Analisis biaya-volume-laba penting untuk memperkirakan bagaimana perubahan biaya (baik biaya variable maupun tetap ), volume penjualan, dan harga memengaruhi laba perusahaan. CVP adalah alat yang sangat baik untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Bahkan, CVP adalah salah satu alat yang paling adaptif dan paling luas penerapannya yang digunakan oleh akuntan manajerial untuk membantu para manajer dalam menguambil keputusan yang lebih baik.
Perusahaan-perusahaan menggunakan analisis CVP untuk meraih tolak ukur yang penting, seperti titik impas. Titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya ( yaitu titik laba sama dengan nol ). Perusahaan-perusahaan baru yang biasa mengalami kerugian ( laba operasi yang negatif ) di awal kegiatan operasinya dan memandang periode titik impas mereka sebagai awal yang signifikan.
Manajemen Keuangan
Break Even Point (BEP) atau “cost-volume-profit analysis” mencakup tentang Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Semi Variabel.
BEP sangat penting untuk operasi suatau usaha kecil atau perusahaan, karena mempengaruhi harga jual sebuah produk.
Apresiasi dan Saran sangat di butuhkan :)
Analisis biaya-volume-laba penting untuk memperkirakan bagaimana perubahan biaya (baik biaya variable maupun tetap ), volume penjualan, dan harga memengaruhi laba perusahaan. CVP adalah alat yang sangat baik untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Bahkan, CVP adalah salah satu alat yang paling adaptif dan paling luas penerapannya yang digunakan oleh akuntan manajerial untuk membantu para manajer dalam menguambil keputusan yang lebih baik.
Perusahaan-perusahaan menggunakan analisis CVP untuk meraih tolak ukur yang penting, seperti titik impas. Titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya ( yaitu titik laba sama dengan nol ). Perusahaan-perusahaan baru yang biasa mengalami kerugian ( laba operasi yang negatif ) di awal kegiatan operasinya dan memandang periode titik impas mereka sebagai awal yang signifikan.
Manajemen Keuangan
Break Even Point (BEP) atau “cost-volume-profit analysis” mencakup tentang Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Semi Variabel.
BEP sangat penting untuk operasi suatau usaha kecil atau perusahaan, karena mempengaruhi harga jual sebuah produk.
Apresiasi dan Saran sangat di butuhkan :)
Dana desa adalah sebuah program, pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengalokasikan dana kepada desa-desa di seluruh Indonesia guna mendukung pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan di tingkat desa.
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
2. PENGERTIAN LEVERAGE
• LEVERAGE ADALAH PENGGUNAAN AKTIVA ATAU SUMBER
DANA DIMANA UNTUK PENGGUNAAN TERSEBUT
PERUSAHAAN HARUS MENANGGUNG BIAYA TETAP ATAU
MEMBAYAR BEBAN TETAP.
• JENIS-JENIS LEVERAGE :
1. LEVERAGE OPERASI (OPERATING LEVERAGE)
2. LEVERAGE FINANSIAL (FINANCIAL LEVERAGE)
3. HUBUNGAN LAPORAN LABA RUGI
DENGAN LEVERAGE
PENJUALAN XXX
HARGA POKOK PENJUALAN XXX
LABA KOTOR XXX LEVERAGE OPERASI
BIAYA OPERASI XXX
EBIT XXX
BUNGA XXX
EBT XXX LEVERAGE FINANCIAL
PAJAK XXX
EAT XXX
4. 1.LEVERAGE OPERASI (OPERATING
LEVERAGE)
• LEVERAGE OPERASI ADALAH PENGGUNAAN AKTIVA YANG MENYEBABKAN PERUSAHAAN
HARUS MENANGGUNG BIAYA TETAP BERUPA PENYUSUTAN.
• PENGGUNAAN LEVERAGE OPERASI OLEH PERUSUHAAN DIHARAPKAN AGAR PENGHASILAN
YANG DIPEROLEH ATAS PENGGUNAAN AKTIVA TETAP TERSEBUT CUKUP UNTUK MENUTUP
BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL.
• LEVERAGE OPERASI MENGUKUR PERUBAHAN PENDAPATAN ATAU PENJUALAN TERHADAP
KEUNTUNGAN OPERASI
• UKURAN LEVERAGE OPERASI ADALAH DEGREE OF OPERATING LEVERAGE (DOL)
RUMUS :
ATAU
ATAU DOL =
• SEMAKIN TINGGI DOL, PERUSAHAAN SEMAKIN BERISIKO, KARENA HARUS MENANGGUNG
BIAYA TETAP SEMAKIN BESAR.
5. CONTOH SOAL
• ADA DUA ALTERNATIF MESIN YANG BISA DIPILIH OLEH PERUSAHAAN.
KEDUA MESIN TERSEBUT MIMILIKI KARAKTERISTIK BERBEDA. MESIN
A MEMPUNYAI BIAYA TETAP YANG RENDAH TETAPI BIAYA VARIABEL
YANG TINGGI. MESIN B BAIAY TETAP TINGGI NAMUN BIAYA VARIABEL
RENDAH. BERIKUT DATA KEDUA MESIN ;
MESIN A MESIN B
• HARGA PER UNIT RP 5.000 RP 5.000
• BIAYA VARIABEL RP 4.000 RP 3.000
• BIAYA TETAP RP 100.000 P 500.000
• VOLUME PENJUALAN 500 UNIT UNTUK MASING-MASING MESIN
• DIMINTA : HITUNGLAH BESARNYA DOL MASING-MASING MESIN!
6. PENYELESAIAN
Keterangan Mesin A Mesin B
Penjualan 2.500.000 2.500.000
Biaya variabel 2.000.000 1.500.000
Kontribusi margin 500.000 1.000.000
Biaya tetap 100.000 500.000
EBIT 400.000 500.000
- = 1,25
Dengan DOL =1,25 berarti apabila penjualan mengalami penurunan sebesar
40%, maka EBIT akan turun = 1,25 x 40% = 50%. Dengan demikian EBIT
mesin A akan turun sebesar 50% x Rp 400.000 = Rp 200.000,-.
= 2
Dengan DOL =2 berarti apabila penjualan mengalami penurunan sebesar 40%,
maka EBIT akan turun = 2 x 40% = 80%. Dengan demikian EBIT mesin B akan
turun sebesar 80% x Rp 500.000 = Rp 400.000,-.
7. PERHITUNGAN PERUBAHAN PENJUALAN
Keterangan Mesin A Mesin B
Penjualan 1.500.000 1.500.000
Biaya variabel 1.200.000 900.000
Kontribusi margin 300.000 600.000
Biaya tetap 100.000 500.000
EBIT 200.000 100.000
Keterangan Mesin A Mesin B
Penjualan 3.500.000 3.500.000
Biaya variabel 2.800.000 2.100.000
Kontribusi margin 700.000 1.400.000
Biaya tetap 100.000 500.000
EBIT 600.000 900.000
Sedangakan apabila penjualan naik 40%, maka EBIT mesin A akan
meningkat menjadi 50% sebesar Rp 600.000, sedangakan mesin B
meningkat 80% menjadi Rp 900.000
8. 2. LEVERAGE FINANCIAL
• LEVERAGE FINACIAL TERJADI AKIBAT PERUSAHAAN MENGGUNAKAN
SUMBER DANA DARI HUTANG YANG MENYEBABKAN PERUSAHAAN HARUS
MENANGGUNG BEBAB TETAP (BUNGA).
• LEVERAGE FINANSIAL MENGUKUR PENGARUH PERUBAHAN
KEUNTUNGAN OPERASI (EBIT) TERHADAP PERUBAHAN PENDAPATAN
BAGI PEMEGANG SAHAM (EAT).
• UKURAN TINGKAT LEVERAGE FINANCIAL ADALAH DEGREE OF FINANCIAL
LEVERAGE (DFL).
• RUMUS :
• ATAU
• KETERANGAN ;
I = BUNGA DALAM RUPIAH
9. CONTOH SOAL
Keterangan Mesin A Mesin B
Penjualan 2.500.000 2.500.000
Biaya variabel 2.000.000 1.500.000
Kontribusi margin 500.000 1.000.000
Biaya tetap 100.000 500.000
EBIT 400.000 500.000
Bunga 100.000 300.000
EBT 300.000 200.000
Pajak 40% 120.000 80.000
EAT 180.000 120.000
Dari contoh sebelumnya apabila mesin A beban bunga sebesar
Rp100.000 dan Mesin B beban bunga sebesar Rp 300.000, dan pajak
sebesar 40%. Berapakah besar DFL?
10. = 1,33
DENGAN DFL = 1,33 BERARTI APABILA EBIT MENGALAMI
PENURUNAN SEBESAR 50%, MAKA AKAN TURUN SEBESAR
1,33 X 50% = 66,67% , 66,67 X 180.000 = RP 120.000, EAT =
180.000 – 120.000 = RP 60.000
= 2,5
DENGAN DFL = 2,5 BERARTI APABILA EBIT MENGALAMI
PENURUNAN SEBESAR 80%, MAKA AKAN TURUN SEBESAR 2,5
X 80% = 200% , 200% X 120.000 = RP 240.000, EAT = RP 120.000
– 240.000 = RP -120.000 (RUGI)
11. PEMBUKTIAN
• PENJUALAN MESIN A TURUN 40% MENYEBABKAN EBIT A
TURUN 50% DAN EAT TURUN 66,67%
• PENJUALAN MESIN B TURUN 40% MENYEBABKAN EBIT TURUN
80% DAN EAT TURUN 200%
Keterangan Mesin A Mesin B
Penjualan 1.500.000 1.500.000
Biaya variabel 1.200.000 900.000
Kontribusi margin 300.000 600.000
Biaya tetap 100.000 500.000
EBIT 200.000 100.000
Bunga 100.000 300.000
EBT 100.000 (200.000)
Pajak 40% 40.000 80.000
EAT 60.000 (120.000)
13. RASIO LEVERAGE
RASIO LEVERAGE ADA 2 MACAM :
1. RASIO UTANG TERHADAP EKUITAS
UNTUK MENILAI SEJAUH MANA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN UANG
YANG DIPINJAM, KITA DAPAT MENGGUNAKAN BEBERAPA RASIO
UTANG (DEBT RATIO) YANG BERBEDA. RASIO UTANG TERHADAP
EKUITAS DAPAT DIHITUNG DENGAN MEMBAGI TOTAL HUTANG
PERUSAHAAN (TERMASUK KEWAJIBAN JANGKA PENDEK) DENGAN
EKUITAS PEMEGANG SAHAM. RUMUS :
RASIO HUTANG TERHADAP EKUITAS = TOTAL HUTANG : EKUITAS
PEMEGANG SAHAM
2. RASIO HUTANG TERHADAP TOTAL AKTIVA
RASIO HUTANG TERHADAP TOTAL AKTIVA DIDAPAT DARI MEMBAGI
TOTAL HUTANG DALAM PERUSAHAAN DENGAN TOTAL AKTIVANYA.
RUMUS :
RASIO HUTANG TERHADAP TOTAL AKTIVA = TOTAL HUTANG : TOTAL