4.
Berasal dari bahasa Sanskerta
A = Tidak
Gam = Pergi / kacau
Berarti tidak kacau / tidak pergi / diwarisi
turun temurun dari satu generasi ke gerasi
selanjutnya
5.
Berasal dari bahasa Semit = undang-undang/
hukum
Berasal dari bahasa Arab = tunduk, patuh,
hutang, balasan, nasehat, agama
6.
Berasal dari bahasa Latin Religare
Religare = mengumpulkan / membaca
Religi = suatu ajaran yang terkumpul dalam
kitab suci yang harus dibaca
7. Agama
mengandung arti ikatanikatan yang harus dipegang dan
terkumpul dalam kitab suci yang
harus dibaca
8. Kekuatan Ghaib
Keyakinan bahwa
kesejahteraan manusia
tergantung pada adanya hubungan yang
baik dengan kekuatan ghaib
Respon yang bersifat emosionil dari
manusia, seperti perasaan takut, cinta dan
harapan
Paham adanya yang kudus (scred) Suci
10. Agama di dunia ini secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian:
1. Agama Alamiah. (natural religion), adalah
agama ciptaan manusia. Dinamakan pula
agama filsafat, agama bumi, agama ra’yu,
ataupun agama budaya.
2. Agama samawiyah (revealed religion). Yakni
agama yang diwahyukan Allah kepada para
nabi dan Rasul-Nya. Disebut pula agama
wahyu, agama langit, agama profetis.
11. 1.Agama wahyu berpokok pada konsep ke –
esaan Tuhan, sedangkan agama bukan wahyu
tidak demikian.
2.Agama wahyu beriman pada para nabi,
sedangkan agama bukan wahyu tidak.
3.Bagi agama wahyu sumber utama tuntunan
dan ukuran baik dan buruk adalah kitab suci
yang diwahyukan, sedangkan agama bukan
wahyu, kitab suci yang ada tidak esensial.
12. 4.Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah,
sedangkan agama bukan wahyu kecuali
paganisme, lahir di luar area tersebut.
5.Sesuai ajaran dan historisnya, maka agama
wahyu adalah agama missionary, agama bukan
wahyu adalah agama bukan missionary.
6.Agama bukan wahyu dapat berubah dengan
perubahan mentalitas masyarakat yang
menganutnya.
7.Agama wahyu tahan kritik akal, sedangkan
agama bukan wahyu tidak tahan terhadap kritik
akal.
13.
Yang termasuk agama samawi adalah semua
agama yang (pernah) dibawa oleh para nabi
dan rasul sejak nabi Adam sampai nabi
Muhammad Saw, termasuk di dalamnya
agama Yahudi dan Nasrani yang masih murni.
Sedangkan yang termasuk ke dalam agama
alami adalah semua agama di luar area
tersebut, misalnya Hindu, Budha, Konghucu,
Taoisme dan sebagainya.
14. 1.
Manusia sebagai makhluk Allah memiliki
banyak kelebihan dibanding dengan
makhluk yang yang lain; tetapi dibalik
kelebihan yang banyak itu, manusia juga
tidak luput dari banyak kekurangan,
kelemahan dan kemampuan yang terbatas.
“Kebenaran itu adalah berasal dari Tuhanmu,
sebab itu jangan sekali-kali kamu
meragukannya”
15. 2. Dalam diri manusia terhadap hawa nafsu, yang
senantiasa mengajak manusia kepada kejahatan,
apalagi kalau hawa nafsu tersebut sudah
dipengaruhi oleh syaitan/iblis yang senantiasa
menyesatkan manusia dari jalan yang benar
Untuk mengatasi pengaruh hawa nafsu dan
syaitan itu, manusia harus memakai senjata
agama (iman), karena hanya agama (imanlah)
yang dapat mengatasi dan mengendalikan hawa
nafsu dan syaitan/iblis itu; sebab agama
merupakan sumber moral dan akhlak dalam
Islam. Itulah sebabnya, missi utama manusia,
sebagaimana hadits beliau yang menyatakan:
Hanya saja aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia.
16. 3. Manusia dengan akalnya semata, tidak mampu
mengetahui alam metafisika, alam akhirat yang
merupakan alam gaib, dan berada di luar
jangkauan akal manusia, sebagaimana firmana
Allah dalam Q.S. al-Nahl (27) : 65,
“Dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit dan
dengan air itu dihidupkan-Nya bumi yang
tadinya sudah mati. Sungguh, pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang
mendengarkan (pelajaran)“
17. 4. Para sainstis yang terlalu mendewakan ilmu
pengetahuan –banyak yang kehilangan idealisme
sebagai tujuan hidupnya. Mereka dihinggapi penyakit
risau gelisah, hidupnya hambar dan hampa, karena
dengan pengetahuan semata, mereka tidak mampu
memenuhi hajat hidupnya; sebab dengan bekal ilmu
pengetahuannya itu, tempat berpijaknya makin
kabur, karena kebenaran yang diperolehnya relatif
dan temporer, sehingga rohaninya makin gersang,
sebagaimana bumi ditimpa kemarau, sehingga
membutuhkan siraman yang dapat menyejukkan. Di
sinilah perlunya agama untuk memenuhi hajat rohani
manusia, agar ia tidak risau dan gelisah dalam
menghadapi segala persoalan hidup ini.
18. 5. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak
memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi umat
manusia. Namun, dibalik semuanya itu, kemajuan ilmu
pengetahuann dan tehnologi pula yang banyak
menimbulkan kecemasan dan ancaman keselamatan bagi
umat manusia. Berbagai konflik yang maha dahsyat terjadi
diberbagai belahan dunia dewasa ini merupakan dampak
negatif dari pada kemajuan ilmu pengetahuan dan
tehnologi itu, dengan ilmu dan tehnologi, manusia
memproduksi senjata, namun dengan senjata itu pula
manusia banyak menjadi korban. Di sinilah perlunya
agama, karena hanya agama (iman) lah yang dapat
mencegah agar ilmu dan tekhnologi tersebut tidak
berubah menjadi senjata makan tuan/pagar makan
tanaman. Agamalah yang mampu menjinakkan hati
manusia yang sesat, untuk berbuat baik kepada diri
sendiri dan kepada orang lain.
19.
Karena agama merupakan sumber moral
Karena agama merupakan petunjuk
kebenaran
Karena agama merupakan sumber informasi
tentang masalah metafisika.
Karena agama memberikan bimbingan rohani
bagi manusia baik di kala suka, maupun di
kala duka.
20.
Nama agama biasanya disebut sesuai dengan
nama pembawanya:
Agama Zoroaster di Persia, disebut Zoroaster
karena penganjurnya namanya Zoroaster
Agama Tao di Jepang, disebut Tao karena
nama pembawanya Tao
Agama Konghucu di Cina , disebut demikian
karena nama pembawanya adalah Konghucu
Agama budha, disebut demikian karena
dibawa oleh Sidharta Budha Gautama
Agama Kristen = Yesus Kristus
21.
Pengertian
Etimologis = Pengertian Harfiah
Berasal dari kata salima = selamat sentausa
Orang yang masuk agama Islam berarti orang
yang akan selamat kehidupannya
22.
Kata Islam adalah nama yang diberikan Allah
sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an Surat
Ali Imron : 19.
23.
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi
Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orangorang yang Telah diberi Al Kitab, kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
Karena kedengkian (yang ada) di antara
mereka. barangsiapa yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya.
25.
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai
Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang
siapa terpaksa, Karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
26. Pengertian Islam
Menurut etimologi, Islam berasal dari bahasa
Arab “salima” yang berarti selamat sentosa.
Dari kata ini terjadilah kata ”aslama” yang
artinya memeliharakan dalam keadaan
selamat sentosa. Islam berarti menyerahkan
diri, tunduk, patuh dan taat.
27.
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan
kepada rasul-Nya guna diajarkan pada
manusia. Ia dibawa secara estafet dari satu
generasi ke generasi selanjutnya, dan dari
satu angkatan ke angkatan berikutnya.
28. 1.Islam harus dipelajari dari sumbernya yang
asli, yakni Al-Qur’an dan Sunnah
2.Islam harus dipelajari dari kepustakaan yang
ditulis oleh ulama ulama besar
3.Islam harus dipalajari secara integral
(menyeluruh)/ tidak parsial (sebagian)
4.Untuk mempelajari Islam bagi pemula
hendaknya jangan dipelajari dari kaum
orientalisme
29. ISLAM:
Jalan Hidup Sempurna
ISLAM
SHARIAH
AQIDAH
MUAMALAH
SPECIAL RIGHTS
CIVIL LAWS
AKHLAQ
IBADAH
PUBLIC RIGHTS
CRIMINAL LAWS
INTERIOR AFFAIRS
EXTERIOR AFFAIRS
INT RELATION
POLITICS
ECONOMICS
SOCIAL
CULTURE
BANKING
MORTGAGE
ETC
FINANCE
LEASING
INSURANCE
VENTURE CAPITAL
30.
Islam adalah satu-satunya agama yang benar
dan dibenarkan serta diakui oleh Allah SWT,
dalam firmannya:
“Barangsiapa mencari agama selain agama
Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan Dia di akhirat
Termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali
Imran; 85)
31. Tidak sah keislaman seseorang kecuali
sempurna dua hekekat yang penting:
1.
2.
Mengenal Allah dan tidak memper
sekutukannya
Patuh kepada perintah dan larangan Allah
32. 1. Hubungan manusia dengan penciptanya (Allah
SWT)
Firman Allah:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (QS.
Az Zariyat: 56)
Firman Allah:
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang
lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
Itulah agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah: 5)
33. 2. Hubungan manusia dengan manusia
Agama Islam memiliki konsep-konsep dasar
mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan,
kenegaraan, perekonomian dan lain-lain. Konsep
dasar tersebut memberikan gamabaran tentang
ajaran yang berkenaan dengan: hubungan manusia
dengan manusia atau disebut pula sebagai ajaran
kemasyarakatan. Seluruh konsep kemasyaraktan yang
ada bertumpu pada satu nilai, yaitu saling menolong
antara sesama manusia.
“dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan
bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah
Amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah: 2)
34.
Manusia diciptakan Allah terdiri dari laki-laki dan
perempuan. Mereka hidup berkelompok
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Mereka
saling membutuhkan dan saling mengisi
sehingga manusia juga disebut makhluk sosial,
manusia selalu berhubungan satu sama lain.
Demikian pula keragaman daerah asal.
Tidak pada tempatnya andai kata diantara
mereka saling membanggakan diri. Sebab
kelebihan suatu kaum bukan terletak pada
kekuatannya, kedudukan sosialnya, warna kulit,
kecantikan/ketempanan atau jenis kelamin. Tapi
Allah menilai manusia dari takwanya.
35.
3. Hubungan manusia dengan makhluk
lainnya/lingkungannya
Seluruh benda-benda yang diciptakan oleh
Allah yang ada di alam ini mengandung
manfaat bagi manusia. Alam raya ini
berwujud tidak terjadi begitu saja, akan tetapi
diciptak oleh Allah dengan sengaja dan
dengan hak.
“Tidakkah kamu perhatikan, bahwa
Sesungguhnya Allah telah menciptakan langit
dan bumi dengan hak?” (QS. Ibrahim; 19)
36.
Manusia dikaruniai akal (sebagai salah satu
kelebihannya), ia juga sebagai khalifah di
muka bumi, namun demikian manusia tetap
harus terikat dan tunduk pada hukum Allah.
Alam diciptakan oleh Allah dan
diperuntukkan bagi kepentingan manusia.
37.
Di antara masalah krusial yang dihadapi umat
Islam kini-atau bahkan mungkin sepanjang
waktu, yang paling pokok adalah bagaimana
memfungsikan agama secara benar di
tengah-tengah masyarakat.
Agama berisi ajaran-ajaran mulia dan agung.
Di Indonesia ajaran-ajaran agama senantiasa
didakwahkan dalam setiap waktu dan
kesempatan.
Namun, pada saat yang sama pelanggaran
agama selalu muncul, bahkan dalam kualitas
dan kuantitas yang tak terukur.
38.
Islam adalah agama yang sangat sempurna
dan satu-satunya agama yang diridhoi oleh
Allah SWT.
Sebagai agama yang sempurna, Islam
memiliki banyak fungsi bagi umatnya yang
menjalankan perintah atau menjauhi
larangan-Nya.
Selain berfungsi bagi penganutnya, ajaran
Islam juga memberi manfaat bagi pemeluk
agama lain. Seperti yang telah diketahui,
Islam adalah adalah rahmat bagi seluruh
alam.
39.
Islam telah dikenal sebagai agama yang
berjuang untuk menegakkan keadilan,
persaudaraan, dan persamaan derajat
manusia.
Tak ada kelebihan yang berkulit putih dari
yang berkulit hitam. Lelaki dan perempuan
diberi hak, kewajiban, dan tanggung jawab
yang sama. Bagi Islam, manusia yang terbaik
derajatnya adalah manusia yang paling baik
akhlaknya, yang paling banyak berbuat dan
bermafaat bagi kemanusiaan, atau tegasnya
yang paling bertakwa kepada Allah SWT.
40.
Islam mengajarkan bahwa tidak sempurna
iman seseorang sebelum ia kasih kepada
orang lain sebagaimana ia kasih kepada
dirinya sendiri.
Islam medorong umat manusia supaya
bekerja untuk kebaikan dan kedamaian,
kendati berbeda agama. Agama tidak boleh
dipaksakan kepada siapapun.
41.
Islam sebagai agama wahyu yang
memberikan bimbingan kepada umat
manusia dalam semua aspek kehidupan
dapat diibaratkan sebagai jalan raya yang
lurus dan mendaki, yang dapat mengantarkan
umat manusia sampai derajat tertinggi. Jalan
raya itu cukup lebar, yang pinggir kiri dan
kanannya berpagar Al-Qur’an dan Sunnah
Nabi.
Pada jalan raya yang lurus itu terdapat jalurjalur yang jumlahnya sebanyak aspek
kehidupan manusia
42.
Ada jalur teologi, ibadat, politik, ekonomi,
sosial, rumah tangga, pendidikan, seni dan
budaya, etika, filsafat, mistik, dan lain
sebagainya.
Siapa saja yang telah memasuki gerbang awal
jalan raya Islam harus berpikir, bersikap, dan
berbuat sebaik mungkin dalam menempuh
jalan itu agar jangan sampai menabrak
pagar-pagar Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
43.
Agama Islam dikatakan memberi pandangan
dunia kepada manusia karena ia senantiasa
memberi penerangan mengenai
dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga
kedudukan manusia di dalam dunia.
Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar
dicapai melalui indera manusia, melainkan
sedikit bisa dijelaskan oleh falsafah.
Namun dengan Islam menjadi jelas mengenai
dunia dan tujuan hidup manusia.
44.
Banyak persoalan yang ditanyakan oleh
manusia merupakan persoalan yang tidak
terjawab oleh akal manusia sendiri. C
Contohnya soalan kehidupan selepas mati,
matlamat hidup, soal nasib dan sebagainya.
Bagi kebanyakan manusia, persoalanpersoalan ini adalah menarik dan untuk
menjawabnya adalah perlu.
Maka, agama Islam itulah berfungsi untuk
menjawab persoalan-persoalan ini
45. Alam adalah segala apa saja yang bukan Allah.
Yang ada di dunia ini hanya ada dua:
Alam
Allah
46. Alam adalah yang diciptakan (makhluk),
sedangkan Allah adalah yang menciptakan
(Khaliq).
Maka dalam Al-Qur’an Allah bergelar
”Rabbul ’Alamin”, Tuhan segala alam, atau
Al-Qur’an juga sering menyebut
”assamawaati wal ardh”, artinya Tuhan
penguasa langit dan bumi.
47. Alam yang diciptakan Allah, mempunyai
hukum-hukum yang menyertainya.
Hukum alam (sunnatullah atau law of nature)
dibagi dua yakni:
1. Hukum Alam Terulis
2. Hukum Alam Tidak Tertulis
48.
Segala hukum Tuhan yang tidak terdapat
dalam kitab suci.
Cirinya:
Reaksi waktu (time respons) nya pendek,
lebih pendek dari usia manusia.
Dapat diketahui melalui jalan experimen dan
ilmu pengetahuan.
Tidak melibatkan manusia.
49. 1. Pasti
Yang disebut pasti, ialah hukum itu mesti
berlaku, tidak boleh tidak. Orang yang
beramal shaleh melakukan amar ma’ruf nahi
mungkar pasti mendapat pahala dari
amalnya. Demikian pula sebaliknya. Contoh
lain, jika kita angkat sebuah batu dan kita
lepas, maka pasti batu itu jatuh, ia tidak
mungkin melayang-layang, hukum Tuhan
(grafitasi) pasti berlaku padanya.
50. 2. Obyektif
Ialah hukum itu berlaku kepada apa dan siapa
saja. Semua batu yang diangkat kemudian
dilepas, sekalipun batu ka’bah akan jatuh
juga. Tidak ada batu yang berada di luar gaya
grafitasi
51. 3. Tetap
Yang dimaksud tetap ialah, hukum Tuhan itu
tidak pernah berubah sejak penciptaan alam
ini, dan tidak akan berubah sampai
hancurnya alam raya ini. Sejak diciptakan air
itu mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah, tidak pernah sebaliknya.
Dalam keadaan biasa titik didih air tidak
pernah pada suhu 10 derajad celcius.
52. Sunnatullah dan sifat-sifatnya, disebut dalam
Al-Qur’an Surat Al-Qomar 49:
Artinya: Sesungguhnya Kami menciptakan
segala sesuatu menurut ukuran.