Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Pengambilan keputusan didasarkan pada fakta, intuisi, pengalaman, wewenang, dan rasionalitas. Terdapat tiga model pengambilan keputusan yaitu normatif, naturalistik, dan perilaku. Pengambilan keputusan kelompok melibatkan kerja sama antar anggota untuk mencapai tujuan bersama. Sistem pendukung keputusan dapat memb
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
1.
2. Nama: Alya Septianisa Nabila
Email: alnabila99@gmail.com
Mata Kuliah: Human Engineering
Semester: VI
Fakultas Psikologi Universitas Pancasila
PROFILE
3. Problem Solving
Pengambilan keputusan adalah sebuah hasil dari pemecahan
masalah, jawaban dari suatu pertanyaan sebagai hukum situasi,
dan merupakan pemilihan dari salah satu alternatif dari
alternatif-alternatif yang ada, serta pengakhiran dari proses
pemikiran tentang masalah atau problema yang dihadapi
4. Pengambilan keputusan menurut Terry (2002 )
didasarkan pada lima hal berikut:
1. Intuisi (perasaan) 2. Pengalaman
3. Fakta
4. Wewenang
5. Rasional
5. 1. Posisi atau kedudukan
posisi atau kedudukan dapat dilihat dalam hal letak
posisi atau tingkatkan
2. Masalah
Masalah adalah hal yang menjadi penghalang
untuk tercapainya tujuan
3. Kondisi dan situasi
keseluruhan faktor dalam keadaan yang berkaitan satu sama lain
4. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan
perorangan, tujuan unit (kesatuan)
6. Decision Making Models
Model pengambilan keputusan dikategorikan
menjadi tiga jenis:
.
Normatif Perilaku Naturalistik
7. Perilaku
Naturalistik
Mullaly (2014) mendefinisikan pengambilan keputusan
perilaku sebagai pemahaman terhadap pengaruh
seseorang/pemimpin dalam membuat suatu pilihan.
Dalam model ini pengambilan keputusan adalah konteks
khusus yang sangat tergantung pada faktor-faktor seperti
kompleksitas keputusan, sifat dan struktur Informasi.
Pengambilan tindakan dapat mengubah lingkungan,
menghasilkan yang baru set keputusan. Keputusan
mungkin dibuat di bawah tekanan waktu dan stres oleh
kelompok atau dengan satu keputusan pembuat. Proses
ini mungkin dilakukan secara rutin dasar atau mungkin
melibatkan konflik
8. Pandangan menenai model normatif selalu
mengintegrasikan konsep rasionalitas dan keputusan
rasional dalam seluruh prosesnya. Tujuan utama dari
model normatif ini adalah untuk mengkarakterisasi
prosedur yang dapat diterima secara matematis.
Normatif
9. Group Decision Making
Sebuah tim diasumsikan bahwa para anggota
bekerja menuju tujuan bersama dan memiliki
beberapa derajat saling ketergantungan, peran
dan tanggung jawab yang ditentukan, dan
pengetahuan khusus (Orasanu dan Salas,
1993).
Teori keputusan tradisional juga telah
memberikan perhatian untuk pengambilan
keputusan kelompok (Raiffa, 1968; Keeney
danRaiffa, 1976). etika dan norma sosial
memainkan peran yang jauh lebih menonjol
ketika keputusan dibuat oleh atau di dalam
kelompok.
10. Game Theory : Individu
cenderung mengambil
tindakan yang menguntungkan
dirinya sendiri, bukan
mengutamakan kelompok nya.
Cooperative Game : Individu
atau anggota keompok
mengambil tindakan yang
menguntungkan kelompok
tersebut.
11. Decision
Support
Decision
Analysis
Individual Decision
Support
Decision analysis
(analisis keputusan)
memerlukan input dari
para pembuat
keputusan, seperti
tujuan, preferensi dan
ukuran penting, dan
probabilitas subjektif
DSS adalah sistem
berbasis komputer interaktif
yang membantu
pengambilan keputusan
pembuat menggunakan
data dan model untuk
memecahkan masalah
tidak terstruktur atau semi
terstruktur
12. Group & Organzational
Decision Support
Alat komputer telah dikembangkan
untuk membantu dalam pengambilan
keputusan kelompok dan organisasi,
spektrum alat tersebut berkisar dari
alat tradisional yang digunakan dalam
analisis keputusan, seperti proses
hirarki analitik ke tempat pertemuan
elektronik atau DSS grup.
Decision
Support
13. Problem
Solving
Menurut Marzano dkk (1988)problem
solving adalah salah satu bagian dari
proses berpikir yang berupa
kemampuan untuk memecahkan
persoalan. Terminologi problem
solving digunakan secara ekstensif
dalam psikologi kognitif, untuk
mendeksripsikan ‘semua bentuk dari
kesadaran/ pengertian/kognisi’
Palumbo (1990) problem solving adalah fungsi dari
cara bagaimana stimulus tertentu menjadiin-put
melalui sistem sensori ingatan, diproses dan dikoding
melalui memori kerja (working memory/short term
memory) dan disimpan bersama asosiasi-asosiasi
dan peristiwa-peristiwa (histories) yang sekeluarga
dalam memori jangka panjang (Long Term Memory).
14. Daftar Pustaka
Salvendy, G. (Ed.). (2012). Handbook of human factors and
ergonomics. John Wiley & Sons..
Sulasmono, B. S. (2012). Problem solving: Signifikansi, pengertian,
dan ragamnya. Satya Widya, 28(2), 155-166.
Lipursari, A. (2013). Peran sistem informasi manajemen (SIM)
dalam pengambilan keputusan. Jurnal Stie Semarang, 5(1), 26-37.