDL Awal 2011. Rakyat Merdeka, 1 Oktober, h.15.  __________, Data Pokok APBN 2006 – 2012. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Jakarta: 2012.  __________, Data Pokok APBN 2005 – 2011. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Jakarta: 2011.  __________, Data Strategis BPS 2011. Badan Pusat Statistik. Jakarta: 2011.  __________, Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2011. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Jakarta: 2010.  __________, Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2012. Kementerian Keuangan Republik
  • 76. DAFTAR PUSTAKA 76  __________, Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta: 2010.  __________, Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta: 2011.  __________, Perkembangan Sektor Minyak dan Gas Bumi Nasional Periode November – Desember 2010. ReforMiner Institute. Jakarta: 2011.  __________, Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2010 Menurut Program, Kegiatan dan Jenis Belanja. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Jakarta: 2010.  _________, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Bank Indonesia. Jakarta: 2012.  __________, Statistik Minyak Bumi. Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM. Jakarta: 2012.  _________, Statistik Perbankan Indonesia. Bank Indonesia.