Menangisi Orang Mati
Mengharumkan Jenazah dengan Membakar Dupa
Mengiringi Jenazah dengan Bacaaan Tahlil
Hukum Melakukan Talqin Mayit
Talqin Saat Sakarat al-Maut
Talqin Setelah Pemakaman Jenazah
Adzan setelah Jenazah Diletakkan di Kuburan
Jamuan Makan kepada Para Pentakziyah
Hukum Selamatan 7 Hari Kematian
Membaca al-Qur’an di Kuburan
Tradisi Tahlilan
Tahlil Fida’ (Tebusan)
Qadha Shalat untuk Orang yang Sudah Mati
Qadha Puasa untuk Orang yang Sudah Mati
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo'a, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan orang-orang yang wafat mendahului kami dengan membawa iman. Dan janganlah Engkau memberikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.“ (QS. Al-Hasyr: 10)
Memahami Kandungan Surat Al-Humazah, Al-Asr dan Menghormati Orang tuaQueenDaresa
Assalamu'alaikum, Hallo semuanya kali ini mengenai kandungan Surat pendek dalam al-quran dan memahami hadist, dibuat oleh Daraista Az zukhruf Dan Lely Ramadhanti Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Fatahillah (STIT FATAHILLAH) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah (PGMI)
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo'a, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan orang-orang yang wafat mendahului kami dengan membawa iman. Dan janganlah Engkau memberikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.“ (QS. Al-Hasyr: 10)
Memahami Kandungan Surat Al-Humazah, Al-Asr dan Menghormati Orang tuaQueenDaresa
Assalamu'alaikum, Hallo semuanya kali ini mengenai kandungan Surat pendek dalam al-quran dan memahami hadist, dibuat oleh Daraista Az zukhruf Dan Lely Ramadhanti Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Fatahillah (STIT FATAHILLAH) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah (PGMI)
A. Dalil-dalil tentang puasa Rojab
• Dalil-dalil tentang puasa Secara umum
Himbauan secara umum untuk memperbanyak puasa kecuali di hari-hari yang diharamkan yang 5 dan bulan Rajab adalah bukan termasuk hari-hari yang diharamkan. Dan juga anjuran-anjuran memperbanyak di hari-hari seperti puasa hari senin, puasa hari kamis, puasa hari-hari putih, puasa Daud dan lain-lain yang itu semua bisa dilakukan , dan puasa tersebut tetap dianjurkan walaupun di bulan Rajab. Berikut ini adalah riwayat-riwayat tentang keutamaan puasa. Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori No.5472:
كُلُّ عَمَلِ ابْن أَدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامُ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ
“Semua amal anak adam (pahalanya) untuknya kecuali puasa maka aku langsung yang membalasnya”
Imam Muslim No.1942:
لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bau mulutnya orang yang berpuasa itu lebih wangi dari misik menurut Allah kelak di hari qiamat”
Yang dimaksud Alloh akan membalasnya sendiri adalah pahala puasa tidak terbatas hitungan tidak seperti pahala ibadah sholat jama’ah dengan keutamaan sholat jama’ah 27 derajat atau ibadah selain yang 1 kebaikkan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikkan.
Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori No.1063 dan Imam Muslim No.1969:
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ كَانَ يَصُوْمُ يَوْمًا وَ يُفْطِرُ يَوْمًا
“Sesungguhnya paling utamanya puasa adalah puasa saudaraku Nabi Daud, beliau sehari puasa dan sehari buka”
• Dalil-dalil puasa Rajab secara khusus
a. Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim
أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ حَكِيْمٍ اْلأَنْصَارِيِّ قَالَ: " سَأَلْتُ سَعِيْدَ بْنَ جُبَيْرٍعَنْ صَوْمِ رَجَبَ ؟ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِيْ رَجَبَ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يَصُوْمُ"
“Sesungguhnya Ustman Ibn Hakim Al-Anshori, berkata: “Aku bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa di bulan Rajab dan ketika itu kami memang di bulan Rajab”, maka Sa’id menjawab: “Aku mendengar Ibnu ‘Abbas berkata: “Nabi Muhammad SAW berpuasa (di bulan Rajab) hingga kami katakan beliau tidak pernah berbuka di bulan Rajab, dan beliau juga pernah berbuka di bulan Rajab, hingga kami katakan beliau tidak berpuasa di bulan Rajab.”
Dari riwayat tersebut di atas bisa dipahami bahwa Nabi SAW pernah berpuasa di bulan Rajab dengan utuh, dan Na
Mayoritas ulama salaf dan Imam madzhab yang tiga (Abu Hanifah, Malik dan Ahmad bin Hanbal), berpendapat bahwa pahala bacaan al-Qur’an bisa sampai kepada mayit.
Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan sebuah ruang baru yang bersifat artifisial dan maya, yaitu cyberspace. Ruang baru ini telah mengalihkan berbagai aktivitas manusia (politik, sosial, ekonomi, kultural, spiritual, bahkan seksual) dari dunia nyata ke dunia maya yang dikenal dengan dunia tanpa batas
Cyberspace berasal dari bahasa Yunani, asal katanya adalah kubernan yang berarti ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui perwujudan virtual
Dunia maya (bahasa Inggris: cyberspace) adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik secara online (terhubung langsung).
Leksikal, syntaksis and semantik analisisVisnu Candra
LEKSIKAL, SYNTAKSIS AND SEMANTIK ANALISIS,
leksikal adalah makna kata atau leksem sebagai lambang benda, peristiwa, objek, dan lain-lain. Makna ini dimiliki unsur bahasa lepas dari penggunaan atau konteksnya. Misalnya: kata tikus bermakna "binatang pengerat yang bisa menyebabkan penyakit tifus".
Secara etimologis (kebahasaan), radikalisme agama berarti, berlebih-lebihan dalam memahami konsep keagamaan sampai melewati kebenaran.
Secara terminologis, radikalisme agama berarti, prilaku keagamaan yang menyalahi syariat, yang mengambil karakter keras sekali antara dua pihak yang bertikai, yang bertujuan merealisasikan target-target tertentu, atau bertujuan merubah situasi sosial tertentu dengan cara yang menyalahi aturan agama.
Cara-cara kekerasan dan teror, adalah salah satu cara yang sering digunakan oleh kelompok radikal untuk mencapai tujuannya.
Al-Imam Izzuddin Abdul Aziz bin Abdissalam sebagai berikut:
اَلْبِدْعَةُ فِعْلُ مَا لَمْ يُعْهَدْ فِيْ عَصْرِ رَسُوْلِ اللهِ . (الإمام عزالدين بن عبد السلام، قواعد الأحكام، 2/172).
“Bid’ah adalah mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikenal (terjadi) pada masa Rasulullah ”. (Qawa’id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam, 2/172).
أَدْرِكْنِيْ يَا رَسُوْلَ اللهِ
(Tolonglah aku wahai Rasulullah [dengan didoakan kepada Allah])
Menurut mayoritas kaum Muslimin sejak generasi sahabat hingga kini, bacaan di atas adalah benar dan tidak syirik.
Sementara menurut Ibn Taimiyah (abad ke-8 H.), dan menurut Wahabi (abad ke-12 Hijriah), redaksi tersebut tidak benar, syirik akbar, murtad dan masuk neraka selama-lamanya.
Membaca al-Qur’an di kuburan ketika pemakaman dan ziarah kubur, dianjurkan berdasarkan:
Membaca al-Qur’an di atas kuburan dianjurkan karena dalil-dalil al-Qur’an dan hadits sangat banyak tentang keutamaan membaca al-Qur’an, bersifat umum, mutlak dan tanpa membatasi dengan tempat dan waktu
Ada dalil-dalil khusus, spesifik yang menunjukkan membaca al-Qur’an di kuburan
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Rasulullah : “Ingatlah wahai manusia, sesungguhnya aku hanyalah rahmat Allah yang dipersembahkan buat kamu.”
Tabaruk diambil dari kata berkah, yang substansinya adalah bertambah dan berkembang.
Tabaruk adalah mencari tambahan dan perkembangan dari sesuatu yang menjadi sarana tabaruk.
Kehidupan alam barzakh ( Alam Keamatian )Visnu Candra
Kematian hanyalah perubahan suasana saja, sedangkan ruh manusia setelah berpisah dari jasad akan tetap kekal, adakalanya dalam kungkungan azab dan ada kalanya dalam kenikmatan
Mayoritas ulama salaf dan Imam madzhab yang tiga (Abu Hanifah, Malik dan Ahmad bin Hanbal), berpendapat bahwa pahala bacaan al-Qur’an bisa sampai kepada mayit.
MANUSIA SEBELUM NABI ADAM ALAIHISSALAM Visnu Candra
Apakah ada kehidupan (manusia) sebelum Nabi Adam As diciptakan?
Pertanyaan ini masuk dalam katagori pertanyaan tentang hal-hal ghaib. Ghaib dalam arti sesuatu yang ada di luar waktu kita saat ini dan diluar sejarah kehidupan manusia,yang kita tau awal kehidupan manusia saat ini dimulai dari Adam as, yang kisahnya ada sebagian yang diceritakan dalam al Quran , dan sebagian diceritakan secara ringkas,dan memang hampir keseluruhanya baik itu alQur'an maupun hadits itu tidak di ceritakan secara gamblang bahkan hanya saja sedikit menyinggung yang kesemuanya itu perlu di tafsiri atau di simpulkan seperti halnya yang terdapat dalam surah al-baqarah ayat 30
memaparkan apa itu tawasul,pendapat ulama tentang tawasul serta pendapat madzhab syafi'i, hambali, maliki, serta doa-doa yang di maksud dalam i'anah serta kisah tentang orang buta yang bertawasul kepada nabi muhammad SAW dan kisah-kisaah menarik lainya.
1. 1. Menangisi Orang Mati
2. Mengharumkan Jenazah dengan
Membakar Dupa
3. Mengiringi Jenazah dengan Bacaaan
Tahlil
4. Hukum MelakukanTalqin Mayit
a. Talqin Saat Sakarat al-Maut
b. Talqin Setelah Pemakaman Jenazah
5. Adzan setelah Jenazah Diletakkan di
Kuburan
6. Jamuan Makan kepada Para
Pentakziyah
7. Hukum Selamatan 7 Hari Kematian
8. Membaca al-Qur’an di Kuburan
9. TradisiTahlilan
10. Tahlil Fida’ (Tebusan)
11. Qadha Shalat untukOrang yang Sudah
Mati
12. Qadha Puasa untukOrang yang Sudah
Mati
13. Ziarah Kubur
14. Menyiram Air Bunga di Atas Kuburan
15. Membuat Kubah dan Meletakkan Kain di Batu Nisan
16. Amalan, Dzikir dan Doa untukOrang yang Hidup
atau Sudah Mati
17. Hadiah Pahala untukOrang Mati.
18. Tradisi Mengirim Surat al-Fatihah
7. Al-Imam al-Hafizh
al-Zaila’i
menyebutkan dalam
kitabnya, Nashb al-
Rayah li-Ahadits al-
Hidayah, juz 2 hal.
292, bahwa
Rasulullah SAW
mengantarkan
jenazah sambil
mengucapkan
kalimat tauhid,
sewaktu pulang dan
perginya. (Hadits
dhaif)
8. Al-Hafizh Ibn Hajar
menyebukan dalam
kitab al-Dirayah fi
Takhrij Ahadits al-
Hidayah juz 1, hal.
238, bahwa
Rasulullah SAW
mengantarkan
jenazah sambil
mengucapkan
kalimat tauhid,
sewaktu pulang dan
perginya. (Hadits
dhaif)
9. A.TALQIN SAAT SAKARATUL MAUT
Dari Abi Sa'id al-
Khudri,
Rasulullah SAW
bersabda,
"Talqinkanlah
orang yang akan
mati di antara
kamu dengan
ucapan la ’ilaha
illa Allah”.(HR.
Muslim [1523]).
عنأبيْيدِع َسِْرد
ُ
خالَّْيَْال
َ
ق
ُْلو ُسَرِْهللاصلىهللاعليه
وسلموا
ُ
نِق
َ
لْ
ُ
اك
َ
تو َمْملْ
َ
ه
َ
إلِْإل
ُْهللا(اهور،مسلم1523)
10. B.TALQIN SESAAT SETELAH PEMAKAMAN JENAZAH
Abu Umamah
berwasiat jika kelak
telah meninggal dunia
untuk diperlakukan
sebagaimana
Rasulullah
memperlakukan orang-
orang yang wafat.
Rasulullah
memerintahkan agar
orang mati yang telah
dimakamkan untuk
ditalqin. (HR. al-Thabarani
dalam al-Mu’jam al-Kabir
[7979], Syaikh Muhammad bin
AbdulWahhab juga mengutip
hadits tersebut dalam kitabnya
AhkamTamanni al-Mawt hal. 9
tanpa ada komentar sedikitpun
darinya).
ْنَعيِب
َ
أْ
َ
ة َام َم
ُ
أَْال
َ
قا
َ
ذِإا
َ
ن
َ
أْت ُماوُع
َ
ناص
َ
فيِباَم
َ
كا
َ
نَرَم
َ
أَْرُْلو ُسِْهللاصلىهللاعليهوسلمْن
َ
أ
َْع
َ
نص
َ
نا
َ
ان
َ
تو َمِب.ْ
َ
ناَرَم
َ
أُْلو ُسَرِْهللاصلىهللاعليهوسلمَْال
َ
ق
َ
فا
َ
ذِإْ
َ
ات َمْد َح
َ
أْنِمِْإْم
ُ
كِناَوخ
ُْم
ُ
تيَّو َس
َ
فَْابَرالتى
َ
لَعِْهِرب
َ
قْم
ُ
قَيل
َ
فْد َح
َ
اَْعى
َ
لِْسأَرِْهِرب
َ
قَّْم
ُ
ثْل
ُ
قَيِل:ْ
ُ
ن
َ
ل
ُ
افَيُْنابْ
َ
ة
َ
ن
َ
ل
ُ
فِْا
َ
فُْه
َّ
ن
ُْهُع َمسَيْ
َ
لَوُْبي ِجُيَّْم
ُ
ثُْلو
ُ
قَيْ
ُ
ن
َ
ل
ُ
افَيُْنبْ
َ
ل
ُ
فْ
َ
ة
َ
نُْه
َّ
نِإ
َ
فْىِو
َ
تسَيادِاع
َ
ق.َّْم
ُ
ثُْلو
ُ
قَيْ
ُ
ن
َ
ل
ُ
افَيْبُْن
ْ
َ
ة
َ
ن
َ
ل
ُ
فُْه
َّ
نِإ
َ
فُْلو
ُ
قَي:ا
َ
ند ِشر
َ
أَْكم َحرَيُْهللاْن ِك
َ
لَوْ
َ
لْوُرُعش
َ
تْ
َ
نْل
ُ
قَيل
َ
فْر
ُ
كذ
ُ
اا َمْ
َ
تجَر
َ
خِْهي
َ
لَع
َْنِماَينالدْ
َ
ةَادَه
َ
شْن
َ
أْ
َ
لْ
َ
ه
َ
لِإْ
َّ
لِإُْهللاَّْن
َ
أَوَّْم َح ُمادُْه ُدبَعُْه
ُ
لو ُس َرَوْك
َّ
ن
َ
أَوضَرْ
َ
تيِْاللِباًّبَر
ِْم
َ
لسِإلاِبَواني ِدْد َّم َح ُمِبَواَّيِب
َ
نِْن
َ
أر
ُ
قالِبَواام َمِإَّْنِإ
َ
فار
َ
كن ُماري ِك
َ
نَوْ
ُ
ذ
ُ
خأَيَّْل
ُ
كْد ِاحَوا َمُهنِمِْدَيِب
ِْهِب ِاحَص.ُْلو
ُ
قَيَوْقِل
َ
طنِاا
َ
نِبا َما
َ
ن ُدِعقُيْ
َ
دنِعْن َمْ
َ
قْدَْنِق
ُ
لُْه
ُ
ت َّج ُح.َْال
َ
ق
َ
فْل ُجَرِْلو ُسَراَيِْهللا
ْنِإ
َ
فْم
َ
لْفَرعُي؟ُهم
ُ
أَْال
َ
قُْهُب ِسنَيَْلىِإِْهِم
ُ
أَْحَْاءَّو:ْ
ُ
ن
َ
ل
ُ
افَيُْنباءَّو َح(اهورانيرالطبفياملعجم
الكبير،7979،ونقلهالشيخمحمدبنعبدالوهابفيكتابهأحكامتمنياملوتص9
نبدوأيتعليق)
Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki al-Hasani menegaskan bahwa sekalipun hadits
tentang talqin itu merupakan hadits dha‘if, namun dapat diamalkan dalam
rangka fadlail al-a’mal. Lebih-lebih karena hadits itu masuk pada kategori
prinsip yang universal, yakni usaha seorang mukmin untuk memberi (dan
membantu) saudaranya, serta untuk memperingatkannya karena peringatan itu
akan dapat bermanfaat kepada orang mukmin.
(Majmu‘ Fatawi wa Rasa’il, hal. 111)
11. DATA ORIGINAL
Syaikh Muhammad bin
AbdilWahhab al-Najdi,
pendiri aliranWahhabi,
menganjurkan talqin mayit
sesudah dimakamkan
dalam kitabnya Ahkam
Tamanni al-Maut, hal. 19.
13. Dari Abdullah bin
Amr , “Ada seorang
laki-laki bertanya
pada Nabi ,
“Perbuatan apakah
yang paling baik?”
Rasulullah
menjawab,
“Menyuguhkan
makanan dan
mengucapkan salam,
baik kepada orang
yang engkau kenal
atau tidak.” (HR. al-
Bukhari [11]).
ْنَعِْدبَعِْهللاِْنبْورمَعَْي ِضَرُْهللاَْعا َمُهنَّْن
َ
أْل ُجَرَْل
َ
أ َسالَّْي ِب
َّ
ن
صلىهللاعليهوسلمْي
َ
أِْم
َ
لسِإلاْري
َ
خْ
َ
قَْالُْمِعط
ُ
تَْامَع
َّ
الط
ْ
ُ
أَرق
َ
تَوَْم
َ
ل َّالسى
َ
لَعْنَمْ
َ
تفَرَعَْوْنَمْم
َ
لْفِرع
َ
ت(اهورْيالبخار،
11)
14. DATA ORIGINAL
Al-Hafizh Ibn Hajar
al-’Asqalani
menyebutkan dalam
al-Mathalib al-
’Aliyah, juz 5, hal.
328, bahwa
Sayyidina Umar bin
al-Khaththab
berwasiat kepada
keluarganya agar
orang-orang yang
berta’ziyah disuguhi
makanan.
15. DATA ORIGINAL
Al-HafizhAbu
Nu’aim al-Ashfihani,
meriwayatkan dalam
kitabnya Hilyah al-
Auliya’ waThabaqat
al-Ashfiya’, juz 4,
hal. 11, bahwa
orang-orang salaf
memberi makan
pada orang-orang
yang ta’ziyah selama
7 hari sebagai
sedekahnya mayit.
16. Al-Hafizh Ibn Hajar
al-’Asqalani
menyebutkan
dalam al-Mathalib
al-’Aliyah, juz 5,
hal. 330, bahwa
orang-orang salaf
memberi makan
pada orang-orang
yang ta’ziyah
selama 7 hari
sebagai
sedekahnya mayit.
17. Menyuguhkan makanan kepada
orang yang bertakziah dijelaskan
dalam hadits Nabi riwayat Abu
Dawud [2894] dan al-Baihaqi dalam
Dalail al-Nubuwwah, Lihat: Misykat
al-Mashabih [5942]).
Berdasarkan hadits itu, Syaikh
Ibrahim al-Halabi berkata, “Hadits ini
menunjukkan kebolehan keluarga
mayit membuat makanan dan
mengundang orang untuk makan.
Jika makanan itu disuguhkan kepada
para fakir miskin, hal itu baik. Kecuali
jika salah satu ahli warisnya ada yang
masih kecil, maka tidak boleh
diambilkan dari harta waris si mayit.
(Al-Bariqah al-Muhammadiyyah, juz III, hal. 235.
Lihat juga al-Masail al-Muntakhabah, hal. 49.)
ْنَعِْم ِاصَعِْنبْبي
َ
ل
ُ
كْنَعِْيهِب
َ
أْنَعْل ُجَرْنِمَْصن
َ
ألاِْار
َْال
َ
قا
َ
نجَر
َ
خَْعَمِْلو ُسَرِْهللاصلىهللاعليهوسلميِف
ْةَ
زا
َ
ن َجْ
ُ
تي
َ
أَر
َ
فَْلو ُسَرِْهللاصلىهللاعليهوسلمَْو ُهَو
ى
َ
لَعِْرب
َ
قالي ِوصُيَْرِفا َحالِْسو
َ
أْعْنِمِْلَبِقْي
َ
لجِرِْهْع ِسو
َ
أ
ْنِمِْلَبِقِْه ِسأَراَّم
َ
ل
َ
فَْع َجَرْاسُْه
َ
لَبق
َ
تي ِاعَدْ
َ
أَرامِْهِتَْاء َج
َ
ف
َْيء ِجَوِْامَع
َّ
الطِبَْع
َ
ضَو
َ
فُْه
َ
دَيْ
ُ
ثَّْمَْع
َ
ضَوُْمو
َ
قالْ
َ
أ
َ
فوا
ُ
ل
َ
كَْر
َ
ظ
َ
ن
َ
ف
ا
َ
ن
ُ
اؤَآبَْلو ُسَرِْهللاُْوك
ُ
لَيْةَمق
ُ
ليِفِْهِم
َ
فَّْم
ُ
ثَْال
َ
قِْج
َ
أُْدَْمح
َ
ل
ْاة
َ
شْت
َ
ذ ِخ
ُ
أِْري
َ
غِبِْنذِإاَهِله
َ
أْ
َ
فْت
َ
ل َسر
َ
أْ
ُ
ة
َ
أر
َ
اَلْ
َ
قْت
َ
الاَي
َْلو ُسَرِْهللايِنِإْ
ُ
تل َسر
َ
أى
َ
لِإْالِْيعِقَبْيِر
َ
تشَيْيِلْاة
َ
شْم
َ
ل
َ
ف
ْد ِج
َ
أْ
ُ
تل َسر
َ
أ
َ
فى
َ
لِإْار َجيِلْد
َ
قْىَر
َ
تاشْاة
َ
شْن
َ
أِْسر
َ
أْلَّْي
َ
لِإ
اَهِباَهِن َم
َ
ثِبْم
َ
ل
َ
فْد َوجُيْر
َ
أ
َ
فْ
ُ
تل َسى
َ
لِإِْهِت
َ
أَرامْ
َ
أ
َ
فْت
َ
ل َسرَّْي
َ
لِإاَهِب
َْال
َ
ق
َ
فُْلو ُسَرِْهللاصلىهللاعليهوسلمِْيهِمِعط
َ
أ
ْىَار َس
ُ
ألا(اهورأبو،داود2894،والبيهقيفيدلئلالنبوةانظرمشكاة
back
20. Meskipun format
acara tahlilan tidak
diajarkan secara
langsung oleh
Rasulullah, namun
kegiatan tersebut
dibolehkan karena
tidak satupun
unsur-unsur yang
terdapat di
dalamnya
bertentangan
dengan ajaran
Islam, antara lain:
Silaturahmi
Pembacaan Yasin
Perkumpulan Dzikir
Jamuan dan Berkatan
21. ْن َمُْهَّر َسْن
َ
أْ
َ
ط َسبُيُْه
َ
ليِفِْهِقزِرْو
َ
أُْيْ
َ
أ َسنُْه
َ
ليِفِْهِر
َ
ث
َ
أْ ِصَيل
َ
فْلُْه َم ِحَر.متفق
عليه
“Barangsiapa ingin dilapangkan rizkinya dan
dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia
menyambung silaturahmi”. (Muttafaqun 'alaihi)
ا َمْنِمْبن
َ
ذُْر
َ
دج
َ
أْن
َ
أَْجليعُْهللاِْهِب ِاح َصِلِْةَبو
ُ
قُالعِبيِفاَينالدَْمَْعا َمُْر ِخ
َ
دُي
ُْه
َ
ليِفِْةَر ِاآلخَْنِمِْيغَالبِْةَعي ِط
َ
قَوِْحَّالرِْم.اهورابوداودوالترمذيوابنماجه.
“Tidak ada dosa yang lebih akan disegerakan
oleh Allah bagi pelakunya dengan menyiksanya
di dunia, bersama siksaan yang disimpan
baginya di akhirat, yang melebihi perbuatan zina
dan memutus tali silaturahmi.” (HR. Abu Dawud,
al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
22. ْنَعيِب
َ
أْيدِع َسِْيِرد
ُ
خالَْال
َ
قُْلو ُسَرِْهللاصلىهللاعليهوسلمْ
َ
لُْدُعقَي
ْمو
َ
قْ
َ
نوُر
ُ
كذَيْ
َ
هللاَّْزَعَّْل َجَوْ
َّ
لِإْ
َّ
ف َحْمُهتْ
ُ
ة
َ
كِئ
َ
ل
َ
اَلْتَي ِش
َ
غَوْمُهْ
ُ
ة َمحَّالرْت
َ
لَز
َ
نَو
ْمِهي
َ
لَعْ
ُ
ة
َ
ين ِك َّالسْم ُهَر
َ
ك
َ
ذَوُْهللاْن َيمِفُْه
َ
دنِع(اهورمسلم،4868)
“Dari Abi Sa’id al-Khudri RA, ia berkata,
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah
berkumpul suatu kaum sambil berdzikir
kepada Allah SWT, kecuali mereka akan
dikelilingi malaikat, dan Allah SWT akan
memberikan rahmat-Nya kepada mereka,
memberikan ketenangan hati dan memujinya
di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya.”
(HR. Muslim [4868]).
23. ْنَعْيِب
َ
أْ
َ
ةَريَر ُهُْلو
ُ
قَي:َْال
َ
قُْلو ُسَرِْهللا:"ْن َمْ
َ
أَر
َ
قيسْيِفْة
َ
لي
َ
لَْحَبص
َ
أ
ارو
ُ
فغ َمُْه
َ
ل.ْاد
َ
نسِإْدِي َج.اهورالحافظأبويعلى.
“Abu Hurairah berkata, “Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa membaca surat Yasin pada malam
harinya, maka ia diampuni pada pagi harinya.” Sanad
hadits ini jayyid (shahih). (HR. al-Hafizh Abu Ya’la).
ْنَعب
َ
دن ُجِْنبِْدبَعِْهللاَْال
َ
ق:َْال
َ
قَْرُْلو ُسِْهللا:"ْن َمْ
َ
أَر
َ
قيس
ْي ِفْة
َ
لي
َ
لَْاء
َ
غِتابِْهجَو،ِهللاِْف
ُ
غَْرُْه
َ
ل".اهورابنحبانفي
صحيحه.
Jundab bin Abdullah berkata, “Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa membaca surat Yasin pada malam hari
karena mencari ridha Allah, maka ia diampuni.” Hadits
shahih. (HR. Ibn Hibban dalam Shahih-nya).
30. Ibn Qayyim al-
Jauziyyah (yang
dikagumi Wahhabi)
meriwayatkan
dalam kitab al-Ruh,
hal. 186-187, bahwa
Ibnu ‘Umar
berwasiat agar
dibacakan
permulaan dan
akhiran surat al-
Baqarah setelah
wafat.
31.
32. IbnuTaimiyah al-Harrani,
panutan dan Syaikhul
Islam kaum Wahhabi
membenarkan susunan
ala tahlilan dan
menganjurkannya,
seperti beliau tulis dalam
Majmu’ al-Fatawa-nya,
juz 22, hal. 305-306.
33. Al-Imam al-Hafizh
Abu Nu’aim al-
Ashfihani
meriwayatkan dalam
kitabnya Hilyah al-
Auliya’ juz 9, hal.
316-317, bahwa al-
Imam Abu Abdillah
al-Saji, salah
seorang ulama salaf
berdoa dengan
mengumpulkan
antara mantra
dengan ayat al-
Qur’an.
34. Doa al-Imam Abu
Abdillah al-Saji untuk
menolak penyakit ‘ain,
campuran antara
mantra dengan ayat al-
Qur’an, dan disetujui
oleh Imam Ibnu
Qoyyim al-Jauziyyah
dalam Zad al-Ma’ad,
juz 4, hal. 174.
35. Doa susunan Imam
Ahmad bin Hanbal,
pendiri madzhab
Hanbali yang diikuti
aliranWahhabi,
menyusun doa
campuran dari al-
Qur’an dan lainnya.
Lihat Zad al-Ma’ad,
karya Ibnu Qayyim
al-Jauziyyah,
panutanWahhabi,
juz 4, hal. 356-357.
36. Ada tradisi di sebagian
masyarakat, ketika ada
yang meninggal dunia,
maka dibacakan la ilaha
illallah sebanyak 70.000
kali dan pahalanya
dihadiahkan kepada
mayit agar terbebas dari
siksa neraka. Hal
tersebut diistilahkan
dengan tahlil fida’
(tebusan). Hal itu boleh
dilakukan, sebagaimana
ditegaskan oleh Syaikh
IbnTaimiyah, panutan
utama kaum Wahhabi,
dalam Majmu’ al-
Fatawa-nya.
َْلِئ ُسَو:ْن َّمَع"َْل
َّ
ل َهْب َسْ
َ
ينِعْ
َ
فل
َ
أْةَّر َمَْوُْاه
َ
ده
َ
أ
ِْتِي َملِلْ
ُ
نو
ُ
كَيْةَاءَرَبْلِلِْتِي َمْنِمِْار
َّ
الن"َْحْيث ِد
؟يح ِح َصْم
َ
أ؟
َ
لا
َ
ذِإَوَْل
َّ
ل َهاْ
ُ
ان َسنِإلا
َ
ده
َ
أَوُْهى
َ
إل
ِْتِي
َ
اَلُْل ِصَيِْهي
َ
إلُْابَو
َ
ثُْهْم
َ
أ؟
َ
ل.َْاب َج
َ
أ
َ
ف:إا
َ
ذ
َْل
َّ
ل َهْ
ُ
ان َسنِاإلا
َ
ذ
َ
ك َه:ْب َسْ
َ
نوُعافل
َ
أْو
َ
أْ
َ
ق
َ
أَّْلْو
َ
أ
َْر
َ
ثك
َ
أْتَي ِده
ُ
أَوِْهي
َ
إلْ
َ
ف
َ
نُْهَعُْهللاْ
َ
كِل
َ
ذِبَْوَْسي
َ
لا
َ
ذ َه
ايث ِد َحايح ِح َصْ
َ
لَوْيفِع
َ
ضا.ُْلل
َ
اَوُْم
َ
لع
َ
أ.
(مجموعىفتاوابن،تيمية٢٤/٣٢٣).
back
37. Sebagian ulama
Syafi’iyah
berpendapat
bahwa shalat
yang
ditinggalkan si
mayyit boleh
diqadha’ oleh
ahli waritsnya,
baik sebelum
meninggal dunia
dia berwasiat
atau tidak.
(فائدة)منماتوعليهصلةفلقضاءول
فديةوفيْلقوكجمعمجتهدينأنهاى تقضعنه
لخبرْيالبخاروغيرهومنثمهراختاجمعمن
أئمتناوفعلبهالسبكيعنبعضبهرأقاونقل
ابنبرهانعنالقديمأنهيلزمالوليإنخلف
تركةأنيصلىعنهكالصوموفيوجهعليه
كثيرونمنأصحابناأنهيطعمعنكلْلصة
مدا.إعانةالطالبينخ1ص24
38. • Tidak punya kewajiban untuk
mengganti puasanya.
Meninggalkan Puasa
Karena Udzur, kemudian
wafat sebelum sempat
mengganti puasanya.
• Ada beberapa pilihan yang dapat dilakukan oleh ahli
warits atau familinya, di antaranya adalah
memberikan makanan kepada fakir miskin atau
mengqadha puasanya.
Tidak puasa karena ada udzur, tapi
orang tersebut memiliki kesempatan
mengqadha puasanya, namun ia
tidak mengganti puasa yang telah
ditinggalkannya, baik karena malas
atau lainnya.
• Ada beberapa pilihan yang dapat dilakukan oleh ahli
warits atau familinya, di antaranya adalah
memberikan makanan kepada fakir miskin atau
mengqadha puasanya.
Tidak berpuasa tanpa ada
alasan yang dibenarkan
kemudian ia meninggal
dunia sebelum mengganti
puasanya.
45. Mengenai hal ini
terdapat beberapa
pendapat berbeda.
Ada yang
melarang, ada yang
memperbolehkan.
Yang mengatakan
boleh, jika
bertujuan supaya
masyarakat dapat
menghormati para
ulama dan auliya
tersebut. (an-
Nablisi, hal. 13)
َْكِل
َ
ذْن َمَوْم ِظَعُيَْع
َ
شَْرِئاِْ
َّاّللَّْنِإ
َ
فاَهْنِم
ْىَوق
َ
تِْوب
ُ
ل
ُ
قالوشعائرهللاهياألشياء
التيتشعرأيتعلمبهتعالىكالعلماء
والصالحينأحياءوأمواتاونحوهم.
كشفرالنوللسيدعبدالغانياألفندي
ي النابليس,ص13
46. Dalil-dalil
seputar
sampainya
hadiah pahala
untuk orang
yang sudah
meninggal
dunia, antara
lain:
عنأبيهريرةي ضرهللاعنهقال:"سمعتْلسورهللاصلىهللاعليه
وسلمْليقو"إذاصليتمعلىاَليتفأخلصوالهالدعاء".(سنن
الترمذي:2784)
عنعثمانعفاني ضرهللاعنهقال"كانالنبيصلىهللاعليهوسلم
إذافرغمندفناَليتوقفعليهفقال"اواستغفرألخيكموسلوا
لهبالتثبيتفإنهاآلنيسأل"(سننأبيداود:280).
عنمرثدبنعبدهللااليزنيي ضرهللاعنه:قالْلسورهللاصلىهللا
عليهوسلم"منصلىعليهثلثةصفوففقدأوجب"(سننالترمذي
:949).
عنعائشةي ضرهللاعنهاعنالنبيصلىهللاعليهوسلم:مامنميت
تصليعليهأمةمناَلسلمينْنيبلغومائةكلهمْنيشفعولهإل
شفعوافيه(صحيحمسلم:1576).
48. Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab al-Najdi, pendiri aliran
Wahhabi, membenarkan
sampainya pahala tahlilan yang
dihadiahkan kepada mayit dalam
kitabnya AhkamTamanni al-Maut
hal. 75
49. Syaikh Muhammad bin
AbdulWahhab al-Najdi,
pendiri aliran Wahhabi,
membenarkan sampainya
pahala tahlilan yang
dihadiahkan kepada mayit
dalam kitabnya Ahkam
Tamanni al-Maut hal. 74
50. Imam Fakhruddin
al-Razi berpesan
kepada pembaca
kitabnya agar
membacakan al-
Fatihah untuk
putranya yang baru
wafat dan untuk
beliau sendiri,
dalam penutup
tafsir suratYusuf,
juz 18, hal. 233-234