SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
Juni
 
    2011
 




       Melukis Warna-Warni
              




       Indonesia
       Roadmap Gerakan Politik KM ITB 2011 – 2012
        
       “Karena kami ingin agar setiap hela nafas kami membawa bangsa ini merenggut kembali takdir
       kejayaannya”
        




                                                                      Kabinet KM ITB 
                          Kementerian Koordinator Bidang Eksternal KM ITB 2011 ‐ 2012 
                                                                            Juni 2011
 




ROAADMAP GER
       P RAKAN POL
             N LITIK K ITB 2011
                     KM B     1
– 2012
KONDISI
      I AWAL (201
                10 – 2011) 

Berbicara mmengenai kampu terbaik bangs kita bukan be
                             us            sa,            erbicara mengen kampus deng input tebaik bukan juga berbicara
                                                                        nai          gan           k,
mengenai fa asilitas terbaik. Namun kita berrbicara mengena kampus yang paling besar m
                                                          ai            g            manfaatnya untu bangsa. Kare itu,
                                                                                                   uk           ena
tiada alasan bagi kita –mahasiswa ITB– unt tidak memikiirkan bangsanya dan berbuat untuk kebaikan In
           n                                tuk                         a,                         ndonesia.

Hingga tahu 2011, setidak
            un              knya kita bisa meembagi isu yang berkembang te
                                                           g             erkait kondisi ma Indonesia ke dalam dua kellompok
                                                                                         akro          e
isu: isu stra
            ategis dan isu kontemporer. K menyebut is strategis dikarenakan isu in menyangkut sektor-sektor st
                                            Kita           su                            ni                         trategis
bangsa dan berdampak langsung kepada m
           n                                masyarakat bany serta isu-ny bersifat eskala Contoh isu strategis adalah terkait
                                                           yak,          ya               atif.                    h
energi, indu
           ustri, pangan, lin
                            ngkungan, pendiidikan. Sedangk isu kontemp
                                                           kan           porer adalah isu cabang, yang b menjadi pe
                                                                                                       bisa         emantik
agar kita da membawa kea rah isu strate
           apat             k                egisnya.

Pertengahan 2010 kita diha  adapkan pada isu Kenaikan TD ataupun pad awal 2011 ke
                                                               DL,             da               emarin kita juga dihadapkan pa isu
                                                                                                               a              ada
Pembatasan Subsidi BBM. Kedua isu ini a
            n                                 adalah isu kont  temporer dimana bisa kita jadik pemantik te
                                                                               a               kan             erhadap isu yang lebih
strategis yaitu tentang tidak maksimalnya d
                            k                diversifikasi di Indonesia dan tida berdaulatnya bangsa ini atas energinya. Seh
                                                                               ak              a               s              hingga,
kita bisa meembawa isu stra ategis terkait diversifikasi energi dan revisi UU MMigas. Contoh lainnya mengena isu strategis d isu
                                                                                                                ai            dan
kontempore yang terjadi se
           er               elama awal 2010 hingga awal 20 bisa dilihat m
                                             0                 011             melalui tabel ber
                                                                                               rikut:

                    Bidang
                         g                                   Isu Strategis                     Isu Kontemp porer 2010 - 2011
                                                                                                      Evalua ACFTA
                                                                                                            asi
      Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
                       d                                   Anggaran IPTEK
                                                           A            K
                                                                                                       Krisis Pangan
                                                                                                            s
                                                                                                          Koorupsi
                                                             Moral Pejabat
                                                                                                    Gedung Baru DPR
                                                                                                            g
                                                                                                          Ceentury
                                                            Professionalitas
                                                            P
                     Politik
                           k                                                                        Gedung Baru DPR
                                                                                                            g
                                                          Ta Pemerintahan
                                                           ata                                         Kasus Gayus
                                                                                                          Ceentury
                                                          Pe
                                                           enegakan Hukum
                                                                        m
                                                                                                       Kasus Gayus
                                                                                                      Evalua ACFTA
                                                                                                            asi
                                                           Deindustrialisasi
                                                           D                                           Kenaiikan TDL
                                                                                                 Pembatasan Subsidi BBM
                                                                UMKM                                  Evalua ACFTA
                                                                                                            asi
                   Ekonom
                        mi
                                                                                                 Pembatasan Subsidi BBM
                                                                                                        IPO Garuda
                                                    Neoliberalisme Perekon
                                                                         nomian
                                                                                                    IPO Krakatau Steel
                                                                                                     Anggaran Defisit
                                                       Akse
                                                          esibilitas Pendidikan                          PP No. 66
                                                                                                         PP No. 66
                Sosial Bud
                         daya
                                                        Liberalisasi Pendidik
                                                                            kan                           RU PT
                                                                                                            UU
                                                                                                            RSBI
                                                                                                            R
                                                                                                       Kenaiikan TDL
                                                          Div
                                                            versifikasi Energ
                                                                            gi
                                                                                                 Pembatasan Subsidi BBM
            Pertahanan Ke
                        eamanan
                                                                                                       Kenaiikan TDL
                                                          Liberalisasi Energ
                                                                           gi
                                                                                                 Pembatasan Subsidi BBM
 


                                                                                                     Impo Beras
                                                                                                        or
                                                 Diversifika Pangan dan T
                                                           asi          Teknologi
                                                                                              Harga Cabai dan Kebutuhan
                                                                                                                      n
                                                               Pangan
                                                                                                       Pokok
                                                                                              Harga Cabai dan Kebutuhan
                                                                                                                      n
                                                       Kes
                                                         sejahteraan Peta
                                                                        ani
                                                                                                       Pokok
                                                Kedaulatan dan Kehormata Negara
                                                         n             an                       Kasus Kejjahatan TKW




TREND S
      SELANJUTNY
               YA 

Jika kita am trend selanjjutnya terkait isu strategis yang ada pada tiap bidangnya, isu kontemporer in akan terus menerus
           mati                             u            g               p                           ni
berulang hinngga ada perub  bahan berarti pa tiap bidangn sehingga is strategis yang sudah kita inv
                                           ada           nya,             su                         ventarisasi hilan atau
                                                                                                                     ng
tercapai. Se
           emisal diversifika energi tercap ataupun liber
                            asi            pai,          ralisasi energi hilang.

Dalam bidang IPTEK, isu strategis yang k sorot adalah terkait anggar IPTEK yang dianggarkan. P
                          s              kita            h              ran                         Pasalnya, setiap tahun
                                                                                                                   p
anggaran pa kementerian ini merupakan salah satu pos yang kecil. Jika pada tahun 20 kemarin sebanyak Rp.650,5 miliar,
           ada            n              n                              a              010                         5
tahun ini ha
           anya sebesar Rp.440,7 miliar. J
                                         Jumlah yang se  eharga sekitar 1-2 tower apartemen. Selama anggaran IPTEK masih
                                                                                                                   K
minim, maka selama itu pula isu daya saing industri bangsa yang lemah ma akan tetap ada.
           a                             g               a               asih

Dalam bidang Politik, isu sttrategis yang ak tetap disoro adalah moral dan professiona
                                            kan            oti                         alitas pejabat, ta pemerintaha dan
                                                                                                        ata            an,
penegakan hukum. Isu kor   rupsi yang dilakkukan para peja abat negara aka tetap menjad isu hangat ya menyita per
                                                                         an           di               ang             rhatian.
Pasalnya jik kita amati, se
           ka              etiap tahun setidaknya terjadi du kasus korupsi yang mencuat hingga ke mediia massa. Tidak hanya
                                                           ua                                                          k
itu, moral p
           pejabat seperti tidur ketika sidang, pejabat yan bermewah-mewahan, atau b
                           t                               ng                         berbicara yang t  tidak pantas jug bisa
                                                                                                                       ga
menyita perrhatian kita.

Selanjutnya dalam bidang Ekonomi, isu da saing indust bangsa dan kekuatan UMKM akan juga me
           a                             aya               tri                          M              ewarnai pergolak isu
                                                                                                                         kan
nasional. Beeberapa pekan yang lalu bahkan Menko Pereko
                          y               n               onomian Hatta R
                                                                        Rajasa menginstr ruksikan kepada Menteri Perind
                                                                                                        a               dustrian
dan Menteri Perdagangan untuk melakukan evaluasi terha
                          u                               adap kondisi per
                                                                         rindustrian pasca diberlakukan A
                                                                                         a              ACFTA, bahkan beliau
                                                                                                                        n
mengatakan bahwa bukan tidak mungkin p
            n                             perjanjian ini ak dibatalkan. H ini didukung dengan isu de
                                                          kan            Hal            g              eindustrialisasi, d
                                                                                                                         dimana
industri Indo
            onesia mengala pertumbuha minus mulai tahun 2004, hingga pada tahu 2009 pertum
                          ami            an                                              un            mbuhannya hany 2%.ya
Bahkan indu tekstil, kulit kayu, dan alas kaki mengalami pertumbuhan -5
            ustri                                                        5%.

Selain itu, liberalisasi ekonomi juga harus kita jadikan com
                                                           mmon enemy. H ini dikarenak akan ‘melum
                                                                           Hal            kan           mpuhkan’ kema   andirian
kita. Sehing lama kelama kita tidak lag berdaulat. Bay
           gga              aan             gi             yangkan, sebuah negara yang industri strategis
                                                                                                        snya tidak lagi dikuasai
penuh, ibara sebuah singa yang salah sat taringnya kero
             at             a              tu              opos. Itulah yang dialami Indone dengan IPO Krakatau Stee atau
                                                                                          esia          O                el,
IPO Garuda Indonesia. Ma
            a               asalahnya lagi, Indonesia belum seperti ma
                                                           mlah           acan yang ditak namun sudah kehilangan s
                                                                                         kuti,                           senjata
alamiahnya. Selama liberaliisasi masih terja aset-aset neg ini semakin lama akan sem
                                           adi,            gara           n              makin sedikit.

Dalam bidang Sosial Budaya, hal yang me   enjadi isu strate sejak kepen
                                                          egis          ngurusan Presid KM Shana Fatina, dan dite
                                                                                         den                             eruskan
oleh Preside KM Herry Dh
             en              harmawan adala mengenai liberalisasi pendid
                                          ah                            dikan dan aksesibilitasnya. Sete digagalkann UU
                                                                                                         elah             nya
BHP oleh M lantas buka berarti tanggu jawab pemerintah untuk m
            MK,             an            ung                          melaksanakan Le   etter of Intent (L dengan IMF akan
                                                                                                          LoI)            F
selesai. Libeeralisasi akan te terjadi, dan sekarang payu hukum yang menaungi pen
                             etap         n               ung           g                ndidikan tinggi di Indonesia ada PP
                                                                                                                         alah
No. 66 Tahu 2010 yang ba
             un              ahkan menempaatkan peran pem merintah “semam
                                                                        mpunya” dalam pengelolaan per     rguruan tinggi. S ini
                                                                                                                          Saat
sedang diba  ahas mengenai RUU PT, dan kita harus sam     ma-sama menga awal proses ini, agar tidak ada lagi celah leg
                                                                                          ,               a               galisasi
liberalisasi pendidikan di Indonesia, yang berpengaruh p  pula pada aksessibilitas pendidikan, terutama b bagi masyaraka tidak
                                                                                                                          at
mampu.
 


Bidang yang terakhir, yaitu Pertahanan Ke
           g                                 eamanan. Isu str
                                                            rategis terkait diiversifikasi energ di Indonesia b
                                                                                               gi             butuh untuk sela kita
                                                                                                                             alu
kawal setida
           aknya hingga ta  ahun 2025 (berd   dasarkan Bluepr Pengelolaan Energi Nasiona Pada tahun itu, target pemerintah
                                                            rint             n                 al).
adalah pemmakaian minyak bumi kurang da 20%, gas bu lebih dari 30%, batu bara lebih dari 33%, biofuel lebih da 5%,
                                              ari           umi                                                              ari
panas bumii lebih dari 5%, EBT lainnya leb dari 5%, dan CBM lebih dar 2%. Adapun k
                                              bih           n                ri               komposisi pemak kaian energi Ind
                                                                                                                             donesia
sekarang ini dapat kita lihat dari chart beriku
                                              ut.




Selama diveersifikasi energi Indonesia belum maksimal, ma saat itu pula kenaikan TDL dan kenaikan harga BBM masih akan
                                           m            aka           a
mendera kit Hal ini dikar
           ta.             renakan BBM da TDL masih b
                                            an          bergantung pada harga minyak dunia, dimana Indonesia –wa
                                                                                    k                          alaupun
penghasil m
          minyak– namun itu tidak signifikaan.

Isu liberalisa energi juga masih akan kita hadapi, hal ini dikarenakan k
             asi                          a                            kontrak-kontrak d
                                                                                       dengan pihak as masih akan terus
                                                                                                     sing       n
berdatangan Selama hal itu masih terjadi, k masih tidak akan berdaulat atas energi yang kita miliki.
             n.           u               kita                                         g

Selain itu, is strategis dive
             su             ersifikasi pangan dan teknologi p
                                            n               pangan akan sellalu menjadi isu strategis. Selam diversifikasi p
                                                                                                           ma              pangan
dan teknolo oginya masih be elum berkemban maka jangan heran bila kita masih kesulitan dalam swasem
                                            ng,             n                               n              mbada beras. S Sebagai
bukti, pada tahun 2010 kita harus mengim
                             a              mpor beras seba anyak 1,33 juta ton (senilai den
                                                                                           ngan Rp.29 Triliun). Sungguh ir ronis di
tengah juluk negara agra Padahal, tah 2008 dan 20 kita mengallami swasembad beras. Dalam hal ini, kesejah
             kan            aris.            hun             009                            da             m               hteraan
petani juga memainkan peranan penting, dimana kita bisa belajar ketika UU No. 12 Ta        ahun 1992 disah hkan, maka liberalisasi
sektor pang dimulai, dan petani beralih kepada tanam yang lebih m
             gan             n              h              man              menguntungkan ketimbang pad Kita tidak ma lagi
                                                                                           n               di.              au
mendengar petani Indonesia miskin dan pada akhirnya men     ninggalkan padi untuk ditanam.

 

WHAT TO
      O DO? 

Saatnya kita beralih dari medan kondisi ke medan aksi. S
           a              m              e              Sebuah rekayas dirancang di sini, karena kita sedang merek
                                                                         sa                         a            kayasa
sebuah banngsa, merekayas Indonesia. Sehingga, kita ha merancang bagaimana cara kita berbuat dan strategi apa yang
                           sa                           arus             g                                       a
akan kita buat dengan melihat kepada po otensi yang kita miliki, potensi m
                                                                         mahasiswa ITB pada khususny dan mahasisw se-
                                                                                                   ya            wa
Indonesia pada umumnya.

Pada hakikaatnya, dengan mengadopsi mo Triple Helix yang dikembangkan Henry Et
                           m              odel              x                            tzkowitz, kita bisa melihat bahw ITB
                                                                                                                         wa
sebagai perrguruan tinggi te
                           eknik dan centre of technology a
                                          e                  akan sangat era berhubungan dengan masyar
                                                                            at                            rakat ekonomi-in
                                                                                                                         ndustri.
Itulah meng
          gapa sekarang frame yang terb
                           f              bangun di benak mahasiswanya adalah ‘perusa
                                                            k               a           ahaan’, bukan p  pemerintahan, ataupun
LSM. Perinddustrian di Indon
                           nesia memegang peranan pentin Ibarat sebua mobil, industr adalah mesinn Perindustria yang
                                           g                ng.             ah          ri               nya.           an
baik akan be
           erdampak pada bergairahnya se   ektor riil yang meenjadi motor per
                                                                            rekonomian.
 


ITB sendiri mempunyai baanyak jurusan y yang berhubung langsung dengan perindus
                                                        gan                            strian. Jika kita melihat pada iindustri
manufaktur saja, maka juru
                         usan-jurusan ya terkait ke d
                                        ang             dalamnya, dianta
                                                                       aranya adalah T  Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik
Penerbanga Teknik Material, Teknik Fisik Teknik Kimia dan banyak ju
            an,                          ka,             a,             urusan lain di FTI, STEI, SF, SITH, SBM, dan FSRD.
Melihat pad besarnya pot
            da           tensi ini, maka isu perindustrian yang telah dibangun pada ke  epengurusan He Dharmawan akan
                                                                                                        erry
tetap di lanjutkan.

Potensi lain
           nnya di ITB adallah adanya jurus yang terkait dengan kondis natural resour
                                          san            t               si             rces Indonesia. Jika melihat pada sub
bahasan se  ebelumnya, isu tentang energi ini akan mas sangat hang Hal ini me
                                                       sih                gat.          enjadi peluang bagi kita untuk turut
berkontribus dalam mereka
            si              ayasa Indonesia Teman-teman di jurusan sep Teknik Perm
                                          a.           n                 perti          minyakan, Teknik Pertambanga dan
                                                                                                                      an,
jurusan lain di FTTM, FITB atau fakultas lainnya. Untuk iitu, isu Energi y
                           B,                                            yang telah diban
                                                                                        ngun pada kepeengurusan Izul, SShana,
Yusuf, dan HHerry tetap akan dilanjutkan.
                           n

Terakhir, isu yang akan kita bawa lagi adalah isu yang hin
            u              a                                           masih hangat, ya pendidikan. Aksi ITB untuk semua
                                                         ngga sekarang m              aitu
bukan meru  upakan akhir, namun awal bagi p
                                          pengawalan mahasiswa terhada isu pendidika tidak hanya d kampus, namu juga
                                                                        ap            an,            di               un
dalam tatara nasional. Ha ini karena kita sendiri adalah objek sekalligus subjek pendidikan, yang seha
             an            al            a                              s                            arusnya kritis terhadap
arah pendiddikan nasional kita.

Lebih lanjut mengenai pe
           t,           enjabaran langka yang akan kita lakukan ter
                                        ah                             rhadap empat iisu ini (Industri, energi, panga dan
                                                                                                      ,             an,
pendidikan) selama setahun ke depan, akan dijabarkan dalam tabel berikut
                         n                                             t.
 




                                                                                                                          How to?
      Subbidang            Isu St
                                trategis                   Capaian
                                                                                        Sosial Politik
                                                                                        S                              Kajian Strategi
                                                                                                                                     is               Hubu
                                                                                                                                                         ungan Luar

                                                                                                                   Himpun kajian ma
                                                                                                                                  assa             Pelihara jaringan: DPR
                                                                                 Bangun A
                                                                                        Afiliasi: BEM-SI, API,      kampus: MTI, HM
                                                                                                                                  MM,             Komisi VI, Pelaku industri
                         Deindus
                               strialisasi
                                                                                     APIN
                                                                                        NDO, HIPMI, dll           HIMATEK, KMPN, HATI,              (asosia Menkop,
                                                                                                                                                           asi),
                                                                                                                        KSEP, dll                    Menpe Mendag
                                                                                                                                                           erin,
                                                   Pembatalan/penanggguhan
        Industri
                                                      perjanjian ACFTA
                                                                     A             RDP ke DPR dan Menko
                                                                                        e                        Bangun Roadmap: High cost
                              UM
                               MKM
                                                                                       Pe
                                                                                        erekonomian               economy, deindustriialisasi
                          Neolibe
                                eralisme                                          Petisi ta
                                                                                          anda tangan jika ()
                          Perekoonomian                                            maka () terkait ACFTA

                                                                                                                    Himpun kajian ma
                                                                                                                                   assa            Pelihara jaringan: DPR
                                                                                   Bangun Afiliasi: BEM-SI,
                                                                                        n
                                                                                                                  kampus: PATRA, TEERRA,              Komis VII, LSM,
                                                                                                                                                           si
                                                                                   REFOORMINER, IRESS
                        Diversifik Energi
                                 kasi                                                                               GEA, HATI, PSIK dll
                                                                                                                                   K,               Kement  terian ESDM

                                                                                      RDP ke DPR dan                  Bangun Roadma    ap:
                                                                                     Kem
                                                                                       menterian ESDM              Liberalisasi, diversiifikasi
    Energi - Pangan                                    Revisi UU Migas
                                                                     s
                                                                                                                 Follow up Komunitas Energi
                                                                                                                                    s
                                                                                   Ke-MK Judicial Review
                                                                                       K:                            Nasional Mahasis
                                                                                                                                    swa
                        Liberalis Energi
                                sasi                                                                                      Indonesia

                                                                                  Bangun partisipasi: aksi isu
                                                                                        kontemporer
                                                                                        k
                                                                                   Bangun afiliasi: BEM-SI,         Himpun kajian ma
                                                                                                                                   assa            Pelihara jjaringan: LSM,
                      Aksesibilita Pendidikan
                                 as
                                                                                           Kobar                         kampus                      BEM, Pemerintah
                                                Re PP No. 66 Tahun 2
                                                 evisi               2010 atau
      Pendidikan                                                                      RDP ke DPR dan
                                                       Pengawalan RUU PT                                             Bangun roadma    ap:
                      Liberalisas Pendidikan
                                si                                                  Kemen
                                                                                        ntrian Pendidikan
                                                                                                                 aksesibilitas dan liberalisasi
                                                                                          Nasional
 


NATION  ENGINEERI
                ING 

Sekarang m kita tanya ke dalam hati kita masih rinduka kita dengan k
            mari           e              a,           ah             kebesaran mahaasiswa? Ketika penguasa pongah dan
bebal meng  ggunakan tangan besinya, seket itu mereka tu ke jalan un mengajak se
                          n              tika          urun          ntuk           ebanyak-banyak  knya masyaraka untuk
                                                                                                                   at
kritis. Ketika undang-undan yang ada ma menindas r
             a            ng             alah          rakyat, maka meerekapun berkonsolidasi, berafiliasi, dan memb
                                                                                                                   bangun
sebuah kekuatan besar, berrgelombang-gelo ombang untuk m
                                                       menghantam hal tersebut.

          siswa yang dahu juga ikut men
Kini, mahas              ulu            nentukan arah p            bangsa, hanya sibuk dengan bangku kuliahnya, tugas-
                                                      perkembangan b
tugasnya, ponsel-ponselnya laptop-laptopn dan lainnya. Kedepannya, h ini tidak boleh lagi terjadi, ma
                         a,             nya,                       hal                              ahasiswa harus segera
          pada perannya sebagai kontrol s
kembali kep              s              sosial.

Sebagai penjelasan, selain dari subbidang tersebut, kita te akan meng
                                                          etap                      hadap semua isu yang berkemb
                                                                    gambil sikap terh                               bang di
masyarakat Sebagai conto pornografi, ko
          t.             oh:             orupsi, dan lainn Hanya saja, untuk isu eska
                                                          nya.                      alatif, kita nantiny akan berfokus pada
                                                                                                       ya
empat bidan tersebut. Semoga langkah ini bermanfaat b usaha perb
           ng                                             bagi      baikan bangsa d masyarakat ini. Salam cinta untuk
                                                                                    dan                             a
perdamaian dan perjuangan
         n                n.
 


PLATFOR
      RM ESKALA SI ISU INDU
                          USTRI KM IT
                                    TB 2011 – 2 012  

KONDISI
      I PERINDUS
               STRIAN IND ONESIA 19 67 – 2004




Situasi dunia ke depan dih
                         hadapkan pada berbagai tantanngan ekonomi, semakin terbata
                                                                                  asnya energi minyak bumi, kemmajuan
teknologi ya menjadikan daya saing mu produk tidak bisa bertahan lama, ditambah lagi dengan lib
           ang                          utu                                                    beralisasi perdag
                                                                                                               gangan
yang akan dihadapi, bahk isu lingkun
                         kan            ngan turut menndorong gerakan masyarakat dunia untuk m mencegah penge  elolaan
lingkungan y
           yang merusak kualitas kehidupa masyarakat.
                        k               an

Sejak tahun 1967 hingga 2004 struktur perekonomian Indonesia men
             n                                                               ngalami peruba ahan yang signifikan. Perlahan n-lahan
kontribusi ssektor industri te
                             erhadap PDB s semakin mening  gkat hingga dar 7.3% hingga 28.1%. 1 Sebalik
                                                                             ri                            knya, sektor pertanian
menurun da pertambanga cenderung k
            an              an             konstan. Indones mulai lepas landas dari negara agraris me
                                                            sia                                             enjadi negara in
                                                                                                                           ndustri.
Industri-indu berkemban di Indonesia, baik yang investasi asing, ataupun investasi d
            ustri           ng                                                               dalam negeri. B
                                                                                                           Beberapa industri yang
menjadi ung ggulan Indonesia saat itu adalah tekstil, garmen, alas kaki, rotan dan lainnya.
                             a             h                                 n,




Infrastruktur juga mengalami perkembang yang sanga signifikan dalam rentang wa
            r                           gan           at                          aktu tersebut. JJalan-jalan raya mulai
                                                                                                                 a
dikembangk  kan, jalan tol dibangun, beberapa pelabuhan laut dikemba
                           d                          n            angkan, jaringan listrik, gas, d air juga se
                                                                                  n               dan            emakin
dikembangk  kan.




                                                                 
1   Departemen Perindustrian RI Laporan Pengem
             n                I.             mbangan Sektor In
                                                             ndustri 2004 – 200 2009
                                                                              09.
 




KONDISI
      I PERINDUS
               STRIAN IND ONESIA 200
                                   04 – 2009




Namun seja 2004 hingga 2009, kontribus sektor industr terhadap PDB semakin menu
             ak                           si              ri              B                unjukkan tren peenurunan. Departemen
Perindustria RI melaporka bahwa kontrib sektor indus terhadap PD menurun dari 28,1% menjadi 27,34%. Tidak hanya
            an             an             busi             stri           DB                                              k
itu, sektor in
             ndustri semakin menunjukkan peertumbuhan min dari 6,38% di tahun 2004, m
                                                          nus,                             menjadi 4,60%; 4,59%; 4,67%; 3,66%;
dan 2,31% pada tahun 200 Melihat keny
                            09.           yataan ini, banya pengamat ek
                                                           ak              konomi mengind  dikasikan terjadinya “deindustria
                                                                                                                           alisasi”.
Hal ini juga ditunjukkan dengan penurunan kapasitas terp
                                          n               pasang industri d 80% menjadi 60%, penurunan jumlah unit usaha
                                                                           dari
industri skalla sedang dan besar, dan penur
                                          runan signifikan dari indeks prod
                                                                          duksi industri sed
                                                                                           dang dan besar.2.

Deindustriallisasi yang terja semakin diperparah dengan sejumlah perd
                            adi                            n              dagangan bebas yang diikuti o Indonesia, seperti
                                                                                          s            oleh
ASEAN – C   China Free Trade Agreement (A  ACFTA), Indones – Japan Eco
                                                           sia            onomic Partners Agreement (IJ-EPA), dan la
                                                                                         ship                          ainnya.
Industri kita ibarat menghad lawan berat semacam Chin dan Jepang y
                            dapi             t             na             yang perindustriannya sudah sa
                                                                                                       angat mumpuni. United
Nations Ind dustrial Develop
                           pment Organizat   tion (UNIDO) mmelaporkan bahwa China menduduki posisi p   pertama dalam kinerja
industri di A Timur dan Tenggara, seda
            Asia             T             angkan Indonesia pada urutan k
                                                            a             ke-38. Tidak han itu, pertumb
                                                                                         nya           buhan nilai eksp dan
                                                                                                                      por
impor Indon nesia dalam lima tahun terakhir t
                           a                tercatat 11,50% berbanding 24,4
                                                                          47%.



BEBERAP
      PA CONTOH
              H 




Memang tidak semua ca      abang
industri              meng galami
deindustrialisasi. Namun, gejala
                            g
umum me     enunjukkan bahwa
                           b
walaupun tidak semua, industri
yang                  mengalami
deindustrialisasi jauh lebih
banyak dibaandingkan yang tidak
mengalami        deindustrialisasi.
Tabel berikut adalah laju
pertumbuha industri 200 –
           an               04
2009. Data ini diambil dari
            a
Badan Pusa Statistik RI. Kita dapat meliha mana bahwa h
           at              K             at            hanya industri b
                                                                      barang kayu dan hasil hutan yan menunjukkan gejala
                                                                                      n             ng          n
pertumbuha yaitu terus menanjak dari -2,07% sampai 2,44%. Indu
           an,                                                         ustri alat angku mesin, dan peralatan men
                                                                                      ut,                       ngalami
pertumbuha konstan, yaitu sekitar 9,7% da
           an              u             alam beberapa t
                                                       tahun tersakhir.

Sisanya, ma ayoritas cabang industri menga
                          g                                           anan, minuman, tembakau, tek
                                         alami penurunan. Industri maka                           kstil, barang kulit, alas
kaki, kertas, barang cetaka pupuk, kimia barang dari ka
                          an,           a,             aret, semen, ba
                                                                     arang galian non logam, logam dasar, besi, bajja, dan
                                                                                    n
lainnya.


                                                                 
2   Ibid
 


KONDISI
      I 2010 – 20 11  




Sampai saa ini bangun ind
           at             dustri di Indones masih disoko Industri bes sekitar 70%, sisanya industr kecil dan menengah.
                                          sia             ong          sar                            ri
Dari posisi t
            tersebut, 45% merupakan indus berbasis sum daya alam (
                          m               stri           mber           (resources base industries), 17 merupakan iindustri
                                                                                      ed              7%
padat tenag kerja (labour intensives indu
            ga            r               ustries), sedangk sisanya ters
                                                          kan           sebar antara ind
                                                                                       dustri padat mo dan industri padat
                                                                                                      odal
teknologi. O karenanya, pengembangan industri perlu d
           Oleh                           n              diarahkan demi t
                                                                        tercapainya kese
                                                                                       eimbangan pera antara industr kecil-
                                                                                                      an           ri
menengah dan industri be  esar. Demikian pula industri ya berbasis pa
                                                          ang           adat modal dan teknologi haru lebih didoron dan
                                                                                       n              us           ng
difokuskan uuntuk menyeimbbangkan dengan industri yang berbasis Tenaga Kerja dan Sumb Daya Alam.
                                          n                                            ber

Ditinjau darii persebaran wila
                             ayah, sebanyak 73,5% industri besar masih terk
                                                                          konsentrasi di P
                                                                                         Pulau Jawa, sisanya di luar Pulau Jawa
                                                                                                                          u
dan Bali. Lookasi industri un Pulau Jawa, terbanyak be
                             ntuk                         erada di Jawa BBarat sekitar 27,52% sebesar 1  19,6% berada d Jawa
                                                                                                                        di
Timur sedan  ngkan di luar Pu Jawa, terko
                            ulau          onsentrasi di Sumatera, kurang lebih 18,37%. P  Persebaran Indu di Kawasan Timur
                                                                                                         ustri           n
Indonesia ssebesar 2,74% berlokasi di Pula Sulawesi, Ma
                            b              au              aluku dan Papua. Perkembanga ekspor nasio selama tiga tahun
                                                                                          an             onal            a
terakhir seb
           belum krisis 2009 menunjukkan peningkatan yang menggembir
                             9                                           rakan. Total realisasi ekspor pad tahun 2007 t
                                                                                                         da              tercatat
                                                                                   sebesa US$ 114.10
                                                                                          ar             00,89 juta men  ningkat
                                                                                   13,20% dari tahun 2
                                                                                         %              2006 dan pada tahun
                      Summbangan Industtri                                         2008 pertumbuhan ekspor men           ningkat
                                                                                   sebesa 20,09% deng nilai sebesa US$
                                                                                          ar             gan             ar
                        Indonesi
                               ia (PDB)                                            137.0220,42 juta.

                                                                                   Perkem
                                                                                        mbangan Impor nasional selam tiga
                                                                                                                     ma
                                                                                   tahun terakhir juga m
                                                                                                       mengalami penin
                                                                                                                     ngkatan
                                                        Ba
                                                         asis SDA                  yang tinggi. Total immpor Indonesia pada
                                                                                                                     a
                38%                 45%                                            tahun 2
                                                                                         2007 sebesar US$ 74.473,43 juta atau
                                                        Pa
                                                         adat Tenaga Ke
                                                                      erja         meninggkat 21,96% d dari tahun 200 dan
                                                                                                                     06
                                                                                   pada tahun 2008 pertumbuhan impor
                       17%
                         %
                                                                                   meninggkat sebesar 7 73,48% dengan nilai
                                                        Pa
                                                         adat Modal dan
                                                                      n 
                                                                                   sebesa US$ 129.197,31 juta. Kond ini
                                                                                         ar                           disi
                                                        Te
                                                         eknologi
                                                                                   menunnjukkan terjadi peningkatan impor
                                                                                   sebesa 3,32 kali.
                                                                                         ar

                                                                                    Pemicuunya adalah pe
                                                                                                       eningkatan impo pada
                                                                                                                     or
kelompok TTPT, Kulit dan alas kaki, Biji Tem
                                           mbaga dan pera alatannya serta PPermata dan Peerhiasan. Permas
                                                                                                        salahan yang diihadapi
dalam meng gembangkan ind dustri lebih lanju ke depan ant
                                           ut              tara lain: lemahn prasarana d sarana, keterbatasan berpr
                                                                           nya            dan                          roduksi
barang seteengah jadi dan komponen di d    dalam negeri; keeterbatasan industri berteknolo tinggi; kesen
                                                                                         ogi           njangan pemban ngunan
daerah; kete
           erbatasan penguasaan pasar d    domestik; ketergantungan ekspo pada beberap komoditi dan negara tujuan; belum
                                                                           or            pa            n
kuatnya per Industri kecil dan menengah.
          ran



KONDISI
      I PASCA PEM
                MBERLAKU AN ASEAN‐
                                 ‐CHINA FRE
                                          EE TRADE A REA (ACFTA
                                                              A) 




ACFTA, me eskipun baru dib
                         berlakukan pada tahun 2010, na
                                       a               amun penandatanganan perjanjian sudah dilak
                                                                                                 kukan sejak Nov
                                                                                                               vember
2004. Selam rentang tahun disepakatinya perjanjian dan p
          ma                                           pemberlakuan, P
                                                                     Pemerintah Indo
                                                                                   onesia mengakui bahwa meman tidak
                                                                                                               ng
 


mempersiap  pkan strategi khusus dan terenc
                                          cana untuk menghadapi era ini. Hal ini diakui oleh Menteri Periindustrian MS HHidayat.
Meskipun P Pemerintah Indonesia telah men ngusulkan untuk melakukan ren
                                                        k              negosiasi untuk 228 pos tarif pr  roduk yang berp potensi
injuries agar pengenaan be ebas bea masuk dapat ditunda p
                                                        pelaksanaanya, namun sayangn hal itu tidak b
                                                                                        nya              berjalan dan Ind
                                                                                                                        donesia
terpaksa ha terus berjala dengan mekanisme ACFTA. Ini berarti, seja awal Indonesia tidak siap, da ACFTA dinila cacat
           arus             an                          .              ak                              an               ai
bagi Indoneesia.

Hasil evalua dua tahun pemberlakuan A
           asi            p               ACFTA Kemente   erian Perindustriian menyatakan bahwa enam p
                                                                                        n              produk injuries karena
ACFTA, yaitu industri tekstil dan produk tek
                                           kstil/TPT, makan dan minuma elektronik, alas kaki, kosmet serta industr jamu.
                                                          nan             an,                          tik,           ri
Nyatanya keekhawatiran ma ayoritas publik In
                                           ndonesia benar dalam menilai ddampak ACFTA. Sejak 1 Januari 2010, ketika A
                                                                                         .                             ACFTA
diberlakukan hingga saat ini, produksi industri nasional mmenurun sampai 50 persen kar  rena kalahnya p
                                                                                                      persaingan, khus susnya
pada produk usaha kecil da menengah, di pasar dalam ne
           k              an                              egeri.

Akibatnya aadalah sektor inddustri terpaksa m
                                            memangkas jum tenaga kerja hingga 20 per
                                                         mlah            a            rsen. Padahal, p
                                                                                                     pertambahan an  ngkatan
kerja baru m
           mencapai dua ju per tahun. Itu berarti jumlah pengangguran terus meningka dari 8.9 juta p
                           uta                                                       at              pada 2009 menjadi 9.2
juta orang p
           pada tahun ini (2
                           2011). Begitupula dalam hal nera perdagangan Indonesia teru menurun. Seb
                                            a             aca                        us              bagai contoh, jik pada
                                                                                                                     ka
2006 Indone masih meniikmati surplus USD39,7 miliar da perdagangan tahun ini Indon
           esia                                           ari           n,           nesia hanya men ndapatkan keuntungan
sebesar US SD22,1 miliar. Tergerusnya su    urplus perdagangan itu, diseb
                                                                        babkan oleh kia timpangnya neraca ekspor
                                                                                      an                              r-impor
Indonesia dan China. Pada 2000-2007 nera perdagangan Indonesia-China masih seimb
                                            aca                                      bang, tapi lambatt-laun Indonesia malah
                                                                                                                     a
mengalami defisit.3 

Pada 2010 saja, defisit pe
                         erdagangan Indo
                                       onesia dengan China sudah m  mencapai USD 7 miliar. Data itu menunjukkan begitu
                                                                                                  u
derasnya ar barang dan jasa dari China yang masuk ke Indonesia, mula dari remeh-tem seperti pen hingga barang yang
          rus             j                                          ai           meh            niti
sesungguhn sudah banya di negeri ini (E
          nya            ak            Editorial MI, Jum 29 April 2011
                                                       mat           1).

Kementerian Perindustrian telah mengevalluasi tujuh jenis produk industri yakni besi dan baja, tekstil dan produk tekstil (TPT),
                                                                                                         n
kosmetika, mainan anak, alas kaki, lampu, dan loudspeaker. Dirjen Basis Industri Manufa aktur (BIM) Kem menterian Perind
                                                                                                                       dustrian
(Kemenperin) Panggah Susanto mengatak   kan, dari tujuh produk tersebut terdapat lima jenis produk ut
                                                                        t,                               tama yang men  ngalami
lonjakan imp yang signifik Kelima prod itu adalah be dan baja, TPT mainan anak, kosmetika, dan alas kaki. 
           por           kan.           duk              esi             T,             ,               n

Berdasar da Badan Pusa Statistik (BPS) selama Febru 2011 perdag
           ata            at            ),           uari            gangan Indonesia dengan China juga mencatat defisit
                                                                                                 a             t
US$ 324,5 juta. Defisit ner
                          raca perdaganga nonmigas de
                                        an           engan China pa periode Januari-Oktober 20 mencapai US$ 5,3
                                                                     ada                        010
miliar. Angk itu mengalam peningkatan s
           ka            mi            sebesar US$ 1,4 miliar dibandin
                                                     4               ngkan periode ya sama tahun 2009 senilai U 3,9
                                                                                    ang          n            US$
miliar.



CAPAIAN
      N YANG DIH
               HARAPKAN 




Capaian ya diharapkan dalam eskalas isu industri ini pada dasar
          ang                              si                         rnya adalah kes
                                                                                    siapan perindus
                                                                                                  strian nasional dalam
menghadap liberalisasi pe
          pi              erdagangan. Buk anti pada liiberalisasi perda
                                           kan                        agangan, namun lebih kepada kesiapan kita ssemua.
Oleh karena itu, capaian konkrit yang dihara
          a                                apkan adalah pe
                                                         enangguhan sem
                                                                      mentara ACFTA.




                                                                 
3   Badan Pusa Statistik. http://w
             at                  www.bps.go.id
 




ESKALASI ISU I NDUSTRI 
E




 

                               Mei                   Juni               Juli               Agustus           September
                                                                                                             S                   Oktob
                                                                                                                                     ber           November           Desember            J
                                                                                                                                                                                          Januari           Februari           Maret
            Eskalasi
                           1   2     3   4   1   2    3     4   5   1   2      3   4   1    2   3    4   1   2   3   4   5   1    2   3    4   1     2   3    4   1   2   3   4   5   1    2   3    4   1    2   3     4   1   2   3   4

    Industri

        Persiapan Kajian
        Pengangkatan
        Opini
        Audiensi ke
        Depdag dan
        Menko




Keterangan:
K

        •       Persiapan dan kajian isu strate industri-ekonomi akan dimulai sejak bulan Juli 2011, da akan distop dahulu untuk diisi isu ene sekitar bulan Ag
                                              egis                                 k                   an                                      ergi           gustus-Oktober
                2011. Kajia akan dilanjutkan la pada November-D
                          an                  agi               Desember 2011.
        •       Pengangka opini, berupa ak penyikapan ke ma
                           atan               ksi                asyarakat (metode tiidak hanya demonstr
                                                                                                       rasi) akan dilakukan sekitar bulan Janua 2012 (Momentum Kenaikan TDL
                                                                                                                                              ari
                2012 dan Evaluasi 2 Tahun ACFTA). Pengangkatan opini selanjutnya ad pada pekan ketiga Februari 2012 (Mom
                           E                                    n                  da                  a                   mentum Hari Pekerja Nasional).
                                                                                                                                              a
        •       Akan ada audiensi dan tuntutan terkait penangguhan ACFTA kepada D
                           a                                                        Departemen Perdaga angan dan Kementerian Koordinator Bida Perekonomian. Rencana akan
                                                                                                                                               ang
                kita lakukan pekan pertama dan kedua Februari 201
                           n                  n                 12.
        •       Pekan keem Agustus dan pe
                           mpat               ekan pertama Septem 2011 adalah libur Idul Fitri.
                                                                mber
        •       Pekan kedu dan ketiga Maret 2012 akan diisi den
                            ua                                  ngan SIMPOSIUM GERAKAN POLITIK M       MAHASISWA 2011 – 2012. Di sana kita akan mengevaluasi gerakan politik
                selama sa tahun ke belak
                           atu                kang dan merencan nakan format gerak  kan politik satu tah
                                                                                                       hun ke depan bers   sama dengan mah    hasiswa BEM Selur
                                                                                                                                                              ruh Indonesia.
 


 

PLATFOR
      RM ESKALA SI ISU ENER
                          RGI KM ITB  2011 – 201 2  

PARADIG
      GMA AWAL
             L PENGELOL
                      LAAN ENER GI INDONE SIA 




Berbicara m
          mengenai penge elolaan energi di Indonesia, kita tidak bisa men
                                                         a              nempatkan ener hanya pada bidang perekon
                                                                                     rgi                         nomian.
Karena jika hanya itu saja yang dipertimb
                         a               bangkan, pastinya Pasal 33 UU 1945 akan dihapuskan. Te
                                                                        UD                       erlebih lagi, para
                                                                                                                  adigma
perekonomian kita adalah paradigma pasar bebas yang libe
                         p               r               eral.

Namun, Pas 33 UUD 194 yang hingga s
           sal           45           sekarang menjad jiwa pengelola energi Indon
                                                     di            aan           nesia masih teta kokoh tertulis dalam
                                                                                                ap             s
UUD 1945. Bahkan, banyak pihak sangat mengelu-elukan pasal ini karen memang men
                                                    n              na            njadi pembeda aantara sistem ekkonomi
Indonesia ddengan sistem ekonomi libera Perbedaann adalah bah
                                      al.           nya            hwa pengelolaa energi di In
                                                                                an              ndonesia tidak hanya
mempertimb bangkan aspek ekonomis, namun juga aspek k
                                                    kedaulatan nega yang diejaw
                                                                   ara,         wantahkan dalam perspektif keta
                                                                                               m               ahanan
nasional. Se lagi, itulah bedanya.
           ekali          b

Perspektif k
           ketahanan nasio dalam energ bermakna bahwa energi haru tersedia seca berkesinamb
                         onal         gi                            us             ara           bungan serta dib
                                                                                                                barengi
dengan kem mampuan daya beli masyaraka
                                     at. 4 Bahasa bisnisnya adalah ko
                                                                    olaborasi antara energi yang m
                                                                                   a             mencukupi dan murah.
Pasal 33 UU 1945 menegaskan bahwa ne
           UD                        egara berkewajib mewujudkan hal tersebut.
                                                      ban           n

                                                                              Lebih teknisny Pasal 33 UUD 1945 m
                                                                                             ya,                           mengisyaratkan bahwa
                                                                              memang aspe pengawasan dan pemegang kuasa miner dan
                                                                                            ek                                            ral
                                                                              pertambangan ada pada negara, dalam hal ini pemerintah. Itulah
                                                                                                                                           .
                                                                              makna kedaula energi, yang berkaitan dengan energi jika d
                                                                                            atan                                           ditinjau
                                                                Kem
                                                                  mampuan     dari aspek keta
                                                                                            ahanan nasionall. Satu lagi, dari aspek ekonomi, Pasal
       Terseddia                                                 daya beli
                                                                 d
                                                                maasyarakat   33 UUD 1945 juga mensyaratkan bahwa pelaksanaan usaha
                                                                                                                           a
      berkesinam                                                              harusnya dilakuukan oleh perus sahaan negara. SSederhananya, negara
        bungaan
                                                                              sebagai pemilik mineral right, p
                                                                                             k               pemerintah pemegang hak atas mining
                                                                              right, dan peru
                                                                                            usahaan negara sebagai pemeg    gang pelaksana usaha
                                                                              pertambangan (economic right   t).
                                         Ketahan
                                            an                                Hal inilah yaang menjadi paradigma awall pengelolaan energi
                                          Energi
                                          E                                   Indonesia. Tenntunya, yang k maksud pa
                                                                                                         kita          aradigma awal adalah
                                                                              bahwa sebelu dilakukan amandemen, inilah yang m
                                                                                            um                                      menjadi
                                                                              semangat filoso pengelolaan energi Indones
                                                                                            ofis         n             sia.



                                                                              KONDISI F AKTUAL PE NGELOLAA N MIGAS 




Kenyataann paradigma pengelolaan mig nasional ma terlalu berfo
         nya,                        gas          asih                       gutamaan ekspo dalam dalam bentuk
                                                                okus pada peng            or
bahan menntah untuk men
                      ncapai target pe
                                     enerimaan nega (material). Indonesia masih memandang bahwa migas adalah
                                                  ara

                                                                 
4   Sutadi Pudjo Utomo. Format dan Wujud Keber
                                             rpihakan Negara D
                                                             Dalam Pengelolaa Migas di Berbag Negara. 2010
                                                                            an              gai
 


komoditas y  yang membawa keuntungan dan pendapatan ya besar bagi k
                                             n              ang             keuangan negara Padahal, hakiikat dari sumber energi
                                                                                           a.                           r
adalah jelas s-jelas untuk me
                            enjadi ‘bahan bakar’ bagi perekoonomian nasiona dan juga ‘senjjata’ kedaulatan negara. Perind
                                                                             al                          n              dustrian
dan jasa, traansportasi, atau bahkan sektor ppenganpun butu energi. Sehing seharusnya keuntungan multiplier dari keta
                                                           uh                gga,          a                            ahanan
energi jauh lebih besar dar  ripada hanya peenjualan saja. Haasilnya, keterga
                                                                            antungan penerim
                                                                                           maan negara da sektor migas masih
                                                                                                         ari            s
tinggi, yaitu rata-rata hampir 30% dari total penerimaan neg dalam 5 tah terakhir. 
                                                            gara            hun

Akhirnya, kkebijakan ekspo komoditas m
                          or          migas yang sela  ama ini cukup berperan di daalam penerimaa negara sela
                                                                                                  an             ama ini
menyebabk kontribusi miigas baik sebaga bahan baku m
           kan                         ai              maupun sumber energi, didalam peningkatan niilai tambah bagi sektor
                                                                    r              m
industri dan kegiatan ekono di dalam negeri tidak optima Kebijakan DM Migas yang mewajibkan kontraktor migas (
                           omi                         al.          MO                                            (KKKS)
menyerahka 25% dari has produksi min
            an             sil        nyak bumi dan/a gas bumi b
                                                       atau         bagian kontrakto belum dapat menjamin peme
                                                                                   or                             enuhan
kebutuhan m migas di dalam negeri.
                           n

                                                        cadangan sumb daya migas sebagai bagian dari strategi m
Tidak hanya itu, Indonesia belum memilikii kebijakan penc
            a                                                       ber                                        menjaga
keamanan s  supply energi di masa yang aka datang dalam bentuk keputu
                                         an             m           usan politik nega misalnya melalui kebijakan energi
                                                                                    ara,
nasional dite
            etapkan Pemerin bersama D RI yang bers mengikat da diimplementa
                           ntah         DPR             sifat        an             asikan secara ko
                                                                                                   onsisten.

Penguatan perusahaan negara di dalam p  pengelolaan mig nasional se
                                                      gas           ebagai bagian d strategi optimalisasi peman
                                                                                  dari                        nfaatan
sumber day migas bagi kepentingan na
          ya                           asional dan penningkatan ketah
                                                                    hanan nasional belum dilaksan
                                                                                                nakan secara ooptimal.
Berdasarkan data tahun 2009, Share produ minyak bum PT Pertamina hanya sebesar 13,5% dari total produksi nasion dan
                                       uksi          mi                                                       nal
share produ gas bumi PT Pertamina han sebesar 15% dari total produ gas bumi na
          uksi          T              nya           %              uksi          asional;

 

TANTAN
     NGAN YANG
             G DIHADAPI  




          baran tentang makna filosofis d kodisi real Migas Indonesia kini kita bera pada hal-ha yang terus menerus
Dari penjab               m             dan                              a,             alih             al
membuat kita gelisah dan menjadi hal yang perlu kita prioritaskan untuk d
                           m             g                              diselesaikan, aga cita-cita kita a
                                                                                         ar              akan ketahanan energi
nasional dapat terpenuhi. Kita menghadapi banyak tantangan yang harus d
                          K                                             dijawab, berikut beberapa tantan ngan tersebut.

    •    Hingga tahun 200 share minya bumi di dalam penyediaan e
                        09,          ak           m            energi nasional masih relatif tin mencapai hampir
                                                                                               nggi
         50 dalam energ (primer) mix nasional;
          0%           gy

    •    Keetergantungan yang tinggi terha
                         y               adap minyak bum belum diimba oleh peningkatan cadangan terbukti dan pro
                                                         mi               angi                           n              oduksi,
         dimana dalam 1 dekade terakhir c
                         d                cadangan terbuk mengalami penurunan dari 5 miliar tahun 2
                                                          kti                            5,1             2000 menjadi 4,4 miliar
                                                                                                                        4
          ahun 2009 atau rata-rata 1,4% per tahun, sedangkan tingkat pro
         ta              r                                                oduksi pada perio yang sama mengalami penurunan
                                                                                          ode
         da 1,4 juta barel per hari menjad 0,95 juta barell per hari atau m
          ari                            di                               menurun rata-rata 3,5 persen per tahun;
                                                                                          a              r

    •    Se tahun 2004 Indonesia sud menjadi ne oil importer ak
           ejak            4,            dah           et               kibat kemampua produksi dalam negeri tidak dapat
                                                                                         an                      k
         mengimbangi per   rtumbuhan konsu
                                         umsi. Pada tahu 2009 konsum minyak bumi mencapai 1,34 jjuta barel per ha atau
                                                       un             msi                                        ari
         lebih tinggi diband
                           dingkan kemamppuan produksi se
                                                        ebesar 0,95 juta barel per hari;
                                                                       a

    •    Pa periode 200
           ada           04-2008, impor BBM mengalam peningkatan d 339 ribu bar per hari men
                                                      mi              dari           rel            njadi 424 ribu ba per
                                                                                                                    arel
         ha atau rata-rata 6,3% per tahun Nilai impor BB pada periode tersebut menc
          ari            a              n.             BM              e             capai US$ 48,73 miliar yang terd dari
                                                                                                    3                diri
         biaya impor prem
                        mium sebesar US 16.0 miliar, b
                                        S$             biaya impor solar sebesar US$ 2
                                                                                     29,59 miliar dan biaya impor keerosene
          ebesar US$ 3,14 miliar;
         se              4

    •    Daalam 1 dekade terakhir penam
                                      mbahan cadanga terbukti gas bumi nasional t
                                                     an                         tidak terlalu siginifikan, dari 94, TCF
                                                                                                                  ,6
         ta
          ahun 2000 menccapai 112, 3 TCF tahun 2009, a hanya tumb rata-rata 2,1 per tahun. Demikian pula d
                                                     atau        buh            1%                                dengan
 


           ngkat produksi meningkat dari 6 miliar kaki ku per hari (SC
         tin              m              6,3            ubik         CFD) menjadi 7 miliar SCFD ata hanya tumbu rata-
                                                                                                  au          uh
         ra 1,2% per tahu pada periode yang sama
          ata             un             e

    •    Indonesia merupaakan produsen g bumi terbes kesepuluh di dunia dan terbe kedua di A Pasifik pada tahun
                                         gas           sar                             esar         Asia             a
          009, namun demikian pemanfa
         20                              aatannya di dala negeri belum optimal. Sek
                                                        am                            kitar 50% dari t
                                                                                                     total produksi te
                                                                                                                     ersebut
         dialokasikan untuk ekspor, baik d
                                         dalam bentuk LN maupun gas bumi. Share gas bumi di dalam energy (prime mix
                                                       NG             s                                              er)
          asional hanya se
         na              ebesar 19% dari total konsumsi energi yang mencapai 1,1 miliar BOE;
                                                                                       r

    •    Beerdasarkan Nera Gas Nasion pada tahun iini diproyeksikan terdapat defisit gas mencapai sekitar 1 miliar SCFD,
                          aca            nal,                        n
         te
          erutama di Jawa (0,44 miliar SCF dan Sumater (0,34 miliar S
                                          FD         ra             SCFD) yang diak
                                                                                  kibatkan oleh kek
                                                                                                  kurangan pasok dan
                                                                                                                 kan
         ke
          eterbatasan infra
                          astruktur. 

 

CAPAIAN
      N YANG DIH
               HARAPKAN 




Tentunya, d pemaparan di atas, kita memimpikan akan ketahanan en
          dari                                    n               nergi Indonesia, dimana energi bukan hanya teersedia
secara berk
          kesinambungan dalam jumlah yang mencukupi, akan tetapi juga mudah te    erjangkau oleh masyarakat, terutama
harganya. S
          Sehingga harga bahan-bahan ya lainpun aka stabil. Kita be
                                      ang         an              erpikir bahwa ke
                                                                                 etahanan energi dapat dicapai d
                                                                                                               dengan
dua hal:

    1.   Diversifikasi energ yaitu bagaimana agar semua karunia yang d
                           gi,                           a             diberikan Tuhan kepada bangsa kita, bumi kita, dapat
                                                                                     n               a
         kit maksimalkan untuk kemakmu rakyat.
           ta                              uran
    2.   Naasionalisasi ase energi, yaitu te
                          et               entang bagaiman titah Tuhan y
                                                         na                           tipkan sumber da yang ada di dalam
                                                                       yang telah menit              aya
         bu untuk kita, hanya untuk kita bukan untuk m
          umi              h               a,            manusia yang serakah, sehingg menggunakan energi dalam jumlah
                                                                                      ga
         ya sangat boros. 
          ang

Untuk kepe engurusan tahun ini, kita akan berfokus pada poin kedua. Se
                           n                                               ehingga, hal yang menjadi aka masalah yang perlu
                                                                                                       ar             g
diselesaikan adalah legitimasi liberalisme d
           n                               dalam sektor en
                                                         nergi. Hal ini terrtuang secara ga
                                                                                          amblang pada U No. 22 tahun 2001
                                                                                                       UU             n
(UU Migas). Untuk itulah, go besar yang h
                           oal             hendak dicapai a
                                                          adalah dilanjutkaannya pembahasan UU Migas y yang sedang terh
                                                                                                                      henti di
DPR. Padahal, kita sama-s  sama mengetah bahwa pada tahun 2010 U Migas sudah masuk ke dalam Program Le
                                           hui            a               UU              h                           egislasi
Nasional. Teembakan kita terutama terkait pa tentang libe
                                           asal           eralisasi sektor h
                                                                           hulu.
 


ESKALASI ISU E
E            ENERGI 




 

                                Mei                   Juni               Juli               Agustus           September           Okto
                                                                                                                                     ober           November           Desember            Januari           Februari           Maret
             Eskalasi
                            1   2     3   4   1   2    3     4   5   1   2      3   4   1    2   3    4   1   2   3   4   5   1    2   3    4   1     2   3    4   1   2   3   4   5   1    2   3    4   1    2   3     4   1   2   3   4

    Energi

       Persiapan Kajian
       Pengangkatan
       Opini

       Rakernas BEM SI
       Audiensi
       PROLEGNAS UU
       Migas
       Draft revisi UU
       Migas dari
       Mahasiswa

Keterangan:
K

        •       Persiapan dan kajian energi ak mulai intens diadakan di kampus pa Agustus hingga Oktober. Kejaran ya ingin dicapai dallam kajian tersebut a
                                                kan                                     ada                                     ang                                      adalah adanya
                usulan pasa yang direvisi dalam UU Migas dan pas penggantinya.
                          al                   m                   sal
        •       Pengangkaatan opini terkait libe
                                               eralisasi di sektor en
                                                                    nergi, berupa aksi ppenyikapan ke masy   yarakat (metode tidak hanya demonstras akan dilakukan p
                                                                                                                                                    si)                 pada Mei 2011
                (Momentum Kebangkitan Nasio
                         m                     onal), September 201 (Hari ESDM), pek ketiga Oktober 20 (7 Tahun SBY da 2 Tahun SBY-Boe
                                                                    11                 kan                    011                an                 ediono), pekan keem November
                                                                                                                                                                        mpat
                hingga pek kedua Desember (Hari Nusantara), da Januari 2012 (Ken
                         kan                   r                    an                  naikan TDL 2012).
        •       Rapat Kerja Nasional Badan E  Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indo    onesia akan dilaksan nakan di Bandung pa Juli 2011. Sebagai koordinator isu e
                                                                                                                                 ada                                    energi, KM ITB
                akan meleggitimasi gerakan energi dalam skala nasio onal. Sehingga isu ennergi tetap menjadi c
                                                                                                             concern bersama mahasiswa Indonesia.
        •       Pada bulan November, kita aka melakukan audiensi ke DPR terkait den
                         n                     an                                       ngan usaha membah kembali UU Miga dalam Program Le
                                                                                                             has                as                 egislasi Nasional (Pro
                                                                                                                                                                        olegnas).
        •       Pada Febru 2012, kita bersa dengan BEM S
                          uari                 ama                 Seluruh Indonesia ak kembali datang k DPR untuk mena
                                                                                        kan                   ke                anyakan perihal perk
                                                                                                                                                   kembangan pembaha    asan revisi UU
                Migas dan memberikan draft rev UU Migas dari m
                                                visi               mahasiswa.
        •       Pekan keem Agustus dan pe
                          mpat                 ekan pertama Septem 2011 adalah libur Idul Fitri.
                                                                    mber
        •       Pekan kedu dan ketiga Maret 2012 akan diisi den
                          ua                                        ngan SIMPOSIUM GERAKAN POLITIK M         MAHASISWA 2011 – 2012. Di sana kita akan mengevaluasi gerakan politik
                selama sa tahun ke belak
                         atu                   kang dan merencan    nakan format gerak  kan politik satu tah  hun ke depan bers  sama dengan mah   hasiswa BEM Selur    ruh Indonesia.
ROADMAP GERAKAN POLITIK KM ITB 2011-2012
ROADMAP GERAKAN POLITIK KM ITB 2011-2012
ROADMAP GERAKAN POLITIK KM ITB 2011-2012
ROADMAP GERAKAN POLITIK KM ITB 2011-2012
ROADMAP GERAKAN POLITIK KM ITB 2011-2012
ROADMAP GERAKAN POLITIK KM ITB 2011-2012
ROADMAP GERAKAN POLITIK KM ITB 2011-2012
ROADMAP GERAKAN POLITIK KM ITB 2011-2012
ROADMAP GERAKAN POLITIK KM ITB 2011-2012
ROADMAP GERAKAN POLITIK KM ITB 2011-2012
ROADMAP GERAKAN POLITIK KM ITB 2011-2012
ROADMAP GERAKAN POLITIK KM ITB 2011-2012

More Related Content

More from Ramadhani Pratama

Tata Kelola Bantaran Sungai di Perkotaan
Tata Kelola Bantaran Sungai di PerkotaanTata Kelola Bantaran Sungai di Perkotaan
Tata Kelola Bantaran Sungai di PerkotaanRamadhani Pratama
 
Mahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etika
Mahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etikaMahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etika
Mahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etikaRamadhani Pratama
 
[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...
[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...
[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...Ramadhani Pratama
 
Draft RUU PT 14 Desember 2011
Draft RUU PT 14 Desember 2011 Draft RUU PT 14 Desember 2011
Draft RUU PT 14 Desember 2011 Ramadhani Pratama
 
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Ramadhani Pratama
 
Draft raperda revisi rtrw kota bandung
Draft raperda revisi rtrw kota bandungDraft raperda revisi rtrw kota bandung
Draft raperda revisi rtrw kota bandungRamadhani Pratama
 
RUU PT 27 September 2011 fix
RUU PT 27 September 2011 fixRUU PT 27 September 2011 fix
RUU PT 27 September 2011 fixRamadhani Pratama
 
Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011
Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011
Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011Ramadhani Pratama
 

More from Ramadhani Pratama (10)

Tata Kelola Bantaran Sungai di Perkotaan
Tata Kelola Bantaran Sungai di PerkotaanTata Kelola Bantaran Sungai di Perkotaan
Tata Kelola Bantaran Sungai di Perkotaan
 
Mahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etika
Mahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etikaMahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etika
Mahasiswa menyatakan dukungan terhadap sebuah entitas politik tinjauan etika
 
Iues 2012 essay form
Iues 2012 essay formIues 2012 essay form
Iues 2012 essay form
 
[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...
[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...
[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...
 
Draft RUU PT 4 April 2012
Draft RUU PT 4 April 2012Draft RUU PT 4 April 2012
Draft RUU PT 4 April 2012
 
Draft RUU PT 14 Desember 2011
Draft RUU PT 14 Desember 2011 Draft RUU PT 14 Desember 2011
Draft RUU PT 14 Desember 2011
 
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
 
Draft raperda revisi rtrw kota bandung
Draft raperda revisi rtrw kota bandungDraft raperda revisi rtrw kota bandung
Draft raperda revisi rtrw kota bandung
 
RUU PT 27 September 2011 fix
RUU PT 27 September 2011 fixRUU PT 27 September 2011 fix
RUU PT 27 September 2011 fix
 
Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011
Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011
Quo vadis gerakan mahasiswa bemsi 2011
 

ROADMAP GERAKAN POLITIK KM ITB 2011-2012

  • 1. Juni   2011   Melukis Warna-Warni     Indonesia Roadmap Gerakan Politik KM ITB 2011 – 2012   “Karena kami ingin agar setiap hela nafas kami membawa bangsa ini merenggut kembali takdir kejayaannya”   Kabinet KM ITB  Kementerian Koordinator Bidang Eksternal KM ITB 2011 ‐ 2012  Juni 2011
  • 2.   ROAADMAP GER P RAKAN POL N LITIK K ITB 2011 KM B 1 – 2012 KONDISI I AWAL (201 10 – 2011)  Berbicara mmengenai kampu terbaik bangs kita bukan be us sa, erbicara mengen kampus deng input tebaik bukan juga berbicara nai gan k, mengenai fa asilitas terbaik. Namun kita berrbicara mengena kampus yang paling besar m ai g manfaatnya untu bangsa. Kare itu, uk ena tiada alasan bagi kita –mahasiswa ITB– unt tidak memikiirkan bangsanya dan berbuat untuk kebaikan In n tuk a, ndonesia. Hingga tahu 2011, setidak un knya kita bisa meembagi isu yang berkembang te g erkait kondisi ma Indonesia ke dalam dua kellompok akro e isu: isu stra ategis dan isu kontemporer. K menyebut is strategis dikarenakan isu in menyangkut sektor-sektor st Kita su ni trategis bangsa dan berdampak langsung kepada m n masyarakat bany serta isu-ny bersifat eskala Contoh isu strategis adalah terkait yak, ya atif. h energi, indu ustri, pangan, lin ngkungan, pendiidikan. Sedangk isu kontemp kan porer adalah isu cabang, yang b menjadi pe bisa emantik agar kita da membawa kea rah isu strate apat k egisnya. Pertengahan 2010 kita diha adapkan pada isu Kenaikan TD ataupun pad awal 2011 ke DL, da emarin kita juga dihadapkan pa isu a ada Pembatasan Subsidi BBM. Kedua isu ini a n adalah isu kont temporer dimana bisa kita jadik pemantik te a kan erhadap isu yang lebih strategis yaitu tentang tidak maksimalnya d k diversifikasi di Indonesia dan tida berdaulatnya bangsa ini atas energinya. Seh ak a s hingga, kita bisa meembawa isu stra ategis terkait diversifikasi energi dan revisi UU MMigas. Contoh lainnya mengena isu strategis d isu ai dan kontempore yang terjadi se er elama awal 2010 hingga awal 20 bisa dilihat m 0 011 melalui tabel ber rikut: Bidang g Isu Strategis Isu Kontemp porer 2010 - 2011 Evalua ACFTA asi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi d Anggaran IPTEK A K Krisis Pangan s Koorupsi Moral Pejabat Gedung Baru DPR g Ceentury Professionalitas P Politik k Gedung Baru DPR g Ta Pemerintahan ata Kasus Gayus Ceentury Pe enegakan Hukum m Kasus Gayus Evalua ACFTA asi Deindustrialisasi D Kenaiikan TDL Pembatasan Subsidi BBM UMKM Evalua ACFTA asi Ekonom mi Pembatasan Subsidi BBM IPO Garuda Neoliberalisme Perekon nomian IPO Krakatau Steel Anggaran Defisit Akse esibilitas Pendidikan PP No. 66 PP No. 66 Sosial Bud daya Liberalisasi Pendidik kan RU PT UU RSBI R Kenaiikan TDL Div versifikasi Energ gi Pembatasan Subsidi BBM Pertahanan Ke eamanan Kenaiikan TDL Liberalisasi Energ gi Pembatasan Subsidi BBM
  • 3.   Impo Beras or Diversifika Pangan dan T asi Teknologi Harga Cabai dan Kebutuhan n Pangan Pokok Harga Cabai dan Kebutuhan n Kes sejahteraan Peta ani Pokok Kedaulatan dan Kehormata Negara n an Kasus Kejjahatan TKW TREND S SELANJUTNY YA  Jika kita am trend selanjjutnya terkait isu strategis yang ada pada tiap bidangnya, isu kontemporer in akan terus menerus mati u g p ni berulang hinngga ada perub bahan berarti pa tiap bidangn sehingga is strategis yang sudah kita inv ada nya, su ventarisasi hilan atau ng tercapai. Se emisal diversifika energi tercap ataupun liber asi pai, ralisasi energi hilang. Dalam bidang IPTEK, isu strategis yang k sorot adalah terkait anggar IPTEK yang dianggarkan. P s kita h ran Pasalnya, setiap tahun p anggaran pa kementerian ini merupakan salah satu pos yang kecil. Jika pada tahun 20 kemarin sebanyak Rp.650,5 miliar, ada n n a 010 5 tahun ini ha anya sebesar Rp.440,7 miliar. J Jumlah yang se eharga sekitar 1-2 tower apartemen. Selama anggaran IPTEK masih K minim, maka selama itu pula isu daya saing industri bangsa yang lemah ma akan tetap ada. a g a asih Dalam bidang Politik, isu sttrategis yang ak tetap disoro adalah moral dan professiona kan oti alitas pejabat, ta pemerintaha dan ata an, penegakan hukum. Isu kor rupsi yang dilakkukan para peja abat negara aka tetap menjad isu hangat ya menyita per an di ang rhatian. Pasalnya jik kita amati, se ka etiap tahun setidaknya terjadi du kasus korupsi yang mencuat hingga ke mediia massa. Tidak hanya ua k itu, moral p pejabat seperti tidur ketika sidang, pejabat yan bermewah-mewahan, atau b t ng berbicara yang t tidak pantas jug bisa ga menyita perrhatian kita. Selanjutnya dalam bidang Ekonomi, isu da saing indust bangsa dan kekuatan UMKM akan juga me a aya tri M ewarnai pergolak isu kan nasional. Beeberapa pekan yang lalu bahkan Menko Pereko y n onomian Hatta R Rajasa menginstr ruksikan kepada Menteri Perind a dustrian dan Menteri Perdagangan untuk melakukan evaluasi terha u adap kondisi per rindustrian pasca diberlakukan A a ACFTA, bahkan beliau n mengatakan bahwa bukan tidak mungkin p n perjanjian ini ak dibatalkan. H ini didukung dengan isu de kan Hal g eindustrialisasi, d dimana industri Indo onesia mengala pertumbuha minus mulai tahun 2004, hingga pada tahu 2009 pertum ami an un mbuhannya hany 2%.ya Bahkan indu tekstil, kulit kayu, dan alas kaki mengalami pertumbuhan -5 ustri 5%. Selain itu, liberalisasi ekonomi juga harus kita jadikan com mmon enemy. H ini dikarenak akan ‘melum Hal kan mpuhkan’ kema andirian kita. Sehing lama kelama kita tidak lag berdaulat. Bay gga aan gi yangkan, sebuah negara yang industri strategis snya tidak lagi dikuasai penuh, ibara sebuah singa yang salah sat taringnya kero at a tu opos. Itulah yang dialami Indone dengan IPO Krakatau Stee atau esia O el, IPO Garuda Indonesia. Ma a asalahnya lagi, Indonesia belum seperti ma mlah acan yang ditak namun sudah kehilangan s kuti, senjata alamiahnya. Selama liberaliisasi masih terja aset-aset neg ini semakin lama akan sem adi, gara n makin sedikit. Dalam bidang Sosial Budaya, hal yang me enjadi isu strate sejak kepen egis ngurusan Presid KM Shana Fatina, dan dite den eruskan oleh Preside KM Herry Dh en harmawan adala mengenai liberalisasi pendid ah dikan dan aksesibilitasnya. Sete digagalkann UU elah nya BHP oleh M lantas buka berarti tanggu jawab pemerintah untuk m MK, an ung melaksanakan Le etter of Intent (L dengan IMF akan LoI) F selesai. Libeeralisasi akan te terjadi, dan sekarang payu hukum yang menaungi pen etap n ung g ndidikan tinggi di Indonesia ada PP alah No. 66 Tahu 2010 yang ba un ahkan menempaatkan peran pem merintah “semam mpunya” dalam pengelolaan per rguruan tinggi. S ini Saat sedang diba ahas mengenai RUU PT, dan kita harus sam ma-sama menga awal proses ini, agar tidak ada lagi celah leg , a galisasi liberalisasi pendidikan di Indonesia, yang berpengaruh p pula pada aksessibilitas pendidikan, terutama b bagi masyaraka tidak at mampu.
  • 4.   Bidang yang terakhir, yaitu Pertahanan Ke g eamanan. Isu str rategis terkait diiversifikasi energ di Indonesia b gi butuh untuk sela kita alu kawal setida aknya hingga ta ahun 2025 (berd dasarkan Bluepr Pengelolaan Energi Nasiona Pada tahun itu, target pemerintah rint n al). adalah pemmakaian minyak bumi kurang da 20%, gas bu lebih dari 30%, batu bara lebih dari 33%, biofuel lebih da 5%, ari umi ari panas bumii lebih dari 5%, EBT lainnya leb dari 5%, dan CBM lebih dar 2%. Adapun k bih n ri komposisi pemak kaian energi Ind donesia sekarang ini dapat kita lihat dari chart beriku ut. Selama diveersifikasi energi Indonesia belum maksimal, ma saat itu pula kenaikan TDL dan kenaikan harga BBM masih akan m aka a mendera kit Hal ini dikar ta. renakan BBM da TDL masih b an bergantung pada harga minyak dunia, dimana Indonesia –wa k alaupun penghasil m minyak– namun itu tidak signifikaan. Isu liberalisa energi juga masih akan kita hadapi, hal ini dikarenakan k asi a kontrak-kontrak d dengan pihak as masih akan terus sing n berdatangan Selama hal itu masih terjadi, k masih tidak akan berdaulat atas energi yang kita miliki. n. u kita g Selain itu, is strategis dive su ersifikasi pangan dan teknologi p n pangan akan sellalu menjadi isu strategis. Selam diversifikasi p ma pangan dan teknolo oginya masih be elum berkemban maka jangan heran bila kita masih kesulitan dalam swasem ng, n n mbada beras. S Sebagai bukti, pada tahun 2010 kita harus mengim a mpor beras seba anyak 1,33 juta ton (senilai den ngan Rp.29 Triliun). Sungguh ir ronis di tengah juluk negara agra Padahal, tah 2008 dan 20 kita mengallami swasembad beras. Dalam hal ini, kesejah kan aris. hun 009 da m hteraan petani juga memainkan peranan penting, dimana kita bisa belajar ketika UU No. 12 Ta ahun 1992 disah hkan, maka liberalisasi sektor pang dimulai, dan petani beralih kepada tanam yang lebih m gan n h man menguntungkan ketimbang pad Kita tidak ma lagi n di. au mendengar petani Indonesia miskin dan pada akhirnya men ninggalkan padi untuk ditanam.   WHAT TO O DO?  Saatnya kita beralih dari medan kondisi ke medan aksi. S a m e Sebuah rekayas dirancang di sini, karena kita sedang merek sa a kayasa sebuah banngsa, merekayas Indonesia. Sehingga, kita ha merancang bagaimana cara kita berbuat dan strategi apa yang sa arus g a akan kita buat dengan melihat kepada po otensi yang kita miliki, potensi m mahasiswa ITB pada khususny dan mahasisw se- ya wa Indonesia pada umumnya. Pada hakikaatnya, dengan mengadopsi mo Triple Helix yang dikembangkan Henry Et m odel x tzkowitz, kita bisa melihat bahw ITB wa sebagai perrguruan tinggi te eknik dan centre of technology a e akan sangat era berhubungan dengan masyar at rakat ekonomi-in ndustri. Itulah meng gapa sekarang frame yang terb f bangun di benak mahasiswanya adalah ‘perusa k a ahaan’, bukan p pemerintahan, ataupun LSM. Perinddustrian di Indon nesia memegang peranan pentin Ibarat sebua mobil, industr adalah mesinn Perindustria yang g ng. ah ri nya. an baik akan be erdampak pada bergairahnya se ektor riil yang meenjadi motor per rekonomian.
  • 5.   ITB sendiri mempunyai baanyak jurusan y yang berhubung langsung dengan perindus gan strian. Jika kita melihat pada iindustri manufaktur saja, maka juru usan-jurusan ya terkait ke d ang dalamnya, dianta aranya adalah T Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik Penerbanga Teknik Material, Teknik Fisik Teknik Kimia dan banyak ju an, ka, a, urusan lain di FTI, STEI, SF, SITH, SBM, dan FSRD. Melihat pad besarnya pot da tensi ini, maka isu perindustrian yang telah dibangun pada ke epengurusan He Dharmawan akan erry tetap di lanjutkan. Potensi lain nnya di ITB adallah adanya jurus yang terkait dengan kondis natural resour san t si rces Indonesia. Jika melihat pada sub bahasan se ebelumnya, isu tentang energi ini akan mas sangat hang Hal ini me sih gat. enjadi peluang bagi kita untuk turut berkontribus dalam mereka si ayasa Indonesia Teman-teman di jurusan sep Teknik Perm a. n perti minyakan, Teknik Pertambanga dan an, jurusan lain di FTTM, FITB atau fakultas lainnya. Untuk iitu, isu Energi y B, yang telah diban ngun pada kepeengurusan Izul, SShana, Yusuf, dan HHerry tetap akan dilanjutkan. n Terakhir, isu yang akan kita bawa lagi adalah isu yang hin u a masih hangat, ya pendidikan. Aksi ITB untuk semua ngga sekarang m aitu bukan meru upakan akhir, namun awal bagi p pengawalan mahasiswa terhada isu pendidika tidak hanya d kampus, namu juga ap an, di un dalam tatara nasional. Ha ini karena kita sendiri adalah objek sekalligus subjek pendidikan, yang seha an al a s arusnya kritis terhadap arah pendiddikan nasional kita. Lebih lanjut mengenai pe t, enjabaran langka yang akan kita lakukan ter ah rhadap empat iisu ini (Industri, energi, panga dan , an, pendidikan) selama setahun ke depan, akan dijabarkan dalam tabel berikut n t.
  • 6.   How to? Subbidang Isu St trategis Capaian Sosial Politik S Kajian Strategi is Hubu ungan Luar Himpun kajian ma assa Pelihara jaringan: DPR Bangun A Afiliasi: BEM-SI, API, kampus: MTI, HM MM, Komisi VI, Pelaku industri Deindus strialisasi APIN NDO, HIPMI, dll HIMATEK, KMPN, HATI, (asosia Menkop, asi), KSEP, dll Menpe Mendag erin, Pembatalan/penanggguhan Industri perjanjian ACFTA A RDP ke DPR dan Menko e Bangun Roadmap: High cost UM MKM Pe erekonomian economy, deindustriialisasi Neolibe eralisme Petisi ta anda tangan jika () Perekoonomian maka () terkait ACFTA Himpun kajian ma assa Pelihara jaringan: DPR Bangun Afiliasi: BEM-SI, n kampus: PATRA, TEERRA, Komis VII, LSM, si REFOORMINER, IRESS Diversifik Energi kasi GEA, HATI, PSIK dll K, Kement terian ESDM RDP ke DPR dan Bangun Roadma ap: Kem menterian ESDM Liberalisasi, diversiifikasi Energi - Pangan Revisi UU Migas s Follow up Komunitas Energi s Ke-MK Judicial Review K: Nasional Mahasis swa Liberalis Energi sasi Indonesia Bangun partisipasi: aksi isu kontemporer k Bangun afiliasi: BEM-SI, Himpun kajian ma assa Pelihara jjaringan: LSM, Aksesibilita Pendidikan as Kobar kampus BEM, Pemerintah Re PP No. 66 Tahun 2 evisi 2010 atau Pendidikan RDP ke DPR dan Pengawalan RUU PT Bangun roadma ap: Liberalisas Pendidikan si Kemen ntrian Pendidikan aksesibilitas dan liberalisasi Nasional
  • 7.   NATION  ENGINEERI ING  Sekarang m kita tanya ke dalam hati kita masih rinduka kita dengan k mari e a, ah kebesaran mahaasiswa? Ketika penguasa pongah dan bebal meng ggunakan tangan besinya, seket itu mereka tu ke jalan un mengajak se n tika urun ntuk ebanyak-banyak knya masyaraka untuk at kritis. Ketika undang-undan yang ada ma menindas r a ng alah rakyat, maka meerekapun berkonsolidasi, berafiliasi, dan memb bangun sebuah kekuatan besar, berrgelombang-gelo ombang untuk m menghantam hal tersebut. siswa yang dahu juga ikut men Kini, mahas ulu nentukan arah p bangsa, hanya sibuk dengan bangku kuliahnya, tugas- perkembangan b tugasnya, ponsel-ponselnya laptop-laptopn dan lainnya. Kedepannya, h ini tidak boleh lagi terjadi, ma a, nya, hal ahasiswa harus segera pada perannya sebagai kontrol s kembali kep s sosial. Sebagai penjelasan, selain dari subbidang tersebut, kita te akan meng etap hadap semua isu yang berkemb gambil sikap terh bang di masyarakat Sebagai conto pornografi, ko t. oh: orupsi, dan lainn Hanya saja, untuk isu eska nya. alatif, kita nantiny akan berfokus pada ya empat bidan tersebut. Semoga langkah ini bermanfaat b usaha perb ng bagi baikan bangsa d masyarakat ini. Salam cinta untuk dan a perdamaian dan perjuangan n n.
  • 8.   PLATFOR RM ESKALA SI ISU INDU USTRI KM IT TB 2011 – 2 012   KONDISI I PERINDUS STRIAN IND ONESIA 19 67 – 2004 Situasi dunia ke depan dih hadapkan pada berbagai tantanngan ekonomi, semakin terbata asnya energi minyak bumi, kemmajuan teknologi ya menjadikan daya saing mu produk tidak bisa bertahan lama, ditambah lagi dengan lib ang utu beralisasi perdag gangan yang akan dihadapi, bahk isu lingkun kan ngan turut menndorong gerakan masyarakat dunia untuk m mencegah penge elolaan lingkungan y yang merusak kualitas kehidupa masyarakat. k an Sejak tahun 1967 hingga 2004 struktur perekonomian Indonesia men n ngalami peruba ahan yang signifikan. Perlahan n-lahan kontribusi ssektor industri te erhadap PDB s semakin mening gkat hingga dar 7.3% hingga 28.1%. 1 Sebalik ri knya, sektor pertanian menurun da pertambanga cenderung k an an konstan. Indones mulai lepas landas dari negara agraris me sia enjadi negara in ndustri. Industri-indu berkemban di Indonesia, baik yang investasi asing, ataupun investasi d ustri ng dalam negeri. B Beberapa industri yang menjadi ung ggulan Indonesia saat itu adalah tekstil, garmen, alas kaki, rotan dan lainnya. a h n, Infrastruktur juga mengalami perkembang yang sanga signifikan dalam rentang wa r gan at aktu tersebut. JJalan-jalan raya mulai a dikembangk kan, jalan tol dibangun, beberapa pelabuhan laut dikemba d n angkan, jaringan listrik, gas, d air juga se n dan emakin dikembangk kan.                                                                   1 Departemen Perindustrian RI Laporan Pengem n I. mbangan Sektor In ndustri 2004 – 200 2009 09.
  • 9.   KONDISI I PERINDUS STRIAN IND ONESIA 200 04 – 2009 Namun seja 2004 hingga 2009, kontribus sektor industr terhadap PDB semakin menu ak si ri B unjukkan tren peenurunan. Departemen Perindustria RI melaporka bahwa kontrib sektor indus terhadap PD menurun dari 28,1% menjadi 27,34%. Tidak hanya an an busi stri DB k itu, sektor in ndustri semakin menunjukkan peertumbuhan min dari 6,38% di tahun 2004, m nus, menjadi 4,60%; 4,59%; 4,67%; 3,66%; dan 2,31% pada tahun 200 Melihat keny 09. yataan ini, banya pengamat ek ak konomi mengind dikasikan terjadinya “deindustria alisasi”. Hal ini juga ditunjukkan dengan penurunan kapasitas terp n pasang industri d 80% menjadi 60%, penurunan jumlah unit usaha dari industri skalla sedang dan besar, dan penur runan signifikan dari indeks prod duksi industri sed dang dan besar.2. Deindustriallisasi yang terja semakin diperparah dengan sejumlah perd adi n dagangan bebas yang diikuti o Indonesia, seperti s oleh ASEAN – C China Free Trade Agreement (A ACFTA), Indones – Japan Eco sia onomic Partners Agreement (IJ-EPA), dan la ship ainnya. Industri kita ibarat menghad lawan berat semacam Chin dan Jepang y dapi t na yang perindustriannya sudah sa angat mumpuni. United Nations Ind dustrial Develop pment Organizat tion (UNIDO) mmelaporkan bahwa China menduduki posisi p pertama dalam kinerja industri di A Timur dan Tenggara, seda Asia T angkan Indonesia pada urutan k a ke-38. Tidak han itu, pertumb nya buhan nilai eksp dan por impor Indon nesia dalam lima tahun terakhir t a tercatat 11,50% berbanding 24,4 47%. BEBERAP PA CONTOH H  Memang tidak semua ca abang industri meng galami deindustrialisasi. Namun, gejala g umum me enunjukkan bahwa b walaupun tidak semua, industri yang mengalami deindustrialisasi jauh lebih banyak dibaandingkan yang tidak mengalami deindustrialisasi. Tabel berikut adalah laju pertumbuha industri 200 – an 04 2009. Data ini diambil dari a Badan Pusa Statistik RI. Kita dapat meliha mana bahwa h at K at hanya industri b barang kayu dan hasil hutan yan menunjukkan gejala n ng n pertumbuha yaitu terus menanjak dari -2,07% sampai 2,44%. Indu an, ustri alat angku mesin, dan peralatan men ut, ngalami pertumbuha konstan, yaitu sekitar 9,7% da an u alam beberapa t tahun tersakhir. Sisanya, ma ayoritas cabang industri menga g anan, minuman, tembakau, tek alami penurunan. Industri maka kstil, barang kulit, alas kaki, kertas, barang cetaka pupuk, kimia barang dari ka an, a, aret, semen, ba arang galian non logam, logam dasar, besi, bajja, dan n lainnya.                                                                   2 Ibid
  • 10.   KONDISI I 2010 – 20 11   Sampai saa ini bangun ind at dustri di Indones masih disoko Industri bes sekitar 70%, sisanya industr kecil dan menengah. sia ong sar ri Dari posisi t tersebut, 45% merupakan indus berbasis sum daya alam ( m stri mber (resources base industries), 17 merupakan iindustri ed 7% padat tenag kerja (labour intensives indu ga r ustries), sedangk sisanya ters kan sebar antara ind dustri padat mo dan industri padat odal teknologi. O karenanya, pengembangan industri perlu d Oleh n diarahkan demi t tercapainya kese eimbangan pera antara industr kecil- an ri menengah dan industri be esar. Demikian pula industri ya berbasis pa ang adat modal dan teknologi haru lebih didoron dan n us ng difokuskan uuntuk menyeimbbangkan dengan industri yang berbasis Tenaga Kerja dan Sumb Daya Alam. n ber Ditinjau darii persebaran wila ayah, sebanyak 73,5% industri besar masih terk konsentrasi di P Pulau Jawa, sisanya di luar Pulau Jawa u dan Bali. Lookasi industri un Pulau Jawa, terbanyak be ntuk erada di Jawa BBarat sekitar 27,52% sebesar 1 19,6% berada d Jawa di Timur sedan ngkan di luar Pu Jawa, terko ulau onsentrasi di Sumatera, kurang lebih 18,37%. P Persebaran Indu di Kawasan Timur ustri n Indonesia ssebesar 2,74% berlokasi di Pula Sulawesi, Ma b au aluku dan Papua. Perkembanga ekspor nasio selama tiga tahun an onal a terakhir seb belum krisis 2009 menunjukkan peningkatan yang menggembir 9 rakan. Total realisasi ekspor pad tahun 2007 t da tercatat sebesa US$ 114.10 ar 00,89 juta men ningkat 13,20% dari tahun 2 % 2006 dan pada tahun Summbangan Industtri  2008 pertumbuhan ekspor men ningkat sebesa 20,09% deng nilai sebesa US$ ar gan ar Indonesi ia (PDB) 137.0220,42 juta. Perkem mbangan Impor nasional selam tiga ma tahun terakhir juga m mengalami penin ngkatan Ba asis SDA yang tinggi. Total immpor Indonesia pada a 38% 45% tahun 2 2007 sebesar US$ 74.473,43 juta atau Pa adat Tenaga Ke erja meninggkat 21,96% d dari tahun 200 dan 06 pada tahun 2008 pertumbuhan impor 17% % meninggkat sebesar 7 73,48% dengan nilai Pa adat Modal dan n  sebesa US$ 129.197,31 juta. Kond ini ar disi Te eknologi menunnjukkan terjadi peningkatan impor sebesa 3,32 kali. ar Pemicuunya adalah pe eningkatan impo pada or kelompok TTPT, Kulit dan alas kaki, Biji Tem mbaga dan pera alatannya serta PPermata dan Peerhiasan. Permas salahan yang diihadapi dalam meng gembangkan ind dustri lebih lanju ke depan ant ut tara lain: lemahn prasarana d sarana, keterbatasan berpr nya dan roduksi barang seteengah jadi dan komponen di d dalam negeri; keeterbatasan industri berteknolo tinggi; kesen ogi njangan pemban ngunan daerah; kete erbatasan penguasaan pasar d domestik; ketergantungan ekspo pada beberap komoditi dan negara tujuan; belum or pa n kuatnya per Industri kecil dan menengah. ran KONDISI I PASCA PEM MBERLAKU AN ASEAN‐ ‐CHINA FRE EE TRADE A REA (ACFTA A)  ACFTA, me eskipun baru dib berlakukan pada tahun 2010, na a amun penandatanganan perjanjian sudah dilak kukan sejak Nov vember 2004. Selam rentang tahun disepakatinya perjanjian dan p ma pemberlakuan, P Pemerintah Indo onesia mengakui bahwa meman tidak ng
  • 11.   mempersiap pkan strategi khusus dan terenc cana untuk menghadapi era ini. Hal ini diakui oleh Menteri Periindustrian MS HHidayat. Meskipun P Pemerintah Indonesia telah men ngusulkan untuk melakukan ren k negosiasi untuk 228 pos tarif pr roduk yang berp potensi injuries agar pengenaan be ebas bea masuk dapat ditunda p pelaksanaanya, namun sayangn hal itu tidak b nya berjalan dan Ind donesia terpaksa ha terus berjala dengan mekanisme ACFTA. Ini berarti, seja awal Indonesia tidak siap, da ACFTA dinila cacat arus an . ak an ai bagi Indoneesia. Hasil evalua dua tahun pemberlakuan A asi p ACFTA Kemente erian Perindustriian menyatakan bahwa enam p n produk injuries karena ACFTA, yaitu industri tekstil dan produk tek kstil/TPT, makan dan minuma elektronik, alas kaki, kosmet serta industr jamu. nan an, tik, ri Nyatanya keekhawatiran ma ayoritas publik In ndonesia benar dalam menilai ddampak ACFTA. Sejak 1 Januari 2010, ketika A . ACFTA diberlakukan hingga saat ini, produksi industri nasional mmenurun sampai 50 persen kar rena kalahnya p persaingan, khus susnya pada produk usaha kecil da menengah, di pasar dalam ne k an egeri. Akibatnya aadalah sektor inddustri terpaksa m memangkas jum tenaga kerja hingga 20 per mlah a rsen. Padahal, p pertambahan an ngkatan kerja baru m mencapai dua ju per tahun. Itu berarti jumlah pengangguran terus meningka dari 8.9 juta p uta at pada 2009 menjadi 9.2 juta orang p pada tahun ini (2 2011). Begitupula dalam hal nera perdagangan Indonesia teru menurun. Seb a aca us bagai contoh, jik pada ka 2006 Indone masih meniikmati surplus USD39,7 miliar da perdagangan tahun ini Indon esia ari n, nesia hanya men ndapatkan keuntungan sebesar US SD22,1 miliar. Tergerusnya su urplus perdagangan itu, diseb babkan oleh kia timpangnya neraca ekspor an r-impor Indonesia dan China. Pada 2000-2007 nera perdagangan Indonesia-China masih seimb aca bang, tapi lambatt-laun Indonesia malah a mengalami defisit.3  Pada 2010 saja, defisit pe erdagangan Indo onesia dengan China sudah m mencapai USD 7 miliar. Data itu menunjukkan begitu u derasnya ar barang dan jasa dari China yang masuk ke Indonesia, mula dari remeh-tem seperti pen hingga barang yang rus j ai meh niti sesungguhn sudah banya di negeri ini (E nya ak Editorial MI, Jum 29 April 2011 mat 1). Kementerian Perindustrian telah mengevalluasi tujuh jenis produk industri yakni besi dan baja, tekstil dan produk tekstil (TPT), n kosmetika, mainan anak, alas kaki, lampu, dan loudspeaker. Dirjen Basis Industri Manufa aktur (BIM) Kem menterian Perind dustrian (Kemenperin) Panggah Susanto mengatak kan, dari tujuh produk tersebut terdapat lima jenis produk ut t, tama yang men ngalami lonjakan imp yang signifik Kelima prod itu adalah be dan baja, TPT mainan anak, kosmetika, dan alas kaki.  por kan. duk esi T, , n Berdasar da Badan Pusa Statistik (BPS) selama Febru 2011 perdag ata at ), uari gangan Indonesia dengan China juga mencatat defisit a t US$ 324,5 juta. Defisit ner raca perdaganga nonmigas de an engan China pa periode Januari-Oktober 20 mencapai US$ 5,3 ada 010 miliar. Angk itu mengalam peningkatan s ka mi sebesar US$ 1,4 miliar dibandin 4 ngkan periode ya sama tahun 2009 senilai U 3,9 ang n US$ miliar. CAPAIAN N YANG DIH HARAPKAN  Capaian ya diharapkan dalam eskalas isu industri ini pada dasar ang si rnya adalah kes siapan perindus strian nasional dalam menghadap liberalisasi pe pi erdagangan. Buk anti pada liiberalisasi perda kan agangan, namun lebih kepada kesiapan kita ssemua. Oleh karena itu, capaian konkrit yang dihara a apkan adalah pe enangguhan sem mentara ACFTA.                                                                   3 Badan Pusa Statistik. http://w at www.bps.go.id
  • 12.   ESKALASI ISU I NDUSTRI  E   Mei Juni Juli Agustus September S Oktob ber November Desember J Januari Februari Maret Eskalasi 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Industri Persiapan Kajian Pengangkatan Opini Audiensi ke Depdag dan Menko Keterangan: K • Persiapan dan kajian isu strate industri-ekonomi akan dimulai sejak bulan Juli 2011, da akan distop dahulu untuk diisi isu ene sekitar bulan Ag egis k an ergi gustus-Oktober 2011. Kajia akan dilanjutkan la pada November-D an agi Desember 2011. • Pengangka opini, berupa ak penyikapan ke ma atan ksi asyarakat (metode tiidak hanya demonstr rasi) akan dilakukan sekitar bulan Janua 2012 (Momentum Kenaikan TDL ari 2012 dan Evaluasi 2 Tahun ACFTA). Pengangkatan opini selanjutnya ad pada pekan ketiga Februari 2012 (Mom E n da a mentum Hari Pekerja Nasional). a • Akan ada audiensi dan tuntutan terkait penangguhan ACFTA kepada D a Departemen Perdaga angan dan Kementerian Koordinator Bida Perekonomian. Rencana akan ang kita lakukan pekan pertama dan kedua Februari 201 n n 12. • Pekan keem Agustus dan pe mpat ekan pertama Septem 2011 adalah libur Idul Fitri. mber • Pekan kedu dan ketiga Maret 2012 akan diisi den ua ngan SIMPOSIUM GERAKAN POLITIK M MAHASISWA 2011 – 2012. Di sana kita akan mengevaluasi gerakan politik selama sa tahun ke belak atu kang dan merencan nakan format gerak kan politik satu tah hun ke depan bers sama dengan mah hasiswa BEM Selur ruh Indonesia.
  • 13.     PLATFOR RM ESKALA SI ISU ENER RGI KM ITB  2011 – 201 2   PARADIG GMA AWAL L PENGELOL LAAN ENER GI INDONE SIA  Berbicara m mengenai penge elolaan energi di Indonesia, kita tidak bisa men a nempatkan ener hanya pada bidang perekon rgi nomian. Karena jika hanya itu saja yang dipertimb a bangkan, pastinya Pasal 33 UU 1945 akan dihapuskan. Te UD erlebih lagi, para adigma perekonomian kita adalah paradigma pasar bebas yang libe p r eral. Namun, Pas 33 UUD 194 yang hingga s sal 45 sekarang menjad jiwa pengelola energi Indon di aan nesia masih teta kokoh tertulis dalam ap s UUD 1945. Bahkan, banyak pihak sangat mengelu-elukan pasal ini karen memang men n na njadi pembeda aantara sistem ekkonomi Indonesia ddengan sistem ekonomi libera Perbedaann adalah bah al. nya hwa pengelolaa energi di In an ndonesia tidak hanya mempertimb bangkan aspek ekonomis, namun juga aspek k kedaulatan nega yang diejaw ara, wantahkan dalam perspektif keta m ahanan nasional. Se lagi, itulah bedanya. ekali b Perspektif k ketahanan nasio dalam energ bermakna bahwa energi haru tersedia seca berkesinamb onal gi us ara bungan serta dib barengi dengan kem mampuan daya beli masyaraka at. 4 Bahasa bisnisnya adalah ko olaborasi antara energi yang m a mencukupi dan murah. Pasal 33 UU 1945 menegaskan bahwa ne UD egara berkewajib mewujudkan hal tersebut. ban n Lebih teknisny Pasal 33 UUD 1945 m ya, mengisyaratkan bahwa memang aspe pengawasan dan pemegang kuasa miner dan ek ral pertambangan ada pada negara, dalam hal ini pemerintah. Itulah . makna kedaula energi, yang berkaitan dengan energi jika d atan ditinjau Kem mampuan dari aspek keta ahanan nasionall. Satu lagi, dari aspek ekonomi, Pasal Terseddia daya beli d maasyarakat 33 UUD 1945 juga mensyaratkan bahwa pelaksanaan usaha a berkesinam harusnya dilakuukan oleh perus sahaan negara. SSederhananya, negara bungaan sebagai pemilik mineral right, p k pemerintah pemegang hak atas mining right, dan peru usahaan negara sebagai pemeg gang pelaksana usaha pertambangan (economic right t). Ketahan an Hal inilah yaang menjadi paradigma awall pengelolaan energi Energi E Indonesia. Tenntunya, yang k maksud pa kita aradigma awal adalah bahwa sebelu dilakukan amandemen, inilah yang m um menjadi semangat filoso pengelolaan energi Indones ofis n sia. KONDISI F AKTUAL PE NGELOLAA N MIGAS  Kenyataann paradigma pengelolaan mig nasional ma terlalu berfo nya, gas asih gutamaan ekspo dalam dalam bentuk okus pada peng or bahan menntah untuk men ncapai target pe enerimaan nega (material). Indonesia masih memandang bahwa migas adalah ara                                                                   4 Sutadi Pudjo Utomo. Format dan Wujud Keber rpihakan Negara D Dalam Pengelolaa Migas di Berbag Negara. 2010 an gai
  • 14.   komoditas y yang membawa keuntungan dan pendapatan ya besar bagi k n ang keuangan negara Padahal, hakiikat dari sumber energi a. r adalah jelas s-jelas untuk me enjadi ‘bahan bakar’ bagi perekoonomian nasiona dan juga ‘senjjata’ kedaulatan negara. Perind al n dustrian dan jasa, traansportasi, atau bahkan sektor ppenganpun butu energi. Sehing seharusnya keuntungan multiplier dari keta uh gga, a ahanan energi jauh lebih besar dar ripada hanya peenjualan saja. Haasilnya, keterga antungan penerim maan negara da sektor migas masih ari s tinggi, yaitu rata-rata hampir 30% dari total penerimaan neg dalam 5 tah terakhir.  gara hun Akhirnya, kkebijakan ekspo komoditas m or migas yang sela ama ini cukup berperan di daalam penerimaa negara sela an ama ini menyebabk kontribusi miigas baik sebaga bahan baku m kan ai maupun sumber energi, didalam peningkatan niilai tambah bagi sektor r m industri dan kegiatan ekono di dalam negeri tidak optima Kebijakan DM Migas yang mewajibkan kontraktor migas ( omi al. MO (KKKS) menyerahka 25% dari has produksi min an sil nyak bumi dan/a gas bumi b atau bagian kontrakto belum dapat menjamin peme or enuhan kebutuhan m migas di dalam negeri. n cadangan sumb daya migas sebagai bagian dari strategi m Tidak hanya itu, Indonesia belum memilikii kebijakan penc a ber menjaga keamanan s supply energi di masa yang aka datang dalam bentuk keputu an m usan politik nega misalnya melalui kebijakan energi ara, nasional dite etapkan Pemerin bersama D RI yang bers mengikat da diimplementa ntah DPR sifat an asikan secara ko onsisten. Penguatan perusahaan negara di dalam p pengelolaan mig nasional se gas ebagai bagian d strategi optimalisasi peman dari nfaatan sumber day migas bagi kepentingan na ya asional dan penningkatan ketah hanan nasional belum dilaksan nakan secara ooptimal. Berdasarkan data tahun 2009, Share produ minyak bum PT Pertamina hanya sebesar 13,5% dari total produksi nasion dan uksi mi nal share produ gas bumi PT Pertamina han sebesar 15% dari total produ gas bumi na uksi T nya % uksi asional;   TANTAN NGAN YANG G DIHADAPI   baran tentang makna filosofis d kodisi real Migas Indonesia kini kita bera pada hal-ha yang terus menerus Dari penjab m dan a, alih al membuat kita gelisah dan menjadi hal yang perlu kita prioritaskan untuk d m g diselesaikan, aga cita-cita kita a ar akan ketahanan energi nasional dapat terpenuhi. Kita menghadapi banyak tantangan yang harus d K dijawab, berikut beberapa tantan ngan tersebut. • Hingga tahun 200 share minya bumi di dalam penyediaan e 09, ak m energi nasional masih relatif tin mencapai hampir nggi 50 dalam energ (primer) mix nasional; 0% gy • Keetergantungan yang tinggi terha y adap minyak bum belum diimba oleh peningkatan cadangan terbukti dan pro mi angi n oduksi, dimana dalam 1 dekade terakhir c d cadangan terbuk mengalami penurunan dari 5 miliar tahun 2 kti 5,1 2000 menjadi 4,4 miliar 4 ahun 2009 atau rata-rata 1,4% per tahun, sedangkan tingkat pro ta r oduksi pada perio yang sama mengalami penurunan ode da 1,4 juta barel per hari menjad 0,95 juta barell per hari atau m ari di menurun rata-rata 3,5 persen per tahun; a r • Se tahun 2004 Indonesia sud menjadi ne oil importer ak ejak 4, dah et kibat kemampua produksi dalam negeri tidak dapat an k mengimbangi per rtumbuhan konsu umsi. Pada tahu 2009 konsum minyak bumi mencapai 1,34 jjuta barel per ha atau un msi ari lebih tinggi diband dingkan kemamppuan produksi se ebesar 0,95 juta barel per hari; a • Pa periode 200 ada 04-2008, impor BBM mengalam peningkatan d 339 ribu bar per hari men mi dari rel njadi 424 ribu ba per arel ha atau rata-rata 6,3% per tahun Nilai impor BB pada periode tersebut menc ari a n. BM e capai US$ 48,73 miliar yang terd dari 3 diri biaya impor prem mium sebesar US 16.0 miliar, b S$ biaya impor solar sebesar US$ 2 29,59 miliar dan biaya impor keerosene ebesar US$ 3,14 miliar; se 4 • Daalam 1 dekade terakhir penam mbahan cadanga terbukti gas bumi nasional t an tidak terlalu siginifikan, dari 94, TCF ,6 ta ahun 2000 menccapai 112, 3 TCF tahun 2009, a hanya tumb rata-rata 2,1 per tahun. Demikian pula d atau buh 1% dengan
  • 15.   ngkat produksi meningkat dari 6 miliar kaki ku per hari (SC tin m 6,3 ubik CFD) menjadi 7 miliar SCFD ata hanya tumbu rata- au uh ra 1,2% per tahu pada periode yang sama ata un e • Indonesia merupaakan produsen g bumi terbes kesepuluh di dunia dan terbe kedua di A Pasifik pada tahun gas sar esar Asia a 009, namun demikian pemanfa 20 aatannya di dala negeri belum optimal. Sek am kitar 50% dari t total produksi te ersebut dialokasikan untuk ekspor, baik d dalam bentuk LN maupun gas bumi. Share gas bumi di dalam energy (prime mix NG s er) asional hanya se na ebesar 19% dari total konsumsi energi yang mencapai 1,1 miliar BOE; r • Beerdasarkan Nera Gas Nasion pada tahun iini diproyeksikan terdapat defisit gas mencapai sekitar 1 miliar SCFD, aca nal, n te erutama di Jawa (0,44 miliar SCF dan Sumater (0,34 miliar S FD ra SCFD) yang diak kibatkan oleh kek kurangan pasok dan kan ke eterbatasan infra astruktur.    CAPAIAN N YANG DIH HARAPKAN  Tentunya, d pemaparan di atas, kita memimpikan akan ketahanan en dari n nergi Indonesia, dimana energi bukan hanya teersedia secara berk kesinambungan dalam jumlah yang mencukupi, akan tetapi juga mudah te erjangkau oleh masyarakat, terutama harganya. S Sehingga harga bahan-bahan ya lainpun aka stabil. Kita be ang an erpikir bahwa ke etahanan energi dapat dicapai d dengan dua hal: 1. Diversifikasi energ yaitu bagaimana agar semua karunia yang d gi, a diberikan Tuhan kepada bangsa kita, bumi kita, dapat n a kit maksimalkan untuk kemakmu rakyat. ta uran 2. Naasionalisasi ase energi, yaitu te et entang bagaiman titah Tuhan y na tipkan sumber da yang ada di dalam yang telah menit aya bu untuk kita, hanya untuk kita bukan untuk m umi h a, manusia yang serakah, sehingg menggunakan energi dalam jumlah ga ya sangat boros.  ang Untuk kepe engurusan tahun ini, kita akan berfokus pada poin kedua. Se n ehingga, hal yang menjadi aka masalah yang perlu ar g diselesaikan adalah legitimasi liberalisme d n dalam sektor en nergi. Hal ini terrtuang secara ga amblang pada U No. 22 tahun 2001 UU n (UU Migas). Untuk itulah, go besar yang h oal hendak dicapai a adalah dilanjutkaannya pembahasan UU Migas y yang sedang terh henti di DPR. Padahal, kita sama-s sama mengetah bahwa pada tahun 2010 U Migas sudah masuk ke dalam Program Le hui a UU h egislasi Nasional. Teembakan kita terutama terkait pa tentang libe asal eralisasi sektor h hulu.
  • 16.   ESKALASI ISU E E ENERGI    Mei Juni Juli Agustus September Okto ober November Desember Januari Februari Maret Eskalasi 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Energi Persiapan Kajian Pengangkatan Opini Rakernas BEM SI Audiensi PROLEGNAS UU Migas Draft revisi UU Migas dari Mahasiswa Keterangan: K • Persiapan dan kajian energi ak mulai intens diadakan di kampus pa Agustus hingga Oktober. Kejaran ya ingin dicapai dallam kajian tersebut a kan ada ang adalah adanya usulan pasa yang direvisi dalam UU Migas dan pas penggantinya. al m sal • Pengangkaatan opini terkait libe eralisasi di sektor en nergi, berupa aksi ppenyikapan ke masy yarakat (metode tidak hanya demonstras akan dilakukan p si) pada Mei 2011 (Momentum Kebangkitan Nasio m onal), September 201 (Hari ESDM), pek ketiga Oktober 20 (7 Tahun SBY da 2 Tahun SBY-Boe 11 kan 011 an ediono), pekan keem November mpat hingga pek kedua Desember (Hari Nusantara), da Januari 2012 (Ken kan r an naikan TDL 2012). • Rapat Kerja Nasional Badan E Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indo onesia akan dilaksan nakan di Bandung pa Juli 2011. Sebagai koordinator isu e ada energi, KM ITB akan meleggitimasi gerakan energi dalam skala nasio onal. Sehingga isu ennergi tetap menjadi c concern bersama mahasiswa Indonesia. • Pada bulan November, kita aka melakukan audiensi ke DPR terkait den n an ngan usaha membah kembali UU Miga dalam Program Le has as egislasi Nasional (Pro olegnas). • Pada Febru 2012, kita bersa dengan BEM S uari ama Seluruh Indonesia ak kembali datang k DPR untuk mena kan ke anyakan perihal perk kembangan pembaha asan revisi UU Migas dan memberikan draft rev UU Migas dari m visi mahasiswa. • Pekan keem Agustus dan pe mpat ekan pertama Septem 2011 adalah libur Idul Fitri. mber • Pekan kedu dan ketiga Maret 2012 akan diisi den ua ngan SIMPOSIUM GERAKAN POLITIK M MAHASISWA 2011 – 2012. Di sana kita akan mengevaluasi gerakan politik selama sa tahun ke belak atu kang dan merencan nakan format gerak kan politik satu tah hun ke depan bers sama dengan mah hasiswa BEM Selur ruh Indonesia.