SlideShare a Scribd company logo
Saudaraku, sidang pembaca yang budiman, Alhamdulillah, jumpa lagi kita bukan? Kali
ini dakwah saya (lewat tulisan) sesuai judul tersebut diatas semoga menjadi penawar
dan menyejukkan hati sidang pembaca. Kita yang cinta kepada bacaan bernafaskan
Islam tentu telah kenal atau paling tidak sudah pernah membaca nama seorang
sastrawan Arab (terkenal) yang sukar dicari tandingannya bernama : Abul Walid
bukan? Tahukan antum, bahwa sastrawan handal tanpa tandingan itu pernah tidak
berdaya menghadapi Al-Qur’an? Ingin dengar kisahnya?
Begini : Di zaman Rasulullah saat itu beberapa pemimpin Quraisy telah berkumpul
untuk merundingkan bagaimana cara-cara menundukkan Nabi Muhammad SAW.
Akhirnya mereka (kaum Quraisy) sepakat mengutus Abul Walid untuk mengajukan
tawaran kepada Rasulullah SAW agar mau berhenti berdakwah dan sebagai gantinya
beliau (Nabi Muhammad SAW) akan diberi harta, pangkat, jabatan tinggi dan lain
sebagainya. Setelah Rasulullah mendengar ucapan-ucapan Abul Walid maka
Rasulllah pun membacakan surat Fushshilat atau disebut juga surat Hamim Sajadah
dari awal sampai akhir, yaitu dari ayat pertama sampai ayat lima puluh empat. Abul
Walid amat tertarik dan terpesona mendengarkan ayat-ayat itu di bacakan, sehingga ia
(Abul Walid) termanggu termenung-menung memikirkan keindahan gaya bahasanya,
kemudian langsung kembali kepada kaumnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun
kepada Rasulullah. Kaumnya yang telah lama menunggunya dengan gelisah dan tiada
sabar lagi, begitu melihat perubahan yang nyata pada mukanya, mereka segera
bertanya :
”Apa yang kamu bawa dan mengapa engkau bermuram durja ?”
”Aku belum pernah mendengar kata-kata seindah itu. Itu bukan syair, bukan sihir dan
bukan pula mantera tukang tenung.” jawab Abul Walid. Dan seterusnya katanya :
”Sesungguhnya Al-Qur’an itu ibarat pohon yang daunnya rindang, akarnya terhujam
kedalam tanah, susunan kata-katanya manis dan enak didengar. Itu bukanlah kata-kata
manusia, ia begitu agung, begitu tinggi. Tidak ada yang lebih tinggi darinya.” demikian
Abul Walid mengakhiri kata-katanya. Mendengar jawaban ini, mereka (para pemimpin
Quraisy) menuduh Abul Walid telah berkhianat terhadap agama nenek moyangnya dan
cenderung kepada agama baru yang di bawa Muhammad.
Sidang pembaca, demikian sepenggal kisah ketidak berdayaan Abul Walid
sang sastrawan Arab terkenal menghadapi Al-Qur’an. Untuk mengetahui lebih
mendalam mengenai keistimewaan kitab suci Al-Qur’an serta bagaimana mengetahui
sejarah turunnya, mengimaninya dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. Kita
simak baik-baik pembahasan kita lewat dakwah melalui tulisan ini.
Saudaraku, sidang pembaca yang budiman. Negeri Arab sebelum Nabi
Muhammad diangkat menjadi Rasul, terkenal dengan sebutan Jahiliyah. Sebutan ini
diberikan karena masyarakat Arab waktu itu memiliki perilaku yang telah melampaui
batas. Berzina, berjudi, merampok, mabuk-mabukan, membunuh anak – anak
perempuan, menyembah berhala, dan sebagainya merupakan pemandangan sehari-
hari. Melihat perilaku masyarakat yang telah rusak tersebut, pada saat itu Nabi
Muhammad SAW berumur 40 tahun, beliau pun banyak melakukan perenungan.
Beliau sering mengasingkan diri di Goa Hira untuk menghindari hiruk pikuknya kota
mekkah ketika itu.
Setelah melakukan khalwat beberapa lama di Goa Hira, pada malam 17
Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, datanglah Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad
dan menyuruhnya untuk membaca tulisan yang dibawa Jibril. Dengan agak terkejut
beliau menjawab : ”Aku tidak dapat membaca.” Jawaban tersebut dikemukakan Nabi
berulang-ulang, hingga akhirnya Jibril membimbing beliau sampai mampu membaca.
Adapun ayat yang dibawa Malaikat pada saat
itu adalah :
”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling
pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq : 1-5)
Peristiwa yang dialami Nabi Muhammad SAW pada tanggal 17 Ramadhan itulah yang
menandai turunnya wahyu pertama sehingga diperingati oleh umat Islam diseluruh dunia
sebagai malam Nuzulul Qur’an (malam dirunkannya Al-Qur’an). Selain itu, kejadian
tersebut juga merupakan titik awal diangkatnya Muhammad sebagai Rasul Allah SWT.
Saudaraku, sidang pembaca.
Al-Qur’an dirunkan sebagai petunjuk bagi sekalian manusia dan menjadi
pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Pendapat yang paling
populer mengatakan bahwa secara kseluruhan Al-Qur’an terdiri atas 30 Juz, 114 surat,
554 ruku’ dan 6.666 ayat diawali dengan Al-Fatihah dan di akhiri dengan surat An-Nas.
Para ulama berselisih pendapat tentang lamanya masa Al-Qur’an diturunkan. Ada yang
berpendapat Al-Qur’an diturunkan selama 20 tahun, 23 tahun bahkan 25 tahun. Hal ini
disebabkan mereka berselisih pendapat tentang lamanya Nabi bermukim di Mekah
setelah diangkat menjadi Rasul. Pendapat yang terkuat, mengatakan Al-Qur’an
diturunkan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai dari malam 17 Ramadhan
tahun 41 dari kelahiran Nabi SAW hingga 9 Dzulhijjah tahun ke-10 Hijriyah (633 M).
Adapun masa turunnya Al-Qur’an dapat dibagi menjadi dua sebagai berikut :
a. Ketika Nabi Muhammad SAW berada di Mekah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari.
Surat-surat yang turun disebut surat-surat Makkiyah, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Umumnya suratnya pendek-pendek
2. Berisi tentang ajaran tauhid (keimanan) tentang syurga dan neraka
3. Ayatnya dimulai dengan lafdz : Ya ayuhannas artinya, wahai manusia.
b. Ketika Nabi berada di Madinah setelah melakukan hijrah, selama 9 tahun 9 bulan
9 hari. Surat-surat yang turun disana disebut surat-surat Madaniyah, dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Umumnya suratnya panjang-panjang
2. Berisi tentang hukum dan mu’amalat
3. Ayatnya dimulai dengan lafadz : ya ayyuhalladzina amanu artinya, wahai
orang-orang yang beriman.
Masa turunnya wahyu dinyatakan berakhir setelah Nabi menerima wahyu terakhir yaitu
surat Al-Maidah ayat 3 yang diturunkan saat Nabi berada di padang Arafah guna
melaksanakan haji wada’ (haji perpisahan) pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 H. (633
M).
Seperti berikut :
”...... Pada hari ini telah Ku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Ku cukupkan
nikmatKu, serta Ku ridho’i Islam sebagai agamamu....” (QS. Al-Maidah : 3)
Surat Al-Maidah, ayat ketiga ini secara jelas menunjukkan jaminan Allah bahwa Islam
telah di nyatakan sempurna, isinya merangkum semua persolan hidup manusia,
sehingga orang yang berpegang kepada Islam, akan memperoleh nikmat yang
sempurna pula dan Allah juga telah meridho’i Islam sebagai agama umat manusia.
Saudaraku, sidang pembaca.
Adapun pengertian Al-Qur’an menurut bahasa (lughat) : Al-Qur’an berasal dari
kata qa-ra-a, yaitu bentuk masdar yang artinya bacaan. Al-Qur’an dengan makna
tersebut diantaranya terdapat dalam ayat berikut :
”Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (didadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka
ikutilah bacaannya itu.” (QS. Al-Qiyamah : 17-18)
Sedangkan pengertian Al-Qur’an menurut istilah adalah kalam Allah SWT yang
merupakan mukjizat yang dirunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Jibril dan
membacanya merupakan ibadah. Dari pengertian diatas, kalam Allah SWT yang
diwahyukan kepada Nabi-nabi selain Nabi Muhammad SAW tidak dinamakan Al-Qur’an
seperti Taurat, Zabur dan Injil. Selain itu perlu diketahui tidak semua firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di sebut Al-Qur’an. Ada yang disebut Hadist
Qudsi.
Beda antara hadist Qudsi dengan Al-Qur’an sebagai berikut :
a. Isi dan redaksi ayat-ayat Al-Qur’an langsung dari Allah SWT, sedangkan hadist
Qudsi isinya dari Allah tetapi redaksi kalimatnya dari Nabi Muhammad SAW.
b. Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah, sedangkan hadist Qudsi tidak
merupakan ibadah.
Al-Qur’an mempunyai banyak nama, menurut pendapat sebagian ulama, Al-Qur’an itu
mempunyai lebih dari 90 nama. Tetapi nama lain Al-Qur’an yang paling terkenal ada 4
saja seperti berikut :
1. Al-Kitab atau Kitabullah, merupakan kesamaan dari kata Al-Qur’an yang artinya
bacaan. Dalam Al-Qur’an nama Al-Kitab antara lain terdapat dalam surat Al-Baqarah
ayat kedua.
Sesuai Firman-Nya :
”Kitab (Al-Qur’an) itu tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang
bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 2)
2. Al-Furqan, artinya Pembeda yaitu yang membedakan antara yang benar (hak)
dan yang salah (bathil).
Seperti yang terdapat dalam Firman-Nya :
”Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya
agar dia menjadi peringatan bagi seluruh alam.” (QS. Furqon : 1)
3. Al-Huda yang berarti petunjuk.
Seperti
Firman-Nya :
”Dan sesungguhnya tatkala kami mendengarkan petunjuk (Al-Qur’an), kami beriman
kepadaNya.......” (QS. Al-Jin : 13)
4. Adz Dzikir yang berarti peringatan.
Seperti Firman Allah SWT :
”Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Adz Dzikir (Al-Qur’an) dan sesungguhnya
Kami pula yang memeliharanya (menjaganya). (QS. Al-Hijr : 9)
Dan nama-nama itu menunjukkan akan kemuliaan dan kelebihan Al-Qur’an. Dan surat
Al-Hijr ayat kesembilah itu bukti janji Allah SWT bahwa Al-Qur’an dari semenjak
diturunkan hingga akhir zaman akan terpelihara keaslian serta kemurniannya.
Saudaraku, sesama muslim.
Akhir materi kita dalam tulisan ini adalah Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Sebagai
manusia, kita diciptakan oleh Allah SWT ke muka bumi ini bukanlah hanya untuk
bersenang-senang, makan enak, jalan-jalan, bersenda gurau, tertawa, menangis dan
sebagainya. Tetapi Allah SWT menciptakan manusia dengan tugas pokok yaitu untuk
menyembah kepada-Nya dan untuk menjadi khalifah di bumi.
Sesuai Firman Allah SWT :
”Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan manusia, melainkan supaya mereka
menyembahKu.” (QS. Adz-Dzariyat : 56)
Dan
Firman Nya :
”Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : ”Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi...... ” (QS. Al-Baqarah : 30)
Agar manusia sukses menjalankan tugas – tugas pokok (utamanya) itu
diperlakukan suatu pedoman atau petunjuk sehingga ia dapat tetap berada pada jalan
yang benar dan tidak tersesat. Oleh karena itu, dengan sifat Rahman dan Rahim-Nya,
Allah SWT menurunkan petunjuk berupa kitab suci. Bagi kita umat Nabi Muhammad
SAW telah di beri pedoman berupa Al-Qur’an. Al-Qur’an berisi ketentuan – ketentuan
tentang segala sesuatu yang bertujuan mengantarkan manusia selamat di dunia dan
akhirat. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an.
Sesuai Firman Nya :
”Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan
memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal
shaleh bahwa bagi mereka pahala yang besar.” (QS. Al-Isra : 9)
Dan Firman Nya :
”Alif laam miim, Kitab (Al-Qur’an) itu tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi
mereka yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan
shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan
mereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur’an) yang telah di turunkan kepadamu dan
kitab-kitab yang telah di turunkan sebelummu serta mereka yakin akan adanya
kehidupan akhirat.” (QS. Al-Baqarah 1-5)
Dari Ayat 1-5 surat Al-Baqarah di atas dapat disimpulkan bahwa hanya orang-
orang yang bertakwalah yang menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk. Siapa orang-
orang yang bertakwa itu? Yaitu mereka yang percaya kepada yang gaib dan wahyu
yang diturunkan Allah, menegakkan shalat dan membayar zakat. Itulah orang yang
bertakwa menurut ayat tersebut diatas. Selanjutnya Allah SWT juga menegaskan,
orang-orang dengan ciri-ciri takwa itulah yang selalu berada dalam hidayah dan akan
selalu memperoleh keuntungan. Oleh kaerna itu bila kita ingin sukses dalam hidup ini,
tidak ada cara lain kecuali menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam setiap
aktivitas (perbuatan) kita.
Saudaraku, sidang pembaca. Sampai disini dulu dakwah saya (lewat tulisan)
kali ini. Insya Allah jumpa lagi kita pada tulisan saya yang lain di kesempatan yang lain.
Terima kasih atas segala perhatian serta mohon maaf apabila terdapat kesalahan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
∙ ∙

More Related Content

What's hot

Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad SawMarhamah Saleh
 
Peringkat Penurunan al-Quran
Peringkat Penurunan al-QuranPeringkat Penurunan al-Quran
Peringkat Penurunan al-Quran
Noor Aziah Mamat
 
WhatsApp Tajwid - Bab 001 Tentang Al-Quran
WhatsApp Tajwid - Bab 001 Tentang Al-QuranWhatsApp Tajwid - Bab 001 Tentang Al-Quran
WhatsApp Tajwid - Bab 001 Tentang Al-Quran
Ridlo Abelian
 
0001 ii.pengertian al-qur'an
0001 ii.pengertian al-qur'an0001 ii.pengertian al-qur'an
0001 ii.pengertian al-qur'an
Surono Rene
 
Perintah membaca al qur’an
Perintah membaca al qur’anPerintah membaca al qur’an
Perintah membaca al qur’an
Pratiwi Nur Sa'adah
 
Ulumul Qur'an (1).
Ulumul Qur'an (1).Ulumul Qur'an (1).
Ulumul Qur'an (1).
Ibnu Ahmad
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanRiyan Smart
 
Ringkasan Sirah Nabawiyah
Ringkasan Sirah NabawiyahRingkasan Sirah Nabawiyah
Ringkasan Sirah Nabawiyah
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Bab 2 Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Bab  2 Iman Kepada Kitab-Kitab AllahBab  2 Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
3 akhlak kpd alquran
3 akhlak kpd alquran3 akhlak kpd alquran
3 akhlak kpd alquranAgus Candra
 
(4) Ulumul quran
(4) Ulumul quran(4) Ulumul quran
(4) Ulumul quranIbnu Ahmad
 
Presentasi Fiqh Siyasah 3
Presentasi Fiqh Siyasah 3Presentasi Fiqh Siyasah 3
Presentasi Fiqh Siyasah 3Marhamah Saleh
 
Pengantar ilmu tafsir
Pengantar ilmu tafsirPengantar ilmu tafsir
Pengantar ilmu tafsir
adinc_26
 
Adab al-quran
Adab al-quranAdab al-quran
Adab al-quran
masdalul
 
Al quran dan ‘ulumul qur’an kosasih
Al quran dan ‘ulumul qur’an kosasihAl quran dan ‘ulumul qur’an kosasih
Al quran dan ‘ulumul qur’an kosasih
Sulistyo Hadi
 
04. keutamaan membaca al quran
04. keutamaan membaca al quran04. keutamaan membaca al quran
04. keutamaan membaca al quran
Deni Rohana Subagja
 
Akhlaq kitab fadhail baca al-quran
Akhlaq kitab fadhail baca al-quranAkhlaq kitab fadhail baca al-quran
Akhlaq kitab fadhail baca al-quranenjab
 
Sejarah turunnya al qur'an
Sejarah turunnya al qur'anSejarah turunnya al qur'an
Sejarah turunnya al qur'an
Ratih Aini
 

What's hot (20)

Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
 
Peringkat Penurunan al-Quran
Peringkat Penurunan al-QuranPeringkat Penurunan al-Quran
Peringkat Penurunan al-Quran
 
WhatsApp Tajwid - Bab 001 Tentang Al-Quran
WhatsApp Tajwid - Bab 001 Tentang Al-QuranWhatsApp Tajwid - Bab 001 Tentang Al-Quran
WhatsApp Tajwid - Bab 001 Tentang Al-Quran
 
0001 ii.pengertian al-qur'an
0001 ii.pengertian al-qur'an0001 ii.pengertian al-qur'an
0001 ii.pengertian al-qur'an
 
Perintah membaca al qur’an
Perintah membaca al qur’anPerintah membaca al qur’an
Perintah membaca al qur’an
 
Ulumul Qur'an (1).
Ulumul Qur'an (1).Ulumul Qur'an (1).
Ulumul Qur'an (1).
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
 
Ringkasan Sirah Nabawiyah
Ringkasan Sirah NabawiyahRingkasan Sirah Nabawiyah
Ringkasan Sirah Nabawiyah
 
Bab 2 Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Bab  2 Iman Kepada Kitab-Kitab AllahBab  2 Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Bab 2 Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
 
3 akhlak kpd alquran
3 akhlak kpd alquran3 akhlak kpd alquran
3 akhlak kpd alquran
 
(4) Ulumul quran
(4) Ulumul quran(4) Ulumul quran
(4) Ulumul quran
 
Presentasi Fiqh Siyasah 3
Presentasi Fiqh Siyasah 3Presentasi Fiqh Siyasah 3
Presentasi Fiqh Siyasah 3
 
Pengantar ilmu tafsir
Pengantar ilmu tafsirPengantar ilmu tafsir
Pengantar ilmu tafsir
 
S lide kunci tadabbur qur'an
S lide kunci tadabbur qur'anS lide kunci tadabbur qur'an
S lide kunci tadabbur qur'an
 
6. Al Quran
6. Al Quran6. Al Quran
6. Al Quran
 
Adab al-quran
Adab al-quranAdab al-quran
Adab al-quran
 
Al quran dan ‘ulumul qur’an kosasih
Al quran dan ‘ulumul qur’an kosasihAl quran dan ‘ulumul qur’an kosasih
Al quran dan ‘ulumul qur’an kosasih
 
04. keutamaan membaca al quran
04. keutamaan membaca al quran04. keutamaan membaca al quran
04. keutamaan membaca al quran
 
Akhlaq kitab fadhail baca al-quran
Akhlaq kitab fadhail baca al-quranAkhlaq kitab fadhail baca al-quran
Akhlaq kitab fadhail baca al-quran
 
Sejarah turunnya al qur'an
Sejarah turunnya al qur'anSejarah turunnya al qur'an
Sejarah turunnya al qur'an
 

Similar to 82529705 al-qur-an

Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)
Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)
Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anNur Alfiyatur Rochmah
 
Ppt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'anPpt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'an
Yulan Afriani
 
Presentation agama
Presentation agamaPresentation agama
Presentation agama
16juni98
 
Makalah Nuzulul Qur'an
Makalah Nuzulul Qur'anMakalah Nuzulul Qur'an
Makalah Nuzulul Qur'an
UIN Alaluddin Makassar
 
Ma rifatul qur an
Ma rifatul qur anMa rifatul qur an
Ma rifatul qur an
Wahyu Nofits
 
iain lhokseumawe- makalah ulumul al-qur'an
iain lhokseumawe- makalah ulumul al-qur'an iain lhokseumawe- makalah ulumul al-qur'an
iain lhokseumawe- makalah ulumul al-qur'an
fajar ramadhan alfarisi
 
Materi pendidikan agama islam kelas xi
Materi pendidikan agama islam kelas xiMateri pendidikan agama islam kelas xi
Materi pendidikan agama islam kelas xi
VahrulDavid
 
Sejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al QuranSejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al QuranRifka Marwani
 
AL - QUR'AN.pptx
AL - QUR'AN.pptxAL - QUR'AN.pptx
AL - QUR'AN.pptx
TresnaBintangKusumaH
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanRiyan Smart
 
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
ikbar ghifari
 
Pentingya mengimani iman kpd kitab allah swt
Pentingya mengimani iman kpd kitab allah swtPentingya mengimani iman kpd kitab allah swt
Pentingya mengimani iman kpd kitab allah swt
seatea_noer
 
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdfSejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Zukét Printing
 
Iman Kepada Kitab Allah
Iman Kepada Kitab AllahIman Kepada Kitab Allah
Iman Kepada Kitab Allah
Heri Suprayitno
 
Sejarah Perkembangan Al-Quran
Sejarah Perkembangan Al-QuranSejarah Perkembangan Al-Quran
Sejarah Perkembangan Al-Quran
Illiyin Studio
 
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierIsrailiyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierYudi Wahyudin
 
Ulumul Qur'an (3)
Ulumul Qur'an (3)Ulumul Qur'an (3)
Ulumul Qur'an (3)
Ibnu Ahmad
 

Similar to 82529705 al-qur-an (20)

Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)
Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)
Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
 
Ppt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'anPpt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'an
 
Presentation agama
Presentation agamaPresentation agama
Presentation agama
 
Makalah Nuzulul Qur'an
Makalah Nuzulul Qur'anMakalah Nuzulul Qur'an
Makalah Nuzulul Qur'an
 
Ma rifatul qur an
Ma rifatul qur anMa rifatul qur an
Ma rifatul qur an
 
iain lhokseumawe- makalah ulumul al-qur'an
iain lhokseumawe- makalah ulumul al-qur'an iain lhokseumawe- makalah ulumul al-qur'an
iain lhokseumawe- makalah ulumul al-qur'an
 
Materi pendidikan agama islam kelas xi
Materi pendidikan agama islam kelas xiMateri pendidikan agama islam kelas xi
Materi pendidikan agama islam kelas xi
 
Sejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al QuranSejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al Quran
 
AL - QUR'AN.pptx
AL - QUR'AN.pptxAL - QUR'AN.pptx
AL - QUR'AN.pptx
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
 
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
 
Pentingya mengimani iman kpd kitab allah swt
Pentingya mengimani iman kpd kitab allah swtPentingya mengimani iman kpd kitab allah swt
Pentingya mengimani iman kpd kitab allah swt
 
Ulumul quran 1
Ulumul quran 1Ulumul quran 1
Ulumul quran 1
 
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdfSejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
 
Iman Kepada Kitab Allah
Iman Kepada Kitab AllahIman Kepada Kitab Allah
Iman Kepada Kitab Allah
 
Sejarah Perkembangan Al-Quran
Sejarah Perkembangan Al-QuranSejarah Perkembangan Al-Quran
Sejarah Perkembangan Al-Quran
 
Modul media
Modul  mediaModul  media
Modul media
 
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierIsrailiyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
 
Ulumul Qur'an (3)
Ulumul Qur'an (3)Ulumul Qur'an (3)
Ulumul Qur'an (3)
 

82529705 al-qur-an

  • 1. Saudaraku, sidang pembaca yang budiman, Alhamdulillah, jumpa lagi kita bukan? Kali ini dakwah saya (lewat tulisan) sesuai judul tersebut diatas semoga menjadi penawar dan menyejukkan hati sidang pembaca. Kita yang cinta kepada bacaan bernafaskan Islam tentu telah kenal atau paling tidak sudah pernah membaca nama seorang sastrawan Arab (terkenal) yang sukar dicari tandingannya bernama : Abul Walid bukan? Tahukan antum, bahwa sastrawan handal tanpa tandingan itu pernah tidak berdaya menghadapi Al-Qur’an? Ingin dengar kisahnya? Begini : Di zaman Rasulullah saat itu beberapa pemimpin Quraisy telah berkumpul untuk merundingkan bagaimana cara-cara menundukkan Nabi Muhammad SAW. Akhirnya mereka (kaum Quraisy) sepakat mengutus Abul Walid untuk mengajukan tawaran kepada Rasulullah SAW agar mau berhenti berdakwah dan sebagai gantinya beliau (Nabi Muhammad SAW) akan diberi harta, pangkat, jabatan tinggi dan lain sebagainya. Setelah Rasulullah mendengar ucapan-ucapan Abul Walid maka Rasulllah pun membacakan surat Fushshilat atau disebut juga surat Hamim Sajadah dari awal sampai akhir, yaitu dari ayat pertama sampai ayat lima puluh empat. Abul Walid amat tertarik dan terpesona mendengarkan ayat-ayat itu di bacakan, sehingga ia (Abul Walid) termanggu termenung-menung memikirkan keindahan gaya bahasanya, kemudian langsung kembali kepada kaumnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Rasulullah. Kaumnya yang telah lama menunggunya dengan gelisah dan tiada sabar lagi, begitu melihat perubahan yang nyata pada mukanya, mereka segera bertanya : ”Apa yang kamu bawa dan mengapa engkau bermuram durja ?” ”Aku belum pernah mendengar kata-kata seindah itu. Itu bukan syair, bukan sihir dan bukan pula mantera tukang tenung.” jawab Abul Walid. Dan seterusnya katanya : ”Sesungguhnya Al-Qur’an itu ibarat pohon yang daunnya rindang, akarnya terhujam kedalam tanah, susunan kata-katanya manis dan enak didengar. Itu bukanlah kata-kata manusia, ia begitu agung, begitu tinggi. Tidak ada yang lebih tinggi darinya.” demikian Abul Walid mengakhiri kata-katanya. Mendengar jawaban ini, mereka (para pemimpin Quraisy) menuduh Abul Walid telah berkhianat terhadap agama nenek moyangnya dan cenderung kepada agama baru yang di bawa Muhammad. Sidang pembaca, demikian sepenggal kisah ketidak berdayaan Abul Walid sang sastrawan Arab terkenal menghadapi Al-Qur’an. Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai keistimewaan kitab suci Al-Qur’an serta bagaimana mengetahui
  • 2. sejarah turunnya, mengimaninya dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. Kita simak baik-baik pembahasan kita lewat dakwah melalui tulisan ini. Saudaraku, sidang pembaca yang budiman. Negeri Arab sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, terkenal dengan sebutan Jahiliyah. Sebutan ini diberikan karena masyarakat Arab waktu itu memiliki perilaku yang telah melampaui batas. Berzina, berjudi, merampok, mabuk-mabukan, membunuh anak – anak perempuan, menyembah berhala, dan sebagainya merupakan pemandangan sehari- hari. Melihat perilaku masyarakat yang telah rusak tersebut, pada saat itu Nabi Muhammad SAW berumur 40 tahun, beliau pun banyak melakukan perenungan. Beliau sering mengasingkan diri di Goa Hira untuk menghindari hiruk pikuknya kota mekkah ketika itu. Setelah melakukan khalwat beberapa lama di Goa Hira, pada malam 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, datanglah Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad dan menyuruhnya untuk membaca tulisan yang dibawa Jibril. Dengan agak terkejut beliau menjawab : ”Aku tidak dapat membaca.” Jawaban tersebut dikemukakan Nabi berulang-ulang, hingga akhirnya Jibril membimbing beliau sampai mampu membaca. Adapun ayat yang dibawa Malaikat pada saat itu adalah : ”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq : 1-5) Peristiwa yang dialami Nabi Muhammad SAW pada tanggal 17 Ramadhan itulah yang menandai turunnya wahyu pertama sehingga diperingati oleh umat Islam diseluruh dunia
  • 3. sebagai malam Nuzulul Qur’an (malam dirunkannya Al-Qur’an). Selain itu, kejadian tersebut juga merupakan titik awal diangkatnya Muhammad sebagai Rasul Allah SWT. Saudaraku, sidang pembaca. Al-Qur’an dirunkan sebagai petunjuk bagi sekalian manusia dan menjadi pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Pendapat yang paling populer mengatakan bahwa secara kseluruhan Al-Qur’an terdiri atas 30 Juz, 114 surat, 554 ruku’ dan 6.666 ayat diawali dengan Al-Fatihah dan di akhiri dengan surat An-Nas. Para ulama berselisih pendapat tentang lamanya masa Al-Qur’an diturunkan. Ada yang berpendapat Al-Qur’an diturunkan selama 20 tahun, 23 tahun bahkan 25 tahun. Hal ini disebabkan mereka berselisih pendapat tentang lamanya Nabi bermukim di Mekah setelah diangkat menjadi Rasul. Pendapat yang terkuat, mengatakan Al-Qur’an diturunkan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi SAW hingga 9 Dzulhijjah tahun ke-10 Hijriyah (633 M). Adapun masa turunnya Al-Qur’an dapat dibagi menjadi dua sebagai berikut : a. Ketika Nabi Muhammad SAW berada di Mekah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari. Surat-surat yang turun disebut surat-surat Makkiyah, dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Umumnya suratnya pendek-pendek 2. Berisi tentang ajaran tauhid (keimanan) tentang syurga dan neraka 3. Ayatnya dimulai dengan lafdz : Ya ayuhannas artinya, wahai manusia. b. Ketika Nabi berada di Madinah setelah melakukan hijrah, selama 9 tahun 9 bulan 9 hari. Surat-surat yang turun disana disebut surat-surat Madaniyah, dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Umumnya suratnya panjang-panjang 2. Berisi tentang hukum dan mu’amalat 3. Ayatnya dimulai dengan lafadz : ya ayyuhalladzina amanu artinya, wahai orang-orang yang beriman.
  • 4. Masa turunnya wahyu dinyatakan berakhir setelah Nabi menerima wahyu terakhir yaitu surat Al-Maidah ayat 3 yang diturunkan saat Nabi berada di padang Arafah guna melaksanakan haji wada’ (haji perpisahan) pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 H. (633 M). Seperti berikut : ”...... Pada hari ini telah Ku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Ku cukupkan nikmatKu, serta Ku ridho’i Islam sebagai agamamu....” (QS. Al-Maidah : 3) Surat Al-Maidah, ayat ketiga ini secara jelas menunjukkan jaminan Allah bahwa Islam telah di nyatakan sempurna, isinya merangkum semua persolan hidup manusia, sehingga orang yang berpegang kepada Islam, akan memperoleh nikmat yang sempurna pula dan Allah juga telah meridho’i Islam sebagai agama umat manusia. Saudaraku, sidang pembaca. Adapun pengertian Al-Qur’an menurut bahasa (lughat) : Al-Qur’an berasal dari kata qa-ra-a, yaitu bentuk masdar yang artinya bacaan. Al-Qur’an dengan makna tersebut diantaranya terdapat dalam ayat berikut : ”Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (didadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.” (QS. Al-Qiyamah : 17-18) Sedangkan pengertian Al-Qur’an menurut istilah adalah kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang dirunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Jibril dan membacanya merupakan ibadah. Dari pengertian diatas, kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi-nabi selain Nabi Muhammad SAW tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Taurat, Zabur dan Injil. Selain itu perlu diketahui tidak semua firman Allah yang
  • 5. diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di sebut Al-Qur’an. Ada yang disebut Hadist Qudsi. Beda antara hadist Qudsi dengan Al-Qur’an sebagai berikut : a. Isi dan redaksi ayat-ayat Al-Qur’an langsung dari Allah SWT, sedangkan hadist Qudsi isinya dari Allah tetapi redaksi kalimatnya dari Nabi Muhammad SAW. b. Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah, sedangkan hadist Qudsi tidak merupakan ibadah. Al-Qur’an mempunyai banyak nama, menurut pendapat sebagian ulama, Al-Qur’an itu mempunyai lebih dari 90 nama. Tetapi nama lain Al-Qur’an yang paling terkenal ada 4 saja seperti berikut : 1. Al-Kitab atau Kitabullah, merupakan kesamaan dari kata Al-Qur’an yang artinya bacaan. Dalam Al-Qur’an nama Al-Kitab antara lain terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat kedua. Sesuai Firman-Nya : ”Kitab (Al-Qur’an) itu tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 2) 2. Al-Furqan, artinya Pembeda yaitu yang membedakan antara yang benar (hak) dan yang salah (bathil). Seperti yang terdapat dalam Firman-Nya : ”Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya agar dia menjadi peringatan bagi seluruh alam.” (QS. Furqon : 1) 3. Al-Huda yang berarti petunjuk.
  • 6. Seperti Firman-Nya : ”Dan sesungguhnya tatkala kami mendengarkan petunjuk (Al-Qur’an), kami beriman kepadaNya.......” (QS. Al-Jin : 13) 4. Adz Dzikir yang berarti peringatan. Seperti Firman Allah SWT : ”Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Adz Dzikir (Al-Qur’an) dan sesungguhnya Kami pula yang memeliharanya (menjaganya). (QS. Al-Hijr : 9) Dan nama-nama itu menunjukkan akan kemuliaan dan kelebihan Al-Qur’an. Dan surat Al-Hijr ayat kesembilah itu bukti janji Allah SWT bahwa Al-Qur’an dari semenjak diturunkan hingga akhir zaman akan terpelihara keaslian serta kemurniannya. Saudaraku, sesama muslim. Akhir materi kita dalam tulisan ini adalah Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Sebagai manusia, kita diciptakan oleh Allah SWT ke muka bumi ini bukanlah hanya untuk bersenang-senang, makan enak, jalan-jalan, bersenda gurau, tertawa, menangis dan sebagainya. Tetapi Allah SWT menciptakan manusia dengan tugas pokok yaitu untuk menyembah kepada-Nya dan untuk menjadi khalifah di bumi. Sesuai Firman Allah SWT :
  • 7. ”Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembahKu.” (QS. Adz-Dzariyat : 56) Dan Firman Nya : ”Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : ”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi...... ” (QS. Al-Baqarah : 30) Agar manusia sukses menjalankan tugas – tugas pokok (utamanya) itu diperlakukan suatu pedoman atau petunjuk sehingga ia dapat tetap berada pada jalan yang benar dan tidak tersesat. Oleh karena itu, dengan sifat Rahman dan Rahim-Nya, Allah SWT menurunkan petunjuk berupa kitab suci. Bagi kita umat Nabi Muhammad SAW telah di beri pedoman berupa Al-Qur’an. Al-Qur’an berisi ketentuan – ketentuan tentang segala sesuatu yang bertujuan mengantarkan manusia selamat di dunia dan akhirat. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an. Sesuai Firman Nya : ”Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka pahala yang besar.” (QS. Al-Isra : 9) Dan Firman Nya :
  • 8. ”Alif laam miim, Kitab (Al-Qur’an) itu tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur’an) yang telah di turunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah di turunkan sebelummu serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat.” (QS. Al-Baqarah 1-5) Dari Ayat 1-5 surat Al-Baqarah di atas dapat disimpulkan bahwa hanya orang- orang yang bertakwalah yang menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk. Siapa orang- orang yang bertakwa itu? Yaitu mereka yang percaya kepada yang gaib dan wahyu yang diturunkan Allah, menegakkan shalat dan membayar zakat. Itulah orang yang bertakwa menurut ayat tersebut diatas. Selanjutnya Allah SWT juga menegaskan, orang-orang dengan ciri-ciri takwa itulah yang selalu berada dalam hidayah dan akan selalu memperoleh keuntungan. Oleh kaerna itu bila kita ingin sukses dalam hidup ini, tidak ada cara lain kecuali menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam setiap aktivitas (perbuatan) kita. Saudaraku, sidang pembaca. Sampai disini dulu dakwah saya (lewat tulisan) kali ini. Insya Allah jumpa lagi kita pada tulisan saya yang lain di kesempatan yang lain. Terima kasih atas segala perhatian serta mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. ∙ ∙