SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta atau jagat raya ini dapat diartikan sebagai suatu ruangan
atau lingkup atau cakupan yang maha besar di mana di dalamnya terjadi
segala sesuatu peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia maupun
yang belum dapat diungkap oleh manusia. Alam semesta terbentuk kira-
kira ribuan juta tahun yang lalu yang bersamaan dengan adanya ledakan
besar.
Namun bukan hanya teori ledakan besar saja yang menjadi satu-
satunya teori terbentuknya alam semesta ada teori-teori lain yang memiliki
bukti yang kuat tentang terbentuknya alam semesta seperti : teori
dentuman, teori pasang sururt, teori kabut dan teori-teori lainnya. Bukan
hanya ada teori tapi adanya alam semesta ini juga melalui tahap-tahap.
Peristiwa penciptaan alam semesta terjadi selama enam masa dalam
prespektif Islam, sebagaimana dinyatakan oleh Allah SWT, dan disepakati
oleh ilmuwan ahli ilmu alam dalam enam tahap.
Namun terlepas dari itu semua kami tetap menyadari kalau adanya
alam semesta ini karena kehendak Nya, karena Beliaulah yang maha
kuasa dan berkehendak dimuka bumi ini atas ciptaannya.
Oleh sebab itu kita tidak boleh heran bahwa sejak zaman purbakalah
hingga sekarang manusia dari berbagai peradaban mencoba menemukan
model terbentuknya bumi sesuai dengan tingkat perkembangan
pengetahuan dan kecendekiaannya.
Dalam ringkasan ini penulis akan mencoba membahas tentang
perkembangan pemikiran tentang pembentukan alam raya ditinjau dari
pandangan ilmu pengetahuan ( Science ) juga pandangan Islam yaitu
menurut Alquran.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian alam semesta?
2. Apa saja teori-teori penciptaan alam semesta menurut sains?
3. Bagaimana proses terbentuknya alam semesta menurut Al-Quran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dari alam semesta
2. Untuk mengetahui teori-teori penciptaan alam semesta menurut sains
3. Unutk mengetahui terbentuknya alam semesta menurut Al-Quran
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alam Semesta
Kata “alam” mempunyai arti segala yang terdapat di langit dan di
bumi. Sedangkan kata “semesta” artinya segenap, seluruh, semuanya yang
ada di alam tak bisa lepas dari takdirnya masing-masing. Menurut orang
Babylonia, Alam semesta (700-600 SM) adalah selungkup atau suatu
ruangan dengan bumi sebagai lantainya serta langit dan bintang sebagai
atapnya. Jadi, jagat raya atau alam semesta merupakan suatu ruangan yang
besar yang didalamnya ada kehidupan yang abiotik dan biotic, serta
didalamnya terdapat segala peristiwa alam baik yang bisa diungkapkan
manusia ataupun yang tidak.
Pengertian dari Alam Semesta yaitu ruang dimana didalamnya ada
kehidupan biotic ataupun abiotik dan segala macam peristiwa alam yang
bisa diungkapkan ataupun yang belum bisa diungkapkan oleh manusia.
Ataupun ada juga yang mengatakan bahwa definisi alam semesta
mencakup tentang makrokosmos dan mikrokosmos. Makrokosmos
merupakan benda-benda yang memiliki ukuran yang sangatlah besar,
misalnya planet, bintang dan galaksi. Mikrokosmos merupakan benda-
benda yang memiliki ukuran sangatlah kecil, misalnya elektron,
atom, amuba, sel dan sebagainya. Alam semesta terdiri dari semua materi,
termasuk radiasi dan tenaga serta hal yang sudah diketahui dan baru dalam
tahap percaya pasti ada di antariksa. Planet-planet Bumi dan matahari
yang ada di dalam tata surya hanya titik kecil di antara lebih dari 200
miliyar bintang-bintang sebagau penyusun galaksi bimasakti. Matahari
adalah satu di antara bermiliyar-miliyar bintang pada alam semesta.
4
B. Teori-teori Penciptaan Alam Semesta menurut Sains
1. Teori Kabut
Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuwan yaitu Imanuel
Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon
La Place (1749-1827) ahli astronomi dari bangsa Prancis. Kant
mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan La Place
mengemukakan teorinya tahun 1796 dengan nama Nebular Hyphotes.
Menurut Kant , pada awalnya alam raya merupakan gumpalan
kabut (nebula) yang mengandung debu dan gas, terutama gas helium
dan hidrogen. Kabut bergerak dan berputar dengan kecepatan yang
sangat lambat sehingga lama kelamaan suhunya menurun dan
massanya terkonsentrasi. Kemudian perputaran nya menjadi lebih
cepat sehingga membentuk sebuah cakram dengan massa terpusat di
tengah-tengah cakram. Perputaran yang semakin cepat menyebabkan
terbentuk cincin atau gelang-gelang gas yang memisahkan diri dari
bagian luar cakram sehingga terbentuk suatu cakram yang seperti
gelang-gelang bahan.
Menurut LaPlace, tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin
membentuk bola besar. Kemudian terjadi proses pendinginan dan
pengkerutan sehingga bola mengecil membentuk cakram yang
berputar makin cepat. Selanjutnya sebagian massa gas pada bagian luar
cakram menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk cincin-cincin.
Cincin ini kemudian membentuk
gumpalan padat sehingga
terbentuklah planet-plenet dan
satelit, sedangkan bagian massa gas
yang ditinggalkan di bagian pusat
piringan pada inti membentuk
matahari.
Pada akhir abad ke-19 teori
kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clerk-Maxwell yang
memberikan kesimpulan bahwa, bila bahan pembentuk planet terdistribusi
5
di sekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka
gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan
mencegah terjadinya pembekuan planet.Pada abad ke-20 percobaan
dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin LaPlace,
menunjukkan bahwa medan magnet dan medan listrik matahari telah
merusak proses pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat
untuk menyatakan bahwa cincin gas dapat membeku membentuk planet.
Sehingga para ilmuwan saat itu tidak menerima teori ini lagi ketika
memang pengujian bahan percobaan itu menunjukkan hasil yang berbeda
dengan apa yang dikemukakan ilmuwan Kant – Laplace
2. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton.
Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang
berdekatan (bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan
berkeping-keping. Akibat pengaruh gravitasi dari bintang kedua, maka
keping-keping ini bergerak mengelilingi bintang tersebut dan berubah
menjadi planet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah
matahari. Teori ini mempunyai kelemahan karena berdasarkan analisis
matematis yang dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa
momentum anguler dalam sistem tatasurya yang ada sekarang ini tidak
mugkin dihasilkan oleh peristiwa tabrakan dua buah bintang.
3. Teori Pasang Surut atau Tidal
Ilmuwan Jeans dan Jeffri mengemukakan teori ini pada tahun
1919. Menurut teori ini bahwa sebuah bintang besar mendekati
matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya
pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada
dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di
Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa
bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi).
Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan
matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-
gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh
gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi
6
yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali,
menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar
itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya
kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda
tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan
penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan
perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu
akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses
pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada
planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada
planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih
cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih
mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar
kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari
dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka
akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu.
Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet,
sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar
mengelilingi planet-planet. Peranan yang dipegang matahari dalam
membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan
bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah
dibicarakan di atas.Teori ini dapat menjawab mengapa planet dibagian
tengah seperti: jupiter, saturnus, uranus dan neptunus ukurannya besar,
sedangkan pada bagian ujung seperti: merkurius, venus dan pluto
memiliki ukuran yang lebih kecil.
4. Teori Planetasemal
Thomas C.Chaberlin dan Forest R. Moulton mencetuskan teori
yang dikenal dengan teori Planetesimal artinya planet terbentuk dari
benda padat atau unsur-unsur kecil yang telah ada sebelumnya.
7
Menurut teori ini, matahari yang ada sekarang sudah ada sebelumnya,
kemudian ada sebuah bintang yang melintas pada jarak yang tidak
terlalu jauh dari matahari. Akibatnya terjadi peristiwa pasang naik
pada permukaan matahari maupun bintang itu. Sebagian dari masa
yang tertarik jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lagi
terhambur ke ruang angkasa di sekitar matahari menjadi planet-planet
dan benda langit lainnya.
5. Teori Dentuman Besar ( Big Bang )
Pendapat kaum materialis yang berlaku selama beberapa abad
hingga awal abad ke -20 menyatakan, bahwa alam semesta memiliki
dimensi tak terbatas, tidak memiliki awal, dan akan tetap ada untuk
selamanya. Menurut pandangan ini yang disebut ”model alam semesta
yang statis”, alam semesta tidak memiliki awal maupun akhir.
Dengan memberikan dasar bagi filosofi materialis, pandangan ini
menyangkal adanya Sang Pencipta, dengan menyatakan bahwa alam
semesta ini adalah kumpulan materi yang kostan, stabil , dan tidak
berubah-ubah. Namun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
abad ke-20 menghancurkan konsep-konsep primitif seperti model-
model alam yang stasis.
Pada awal abad ke-21 melalui sejumlah percobaan, pengamatan,
dan perhitungan, fisika modern telah mencapai kesimpulan bahwa
keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul
menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang terjadi
dalam sekejap. Peristiwa ini dikenal dengan Ledakan Maha Dahsyat
”Big Bang”, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar
tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil
dari ledakan satu titik tunggal.Pada awalnya alam semesta ini berupa
satu massa padat. Massa padat ini dapat dianggap satu atom padat
dengan ukuran kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan
akhirnya menghasilkan ledakan maha dahsyat. Kalangan ilmuwan
modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya
penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula
alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
8
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi
ketiadaan, di mana materi , energi, bahkan waktu belumlah ada, dan
yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi,
energi dan waktu.
C. Proses terbentuknya Alam Semesta menurut Al-Quran
6 Masa Pembentukan Alam Semesta Menurut Islam
Surat An-Nazi’at 27-33
1. Masa Pertama
“Apakah penciptaanmu yang lebih hebat ataukah langit yang telah
dibangun-Nya?” (Qs. An-Nazi’at: 27)
Saat masa ketiadaan ini, alam semesta terbentuk akibat ledakan besar
atau dalam dunia barat disebut dengan Big Bang.Ledakan super masif ini
merupakan awal dari terbentuknya ruang dan waktu serta materi. Setelah
itu mulai terbentuk dukhan atau awan debu. Dukhan yang berkondesasi
sambil berputar akan memadat sehingga terbentuk unsur hidrogen.Ketika
suhu awan debu mencapai 20 juta derajat celcius, helium terbentuk dari
reaksi inti sebagian atom hidrogen. Sedangkan sebagian lain berubah
menjadi energi yang berbentuk pancaran sinar infra merah (infra red).
2. Masa Kedua
“Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyemperunakannya” (Qs.
An-Nazi’at:28)
Ayat ke-28 dalam surat An-Nazi’at ini menerangkan proses
pengembangan dan penyempernaan alam semesta.
Kata “meninggikan bangunan” bermakna alam semesta mengembang,
antar galaksi saling menjauhi dan langit semakin meninggi. Sedangkan
kata “menyempurnakan” berarti bahwa alam ini tidak langsung terbentuk
seutuhnya. Namun mengalami proses perubahan yang bertahap.
3. Masa Ketiga
“dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya
(terang benderang)” (Qs. An-Nazi’at: 29)
9
Pada masa ketiga ini terbentuk matahari yang berfungsi sebagai sumber
cahaya dan bumi berputar pada porosnya, sehingga terjadi perubahan siang
dan malam. Sesuai dengan arti dari kalimat “Dia menjadikan malamnya
(gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang)”.
4. Masa Keempat
“dan setelah itu bumi Dia hamparkan” (Qs. An-Nazi’at: 30)
Daratan bumi muncul pada fase keempat ini. Berjuta tahun yang lalu,
saat terjadi tubrukan antara sebuah komet dengan matahari, sebagian
massa matahari terpental jauh ke luar.Massa yang terpental ini nantinya
akan berubah menjadi planet-planet. Salah satunya adalah planet
bumi.Kata “Penghamparan” dapat dijabarkan sebagai pembentukan
superkontinen pangea yang ada di permukaan bumi. Karena saat itu
daratan bumi belum ada. Yang ada hanya bebatuan bersuhu ratusan derajat
selsius yang berpijar.
5. Masa Kelima
“darinya Dia pancarkan mata air dan (ditumbuhkan) tumbuhan-
tumbuhannya” (QS.An-Nazi’at:31)
Dalam tahapan kelima ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan pada
kondisi bumi. Dari semula dimana bumi tak berair berubah menjadi ada
air.Air di bumi berasumber dari komet yang menghantam bumi.
Kandungan hydrogen dalam komet bereaksi ketika bertubrukan dengan
unsur-unsur yang ada di bumi sehingga menghasilkan uap. Uap ini lah
yang turun ke bumi sebagai hujan. Bukti air bumi yang berasal dari komet
adalah perbandingan deuterium dan hidrogen dalam air laut sama dengan
yang ada di komet.Semua kehidupan yang ada bersumber dari air. Setelah
air di bumi terbentuk, tumbuh-tumbuhan pun mulai bermunculan.
6. Masa Keenam
“dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh” (Qs. An-Nazi’at:
32)
“(semua itu) untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu” (Qs.
An-Nazi’at: 33)
Pada masa terakhir ini, “gunung-gunung dipancangkan”. Artinya,
gunung baru terbentuk setelah daratan tercipta, pembentukan air dan
tumbuhnya tanaman.
Gunung mempunyai akar di dalam tanah yang disebut pasak.
Sedangkan fungsi gunung untuk menyeimbangkan kerak bumi dan
mencegah goyangnya tanah. Setelah gunung terbentuk baru hewan dan
manusia diciptakan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alam semesta atau jagat raya ini dapat diartikan sebagai suatu
ruangan atau lingkup atau cakupan yang maha besar di mana di dalamnya
terjadi segala sesuatu peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia
maupun yang belum dapat diungkap oleh manusia. Alam semesta
terbentuk kira-kira ribuan juta tahun yang lalu yang bersamaan dengan
adanya ledakan besar.
Dari pembahasan di atas, dikemukakan beberapa teori dari
beberapa ilmuan serta dari pandangan islam berdasarkan Al-Quran. Teori
terciptanya alam semesta meliputi: Teori Kabut, Teori Bintang Kembar,
Teori Pasang Surut atau Tidal, Teori Planetasemal, Teori Dentuman Besar
( Big Bang ).
Dari beberapa toeri di atas, teori dentuman besar merupakan teori
satu-satunya yang masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal
mula alam semesta. Namun tidak dapat dipungkiri sebelum para ilmuan
menjelaskan mengenai terbentuknya alam semesta, Al-Quran telah
menjelaskan terlebih dahulu bagaimana alam semesta terbentuk dalam 6
masa.
B. Saran
Sebagai seorang penganut agama Islam, maka kita harus mencari
pengetahuan tentang mahluk ciptaan Allah, agar kita bisa tahu tentang
kebesaran dan kekuasaan Allah yang tiada taranya. Oleh karena itu giatlah
kalian semua dalam mendalami ilmu alamiah dasar, dan jangan lupa
aplikasikan ilmu tersebut dengan alqur’an, karena alqur’an adalah
sumber dari segala ilmu.
11
DAFTAR PUSTAKA
Rosyidah, R. 2016. Alam Semesta. Di akses pada 21 Oktober 2018. Link:
www.mata-pelajaran.xyz/2016/10/pengertian-tentang-alam-semesta.html
Fahmil, A. 2016. Teori Penciptaan Alam Semesta. Di akses pada 21 Oktober
2018. Link:
https://www.academia.edu/6151189/MAKALAH_siap_teori_penciptaan_alam
_semesta
Yuzarsif. 2017. Proses Pembentukan Alam Semesta menurut Islam. Di akses pada
21 Oktober 2018. Link: https://islamedia.web.id/alam-semesta-menurut-islam/

More Related Content

What's hot

Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
Fitri Sintaa Handayani
 
Antariksa dan Galaksi
Antariksa dan GalaksiAntariksa dan Galaksi
Presentasi KPST - Teori Bigbang
Presentasi KPST - Teori BigbangPresentasi KPST - Teori Bigbang
Presentasi KPST - Teori Bigbang
Nurrida Zuhroh
 
Teori Terbentuknya Alam Semesta
Teori Terbentuknya Alam SemestaTeori Terbentuknya Alam Semesta
Teori Terbentuknya Alam Semesta
rusydamegantara
 
Makalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA IIMakalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA II
Shriie Arianti
 
Proses terbentuknya bumi
Proses terbentuknya bumiProses terbentuknya bumi
Proses terbentuknya bumi
Yasirecin Yasir
 
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
Ifron Lemba
 
Kritikan terhadap teori asal mula jagad raya (geografi)
Kritikan terhadap teori asal mula jagad raya (geografi)Kritikan terhadap teori asal mula jagad raya (geografi)
Kritikan terhadap teori asal mula jagad raya (geografi)
Mutia Nurazizah Rachmawati
 
ILMU ALAMIAH DASAR3
ILMU ALAMIAH DASAR3ILMU ALAMIAH DASAR3
ILMU ALAMIAH DASAR3Ayi Suwandi
 
TEORI TERNBENTUKNYA JAGAT RAYA
TEORI TERNBENTUKNYA JAGAT RAYATEORI TERNBENTUKNYA JAGAT RAYA
TEORI TERNBENTUKNYA JAGAT RAYAshelviaa
 
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2
yusuf hidayat
 
Bumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semestaBumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semesta
Dwi Anom
 
Makalah Teori Bigbang
Makalah Teori BigbangMakalah Teori Bigbang
Makalah Teori Bigbang
Nurrida Zuhroh
 
Pemikiran tentang pembentukan alam semesta
Pemikiran tentang pembentukan alam semestaPemikiran tentang pembentukan alam semesta
Pemikiran tentang pembentukan alam semesta
Melia Sari
 
Teori Bigbang Kurang Lengkap
Teori Bigbang Kurang LengkapTeori Bigbang Kurang Lengkap
Teori Bigbang Kurang Lengkap
Fauzan Arief
 
Jagat Raya
Jagat RayaJagat Raya
Jagat Raya
Ike Pratiwi
 
Ilmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasarIlmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasar
dian safitri
 
Teori Terjadinya Alam Semesta
Teori Terjadinya Alam SemestaTeori Terjadinya Alam Semesta
Teori Terjadinya Alam Semesta
rusydamegantara
 

What's hot (20)

Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
 
Antariksa dan Galaksi
Antariksa dan GalaksiAntariksa dan Galaksi
Antariksa dan Galaksi
 
Presentasi KPST - Teori Bigbang
Presentasi KPST - Teori BigbangPresentasi KPST - Teori Bigbang
Presentasi KPST - Teori Bigbang
 
Teori Terbentuknya Alam Semesta
Teori Terbentuknya Alam SemestaTeori Terbentuknya Alam Semesta
Teori Terbentuknya Alam Semesta
 
Makalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA IIMakalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA II
 
Proses terbentuknya bumi
Proses terbentuknya bumiProses terbentuknya bumi
Proses terbentuknya bumi
 
Proses terbentuknya bumi
Proses terbentuknya bumiProses terbentuknya bumi
Proses terbentuknya bumi
 
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
 
Kritikan terhadap teori asal mula jagad raya (geografi)
Kritikan terhadap teori asal mula jagad raya (geografi)Kritikan terhadap teori asal mula jagad raya (geografi)
Kritikan terhadap teori asal mula jagad raya (geografi)
 
ILMU ALAMIAH DASAR3
ILMU ALAMIAH DASAR3ILMU ALAMIAH DASAR3
ILMU ALAMIAH DASAR3
 
TEORI TERNBENTUKNYA JAGAT RAYA
TEORI TERNBENTUKNYA JAGAT RAYATEORI TERNBENTUKNYA JAGAT RAYA
TEORI TERNBENTUKNYA JAGAT RAYA
 
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya no.2
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Bumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semestaBumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semesta
 
Makalah Teori Bigbang
Makalah Teori BigbangMakalah Teori Bigbang
Makalah Teori Bigbang
 
Pemikiran tentang pembentukan alam semesta
Pemikiran tentang pembentukan alam semestaPemikiran tentang pembentukan alam semesta
Pemikiran tentang pembentukan alam semesta
 
Teori Bigbang Kurang Lengkap
Teori Bigbang Kurang LengkapTeori Bigbang Kurang Lengkap
Teori Bigbang Kurang Lengkap
 
Jagat Raya
Jagat RayaJagat Raya
Jagat Raya
 
Ilmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasarIlmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasar
 
Teori Terjadinya Alam Semesta
Teori Terjadinya Alam SemestaTeori Terjadinya Alam Semesta
Teori Terjadinya Alam Semesta
 

Similar to Alam semesta

Power point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaPower point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata surya
alikaaa1
 
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
GandesSekarPutri1
 
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
Darfin
 
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksiJagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksieviza
 
Bab 6 tata surya
Bab 6 tata suryaBab 6 tata surya
Bab 6 tata surya
Esti Widiawati
 
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika Firmansyah
 
Teori Terbentuknya Bumi dan Kepulauan Indonesia
Teori Terbentuknya Bumi dan Kepulauan IndonesiaTeori Terbentuknya Bumi dan Kepulauan Indonesia
Teori Terbentuknya Bumi dan Kepulauan Indonesia
Mahardika Aulia Syafi'i
 
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Dhea Yulia Ningsih
 
Alam Semesta dan tata surya di dunia.pptx
Alam Semesta dan tata surya di dunia.pptxAlam Semesta dan tata surya di dunia.pptx
Alam Semesta dan tata surya di dunia.pptx
fiko26
 
junaedi
junaedijunaedi
junaedi
Jund Edhy
 
Tata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Tata surya dan proses terbentuknya jagat rayaTata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Tata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Neng Oktaviani Sri Malikah
 
Kelompok 2 IPBA.pptx
Kelompok 2 IPBA.pptxKelompok 2 IPBA.pptx
Kelompok 2 IPBA.pptx
VictoriaDesu
 
Alam semesta
Alam semestaAlam semesta
Alam semesta
Alam semestaAlam semesta
Alam semesta
hidayahnurhasanah
 
Ghhh
GhhhGhhh
Ghhh
fajrin17
 
Si stem tata surya
Si stem tata suryaSi stem tata surya
Si stem tata surya
Febri Yanto
 
Proses terjadinya alam semesta
Proses terjadinya alam semestaProses terjadinya alam semesta
Proses terjadinya alam semesta
Bunga Cantik Saleha
 
Kd ipa sd 3 k2
Kd ipa sd 3 k2Kd ipa sd 3 k2
Kd ipa sd 3 k2
Laras Laras
 

Similar to Alam semesta (20)

Power point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaPower point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata surya
 
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
 
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
 
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksiJagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
 
Bab 6 tata surya
Bab 6 tata suryaBab 6 tata surya
Bab 6 tata surya
 
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
 
Teori Terbentuknya Bumi dan Kepulauan Indonesia
Teori Terbentuknya Bumi dan Kepulauan IndonesiaTeori Terbentuknya Bumi dan Kepulauan Indonesia
Teori Terbentuknya Bumi dan Kepulauan Indonesia
 
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
 
Alam Semesta dan tata surya di dunia.pptx
Alam Semesta dan tata surya di dunia.pptxAlam Semesta dan tata surya di dunia.pptx
Alam Semesta dan tata surya di dunia.pptx
 
junaedi
junaedijunaedi
junaedi
 
Tata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Tata surya dan proses terbentuknya jagat rayaTata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Tata surya dan proses terbentuknya jagat raya
 
Kelompok 2 IPBA.pptx
Kelompok 2 IPBA.pptxKelompok 2 IPBA.pptx
Kelompok 2 IPBA.pptx
 
Alam semesta
Alam semestaAlam semesta
Alam semesta
 
Alam semesta
Alam semestaAlam semesta
Alam semesta
 
Alam semesta
Alam semestaAlam semesta
Alam semesta
 
Ghhh
GhhhGhhh
Ghhh
 
Si stem tata surya
Si stem tata suryaSi stem tata surya
Si stem tata surya
 
Proses terjadinya alam semesta
Proses terjadinya alam semestaProses terjadinya alam semesta
Proses terjadinya alam semesta
 
Udah direvisi2
Udah direvisi2Udah direvisi2
Udah direvisi2
 
Kd ipa sd 3 k2
Kd ipa sd 3 k2Kd ipa sd 3 k2
Kd ipa sd 3 k2
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 

Alam semesta

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alam semesta atau jagat raya ini dapat diartikan sebagai suatu ruangan atau lingkup atau cakupan yang maha besar di mana di dalamnya terjadi segala sesuatu peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia maupun yang belum dapat diungkap oleh manusia. Alam semesta terbentuk kira- kira ribuan juta tahun yang lalu yang bersamaan dengan adanya ledakan besar. Namun bukan hanya teori ledakan besar saja yang menjadi satu- satunya teori terbentuknya alam semesta ada teori-teori lain yang memiliki bukti yang kuat tentang terbentuknya alam semesta seperti : teori dentuman, teori pasang sururt, teori kabut dan teori-teori lainnya. Bukan hanya ada teori tapi adanya alam semesta ini juga melalui tahap-tahap. Peristiwa penciptaan alam semesta terjadi selama enam masa dalam prespektif Islam, sebagaimana dinyatakan oleh Allah SWT, dan disepakati oleh ilmuwan ahli ilmu alam dalam enam tahap. Namun terlepas dari itu semua kami tetap menyadari kalau adanya alam semesta ini karena kehendak Nya, karena Beliaulah yang maha kuasa dan berkehendak dimuka bumi ini atas ciptaannya. Oleh sebab itu kita tidak boleh heran bahwa sejak zaman purbakalah hingga sekarang manusia dari berbagai peradaban mencoba menemukan model terbentuknya bumi sesuai dengan tingkat perkembangan pengetahuan dan kecendekiaannya. Dalam ringkasan ini penulis akan mencoba membahas tentang perkembangan pemikiran tentang pembentukan alam raya ditinjau dari pandangan ilmu pengetahuan ( Science ) juga pandangan Islam yaitu menurut Alquran.
  • 2. 2 B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian alam semesta? 2. Apa saja teori-teori penciptaan alam semesta menurut sains? 3. Bagaimana proses terbentuknya alam semesta menurut Al-Quran? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui arti dari alam semesta 2. Untuk mengetahui teori-teori penciptaan alam semesta menurut sains 3. Unutk mengetahui terbentuknya alam semesta menurut Al-Quran
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Alam Semesta Kata “alam” mempunyai arti segala yang terdapat di langit dan di bumi. Sedangkan kata “semesta” artinya segenap, seluruh, semuanya yang ada di alam tak bisa lepas dari takdirnya masing-masing. Menurut orang Babylonia, Alam semesta (700-600 SM) adalah selungkup atau suatu ruangan dengan bumi sebagai lantainya serta langit dan bintang sebagai atapnya. Jadi, jagat raya atau alam semesta merupakan suatu ruangan yang besar yang didalamnya ada kehidupan yang abiotik dan biotic, serta didalamnya terdapat segala peristiwa alam baik yang bisa diungkapkan manusia ataupun yang tidak. Pengertian dari Alam Semesta yaitu ruang dimana didalamnya ada kehidupan biotic ataupun abiotik dan segala macam peristiwa alam yang bisa diungkapkan ataupun yang belum bisa diungkapkan oleh manusia. Ataupun ada juga yang mengatakan bahwa definisi alam semesta mencakup tentang makrokosmos dan mikrokosmos. Makrokosmos merupakan benda-benda yang memiliki ukuran yang sangatlah besar, misalnya planet, bintang dan galaksi. Mikrokosmos merupakan benda- benda yang memiliki ukuran sangatlah kecil, misalnya elektron, atom, amuba, sel dan sebagainya. Alam semesta terdiri dari semua materi, termasuk radiasi dan tenaga serta hal yang sudah diketahui dan baru dalam tahap percaya pasti ada di antariksa. Planet-planet Bumi dan matahari yang ada di dalam tata surya hanya titik kecil di antara lebih dari 200 miliyar bintang-bintang sebagau penyusun galaksi bimasakti. Matahari adalah satu di antara bermiliyar-miliyar bintang pada alam semesta.
  • 4. 4 B. Teori-teori Penciptaan Alam Semesta menurut Sains 1. Teori Kabut Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuwan yaitu Imanuel Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon La Place (1749-1827) ahli astronomi dari bangsa Prancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan La Place mengemukakan teorinya tahun 1796 dengan nama Nebular Hyphotes. Menurut Kant , pada awalnya alam raya merupakan gumpalan kabut (nebula) yang mengandung debu dan gas, terutama gas helium dan hidrogen. Kabut bergerak dan berputar dengan kecepatan yang sangat lambat sehingga lama kelamaan suhunya menurun dan massanya terkonsentrasi. Kemudian perputaran nya menjadi lebih cepat sehingga membentuk sebuah cakram dengan massa terpusat di tengah-tengah cakram. Perputaran yang semakin cepat menyebabkan terbentuk cincin atau gelang-gelang gas yang memisahkan diri dari bagian luar cakram sehingga terbentuk suatu cakram yang seperti gelang-gelang bahan. Menurut LaPlace, tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin membentuk bola besar. Kemudian terjadi proses pendinginan dan pengkerutan sehingga bola mengecil membentuk cakram yang berputar makin cepat. Selanjutnya sebagian massa gas pada bagian luar cakram menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk cincin-cincin. Cincin ini kemudian membentuk gumpalan padat sehingga terbentuklah planet-plenet dan satelit, sedangkan bagian massa gas yang ditinggalkan di bagian pusat piringan pada inti membentuk matahari. Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clerk-Maxwell yang memberikan kesimpulan bahwa, bila bahan pembentuk planet terdistribusi
  • 5. 5 di sekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet.Pada abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin LaPlace, menunjukkan bahwa medan magnet dan medan listrik matahari telah merusak proses pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa cincin gas dapat membeku membentuk planet. Sehingga para ilmuwan saat itu tidak menerima teori ini lagi ketika memang pengujian bahan percobaan itu menunjukkan hasil yang berbeda dengan apa yang dikemukakan ilmuwan Kant – Laplace 2. Teori Bintang Kembar Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping. Akibat pengaruh gravitasi dari bintang kedua, maka keping-keping ini bergerak mengelilingi bintang tersebut dan berubah menjadi planet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari. Teori ini mempunyai kelemahan karena berdasarkan analisis matematis yang dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa momentum anguler dalam sistem tatasurya yang ada sekarang ini tidak mugkin dihasilkan oleh peristiwa tabrakan dua buah bintang. 3. Teori Pasang Surut atau Tidal Ilmuwan Jeans dan Jeffri mengemukakan teori ini pada tahun 1919. Menurut teori ini bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung- gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi
  • 6. 6 yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu. Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat. Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. Peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas.Teori ini dapat menjawab mengapa planet dibagian tengah seperti: jupiter, saturnus, uranus dan neptunus ukurannya besar, sedangkan pada bagian ujung seperti: merkurius, venus dan pluto memiliki ukuran yang lebih kecil. 4. Teori Planetasemal Thomas C.Chaberlin dan Forest R. Moulton mencetuskan teori yang dikenal dengan teori Planetesimal artinya planet terbentuk dari benda padat atau unsur-unsur kecil yang telah ada sebelumnya.
  • 7. 7 Menurut teori ini, matahari yang ada sekarang sudah ada sebelumnya, kemudian ada sebuah bintang yang melintas pada jarak yang tidak terlalu jauh dari matahari. Akibatnya terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu. Sebagian dari masa yang tertarik jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa di sekitar matahari menjadi planet-planet dan benda langit lainnya. 5. Teori Dentuman Besar ( Big Bang ) Pendapat kaum materialis yang berlaku selama beberapa abad hingga awal abad ke -20 menyatakan, bahwa alam semesta memiliki dimensi tak terbatas, tidak memiliki awal, dan akan tetap ada untuk selamanya. Menurut pandangan ini yang disebut ”model alam semesta yang statis”, alam semesta tidak memiliki awal maupun akhir. Dengan memberikan dasar bagi filosofi materialis, pandangan ini menyangkal adanya Sang Pencipta, dengan menyatakan bahwa alam semesta ini adalah kumpulan materi yang kostan, stabil , dan tidak berubah-ubah. Namun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi abad ke-20 menghancurkan konsep-konsep primitif seperti model- model alam yang stasis. Pada awal abad ke-21 melalui sejumlah percobaan, pengamatan, dan perhitungan, fisika modern telah mencapai kesimpulan bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang terjadi dalam sekejap. Peristiwa ini dikenal dengan Ledakan Maha Dahsyat ”Big Bang”, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal.Pada awalnya alam semesta ini berupa satu massa padat. Massa padat ini dapat dianggap satu atom padat dengan ukuran kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan akhirnya menghasilkan ledakan maha dahsyat. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
  • 8. 8 Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi , energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi dan waktu. C. Proses terbentuknya Alam Semesta menurut Al-Quran 6 Masa Pembentukan Alam Semesta Menurut Islam Surat An-Nazi’at 27-33 1. Masa Pertama “Apakah penciptaanmu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya?” (Qs. An-Nazi’at: 27) Saat masa ketiadaan ini, alam semesta terbentuk akibat ledakan besar atau dalam dunia barat disebut dengan Big Bang.Ledakan super masif ini merupakan awal dari terbentuknya ruang dan waktu serta materi. Setelah itu mulai terbentuk dukhan atau awan debu. Dukhan yang berkondesasi sambil berputar akan memadat sehingga terbentuk unsur hidrogen.Ketika suhu awan debu mencapai 20 juta derajat celcius, helium terbentuk dari reaksi inti sebagian atom hidrogen. Sedangkan sebagian lain berubah menjadi energi yang berbentuk pancaran sinar infra merah (infra red). 2. Masa Kedua “Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyemperunakannya” (Qs. An-Nazi’at:28) Ayat ke-28 dalam surat An-Nazi’at ini menerangkan proses pengembangan dan penyempernaan alam semesta. Kata “meninggikan bangunan” bermakna alam semesta mengembang, antar galaksi saling menjauhi dan langit semakin meninggi. Sedangkan kata “menyempurnakan” berarti bahwa alam ini tidak langsung terbentuk seutuhnya. Namun mengalami proses perubahan yang bertahap. 3. Masa Ketiga “dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang)” (Qs. An-Nazi’at: 29)
  • 9. 9 Pada masa ketiga ini terbentuk matahari yang berfungsi sebagai sumber cahaya dan bumi berputar pada porosnya, sehingga terjadi perubahan siang dan malam. Sesuai dengan arti dari kalimat “Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang)”. 4. Masa Keempat “dan setelah itu bumi Dia hamparkan” (Qs. An-Nazi’at: 30) Daratan bumi muncul pada fase keempat ini. Berjuta tahun yang lalu, saat terjadi tubrukan antara sebuah komet dengan matahari, sebagian massa matahari terpental jauh ke luar.Massa yang terpental ini nantinya akan berubah menjadi planet-planet. Salah satunya adalah planet bumi.Kata “Penghamparan” dapat dijabarkan sebagai pembentukan superkontinen pangea yang ada di permukaan bumi. Karena saat itu daratan bumi belum ada. Yang ada hanya bebatuan bersuhu ratusan derajat selsius yang berpijar. 5. Masa Kelima “darinya Dia pancarkan mata air dan (ditumbuhkan) tumbuhan- tumbuhannya” (QS.An-Nazi’at:31) Dalam tahapan kelima ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan pada kondisi bumi. Dari semula dimana bumi tak berair berubah menjadi ada air.Air di bumi berasumber dari komet yang menghantam bumi. Kandungan hydrogen dalam komet bereaksi ketika bertubrukan dengan unsur-unsur yang ada di bumi sehingga menghasilkan uap. Uap ini lah yang turun ke bumi sebagai hujan. Bukti air bumi yang berasal dari komet adalah perbandingan deuterium dan hidrogen dalam air laut sama dengan yang ada di komet.Semua kehidupan yang ada bersumber dari air. Setelah air di bumi terbentuk, tumbuh-tumbuhan pun mulai bermunculan. 6. Masa Keenam “dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh” (Qs. An-Nazi’at: 32) “(semua itu) untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu” (Qs. An-Nazi’at: 33) Pada masa terakhir ini, “gunung-gunung dipancangkan”. Artinya, gunung baru terbentuk setelah daratan tercipta, pembentukan air dan tumbuhnya tanaman. Gunung mempunyai akar di dalam tanah yang disebut pasak. Sedangkan fungsi gunung untuk menyeimbangkan kerak bumi dan mencegah goyangnya tanah. Setelah gunung terbentuk baru hewan dan manusia diciptakan.
  • 10. 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Alam semesta atau jagat raya ini dapat diartikan sebagai suatu ruangan atau lingkup atau cakupan yang maha besar di mana di dalamnya terjadi segala sesuatu peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia maupun yang belum dapat diungkap oleh manusia. Alam semesta terbentuk kira-kira ribuan juta tahun yang lalu yang bersamaan dengan adanya ledakan besar. Dari pembahasan di atas, dikemukakan beberapa teori dari beberapa ilmuan serta dari pandangan islam berdasarkan Al-Quran. Teori terciptanya alam semesta meliputi: Teori Kabut, Teori Bintang Kembar, Teori Pasang Surut atau Tidal, Teori Planetasemal, Teori Dentuman Besar ( Big Bang ). Dari beberapa toeri di atas, teori dentuman besar merupakan teori satu-satunya yang masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta. Namun tidak dapat dipungkiri sebelum para ilmuan menjelaskan mengenai terbentuknya alam semesta, Al-Quran telah menjelaskan terlebih dahulu bagaimana alam semesta terbentuk dalam 6 masa. B. Saran Sebagai seorang penganut agama Islam, maka kita harus mencari pengetahuan tentang mahluk ciptaan Allah, agar kita bisa tahu tentang kebesaran dan kekuasaan Allah yang tiada taranya. Oleh karena itu giatlah kalian semua dalam mendalami ilmu alamiah dasar, dan jangan lupa aplikasikan ilmu tersebut dengan alqur’an, karena alqur’an adalah sumber dari segala ilmu.
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA Rosyidah, R. 2016. Alam Semesta. Di akses pada 21 Oktober 2018. Link: www.mata-pelajaran.xyz/2016/10/pengertian-tentang-alam-semesta.html Fahmil, A. 2016. Teori Penciptaan Alam Semesta. Di akses pada 21 Oktober 2018. Link: https://www.academia.edu/6151189/MAKALAH_siap_teori_penciptaan_alam _semesta Yuzarsif. 2017. Proses Pembentukan Alam Semesta menurut Islam. Di akses pada 21 Oktober 2018. Link: https://islamedia.web.id/alam-semesta-menurut-islam/