Bumi dan Antariksa
Betapa luas alam semesta tempat kita tinggal? Mungkin kamu memang belum banyak tahu tentang hal itu. Kalaupun pernah, kamu tentu masih sangat sulit membayangkan betapa besar ukuran alam semesta ini.
Asri Hidayati
Pemikiran tentang pembentukan alam semestaMelia Sari
Filsafat: PERKEMBANGAN PEMIKIRAN PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA, membahas mengenai pendapat para ahli, teori-teori alam semesta, dan juga pandangan Islam mengenai terbentuknya jagad raya.
Bumi dan Antariksa
Betapa luas alam semesta tempat kita tinggal? Mungkin kamu memang belum banyak tahu tentang hal itu. Kalaupun pernah, kamu tentu masih sangat sulit membayangkan betapa besar ukuran alam semesta ini.
Asri Hidayati
Pemikiran tentang pembentukan alam semestaMelia Sari
Filsafat: PERKEMBANGAN PEMIKIRAN PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA, membahas mengenai pendapat para ahli, teori-teori alam semesta, dan juga pandangan Islam mengenai terbentuknya jagad raya.
file ini berisi materi tentang tata surya, materi tata surya adalah materi untuk siswa kelas 7 semester genap K13. file ini berisi peta konsep, materi pengayaan, lembar kerja siswa dan uji kompetensi
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta atau jagat raya ini dapat diartikan sebagai suatu ruangan
atau lingkup atau cakupan yang maha besar di mana di dalamnya terjadi
segala sesuatu peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia maupun
yang belum dapat diungkap oleh manusia. Alam semesta terbentuk kira-
kira ribuan juta tahun yang lalu yang bersamaan dengan adanya ledakan
besar.
Namun bukan hanya teori ledakan besar saja yang menjadi satu-
satunya teori terbentuknya alam semesta ada teori-teori lain yang memiliki
bukti yang kuat tentang terbentuknya alam semesta seperti : teori
dentuman, teori pasang sururt, teori kabut dan teori-teori lainnya. Bukan
hanya ada teori tapi adanya alam semesta ini juga melalui tahap-tahap.
Peristiwa penciptaan alam semesta terjadi selama enam masa dalam
prespektif Islam, sebagaimana dinyatakan oleh Allah SWT, dan disepakati
oleh ilmuwan ahli ilmu alam dalam enam tahap.
Namun terlepas dari itu semua kami tetap menyadari kalau adanya
alam semesta ini karena kehendak Nya, karena Beliaulah yang maha
kuasa dan berkehendak dimuka bumi ini atas ciptaannya.
Oleh sebab itu kita tidak boleh heran bahwa sejak zaman purbakalah
hingga sekarang manusia dari berbagai peradaban mencoba menemukan
model terbentuknya bumi sesuai dengan tingkat perkembangan
pengetahuan dan kecendekiaannya.
Dalam ringkasan ini penulis akan mencoba membahas tentang
perkembangan pemikiran tentang pembentukan alam raya ditinjau dari
pandangan ilmu pengetahuan ( Science ) juga pandangan Islam yaitu
menurut Alquran.
2. 2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian alam semesta?
2. Apa saja teori-teori penciptaan alam semesta menurut sains?
3. Bagaimana proses terbentuknya alam semesta menurut Al-Quran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dari alam semesta
2. Untuk mengetahui teori-teori penciptaan alam semesta menurut sains
3. Unutk mengetahui terbentuknya alam semesta menurut Al-Quran
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alam Semesta
Kata “alam” mempunyai arti segala yang terdapat di langit dan di
bumi. Sedangkan kata “semesta” artinya segenap, seluruh, semuanya yang
ada di alam tak bisa lepas dari takdirnya masing-masing. Menurut orang
Babylonia, Alam semesta (700-600 SM) adalah selungkup atau suatu
ruangan dengan bumi sebagai lantainya serta langit dan bintang sebagai
atapnya. Jadi, jagat raya atau alam semesta merupakan suatu ruangan yang
besar yang didalamnya ada kehidupan yang abiotik dan biotic, serta
didalamnya terdapat segala peristiwa alam baik yang bisa diungkapkan
manusia ataupun yang tidak.
Pengertian dari Alam Semesta yaitu ruang dimana didalamnya ada
kehidupan biotic ataupun abiotik dan segala macam peristiwa alam yang
bisa diungkapkan ataupun yang belum bisa diungkapkan oleh manusia.
Ataupun ada juga yang mengatakan bahwa definisi alam semesta
mencakup tentang makrokosmos dan mikrokosmos. Makrokosmos
merupakan benda-benda yang memiliki ukuran yang sangatlah besar,
misalnya planet, bintang dan galaksi. Mikrokosmos merupakan benda-
benda yang memiliki ukuran sangatlah kecil, misalnya elektron,
atom, amuba, sel dan sebagainya. Alam semesta terdiri dari semua materi,
termasuk radiasi dan tenaga serta hal yang sudah diketahui dan baru dalam
tahap percaya pasti ada di antariksa. Planet-planet Bumi dan matahari
yang ada di dalam tata surya hanya titik kecil di antara lebih dari 200
miliyar bintang-bintang sebagau penyusun galaksi bimasakti. Matahari
adalah satu di antara bermiliyar-miliyar bintang pada alam semesta.
4. 4
B. Teori-teori Penciptaan Alam Semesta menurut Sains
1. Teori Kabut
Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuwan yaitu Imanuel
Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon
La Place (1749-1827) ahli astronomi dari bangsa Prancis. Kant
mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan La Place
mengemukakan teorinya tahun 1796 dengan nama Nebular Hyphotes.
Menurut Kant , pada awalnya alam raya merupakan gumpalan
kabut (nebula) yang mengandung debu dan gas, terutama gas helium
dan hidrogen. Kabut bergerak dan berputar dengan kecepatan yang
sangat lambat sehingga lama kelamaan suhunya menurun dan
massanya terkonsentrasi. Kemudian perputaran nya menjadi lebih
cepat sehingga membentuk sebuah cakram dengan massa terpusat di
tengah-tengah cakram. Perputaran yang semakin cepat menyebabkan
terbentuk cincin atau gelang-gelang gas yang memisahkan diri dari
bagian luar cakram sehingga terbentuk suatu cakram yang seperti
gelang-gelang bahan.
Menurut LaPlace, tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin
membentuk bola besar. Kemudian terjadi proses pendinginan dan
pengkerutan sehingga bola mengecil membentuk cakram yang
berputar makin cepat. Selanjutnya sebagian massa gas pada bagian luar
cakram menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk cincin-cincin.
Cincin ini kemudian membentuk
gumpalan padat sehingga
terbentuklah planet-plenet dan
satelit, sedangkan bagian massa gas
yang ditinggalkan di bagian pusat
piringan pada inti membentuk
matahari.
Pada akhir abad ke-19 teori
kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clerk-Maxwell yang
memberikan kesimpulan bahwa, bila bahan pembentuk planet terdistribusi
5. 5
di sekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka
gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan
mencegah terjadinya pembekuan planet.Pada abad ke-20 percobaan
dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin LaPlace,
menunjukkan bahwa medan magnet dan medan listrik matahari telah
merusak proses pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat
untuk menyatakan bahwa cincin gas dapat membeku membentuk planet.
Sehingga para ilmuwan saat itu tidak menerima teori ini lagi ketika
memang pengujian bahan percobaan itu menunjukkan hasil yang berbeda
dengan apa yang dikemukakan ilmuwan Kant – Laplace
2. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton.
Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang
berdekatan (bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan
berkeping-keping. Akibat pengaruh gravitasi dari bintang kedua, maka
keping-keping ini bergerak mengelilingi bintang tersebut dan berubah
menjadi planet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah
matahari. Teori ini mempunyai kelemahan karena berdasarkan analisis
matematis yang dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa
momentum anguler dalam sistem tatasurya yang ada sekarang ini tidak
mugkin dihasilkan oleh peristiwa tabrakan dua buah bintang.
3. Teori Pasang Surut atau Tidal
Ilmuwan Jeans dan Jeffri mengemukakan teori ini pada tahun
1919. Menurut teori ini bahwa sebuah bintang besar mendekati
matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya
pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada
dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di
Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa
bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi).
Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan
matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-
gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh
gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi
6. 6
yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali,
menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar
itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya
kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda
tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan
penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan
perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu
akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses
pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada
planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada
planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih
cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih
mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar
kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari
dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka
akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu.
Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet,
sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar
mengelilingi planet-planet. Peranan yang dipegang matahari dalam
membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan
bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah
dibicarakan di atas.Teori ini dapat menjawab mengapa planet dibagian
tengah seperti: jupiter, saturnus, uranus dan neptunus ukurannya besar,
sedangkan pada bagian ujung seperti: merkurius, venus dan pluto
memiliki ukuran yang lebih kecil.
4. Teori Planetasemal
Thomas C.Chaberlin dan Forest R. Moulton mencetuskan teori
yang dikenal dengan teori Planetesimal artinya planet terbentuk dari
benda padat atau unsur-unsur kecil yang telah ada sebelumnya.
7. 7
Menurut teori ini, matahari yang ada sekarang sudah ada sebelumnya,
kemudian ada sebuah bintang yang melintas pada jarak yang tidak
terlalu jauh dari matahari. Akibatnya terjadi peristiwa pasang naik
pada permukaan matahari maupun bintang itu. Sebagian dari masa
yang tertarik jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lagi
terhambur ke ruang angkasa di sekitar matahari menjadi planet-planet
dan benda langit lainnya.
5. Teori Dentuman Besar ( Big Bang )
Pendapat kaum materialis yang berlaku selama beberapa abad
hingga awal abad ke -20 menyatakan, bahwa alam semesta memiliki
dimensi tak terbatas, tidak memiliki awal, dan akan tetap ada untuk
selamanya. Menurut pandangan ini yang disebut ”model alam semesta
yang statis”, alam semesta tidak memiliki awal maupun akhir.
Dengan memberikan dasar bagi filosofi materialis, pandangan ini
menyangkal adanya Sang Pencipta, dengan menyatakan bahwa alam
semesta ini adalah kumpulan materi yang kostan, stabil , dan tidak
berubah-ubah. Namun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
abad ke-20 menghancurkan konsep-konsep primitif seperti model-
model alam yang stasis.
Pada awal abad ke-21 melalui sejumlah percobaan, pengamatan,
dan perhitungan, fisika modern telah mencapai kesimpulan bahwa
keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul
menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang terjadi
dalam sekejap. Peristiwa ini dikenal dengan Ledakan Maha Dahsyat
”Big Bang”, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar
tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil
dari ledakan satu titik tunggal.Pada awalnya alam semesta ini berupa
satu massa padat. Massa padat ini dapat dianggap satu atom padat
dengan ukuran kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan
akhirnya menghasilkan ledakan maha dahsyat. Kalangan ilmuwan
modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya
penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula
alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
8. 8
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi
ketiadaan, di mana materi , energi, bahkan waktu belumlah ada, dan
yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi,
energi dan waktu.
C. Proses terbentuknya Alam Semesta menurut Al-Quran
6 Masa Pembentukan Alam Semesta Menurut Islam
Surat An-Nazi’at 27-33
1. Masa Pertama
“Apakah penciptaanmu yang lebih hebat ataukah langit yang telah
dibangun-Nya?” (Qs. An-Nazi’at: 27)
Saat masa ketiadaan ini, alam semesta terbentuk akibat ledakan besar
atau dalam dunia barat disebut dengan Big Bang.Ledakan super masif ini
merupakan awal dari terbentuknya ruang dan waktu serta materi. Setelah
itu mulai terbentuk dukhan atau awan debu. Dukhan yang berkondesasi
sambil berputar akan memadat sehingga terbentuk unsur hidrogen.Ketika
suhu awan debu mencapai 20 juta derajat celcius, helium terbentuk dari
reaksi inti sebagian atom hidrogen. Sedangkan sebagian lain berubah
menjadi energi yang berbentuk pancaran sinar infra merah (infra red).
2. Masa Kedua
“Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyemperunakannya” (Qs.
An-Nazi’at:28)
Ayat ke-28 dalam surat An-Nazi’at ini menerangkan proses
pengembangan dan penyempernaan alam semesta.
Kata “meninggikan bangunan” bermakna alam semesta mengembang,
antar galaksi saling menjauhi dan langit semakin meninggi. Sedangkan
kata “menyempurnakan” berarti bahwa alam ini tidak langsung terbentuk
seutuhnya. Namun mengalami proses perubahan yang bertahap.
3. Masa Ketiga
“dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya
(terang benderang)” (Qs. An-Nazi’at: 29)
9. 9
Pada masa ketiga ini terbentuk matahari yang berfungsi sebagai sumber
cahaya dan bumi berputar pada porosnya, sehingga terjadi perubahan siang
dan malam. Sesuai dengan arti dari kalimat “Dia menjadikan malamnya
(gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang)”.
4. Masa Keempat
“dan setelah itu bumi Dia hamparkan” (Qs. An-Nazi’at: 30)
Daratan bumi muncul pada fase keempat ini. Berjuta tahun yang lalu,
saat terjadi tubrukan antara sebuah komet dengan matahari, sebagian
massa matahari terpental jauh ke luar.Massa yang terpental ini nantinya
akan berubah menjadi planet-planet. Salah satunya adalah planet
bumi.Kata “Penghamparan” dapat dijabarkan sebagai pembentukan
superkontinen pangea yang ada di permukaan bumi. Karena saat itu
daratan bumi belum ada. Yang ada hanya bebatuan bersuhu ratusan derajat
selsius yang berpijar.
5. Masa Kelima
“darinya Dia pancarkan mata air dan (ditumbuhkan) tumbuhan-
tumbuhannya” (QS.An-Nazi’at:31)
Dalam tahapan kelima ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan pada
kondisi bumi. Dari semula dimana bumi tak berair berubah menjadi ada
air.Air di bumi berasumber dari komet yang menghantam bumi.
Kandungan hydrogen dalam komet bereaksi ketika bertubrukan dengan
unsur-unsur yang ada di bumi sehingga menghasilkan uap. Uap ini lah
yang turun ke bumi sebagai hujan. Bukti air bumi yang berasal dari komet
adalah perbandingan deuterium dan hidrogen dalam air laut sama dengan
yang ada di komet.Semua kehidupan yang ada bersumber dari air. Setelah
air di bumi terbentuk, tumbuh-tumbuhan pun mulai bermunculan.
6. Masa Keenam
“dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh” (Qs. An-Nazi’at:
32)
“(semua itu) untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu” (Qs.
An-Nazi’at: 33)
Pada masa terakhir ini, “gunung-gunung dipancangkan”. Artinya,
gunung baru terbentuk setelah daratan tercipta, pembentukan air dan
tumbuhnya tanaman.
Gunung mempunyai akar di dalam tanah yang disebut pasak.
Sedangkan fungsi gunung untuk menyeimbangkan kerak bumi dan
mencegah goyangnya tanah. Setelah gunung terbentuk baru hewan dan
manusia diciptakan.
10. 10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alam semesta atau jagat raya ini dapat diartikan sebagai suatu
ruangan atau lingkup atau cakupan yang maha besar di mana di dalamnya
terjadi segala sesuatu peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia
maupun yang belum dapat diungkap oleh manusia. Alam semesta
terbentuk kira-kira ribuan juta tahun yang lalu yang bersamaan dengan
adanya ledakan besar.
Dari pembahasan di atas, dikemukakan beberapa teori dari
beberapa ilmuan serta dari pandangan islam berdasarkan Al-Quran. Teori
terciptanya alam semesta meliputi: Teori Kabut, Teori Bintang Kembar,
Teori Pasang Surut atau Tidal, Teori Planetasemal, Teori Dentuman Besar
( Big Bang ).
Dari beberapa toeri di atas, teori dentuman besar merupakan teori
satu-satunya yang masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal
mula alam semesta. Namun tidak dapat dipungkiri sebelum para ilmuan
menjelaskan mengenai terbentuknya alam semesta, Al-Quran telah
menjelaskan terlebih dahulu bagaimana alam semesta terbentuk dalam 6
masa.
B. Saran
Sebagai seorang penganut agama Islam, maka kita harus mencari
pengetahuan tentang mahluk ciptaan Allah, agar kita bisa tahu tentang
kebesaran dan kekuasaan Allah yang tiada taranya. Oleh karena itu giatlah
kalian semua dalam mendalami ilmu alamiah dasar, dan jangan lupa
aplikasikan ilmu tersebut dengan alqur’an, karena alqur’an adalah
sumber dari segala ilmu.
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Rosyidah, R. 2016. Alam Semesta. Di akses pada 21 Oktober 2018. Link:
www.mata-pelajaran.xyz/2016/10/pengertian-tentang-alam-semesta.html
Fahmil, A. 2016. Teori Penciptaan Alam Semesta. Di akses pada 21 Oktober
2018. Link:
https://www.academia.edu/6151189/MAKALAH_siap_teori_penciptaan_alam
_semesta
Yuzarsif. 2017. Proses Pembentukan Alam Semesta menurut Islam. Di akses pada
21 Oktober 2018. Link: https://islamedia.web.id/alam-semesta-menurut-islam/