Dokumen tersebut membahas tentang analisis protein pada daging sapi bali dan wagyu dengan metode SDS-PAGE. Protein diekstrak dari sampel daging, kemudian dipisahkan berdasarkan ukuran molekulnya menggunakan elektroforesis gel poliakrilamida dengan SDS untuk memecah struktur sekunder protein. Hasilnya menghasilkan pola protein berupa pita-pita yang kemudian dihitung nilai Rf-nya.
Dokumen tersebut membahas mengenai produk-produk pangan dan minuman hasil fermentasi mikroba, serta contoh aplikasi bioteknologi dalam berbagai bidang seperti pertanian, peternakan, lingkungan, dan industri. Di antaranya adalah produksi tempe, oncom, roti, bir, wine, yoghurt, dan tauco yang melibatkan berbagai jenis jamur dan khamir. Bioteknologi digunakan untuk rekayasa genetik tanaman dan hewan,
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar enzim dan enzim industrial. Enzim merupakan biokatalisator yang sangat penting dalam berbagai proses kehidupan seperti ekstraksi energi, metabolisme, dan sifat keturunan. Enzim dimanfaatkan secara luas dalam berbagai industri seperti pangan, farmasi, kimia, dan lainnya. Perkembangan bioteknologi memungkinkan produksi enzim secara besar-besaran menggunakan mikroorgan
1. Protein terdiri dari rantai polimer asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida.
2. Asam amino dibentuk dalam tubuh melalui biosintesis dari senyawa prekursor seperti glutamat atau melalui degradasi protein.
3. Telur mengandung sejumlah asam amino esensial dan non-esensial, meskipun beberapa asam amino mengalami kerusakan setelah dipanaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang asam glutamat, bahan baku, mikroba, dan kondisi kultur yang dibutuhkan untuk fermentasi monosodium glutamat (MSG). Bahan baku utama adalah glukosa, dan mikroba yang digunakan antara lain Corynebacterium, Brevibacterium, Microbacterium, dan Arthrobacter. Kondisi yang optimal meliputi sumber karbon, nitrogen sebesar 9,5%, dan kontrol pH.
Metabolisme protein melibatkan sintesis dan degradasi asam amino. Terdapat 20 asam amino esensial untuk kesehatan yang berasal dari protein makanan. Defisiensi beberapa asam amino dapat menyebabkan penyakit seperti kwasiorkor dan marasmus. Katabolisme asam amino menghasilkan senyawa antara seperti piruvat dan asetil CoA melalui berbagai enzim.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis protein pada daging sapi bali dan wagyu dengan metode SDS-PAGE. Protein diekstrak dari sampel daging, kemudian dipisahkan berdasarkan ukuran molekulnya menggunakan elektroforesis gel poliakrilamida dengan SDS untuk memecah struktur sekunder protein. Hasilnya menghasilkan pola protein berupa pita-pita yang kemudian dihitung nilai Rf-nya.
Dokumen tersebut membahas mengenai produk-produk pangan dan minuman hasil fermentasi mikroba, serta contoh aplikasi bioteknologi dalam berbagai bidang seperti pertanian, peternakan, lingkungan, dan industri. Di antaranya adalah produksi tempe, oncom, roti, bir, wine, yoghurt, dan tauco yang melibatkan berbagai jenis jamur dan khamir. Bioteknologi digunakan untuk rekayasa genetik tanaman dan hewan,
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar enzim dan enzim industrial. Enzim merupakan biokatalisator yang sangat penting dalam berbagai proses kehidupan seperti ekstraksi energi, metabolisme, dan sifat keturunan. Enzim dimanfaatkan secara luas dalam berbagai industri seperti pangan, farmasi, kimia, dan lainnya. Perkembangan bioteknologi memungkinkan produksi enzim secara besar-besaran menggunakan mikroorgan
1. Protein terdiri dari rantai polimer asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida.
2. Asam amino dibentuk dalam tubuh melalui biosintesis dari senyawa prekursor seperti glutamat atau melalui degradasi protein.
3. Telur mengandung sejumlah asam amino esensial dan non-esensial, meskipun beberapa asam amino mengalami kerusakan setelah dipanaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang asam glutamat, bahan baku, mikroba, dan kondisi kultur yang dibutuhkan untuk fermentasi monosodium glutamat (MSG). Bahan baku utama adalah glukosa, dan mikroba yang digunakan antara lain Corynebacterium, Brevibacterium, Microbacterium, dan Arthrobacter. Kondisi yang optimal meliputi sumber karbon, nitrogen sebesar 9,5%, dan kontrol pH.
Metabolisme protein melibatkan sintesis dan degradasi asam amino. Terdapat 20 asam amino esensial untuk kesehatan yang berasal dari protein makanan. Defisiensi beberapa asam amino dapat menyebabkan penyakit seperti kwasiorkor dan marasmus. Katabolisme asam amino menghasilkan senyawa antara seperti piruvat dan asetil CoA melalui berbagai enzim.
BAB 8 membahas bioteknologi, termasuk definisi, prinsip dasar, sejarah perkembangan, dan aplikasi dalam berbagai bidang seperti pangan, pertanian, kesehatan, dan industri. Bioteknologi melibatkan penggunaan agen biologi seperti mikroba untuk menghasilkan barang dan jasa melalui teknologi.
Produksi bioetanol dari pati umbi garut menggunakan Aspergillus niger dan Saccharomyces cerevisiae. Penelitian ini bertujuan memproduksi bioetanol melalui proses hidrolisis pati umbi garut menggunakan Aspergillus niger untuk menghasilkan sirup glukosa kemudian difermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae untuk menghasilkan etanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan starter 10% dan waktu hidrolisis 9 hari ma
Produksi bioetanol dari pati umbi garut menggunakan Aspergillus niger dan Saccharomyces cerevisiae. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi bioetanol dari umbi garut dengan proses fermentasi menggunakan kapang Aspergillus niger dan ragi Saccharomyces cerevisiae. Hasilnya adalah produksi sirup glukosa dari umbi garut dengan kadar gula rata-rata 3%-12% dan produksi bioetanol dengan kadar alkohol rata-rata
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)Sutyawan
Dokumen tersebut membahas tentang komponen kimia dan gizi pangan. Terdiri atas komponen gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta komponen non-gizi seperti zat anti-gizi, zat aktif, zat warna dan flavor, zat racun. Juga membahas tentang jenis, sumber dan klasifikasi karbohidrat, protein dan asam lemak.
Dokumen tersebut membahas tentang protein, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, sifat, klasifikasi, pencernaan, metabolisme, akibat kekurangan dan kelebihan protein. Protein merupakan senyawa polipeptida yang terdiri dari asam amino dan berperan sebagai enzim, struktur jaringan, dan bahan cadangan makanan. Terdapat protein esensial dan non-esensial, serta protein berstruktur primer hingga kuartener. Pencernaan protein melibat
Teks tersebut membahas tentang protein, terdiri dari 3 kalimat:
Teks tersebut membahas tentang protein, termasuk asam amino, peptida, struktur dan jenis protein, serta pencernaan protein. Protein merupakan makromolekul yang berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang bioteknologi yang mencakup definisi, jenis, rekayasa genetika, garis waktu, dan berbagai aplikasi bioteknologi dalam produksi pangan, industri, kedokteran, dan pertanian.
Protein adalah bahan pembentuk jaringan yang terdiri dari asam amino. Protein memiliki fungsi sebagai enzim, penggerak otot, dan pertahanan tubuh. Asam amino dibedakan menjadi endogen dan eksogen, dimana asam amino eksogen harus didapat dari makanan. Protein dapat mengalami denaturasi akibat panas, asam, atau alkali.
Dokumen tersebut membahas tentang food additive sintesis dan alami, keuntungan dan kerugian penggunaannya, jenis-jenis food additive beserta contohnya, serta penerapan food additive pada pengolahan pangan khususnya ikan.
BAB 8 membahas bioteknologi, termasuk definisi, prinsip dasar, sejarah perkembangan, dan aplikasi dalam berbagai bidang seperti pangan, pertanian, kesehatan, dan industri. Bioteknologi melibatkan penggunaan agen biologi seperti mikroba untuk menghasilkan barang dan jasa melalui teknologi.
Produksi bioetanol dari pati umbi garut menggunakan Aspergillus niger dan Saccharomyces cerevisiae. Penelitian ini bertujuan memproduksi bioetanol melalui proses hidrolisis pati umbi garut menggunakan Aspergillus niger untuk menghasilkan sirup glukosa kemudian difermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae untuk menghasilkan etanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan starter 10% dan waktu hidrolisis 9 hari ma
Produksi bioetanol dari pati umbi garut menggunakan Aspergillus niger dan Saccharomyces cerevisiae. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi bioetanol dari umbi garut dengan proses fermentasi menggunakan kapang Aspergillus niger dan ragi Saccharomyces cerevisiae. Hasilnya adalah produksi sirup glukosa dari umbi garut dengan kadar gula rata-rata 3%-12% dan produksi bioetanol dengan kadar alkohol rata-rata
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)Sutyawan
Dokumen tersebut membahas tentang komponen kimia dan gizi pangan. Terdiri atas komponen gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta komponen non-gizi seperti zat anti-gizi, zat aktif, zat warna dan flavor, zat racun. Juga membahas tentang jenis, sumber dan klasifikasi karbohidrat, protein dan asam lemak.
Dokumen tersebut membahas tentang protein, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, sifat, klasifikasi, pencernaan, metabolisme, akibat kekurangan dan kelebihan protein. Protein merupakan senyawa polipeptida yang terdiri dari asam amino dan berperan sebagai enzim, struktur jaringan, dan bahan cadangan makanan. Terdapat protein esensial dan non-esensial, serta protein berstruktur primer hingga kuartener. Pencernaan protein melibat
Teks tersebut membahas tentang protein, terdiri dari 3 kalimat:
Teks tersebut membahas tentang protein, termasuk asam amino, peptida, struktur dan jenis protein, serta pencernaan protein. Protein merupakan makromolekul yang berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang bioteknologi yang mencakup definisi, jenis, rekayasa genetika, garis waktu, dan berbagai aplikasi bioteknologi dalam produksi pangan, industri, kedokteran, dan pertanian.
Protein adalah bahan pembentuk jaringan yang terdiri dari asam amino. Protein memiliki fungsi sebagai enzim, penggerak otot, dan pertahanan tubuh. Asam amino dibedakan menjadi endogen dan eksogen, dimana asam amino eksogen harus didapat dari makanan. Protein dapat mengalami denaturasi akibat panas, asam, atau alkali.
Dokumen tersebut membahas tentang food additive sintesis dan alami, keuntungan dan kerugian penggunaannya, jenis-jenis food additive beserta contohnya, serta penerapan food additive pada pengolahan pangan khususnya ikan.
2. Meningkatnya permintaan asam amino
yang diproduksi secara biokimia
sekitar 10%
Isolasi kultur produksi yang telah dikembangkan melalui
penambahan DNA rekombinan dan teknik fusi protoplasma
dalam metode mutasi
Kombinasi sintesis kimia dengan mikrobia dan proses
enzimatik.
Penyesuaian proses yang ada dengan menggunakan bahan-
bahan awal yang murah.
Optimasi kondisi pada skala yang lebih besar.
Disebabkan
karena
3. Penggunaan Asam Amino secara Komersial
Dalam Industri Makanan : Na-glutamat (penguat rasa); Na-Asp
(penguat rasa pada juice buah); Gly (pemanis makanan); L-Trp
(dikombinasikan dg His berperan sbg antioksidan & menjaga susu
bubuk dr ketengikan).
Dalam Industri Kimia : polialanin fiber & isosianat resin (bahan awal
produksi polimer); poly--metilglutamat (sbg lapisan permukaan
dlm industri kulit sintetik); Gly (sbg bahan awal produksi herbisida
glyphosat), dll.
Dalam Obat-obatan :sbg bahan dasar larutan infus.
Dalam makanan tambahan : L-Lys (ditambahkan pd roti); L-Met
(penguat pd produk kedelai); L-Threonin & L-Trp (tambahan pd
makanan)
4. 1. Ekstraksi asam amino dari protein hidrolisat :
untuk memperoleh L-Cys, L-Cystin, L-Leu, L- Asparagin &
L-Tyr.
2. Sintesis Kimia : untuk memproduksi Gly; DL-Ala; DL-Met &
DL-Trp.
3. Produksi secara Mikrobiologi ada 3 pendekatan :
a. Fermentasi Langsung.
b. Pengubahan produk intermediate yang murah
Biosintesis.
c. Penggunaan Enzim atau Sel yang di-immobilisasi.
METODE
PRODUKSI
6. STRAIN UNTUK PRODUKSI ASAM AMINO
Beberapa metode eliminasi regulasi kontrol :
1. Mutan Auxotropic
2. Mutan Regulatori
3. Rekombinasi Genetik
4. Teknologi DNA Rekombinan
Mutan yang menghasilkan sejumlah asam amino
yang berlebih juga dapat diisolasi dengan
mengkombinasikan metode-metode diatas.
8. Produksi asam amino dilakukan
selama 2-4 hari dalam batch yang
diproses dalam bejana 450 m3.
Metode yang menggunakan
proses continuous telah
dikembangkan, tetapi belum
diimplementasikan dalam
tumbuhan komersial.
Infeksi yang disebabkan oleh
Bakteriofaga dapat menyebabkan
berkurangnya produk.
Jika kebutuhan oksigen tinggi
maka kecepatan aerasi optimum
tergantung pada strain, substrat
dan jalur biosintetis.
PROSES KONTROL
9. Sentrifugasi digunakan pada akhir proses
fermentasi untuk memisahkan material sel
Asam amino diperoleh setelah asidifikasi
melalui :
Presipitasi pada point elektrik
Kromatografi pengubah ion
Elektrodialisis
Ekstraksi dengan pelarut organik
10. Strain yang memproduksi Corynebacterium glutamicum,
Brevibacterium, Microbacterium atau Arthrobacter.
Biosintesis Asam Glutamat menggunakan glukosa atau asetat
sbg sumber Karbon (C).
Cara Meningkatkan Permeabilitas sel bakteri :
1. Pengurangan biotin.
2. Pengurangan asam oleat dalam auxotrop as.oleat.
3. Penambahan as.lemak jenuh (C16-C18) atau turunan
asam lemak.
4. Penambahan Penisilin.
5. Pengurangan gliserol dalam auxotrop gliserol.
ASAM L-GLUTAMAT
13. KONDISI PRODUKSI
Asam L-Glutamat
• Sumber C : berbagai macam Karbohidrat (glukosa &
sukrosa,fruktosa, maltosa, ribosa & Xylose, gula dari tetes
tebu, asetat) atau Petroleum (metanol, etanol, asetaldehida
atau n-alkana).
• Sumber N : penambahan Ammonia atau Urea untuk
mengontrol pH.
• Faktor Pertumbuhan : Konsentrasi Biotin (5 g/l
dalam 10% glukosa atau 0,2-1,0 g/l dalam asetat), L-Cystein
atau Thiamin (jika media dalam n-alkana).
• Supply Oksigen : Konsentrasi O2 = 3,5 mol O2 / atm.
Min.ml.
16. Produksi Lisin melalui As.diaminopimelic.
Pengubahan DL--amino caprolactam
Fermentasi Langsung :
1. Strain Produksi Corynebacterium dan
Brevibacterium.
2. Fusi Protoplasma
3. Studi Kloning
4. Biosintesis & Regulasi
5. Kondisi untuk Produksi Komersial
L- Lysine
19. • Pengubahan Tahap Intermediate
secara Fermentasi
• Proses Enzimatik Thyptophan :
- teknik Hydantoinase
- teknik Tryptophanase
- tryptophan sintetase
• Proses Fermentasi Langsung
L- TRYPTOPHAN