SlideShare a Scribd company logo
Pengertian Adsorben Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu dari suatu fase
fluida (Saragih, 2008). Kebanyakan adsorben adalah bahan- bahan yang sangat berpori dan adsorpsi
berlangsung terutama pada dinding pori- pori atau pada letak-letak tertentu di dalam partikel itu. Oleh karena
pori-pori biasanya sangat kecil maka luas permukaan dalam menjadi beberapa orde besaran lebih besar
daripada permukaan luar dan bisa mencapai 2000 m/g. Pemisahan terjadi karena perbedaan bobot molekul
atau karena perbedaan polaritas yang menyebabkan sebagian molekul melekat pada permukaan tersebut
lebih erat daripada molekul lainnya. Adsorben yang digunakan secara komersial dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu kelompok polar dan non polar (Saragih, 2008). Adsorben Polar Adsorben polar disebut juga
hydrophilic. Jenis adsorben yang termasuk kedalam kelompok ini adalah silika gel, alumina aktif, dan zeolit.
Adsorben non polar Adsorben non polar disebut juga hydrophobic. Jenis adsorben yang termasuk kedalam
kelompok ini adalah polimer adsorben dan karbon aktif. Menurut IUPAC (Internasional Union of Pure and
Applied Chemical) ada beberapa klasifikasi pori yaitu : a.Mikropori : diameter < 2nm b.Mesopori : diameter 2 –
50 nm c.Makropori : diameter > 50 nm Adsorbat Adsorbat adalah substansi dalam bentuk cair atau gas yang
terkonsentrasi pada permukaan adsorben. Adsorbat terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok polar seperti air
dan kelompok non polar seperti methanol, ethanol dan kelompok hidrokarbon (Suzuki, 1990 dalam saragih,
2008). Karbondioksida merupakan jenis adsorbat yang sesuai digunakan untuk adsorben jenis hidrofobic
seperti karbon aktif. Karbondioksida merupakan persenyawaan antara karbon dengan oksigen. Pada kondisi
tekanan dan temperatur atmosfir, karbondioksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak
reaktif, tidak beracun dan tidak mudah terbakar (nonflammable). Pada kondisi triple point, karbondioksida
dapat berupa padat, cair ataupun gas bergantung pada kondisinya. Karbondioksida berada pada fase padat
pada temperature -109 °F(-78,5oC) dan tekanan atmosfir akan langsung menyublimasi tanpa melalui fase cair
terlebih dahulu. Sedangkan pada tekanan dan temperatur di atas triple point dan di bawah temperatur 87,9 °F
(31,1oC) maka karbondioksida cair dan gas akan berada pada kondisi kesetimbangan. Adsorpsi Adsorpsi
(penyerapan) adalah suatu proses pemisahan dimana komponen dari suatu fase fluida berpindah ke
permukaan zat padat yang menyerap (adsorben). Biasanya partikel-partikel kecil zat penyerap dilepaskan
pada adsorpsi kimia yang merupakan ikatan kuat antara penyerap dan zat yang diserap sehingga tidak
mungkin terjadi proses yang bolak-balik. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses adsorbs (Prawira, 2008);
Agitation (Pengadukan) Tingkat adsorbsi dikontrol baik oleh difusi film maupun difusi pori, tergantung pada
tingkat pengadukan pada sistem. Karakteristik Adsorban (Karbon Aktif) Ukuran partikel dan luas permukaan
merupakan karakteristik penting karbon aktif sesuai dengan fungsinya sebagai adsorban. Ukuran partikel
karbon mempengaruhi tingkat adsorbsi; tingkat adsorbsi naik dengan adanya penurunan ukuran partikel. Oleh
karena itu adsorbsi menggunakan karbon PAC (Powdered Acivated Carbon) lebih cepat dibandingkan dengan
menggunakan karbon GAC (Granular Acivated Carbon). Kapasitas total adsorbsi karbon tergantung pada luas
permukaannya. Ukuran partikel karbon tidak mempengaruhi luas permukaanya. Oleh sebab itu GAC atau PAC
dengan berat yang sama memiliki kapasitas adsorbsi yang sama. Kelarutan Adsorbat Senyawa terlarut
memiliki gaya tarik-menarik yang kuat terhadap pelarutnya sehingga lebih sulit diadsorbsi dibandingkan
senyawa tidak larut. Ukuran Molekul Adsorbat Tingkat adsorbsi pada aliphatic, aldehyde, atau alkohol
biasanya naik diikuti dengan kenaikan ukuran molekul. Hal ini dapat dijelaskan dengan kenyataan bahwa gaya
tarik antara karbon dan molekul akan semakin besar ketika ukuran molekul semakin mendekati ukuran pori
karbon. Tingkat adsorbsi tertinggi terjadi jika pori karbon cukup besar untuk dilewati oleh molekul. pH Asam
organik lebih mudah teradsorbsi pada pH rendah, sedangkan adsorbsi basa organik efektif pada pH tinggi.
Temperatur Tingkat adsorbsi naik diikuti dengan kenaikan temperatur dan turun diikuti dengan penurunan
temperatur Adsorpsi Oleh Membran Zeolit Dalam keadaan normal maka ruang hampa dalam kristal zeolit
terisi oleh molekul air bebas yang membentuk bulatan di sekitas kation. Bila kristal tersebut dipanaskan selama
beberapa jam, biasanya pada temperatur 250-900 oC, maka kristal zeolit yang bersnagkutan berfungsi
menyerap gas atau cairan. Daya serap (absorbansi) zeolit tergantung dari jumlah ruang hampa dan luas
permukaan. Biasanya mineral zeolit mempunyai luas permukaan beberapa ratus meter persegi untuk setiap
gram berat. Beberapa jenis mineral zeolit mampu menyerap gas sebanyak 30% dari beratnya dalam keadaan
kering. Pengeringan zeolit biasanya dilakukan dalam ruang hampa dengan menggunakan gas atau udara
kering nitrogen atau methana dengan maksud mengurangi tekanan uap ari terhadap zeolit itu sendiri (
Rakmatullah,dkk. 2008). Keuntungan lain dari penggunaan mineral zeolit sebagai bahan penyaring adalah
pemilahan molekul zat yang terserap, disamping penyerapan berdasarkan ukuran garis tengah molekul ruang
hampa. Apabila ada dua molekul atau lebih yang dapat melintas, tetapi karena adanya pengaruh kutub atau
hubungan antara molekul zeolit itu sendiri dengan molekul zat yang diserap, maka hanya sebuah saja yang
diloloskan, sedang yang lain ditahan atau ditolak. Molekul yang berkutub lebih atau tidak jenuh akan lebih
diterima daripada yang tidak berkutub atau yang jenuh. Air dalam etanol dapat teradsorbsi karena gaya tarik
dari permukaan membran zeolit lebih besar dari pada gaya tarik yang menahan air tersebut untuk tetap larut
dalam etanol. Dengan memanfaatkan sifat fisik dan kimia zeolit tersebut yaitu sifat hidrofilik dan ukuran pori <
0.44 nm sehingga air dalam etanol dapat diserap secara sempurna dan pada akhirnya kemurniannya
meningkat. Absorpsi tersebut merupakan fenomena permukaan yang terjadi pada saat molekul adsorbate
tertarik dan menempel pada permukaan dari adsorbent. Gaya tarik tersebut disebabkan oleh gugus-gugus
hidroksil yang berada di permukaan pori dari membran zeolit (Rakmatullah,dkk. 2008). Adsorpsi terjadi pada
permukaan pori membran. Partikel zeolit memiliki tiga tipe pori, yaitu macropore dan micropore (masing-
masing dengan ukuran >50nm dan <2nm). Di antara keduanya terdapat mesopore. Macropore merupakan
jalan masuk ke dalam partikel menuju micropore. Macropore tidak berkontribusi terhadap besarnya luas
permukaan membran zeolit. Sebaliknya, micropore adalah penyebab besarnya luas permukaan membran
zeolit. Micropore tersebut sebagian besar terbentuk selama proses aktifasi. Pada micropore inilah sebagian
besar peristiwa adsorpsi terjadi. Proses adsorpsi terjadi melalui tiga tahap, yaitu: 1. macro transport:
pergerakan material organik melalui sistem macropore membran zeolit. 2. micro transport: pergerakan material
organik melalui sistem mesopore dan micropore dari membran zeolit. 3. sorption: melekatnya material organik
pada permukaan membran zeolit, yaitu di permukaan macropore, mesopore dan micropore.
Read more at: http://ariswildan.blogspot.com/2012/10/adsorben-pengertian-adsorben-adsorben.html
Di Mohon Buat Sobat Yang Mengcopy Paste Artikel Ini Tolong Di Cantumkan SumberNya Artikel Yaa!!.::.
Thanks Bro !!!...
Definisi Adsorbsi1.Adsorpsiadalahprosespenyerapan molekul (gasataucair) olehpermukaan(padatan).
Definisi tersebutdigunakanuntukmenjelaskanterjadinyaakumulasi molekul-molekul gaspada
permukaan padatan.Adsorpsi dapatterjadikarenainteraksi gayaelektrostatikatau vanderWaals
antar molekul(physisorption/fisisorpsi)maupunolehadanya interaksi kimiawi
antar molekul(chemisorption/kimisorpsi).Kimisorpsiataufisisorpsi biasadinyatakan oleh
besarnyaenergiadsorpsi.Fisisorpsimemiliki energi adsorpsi sebesar5-10kJ/mol,lebih rendah
dibandingkandengan kimisorpsi denganenergi adsorpsisebesar30-70 kJ/mol untuk molekul dan 100-
400 kJ/moluntukatom.Adsorpsi adalahperistiwakesetimbangankimia.Olehkarenanya,
berkurangnyakadarzatyangteradsorpsi (adsorbat) olehmaterialpengadsorpsi (adsorben)
terjadisecarakesetimbangan,sehinggasecarateoritis,tidakdapatterjadi penyerapan
sempurnaadsorbatolehadsorben.Jikapadaprosesadsorpsi ditemukanfenomenareduksiadsorbat
hingga100%, halitudimungkinkanolehsensitifitaspengukurankonsentrasi adsorbatsemata.Besarnya
konsentrasiadsorbatolehprosesadsorpsitergantungpadamekanisme adsorpsi,konsentrasiawal
adsorbat,temperatur, dosisadsorben,dll sehinggamembandingkankemampuansuatuadsorben
dari besarnyareduksisetelahadsorpsi bisamenjadibias.Karenanya,untuk menguji kuat-lemahnya
adsorpsi,yangdibutuhkanadalahbesaranenergi adsorpsi (Eads) yangdapatdiperolehdari evaluasi
nilaikonstantaadsorpsi-desorpsi ( K) sebagai fungsitemperatur 2.Interaksi Adsorbatdan
AdsorbenKekuataninteraksiadsorbatdenganadsorbendipengaruhi olehsifatdariadsorbat
maupunadsorbennya.Gejalayangumumdipakai untukmeramalkankomponenmanayang
diadsorpsilebihkuatadalahkepolaranadsorbendenganadsorbatnya.Apabilaadsorbennyabersifat
polar,makakomponenyangbersifatpolarakanterikatlebihkuatdibandingkandengankomponenyang
kurangpolar.Kekuataninteraksi jugadipengaruhiolehsifatkeras-lemahnyadariadsorbatmaupun
adsorben.Sifatkerasuntukkationdihubungkandenganistilah polarizingpowercation,yaitu
kemampuansuatukationuntukmempolarisasianiondalamsuatuikatan.Kation
yangmempunyai polarizingpowercation besarcenderungbersifatkeras.Sifat polarizingpower
cationyangbesardimiliki olehion-ionlogamdenganukuran(jari-jari)kecil danmuatanyang
besar.Sebaliknyasifat polarizingpowercationyangrendah dimiliki olehion-ionlogamdenganukuran
besarnamunmuatannyakecil, sehinggadiklasifikasikanionlemah.Sedangkanpengertiankerasuntuk
aniondihubungkandenganistilahpolarisabilitasanionyaitu,kemampuansuatuanion untukmengalami
polarisasi akibatmedanlistrikdari kation.Anionbersifatkerasadalahanionberukurankecil,muatan
besardanelektronegativitastinggi,sebaliknyaanionlemahdimiliki olehaniondenganukuranbesar,

More Related Content

What's hot

Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranKelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Rena Choerunisa
 
Kelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranKelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Rena Choerunisa
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Filtrasi dan flotasi
Filtrasi dan flotasiFiltrasi dan flotasi
Filtrasi dan flotasi
faistari
 
Permukaan 2003
Permukaan 2003Permukaan 2003
Permukaan 2003asterias
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
Ernalia Rosita
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
aji indras
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
TermokimiaTillapia
 
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisPemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Abulkhair Abdullah
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPanji Wijaksono
 
LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHANLAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN
Ferdianti Aprillia
 
Pemisahan
PemisahanPemisahan
Pemisahan
Dita Issriza
 
Plugin likuida%20 suspensi
Plugin likuida%20 suspensiPlugin likuida%20 suspensi
Plugin likuida%20 suspensidukuhwaru
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
khurrymuamala
 
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Fonda Resha
 
Pemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairPemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairrikayulliyani
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
Dwi Andriani
 
ppt.Kaloid
ppt.Kaloidppt.Kaloid
ppt.Kaloid
WidhiAiman
 

What's hot (19)

Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranKelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
 
Kelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranKelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Filtrasi dan flotasi
Filtrasi dan flotasiFiltrasi dan flotasi
Filtrasi dan flotasi
 
Permukaan 2003
Permukaan 2003Permukaan 2003
Permukaan 2003
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisPemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnian
 
LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHANLAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN
 
Pemisahan
PemisahanPemisahan
Pemisahan
 
47156730 flotasi
47156730 flotasi47156730 flotasi
47156730 flotasi
 
Plugin likuida%20 suspensi
Plugin likuida%20 suspensiPlugin likuida%20 suspensi
Plugin likuida%20 suspensi
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
 
Pemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairPemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cair
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
ppt.Kaloid
ppt.Kaloidppt.Kaloid
ppt.Kaloid
 

Similar to Adsorben makalah

LAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docx
LAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docxLAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docx
LAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docx
FikramMunandar
 
Kinetika adsorpsi 2
Kinetika adsorpsi 2Kinetika adsorpsi 2
Kinetika adsorpsi 2
Zainudin Alamsyah
 
Pengolahan air minum
Pengolahan air minumPengolahan air minum
Pengolahan air minum
Cahya Nugraha
 
Tertiary Treatment
Tertiary TreatmentTertiary Treatment
Tertiary Treatment
Suci Fitriana Bangun
 
Adsorpsi 2.pptx
Adsorpsi 2.pptxAdsorpsi 2.pptx
Adsorpsi 2.pptx
FransiscaDita3
 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Ahmad Dzikrullah
 
Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii
Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii
Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii Dede Suhendra
 
Sintesis nanopartikel
Sintesis nanopartikelSintesis nanopartikel
Sintesis nanopartikel
Mohammad Abdullah
 
12001445.ppt
12001445.ppt12001445.ppt
12001445.ppt
Daman Wibowo
 
Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasfahmi_barry
 
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.pptDASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
alextugas
 
Rpp fix
Rpp fixRpp fix
Rpp fix
Ana Fitriana
 
Makalah koloid4
Makalah koloid4Makalah koloid4
Makalah koloid4
Septian Muna Barakati
 
Uuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
UuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaaUuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
UuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaaOperator Warnet Vast Raha
 
52816969 depart ace0d8d5df3feb04ef9fb5d3677f5833
52816969 depart ace0d8d5df3feb04ef9fb5d3677f583352816969 depart ace0d8d5df3feb04ef9fb5d3677f5833
52816969 depart ace0d8d5df3feb04ef9fb5d3677f5833
Jack Tigabelass
 

Similar to Adsorben makalah (20)

LAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docx
LAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docxLAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docx
LAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docx
 
Kinetika adsorpsi 2
Kinetika adsorpsi 2Kinetika adsorpsi 2
Kinetika adsorpsi 2
 
Makalah koloid
Makalah koloidMakalah koloid
Makalah koloid
 
Pengolahan air minum
Pengolahan air minumPengolahan air minum
Pengolahan air minum
 
Tertiary Treatment
Tertiary TreatmentTertiary Treatment
Tertiary Treatment
 
Adsorpsi 2.pptx
Adsorpsi 2.pptxAdsorpsi 2.pptx
Adsorpsi 2.pptx
 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
 
Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii
Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii
Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii
 
Sintesis nanopartikel
Sintesis nanopartikelSintesis nanopartikel
Sintesis nanopartikel
 
Bab 1 ww
Bab 1 wwBab 1 ww
Bab 1 ww
 
12001445.ppt
12001445.ppt12001445.ppt
12001445.ppt
 
Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvas
 
Pembahasan koloid
Pembahasan koloidPembahasan koloid
Pembahasan koloid
 
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.pptDASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
 
Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1
 
Rpp fix
Rpp fixRpp fix
Rpp fix
 
Makalah koloid4
Makalah koloid4Makalah koloid4
Makalah koloid4
 
Pembahasan koloid
Pembahasan koloidPembahasan koloid
Pembahasan koloid
 
Uuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
UuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaaUuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
Uuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
 
52816969 depart ace0d8d5df3feb04ef9fb5d3677f5833
52816969 depart ace0d8d5df3feb04ef9fb5d3677f583352816969 depart ace0d8d5df3feb04ef9fb5d3677f5833
52816969 depart ace0d8d5df3feb04ef9fb5d3677f5833
 

Recently uploaded

SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 

Recently uploaded (11)

SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 

Adsorben makalah

  • 1. Pengertian Adsorben Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu dari suatu fase fluida (Saragih, 2008). Kebanyakan adsorben adalah bahan- bahan yang sangat berpori dan adsorpsi berlangsung terutama pada dinding pori- pori atau pada letak-letak tertentu di dalam partikel itu. Oleh karena pori-pori biasanya sangat kecil maka luas permukaan dalam menjadi beberapa orde besaran lebih besar daripada permukaan luar dan bisa mencapai 2000 m/g. Pemisahan terjadi karena perbedaan bobot molekul atau karena perbedaan polaritas yang menyebabkan sebagian molekul melekat pada permukaan tersebut lebih erat daripada molekul lainnya. Adsorben yang digunakan secara komersial dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok polar dan non polar (Saragih, 2008). Adsorben Polar Adsorben polar disebut juga hydrophilic. Jenis adsorben yang termasuk kedalam kelompok ini adalah silika gel, alumina aktif, dan zeolit. Adsorben non polar Adsorben non polar disebut juga hydrophobic. Jenis adsorben yang termasuk kedalam kelompok ini adalah polimer adsorben dan karbon aktif. Menurut IUPAC (Internasional Union of Pure and Applied Chemical) ada beberapa klasifikasi pori yaitu : a.Mikropori : diameter < 2nm b.Mesopori : diameter 2 – 50 nm c.Makropori : diameter > 50 nm Adsorbat Adsorbat adalah substansi dalam bentuk cair atau gas yang terkonsentrasi pada permukaan adsorben. Adsorbat terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok polar seperti air dan kelompok non polar seperti methanol, ethanol dan kelompok hidrokarbon (Suzuki, 1990 dalam saragih, 2008). Karbondioksida merupakan jenis adsorbat yang sesuai digunakan untuk adsorben jenis hidrofobic seperti karbon aktif. Karbondioksida merupakan persenyawaan antara karbon dengan oksigen. Pada kondisi tekanan dan temperatur atmosfir, karbondioksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak reaktif, tidak beracun dan tidak mudah terbakar (nonflammable). Pada kondisi triple point, karbondioksida dapat berupa padat, cair ataupun gas bergantung pada kondisinya. Karbondioksida berada pada fase padat pada temperature -109 °F(-78,5oC) dan tekanan atmosfir akan langsung menyublimasi tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Sedangkan pada tekanan dan temperatur di atas triple point dan di bawah temperatur 87,9 °F (31,1oC) maka karbondioksida cair dan gas akan berada pada kondisi kesetimbangan. Adsorpsi Adsorpsi (penyerapan) adalah suatu proses pemisahan dimana komponen dari suatu fase fluida berpindah ke permukaan zat padat yang menyerap (adsorben). Biasanya partikel-partikel kecil zat penyerap dilepaskan pada adsorpsi kimia yang merupakan ikatan kuat antara penyerap dan zat yang diserap sehingga tidak mungkin terjadi proses yang bolak-balik. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses adsorbs (Prawira, 2008); Agitation (Pengadukan) Tingkat adsorbsi dikontrol baik oleh difusi film maupun difusi pori, tergantung pada tingkat pengadukan pada sistem. Karakteristik Adsorban (Karbon Aktif) Ukuran partikel dan luas permukaan merupakan karakteristik penting karbon aktif sesuai dengan fungsinya sebagai adsorban. Ukuran partikel karbon mempengaruhi tingkat adsorbsi; tingkat adsorbsi naik dengan adanya penurunan ukuran partikel. Oleh karena itu adsorbsi menggunakan karbon PAC (Powdered Acivated Carbon) lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan karbon GAC (Granular Acivated Carbon). Kapasitas total adsorbsi karbon tergantung pada luas permukaannya. Ukuran partikel karbon tidak mempengaruhi luas permukaanya. Oleh sebab itu GAC atau PAC dengan berat yang sama memiliki kapasitas adsorbsi yang sama. Kelarutan Adsorbat Senyawa terlarut memiliki gaya tarik-menarik yang kuat terhadap pelarutnya sehingga lebih sulit diadsorbsi dibandingkan senyawa tidak larut. Ukuran Molekul Adsorbat Tingkat adsorbsi pada aliphatic, aldehyde, atau alkohol biasanya naik diikuti dengan kenaikan ukuran molekul. Hal ini dapat dijelaskan dengan kenyataan bahwa gaya tarik antara karbon dan molekul akan semakin besar ketika ukuran molekul semakin mendekati ukuran pori karbon. Tingkat adsorbsi tertinggi terjadi jika pori karbon cukup besar untuk dilewati oleh molekul. pH Asam organik lebih mudah teradsorbsi pada pH rendah, sedangkan adsorbsi basa organik efektif pada pH tinggi. Temperatur Tingkat adsorbsi naik diikuti dengan kenaikan temperatur dan turun diikuti dengan penurunan temperatur Adsorpsi Oleh Membran Zeolit Dalam keadaan normal maka ruang hampa dalam kristal zeolit terisi oleh molekul air bebas yang membentuk bulatan di sekitas kation. Bila kristal tersebut dipanaskan selama beberapa jam, biasanya pada temperatur 250-900 oC, maka kristal zeolit yang bersnagkutan berfungsi menyerap gas atau cairan. Daya serap (absorbansi) zeolit tergantung dari jumlah ruang hampa dan luas permukaan. Biasanya mineral zeolit mempunyai luas permukaan beberapa ratus meter persegi untuk setiap gram berat. Beberapa jenis mineral zeolit mampu menyerap gas sebanyak 30% dari beratnya dalam keadaan kering. Pengeringan zeolit biasanya dilakukan dalam ruang hampa dengan menggunakan gas atau udara kering nitrogen atau methana dengan maksud mengurangi tekanan uap ari terhadap zeolit itu sendiri ( Rakmatullah,dkk. 2008). Keuntungan lain dari penggunaan mineral zeolit sebagai bahan penyaring adalah pemilahan molekul zat yang terserap, disamping penyerapan berdasarkan ukuran garis tengah molekul ruang hampa. Apabila ada dua molekul atau lebih yang dapat melintas, tetapi karena adanya pengaruh kutub atau hubungan antara molekul zeolit itu sendiri dengan molekul zat yang diserap, maka hanya sebuah saja yang diloloskan, sedang yang lain ditahan atau ditolak. Molekul yang berkutub lebih atau tidak jenuh akan lebih diterima daripada yang tidak berkutub atau yang jenuh. Air dalam etanol dapat teradsorbsi karena gaya tarik dari permukaan membran zeolit lebih besar dari pada gaya tarik yang menahan air tersebut untuk tetap larut dalam etanol. Dengan memanfaatkan sifat fisik dan kimia zeolit tersebut yaitu sifat hidrofilik dan ukuran pori < 0.44 nm sehingga air dalam etanol dapat diserap secara sempurna dan pada akhirnya kemurniannya meningkat. Absorpsi tersebut merupakan fenomena permukaan yang terjadi pada saat molekul adsorbate tertarik dan menempel pada permukaan dari adsorbent. Gaya tarik tersebut disebabkan oleh gugus-gugus hidroksil yang berada di permukaan pori dari membran zeolit (Rakmatullah,dkk. 2008). Adsorpsi terjadi pada permukaan pori membran. Partikel zeolit memiliki tiga tipe pori, yaitu macropore dan micropore (masing-
  • 2. masing dengan ukuran >50nm dan <2nm). Di antara keduanya terdapat mesopore. Macropore merupakan jalan masuk ke dalam partikel menuju micropore. Macropore tidak berkontribusi terhadap besarnya luas permukaan membran zeolit. Sebaliknya, micropore adalah penyebab besarnya luas permukaan membran zeolit. Micropore tersebut sebagian besar terbentuk selama proses aktifasi. Pada micropore inilah sebagian besar peristiwa adsorpsi terjadi. Proses adsorpsi terjadi melalui tiga tahap, yaitu: 1. macro transport: pergerakan material organik melalui sistem macropore membran zeolit. 2. micro transport: pergerakan material organik melalui sistem mesopore dan micropore dari membran zeolit. 3. sorption: melekatnya material organik pada permukaan membran zeolit, yaitu di permukaan macropore, mesopore dan micropore. Read more at: http://ariswildan.blogspot.com/2012/10/adsorben-pengertian-adsorben-adsorben.html Di Mohon Buat Sobat Yang Mengcopy Paste Artikel Ini Tolong Di Cantumkan SumberNya Artikel Yaa!!.::. Thanks Bro !!!... Definisi Adsorbsi1.Adsorpsiadalahprosespenyerapan molekul (gasataucair) olehpermukaan(padatan). Definisi tersebutdigunakanuntukmenjelaskanterjadinyaakumulasi molekul-molekul gaspada permukaan padatan.Adsorpsi dapatterjadikarenainteraksi gayaelektrostatikatau vanderWaals antar molekul(physisorption/fisisorpsi)maupunolehadanya interaksi kimiawi antar molekul(chemisorption/kimisorpsi).Kimisorpsiataufisisorpsi biasadinyatakan oleh besarnyaenergiadsorpsi.Fisisorpsimemiliki energi adsorpsi sebesar5-10kJ/mol,lebih rendah dibandingkandengan kimisorpsi denganenergi adsorpsisebesar30-70 kJ/mol untuk molekul dan 100- 400 kJ/moluntukatom.Adsorpsi adalahperistiwakesetimbangankimia.Olehkarenanya, berkurangnyakadarzatyangteradsorpsi (adsorbat) olehmaterialpengadsorpsi (adsorben) terjadisecarakesetimbangan,sehinggasecarateoritis,tidakdapatterjadi penyerapan sempurnaadsorbatolehadsorben.Jikapadaprosesadsorpsi ditemukanfenomenareduksiadsorbat hingga100%, halitudimungkinkanolehsensitifitaspengukurankonsentrasi adsorbatsemata.Besarnya konsentrasiadsorbatolehprosesadsorpsitergantungpadamekanisme adsorpsi,konsentrasiawal adsorbat,temperatur, dosisadsorben,dll sehinggamembandingkankemampuansuatuadsorben dari besarnyareduksisetelahadsorpsi bisamenjadibias.Karenanya,untuk menguji kuat-lemahnya adsorpsi,yangdibutuhkanadalahbesaranenergi adsorpsi (Eads) yangdapatdiperolehdari evaluasi nilaikonstantaadsorpsi-desorpsi ( K) sebagai fungsitemperatur 2.Interaksi Adsorbatdan AdsorbenKekuataninteraksiadsorbatdenganadsorbendipengaruhi olehsifatdariadsorbat maupunadsorbennya.Gejalayangumumdipakai untukmeramalkankomponenmanayang diadsorpsilebihkuatadalahkepolaranadsorbendenganadsorbatnya.Apabilaadsorbennyabersifat polar,makakomponenyangbersifatpolarakanterikatlebihkuatdibandingkandengankomponenyang kurangpolar.Kekuataninteraksi jugadipengaruhiolehsifatkeras-lemahnyadariadsorbatmaupun adsorben.Sifatkerasuntukkationdihubungkandenganistilah polarizingpowercation,yaitu kemampuansuatukationuntukmempolarisasianiondalamsuatuikatan.Kation yangmempunyai polarizingpowercation besarcenderungbersifatkeras.Sifat polarizingpower cationyangbesardimiliki olehion-ionlogamdenganukuran(jari-jari)kecil danmuatanyang besar.Sebaliknyasifat polarizingpowercationyangrendah dimiliki olehion-ionlogamdenganukuran besarnamunmuatannyakecil, sehinggadiklasifikasikanionlemah.Sedangkanpengertiankerasuntuk aniondihubungkandenganistilahpolarisabilitasanionyaitu,kemampuansuatuanion untukmengalami polarisasi akibatmedanlistrikdari kation.Anionbersifatkerasadalahanionberukurankecil,muatan besardanelektronegativitastinggi,sebaliknyaanionlemahdimiliki olehaniondenganukuranbesar,