2. Manajemen
Strategi
Sektor
Publik
Manajemen strategis berhubungan dengan
bagaimana memperkuat efektivitas organisasi
sektor publik baik dari segi kebijakan substantif
dan kapasitas pengelolaan jangka panjang.
Manajemen strategis ini mengintegrasikan semua
proses manajemen lainnya untuk menyediakan
pendekatan yang sistematis, koheren, dan efektif
untuk membangun, mencapai, memantau, dan
memperbarui tujuan strategis sebuah instansi.
Manajemen strategik adalah proses pengelolaan
organisasi, dalam hal ini sektor publik, melalui
perspektif strategis dan berkelanjutan untuk
memastikan rencana strategis selalu diperbarui
dan mampu menggerakan proses manajemen
lainnya. Manajemen strategis adalah suatu sarana
dalam menyediakan kepemimpinan yang maju
terkait masalah fundamental organisasi dan
lingkungannya dengan cara-cara sistematis, efektif
dan berorientasi pada tujuan
3. Konteks
Manajemen
Strategis
dalam Sektor
Publik
Konteks pada manajemen strategis sektor pemerintah menurut Ring &
Perry, (1985)
•Policy Ambiguity - Struktur organisasi sektor publik yang kompleks menyebabkan
ketidakjelasan arah strategi
•The Openness of Government - Media memiliki peranan besar dalam mengekspose
pengambilan keputusan dan penerapannya dalam pemerintahan
•Attentive Publics - Pemerintahan dipengaruhi oleh banyak kelompok kepentingan yang
mempunyai agenda-agenda tertentu
•The Time Problem - Masa jabatan dan peraturan yang memberikan batasan waktu menjadi
perhatian dalam manajemen strategis
•Shaky Coalitions - Aliansi politis saat perencanaan dan pelaksanaan belum tentu sama
komposisinya
Untuk mengantisipasi kendala terkait konteks, Ring & Perry (1985)
mengusulkan beberapa solusi:
•Maintaining Flexibility - Proses implementasi manajemen strategi diharapkan mampu
beradaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal
•Bridging Competing Worlds - Sektor publik yang bersifat terbuka memiliki keterikatan
dengan berbagai pihak atau kelompok kepentingan. Pemerintah harus memperlakukan
semua pihak dengan adil
•Wielding Inluence, Not Authority - Kemampuan politik diperlukan dalam manajemen
strategis guna membangun hubungan dan memunculkan nilai positif dalam konfrontasi
pihak-pihak tertentu
•Minimizing Discontinuity - Ketidakstabilan koalisi politis harus dicegah dengan pengelolaan
sumberdaya yang terkait pembentukan koalisi tersebut
4. Pentingnya
Manajemen
Strategik
bagi Sektor
Publik
Mengapa sektor public membutuhkan
manajemen strategis dalam melaksanakan
kegiatannya? Karena sebagai suatu organisasi
yang ingin mencapai suatu tujuan, organisasi
sektor publik memerlukan rencana strategis
untuk mencapai tujuan tersebut yang dirinci
dalam program-program dan kegiatan-kegiatan
yang dapat bersinergi untuk mewujudkan tujuan
tersebut (Joyce, 1999). Terlebih dengan struktur
organisasinya yang sangat besar dan kompleks,
dengan menggunakan manajemen strategik,
para pemangku kebijakan dapat memotivasi dan
mengarahkan pegawainya lebih baik yang
selanjutnya dapat meningkatkan performa
kinerja organisasi.
5. Tujuan
manajemen
strategik bagi
sektor publik
Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih
secara efektif dan efisien
Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi
serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika
terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi
Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar
sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal
Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman bisnis yang ada
Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu
sesuai dengan selera konsumen
7. Peran
Kepemimpinan
dalam
Penerapan
Manajemen
Strategik
Leadership merupakan satu elemen kunci yang
efektif dalam manajemen strategik. Pemimpin
memfokuskan organisasi mereka pada arah
strategik. Pemimpin organisasi menjaga kemajuan
organisasi menuju visi strategik terutama pada
sektor publik
Pemimpin dalam sektor publik membutuhkan
desain sistem perencanaan strategik yang tepat.
Agar mencapai hasil-hasil yang diharapkan, maka
pemimpin dan karyawan harus memiliki komitmen
terhadap perencanaan strategik yang telah dibuat
dan memberikan perhatian penuh pada
implementasi dari sasaran dan tujuan. Selain itu,
dalam pelaksanaannya, dibutuhkan komunikasi
yang baik antara pemimpin dan pegawainya agar
terjadi harmonisasi dan menghidari
miskomunikasi dalam bekerja.
8. Kendala
Penerapan
Manajemen
Strategik Sektor
Publik
1. Sektor publik lebih kaku karena harus melakukan cross
check dengan peraturan sehingga program sektor
publik tidak melanggar aturan dan sesuai prosedur
instansi tersebut
2. Setiap kinerja organisasi akan menjadi sorotan rakyat
apabila visi dan misi maupun program yang diusung jauh
dari harapan pengguna kepentingan umum.
3. Budaya birokrasi. Prosedur pemerintah yang kadang
rumit, berjenjang dan kaku, sehingga memerlukan waktu
lama dalam menyelesaikan suatu tugas/masalah.
4. Proses pengukuran kinerja di instansi pemerintah lebih
sulit apabila dibandingkan dengan pengukuran kinerja
pada sektor swasta.
5. Keterbatasan informasi bahkan asimetri informasi
9. Penerapan
Manajemen
Strategi Sektor
Publik
Menjadi instansi yang reaktif didalam menghadapi suatu
perubahan
Mengelola sumber daya untuk hasil yang optimal
Mengubah orientasinya menjadi instansi yang berorientasi
pada masa mendatang
Menjadikan instansi adaftif serta leksibel, mengurangi alur
birokrasi yang rumit dan lebih terbuka atau transparan
Menjadikan instansi sektor publik mampu memenuhi
ekspentasi para pengguna layanan
10. Manfaat
Manajemen
Strategi yang
Bisa
Diperoleh
Manajemen Strategi adalah suatu cara dalam
mengatur seluruh sumber daya yang dimiliki
perusahaan baik itu sumber daya
manusia ataupun sumber daya yang lain untuk
bisa melaksanakan semua aktivitas-aktivitas
perusahaan yang pada akhirnya mencapai tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan. Manajemen
strategik memungkinkan sebuah perusahaan
untuk lebih proaktif daripada reaktif dalam
upayanya membentuk masa depan perusahaan
itu sendiri, hal tersebut memungkinkan suatu
perusahaan untuk memulai dan mempengaruhi
kegiatan sehingga bisa mengendalikan
tujuannya perusahaan itu sendiri.