Dalam bahasa Arab istilah akad memiliki beberapa pengertian namun semuanya memiliki kesamaan makna yaitu mengikat dua hal. Dua hal tersebut bisa konkret, bisa pula abstrak semisal akad jual beli.
Sedangkan secara istilah akad adalah menghubungkan suatu kehendak suatu pihak dengan pihak lain dalam suatu bentuk yang menyebabkan adanya kewajiban untuk melakukan suatu hal. Contohnya adalah akad jual beli.
Di samping itu, akad juga memiliki makna luas yaitu kemantapan hati seseorang untuk harus melakukan sesuatu baik untuk dirinya sendiri ataupun orang lain. Berdasarkan makna luas ini maka nadzar dan sumpah termasuk akad.
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungMutiara Bunda Ulil Albab
Laporan ini membahas tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Laporan menjelaskan tentang latar belakang permasalahan disiplin kerja pegawai, tujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan dan masalah disiplin kerja serta pemecahan masalahnya. Laporan ini diharapkan memberikan manfaat pengetahuan tentang disiplin kerja di instansi pemerintahan.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Mutiara Bunda Ulil Albab
Dokumen tersebut merupakan tugas akhir yang membahas pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh 94,09% terhadap kinerja pegawai."
Karya tulis ini membahas hubungan antara pemakaian kontrasepsi hormonal dengan tekanan darah di Puskesmas Wapunto, Kabupaten Muna tahun 2016. Kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan tekanan darah karena menyebabkan hipertropi jantung dan meningkatkan respons sistem renin-angiotensin. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pemakaian kontrasepsi hormonal dengan tekanan darah dengan menggunakan metode cross sectional pada 69 respon
Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi hormonal pada akseptor aktif di Desa Pajala Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat periode Januari-Juni 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, pengetahuan, dan dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi hormonal. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan sampel 50 responden. Hasilnya menunjukkan tidak ada hubun
Analisis pengaruh indikator makroekonomi terhadap volume transaksi surat berh...Khairul Fadhli
Dokumen tersebut membahas analisis pengaruh indikator makroekonomi seperti inflasi, jumlah uang beredar, nilai tukar rupiah, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah terhadap volume transaksi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di Indonesia periode 2010-2013 menggunakan model Error Correction Model. Hasilnya menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh signifikan negatif jangka panjang, sedangkan nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan neg
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...Warnet Raha
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT PADA AKSEPTOR DI DESA WAWESA KECAMATAN BATALAIWORU KABUPATEN MUNA TAHUN 2016
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungMutiara Bunda Ulil Albab
Laporan ini membahas tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Laporan menjelaskan tentang latar belakang permasalahan disiplin kerja pegawai, tujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan dan masalah disiplin kerja serta pemecahan masalahnya. Laporan ini diharapkan memberikan manfaat pengetahuan tentang disiplin kerja di instansi pemerintahan.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Mutiara Bunda Ulil Albab
Dokumen tersebut merupakan tugas akhir yang membahas pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh 94,09% terhadap kinerja pegawai."
Karya tulis ini membahas hubungan antara pemakaian kontrasepsi hormonal dengan tekanan darah di Puskesmas Wapunto, Kabupaten Muna tahun 2016. Kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan tekanan darah karena menyebabkan hipertropi jantung dan meningkatkan respons sistem renin-angiotensin. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pemakaian kontrasepsi hormonal dengan tekanan darah dengan menggunakan metode cross sectional pada 69 respon
Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi hormonal pada akseptor aktif di Desa Pajala Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat periode Januari-Juni 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, pengetahuan, dan dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi hormonal. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan sampel 50 responden. Hasilnya menunjukkan tidak ada hubun
Analisis pengaruh indikator makroekonomi terhadap volume transaksi surat berh...Khairul Fadhli
Dokumen tersebut membahas analisis pengaruh indikator makroekonomi seperti inflasi, jumlah uang beredar, nilai tukar rupiah, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah terhadap volume transaksi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di Indonesia periode 2010-2013 menggunakan model Error Correction Model. Hasilnya menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh signifikan negatif jangka panjang, sedangkan nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan neg
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...Warnet Raha
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT PADA AKSEPTOR DI DESA WAWESA KECAMATAN BATALAIWORU KABUPATEN MUNA TAHUN 2016
Tingginya akseptor KB suntik di Desa Lagasa disebabkan oleh beberapa faktor seperti pengetahuan ibu yang cukup, pengalaman memilih suntik atas kemauan sendiri, dukungan penuh dari suami, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.
Perbankan syariah di Sudan berperan dalam menciptakan stabilitas moneter dengan (1) menggunakan instrumen moneter seperti giro wadiah, tabungan mudharabah, dan pembiayaan berbasis prinsip syariah, serta (2) strategi pengembangan perbankan syariah secara bertahap.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi hormonal pada akseptor aktif di Desa Pajala Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat periode Januari-Juni 2015. Penelitian ini mengkaji hubungan antara umur, pengetahuan, dan dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi hormonal. Hasilnya menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara ketiga faktor tersebut dengan penggunaan kontrasepsi hormonal.
Implementasi kebijakan retribusi pelayanan persampahan di kec rappocini kota ...ChuzaymaZAR
Skripsi ini membahas tentang implementasi kebijakan retribusi pelayanan persampahan di Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut serta mengetahui tingkat efektivitas pelaksanaannya. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan untuk meningkatkan pelayanan persampahan di daerah tersebut.
Karya tulis ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya akseptor kontrasepsi suntik di Desa Lagasa antara Januari-Juli 2016. Penelitian menemukan bahwa pengetahuan, pengalaman, dukungan suami, dan keterjangkauan pelayanan berperan penting dalam keputusan ibu untuk menggunakan kontrasepsi suntik.
Analisis pengaruh pelatihan thd produktivitasChiwong Koer
Skripsi ini membahas pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. Erajaya Swasembada Cabang Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pelatihan dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda, korelasi, dan uji F serta t. Hasilnya menunjukkan ada pengaruh positif antara pelatihan dan produktivitas kerja, dimana variabel
1. Bandar Udara Halim Perdanakusuma mulai beroperasi sebagai bandar udara komersial berjadwal sejak 2014 dengan maskapai Citilink dan 2015 dengan maskapai Batik Air
2. Bertambahnya jumlah penerbangan di Bandar Udara Halim Perdanakusuma menyebabkan padatnya aktivitas penerbangan di terminal dan sisi udara
Tinjauan karakteristik ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Waara Kabupaten Muna tahun 2016 membahas tentang jumlah ibu hamil yang menjadi sasaran dan pencapaian KIA, serta karakteristik ibu hamil berdasarkan umur, tingkat pendidikan, paritas, dan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil karakteristik ibu hamil di wilayah tersebut.
Tesis ini membahas analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan penerapan standar asuhan persalinan normal (APN) oleh bidan puskesmas rawat inap di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan, persepsi kepemimpinan, motivasi, supervisi kepala puskesmas, dan organisasi profesi IBI terhadap pelaksanaan penerapan standar APN. Metode penelitian menggunakan pendek
Tingginya akseptor KB suntik di Desa Lagasa disebabkan oleh beberapa faktor seperti pengetahuan ibu yang cukup, pengalaman memilih suntik atas kemauan sendiri, dukungan penuh dari suami, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.
Perbankan syariah di Sudan berperan dalam menciptakan stabilitas moneter dengan (1) menggunakan instrumen moneter seperti giro wadiah, tabungan mudharabah, dan pembiayaan berbasis prinsip syariah, serta (2) strategi pengembangan perbankan syariah secara bertahap.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi hormonal pada akseptor aktif di Desa Pajala Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat periode Januari-Juni 2015. Penelitian ini mengkaji hubungan antara umur, pengetahuan, dan dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi hormonal. Hasilnya menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara ketiga faktor tersebut dengan penggunaan kontrasepsi hormonal.
Implementasi kebijakan retribusi pelayanan persampahan di kec rappocini kota ...ChuzaymaZAR
Skripsi ini membahas tentang implementasi kebijakan retribusi pelayanan persampahan di Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut serta mengetahui tingkat efektivitas pelaksanaannya. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan untuk meningkatkan pelayanan persampahan di daerah tersebut.
Karya tulis ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya akseptor kontrasepsi suntik di Desa Lagasa antara Januari-Juli 2016. Penelitian menemukan bahwa pengetahuan, pengalaman, dukungan suami, dan keterjangkauan pelayanan berperan penting dalam keputusan ibu untuk menggunakan kontrasepsi suntik.
Analisis pengaruh pelatihan thd produktivitasChiwong Koer
Skripsi ini membahas pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. Erajaya Swasembada Cabang Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pelatihan dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda, korelasi, dan uji F serta t. Hasilnya menunjukkan ada pengaruh positif antara pelatihan dan produktivitas kerja, dimana variabel
1. Bandar Udara Halim Perdanakusuma mulai beroperasi sebagai bandar udara komersial berjadwal sejak 2014 dengan maskapai Citilink dan 2015 dengan maskapai Batik Air
2. Bertambahnya jumlah penerbangan di Bandar Udara Halim Perdanakusuma menyebabkan padatnya aktivitas penerbangan di terminal dan sisi udara
Tinjauan karakteristik ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Waara Kabupaten Muna tahun 2016 membahas tentang jumlah ibu hamil yang menjadi sasaran dan pencapaian KIA, serta karakteristik ibu hamil berdasarkan umur, tingkat pendidikan, paritas, dan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil karakteristik ibu hamil di wilayah tersebut.
Tesis ini membahas analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan penerapan standar asuhan persalinan normal (APN) oleh bidan puskesmas rawat inap di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan, persepsi kepemimpinan, motivasi, supervisi kepala puskesmas, dan organisasi profesi IBI terhadap pelaksanaan penerapan standar APN. Metode penelitian menggunakan pendek
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RUANG DELIMA RUMAH SAKIT...Warnet Raha
Karya tulis ilmiah ini membahas analisis faktor risiko kejadian retensio plasenta di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan case control study terhadap 80 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paritas dan penolong persalinan oleh dukun merupakan faktor risiko terjadinya retensio plasenta.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PASANGAN USIA SUBURYANG TIDAK MENGIKUTI PROGRAM KE...Warnet Raha
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang identifikasi karakteristik pasangan usia subur yang tidak mengikuti program keluarga berencana di Desa Kawite-wite Kecamatan Kabawo tahun 2016. Data dari Puskesmas Kabawo tahun 2016 menunjukkan bahwa dari 162 pasangan usia subur di desa tersebut, hanya 63 pasangan atau sebesar 38,89% yang mengikuti program keluarga berencana, sementara sisanya sebanyak 99 pasangan atau 61,11
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...Warnet Raha
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Kabawo Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah tersebut sebanyak 109 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling sebanyak 85 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebag
PT. Melia Sehat Sejahtera adalah perusahaan pemasaran produk kesehatan yang didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bidang Multi Level Marketing. Perusahaan ini memiliki izin usaha yang sah dan terpercaya serta menawarkan produk-produk herbal berkualitas untuk kesehatan.
Prosedur dan analisis pemutusan pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Ternate membahas tentang proses pemberian pembiayaan dan pengambilan keputusan pemberian pembiayaan. Tulisan ini bertujuan mengetahui prosedur pembiayaan dan analisis pemutusan pembiayaan di bank tersebut.
Karya tulis ilmiah ini membahas gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi polio pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna periode Juli 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik total sampling terhadap 53 responden. Hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan ibu berdasarkan tingkat tahu sebesar 69,23% berada pada kategori cukup, tingkat paham sebesar 61,54% ber
Karya tulis ilmiah ini membahas gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi polio pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna periode Juli 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik total sampling terhadap 53 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu berdasarkan tingkat tahu sebesar 69,23% berada pada kategori cukup, tingkat paham sebesar 61,54
Analisis perencanaan rekrutmen sdm di bni syariahMasrulElrantaui
[Ringkasan]
Skripsi ini membahas analisis perencanaan rekrutmen SDM pada BNI Syariah Kantor Cabang Banda Aceh. SDM merupakan aset penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya. BNI Syariah membutuhkan SDM kompeten karena pertumbuhan bisnisnya. Skripsi ini bertujuan menganalisis perencanaan rekrutmen, preferensi rekrutmen, dan kesesuaian pendidikan dengan pekerjaan di BNI Syariah. Metode pen
1. TESIS
kan Untuk Memenuhi Salah SatuSyarat Mempe
MagisterDalam Bidang Ekonomi Islam Pada Pr
Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
Oleh : MUHAMMAD AFIF
DARWIS
PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH
TERHADAP LABA BERSIH MELALUI PENDAPATAN BAGI HASIL
PADA BANK SYARIAH TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
Diaju roleh Gelar
ogram
NIM : 80100212181
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
ALAUDDIN MAKASSAR
2016
2. 1, telahdiseminarkandalam seminar propo
anpadahari …. Tanggaltahun 2015, bertepatan
lahditerimasebagaisalahsatusyaratuntukmenempuh
itianselanjutnya.
G :
H. NasirHamzah, M.A ( ……………
ddin Abdullah, M.Si( ………………………..…
PENGESAHAN PROPOSALTESIS
Proposal Tesisdenganjudul : “PengaruhPembiayaanMudharabah,
MusyarakatdanBagiHasilTerhadapLabaPada Bank Syariah yang Tercatat di
Bursa Efek Indonesia“ yang disusunoleh Muhammad AfifDarwis, NIM :
8010021218 sal tesis yang
diselenggarak dengantanggal
…. Dinyatakante langkah-
langkahpenel
PEMBIMBI
1. Prof. Dr. …..……………..)
2. Dr. Wahyu …..)
Makassar, Pebruaritahun 2015
Mengetahui, Ketua
Program StudiDirektur Program Pascasarjana,
DirosaIslamiyah, UIN Alauddin Makassar
Dr. MuljonoDamopolii, M.Ag. Prof. Dr. H. Moh. Nasir Mahmud, M.A
NIP.19641110 19203 1 005 NIP. 19540816 198303 1 004
3. PENDAHULUAN .............................................
A. Latar Belakang Masalah ...............................
B. RumusanMasalah .........................................
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
D. Pengertian Judul dan Ruang Lingkup Pemba
E. Tujuandan Kegunaan Penelitian ...................
F. Garis Besar Isi..............................................
LANDASAN TEORITIS ..................................
A. Bank Syariah Dalam Perspektif Islam...........
B. Produk Syariah.............................................
C. Pembiayaan Syariah .....................................
D. Pembiayaan Mudharabah .............................
E. Pembiayaan Musyarakah (Penyertaan Modal
F. Teori Profit Sharing dan Margin ................
G. Laba Dan Unsur-unsur Laba.........................
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN TESIS............................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................... viii
BAB I .................... 1
.................... 1
.................... 13
.................... 14
hasan ........... 15
.................... 16
.................... 17
BAB II .................... 18
.................... 18
.................... 25
.................... 26
.................... 33
) ................. 50
.................... 59
.................... 68
H. Hubungan Mudharabah Dan Musyarakah Terhadap Pendapatan
Bagi Hasil ....................................................................... 73
I. Hubungan Antara Pendapatan Bagi Hasil Terhadap Laba
J.
Bersih...................................................................................
Hubungan Mudharabah Dan Musyarakah Terhadap
75
Laba
Bersih Melalui Pendapatan Bagi Hasil............................... 77
K. Kajian Penelitian Terdahulu ............................................. 79
L. Kerangka Pikir ................................................................. 83
4. HASIL PENELITIAN........................................
A. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian .........
B. Statistik Deskriptif ........................................
C. Uji Asumsi Klasik...........................................
D. Bagan Hasil Uji Jalur......................................
E. Pembahasan.....................................................
KESIMPULAN DAN SARAN ..........................
A. Kesimpulan ..................................................
B. Saran-saran ...................................................
STAKA ..............................................................
M. Hipotesis .......................................................................... 86
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 87
A. Lokasi dan Jenis-jenis Penelitian ...................................... 87
B. Populasi Dan Sampel Penelitian ....................................... 87
C. Jenis Dan Sumber Data ................................................... 88
D. Instrumen Penelitian......................................................... 88
E. Metode Pengumpulan Data .............................................. 89
F. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data ....................... 89
BAB IV .................... 94
.................... 94
.................... 103
...................... 105
...................... 112
...................... 121
BAB V .................... 131
.................... 134
.................... 135
DAFTAR PU .................... 136
LAMPIRAN
5. untuk membiayai usahanya. Untuk memenuhi
emanfaatkan perbankan. Salah satunya adala
am bentuk pembiayaan, diantaranya adalah pe
h, dan pembiayaan murabahah. Pembiayaan yan
dung risiko kemacetan pelunasannya, sehingg
rtujuan untuk (1) mengetahui perkembangan Pe
adap Laba Bersih melalui Pendapatan bagi Ha
ndonesia, (2) menguji pengaruh besarnya pembia
a parsial maupun simultan terhadap Terhada
Pada Bank Syariah Tercatat Di Bursa Efek Ind
mua Bank Syariah Tercatat Di Bursa Efek Indonesi
sil penelitian, maka dapat diberikan saran y
alakkan pembiayaan mudharabah sebagai salah
u-satunya variabel yang berpengaruh terhadap
untuk: (a) menambah populasi dan sampel ya
Unit Usaha Syariah sebagai obyek penelitian, (
ABSTRAK
Nama : Muhammad Afif Darwis
Nim : 80100212181
Judul : Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Laba
Bersih melalui Pendapatan bagi Hasil Pada Bank Syariah Tercatat Di
Bursa Efek Indonesia
Masalah yang sering dihadapi oleh setiap perusahaanya itu tidak terlepas dari
kebutuhan akan dana kebutuhannya, hamper
semua perusahaan m h bank syariah yang
menyalurkan dana dal mbiayaan mudharabah,
pembiayaan musyaraka g telah disalurkan oleh
bank syariah mengan a dapat berpengaruh
terhadap laba.
Penelitian ini be mbiayaan Mudharabah
dan Musyarakah Terh sil Pada Bank Syariah
Tercatat Di Bursa Efek I yaan mudharabah dan
musyarakah,baik secar p Laba Bersih melalui
Pendapatan bagi Hasil onesia. Populasi dalam
penelitian ini adalah se a.
Berdasarkan ha aitu: (1) bank syariah
sebaiknya terus mengg satu produk unggulan,
karena merupakan sat laba, (2) bagi peneliti
selanjutnya disarankan ng digunakan misalnya
dengan menambahkan b) menambah periode
pengamatan dan variabel lain sebagai variable bebas yang potensial memberikan kontribusi
terhadap perubahan laba misalnya Istishna dan Ijarah, (c) tidak menggunakan laba dengan
indikator EAT sebagai variable terikat tetapi menggunakan pendapatan margin dan bagi hasil
operasional. Sehingga hasil penelitiannya lebih teliti dana kurat.
6. upan terang benderang di bawah sinaran ilmu pen
yadari sepenuhnya bahwa penyelesaian tesis i
sipasi beberapa pihak, baik berupa dukung
, penulis merasa berkewajiban untuk menyamp
nya dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusny
safir Pababbari, M.Si.,selaku Rektor UIN Alau
ektor I, II, III, dan IV UIN Alauddin Makassar.
Sabri Samin, M.Ag.,selaku Direktur Program
Makassar yang telah memberikan fasilitas, sar
pengetahuan serta nasehat yang tak ternilai harga
erta program S2.
Nasir Hamzah, M.A., dan Dr. Wahyuddin Abd
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah swt.,karena atas rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, maka tesis yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah
dan Musyarakah Terhadap Laba Bersih Melalui Pendapatan Bagi Hasil Pada Bank
Syariah Tercatat di Bursa Efek Indonesia” ini dapat dirampungkan sesuai dengan waktu
yang direncanakan, kendati masih jauh dari kesempurnaan. Demikian pula, salawat dan
salam penulis kirimkan kepada Nabiyullah Muhammad saw. Yang telah membawa umat
manusia pada kehid getahuan.
Penulis men ni tidak lepas dari
bantuan dan parti an moril maupun
materil.Olehnya itu aikan penghargaa n
yang setinggi-tinggi a kepada :
1. Prof. Dr.Mu ddin Makassar dan
pembantu R
2. Prof. Dr. Pascasarjana UIN
Alauddin ana dan prasarana
pendidikan, nya selama penulis
menjadi pes
3. Prof. Dr. H. ullah.M.Si, masing-
masing selaku promoter dan kpromotor yang telah memberikan bimbingan,
arahan dan petunjuk sejak awal hingga penulisan ini rampung.
4. Dr. Abdul Wahab, SE, M.Si.,dan Dr. Moh. Sabri AR, M.Ag., masing-masing
selaku penguji ujianTesis.
5. Ayahanda H. Darwis serta Ibunda Dr. Hj. Herlina tercinta yang dengan tulus dan
ikhlas membesarkan dan membiayai sehingga penulis dapat berhasil mencapai
7. cita-cita yang diharapkan.
6. Para karyawan dan karyawati Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
yang selalu pro aktif memberikan pelayanan administrative untuk memperlancar
proses studi pada Program Pascasarjana. Akhirnya, kepada Allah jugalah penulis
memohon, semoga segala bantuan dan partisipasi semua pihak akan mendapat
imbalan pahala di sisi-Nya.
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
8. 1
dengan berbagai kegiatan keuangan selalu memb
tu, saat ini dan di masa yang akan datang kita tid
kan, jika hendak menjalankan aktivitas keuanga
aga, baik sosial atau perusahaan.
u pentingnya dunia perbankan, sehingga ada ang
nyawa” un uk mengge akkan oda pe ekonom
dikemukakan oleh Kasmir bahwa “Bank sebaga
an usahanya adalah menghimpun dana dari
kembali dana tersebut ke masyarakat serta me
1
”. Bank di Indonesia terbagi dalam dua kelo
rinsip Konvensional, mayoritas bank yang berke
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan
perekonomian suatu Negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang
berhubungan utuhkan jasa bank.
Oleh karena i ak dapat lepas dari
dunia perban n, baik perorangan
maupun lemb
Begit gapan bahwa bank
merupakan “ t r r r ian suatu negara,
sebagaimana i lembaga keuangan
yang kegiat masyarakat dan
menyalurkan mberikan jasa-jasa
bank lainnya mpok yaitu Bank
berdasarkan p mbang di Indonesia
adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvesional. Bank berdasarkan prinsip
syariah, yaitu bank berdasarkan prinsip syariah yang belum lama berkembang
di Indonesia.
Sistem ekonomi yang berkembang dewasa ini adalah sistem kapitalis dan
sosialisme. Sistem ini mengacu pada sekularisme yang sebenarnya bertentangan
dengan Islam. Sementara ekonomi Islam yang lebih mempertimbangkan faktor
hl. 11
1
Kasmir, Manajemen Perbankan (edisi revisi, cetakan kedelapan, Jakarta : Rajawali Pers, 2008),
9. 2
menciptakan keselarasan antara pertumbuhan d
mbaga yang mengendalikan dan mengatur dinami
utaran uang dan barang. Fungsi itu sesungguhnya
ena disitu bertemu para pemilik, pengguna, dan
a bank syariah sebagaimana bank konvensional,
masyarakat dalam bentuk kredit atau pembi
bedaan mendasar dalam hal imbalan. Penentu n
yang akan diberikan oleh bank syariah kepada n kan
pada prinsip bagi hasil (profit sharing).
g berperan sebagai perantara keuangan (finan
pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus u
nilai, karakter luhur manusia, keutuhan social dan pembalasan Allah di akhirat
justru perkembanganya lebih lambat. Dalam kacamata Islam kegiatan
ekonomi tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan materi, tetapi harus
memiliki nilai ibadah. Sistem ekonomi Islam mengabdikan kepada persaudaraan
umat manusia yang disertai keadilan ekomomi dan sosial serta distribusi
pendapatan yang adil.
Untuk an pemerataan itu,
diperlukan le ka ekonomi dalam
hal ini perp banyak membawa
manfaat, kar pengelola modal.
Pada dasarny juga menyalurkan
dana kepada ayaan, hanya saja
terdapat per an imbalan yang
diinginkan da asabahnya semata-
mata didasar Bank merupakan
lembaga yan cial intermediary)
antara pihak- nit) dengan pihak-
pihak yang memerlukan dana (deficit unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar pembayaran. (IAI, 2009).
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang melaksanakan perantara
keuangan dari pihak-pihak yang kelebihan dana kepada pihak-pihak yang
membutuhkan dana berdasarkan prinsip-prinsip ajaran agama Islam, di antara
10. 3
nk syariah memiliki produk atau jasa yang tida i
bank konvesional. Prinsip-prinsip seperti musyar
jarah, istishna, dan sebagainya tidak memuat ad
dikembangkan oleh bank konvesional. Oleh k
alami perkembangan yang semakin pesat, hal in
buka cabang-cabang Bank Syariah yang ada di In
ssar.
dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan
laba (profit oriented). Secara umum laba dapat dip
dikurangi dengan biaya. Besarnya laba yang dica
nya bagi suatu perusahaan. Tujuan utama p
prinsip-prinsip tersebut yang paling utama adalah tidak diperkenankannya
perbankan untuk meminta atau memberikan bunga kepada nasabahnya.
Menurut Rachmadi Usman : “Bank syariah atau bank Islam adalah badan
usaha yang fungsinya sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan penyalur
dana kepada masyarakat, yang sistem dan mekanisme kegiatan usahanya
berdasarkan hukum Islam sebagaimana yang diatur dalam Al Qur’an dan Al
Hadist2
”. Ba k akan ditemukan
dalam operas akah, mudharabah,
murabahah, i anya prinsip bunga
seperti yang arena itulah Bank
Syariah meng i dapat dilihat dari
banyaknya di donesia khususnya
di kota Maka
Pada yang sama yaitu
memperoleh eroleh dari seluruh
penghasilan pai menjadi ukuran
sukses tidak erusahaan adalah
memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan
yang besarnya tampak di laporan keuangan, tepatnya laba rugi.
Untuk memperoleh laba, perusahaan harus melakukan kegiatan
operasionalnya.Laba yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah laba
operasional. Angka laba operasional adalah selisih laba kotor dengan biaya-biaya
2 Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia (Jakarta: Gramedia
Pustaka, Utama, 2005), hl. 73
11. 4
enyajian laporan keuangan juga berbeda. Baridw
o an keuangan me upakan bag an da ngkasan
si–transaksi keuangan yang terjadi selama
, yang dibuat oleh manajeman untuk tujuan p
kan oleh para pemilik perusahaan4
”.
kesuksesan suatu bank syariah sangat ditent
publik tehadap kekuatan financial bank yang
publik terhadap kesesuaian operasional bank den
cayaan yang diberikan oleh para depositor dan
rmasuk stakeholder utama system perbankan
an bahwa “Bank Sya ah da am me ayani ma
operasi. Biaya-biaya operasi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan operasi
perusahaan. Jadi, apa yang diukur oleh laba dan komponen komponennya adalah
penting untuk dapat memahami dan menginterpretasikan keadaan keuangan suatu
perusahaan. Laba menurut Harahap: “kelebihan penghasilan diatas biaya selama
satu periode akuntansi3
”.
Perbedaan pencapaian laba antara bank konvesional dan bank syariah
menjadikan p an mengemukaka n
bahwa: ”Lap r r i ri ri proses pencatatan
dari transak tahun buku yang
bersangkutan ertanggungjawaban
yang dibeban
Kunci ukan oleh tingkat
kepercayaan bersangkutan, dan
kepercayaan gan sistem syariah
Islam. Keper investor, dimana
keduanya te di dunia. Kasmir
mengemukak : ri l l syarakat, terutama
masyarakat muslim, bank syariah menyediakan berbagai macam produk
3 Harahap, Sofyan Syafri, Teori Akuntansi (edisi revisi, cetakan ketujuh, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2011), hl. 79
4 Baridwan Zaki, Dasar-Dasar Akuntansi (edisi ketiga, cetakan kedua, Jakarta : BPFE,
Gadjah Mada, 2004), h. 95
12. 5
syariah selaku pemilik modal (sbabibul/rab
laku pengelola usaha (mudbarib) di mana bank m
usaha6
”. Sedangkan menurut Kasmi bahwa
kerja sama antara dua pihak, di mana pihak per
al dan pihak lain menjadi pengelola. Keuntung
yang dituangkan dalam kontrak. Apabila rugi, mak
al selama kerugian itu bukan akibat dari kelal
gian diakibatkan kelalaian pengelola, maka s
jawab7
”.
m dunia perbankan, Al-Mudharabah biasanya
iayaan atau pendanaan seperti, pembiayaan moda
perbankan. Produk-produk yang ditawarkan sudah tentu sangat islami, termasuk
dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya5
”.
Adapun produk-produk perbankan Syariah yang menjadi fokus dalam
penelitian ini dan berpengaruh terhadap laba yang dicapai adalah melalui
pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah. Muhammad dan
Suwiknyo mendefinisikan bahwa : “Mudharabah adalah suatu bentuk kerjasama
antara bank bul maal) dengan
pengusaha se emberikan seluruh
pembiayaan r “Al Mudharabah
adalah akad tama menyediaka n
seluruh mod an dibagi menurut
kesepakatan a akan ditanggung
pemilik mod aian si pengelola.
Apabila keru i pengelolah yang
bertanggung-
Dala diaplikasikan pada
produk pemb l kerja. Dana untuk
kegiatan mudharabah diambil dari simpanan tabungan berjangka seperti tabungan
5Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan (edisi revisi, cetakan kesepuluh,Jakarta : Rajawali Pers,
2012), h. 246
6 Muhammad dan Suwikno, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Pricing di Bank Syariah
(cetakan pertama, Yogyakarta : UII Press,2012), h. 158
7 Kasmir, Op.Cit., h. 251
13. 6
t8
” Al musya akah menurut Kasmi ada ah “aka
au lebih untuk melakukan usaha tertentu. Ma
dana atau amal dengan kesepakatan bahwa keun
gung bersama sesuai dengan kesepakatan9
” Al-
nkan diaplikasikan dalam hal pembiayaan proy
g dibiayai dengan bank sama-sama menyed n
proyek tersebut. Keuntungan dari proyek dib
untuk bank setelah terlebih dahulu mengembalikan
musyarakah dapat pula dilakukan untuk kegiata
keuangan modal ventura.
gkan Al Murabahah adalah transaksi penjual
haji atau tabungan kurban. Dana juga dapat dilakukan dari deposito biasa dan
deposito spesial yang dititipkan nasabah untuk usaha tertentu.
Sedangkan pembiayaan lainnya yang berpengaruh terhadap laba adalah
pembiayaan Al-musyarakah.Menurut Siamat bahwa: ”Al-Musyarakah adalah
perjanjian dua pihak atau lebih pemilik modal untuk membiayai suatu usaha.
Keuntungan dari usaha tersebut dibagi sesuai dengan persetujuan antara pihak-
pihak tersebu . r r l : d kerja sama antara
dua pihak at sing-masing pihak
memberikan tungan atau risiko
akan ditang . musyarakah dalam
praktik perba ek. Dalam hal ini
nasabah yan iakan dana untuk
melaksanaka agi sesuai dengan
kesepakatan dana yang dipakai
nasabah. Al- n investasi seperti
pada lembaga
Sedan an barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual
dan pembeli. Pembayaran atas akad jual beli dapat dilakukan secara tunai (bai’
naqdan) atau tangguh (Bai’ Muajjal/bai’ bit’saman Ajil). Adapun pengertian
murhabahah menurut Karim mengemukakan bahwa : “ Murabahah yang berasal
8 Dahlam Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan (edisi keempat, Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,2005), h. 24
9 Kasmir, Ibid., 2012, h. 250
14. 7
mudian bank akan menjualnya kembali kepada pe
margin (ribhun) yang disepakati“.11
a bentuk pembiayaan ini yakni Al-Mudharabah, A
h berpengaruh terhadap laba khususnya pada
iah Cabang Makassar. Namun pada kenyataan
embiayaan khususnya pada pembiayaan Al-
karena adanya kredit macet atau adanya
n pembiayaan musyarakah. Dan besarnya pembi
dalam menentukan besar kecilnya pendapata
mpengaruhi besarnya perolehan laba bersih
kita ketahui bahwa bank Syariah pada umumnya
dari ribhu (keuntungan), adalah transaksi jual beli di mana bank menyebut jumlah
keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah bertindak
sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah
keuntungan (margin)“.10
Kemudian Zulkifli mengemukakan bahwa : “Murabahah adalah skim
dimana bank bertindak selaku penjual disatu sisi, dan disisi lain bertindak selaku
pembeli. Ke mbeli dengan harga
beli ditambah
Ketig l-Musyarakah dan
Al-Murabaha Bank Tabungan
Negara Syar nya bahwa terjadi
penurunan p Musyarakah yang
disebabkan kemacetan dalam
pengembalia ayaan bank sangat
berpengaruh n bank dan pada
akhirnya me bank. Sedangkan
sebagaimana untuk menjalankan
kegiatan operasionalnya dalam usaha untuk memperoleh laba dibawah
perlindungan dan pembinaan Bank Indonesia yang beroperasi secara syariah,
10Karim, A. Adimarwan, 2004, Bank Islam, edisi ketiga, cetakan keempat, Penerbit :
Raja Grafindo Persada, Jakarta
Jakarta.
11Zulkifli, Sunarto, 2003, Perbankan Syariah Panduan Praktis Transaksi,Zikrul Hakim,
15. 8
an Laba pada Perusahaan Perbankan Syariah yang
Efek Indonesia Tahun 2013 s/d 2014
Tah
Nama Bank Syariah
2013
BRI Syariah, Tbk. 129.568
Bank Syariah Bukopin 19.548
Bank Mandiri Syariah 651.240.189.470
a Bursa Efek Indonesia, 2015
sarkan tabel 1.1 yang menunjukkan bahwa l
ntuk ketiga Bank Syariah yang tercatat di Bur
ak bahwa laba yang dicapai pada tahun 2013 da
Adanya penurunan laba bersih pada ketiga Bank S
nelitian mengenai pembiayaan mudharabah, mu
memiliki prinsip-prinsip yang harus ditaati, yaitu larangan untuk menggunakan
instrumen bunga.
Namun fenomena yang terjadi selama ini bahwa laba bersih yang dicapai
oleh PT. Bank Tabungan Negara Cabang Syariah Makassar untuk tahun terakhir
menurun, hal ini dapat disajikan melalui tabel 1.1 yaitu sebagai berikut :
Tabel 1.1
Pertumbuh tercatat di
Bursa
No.
un
2014
1. PT. 6.577
2. PT. 8.662
3. PT. 71.778.420.782
Sumber : Dat
Berda aba bersih (EAT)
khususnya u sa Efek Indonesia,
dimana namp n 2014 mengalami
penurunan. yariah, maka perlu
dilakukan pe syarakah, dan bagi
hasil terhadap laba bank.
Berdasarkan latar belakang masalah serta fenomena yang terjadi maka
peneliti tertarik untuk mengangkat tema ini lebih jauh dengan memilih judul :
“Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Bagi Hasil terhadap Laba
Bank Syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.”
16. 9
apa Bank Syariah tercatat di Bursa Efek Indonesi
embiayaan Mudharabah berpengaruh terhadap
Bank Syariah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
embiayaan Musyarakah berpengaruh terhadap
Bank Syariah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
ndapatan bagi hasil berpengaruh terhadap laba be
iah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
embiayaan mudharabah berpengaruh terhadap l
n bagi hasil pada beberapa Bank Syariah terca
embiayaan musyarakah berpengaruh terhadap l
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka akan disajikan beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah pembiayaan Mudharabah berpengaruh terhadap pendapatan bagi hasil
pada beberapa Bank Syariah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
2. Apakah pembiayaan Musyarakah berpengaruh terhadap pendapatan bagi hasil
pada beber a.
3. Apakah p laba bersih pada
beberapa
4. Apakah p laba bersih pada
beberapa
5. Apakah pe rsih pada beberapa
Bank Syar
6. Apakah p aba bersih melalui
pendapata tat di Bursa Efek
Indonesia.
7. Apakah p aba bersih melalui
pendapatan bagi hasil pada beberapa Bank Syariah tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah sehingga didefinisikan
secara operasional agar menjadi petunjuk dalam penelitian ini. Definis i
operasional sebagai berikut :
17. 10
dengan pembiayaan musyarakah
X3) Bagi hasil adalah pendapatan
Syariah dalam melakukan pemb
pendapatan bagi hasil mudhara
rupiah
Laba adalah selisih antara pend
dengan biaya yang terjadi unt
tersebut. Diukur dengan laba ber
an Judul dan Ruang Lingkup Pembahasan
tian ini berjudul pengaruh pembiayaan mudhar
l terhadap laba pada Bank Syariah tercatat di Bur
itu mengacu dari judul tersebut maka pembi
iayaan yang dikeluarkan oleh Bank Syariah b
tara dua pihak, dimana pihak pertama menyedia
ain menjadi pengelolanya. Kemudian pembiaya
Variabel Definisi Konseptual
Mudharabah (X1) Mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihak,
dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak
lain menjadi pengelolah. Keuntungan dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Diukur dengan
pembiayaan mudharabah dalam rupiah.
Musyarakah (X2) Musyarakah yaitu akad kerja sama antara dua pihak atau
lebih untuk melakukan usaha tertentu. Masing-masing pihak
memberikan dana atau amal dengan kesepakatan bahwa
keuntungan atau resiko akan ditanggung bersama. Diukur
n dalam rupiah.
Bagi hasil ( yang diterima oleh Bank
iayaan syariah, diukur dengan
bah dan musyarakah dalam
Laba apatan yang telah direalisasi
uk mendapatkan pendapatan
sih dalam rupiah.
D. Pengerti
Peneli abah, musyarakah
dan bagi hasi sa Efek Indonesia.
Oleh karena ayaan mudharabah
adalah pemb erdasarkan adanya
kerjasama an kan seluruh modal
dan pihak l an al-musyaraka h
adalah merupakan akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk melakukan
suatu usaha tertentu, seperti dalam hal pembiayaan suatu proyek. sedangkan laba
adalah hasil atau keuntungan yang diperoleh bank tabungan negara dari hasil
pembiayaan al-mudharabah dan al-musyarakah. Bagi hasil pendapatan yang
ditentukan oleh bank dalam pelaksanaan pembiayaan.
18. 11
sarkan perumusan masalah yang telah ditentu
ujuan sebagai berikut :
nganalisis pengaruh pembiayaan Mudharabah te
pada Bank Syariah tercatat di Bursa Efek Indonesi
nganalisis pengaruh pembiayaan Musyarakah te
pada Bank Syariah tercatat di Bursa Efek Indonesi
nganalisis pengaruh pembiayaan Mudharabah te
apa Bank Syariah tercatat di Bursa Efek Indonesi
nganalisis pengaruh pembiayaan Musyarakah te
apa Bank Syariah tercatat di Bursa Efek Indonesia
nganalisis pengaruh pendapatan bagi hasil terhada
Sedangkan ruang lingkup penelitian ini dikhususkan pada Bank Syariah
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan waktu penelitian kurang lebih
tiga bulan lamanya.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1) Tujuan Penelitian
Berda kan, penelitian ini
mempunyai t
a. Untuk me rhadap pendapatan
bagi hasil a.
b. Untuk me rhadap pendapatan
bagi hasil a.
c. Untuk me rhadap laba bersih
pada beber a.
d. Untuk me rhadap laba bersih
pada beber .
e. Untuk me p laba bersih pada
beberapa Bank Syariah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
f. Untuk menganalisis pengaruh pendapatan bagi hasil terhadap laba bersih pada
beberapa Bank Syariah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
g. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap laba bersih
melalui pendapatan bagi hasil pada beberapa Bank Syariah tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
19. 12
ut:
ak Bank, yaitu sebagai acuan dalam mel
mian syariah yang sesuai dengan syariat I
kan laba, khususnya melalui produk Mudharabah
demis/Peneliti, yaitu menambah pemahaman m
utama konsep Mudharabah dan Musyarakah, sert
besar pengaruh atau kontribusi dari pembia
h dan bagi hasil terhadap laba bank syariah.
estor, yaitu sebagai bahan acuan atau per
kan modal di perbankan syariah.
ar Isi
h. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap laba bersih
melalui pendapatan bagi hasil pada beberapa Bank Syariah tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
2) Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang ingin dikemukakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berik
1. Bagi pih aksanakan prinsip
perekono slam serta dapat
menghasil dan Musyarakah.
2. Bagi Aka engenai perbankan
syariah ter a dapat mengetahui
seberapa yaan mudharabah,
musyaraka
3. Bagi Inv timbangan dalam
menanam
F. Garis Bes
Dalam penelitian ini garis besar isi dalam penelitian ini, dapat
dikemukakan sebagai berikut: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, definisi operasional dan variabel penelitian, pengertian judul dan
ruang lingkup pembahasan, kajian penelitian terdahulu, tinjauan teoritis,
kerangka pikir, hipotesis, tujuan dan kegunaan penelitian, garis besar isi,
komposisi bab.
20. 13
ng berlandaskan etika Islam ini adalah tiada l
m untuk mendasari segenap aspek kehid
Al Qur an dan As Sunnah
syariah adalah salah satu perangkat dalam ekon
upakan bank yang beroperasi dengan tidak m
Syariah juga dapat diartikan sebagai lembaga k
ona dan produknya d kembangkan be andas
AW.
rut Muhammad bahwa ” Bank Islam atau dis
h bank yang beroperasi dengan tidak mengandalk
Atau dengan kata lain, Bank Islam atau Ba
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Bank Syariah dalam Perspektif Islam
Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua
gerakan renaicance Islam modern. Tujuan utama dari pendirian lembaga
keuangan ya ain sebagai upaya
kaum musli upan ekonominya
berlandaskan ’ .
Bank omi syariah. Bank
Syariah mer engandalkan pada
bunga. Bank euangan/perbankan
yang operasi l i rl kan Alqur’an dan
hadits Nabi S
Menu : ebut dengan bank
Syariah adala an bunga atau bank
tanpa bunga. nk Syariah adalah
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa
lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip Syariah Islam yang berlandaskan
pada Al Qur’an dan Hadist Nabi SAW12
”.
12 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah (Strategi
Memaksimalkan Return dan Meminimalkan Risiko Pembiayaan di Bank Syariah sebagai Akibat
Masalah Agency (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), h. 3
21. 14
m, khususnya yang menyangkut tata cara bermua
bih lanjut, dalam tata cara bermuamalat itu
dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba u
atan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiaya
ngatakan bahwa ” Bank syariah merupakan sala
riah. Bank syariah merupakan bank yang berop
n pada bunga14
” Bank syariah juga dapat diartika
bankan yang operasional dan produknya dikemba
n hadits Nabi SAW. Antonio dan Perwataatm
pengertian, yaitu Bank Islam dan bank yang
ah Islam. Lebih jauh Menurut Arifin mengatak
Antonio dan Perwataatmadja membedakan pengertian antara Bank Islam
dengan bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam. Bank Islam adalah :
(1) Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah Islam; (2) Bank
yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al Qur’an
dan Hadist. Sedangkan Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip Syariah
Islam adalah bank yang dalam beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan
Syariah Isla malat secara Islam.
Dikatakan le dijauhilah praktik-
praktik yang ntuk diisi dengan
kegiatan-kegi an perdagangan13
”.
Mahmud me : h perangkat dalam
ekonomi sya erasi dengan tidak
mengandalka . n sebagai lembaga
keuangan per ngkan berdasarkan
Alqur’an da adja membedakan
menjadi dua beroperasi dengan
prinsip syari an bahwa : Bank
Syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan
13 Perwataatmadja, Karnaen dan Antonio Syafi’I, Apa dan Bagaimana Bank Islam, edisi
pertama, cetakan pertama (Jakarta : Dana Bakti Wakaf, 2000), h. 1
14Machmud Amir, Bank Syariah, Teori Kebijakan dan Studi Empiris di Indonesia, edisi
pertama, cetakan pertama, (Jakarta : Erlangga, 2010), h. 9
22. 15
an zakat.
berdasarkan Prinsip Syariah (BPS) menurut
ah (BUS) dengan Bank Perkreditan Rakyat Sya
suai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, atau
ang tata cara beroperasinya mengacu kepada k
uran dan Hadist). Dalam tata cara tersebut dija
atirkan mengandung unsur-unsur riba untuk diis
stasi atas dasar bagi hasil dari pembiayaan perda
k syariah atau bank Islam adalah badan usah
himpun dana dari masyarakat dan penyalur dana k
dan mekanisme kegiatan usahanya berdasark
penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan tradisinya ke dalam transaksi
keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait.15
Prinsip utama yang diikuti oleh bank Islam adalah :
1. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi
2. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan
keuntungan yang sah
3. Memberik
Bank Hasibuan, Bank
Umum Syari riah (BPRS) yang
beroperasi se dengan kata lain
yaitu bank y etentuan-ketentuan
Islam (Al-Q uhi praktik-praktik
yang dikhaw i dengan kegiatan-
kegiatan inve gangan16
. Menurut
Usman Ban a yang fungsinya
sebagai peng epada masyarakat,
yang sistem an hukum Islam
sebagaimana yang diatur dalam Al Qur’an dan Al Hadist17
. Yusuf dan Wiroso,
Bank syariah adalah bank yang berasaskan antara lain, pada asas kemitraan,
15Arifin, Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah (Jakarta : Pustaka Alfabet,
2002), hl. 3
16 Hasibuan, Malayu, SP. Dasar-dasarPerbankan, cetakan pertama, edisi revisi (Jakarta :
Penerbit Bumi Aksara, 2008), h. 39
17 Rachmadi, Usman, 20087, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia (Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama, 20076), h. 11
23. 16
membiayai kegiatan usaha yang halal19
. Bank b r
dalam UU. No. 7 tahun 1992 sebagaimana te
tahun 1998, dengan latar belakang adanya suat
m yang merupakan suatu alternatif atas p
nya pada prinsip syariah20
. Prinsip syariah dalam k h
aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam ant
nyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan u
dinyatakan dengan syariah. Kegiatan usaha deng
titipan)
bah (bagi hasil)
keadilan, transparansi, dan universal serta melakukan kegiatan usaha perbankan
berdasarkan prinsip syariah18
.
Ascarya dan Yumanita, bank syariah adalah : Lembaga intermediasi dan
penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan system nilai islam,
khususnya yang bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif yang
non produktif, bebas dari hal-hal yang tidak jelas (gharar), berprinsip keadilan
dan hanya erdasarkan prinsip
syariah diatu lah diubah dengan
UU. No. 10 u keyakinan dalam
agama Isla erbankan dengan
kekhususan egiatan usaha bank
syariah adala ara bank dan pihak
lain untuk pe saha, atau kegiatan
lainnya yang an prinsip syariah,
antara lain :
a) Wadiah (
b) Mudhara
c) Musyarakah (penyertaan)
d) Ijarah (sewa beli)
18 Harahap, Sofyan Syafri, Wiroso & Yusuf, Muhammad, Akuntansi Perbankan Syariah
edisi kedua (Jakarta : Penerbit LPFE Usakti, 2006), h. 135
19 Ascarya, dan Diana Yumanita, Bank Syariah : Gambaran Umum, Seri
Kebanksentralan, Nomor 14, Bank Indonesia Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan
(Jakarta, 2005), h. 5
20 Undang-undang Perbankan No. 10, tahun 1998
24. 17
injaman talangan)
Hasan (pinjaman sosial)
e)
bank Islam telah mengadopsi sistem dan prosed
erjadi pertentangan dengan syariah, maka
n dan menerapkan prosedur mereka sendiri g
bankan mereka dengan prinsip-prinsip syariah
iah berfungsi memberikan advice kepada perb
bahwa bank Islam tidak terlibat dalam unsur
Islam.
itas keuangan dan perbankan dapat dipandang se
e) Salam (pembiayaan di muka)
f) Istishna (pembiayaan bertahap)
g) Hiwalah (anjak piutang)
h) Kafalah (garansi bank)
i) Rahn (gadai)
j) Sharf (transaksi valuta asing)
k) Wardh (p
l) Wardhul
m) Ujrah (fe
Bank- ur perbankan yang
ada. Bila t bank-bank Islam
merencanaka una menyesuaikan
aktivitas per Islam. Untuk itu
Dewan Syar ankan Islam guna
memastikan -unsur yang tidak
disetujui oleh
Aktiv bagai wahana bagi
masyarakat modern untuk membawa mereka kepada pelaksanaan dua ajaran
Qur’an yaitu :
1. Prinsip At Ta’awun, yaitu saling membantu dan saling bekerja sama diantara
anggota masyarakat untuk kebaikan, sebagaimana dinyatakan dalam Al- Qur’an,
25. 18
annya menganggur (idle) dan tidak berputar da
at bagi masyarakat umum, sebagaimana dinyat
تجارة و تكن أن َل إ بالباطل بينكم أموالكم تأكلوا
َل تقتلوا َل و منكم تراض إن
أنفسكم
ng-orang yang beriman, janganlah kamu salin
u dengan jalan batil, kecuali dengan jalan pernia
ka sama suka d an a a kamu. ” An-Nisa : 29)
p-prinsip syariah itu dimanifestasikan dalam keg
kan dana.
pun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
على البر والتقوى
وتعاونوا
” ... Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa
(Al-Maaidah : 5)
2. Prinsip menghindari Al Iktinaz, yaitu menahan uang (dana) dan
membiark lam transaksi yang
bermanfa akan di dalam Al
Qur’an.
عَََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََن آمنوا الذين أيها يا
رحيما بكم كان َللا
” Hai ora g memakan harta
sesamam gaan yang berlaku
dengan su i t r .. (
Prinsi iatan menghimpun
dan menyalur
1. Menghim meliputi :
a) Giro berdasarkan prinsip wadiah (hanya untuk BUS)
b) Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau Mudharabah
c) Deposito berjangka berdasarkan prinsip Mudharabah
d) Bentuk lain berdasarkan prinsip wadiah atau Mudharabah
2. Melakukan penyaluran dana melalui :
26. 19
ngan hal-hal berikut :
menjual, dan/atau menjamin atas risiko sendiri s ga
yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata (und
surat-surat berharga pemerintah dan/atau Ban
n atas dasar prinsip syariah
hkan uang atau kepentingan sendiri dan/atau na
akalah
pembayaran tagihan atas surat berharga yan
n perhitungan dengan atau antar pihak ketiga b
kan tempat untuk menyimpan barang dan su
a) Transaksi jual beli berdasarkan prinsip murabahah, istishna, salam dan jual
beli lainnya
b) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip Mudharabah, musyarakah,
dan bagi hasil lainnya
c) Pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip hiwalah, rahn dan qardh
Selain kegiatan di atas, untuk Bank Umum Syariah (BUS) kegiatannya
dilengkapi de
1. Membeli, urat-surat berharga
pihak keti er transaction)
2. Membeli k Indonesia yang
diterbitka
3. Meminda sabah berdasarkan
prinsip
4. Menerima g diterbitkan dan
melakuka erdasarkan prinsip
wakalah
5. Menyedia rat-surat berharga
berdasarkan prinsip wadiah yad amanah
6. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
kontrak dengan prinsip wakalah
7. Melakukan penempatan dari nasabah ke nasabah lain dalam bentuk surat
berharga yang tidak tercatat di bursa efek berdasarkan prinsip ujrah
27. 20
yariah Nasional serta tidak bertentangan dengan
berlaku. Dewan Syariah Nasional adalah dewan
Ulama Indonesia yang bertugas dan memiliki
an kesesuaian antara produk, jasa, dan kegiatan
ariah.
yariah
ya, 2011, produk bank syariah terbagi menj
endanaan yang meliputi pola titipan (wadiah) b
jaman (qardh) berbentuk giro dan tabungan, bagi
k tabungan, deposito dan obligasi serta sewa
8. Memberikan fasilitas letter of credit (L/C) berdasarkan prinsip wakalah,
murabahah, Mudharabah, musyarakah, wadi’ah dan memberikan fasilitas
garansi bank berdasarkan prinsip kafalah
9. Melakukan kegiatan usaha kartu debet berdasarkan prinsip ujrah
10. Melakukan kegiatan wali amanat berdasarkan prinsip wakalah
11. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan bank sepanjang disetujui oleh
Dewan S UU dan ketentuan
lain yang yang dibentuk oleh
Majelis kewenangan untuk
memastik usaha bank dengan
prinsip sy
B. Produk S
Ascar adi empat, yaitu:
(1) Produk p erbentuk giro dan
tabungan, pin hasil (mudharabah)
dalam bentu (ijarah) berbentuk
obligasi, (2) produk pembiayaan meliputi pola bagi hasil (mudharabah dan
musyarakah) berbentuk pembiayaan investasi dan modal kerja, jual beli
(murabahah, salam, isthisna) berbentuk dalam pembiayaan properti, sewa (ijarah)
berbentuk sewa beli dan akuisisi aset serta pinjaman (qardh) berbentuk
pembiayaan surat berharga, (3) produk jasa perbankan yang meliputi pola titipan
(wadiah) berbentuk safe deposit box, bagi hasil (mudharabah) berbentuk investasi
terikat dan pola lain (wakalah, kafalah, hawalah, rahn, ujr, sharf) berbentuk
28. 21
ahnya.
aan Mudharabah
satu kegiatan utama bank syariah adalah men
am bentuk pembiayaan. Di bank syariah pem
nkan yang berlandaskan prinsip-prinsip yang ada
ya berorinetasi pada keuntungan bank saja tetap
mamfaat bagi nasabah yang bermitra dengan bank
rut Kasmir, pembiayaan adalah penyediaan uang
n dengan itu berdasarkan persetuajuan atau kesep
lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai unt
ihan tersebut setelah jangka waktu tertentu denga
transfer dan kliring, (4) produk kegiatan sosial dalam bentuk pola pinjaman
(qardh) yang diterapkan untuk dana talangan kepada nasabah dan sumbangan
sektor usaha kecil.21
Dalam rangka melayani masyarakat, terutama masyarakat muslim, bank
syariah menyediakan berbagai macam produk perbankan. Produk-produk yang
ditawarkan sudah tentu sangat islami, termasuk dalam memberikan pelayanan
kepada nasab
C. Pembiay
Salah yalurkan kelebihan
dananya dal biayan merupakan
produk perba dalam ajaran Islam
dan tidak han i diharapkan dapat
memberikan syariah.
Menu atau tagihan yang
dipersamaka akatan antar bank
dengan pihak uk mengembalika n
uang atau tag n imbalan atau bagi
hasil.22
Sedangkanmenurut Muhammad pembiayaan, secara luas, berarti financing
atau pembelanjaan. Yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung
21Ascarya. Op.Cit., 2011, h. 112
22Kasmir, Op.Cit, 2004, h.289
29. 22
bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyara
sewa menyewa dalam bentuk Ijarah atau sewa
ntahiyah bittamlik
jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam d
pinjam meminjam dalam bentuk qardh
sewa menyewa dalam bentuk Ijarah untuk transa
atas, pembiayaan diberikan kepada nasabah yang
disini tidak hanya pihak perorangan tetapi juga
erasi yang memerlukan kerja sama dengan bank sy
iayaan diberikan dengan berlandasakan prin
anking) dimana pihak bank sangat memperha
investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh
orang lain.23
Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendaanaan
yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank syariah, kepada nasabah”.
Menurut UU No 21 tahun 2008 tentang pembiayaan. Pembiayaan adalah penyedia
dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa :
a. Transaksi kah
b. Transaksi beli dalam bentuk
Ijarah mu
c. Transaksi an Istisna
d. Transaksi
e. Transaksi ksi multijasa. Dari
uraian di memerlukan dana.
Nasabah biasa merupakan
pihak kop ariah.
Pemb sip kehati-hatian
(prudential b tikan aspek-aspek
penilaian nasabah yang akan bermitra dengan bank syariah. Menurut Muhammad
“tujuan pembiayaan adalah setelah dana pihak ketiga dikumpulkan oleh bank
maka sesuai dengan fungsi intermedianya maka bank berkewajiban menyalurkan
dana tersebut untuk pembiayaan, dalam hal ini bank harus mempersiapkan strategi
23Muhammad, Manajemen Danba Syariah, cetakan pertama (Yogyakarta : Penerbit :
Ekonisia, 2005), hl. 260.
30. 23
mmad fungsi pembiayaan adalah pembiayaan
enjalankan fungsi penggunaan dana dalam kaitan
ayaan ini merupakan fungsi terpenting25
. Dalam
atau disalurkan bank diharapkan dapat membua
dari pembiayaan (yeld of financing) merupakan t
i bank. Sesuai dengan karakteristik dari sumb
ank memberikan pembiayaan berjangka pende
berapa jenis pembiayaan dapat diberikan dengan
g. Tingkat penghasilan dari setiap jenis pem
ada prinsip pembiayaan yang digunakan dan
dana-dana yang dihimpunnya sesuai dengan rencana alokasi berdasarkan
kebijakan yang telah digariskan24.
Alokasi tersebut mempunyai tujuan :
1. Mencapai tingkat profitabilitas yang cukup, dan tingkat resiko yang rendah
2. Mempertahankan kepercayaan masyarakat dan menjaga agar posisi likuiditas
tetap aman.
Muha merupakan fungsi
bank yang m dengan perbankan
maka pembi pembiayaan yang
dikeluarkam hkan hasil tingkat
penghasilan ingkat penghasilan
tertinggi bag er dananya, pada
umumnya b k dan menengah
meskipun be jangka waktu yang
lebih panjan biayaan bevariasi,
tergantung p sektor usaha yang
dibiayai.
Dalam ajaran Islam, konsep profit sharing disebut bagi hasil. Konsep ini
sangat mudah dijumpai dalam praktek masyarakat Islam pada masa Rasulullah
dan sahabat hingga masyarakat muslim saat ini. Dalam dunia perbankan, profit
sharing (bagi hasil) adalah merupakan suatu sistem yang meliputi tata cara
24Muhammad, Op.Cit, 2005, hl. 271
25 Muhammad, Ibid., 2005, h. 271
31. 24
k diperdagangkan dan memperoleh sebagian keun
udharabah adalah salah satu jenis simpanan b
al-muthlaqoh dan diperuntukan untuk nasabah y
vestasikan secara syariah. Dana tersebut diin
am bentuk pembiayaan kepada berbagai jenis usa
h sampai pada tingkat korporat secara profesiona
ah. Atas investasi dana tersebut, akan diberikan
elah disepakati bersama antara Bank dan nasabah.
jian antara pemilik modal (uang dan barang) d
merupakan hubungan berserikat antara dua pihak
an pihak yang memiliki keahlian atau pengalam
pembagian hasil usaha antara penyedia dana (Shahibul Maal) dengan pengelola
dana (Mudharib).
Kata mudharabah berasal dari bahasa arab yang artinya bepergian untuk
urusan dagang, atau memukul yang mempunyai arti proses memukulkan kakinya
dalam perjalanan usaha. Mudharabah juga disebut qiradh yang berasal dari kata
al-Qardhu yang berarti al-Qath’u (potongan) karena pemilik memotong sebagian
hartanya untu tungan.
Al-M erdasarkan prinsip
mudharabah ang menginginkan
dananya diin vestasikan secara
produktif dal ha dari usaha kecil
dan menenga l tanpa melupakan
prinsip syari bagi hasil sesuai
nisbah yang t
Perjan engan pengusaha.
Mudharabah yaitu pemilik dana
atau harta d an. Pemilik modal
tidak dibenarkan ikut dalam pengelolaan usaha tetapi diperbolehkan membuat
usulan dan melakukan pengawasan. Apabila usaha yang dibiayai mengalami
kerugian, maka kerugian sepenuhnya ditanggung oleh pemilik modal,
kecuali apabila kerugian tersebut karena penyelewengan atau penyalahgunaan
pengusaha.
32. 25
عليكم َجناح َنأ
تبغوا ت َل
dosa ha angan bagimu un uk menca ka uni
arah : 198)
aat tabungan Mudharabah adalah keamanan dan
abah, bagi hasil yang kompetitif yang diberikan
ekening Tabungan Mudharabah.
sifat deposito mudharabah adalah :
Mudharabah adalah investasi melalui simpanan
nya hanya dapat dilakukan dalam jangka wa
engan mendapatkan imbalan bagi hasil.
Dasar hukum Al-Mudharabah :
َللا في َاألرض َو تبغن ي
من َفضل
َوآخرونيضربون
” Dan sebagian dari mereka orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
karunia Allah”. (Q.S : Al-Muzammil : 20)
فض من ربكم
ليس
” Tidak ada ( l ) t ri r a dari Tuhanmu...”
(QS : Al-Baq
Manf terjaminnya dana
tabungan nas setiap bulan secara
langsung ke r
Sifat-
a) Deposito pihak ketiga yang
penarikan ktu tertentu (jatuh
tempo)
b) Imbalan dibagi dalam bentuk berbagi pendapatan (revenue sharing) atau
penggunaan dana itu secara syariah dengan rasio pembagian pendapatan
misalnya 60 : 40 , yaitu 60 % bagi deposan dan 40 % bagi bank.
c) Jangka waktu deposito mudharabah berkisar antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan
dan 12 bulan.
Sifat-sifat tabungan mudharabah
33. 26
ngan nisbah yang telah disetujui bersama. Pem
akukan setiap bulan berdasarkan saldo minima
eriode tersebut.
rut Nurhayati dan Wasilah akad mudharabah
danaan atau investasi yang berdasarkan keperca
nsur terpenting dalam akad mudharabah, yaitu
kepada pengelola dana26
. Oleh karena keper
ing maka mudharabah dalam istilah bahasa In
milik dana yang merupakan investor disebut be
partner, dan pengelola dana disebut managing
a) Tabungan Mudharabah (TABAH) adalah simpanan pihak ketiga di Bank
Syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat atau beberapa kali
sesuai dengan perjanjian.
b) Dalam hal ini Bank Syariah bertindak sebagai Mudharib dan deposan sebagai
shahib al mal.
c) Bank sebagai Mudharib akan membagi keuntungan kepada shahib al mal
sesuai de bagian keuntungan
dapat dil l yang mengendap
selama
Menu merupakan suatu
transaksi pen yaan. Kepercayaan
merupakan u kepercayaan dari
pemilik dana cayaan merupakan
unsur terpent ggris disebut trust
financing. Pe neficial ownership
atau sleeping trustee atau labour
partner.
Mudharabah merupakan akad kerja sama antara shahibul Maal dan mudharib
(perbankan syariah/LKMS) dimana shahibul Maal sepenuhnya menanggung modal
usaha dan mudharib sepenuhnya mengelola dana dengan porsi bagi hasil
(nisbah) yang disepakati pada awal akad. Nisbah yang disepakati
tidak dalam bentuk nominal namun dalam bentuk persentase, bisa dengan model
26 Murhayati, Sri dan Wasilah, AkuntansiSyariah di Indonesia (Jakarta : Salemba Empat,
2008), h. 112
34. 27
dalam menginvestasikan dananya ke sektor ya
Maal. Dalam hal ini, Mudarib hanya sebagai pera
dapatkan bagian atas jasanya.
bah Mutlaqah (Investasi tidak terikat)
estasi dimana pihak Shahibul Maal tidak memberi
dalam menginvestasikan dananya. Mudari
akan dana Shahibul Maal untuk membiayai inves
ngkan sesuai dengan prinsip syariah.
rut Ijmak Ulama, mudharabah hukumnya jaiz (bo
kisah Rasulullah yang pernah melakukan mudh
tindak sebagai pemilik dana dan Rasulullah sebag
pembagian hasil usaha revenue sharing (bagi pendapatan) atau profit/loss sharing
(bagi untung/rugi).
Terdapat dua jenis akad mudharabah yang digunakan yaitu :
a. Mudharabah Muqayyadah (Investasi Terikat)
Akad investasi dimana pihak Shahibul Maal memberikan batasan kepada
Mudharib ng ditentukan oleh
Shahibul ntara/agen investasi
yang men
b. Mudhara
Akad inv kan batasan kepada
Mudarib b berhak untuk
menggun tasi yang dianggap
mengunt
Menu leh). Hal ini dapat
diambil dari arabah dengan Siti
Khadijah ber ai pengelola dana.
Lalu Rasulullah membawa barang dagangannya ke negeri Syam. Dari kisah ini
dapat dilihat akad mudharabah telah terjadi pada masa Rasulullah sebelum
diangkat menjadi Rasul. Mudharabah telah dipraktikkan secara luas oleh orang-
orang sebelum masa Islam dan beberapa sahabat Nabi Muhammad Saw. Jenis
bisnis ini sangat bermanfaat dan sangat selaras dengan prinsip dasar ajaran
syariah, oleh karena itu masih tetap ada di dalam sistem islam.
35. 28
unia Allah SWT” QS 62:10)
به ر هللا ليتق ومانته أتمن ؤالذى افليؤد عضا
ka sebagian kamu mempercayai sebagian yang la
i itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia
hannya ” QS 2:283)
lib bib Sua b a bahwa Rasu ullah SAW be sab
ya terdapat keberkatan: jual beli secara tang
bah), dan mencampuradukkan dengan tepung untu
uk di ua ” HR bnu Majah)
1. Al-Quran
فإذا َقضيت ةَ الصل فانتشورا
في
األر تبغوا وا مَن فض واذكورا يثرا ك لعلكم تفلحو
"Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan
carilah kar (
ب مكبعض أمن فإن
”Maka, ji in, hendaklah yang
dipercaya bertakwa kepada
Allah Tu (
2. As-Sunah
Dari Sha i r. l r da, ”tiga hal yang
didalamn guh, muqaradhah
(mudhara k keperluan rumah
bukan unt j l. ( . I
”Abbas bin Abdul Muthalib jika menyerahkan harta sebagai mudharabah, ia
mensyaratkan kepada pengelola dananya agar tidak mengarungi lautan dan tidak
menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu
dilanggar, ia (pengelola dana) harus menanggung risikonya. Ketika
persyaratan yang ditetapkan Abbas didengar Rasulullah saw, beliau
membenarkannya.” (HR, Thabrani dari Ibnu Abbas)
36. 29
pengelola dana, sedangkan pengelola dana d
an harta sebagai modal. Dengan demikian, dapat
dan kerja, sehingga dapat tercipta kemaslahatan
n Mudharabah ada empat, yaitu :
rdiri atas: pemilik dana dan pengelola dana.
dharabah, berupa modal dan kerja.
/serah terima.
euntungan.
tuan syariah, adalah sebagai berikut :
Hikmah dari sistem mudharabah adalah dapat memberi keringanan kepada
manusia. Terkadang ada sebagian orang yang memiliki harta, tetapi tidak mampu
untuk membuatnya menjadi produktif. Terkadang pula, ada orang yang tidak
memiliki harta tetapi ia mempunyai kemampuan untuk memproduktifkannya.
Sehingga dengan akad mudharabah kedua belah pihak dapat mengambil manfaat
dari kerja sama yang terbetuk. Pemilik dana mendapatkan manfaat dengan
pengalaman apat memperoleh
manfaat deng tercipta kerja sama
antara modal dan kesejahteraan
umat.
Ruku
1. Pelaku, te
2. Objek mu
3. Ijab kabul
4. Nisbah k
Keten
1. Pelaku
a. Pelaku harus cakap hukum dan baligh.
b. Pelaku akan mudharabah dapat dilakukan sesama atau dengan nonmuslim.
c. Pemilik dana tidak boleh ikut campur dalam pengelolaan usaha tetap ia
boleh mengawasi.
2. Objek mudharabah (modal dan kerja)
37. 30
rarti pemilik dana tidak memberikan kontribu
ngelola dana harus bekerja.
odal harus diketahui dengan jelas jumlahny
bedakan dari keuntungan.
ngelola dana tidak diperkenankan untuk memudh
odal mudharabah, dan apabila terjadi maka
langgaran kecuali atas seizin pemilik dana.
ngelola dana tidak diperbolehkan untuk me
pada orang lain dan apabila terjadi maka langgaran
kecuali atas seizin pemilik dana.
ngelola dana memiliki kebebasan untuk menga
Objek mudharabah merupakan konsekuensi logis dengan dilakukannya akad
mudharabah.
a. Modal
1) Modal yang diserahkan dapat berbentuk uang atau aset lainnya (dinila i
sebesar nilai wajar), harus jelas jumlah dan jenisnya.
2) Modal harus tunai dan tidak utang. Tanpa adanya setoran modal,
be si apapun padahal
pe
3) M a sehingga dapat
di
4) Pe arabahkan kembali
m dianggap terjadi
pe
5) Pe minjamkan modal
ke dianggap terjadi
pe
6) Pe tur modal menurut
kebijaksanaan dan pemikirannya sendiri, selama tidak dilarang secara
syariah.
b. Kerja
1) Kontribusi pengelola dana dapat berbentuk keahlian, keterampilan,
selling skill, management, dan lain-lain.
38. 31
langgaran terhadap kesepakatan, pengelola
enerima modal dan sudah bekerja maka peng
endapatkan imbalan/ganti rugi/upah.
l
ernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara
g dilakukan secara verbal, tertulis, melalui k
akan cara-cara komunikasi modern.
euntungan
h adalah besaran yang diunakan untuk pemb
2) Kerja adalah hak pengelola dana dan tidak boleh diintervensi oleh
pemilik dana.
3) Pengelola dana harus menjalankan usaha sesuai dengan syariah.
4) Pengelola dana harus mematuhi semua ketetapan yang ada dalam
kontrak.
5) Dalam hak pemilik dana tidak melakukan kewajiban atau melakukan
pe dana dan sudah
m elola dana berhak
m
3. Ijab Kabu
Adalah p pihak-pihak pelaku
akad yan orespondensi atau
menggun
4. Nisbah k
a. Nisba agian keuntungan,
mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua pihak yang
bermudharabah atas keuntungan yang diperoleh. Pengelola dana
mendapatkan imbalan atas kerjanya, sedangkan pemilik dana mendapat
imbalan atas penyertaan modalnya. Nisbah keuntungan harus diketahui
dengan jelas kedua pihak, inilah yang akan mencegah terjadinya perselisihan
antara kedua belah pihak mengenai cara pembagian
39. 32
ahkan kembali modal mudharabah, dan apa
adi pelanggaran kecuali atas seizin pemilik dana.
kan oleh pemilik dana untuk memudharabahk
maka pembagian keuntungan untuk kasus sepert
keuntungan sesuai dengan kesepakatan antara
a. Sementara itu bagian keuntungan dari penge
n pengelola dana yang kedua sesuai dengan pors
ara keduanya.
ila terjadi kerugian ditanggung oleh pemilik
negligence atau violation, cara menyelesaikann
keuntungan. Jika memang dalam akad tersebut tidak dijelaskan masing-
masing porsi, maka pembagiannya menjadi 50 % dan 50 %.
b. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
c. Shahibul maal tidak boleh meminta pembagian keuntungan dengan
menyatakan nilai nominal karena dapat menimbulkan riba.
Pada dasarnya pengelola dana tidak diperkenankan untuk
memudharab bila terjadi maka
dianggap terj Apabila pengelo la
dana diboleh an kembali modal
mudharabah i ini, pemilik dana
mendapatkan dia dan pengelola
dana pertam lola dana pertama
dibagi denga i bagian yang telah
disepakati ant
Apab dana kecuali ada
misconduct, ya adalah sebagai
berikut :
1. Diambil terlebih dahulu dari keuntungan karena keuntungan merupakan
pelindung modal.
2. Bila kerugian melebihi keuntungan, maka baru diambil dari pokok modal.
Lamanya kerja sama dalam mudharabah tidak tentu dan tidak terbatas, tetapi
semua pihak berhak untuk menentukan jangka waktu kontrak kerja sama
40. 33
dana tidak menjalankan amanahnya sebagai pen
tujuan sebagaimana dituangkan dalam akad. S
an amanah ia harus beritikad baik dan hati-hati.
dah tidak ada.
m mudharabah istilah profit and loss sharing tid
dibagi hanya keuntungan saja (profit), tidak ter
gga untuk pembahasan selanjutnya, akan diguna
perti yang digunakan dalam Undang-undang N a
usaha tersebut gagal kerugian tidak dibagi di a
a dana, tetapi harus ditanggung sendiri oleh pemili
agian hasil usaha mudharabah dapat dilak
dengan memberitahukan pihak lainnya. Namun akad mudharabah dapat berakhir
karena hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam hal mudharabah tersebut dibatasi waktunya, maka mudharabah
berakhir pada waktu yang telah ditentukan.
2. Salah satu pihak memutuskan mengundurkan diri.
3. Salah satu pihak meninggal dunia atau hilang akal.
4. Pengelola geloa usaha untuk
mencapai ebagai pihak yang
mengemb
5. Modal su
Dala ak tepat digunakan
karena yang masuk kerugiannya
(loss). Sehin kan istilah prinsip
bagi hasil se o. 10 tahun 1998,
karena apabil ntara pemilik dana
dan pengelol k dana.
Pemb ukan berdasarkan
pengakuan penghasilan usaha mudharabah dalam praktik dapat diketahui
berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi penghasilan hasil usaha dari
pengelolaan dana. Tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil
usaha.
41. 34
i mana bank memberikan seluruh pembiayaan u
keuntungan akan dibagi sesuai kesepakatan (b
eka, namun bila menderita kerugian (oleh karena
usiness risk), maka ditanggung sepenuhnya ol
erugian tersebut tidak disebarkan oleh kelalaia
a terminologi, para Ulama Fiqh mendefinisikan
Sarakhs J lid 22: 18) sebaga “Pemil k
modalnya kepada pekerja (pedagang) untu
euntungan dagang itu menjadi milik bersama d
Mudha b menyumbangkan enaga dan wak un
Untuk menghindari perselisihan dalam hal biaya yang dikeluarkan oleh
pengelola dana, dalam akad harus disepakati biaya-biaya apa saja yang dapat
dikurangkan dari pendapatan.
Pengertian Mudharabah menurut Muhammad dan Suwiknyo bahwa
Mudharabah adalah suatu bentuk kerjasama antara bank syariah selaku pemilik
modal (sbabibul/rabbul maal) dengan pengusaha selaku pengelola usaha (mudbarib)
d saha. Jika seorang mendapatkan
erupa nisbah/ratio) diantara mer resiko
suatu usaha operasional/b eh
pemilik modal sepanjang k n
atau kesalahan pengelola27
.
Secar Mudharabah atau
Qiradh (As- i, i i : i modal (investor)
menyerahkan k diperdagangkan,
sedangkan k an dibagi menurut
kesepakatan” ri t t ya dan mengelo la
usaha mereka sesuai dengan syarat-syarat kontrak. Salah satu ciri utama dari
kontrak ini adalah bahwa keuntungan (jika ada) akan dibagi antara investor dan
mudharib berdasarkan proporsi yang telah disepakati sebelumnya. Kerugian (jika
ada) akan ditanggung sendiri oleh si investor.
27 Muhammad dan Suwikno, Op.Cit., 2009, hl. 158
42. 35
Allah be man da am sura Al Mu ammi ay
g an d muka bum menca ka unia da Allah”
rut pandangan ulama ahli fiqih (fuqaha) Mudha
belah pihak untuk salah seorangnya mengeluark
k lainnya untuk diperdagangkan dan laba dib
U ama madzhab Sya Mudha abah ada a
h ada ah akad ansaks an a a dua o ang a au
hkan harta atau modal kepada pihak kedua untu
masing mendapatkan keuntungan dengan syarat-sy
rut Ulama Malikiyyah berpendapat bahwa mudh
mana pemilik harta mengeluarkan hartanya kepa
Mudharabah dinamakan juga dengan Qiradh, yaitu bentuk kerja sama
antara pemilik modal (shohibul mal/rabbul mal) dengan pengelola (mudharib)
untuk melakukan usaha dimana keuntungan dari usaha tersebut dibagi diantara
kedua pihak tersebut, dengan rukun dan syarat tertentu.
Mudharabah menurut bahasa diambil dari bahasa arab yaitu dharb,
maksudnya Adharbu fil ardhi yaitu bepergian untuk berurusan dagang, sebagaimana
rfir l t j l at 20:“ Dan yang lainnya beper i i
i ri r ri . ( QS. 73: 20 ).
Menu rabah adalah akad
antara kedua an sejumlah uang
kepada piha agi sesuai dengan
kesepakatan. l fi’i r l h sebagai berikut
:“Mudharaba l (tr i) t r r t lebih, diantara yang
satu menyera k dijalankan usaha,
dan masing- arat tertentu28
”.
Menu arabah adalah akad
perwalian, di da yang lain untuk
diperdagangkan dengan pembayaran yang ditentukan (emas dan perak). Menurut
M. Syafi’i Antonio, mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak dimana
pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lain
(mudharib) menjadi pengelola, dimana keuntungan usaha dibagi dalam bentuk
prosentase (nisbah) sesuai kesepakatan, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh
28 M. Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktik, cetakan pertama (Jakarta :
Gema Insani Press, 2009), h. 95
43. 36
ah (mudharib) dan mudharib hanya mengelola
leh pihak shahibul maal. Pembagian keuntu
esepakatan pada awal kontrak, sedangkan jika te
oleh pemilik modal. Pengelola juga bertangg
disebabkan oleh pihak pengelola.29
i, syarat akad pembiayaan mudharabah ini adala
atau barang yang dinilai, diketahui jumlahnya, har
euntungan harus dibagi kedua pihak, besar keu
awal kontrak, penyedia dana menanggung keru
ni adalah (1) pelaku akad (2) objek akad (3) ijab d
n dan Siswanto Jenis pembiayaan mudh
pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola, apabila
kerugian itu diakibatkan oleh kelalaian si pengelola maka si pengelola harus
bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Rivai, pembiayaan mudharabah adalah kerjasama antara seorang partner
yang memberikan uang kepada partner lain untuk diinvestasikan keperusahaan
omersial. Pihak bank (shahibul maal) berkewajiban memberikan dana 100%
kepada nasab usaha yang sudah
ditentukan o ngan akan dibagi
berdasarkan k rjadi kerugian akan
ditanggung ungjawab apabila
kerugian itu
Jayad h (1) modal harus
berupa uang us tunai atau bukan
piutang (2) k ntungan disepakati
pada waktu gian. Rukun akad
pembiayaan i an qabul30
.
Sulha arabahadalah (1)
mudharabah muqayyadah, jenis usaha akan ditentukan oleh pihak bank (shahibul
maal) dan nasabah hanya mengelolanya, (2) mudharabah mutlaqah, jenis usaha
29 Veithzal Rivai, dkk. Bank and Finance (Dari Teori ke Praktik Bank dan Keuangan
Syariah sebagaiSolusi dan Bukan Alternatif) edisi pertama (Yogyakarta : BPFE, 2012), h. 299
30 Jayadi, Abdullah, Beberapa Aspek tentang Perbankan Syariah (Yogyakarta : Mitra
Pustaka, 2011), hl. 33
44. 37
ntung pada ketidakpastian usaha dan biaya-biaya
tersebut.32
iayaan Mudharabah menurut Muhammad adalah
sebesar harga perolehan barang ditambah de
eh para pihak, dimana penjual menginformasik
han kepada pembeli. Didalam Alquran, antara la
73) aya 20: “…. Yadhi buun il-ardhi
dan o ang-orang yang berjalan dimuka bumi
.33
harabah adalah akad antara pemilik modal (shah
na (mudharib) untuk memperoleh pendapatan
boleh ditentukan oleh pihak nasabah (mudharib), meskipun modal tetap
ditanggung oleh shahibul maal.31
Ascarya, teknis pembiayaan mudharabah pada perbankan Indonesia adalah
pembiayaan ditujukan untuk membiayai investasi, modal kerja dan penyediaan
fasilitas. Penghitungan bagi hasil menggunakan metode revenue sharing,
dikarenakan resiko yang ditanggung lebih kecil kerugiannya. Pendapatan pemilik
modal berga yang ditimbulkan
dalam proses
Pemb transaksi jual beli
suatu barang ngan margin yang
disepakati ol an terlebih dahulu
harga perole in di dalam surat
Al-Muzamil ( t ri f yabtaghuuna min
fadhillaah … r mencari sebagian
karunia Allah
Mud ibul maal) dengan
pengelola da atau keuntungan.
Dalam ketentuan Pasal 1 angka 5 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/46/PBI/
2005 tentang Akad Penghimpunan dan Penyaluran Dana bagi Bank yang
Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah bahwa yang
31 Sulhan, Ely Siswanto, Manajemen Bank : Konvensional & Syariah (Malang : UIN,
Malang Press, 2008), hl. 133
h. 10
32Ascarya, Akad, Produk Bank Syariah (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011),
33 Muhammad, Op.Cit., 2012, h. 10
45. 38
07 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah n
Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan pula
bahwa yang dimaksud dengan : Mudharaba dana
dari pemilik dana (shahibul maal) kepad ntuk
melakukan kegiatan usaha tertentu sesua asil
usaha antara kedua belah pihak berdasarkan
belumnya. Hal yang sama dirumuskan juga dala
at (1) huruf c Undang-undang Nomor 21 Ta
yariah bahwa: Yang dimaksud dengan akad m
adalah akad kerjasama suatu usaha antara piha
l, atau bank syariah) yang menyediakan seluruh
dimaksud dengan : Mudharabah adalah penanaman dana dari pemilik dana
(shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan
usaha tertentu, dengan pembagian menggunakan metode bagi untung dan rugi
(profit and loss sharing) atau metode bagi pendapatan (revenue sharing) antara
kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.
Kemudian Penjelasan atas Pasal 3 Peraturan Bank Indonesia Nomor
9/19/PBI/20 dalam Kegiatan
Penghimpuna Jasa Bank Syariah
menjelaskan h adalah transaksi
penanaman a pengelola dana
(mudharib) u i syariah, dengan
pembagian h nisbah yang telah
disepakati se m Penjelasan atas
Pasal 19 ay hun 2008 tentang
Perbankan S udharabah adalam
pembiayaan k pertama (malik,
shahibul maa modal dan pihak
kedua (amil, mudharib atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana
dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan
dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh bank syariah,
kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau
menyalahi perjanjian.
46. 39
ah Mutlaqah, yaitu mudharib diberikan kekua
modal. Mudharib tidak dibatasi baik menge
nis usahanya.
ah Muqayyadah, yaitu shahibul maal menetapk
s dipatuhi mudharib baik mengenai tempat, tuj
alam sistem ini mudharabah tidak dipe
urkan dengan modal atau dana lain.
iayaan ini antara lain digunakan untuk inve
Aplikasi mudharabah dalam dunia keuangan sy
vestment deposit, investasi surat berharga, proj
mbiayaan mudharabah ini ditetapkan untuk perbank
Jadi, pembiayaan mudharabah ini merupakan transaksi yang bersifat
investasi dalam rangka penyediaan modal usaha untuk jangka waktu tertentu
sesuai dengan kesepakatan bersama antara bank dan nasabah. Terdapat berbagai
jenis produk perbankan dan lembaga keuangan syariah yang berlandaskan konsep
mudharabah. Namun, secara umum pembiayaan mudharabah dalam perbankan
syariah dapat dikategorikan menjadi dua bagian besar, yaitu :
1. Mudharab saan penuh untuk
mengelola nai tempat, tujuan
maupun je
2. Mudharab an syarat tertentu
yang haru uan maupun jenis
usaha. D rkenankan untuk
mencamp
Pemb stasi khusus dan
reksadana. ariah bisa berupa
deposito, in ect financing, dan
lain-lain. Pe an syariah melalui
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 32/34/Kep/Dir tentang Bank
Umum berdasarkan Prinsip Syariah, yang kemudian diperbarui dengan Peraturan
Bank Indonesia Nomor 6/24/PBI/2004 tentang. Bank Umum yang Melaksanakan
Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/35/PBI/2005 dan Surat Keputusan Direksi
Bank Indonesia 32/36/Kep/Dir tentang Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan
Prinsip Syariah, yang kemudian diperbarui dan disempurnakan dengan Peraturan
47. 40
aan Musyarakah (Penyertaan Modal)
arakah (Joint Venture), konsep ini diterap
tau joint venture. Keuntungan yang diraih akan
ati sementara kerugian akan dibagi berdasarkan
ing-masing pihak. Perbedaan mendasar dengan
p ini ada campur tangan pengelolaan manaje
idak ada campur tangan.
t, Al-Musyarakah adalah perjanjian dua pihak
membiayai suatu usaha. Keuntungan dari usa
n persetujuan antara pihak-pihak tersebut. 34
m hal kerugian, maka pembagian kerugian dilaku
Bank Indonesia Nomor 6/17/PBI/2004 tentang Bank Perkreditan Rakyat
Berdasarkan Prinsip Syariah yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia
Nomor 8/25/PBI/2006. Selanjutnya, dipertegas kembali sebagai kegiatan usaha
perbankan syariah dalam Undang-undang tentang Perbankan Syariah.
D. Pembiay
Musy kan pada model
partnership a dibagi dalam rasio
yang disepak rasio ekuitas yang
dimiliki mas mudharabah ialah
dalam konse mennya sedangkan
mudharabah t
Siama atau lebih pemilik
modal untuk ha tersebut dibagi
sesuai denga
Dala kan sesuai dengan
pangsa modal masing-masing. Sistem musyarakah ini merupakan konsep dasar
bagi Bank Syariah. Disini bank bukan saja sebagai pensuplai, akan tetapi juga
sebagai partner bagi nasabah. Hubungan antara bank dan nasabahnya merupakan
hubungan kerjasama bukan hubungan sebagai kreditur dan debitur sebagaimana
halnya dalam praktik bank umum yang lazim lainnya.
34Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, edisi keempat, (Jakarta, Badan
Penerbit : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005), h.125
48. 41
mpurkan modal mereka, dengan tujuan mencari k
para mitra sama-sama menyediakan modal untu
u dan bekerja bersama mengelola usaha tersebut
kan dalam rangka mencapai tujuan yang telah d
k boleh digunakan untuk kepentingan pribadi atau
pa seizin mitra lainnya.
mitra harus memberi kontribusi dalam pekerja ain
juga sebagai agen bagi usaha kemitraan. Sehi lepas
tangan dari aktivitas yang dilakukan mi aktivitas
bisnis yang normal.
an bergabungnya dua orang atau lebih, has
Dewan Syariah Nasional MUI mendefinisikan musyarakah sebagai alat
kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana
masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan
porsi kontribusi dana.
Musyarakah merupakan akad kerja sama di antara para pemilik modal
yang menca euntungan. Dalam
musyarakah, k membiayai suatu
usaha tertent . Modal yang ada
harus diguna itetapkan bersama
sehingga tida dipinjamkan pada
pihak lain tan
Setiap an dan ia menjadi
wakil mitra l ngga seorang mitra
tidak dapat tra lainnya dalam
menjalankan
Deng il yang diperoleh
diharapkan jauh lebih baik luas, karena didukung oleh kemampuan akumulasi
modal yang lebih besar, relasi bisnis yang lebih luas, keahlian yang lebih
beragam, wawasan yang lebih luas, pengendalian yang lebih tinggi dan lain
sebagainya.
Apabila usaha tersebut untuk maka keuntungan akan dibagikan kepada
para mitra sesuai dengan nisbah yang telah disepakati (baik persentase maupun
49. 42
َبع َليبغي َالخلطاء َمن َكثيرا َوإن َنعاجه إلى
َ َنعجتك
َاَالصالحات عملوا
َو
ngguhnya kebanyakan da o ang-orang yang ber
erbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali
kan ama sa eh ”(QS Shad : 24),
َ :يبنهما َ تمن َخرج اخانه َفإذ َصاحبه َحدهماخنأ
َي َلم ما
uds da Abu Hura ah ”Aku Allah ada ah p h
g berserikat, sepanjang salah seorang dari keduan
periodenya harus secara tegas dan jelasditentukan dalam perjanjian), sedangkan bila
rugi akan didistribusikan pada para mitra sesuai dengan porsi modal dari setiap
mitra. Hal ini tersebut sesuai dengan prinsip sistem keuangan syariah yaitu bahwa
pihak-pihak yang terlibat dalam suatu transaksi harus bersama-sama menanggung
(berbagi risiko).
Dasar hukum akad musyarakah :
a. Al-Quran
َ َعلى هم
ض
َبسؤال َظلمك َلقد
َالق
َآمنوا َلذين ََل َإ
بعض
”Dan sesu ri r serikat itu sebagian
mereka b orang beriman dan
mengerja l l .
b. As-Sunah
لاَه َلن
يقو
َ لشريكينَثالثا َأنا
Hadis Q i ri ir : ( ) l i ak ketiga dari dua
orang yan ya tidak berkhianat
terhadap lainnya. Apabila seseorang berkhianat terhadap lainnya maka Aku
keluar dari keduanya.” (HR. Abu Dawud dan Al-Hakim dari Abu Hurairah)
Dalam hadis lain, Rasulullah bersabda : ”Pertolongan Allah tercurah atas dua
pihak yang berserikat, sepanjang keduanya tidak saling berkhianat.” (HR.
Muslim)
50. 43
/serah terima
euntungan
tuan syariah :
ara mitra harus cakap hukum
syarakah
syarakah merupakan suatu konsekuensi dengan
ah yaitu harus ada modal dan kerja.
l
odal yang diberikan harus tunai.
odal yang diserahkan dapat berupa uang tunai,
Prinsip dasar yang dikembangkan dalam syirkah adalah prinsip kemitraa n
dan kerja sama antara pihak-pihak yang terkait untuk meraih kemajuan
bersama, unsur-unsur yang harus ada dalam akad musyarakah atau rukun
musyarakah ada empat, yaitu :
1. Pelaku terdiri atas para mitra
2. Objek musyarakah berupa modal dan kerja
3. Ijab kabul
4. Nisbah k
Keten
1. Pelaku :
2. Objek mu
Objek mu dilakukannya
akad musyarak
a. Moda
1) M
2) M emas, perak, aset
perdagangan, atau aset tidak berwujud seperti lisensi, hak paten, dan
sebagainya.
3) Apabila modal yang diserahkan dalam bentuk nonkas, maka harus
ditentukan nilai tunainya terlebih dahulu dan harus disepakati bersama.
4) Modal yang diserahkan oleh setiap mitra harus dicampur. Tidak
dibolehkan pemisahan modal dari masing-masing pihak untuk
51. 44
mikian juga meminjamkan uang kepada pihak
usyarakah, menyumbang atau menghadiahka
ecuali, mitra lain telah menyepakatinya.
orang mitra tidak diizinkan untuk mencairkan a
n modal itu untuk kepentingannya sendiri.
da prinsipnya dalam musyarakah tidak boleh ada
orang mitra tidak bisa menjamin modal mitr
usyarakah didasarkan prinsip alghunmu bi al g
endapat keuntungan berhubungan dengan risik
amun demikian, seorang mitra dapat me
enyediakan jaminan dan baru dapat dicairkan apa
kepentingan khusus. Misalnya yang satu khusus membiayai pembelian
bangunan, dan yang lain untuk membiayai pembelian perlengkapan
kantor.
5) Dalam kondisi normal, setiap mitra memiliki hak untuk mengelola aset
kemitraan.
6) Mitra tidak bleh meminjam uang atas nama usaha musyarakah,
de ketiga dari modal
m n uang tersebut.
K
7) Se tau menginvestasi-
ka
8) Pa penjaminan modal,
se a lainnya, karena m
hurmi – hak untuk
m o yang diterima.
N minta mitra lain
m bila mitra tersebut
melakukan kelalaian atau kesalahan yang disengaja.
9) Modal yang ditanamkan tidak boleh digunakan untuk membiayai
proyek atau investasi yang dilarang oleh syariah.
b. Kerja
1) Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan dasar pelaksanaan
musyarakah.
52. 45
ra mitra harus menjalankan usaha sesuai dengan s
orang mitra yang melaksanakan pekerjaan di l
ng ia sepakati, berhak mempekerjakan orang lai
kerjaan tersebut. Jika ia sendiri yang melakuka
rhak menerima upah yang sama dengan ya
kerjaan itu di tempat lain, karena biaya p
erupakan tanggungan musyarakah.
ka seorang mitra mempekerjakan pekerjaan lain u
gas yang menjadi bagiannya, biaya yang timbul ha
ndiri.
abul
2) Tidak dibenarkan bila salah seorang di antara mitra menyatakan tidak
ikut serta menangani pekerjaan dalam kemitraan tersebut.
3) Meskipun porsi kerja antara satu mitra dengan mitra lainnya tidak
harus sama. Mitra yang porsi kerjanya lebih banyak boleh meminta
bagian keuntungan yang lebih besar.
4) Setiap mitra bekerja atas nama pribadi atau mewakili mitranya.
5) Pa yariah.
6) Se uar wilayah tugas
ya n untuk menangani
pe n pekerjaan itu, ia
be ng dibayar untuk
pe ekerjaan tersebut
m
7) Ji ntuk melaksanakan
tu rus ditanggungnya
se
c. Ijab
Adalah penyertaan dan ekspresi saling rida/rela di antara pihak-pihak pelaku
akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau
menggunakan cara-cara komunikasi modern.
3. Nisbah
53. 46
ungan yang dibagikan tidak boleh menggunakan
harus menggunakan nilai realisasi keuntungan.
tidak dapat menentukan bagian keuntungann
atakan nilai nominal tertentu karena hal ini sam
melanggar prinsip keadilan dan prinsip untuk mu
hunmu bi al ghurmi).
prinsipnya keuntungan milik para mitra na
alokasikan keuntungan untuk pihak ketiga bila d
organisasi kemanusiaan tertentu atau untuk cadan
erjadi kerugian akan dibagi secara proporsional s
ari masing-masing mitra. Dalam musyarakah y
a. Nisbah diperlukan untuk pembagian keuntungan dan harus disepakati oleh
para mitra di awal akad sehingga risiko perselisihan di antara para mitra
dapat dihilangkan.
b. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
c. Keuntungan harus dapat dikuantifikasi dan ditentukan dasar perhitungan
keuntungan tersebut misalnya bagi hasil atau bagi laba.
d. Keunt nilai proyeksi akan
tetapi
e. Mitra ya sendiri dengan
meny a dengan riba dan
dapat ncul bersama risiko
(al g
f. Pada mun diperbolehka n
meng isepakati, misalnya
untuk gan (reserve).
Apabila t esuai dengan porsi
modal d ang berkelanjutan
(going concern) dibolehkan untuk menunda alokasi kerugian dan di-
kompensasikan dengan keuntungan pada masa-masa berikutnya. Sehingga
nilai modal musyarakah adalah tetap sebesar jumlah yang disetorkan dan
selisih dari modal adalah merupakan keuntungan atau kerugian.
Akad muyarakah akan berakhir, jika :
a. Salah seorang mitra menghentikan akad.
54. 47
inggal atau hilang akal maka kemitraan dikata
ah berawal dari kesepakatan untuk bekerja sama d
al setiap mitra mewakili mitra lainnya. Dengan s
lagi berarti hubungan perwakilan itu sudah tidak a
apat ditentukan melalui dua cara, yaitu :
n keuntungan proporsional sesuai modal
cara ini, keuntungan harus dibagi di antara
nal sesuai modal yang disetorkan, tanpa m
ekerjaan yang dilaksanakan oleh para mitra sa
abila salah satu pihak menyetorkan modal lebih
kan mendapatkan proporsi laba yang lebih besar.
b. Salah seorang mitra meninggal, atau hilang akal. Dalam hal ini mitra yang
meninggal atau hilang akal dapat digantikan oleh salah seorang ahli
warisnya yang cakap hukum (baliqh dan berakal sehat) apabila disetujui
oleh semua ahli waris lain dan mitra lainnya.
c. Modal musyarakah hilang/habis
Apabila salah satu mitra keluar dari kemitraan baik dengan mengundurkan
diri, men kan bubar. Karena
musyarak an dalam kegiatan
operasion alah seorang mitra
tidak ada da.
Nisbah
1. Pembagia
Dengan para mitra secara
proporsio emandang apakah
jumlah p ma ataupun tidak
sama. Ap besar, maka pihak
tersebut a
Jika para mitra mengatakan ”keuntungan akan dibagi diantara kita”, berarti
keuntungan akan dialokasikan menurut porsi modal masing-masing mitra.
2. Pembagian keuntungan tidak proporsional dengan modal
Dengan cara ini, dalam penentuan nisbah yang dipertimbangkan bukan hanya
modal yang disetorkan tapi juga tanggungjawab, pengalaman, kompetensi,
atau waktu kerja yang lebih panjang.
55. 48
n hanya hasil modal, melainkan hasil interaksi
alah satu mitra lebih berpengalaman, ahli, dan
baginya untuk mensyaratkan bagi dirinya sen
ri keuntungan sebagai ganti dari sumbangan
ka me u uk pada pe ka aan Al bin Abi Thalib
dengan yang mereka tentukan, sedangkan
dengan moda me eka ”
h bisa ditentukan sama untuk setiap mitra 50:50
tau proporsinal dengan modal masing-masing
t atas nisbah tertentu berarti dasar inilah yang
euntungan.
Ibnu Qudamah mengatakan : ”Pilihan dalam keuntungan dibolehkan dengan
adanya kerja, karena seorang dari mereka mungkin lebih ahli dalam bisnis dari
yang lain dan ia mungkin lebih kuat ketimbang yang lainnya dalam
melaksanakan pekerjaan. Karenanya ia diizinkan untuk menuntut lebih bagian
keuntungannya.”
Mazhab dan Hanafi dan Hambali beragumentasi bahwa keuntungan
adalah buka antara modal dan
kerja. Bila s teliti dari lainnya
dibolehkan diri suatu bagian
tambahan da kerja yang lebih
banyak. Mere r j r t i r.a : ”keuntungan
harus sesuai kerugian harus
proporsional l r .
Nisba atau berbeda 70:30
(misalnya) a mitra. Begitu para
mitra sepaka digunakan untuk
pembagian k
Dalam musyarakah, dapat ditemukan aplikasi ajaran Islam tentang
ta’awun (gotong royong), ukhuwah (persaudaraan) dan keadilan. Keadilan sangat
terasa ketika penentuan nisbah untuk pembagian keuntungan yang bisa saja
berbeda dari porsi modal karena disesuaikan oleh faktor lain selain modal
misalnya keahlian, pengalaman, ketersediaan waktu dan sebagainya. Selain itu
keuntungan yang dibagikan kepada pemilik modal merupakan keuntungan riil,
56. 49
fit Sharing dan Margin
m perekonomian islam merupakan masalah yang
asil usaha yang harus di tentukan pada awal yang
akad), yang di tentukan porsinya masing-masin
berarti bahwa atas hasil usaha yang di peroleh a
bagi pemilik dana (shahibul maal) dan 80% ba
syariah berdasarkan pada prinsip profit sharing t
nkan mengajak partisipasi dalam bidang usaha y
ga sama-sama mendapatkan bagian dari keuntu
yang telah di tetapkan sebelumnya. Dengan demi
syariah dengan para deposan di satu pihak d
bukan merupakan nilai nominal yang telah ditetapkan sebelumnya seperti
bunga/riba. Prinsip keadilan juga terasa ketika orang yang punya modal lebih
besar akan menanggung risiko yang juga lebih besar.
E. Teori
Pro
Siste berkaitan dengan
pembagian h terjadinya kontrak
kerja sama ( g pihak, misalnya
20:80 yang kan didistribusikan
sebesar 20% gi pengelola dana
(mudharib).
Bank idak membebankan
bunga, melai ang di danai. Para
deposan ju ngan bank sesuai
dcengan rasio kian ada kemitraan
antara bank an bank dan para
nasabah investasi sebagai pengelola sumber dana para deposan dalam berbagai
usaha produktif di pihak lain.
Sistem ini berbeda dengan konvensional yang pada intinya meminja m
dana dengan membayar bunga pada satu sisi neraca dan memberi pinjaman dana
dengan menarik bunga pada sisi lain. Kompleksitas perbankan islam tampak
57. 50
rkaitan dengan bisnis penyertaan, bukan untuk k
nkan proyek.
p bagi hasil (profit sering) merupakan karakt
rasional dan bank syariah secara keseluruhan se
ariah yang paling banyak di pakai adalah akad
h, sedangkan al-muzaroah dan al-musakoh di p
tion financing atau pembiayaan oleh beberapa b
menggunakan prinsip bagi hasil adalah : Al
dan Al-murabahah.
p bagi hasil merupakan karakteristik umum dan l
bank syariah secara keseluruhan. Secara syariah
dari keragaman dan penamaan instrumen-instrumen yang digunakan serta
pemahaman dalil-dalil hukum islamnya.
Mekanisme lembaga keuangan syariah pada pendapatan bagi hasil ini
berlaku untuk produk penyertaan atau bentuk bisnis korporasi (kerjasama). Pihak-
pihak yang terlibat dalam kepentingan bisnis ini harus melakukan transparansi
dan kemitraan secara baik dan ideal. Sebab semua pengeluaran dan pemasukan rutin
yang be epentingan pribadi yang
menjala
Prinsi eristik umum dan
landasan ope cara prinsip dalam
perbankan sy mudhorobah dan
al-musyaraka ergunakan khusus
untuk planta ank islam. Produk
bank yang -musyarakah, Al-
mudhorobah,
Prinsi andasan dasar baru
operasional prinsip bagi hasil
berdasarkan pada kaidah al-mudhorobah. Berdasarkan prinsip ini bank syariah akan
berfungsi sebagai mitra baik dengan penabung demikian juga dengan pengusaha
yang meminjam dana. Dengan menabung, bank akan bertindak sebagai mudhorib
sementara penabung sebagai penyandang dana (shahibul mal).
Di sisi lain dengan pengusaha/peminjam dana, bank islam akan akan
bertindak sebagai shahibul mal yang berasal dari tabungan/doposito/giro maupun
58. 51
laba (profit oriented). Secara umum laba dapat dip
dikurangi dengan biaya. Besarnya laba yang dica
nya bagi suatu perusahaan. Tujuan utama p
kan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau
a tampak di laporan keuangan, tepatnya laba rugi.
memperoleh laba, perusahaan harus me
ya. Laba yang dimaksudkan dalam penelitian
Angka laba operasional adalah selisih laba kotor d
a-biaya operasi adalah biaya-biaya yang berhubun
adi, apa yang diukur oleh laba dan komponen ko
k dapat memahami dan menginterpretasikan keada
dana bank sendiri merupakan modal pemegang saham. Sementara itu, pengusaha
atau peminjam akan berfungsi sebagai pengelola, karena melakukan usaha dengan
memutar dan mengelola dana bank.
F. Laba dan Unsur-unsur Laba
Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu
memperoleh eroleh dari seluruh
penghasilan pai menjadi ukuran
sukses tidak erusahaan adalah
memaksimal kinerja perusahaan
yang besarny
Untuk lakukan kegiatan
operasionaln ini adalah laba
operasional. engan biaya-biaya
operasi. Biay gan dengan operasi
perusahaan. J mponennya adalah
penting untu an keuangan suatu
perusahaan
Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara
pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan
biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap
“kelebihan penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi”. Sementara
pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah
59. 52
lam peramalan laba maupun kejadian ekonomi p
ang akan datang
alam perhitungan dan penilaian efisiensi da
an
am penilaian prestasi atau kinerja perusahaan.36
gan bahwa laba merupakan suatu proses yang
ar akuntansi keuangan, untuk mengarahkan pe
tu.37
asuk dalam kategori tindakan ini adalah rekayasa k
retionary accrual), praktek peralatan laba (in okasi
pendapatan/biaya, perubahan metode akunt
selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai pengukur
kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya.35
Menurut Harahap laba merupakan angka yang penting dalam laporan
keuangan karena berbagai alasan antara lain:
a. Laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak
b. Pedoman dalam menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan
c. Dasar da erusahaan lainnya
dimasa y
d. Dasar d lam
menjalankan perusaha
e. Dasar dal
Jumin disengaja, menurut
batasan stand laporan laba pada
tingkat terten
Term ebijakan akuntansi
akrual (disc come smoothing),
manipulasi al ansi dan perubahan
struktur modal (seperti posisi utang, swap utang ekuitas). Manajemen laba
memiliki laba memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan peralatan
laba (yang didefenisikan sebagai cara yang digunakan oleh manajemen untuk
35Harahap, Sofyan Syafri, Op., Cit 2011, 113
36Ibid., 2011, 263
37Jumingan, Alat Pemantau Manajemen Laba Dalam Laporan Keuangan Perusahaan,
edisi pertama, cetakan pertama, Yogyakarta, Penerbit : BPFE, 2003), h. 65
60. 53
pada “dividen policy” dan “plowing back polic
aan yang bersangkutan. Meskipun laba yang
ntu besar, tetapi oleh karena perusahaan mengamb
r dari laba tersebut dibagikan, sebagai deviden.
ila laba dari tahun yang bersangkutan digunakan
ansi ini, ini berarti bahwa pada akhir tahun
epada para pemegang saham atau pemilik p
aba ke dalam aktiva tahan lama merupakan invest
atasi ini biasanya perusahaan meminjam kredit
n, yaitu kredit yang diambil untuk membayar devi
pembagian laba itu biasanya dilakukan dalam
mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang
diinginkan baik secara artifisial (melalui transaksi). Hal ini dilakukan, mengingat
manajemen percaya bahwa reaksi pasar didasarkan pada pengungkapan informasi.
Sehingga perilaku laba merupakan aspek penentuan resiko pasar entitas usaha.
Besarnya laba yang dimasukkan dalam cadangan atau laba ditahan, selain
tergantung kepada besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu juga
tergantung ke y” yang dijalankan
oleh perusah diperoleh selama
periode terte il kebijakan bahwa
sebagian besa
Apab untuk membelanjai
bentuk eksp laba tidak dapat
dibayarkan k erusahaan, karena
penanaman l asi jangka panjang.
Untuk meng dari bank sebagai
kredit devide den.
Saat pertengahan tahun
berikutnya setelah penyusunan laporan finansiil selesai, yang biasanya dilakukan
setengah tahun setelah berakhir tahun buku yang lalu.
61. 54
laba. Sebaliknya jika pendapatan lebih kecil dar
menderita rugi. Dari beberapa pengertian di atas
dalah selisih lebih antara pendapatan dan beban
ma atau sampingan di perusahaan selama satu perio
dapat didekati secara sintaksis, yaitu melalui
an secara sistematis yaitu melalui hubunga
g mendasari atau secara prakmatis yaitu melal
tanpa memperhatikan bagaimana dapat diukur
ba menyatakan definisi yang berada dari laba be
yang berbeda. Konsep laba terus mendapat
yang fundamental, namun dari suatu pand
Sedangkan laba bersih menurut Soemarsono mengatakan bahwa: “Laba
bersih adalah selisih lebih pendapatan atas beban-beban dan merupakan kenaikan
atas modal yang berasal dari kegiatan saja.”38
Menurut Wild, dkk mendefinisikanbahwa : “Laba merupakan ringkasan
hasil aktivitas operasi usaha yang dinyatakan dalam istilah keuangan.”39
Apabila pendapatan lebih besar daripada biaya maka dikatakan perusahaan
memperoleh i pada biaya maka
perusahaan dapat disimpulka n
bahwa laba a yang timbul dalam
kegiatan uta de.
Laba aturan-aturan yang
mendefinisik n pada realisasi
ekonomi yan ui penggunaannya
oleh investor . Berbagai tujuan
pelaporan la rsih dan ditujukan
pada sasaran tantangan kerena
pengukuran ang informasiona l
menggambarkan aktivitas akuntansi.
Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah
laba akuntansi yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya.
38Soemarso.Akuntansi Statu Pengantar”, Buku 1. Edisi Lima. (Jakarta: Salemba Empat,
2002), h.74
39Wild, John, dkk. Analisis Laporan Keuangan. Buku Satu, edisi kedelapan. Jakarta:
Salemba Empat, 2005), h.408
62. 55
us masuk atau penambahan nilai atas aktiva
an suatu kewajiban-kewajiban (kombinasi kedua
rahan atau produksi barang, pemberian jasa atau
merupakan operasi utama atau operasi ini berkelan
pense)
us keluar atau pemakaian nilai aktiva atau ter
i) keduanya yang berasal dari penyerahan atau
jasa atau pelaksanaan aktivitas-aktivitas lain
ama inti yang berkelanjutan dari suatu entitas.
an
naikan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari
Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan aktiva sangat tergantung pada
ketepatan pengurang pendapatan dan biaya. Jadi dalam hal ini laba hanya
merupakan angka artikulasi dan tidak didefenisikan tersendiri secara ekonomik
seperti halnya aktiva hutang.
Unsur-unsur laba adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan (revenue)
Adalah ar suatu entitas atau
penyelesai nya) yang berasal
dari penye aktivitas-aktivitas
laba yang jutan.
b. Beban (ex
Adalah ar jadinya kewajiban
(kombinas produksi barang,
pemberian yang merupakan
operasi ut
c. Keuntung
Adalah ke transaksi periferal
(menyatakan sesuatu yang bersifat sampingan, tidak merupakan hal utama)
atau insidental pada suatu entitas dari transaksi yang lain dan kejadian serta
situasi lain yang mempengaruhi entitas kecuali yang dihasilkan dari
pendapatan atau investasi pemilik.
d. Kerugian (losses)
63. 56
an Mudharabah dan Musyarakah terhadap Pen
satu pendapatan bank syariah yaitu berdasarkan p
m bagi hasil. Bank Syariah dalam hal berhubung n
pembiayaan dengan prinsip sistem bagi has
mudharabah dan musyarakah. Sehingga pendapata
dan musyarakah) yang diterima oleh Bank Syari
agi hasil. Pendapatan bagi hasil mudharabah, yait
mana pemilik modal yang juga disebut shahibul
pada pengusaha yang selanjutnya disebut mudhari
ungan akan dibagi bersama sesuai dengan kese
Adalah penurunan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi
periferal (menyatakan sesuatu yang bersifat sampingan tidak merupakan hal
yang utama atau insidental pada suatu entitas dari transaksi laba dan kejadian
serta situasi lain yang mempunyai entitas kecuali yang dihasilkan dari beban atau
distribusi kepada pemilik.
G. Hubung dapatan Bagi
Hasil
Salah embiayaan dengan
prinsip siste an dengan nasabah
menggunaka il jasa yaitu pada
pembiayaan n (dari pembiayaan
mudharabah ah, disebut dengan
pendapatan b u pendapatan yang
diperoleh di maal menyetorkan
modalnya ke b untuk diusahakan
dengan keunt pakatan dari kedua
belah, sedangkan kerugian jika ada akan ditanggung oleh si pemilik modal.
Pendapatan bagi hasil musyarakah yaitu pendapatan yang diperoleh dengan
adanya akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu
dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan
bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
64. 57
an antara Pendapatan Bagi Hasil terhadap Lab
iayaan merupakan tulang punggung kegiatan perb
rlihat dari sisi aktiva yang didominasi oleh
begitu pun dari sisi pasiva akan banyak diperol
Bila dalam bank konvensional salah satu sum
pendapatan bunga, maka dalam bank syariah
ya berasal dari pendapatan bagi hasil mudhara
mudharabah, resiko yang timbul untuk ba
kemungkinan terjadinya kerugian pada usaha
engawasan dan kehati-hatian yang tinggi sehingg
Maka dapat diambil kesimpulan bahwasanya pendapatna marjin dan bagi
hasil dari pembiayaan berdasarkan mudharabah dan musyarakah, yaitu
pendapatan yang diperoleh untuk diusahakan untuk mendapatkan keuntungan,
dimana keuntungan tersebut akan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan dari
kedua belah pihak, sedangkan kerugian jika ada akan ditanggung oleh si pemilik
modal (mudharabah), ditanggung bersama (musyarakah).
H. Hubung a Bersih
Pemb ankan syariah. Hal
ini dapat te besarnya jumlah
pembiayaan, eh dari pendapatan
pembiayaan. ber pendapatannya
berasal dari salah satu sumber
pendapatann bah. Namun, pada
pembiayaan nk sangat tinggi,
dikarenakan debitur, sehingga
diperlukan p a pendapatan yang
diperoleh lebih besar.
Selain pendapatan bagi hasil mudharabah, pendapatan berbasis fee pun
merupakan pendapatan yang dominan dari kegiatan perbankan yang merupakan
usaha yang bergerak di bidang jasa, di mana beberapa transaksi berdasarkan akad
tertentu dapat dikenai biaya administrasi atau pendapatan berbasis imbalan (fee).
Seperti yang diungkapkan Muhammad : Tingkat keuntungan bersih (net income)
yang diperoleh bank salah satunya dipengaruhi oleh faktor pengendalian
65. 58
ntungan lewat jasa-jasa bank. Perolehan keuntu
aupun relatif kecil, namun mengandung suatu
esiko terhadap jasa-jasa bank ini lebih kecil
iayaan.
nya pendapatan bagi hasil mudharabah dan pend
mpengaruhi profitabilitas bank syariah. Semakin
mudharabah dan pelayanan jasa, maka akan se
agi hasil mudharabah juga pendapatan jasa (fee) y
ngga laba bersih pun akan berpeluang menin
pun akan ikut meningkat. Namun bila pend
dan pendapatan berbasis fee ini kecil maka
pendapatan (tingkat bagi hasil, pendapatan fee atas jasa yang diberikan, dan
lainnya). Keuntungan tersebut bagi para pemilik bank adalah merupakan hasil dari
tingkat profitabilitas. 40
Pendapatan berbasis fee diperoleh dari seluruh layanan non-pembiayaan
yang diberikan bank. Keuntungan dari jasa bank dewasa ini makin dibutuhkan.
Bahkan dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga banyak bank yang
mencari keu ngan dari jasa-jasa
bank ini wal kepastian, hal ini
disebabkan r jika dibandingkan
dengan pemb
Besar apatan berbasis fee
ini akan me baik pengelolaa n
pembiayaan makin besar pula
pendapatan b ang diperoleh bank
syariah, sehi gkat dan tentunya
profitabilitas apatan bagi hasil
mudharabah laba bersih yang
diperoleh bank syariah pun akan berpeluang menjadi kecil atau menurun sehingga
profitabilitas bank syariah pun tentunya akan menurun.
I. Hubungan Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Laba
Bersih melalui Pendapatan Bagi Hasil
40 Muhammad, Ibid., 2008, h. 278
66. 59
tersebut akan digunakan untuk mengembali
untuk pembiayaan. Tingkat pengembalian mo
ngkat profitabilitas suatu bank dengan cara
aba dan modal yang dimilikinya.
nelitian Terdahulu
tian yang telah dilakukan berkaitan denga
penelitian yang dikemukakan oleh Rosidah
Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terh
k Syariah Mandiri. Dari hasil perhitungan menunj
dan pembiayaan mudharabah terhadap laba
ng sangat kuat dengan arah positif, apabila pembi
Setiap bank pasti menghimpun dana dan mengalokasikan dananya untuk
kegiatan lain yang menghasilkan keuntungan. Salah satu pengalokasian dana
tersebut adalah pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Kedua pembiayaan
tersebut akan menghasilkan laba dari perhitungan pendapatan bagi hasilnya.
Keuntungan tersebut akan dibagi antara bank dan nasabah pengelolanya.
Keuntungan kan modal yang
dialokasikan dal tersebut dapat
mengukur ti memperbandingkan
keuntungan/l
J. Kajian Pe
Peneli n judul penelit i
diantaranya , 2011, Analisis
Pembiayaan adap Laba Bersih
Pada PT. Ban ukkan pembiayaan
musyarakah bersih memilik i
hubungan ya ayaan musyarakah
dan pembiayaan meningkat maka laba bersih akan tinggi pada PT Bank Syariah
Mandiri, melalui perhitungan nilai koefisien korelasi dapat diketahui pembiayaan
musyarakah dengan laba bersihsebessar 0,998 termasuk ke dalam kategori
yang sangat kuat, sementara hubungan antara pembiayaan mudharabah dengan
laba bersih sebesar 0,985 termasuk ke dalam kategori sangat kuat dengan arah
positif. Sedangkan dari hasil pengujian koefisien jalur secara parsial yaitu
67. 60
mudharabah memberikan pengaruh negatif dan s
sedangkan pembiayaan musyarakah memberika
n terhadap tingkat ROE secara parsial. Secara si
dan musyarakah ini memberikan pengaruh yang
Pembiayaan mudharabah merupakan pembiaya
an mempengaruhi tingkat ROE. Jurnal Adminis
Juli 2014, administrasibisnis.studentjournal.ub.ac
Lirantia Purnamasari, 2009. Pengaruh Pembia
Musyarakah dan Pembiayaan Murabahah Terhada
ode 2000-2008. Berdasarkan hasil penelitian
an yaitu: (1) bank syariah sebaiknya terus mengga
pembiayaan musyarakah dan pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan
terhadap laba bersih pada PT. Bank Syariah Mandiri.
Russely Inti Dwi Permata, Fransisca Yaningwati dan Zahroh Z.A, 2013.
Analisis pengaruh pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap tingkat
profitabilitas (return on equity) (Studi pada Bank Umum Syariah Yang Terdaftar
di Bank Indonesia Periode 2009-2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembiayaan ignifikan terhadap
tingkat ROE, n pengaruh positif
dan signifika multan, pembiayaan
mudharabah signifikan terhadap
tingkat ROE. an bagi hasil yang
paling domin trasi Bisnis (JAB)|
Vol. 12 No. 1 .id.
Sapta yaan Mudharabah,
Pembiayaan p Laba Pada Bank
Syariah Peri ini, maka dapat
diberikan sar lakkan pembiayaan
mudharabah sebagai salah satu produk unggulan, karena merupakan satu-satunya
variabel yang berpengaruh terhadap laba, (2) bagi peneliti selanjutnya disarankan
untuk: (a) menambah populasi dan sampel yang digunakan misalnya dengan
menambahkan Unit Usaha Syariah sebagai obyek penelitian, (b) menambah periode
pengamatan dan variabel lain sebagai variabel bebas yang potensial memberikan
kontribusi terhadap perubahan laba misalnya Istishna dan Ijarah,
68. 61
dan murabahah secara parsial maupun sim
hadap tingkat laba. Pembiayaan yang berpengaru
ayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah.
g berpengaruh terhadap laba adalah pembia
ada Bank Muamalat yang berpengaruh signifi
ayaan mudharabah. Dengan demikian diharapkan
lebih mensosialisasikan produk-produk pembia
un memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingk
liki potensi yang menjanjikan untuk dikemb
Zulfadhli, 2014. Pengaruh Pembiayaan Bagi
(c) tidak menggunakan laba dengan indikator EAT sebagai variabel terikat tetapi
menggunakan pendapatan margin dan bagi hasil operasional. Sehingga hasil
penelitiannya lebih teliti dan akurat.
Wijayanti Eka, 2011. Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,
Musyarakah dan Mudharabah Terhadap Tingkat Laba Bank Syariah Mandiri dan
Bank Muamalat. Dari uji regresi tersebut terlihat bahwa pembiayaan mudharabah,
musyarakah ultan berpengaruh
signifikan ter h paling signifikan
adalah pembi Pada Bank Syariah
Mandiri yan yaan musyarakah,
sedangkan p kan terhadap laba
adalah pembi perbankan syariah
di Indonesia yaan berbasis bagi
hasil, meskip an produk jual beli
tetapi memi angkan di masa
mendatang.
Ryan Hasil Mudharabah
dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap profitabilitas
perusahaan baik secara parsial maupun secara simultan. Hasil uji Parsial (uji t) pada
variabel pembiayaan mudharabah dan musyarakah menunjukkan nilai signifikansi
sebesar 0,363 dan 0,095, lebih tinggi dari taraf nyata sebesar 5%.