SlideShare a Scribd company logo
1
ANALISIS KREDIT
2
PROSEDUR & PERSYARATAN
KREDIT
# Calon Debitur :
Mengajukan surat permohonan / mengisi
formulir aplikasi berikut
kelengkapannya dengan lampiran
sebagai berikut :
 Foto copy identitas pemohon
 Foto copy izin usaha
 Akta pendirian ( awal beserta
perubahannya )
 Foto copy agunan ( SHM, BPKB, dll)
 Foto copy IMB
3
PROSEDUR & PERSYARATAN
KREDIT
# Bank :
 Terima surat permohonan + diregister
 Cek list kelengkapan dokumen
 Cek daftar Hitam BI -> jika termasuk-
ditolak, jika tidak diproses
 Wawancara serta on the spot
 Buat surat penolakan jika pejabat
pemutus mengatakan tidak layak
4
PROSEDUR & PERSYARATAN
KREDIT
# Bank ( lanjutan ) :
 Bila usaha calon debitur feasible ->
bank akan memproses.
 Melakukan analisis ekonomi,
pengumpulan dan pengecekan data
 Membuat memorandum analisis yuridis
5
PROSEDUR & PERSYARATAN
KREDIT
# Bank ( lanjutan ) :
Selanjutnya bank melakukan penilaian
jaminan -> melihat kemungkinan
pemasaran
 Proposal kredit yang lengkap
diserahkan ke pejabat pemutus utk
mendapat putusan
 Setelah diputus -> Bank akan buat surat
pemberitahuan dan didalamnya memuat
syarat dan ketentuan yang harus
dipenuhi oleh calon debitur
6
IDENTIFIKASI
RESIKO KREDIT
( RESIKO KUALITATIF 5 C )
7
CHARACTER
TUJUAN ANALISA CHARACTER/WATAK:
 Melihat tanggung jawab, kejujuran,keseriusan
bisnis, keinginan untuk membayar semua
kewajiban dengan seluruh kekayaan yang
dimiliki, sehingga bank dapat meyakini itikad
baik peminjam dan dapat mengetahui risiko
atas kredit yang diberikan.
8
CHARACTER
RESIKO WATAK :
 Nasabah pindahan
 Informasi tidak benar/terbuka
 Cara berhubungan mendesak/iming
iming/janji/pemberian hadiah
 Kurang dikenal
 Kurang dipercaya pemasok/pelanggan/ rekan
bisnis,info BI,catatan intern
bank,pesaing,dsb
 Tingkah laku moral
 Istri lebih dari 1 (simpanan)
 Penarikan cek kosong,termasuk Daftar Hitam
 Catatan kriminal
 Manajemen tertutup,adm tidak tertib
 Ambisius,suka jalan pintas
 Tidak kooperatif dalam proses analisa
9
CAPACITY
MANAJEMEN PUNCAK :
 Kemampuan menetapkan visi, misi,
tujuan dan strategi perusahaan.
 Kemampuan merencanakan manajemen
(rencana kerja, penetapan standar
operasional & anggaran).
 Kemampuan melaksanakan kegiatan
manajemen organisasi (penyusunan
struktur,pendelegasian wewenang).
 Kemampuan melakukan evaluasi dan
pengawasan
10
CAPACITY
KEMAMPUAN MANAJ.PRODUKSI :
 Pabrik, mesin produksi kurang tepat guna
 Lokasi pabrik jauh
 Persediaan yang menumpuk
 Ketergantungan terhadap suplier/bahan
tertentu
 Produk inferior
 Banyak di sub kontrak
11
CAPACITY
KEMAMP.MANAJ.PEMASARAN :
Kemampuan nasabah menjual produk :
 Angka keragaan masa lalu
 Angka proyeksi pemasaran
 Perencanaan, strategi pemasaran &
marketing mix ( bauran pemasaran )
Resiko Kemamp.Manajemen Pemasaran :
 Lokasi kurang strategis, produk tidak
diversifikasi, promosi terlalu besar,
ketergantungan konsumen tertentu,
segmen terbatas
12
CAPACITY
MANAJEMEN PERSONALIA:
 Menilai kekuatan perusahaan dilihat
dari segi kualitas dan kuantitas
tenaga kerjanya
 Menilai kemampuan perusahaan
memelihara hub.yang baik antara
pegawai dg perusahaan/pemilik.
Resiko Kemampuan Personalia :
“ one man show,tua/sakit-sakitan,tidak
ada regenerasi,tergantung seseorang,
produktifitas rendah,tumpang tindih
tugas,SDM terbatas”.
13
CAPITAL
 Kemampuan sendiri perusahaan dalam
memikul beban pembiayaan yang
dibutuhkan
 Kemampuan menanggung beban resiko
(risk sharing)
 Kesungguhan debitur dalam mengelola
usahanya.
14
CAPITAL
INDIKATOR UTAMA : D E R
 DER adalah alat ukur ketergantungan
debitur terhadap pihak luar
perusahaan
 Semakin tinggi DER, kemampuan
perush menanggung beban pembiayaan
semakin rendah, semakin tinggi resiko
yang dihadapi perusahaan
 Besarnya modal sendiri tidak
mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam pembayaran hutangnya.
15
CAPITAL
KOMPONEN MODAL ;
1. Modal disetor
2. Laba ditahan
3. Tambahan modal disetor
4. Modal sumbangan
5. Modal revaluasi
6. Hutang pada pesero
16
CAPITAL
PRINSIP-PRINSIP DALAM MENILAI
MODAL SENDIRI:
1. Harus ada pemisahan Assets secara
jelas
2. Pemisahan secara jelas atas hutang
3. Perhitungan nilai assets hrs
didasarkan pada prinsip akuntansi
4. Nilai Equity diperoleh dari
pengurangan total assets dngan
seluruh hutang
5. Debitur yang memiliki beberapa
usaha agar dibuat neraca konsolidasi
17
CAPITAL
RESIKO CAPITAL :
1. Leverage Ratio tinggi
2. Profitabilitas rendah
3. Prive/deviden besar
4. Modal disetor belum notariil
5. Laba ditahan rendah
6. Pemilikan satu keluarga
7. Pemilikan modal tidak dikenal
8. Modal revaluasi
18
COLLATERAL
PERANAN AGUNAN KREDIT :
1. Memberikan hak dan kekuasaan
kepada bank untuk mendapatkan
pelunasan dari hasil penjualan
barang agunan apabila debitur
cidera janji
2. Menjamin agar debitur berperan
serta didalam transaksi untuk
membiayai dan mengembangkan
usahanya.
3. Mendorong debitur untuk
memenuhi perjanjian kredit
19
COLLATERAL
SYARAT AGUNAN KREDIT :
A.ASPEK EKONOMIS
1. Dapat diperjual belikan secara
umum dan bebas
2. Nilainya lebih besar dibandingkan
kreditnya
3. Dapat dipertukarkan
4. Nilainya stabil dan cenderung naik
5. Kondisi dan lokasi agunan
strategis
6. Manfaat ekonominya lebih panjang
20
COLLATERAL
SYARAT AGUNAN KREDIT :
B.ASPEK YURIDIS
1. Benar-benar milik pihak yang bersedia
mengagunkan
2. Tidak dalam sengketa
3. Memiliki bukti kepemilikan yang sah dan
masih berlaku serta mempunyai kekuatan
hukum
4. Agunan dalam kondisi bebas
21
COLLATERAL
JENIS AGUNAN KREDIT
(BERDASARKAN SUMBER PENDANAANNYA)
1. Agunan Pokok, meliputi
seluruh assets perusahaan
baik yg dibiayai dengan
kredit maupun yg tdk
langsung dibiayai dengan
kredit
2. Agunan Tambahan,
merupakan harta milik
debitur pribadi
22
COLLATERAL
JENIS AGUNAN KREDIT
(BERDASARKAN ASPEK YURIDIS)
1. Agunan Kebendaan, meliputi
seluruh benda bergerak dan
tidak bergerak, berwujud dan
tidak berwujud
2. Agunan Penanggungan
(borgtocht):
- Personal guarantee
- Corporate guarantee
- Bank guarantee
23
COLLATERAL
NILAI AGUNAN KREDIT
1. Nilai saat ini :
- Nilai Pasar Wajar (NPW)
- Nilai Likuiditas (NL)
2. Nilai akan datang/proyeksi :
- Proyeksi Nilai Pasar Wajar (PNPW)
- Proyeksi Nilai Likuidasi (PNL)
24
COLLATERAL
DASAR PERTIMBANGAN PENETAPAN
NILAI AGUNAN ( 5 P )
1. PENILAIAN, dengan cara dan
metode yang berlaku
2. PENGIKATAN,bukti pemilikan yang
sah menurut hukum
3. PENGUASAAN,dapat dikuasai atas
nama pemohon,shg apabila
dilikuidasi proses tdk panjang dan
tdk butuh biaya besar.
4. PENGAMANAN,dapat ditutup
dengan asuransi
5. PEMANFAATAN,sbg sumber
pembayaran kembali thd kredit
25
COLLATERAL
BENTUK PENGIKATAN AGUNAN
1. HAK TANGGUNGAN
2. HIPOTIK atau CREDITVERBAND
3. GADAI ( PAND )
4. FIDUSIA
5. CESSIE
6. PENANGGUNGAN HUTANG
(BORGTOCHT)
26
COLLATERAL
RESIKO AGUNAN
1. Bentuk pemilikan jaminan kurang
kuat
2. Pengikatan barang agunan kurang
sempurna
3. Harga barang agunan fluktuatif
4. Nilai barang agunan menurun
5. Barang agunan kurang marketable
6. Nilai agunan tidak mengcover nilai
kredit
7. Agunan milik orang lain
27
CONDITION
1. PEMASOK
2. PEMBELI
3. PERSAINGAN
4. BARANG SUBSTITUSI
5. POTENSI CALON PESAING
6. PERATURAN PEMERINTAH
7. PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
28
CONDITION
Resiko CONDITION :
 PEMASOK, juml suplier sedikit, tidak ada
bahan baku alternatif
 PEMBELI, pasar sasaran terbatas,
bergaining power langganan tinggi
 PERSAINGAN, pesaing banyak, pesaing
dominan,tdk ada asosiasi industri
 BARANG SUBSTITUSI
 KONDISI PUBLIK,publik kritis,
perlindungan konsumen berlebihan,dll
 PERATURAN PEMERINTAH
 PERDAGANGAN INTERNASIONAL
29
ANALISA LAPORAN
KEUANGAN
(Analisa Ratio)
30
MANFAAT RATIO KEUANGAN
1. Sebagai EARLY WARNING SIGN
2. Mengenali kemampuan perusahaan
secara umum dari aspek finansial
3. Memusatkan Perhatian pemutus
kredit
4. Melihat dua angka secara
bersamaan
5. Menceritakan kondisi keuangan
perusahaan.
31
JENIS RATIO KEUANGAN
RATIO KEUANGAN YANG POKOK :
 Ratio Profitabilitas
 Ratio Perputaran (aktivitas)
 Ratio Likuiditas
 Ratio Leverage (solvabilitas)
32
RATIO PROFITABILITAS
 Menilai kinerja perusahaan dalam
menciptakan profit ( laba )
 Mencerminkan kinerja perusahaan dan
resikonya
 Metode : membandingkan indikator laba
dengan berbagai ukuran kegiatan (misalnya
penjualan, modal, assets)
33
RATIO PROFITABILITAS
GROSS PROFIT MARGIN :
 Menunjukkan kemampuan
perusahaan menutup biaya barang
(HPP) atau mencerminkan jumlah
uang yang untuk menutupi biaya
operasional,biaya bunga dan pajak,
untuk memperoleh laba.
 Rumus :
Penjualan – HPP x 100% =.….%
Penjualan
34
RATIO PROFITABILITAS
NET PROFIT MARGIN :
 Menunjukkan kemampuan memperoleh
penghasilan untuk pemilik dari setiap rupiah
penjualan setelah dikurangi semua biaya-
biaya.
 Rumus :
Laba bersih
Penjualan
35
RATIO PROFITABILITAS
RETURN ON EQUITY (ROE):
 Menunjukkan kemampuan
perusahaan memperoleh laba
dari investasi rata-rata yang
telah ditanamkan
 Rumus :
Laba bersih
Modal
36
RATIO PROFITABILITAS
RETUR ON ASSETS (ROA):
 Menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan
aktiva perusahaan
 Rumus :
Laba bersih
Total Assets
37
RATIO PROFITABILITAS
ROE dan ROA :
 Dalam keadaan normal dan bagi
perusahaan yang sehat, lazimnya ROE
> ROA
 Dalam periode yang sama bisa terjadi
ROE naik tapi ROA turun, hal ini
menunjukkan bahwa : melihat satu
ratio saja tdk cukup, tambahan aktiva
tidak dibiayai dari modal,
Dari mana pendanaannnya ???
Dapat dilihat dari analisa Leverage
38
LEVERAGE RATIO
 Mengukur seberapa besar peranan
dana pihak ketiga
(hutang)digunakan untuk
pembiayaan perusahaan
 Hutang adalah comitment yang
berdasarkan kontrak dan
mengandung kewajiban mengangsur
pokok/bunga yang tetap
 Bila komposisi tidak seimbang,
perusahaan bisa bangkrut.
39
LEVERAGE RATIO
TOTAL LEVERAGE RATIO :
 Membandingkan antara hutang
dengan total assets perusahaan
 Memberikan sinyal seberapa aman
uang kreditur dijamin dengan assets
perusahaan
 Resiko turunnya assets dapat
menyebabkan tidak terbayarnya
hutang
 Rumus :
Total Hutang
Total Assets
40
LEVERAGE RATIO
DEBT to EQUITY RATIO ( D E R ):
 Melihat seberapa besar sharing
pemilik perusahaan dalam mengelola
usahanya
 Resiko yang melekat apabila sharing
pemilik kecil, maka peluang
terjadinya “ Moral Hazard ” besar.
 Rumus :
Total Hutang
Equity
41
RATIO PERPUTARAN
 Melihat efisiensi penggunaan
assets oleh perusahaan
 Menghitung waktu yang
dibutuhkan dalam siklus operasi
perusahaan
 Ratio-ratio perputaran :
- Perputaran Aktiva
- Perputaran Aktiva Tetap
- Perputaran Piutang
- Perputaran Persediaan
42
RATIO PERPUTARAN
PERPUTARAN AKTIVA :
 Mengukur efisiensi penggunaan
aktiva total
 Kelemahannya tidak jelas,
aktiva mana yang tetap atau
lancar yang tidak efisien
 Rumus :
Penjualan
Aktiva
43
RATIO PERPUTARAN
PERPUTARAN AKTIVA TETAP:
 Mengukur efisiensi penggunaan
aktiva tetap
 Apabila rationya rendah,
mengindikasikan bahwa banyak
aktiva tidak produktif (kapasitas
tdk terpakai)
 Rumus :
Penjualan
Aktiva Tetap
44
RATIO PERPUTARAN
PERPUTARAN PIUTANG DAGANG :
 Menunjukkan jumlah siklus dan
pengumpulan piutang dagang
dalam satu tahun
 Rumus :
Penjualan
Piutang Dagang
45
RATIO PERPUTARAN
DAY Of RECEIVABLE ( D O R ) :
 Menunjukkan waktu rata-rata
(dalam hari) yang diperlukan
menagih piutang dagang (dalam
satu siklus)
 Rumus :
Piutang Dagang x…hari = …hari
Penjualan
46
RATIO PERPUTARAN
PERPUTARAN PERSEDIAAN :
 Menunjukkan siklus
berputarnya persediaan
dalam satu tahun
 Rumus :
HPP
Persediaan
47
RATIO PERPUTARAN
DAY Of INVENTORY ( D O I ) :
 Menunjukkan jumlah hari yang
diperlukan dalam satu siklus
persediaan
 Rumus :
Persediaan x …hari = …hari
HPP
48
RATIO PERPUTARAN
PERPUTARAN HUTANG
DAGANG :
 Menunjukkan siklus
berputarnya persediaan
dalam satu tahun
 Rumus :
HPP
Hutang Dagang
49
RATIO PERPUTARAN
DAY Of PAYABLE ( D O P ) :
 Menunjukkan jumlah hari yang
diperlukan dalam satu siklus
hutang dagang
 Rumus :
Hutang Dagang x …hari = …hari
HPP
50
RATIO PERPUTARAN
SIKLUS OPERASI :
 Menunjukkan rata-rata waktu
yang diperlukan perusahaan untuk
menggunakan kas untuk
membeli/memproduksi barang dan
menjual, sampai menerima kas
dari hasil penjualan barang
 Rumus : (WCTO)
WCTO = DOR + DOI
51
RATIO LIKUIDITAS
 Menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek tepat
pada waktunya
 Ratio-ratio Likuiditas yang
penting :
- Current Ratio
- Quick Ratio
52
RATIO LIKUIDITAS
CURRENT RATIO :
 Mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan menggunakan
assets lancar (aktiva Lancar)
 Rumus :
Aktiva lancar (current assets)
Hutang lancar (current liabilities)
53
RATIO LIKUIDITAS
QUICK RATIO :
 Inventory dianggap kurang
likuid
 Inventory dikeluarkan dari
aktiva lancar
 Rumus :
Aktiva lancar - inventory
Hutang lancar
54
KEGUNAAN RATIO KEUANGAN
BAGI KREDITUR (BANK)
1. MENILAI HASIL OPERASIONAL
PERUSAHAAN
2. MEMAHAMI SIFAT-SIFAT INDUSTRI
3. MEMPERKIRAKAN KEBUTUHAN DANA
PERUSAHAAN
4. INDIKATOR DALAM MONITORING
(DITETAPKAN DALAM PERJANJIAN KREDIT)
55
ANALISA KEBUTUHAN
KREDIT
56
ANALISA KEBUTUHAN KREDIT
1. KREDIT MODAL KERJA LOKAL
- Working Capital Turn Over (WCTO)
- Spread sheet ( cash flow )
- Net Trading Asset ( NTA )
2. KREDIT MODAL KERJA EKSPOR
3. KREDIT MODAL KERJA IMPOR
4. KREDIT MODAL KERJA KONSTRUKSI
5. KREDIT INVESTASI
6. PENANGGUHAN JAMINAN IMPOR
7. KREDIT DENGAN CASH COLLATERAL
57
ANALISA KEBUTUHAN
KREDIT MODAL KERJA
 Working Capital Turn Over (WCTO)
- Day of Inventory ( DOI )
- Day of Receivable ( DOR )
2. Out of Pocket Expenses ( OPE )
Rumus :
= HPP (diluar penyusutan) + biaya
penjualan + biaya umum + biaya
administrasi
3. Net Working Capital (NWC) = Modal Kerja
Sendiri
58
PERHITUNGAN KREDIT MODAL
KERJA METODE WCTO
* Kebutuhan modal kerja
DOI + DOR x OPE x proyeksi penjl (%)..= A
Periode (hari)
Modal Kerja sendiri (NWC)………………………………………= B -
Kekurangan /kebutuhan modal kerja…………………… = C
Sumber lain :
- Hutang dagang = …..
- Uang muka penjualan = …….
- Lainnya = …… = D -
Jumlah kebutuhan KMK yang dipertimbangkan = E
59
PERHITUNGAN KREDIT MODAL
KERJA METODE SPREAD SHEET
Additional Cash Needed (ACN)…………………… = A
Gross Operating Fund generation (GOFG) = B -
Net Financing Needs……………………………………. = C
Kas…………………………………………………………………….. = D (+/-)
Tambahan Kredit yang dibutuhkan…………… = E
Saldo Pinjaman (posisi terakhir)…………………. = F +
Jumlah Kredit yang dipertimbangkan…………. = G
60
PERHITUNGAN KREDIT MODAL
KERJA METODE SPREAD SHEET
ADDITIONAL CASH NEEDED (ACN) :
Kenaikan / (Penurunan) aktiva lancar (excl.Kas) = A
(Kenaikan) / penurunan hutang lancar (excl pinj) = B
Perubahan modal kerja………………………………………………. = C
Perubahan aktiva tetap (+/-) …………………………………. = D
Additional cash needed (ACN)…………………………………. = E
Besarnya SDS KMK min 30% dari proyeksi kebutuhan
modal kerja, dengan rumus :
NWC x 100% > 30%
Proyeksi kebutuhan modal kerja
61
PERHITUNGAN KREDIT MODAL
KERJA METODE SPREAD SHEET
GROSS OPERATING FUND GENERATION
(GOFG) :
 Laba operasional – bunga + pendapatan non
operasional – biaya non operasional – pajak –
deviden
 Laba bersih + biaya non cash (penyusutan)
62
PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA
EKSPOR (KMKE)
PLAFOND KMKE :
OPE x 70% x TE/bln x PU
PENJUALAN
OPE = Out of Pocket Ekspenses
TE = Target Ekspor dalam satu periode
PU = Perputaran Usaha (WCTO) satu periode
KMKE TRANSAKSIONAL :
= OPE / PENJUALAN x 70% x O/S SIGT L/C
= OPE / PENJUALAN x 70% x SALES CONTRACT
63
PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA
IMPOR (KMKI)
PLAFOND KMKI :
WCTO ( i ) x HPP ( i ) x proyeksi
Periode
WCTO = Perput modal kerja impor khusus u brg2 impor
HPP ( i )= HPP u brg impor ( diasumsikan biaya2 lainnya
dibebankan ke KMK lokal )
Proyeksi= proyeksi pertumbuhan produksi/sales
KMK lokal = total kebutuhan KMK-( keb KMKE+KMKI )
64
PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA
KONSTRUKSI
PLAFOND KMK KONSTRUKSI :
( T ( NP-P-K ) – ( % UM x NP ) )
T = Termin pertama ( max.65% )
NP = Nilai Proyek ( nilai awal / nilai sisa proyek )
P = Pajak ( Ppn sebesar 10 % )
UM = Uang muka proyek (tergantung ketentuan
umum kontrak )
KMK untuk jasa (hotel,angkutan,bioskop,dll dihitung
berdasarkan kebutuhan riil max 70% keb riil)
65
PERHITUNGAN KREDIT INVESTASI
KRITERIA INVESTASI :
 Net Present Value (NPV) positif
 B/C ratio > 1
 IRR > interest ( discount factor )
 KI = TPC + SDS
Keterangan :
 NPV = PV Proceed – PV TPC
- PV proceed adalah pendapatan yang
akan diterima dimasa yad dinilai saat
ini dengan discount faktor (DF)
tertentu
 B/C Ratio = PV proceed : PV TPC
 IRR = i1 ( i2-i1 ) x (NPV+)
(NPV+)-(NPV-)
i1=Tk.bunga dimana NPV+ ; i2=Tk.bunga dimana
NPV-
66
PERHITUNGAN KREDIT INVESTASI
PROCEED UNTUK PROYEK BARU :
 GOFG + bunga + deviden/prive + biaya lain –
deviden yang diterima – penghasilan lain
PROCEED UNTUK PROYEK PERLUASAN :
 Proceed setelah Investasi – proceed sebelum
investasi.
YANG PERLU DIPERHATIKAN :
 Total project cost (TPC) & interest during
construction (IDC)
 Sharing Dana Sendiri (SDS) min. 35% x TPC
 Max. KI 65% x TPC
 Proceed
67
KETENTUAN KREDIT INVESTASI
 Angsuran pokok KI harus sesuai dengan
kemampuan keuangan (arus kas)
 Masa tenggang (grace periode) > atau dapat
diberikan sebelum angsuran pertama (bila arus kas
demikian)
 Bunga dibayar sesuai persyaratan kredit (bulanan,
tidak boleh > 3 bulan) sejak penarikan pertama
 Dalam masa tenggang tidak diperkenankan
membayar bunga kredit dengan pembebanan
langsung dari KInya, kecuali jika diperjanjikan
sebelumnya dalam bentuk Interest During
Construktion (IDC), dimana IDC dikapitalisir
menjadi pokok kredit.
 Balloon payment (pemby.kembung) tidak dianjurkan
68
KETENTUAN KREDIT INVESTASI
 Harus ada tanggal yang pasti
tentang berakhirnya masa
penarikan fasilitas KI
 Harus ada klausula yang dapat
mempercepat penarikan kembali
kredit sebelum jatuh tempo, jika
kondisi keuangan / usaha debitur
mulai memburuk / ingkar janji
 Ketentuan Commitment fee
 Dll.
69

More Related Content

Similar to analisis-kredit-1.untuk magister manajemen

Analisis Rasio Keuangan _Materi Training PERBANKAN
Analisis Rasio Keuangan _Materi Training PERBANKANAnalisis Rasio Keuangan _Materi Training PERBANKAN
Analisis Rasio Keuangan _Materi Training PERBANKAN
Kanaidi ken
 
Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & Investasi
Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & InvestasiPasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & Investasi
Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & Investasi
Valbury Group Asia Division
 
5 perusahaan-pembiayaan-mlk-warsono
5 perusahaan-pembiayaan-mlk-warsono5 perusahaan-pembiayaan-mlk-warsono
5 perusahaan-pembiayaan-mlk-warsono
ryant manurung
 
Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)
Eka Wahyuliana
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23
Lia Ivvana
 
10 analisis kredit
10 analisis kredit10 analisis kredit
10 analisis kreditImo Priyanto
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
RirilMardiana
 
Credit analyst score cards
Credit analyst score cardsCredit analyst score cards
Credit analyst score cards
Setiono Winardi
 
Pertemuan 10 risiko keuangan dan risiko litigasi
Pertemuan 10 risiko keuangan dan risiko litigasiPertemuan 10 risiko keuangan dan risiko litigasi
Pertemuan 10 risiko keuangan dan risiko litigasi
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Kelayakan usaha
Kelayakan usahaKelayakan usaha
Kelayakan usaha
Ugi Ragiel
 
Pertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptx
Pertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptxPertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptx
Pertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptx
Yogianto8
 
Materi Credit Analysis _Materi Training KREDIT PERBANKAN
Materi Credit Analysis  _Materi Training KREDIT PERBANKANMateri Credit Analysis  _Materi Training KREDIT PERBANKAN
Materi Credit Analysis _Materi Training KREDIT PERBANKAN
Kanaidi ken
 
Analisis Laporan Rasio Keuangan _Materi Training KREDIT PERBANKAN
Analisis Laporan Rasio Keuangan _Materi Training KREDIT PERBANKANAnalisis Laporan Rasio Keuangan _Materi Training KREDIT PERBANKAN
Analisis Laporan Rasio Keuangan _Materi Training KREDIT PERBANKAN
Kanaidi ken
 
Resume UTS
Resume UTSResume UTS
Resume UTS
DianaLestari0
 
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
Aji Erlangga Martawireja
 
1.docx fungsi keuangan
1.docx fungsi keuangan1.docx fungsi keuangan
1.docx fungsi keuangan
Rifky Selaludihati
 
Teknik Pengukuran Kinerja Keuangan PERUSAHAAN _ BimTek "Penyusunan Rencana Ke...
Teknik Pengukuran Kinerja Keuangan PERUSAHAAN _ BimTek "Penyusunan Rencana Ke...Teknik Pengukuran Kinerja Keuangan PERUSAHAAN _ BimTek "Penyusunan Rencana Ke...
Teknik Pengukuran Kinerja Keuangan PERUSAHAAN _ BimTek "Penyusunan Rencana Ke...
Kanaidi ken
 
Artikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanArtikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaan
wardahmega
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuanganlyanez123
 

Similar to analisis-kredit-1.untuk magister manajemen (20)

Analisis Rasio Keuangan _Materi Training PERBANKAN
Analisis Rasio Keuangan _Materi Training PERBANKANAnalisis Rasio Keuangan _Materi Training PERBANKAN
Analisis Rasio Keuangan _Materi Training PERBANKAN
 
Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & Investasi
Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & InvestasiPasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & Investasi
Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & Investasi
 
5 perusahaan-pembiayaan-mlk-warsono
5 perusahaan-pembiayaan-mlk-warsono5 perusahaan-pembiayaan-mlk-warsono
5 perusahaan-pembiayaan-mlk-warsono
 
Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23
 
10 analisis kredit
10 analisis kredit10 analisis kredit
10 analisis kredit
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Credit analyst score cards
Credit analyst score cardsCredit analyst score cards
Credit analyst score cards
 
Pertemuan 10 risiko keuangan dan risiko litigasi
Pertemuan 10 risiko keuangan dan risiko litigasiPertemuan 10 risiko keuangan dan risiko litigasi
Pertemuan 10 risiko keuangan dan risiko litigasi
 
Kelayakan usaha
Kelayakan usahaKelayakan usaha
Kelayakan usaha
 
Pertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptx
Pertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptxPertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptx
Pertemuan 8 Metode Dlm Membiayai Pertumbuhan.pptx
 
Materi Credit Analysis _Materi Training KREDIT PERBANKAN
Materi Credit Analysis  _Materi Training KREDIT PERBANKANMateri Credit Analysis  _Materi Training KREDIT PERBANKAN
Materi Credit Analysis _Materi Training KREDIT PERBANKAN
 
Analisis Laporan Rasio Keuangan _Materi Training KREDIT PERBANKAN
Analisis Laporan Rasio Keuangan _Materi Training KREDIT PERBANKANAnalisis Laporan Rasio Keuangan _Materi Training KREDIT PERBANKAN
Analisis Laporan Rasio Keuangan _Materi Training KREDIT PERBANKAN
 
Resume UTS
Resume UTSResume UTS
Resume UTS
 
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
 
1.docx fungsi keuangan
1.docx fungsi keuangan1.docx fungsi keuangan
1.docx fungsi keuangan
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Teknik Pengukuran Kinerja Keuangan PERUSAHAAN _ BimTek "Penyusunan Rencana Ke...
Teknik Pengukuran Kinerja Keuangan PERUSAHAAN _ BimTek "Penyusunan Rencana Ke...Teknik Pengukuran Kinerja Keuangan PERUSAHAAN _ BimTek "Penyusunan Rencana Ke...
Teknik Pengukuran Kinerja Keuangan PERUSAHAAN _ BimTek "Penyusunan Rencana Ke...
 
Artikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanArtikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaan
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 

Recently uploaded

Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
AnisaSyahfitri1
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
nugrohoaditya12334
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
ssuser781f6d1
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
azfikar96
 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
DebiCarolina2
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
ErvinYogi
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 

Recently uploaded (12)

Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 

analisis-kredit-1.untuk magister manajemen

  • 2. 2 PROSEDUR & PERSYARATAN KREDIT # Calon Debitur : Mengajukan surat permohonan / mengisi formulir aplikasi berikut kelengkapannya dengan lampiran sebagai berikut :  Foto copy identitas pemohon  Foto copy izin usaha  Akta pendirian ( awal beserta perubahannya )  Foto copy agunan ( SHM, BPKB, dll)  Foto copy IMB
  • 3. 3 PROSEDUR & PERSYARATAN KREDIT # Bank :  Terima surat permohonan + diregister  Cek list kelengkapan dokumen  Cek daftar Hitam BI -> jika termasuk- ditolak, jika tidak diproses  Wawancara serta on the spot  Buat surat penolakan jika pejabat pemutus mengatakan tidak layak
  • 4. 4 PROSEDUR & PERSYARATAN KREDIT # Bank ( lanjutan ) :  Bila usaha calon debitur feasible -> bank akan memproses.  Melakukan analisis ekonomi, pengumpulan dan pengecekan data  Membuat memorandum analisis yuridis
  • 5. 5 PROSEDUR & PERSYARATAN KREDIT # Bank ( lanjutan ) : Selanjutnya bank melakukan penilaian jaminan -> melihat kemungkinan pemasaran  Proposal kredit yang lengkap diserahkan ke pejabat pemutus utk mendapat putusan  Setelah diputus -> Bank akan buat surat pemberitahuan dan didalamnya memuat syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh calon debitur
  • 7. 7 CHARACTER TUJUAN ANALISA CHARACTER/WATAK:  Melihat tanggung jawab, kejujuran,keseriusan bisnis, keinginan untuk membayar semua kewajiban dengan seluruh kekayaan yang dimiliki, sehingga bank dapat meyakini itikad baik peminjam dan dapat mengetahui risiko atas kredit yang diberikan.
  • 8. 8 CHARACTER RESIKO WATAK :  Nasabah pindahan  Informasi tidak benar/terbuka  Cara berhubungan mendesak/iming iming/janji/pemberian hadiah  Kurang dikenal  Kurang dipercaya pemasok/pelanggan/ rekan bisnis,info BI,catatan intern bank,pesaing,dsb  Tingkah laku moral  Istri lebih dari 1 (simpanan)  Penarikan cek kosong,termasuk Daftar Hitam  Catatan kriminal  Manajemen tertutup,adm tidak tertib  Ambisius,suka jalan pintas  Tidak kooperatif dalam proses analisa
  • 9. 9 CAPACITY MANAJEMEN PUNCAK :  Kemampuan menetapkan visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan.  Kemampuan merencanakan manajemen (rencana kerja, penetapan standar operasional & anggaran).  Kemampuan melaksanakan kegiatan manajemen organisasi (penyusunan struktur,pendelegasian wewenang).  Kemampuan melakukan evaluasi dan pengawasan
  • 10. 10 CAPACITY KEMAMPUAN MANAJ.PRODUKSI :  Pabrik, mesin produksi kurang tepat guna  Lokasi pabrik jauh  Persediaan yang menumpuk  Ketergantungan terhadap suplier/bahan tertentu  Produk inferior  Banyak di sub kontrak
  • 11. 11 CAPACITY KEMAMP.MANAJ.PEMASARAN : Kemampuan nasabah menjual produk :  Angka keragaan masa lalu  Angka proyeksi pemasaran  Perencanaan, strategi pemasaran & marketing mix ( bauran pemasaran ) Resiko Kemamp.Manajemen Pemasaran :  Lokasi kurang strategis, produk tidak diversifikasi, promosi terlalu besar, ketergantungan konsumen tertentu, segmen terbatas
  • 12. 12 CAPACITY MANAJEMEN PERSONALIA:  Menilai kekuatan perusahaan dilihat dari segi kualitas dan kuantitas tenaga kerjanya  Menilai kemampuan perusahaan memelihara hub.yang baik antara pegawai dg perusahaan/pemilik. Resiko Kemampuan Personalia : “ one man show,tua/sakit-sakitan,tidak ada regenerasi,tergantung seseorang, produktifitas rendah,tumpang tindih tugas,SDM terbatas”.
  • 13. 13 CAPITAL  Kemampuan sendiri perusahaan dalam memikul beban pembiayaan yang dibutuhkan  Kemampuan menanggung beban resiko (risk sharing)  Kesungguhan debitur dalam mengelola usahanya.
  • 14. 14 CAPITAL INDIKATOR UTAMA : D E R  DER adalah alat ukur ketergantungan debitur terhadap pihak luar perusahaan  Semakin tinggi DER, kemampuan perush menanggung beban pembiayaan semakin rendah, semakin tinggi resiko yang dihadapi perusahaan  Besarnya modal sendiri tidak mencerminkan kemampuan perusahaan dalam pembayaran hutangnya.
  • 15. 15 CAPITAL KOMPONEN MODAL ; 1. Modal disetor 2. Laba ditahan 3. Tambahan modal disetor 4. Modal sumbangan 5. Modal revaluasi 6. Hutang pada pesero
  • 16. 16 CAPITAL PRINSIP-PRINSIP DALAM MENILAI MODAL SENDIRI: 1. Harus ada pemisahan Assets secara jelas 2. Pemisahan secara jelas atas hutang 3. Perhitungan nilai assets hrs didasarkan pada prinsip akuntansi 4. Nilai Equity diperoleh dari pengurangan total assets dngan seluruh hutang 5. Debitur yang memiliki beberapa usaha agar dibuat neraca konsolidasi
  • 17. 17 CAPITAL RESIKO CAPITAL : 1. Leverage Ratio tinggi 2. Profitabilitas rendah 3. Prive/deviden besar 4. Modal disetor belum notariil 5. Laba ditahan rendah 6. Pemilikan satu keluarga 7. Pemilikan modal tidak dikenal 8. Modal revaluasi
  • 18. 18 COLLATERAL PERANAN AGUNAN KREDIT : 1. Memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk mendapatkan pelunasan dari hasil penjualan barang agunan apabila debitur cidera janji 2. Menjamin agar debitur berperan serta didalam transaksi untuk membiayai dan mengembangkan usahanya. 3. Mendorong debitur untuk memenuhi perjanjian kredit
  • 19. 19 COLLATERAL SYARAT AGUNAN KREDIT : A.ASPEK EKONOMIS 1. Dapat diperjual belikan secara umum dan bebas 2. Nilainya lebih besar dibandingkan kreditnya 3. Dapat dipertukarkan 4. Nilainya stabil dan cenderung naik 5. Kondisi dan lokasi agunan strategis 6. Manfaat ekonominya lebih panjang
  • 20. 20 COLLATERAL SYARAT AGUNAN KREDIT : B.ASPEK YURIDIS 1. Benar-benar milik pihak yang bersedia mengagunkan 2. Tidak dalam sengketa 3. Memiliki bukti kepemilikan yang sah dan masih berlaku serta mempunyai kekuatan hukum 4. Agunan dalam kondisi bebas
  • 21. 21 COLLATERAL JENIS AGUNAN KREDIT (BERDASARKAN SUMBER PENDANAANNYA) 1. Agunan Pokok, meliputi seluruh assets perusahaan baik yg dibiayai dengan kredit maupun yg tdk langsung dibiayai dengan kredit 2. Agunan Tambahan, merupakan harta milik debitur pribadi
  • 22. 22 COLLATERAL JENIS AGUNAN KREDIT (BERDASARKAN ASPEK YURIDIS) 1. Agunan Kebendaan, meliputi seluruh benda bergerak dan tidak bergerak, berwujud dan tidak berwujud 2. Agunan Penanggungan (borgtocht): - Personal guarantee - Corporate guarantee - Bank guarantee
  • 23. 23 COLLATERAL NILAI AGUNAN KREDIT 1. Nilai saat ini : - Nilai Pasar Wajar (NPW) - Nilai Likuiditas (NL) 2. Nilai akan datang/proyeksi : - Proyeksi Nilai Pasar Wajar (PNPW) - Proyeksi Nilai Likuidasi (PNL)
  • 24. 24 COLLATERAL DASAR PERTIMBANGAN PENETAPAN NILAI AGUNAN ( 5 P ) 1. PENILAIAN, dengan cara dan metode yang berlaku 2. PENGIKATAN,bukti pemilikan yang sah menurut hukum 3. PENGUASAAN,dapat dikuasai atas nama pemohon,shg apabila dilikuidasi proses tdk panjang dan tdk butuh biaya besar. 4. PENGAMANAN,dapat ditutup dengan asuransi 5. PEMANFAATAN,sbg sumber pembayaran kembali thd kredit
  • 25. 25 COLLATERAL BENTUK PENGIKATAN AGUNAN 1. HAK TANGGUNGAN 2. HIPOTIK atau CREDITVERBAND 3. GADAI ( PAND ) 4. FIDUSIA 5. CESSIE 6. PENANGGUNGAN HUTANG (BORGTOCHT)
  • 26. 26 COLLATERAL RESIKO AGUNAN 1. Bentuk pemilikan jaminan kurang kuat 2. Pengikatan barang agunan kurang sempurna 3. Harga barang agunan fluktuatif 4. Nilai barang agunan menurun 5. Barang agunan kurang marketable 6. Nilai agunan tidak mengcover nilai kredit 7. Agunan milik orang lain
  • 27. 27 CONDITION 1. PEMASOK 2. PEMBELI 3. PERSAINGAN 4. BARANG SUBSTITUSI 5. POTENSI CALON PESAING 6. PERATURAN PEMERINTAH 7. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
  • 28. 28 CONDITION Resiko CONDITION :  PEMASOK, juml suplier sedikit, tidak ada bahan baku alternatif  PEMBELI, pasar sasaran terbatas, bergaining power langganan tinggi  PERSAINGAN, pesaing banyak, pesaing dominan,tdk ada asosiasi industri  BARANG SUBSTITUSI  KONDISI PUBLIK,publik kritis, perlindungan konsumen berlebihan,dll  PERATURAN PEMERINTAH  PERDAGANGAN INTERNASIONAL
  • 30. 30 MANFAAT RATIO KEUANGAN 1. Sebagai EARLY WARNING SIGN 2. Mengenali kemampuan perusahaan secara umum dari aspek finansial 3. Memusatkan Perhatian pemutus kredit 4. Melihat dua angka secara bersamaan 5. Menceritakan kondisi keuangan perusahaan.
  • 31. 31 JENIS RATIO KEUANGAN RATIO KEUANGAN YANG POKOK :  Ratio Profitabilitas  Ratio Perputaran (aktivitas)  Ratio Likuiditas  Ratio Leverage (solvabilitas)
  • 32. 32 RATIO PROFITABILITAS  Menilai kinerja perusahaan dalam menciptakan profit ( laba )  Mencerminkan kinerja perusahaan dan resikonya  Metode : membandingkan indikator laba dengan berbagai ukuran kegiatan (misalnya penjualan, modal, assets)
  • 33. 33 RATIO PROFITABILITAS GROSS PROFIT MARGIN :  Menunjukkan kemampuan perusahaan menutup biaya barang (HPP) atau mencerminkan jumlah uang yang untuk menutupi biaya operasional,biaya bunga dan pajak, untuk memperoleh laba.  Rumus : Penjualan – HPP x 100% =.….% Penjualan
  • 34. 34 RATIO PROFITABILITAS NET PROFIT MARGIN :  Menunjukkan kemampuan memperoleh penghasilan untuk pemilik dari setiap rupiah penjualan setelah dikurangi semua biaya- biaya.  Rumus : Laba bersih Penjualan
  • 35. 35 RATIO PROFITABILITAS RETURN ON EQUITY (ROE):  Menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dari investasi rata-rata yang telah ditanamkan  Rumus : Laba bersih Modal
  • 36. 36 RATIO PROFITABILITAS RETUR ON ASSETS (ROA):  Menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan aktiva perusahaan  Rumus : Laba bersih Total Assets
  • 37. 37 RATIO PROFITABILITAS ROE dan ROA :  Dalam keadaan normal dan bagi perusahaan yang sehat, lazimnya ROE > ROA  Dalam periode yang sama bisa terjadi ROE naik tapi ROA turun, hal ini menunjukkan bahwa : melihat satu ratio saja tdk cukup, tambahan aktiva tidak dibiayai dari modal, Dari mana pendanaannnya ??? Dapat dilihat dari analisa Leverage
  • 38. 38 LEVERAGE RATIO  Mengukur seberapa besar peranan dana pihak ketiga (hutang)digunakan untuk pembiayaan perusahaan  Hutang adalah comitment yang berdasarkan kontrak dan mengandung kewajiban mengangsur pokok/bunga yang tetap  Bila komposisi tidak seimbang, perusahaan bisa bangkrut.
  • 39. 39 LEVERAGE RATIO TOTAL LEVERAGE RATIO :  Membandingkan antara hutang dengan total assets perusahaan  Memberikan sinyal seberapa aman uang kreditur dijamin dengan assets perusahaan  Resiko turunnya assets dapat menyebabkan tidak terbayarnya hutang  Rumus : Total Hutang Total Assets
  • 40. 40 LEVERAGE RATIO DEBT to EQUITY RATIO ( D E R ):  Melihat seberapa besar sharing pemilik perusahaan dalam mengelola usahanya  Resiko yang melekat apabila sharing pemilik kecil, maka peluang terjadinya “ Moral Hazard ” besar.  Rumus : Total Hutang Equity
  • 41. 41 RATIO PERPUTARAN  Melihat efisiensi penggunaan assets oleh perusahaan  Menghitung waktu yang dibutuhkan dalam siklus operasi perusahaan  Ratio-ratio perputaran : - Perputaran Aktiva - Perputaran Aktiva Tetap - Perputaran Piutang - Perputaran Persediaan
  • 42. 42 RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN AKTIVA :  Mengukur efisiensi penggunaan aktiva total  Kelemahannya tidak jelas, aktiva mana yang tetap atau lancar yang tidak efisien  Rumus : Penjualan Aktiva
  • 43. 43 RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP:  Mengukur efisiensi penggunaan aktiva tetap  Apabila rationya rendah, mengindikasikan bahwa banyak aktiva tidak produktif (kapasitas tdk terpakai)  Rumus : Penjualan Aktiva Tetap
  • 44. 44 RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN PIUTANG DAGANG :  Menunjukkan jumlah siklus dan pengumpulan piutang dagang dalam satu tahun  Rumus : Penjualan Piutang Dagang
  • 45. 45 RATIO PERPUTARAN DAY Of RECEIVABLE ( D O R ) :  Menunjukkan waktu rata-rata (dalam hari) yang diperlukan menagih piutang dagang (dalam satu siklus)  Rumus : Piutang Dagang x…hari = …hari Penjualan
  • 46. 46 RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN PERSEDIAAN :  Menunjukkan siklus berputarnya persediaan dalam satu tahun  Rumus : HPP Persediaan
  • 47. 47 RATIO PERPUTARAN DAY Of INVENTORY ( D O I ) :  Menunjukkan jumlah hari yang diperlukan dalam satu siklus persediaan  Rumus : Persediaan x …hari = …hari HPP
  • 48. 48 RATIO PERPUTARAN PERPUTARAN HUTANG DAGANG :  Menunjukkan siklus berputarnya persediaan dalam satu tahun  Rumus : HPP Hutang Dagang
  • 49. 49 RATIO PERPUTARAN DAY Of PAYABLE ( D O P ) :  Menunjukkan jumlah hari yang diperlukan dalam satu siklus hutang dagang  Rumus : Hutang Dagang x …hari = …hari HPP
  • 50. 50 RATIO PERPUTARAN SIKLUS OPERASI :  Menunjukkan rata-rata waktu yang diperlukan perusahaan untuk menggunakan kas untuk membeli/memproduksi barang dan menjual, sampai menerima kas dari hasil penjualan barang  Rumus : (WCTO) WCTO = DOR + DOI
  • 51. 51 RATIO LIKUIDITAS  Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya  Ratio-ratio Likuiditas yang penting : - Current Ratio - Quick Ratio
  • 52. 52 RATIO LIKUIDITAS CURRENT RATIO :  Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan assets lancar (aktiva Lancar)  Rumus : Aktiva lancar (current assets) Hutang lancar (current liabilities)
  • 53. 53 RATIO LIKUIDITAS QUICK RATIO :  Inventory dianggap kurang likuid  Inventory dikeluarkan dari aktiva lancar  Rumus : Aktiva lancar - inventory Hutang lancar
  • 54. 54 KEGUNAAN RATIO KEUANGAN BAGI KREDITUR (BANK) 1. MENILAI HASIL OPERASIONAL PERUSAHAAN 2. MEMAHAMI SIFAT-SIFAT INDUSTRI 3. MEMPERKIRAKAN KEBUTUHAN DANA PERUSAHAAN 4. INDIKATOR DALAM MONITORING (DITETAPKAN DALAM PERJANJIAN KREDIT)
  • 56. 56 ANALISA KEBUTUHAN KREDIT 1. KREDIT MODAL KERJA LOKAL - Working Capital Turn Over (WCTO) - Spread sheet ( cash flow ) - Net Trading Asset ( NTA ) 2. KREDIT MODAL KERJA EKSPOR 3. KREDIT MODAL KERJA IMPOR 4. KREDIT MODAL KERJA KONSTRUKSI 5. KREDIT INVESTASI 6. PENANGGUHAN JAMINAN IMPOR 7. KREDIT DENGAN CASH COLLATERAL
  • 57. 57 ANALISA KEBUTUHAN KREDIT MODAL KERJA  Working Capital Turn Over (WCTO) - Day of Inventory ( DOI ) - Day of Receivable ( DOR ) 2. Out of Pocket Expenses ( OPE ) Rumus : = HPP (diluar penyusutan) + biaya penjualan + biaya umum + biaya administrasi 3. Net Working Capital (NWC) = Modal Kerja Sendiri
  • 58. 58 PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA METODE WCTO * Kebutuhan modal kerja DOI + DOR x OPE x proyeksi penjl (%)..= A Periode (hari) Modal Kerja sendiri (NWC)………………………………………= B - Kekurangan /kebutuhan modal kerja…………………… = C Sumber lain : - Hutang dagang = ….. - Uang muka penjualan = ……. - Lainnya = …… = D - Jumlah kebutuhan KMK yang dipertimbangkan = E
  • 59. 59 PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA METODE SPREAD SHEET Additional Cash Needed (ACN)…………………… = A Gross Operating Fund generation (GOFG) = B - Net Financing Needs……………………………………. = C Kas…………………………………………………………………….. = D (+/-) Tambahan Kredit yang dibutuhkan…………… = E Saldo Pinjaman (posisi terakhir)…………………. = F + Jumlah Kredit yang dipertimbangkan…………. = G
  • 60. 60 PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA METODE SPREAD SHEET ADDITIONAL CASH NEEDED (ACN) : Kenaikan / (Penurunan) aktiva lancar (excl.Kas) = A (Kenaikan) / penurunan hutang lancar (excl pinj) = B Perubahan modal kerja………………………………………………. = C Perubahan aktiva tetap (+/-) …………………………………. = D Additional cash needed (ACN)…………………………………. = E Besarnya SDS KMK min 30% dari proyeksi kebutuhan modal kerja, dengan rumus : NWC x 100% > 30% Proyeksi kebutuhan modal kerja
  • 61. 61 PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA METODE SPREAD SHEET GROSS OPERATING FUND GENERATION (GOFG) :  Laba operasional – bunga + pendapatan non operasional – biaya non operasional – pajak – deviden  Laba bersih + biaya non cash (penyusutan)
  • 62. 62 PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA EKSPOR (KMKE) PLAFOND KMKE : OPE x 70% x TE/bln x PU PENJUALAN OPE = Out of Pocket Ekspenses TE = Target Ekspor dalam satu periode PU = Perputaran Usaha (WCTO) satu periode KMKE TRANSAKSIONAL : = OPE / PENJUALAN x 70% x O/S SIGT L/C = OPE / PENJUALAN x 70% x SALES CONTRACT
  • 63. 63 PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA IMPOR (KMKI) PLAFOND KMKI : WCTO ( i ) x HPP ( i ) x proyeksi Periode WCTO = Perput modal kerja impor khusus u brg2 impor HPP ( i )= HPP u brg impor ( diasumsikan biaya2 lainnya dibebankan ke KMK lokal ) Proyeksi= proyeksi pertumbuhan produksi/sales KMK lokal = total kebutuhan KMK-( keb KMKE+KMKI )
  • 64. 64 PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA KONSTRUKSI PLAFOND KMK KONSTRUKSI : ( T ( NP-P-K ) – ( % UM x NP ) ) T = Termin pertama ( max.65% ) NP = Nilai Proyek ( nilai awal / nilai sisa proyek ) P = Pajak ( Ppn sebesar 10 % ) UM = Uang muka proyek (tergantung ketentuan umum kontrak ) KMK untuk jasa (hotel,angkutan,bioskop,dll dihitung berdasarkan kebutuhan riil max 70% keb riil)
  • 65. 65 PERHITUNGAN KREDIT INVESTASI KRITERIA INVESTASI :  Net Present Value (NPV) positif  B/C ratio > 1  IRR > interest ( discount factor )  KI = TPC + SDS Keterangan :  NPV = PV Proceed – PV TPC - PV proceed adalah pendapatan yang akan diterima dimasa yad dinilai saat ini dengan discount faktor (DF) tertentu  B/C Ratio = PV proceed : PV TPC  IRR = i1 ( i2-i1 ) x (NPV+) (NPV+)-(NPV-) i1=Tk.bunga dimana NPV+ ; i2=Tk.bunga dimana NPV-
  • 66. 66 PERHITUNGAN KREDIT INVESTASI PROCEED UNTUK PROYEK BARU :  GOFG + bunga + deviden/prive + biaya lain – deviden yang diterima – penghasilan lain PROCEED UNTUK PROYEK PERLUASAN :  Proceed setelah Investasi – proceed sebelum investasi. YANG PERLU DIPERHATIKAN :  Total project cost (TPC) & interest during construction (IDC)  Sharing Dana Sendiri (SDS) min. 35% x TPC  Max. KI 65% x TPC  Proceed
  • 67. 67 KETENTUAN KREDIT INVESTASI  Angsuran pokok KI harus sesuai dengan kemampuan keuangan (arus kas)  Masa tenggang (grace periode) > atau dapat diberikan sebelum angsuran pertama (bila arus kas demikian)  Bunga dibayar sesuai persyaratan kredit (bulanan, tidak boleh > 3 bulan) sejak penarikan pertama  Dalam masa tenggang tidak diperkenankan membayar bunga kredit dengan pembebanan langsung dari KInya, kecuali jika diperjanjikan sebelumnya dalam bentuk Interest During Construktion (IDC), dimana IDC dikapitalisir menjadi pokok kredit.  Balloon payment (pemby.kembung) tidak dianjurkan
  • 68. 68 KETENTUAN KREDIT INVESTASI  Harus ada tanggal yang pasti tentang berakhirnya masa penarikan fasilitas KI  Harus ada klausula yang dapat mempercepat penarikan kembali kredit sebelum jatuh tempo, jika kondisi keuangan / usaha debitur mulai memburuk / ingkar janji  Ketentuan Commitment fee  Dll.
  • 69. 69