Sistem ini merancang akuisisi data suhu menggunakan sensor LM35 untuk mengubah suhu menjadi tegangan analog, kemudian tegangan tersebut diolah menggunakan rangkaian pengkondisi sinyal dan diubah menjadi sinyal digital menggunakan ADC 0804 untuk kemudian ditampilkan pada LCD. Rangkaian pengkondisi sinyal digunakan untuk menyesuaikan skala masukan ADC sehingga dapat mengukur suhu antara 25-100°C.
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Teks tersebut membahas tentang sensor dan transduser, termasuk definisi, persyaratan umum, jenis, dan klasifikasi sensor dan transduser. Sensor berfungsi untuk mendeteksi sinyal dari perubahan energi, sedangkan transduser mengubah sinyal tersebut menjadi sinyal listrik. Pemilihan sensor dan transduser yang tepat sangat penting untuk kinerja sistem otomatis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Pengaturan tegangan pada generator dilakukan dengan mengatur besarnya arus eksitasi yang diberikan pada kumparan medan, (2) Terjadinya perbedaan tegangan terminal generator dalam keadaan berbeban dengan tanpa beban dipengaruhi oleh faktor daya dan besar arus jangkar, (3) Ada tiga metode untuk menentukan pengaturan tegangan yaitu metode impedansi sinkron, metode amper lilit, dan
1. Bipolar Junction Transistor (BJT) bekerja dengan menyalurkan arus elektron dari emitter ke collector melalui base tipis. Arus collector (iC) berbanding lurus dengan arus emitter (iE) dan tidak dipengaruhi tegangan antara collector-base (vCB) selama vCB tetap negatif.
2. Model rangkaian pengganti BJT pada mode aktif menggambarkan emitter sebagai sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan antara base-emitter (vBE). Ar
Sistem Water Level Controll Dengan Metode PID Menggunakan Arduino UNODanskyAji
Dokumen ini merupaka B100-B600 dari sistem kendali water level menggunakan metode PID berbasis arduino uno dimana berisi tahapan tahapan dalam perancangan sistem kendali water level.
Ini merupakan project mandiri dari mata kuliah Sistem Kendali Digital Politeknik Negeri Bandung Jurusan T.Elektro Program Studi D4-T.Elektronika
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Teks tersebut membahas tentang sensor dan transduser, termasuk definisi, persyaratan umum, jenis, dan klasifikasi sensor dan transduser. Sensor berfungsi untuk mendeteksi sinyal dari perubahan energi, sedangkan transduser mengubah sinyal tersebut menjadi sinyal listrik. Pemilihan sensor dan transduser yang tepat sangat penting untuk kinerja sistem otomatis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Pengaturan tegangan pada generator dilakukan dengan mengatur besarnya arus eksitasi yang diberikan pada kumparan medan, (2) Terjadinya perbedaan tegangan terminal generator dalam keadaan berbeban dengan tanpa beban dipengaruhi oleh faktor daya dan besar arus jangkar, (3) Ada tiga metode untuk menentukan pengaturan tegangan yaitu metode impedansi sinkron, metode amper lilit, dan
1. Bipolar Junction Transistor (BJT) bekerja dengan menyalurkan arus elektron dari emitter ke collector melalui base tipis. Arus collector (iC) berbanding lurus dengan arus emitter (iE) dan tidak dipengaruhi tegangan antara collector-base (vCB) selama vCB tetap negatif.
2. Model rangkaian pengganti BJT pada mode aktif menggambarkan emitter sebagai sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan antara base-emitter (vBE). Ar
Sistem Water Level Controll Dengan Metode PID Menggunakan Arduino UNODanskyAji
Dokumen ini merupaka B100-B600 dari sistem kendali water level menggunakan metode PID berbasis arduino uno dimana berisi tahapan tahapan dalam perancangan sistem kendali water level.
Ini merupakan project mandiri dari mata kuliah Sistem Kendali Digital Politeknik Negeri Bandung Jurusan T.Elektro Program Studi D4-T.Elektronika
1. Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar sistem kontrol, meliputi konsep sistem terkendali, masalah kontrol, transformasi Laplace, model sistem dalam bentuk persamaan diferensial dan fungsi transfer, serta tanggapan sistem terhadap berbagai masukan seperti impulse dan step.
Menjelaskan tentang apa itu modulasi dan jenis-jenis modulasi.
Disini hanya berisi mengenai Ampitude Modulation(AM) saja, tidak ada Frequency Modulation (FM), Phase Modulation (PM), dan lain sebagainya.
Amplitude Modulation (AM) merupakan teknik modulasi gelombang pertama yang masih digunakan hingga saat ini.
Rangkaian AC adalah rangkaian listrik dimana besarnya arus dan tegangan berubah secara periodik sesuai dengan waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Rangkaian ini memiliki beberapa jenis beban seperti beban resistif, induktif, kapasitif dan campuran. Setiap jenis beban memiliki karakteristik yang berbeda terkait hubungan antara tegangan dan arus.
1. Model matematis sistem mewakili hubungan input dan output sistem melalui persamaan matematis. 2. Transfer function menjelaskan hubungan antara transformasi Laplace dari input dan output sistem. 3. Blok diagram dan signal flow graph digunakan untuk merepresentasikan model matematis sistem secara visual.
Praktikum proses sampling and hold bertujuan untuk menggambarkan proses sampling sinyal analog dan menjelaskan fungsi kapasitor hold. Proses sampling dilakukan dengan mencacah sinyal secara berkala sesuai syarat Nyquist. Kapasitor hold berfungsi menyimpan nilai sinyal ter-sample selama periode hold sebelum dilakukan kuantisasi. Rangkaian sampling and hold terdiri dari buffer amplifier, switch, kapasitor hold, dan output buffer yang bekerja secara berkala unt
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
Dokumen tersebut membahas tentang modulasi amplitudo dalam sistem telekomunikasi. Modulasi amplitudo adalah proses penumpangan sinyal informasi berupa gelombang sinus ke amplitudo gelombang sinus pembawa. Jenis-jenis modulasi amplitudo diantaranya adalah AM, DSB, SSB yang memanfaatkan variasi amplitudo gelombang pembawa untuk mengirimkan informasi.
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalanBeny Nugraha
1. Pensinyalan adalah proses pertukaran sinyal antar komponen jaringan telekomunikasi untuk membentuk, memelihara, dan memutuskan koneksi. 2. Ada dua jenis pensinyalan utama yaitu pensinyalan pelanggan-sentral dan pensinyalan antarsentral. 3. Pensinyalan diklasifikasikan berdasarkan fungsinya menjadi pensinyalan pengawasan, pendaftaran, dan audibel-visual.
Dokumen tersebut merangkum proses desain buck konverter dan buck-boost konverter untuk mengatur tegangan keluaran. Terdapat beberapa langkah penting dalam merancang kedua konverter tersebut seperti menentukan nilai duty cycle, induktansi, kapasitansi, arus puncak dan tegangan komponen."
Dokumen tersebut membahas tentang telekomunikasi dan sistem telekomunikasi. Terdiri dari pengertian telekomunikasi, bentuk komunikasi, komponen pembangun sistem telekomunikasi, dan prinsip kerja sistem telekomunikasi. Tujuan sistem telekomunikasi adalah menyampaikan informasi dari satu lokasi ke lokasi lain.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kendali dalam representasi state space. State space adalah model matematika yang menggunakan matriks untuk mewakili fungsi transfer suatu sistem kendali. State space terdiri dari variabel input, variabel state, dan variabel output. Dokumen tersebut juga membahas konsep kontrolabilitas dan observabilitas suatu sistem kendali dalam representasi state space.
Sinyal adalah fenomena yang muncul dari suatu lingkungan tertentu dan dapat dinyatakan secara kuantitatif, sementara sistem adalah jalinan berbagai bagian yang berinteraksi dengan sinyal masukan dan keluaran. Contoh aplikasi sinyal dan sistem adalah komputer, alat kesehatan, dan pendingin ruangan.
Dokumen tersebut menjelaskan struktur dan operasi fisik dari MOSFET jenis enhancement. MOSFET bekerja sebagai saklar atau penguat tergantung pada daerah kerjanya, yaitu daerah cutoff, trioda atau jenuh. Karakteristik arus drain tergantung pada tegangan gate dan drain, serta parameter proses seperti mobilitas muatan dan kapasitansi oksida.
ADC (Analog to Digital Converter) adalah sebuah sirkuit yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. IC ADC 0804 dapat mengkonversi masukan tegangan secara cepat dengan resolusi 8 bit. Karakteristik penting ADC meliputi waktu konversi, resolusi, ketidaklinieran, dan akurasi. ADC 0804 bekerja pada mode kontinu atau berjabat tangan untuk menghasilkan data digital sesuai dengan nilai masukan analog.
1. Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar sistem kontrol, meliputi konsep sistem terkendali, masalah kontrol, transformasi Laplace, model sistem dalam bentuk persamaan diferensial dan fungsi transfer, serta tanggapan sistem terhadap berbagai masukan seperti impulse dan step.
Menjelaskan tentang apa itu modulasi dan jenis-jenis modulasi.
Disini hanya berisi mengenai Ampitude Modulation(AM) saja, tidak ada Frequency Modulation (FM), Phase Modulation (PM), dan lain sebagainya.
Amplitude Modulation (AM) merupakan teknik modulasi gelombang pertama yang masih digunakan hingga saat ini.
Rangkaian AC adalah rangkaian listrik dimana besarnya arus dan tegangan berubah secara periodik sesuai dengan waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Rangkaian ini memiliki beberapa jenis beban seperti beban resistif, induktif, kapasitif dan campuran. Setiap jenis beban memiliki karakteristik yang berbeda terkait hubungan antara tegangan dan arus.
1. Model matematis sistem mewakili hubungan input dan output sistem melalui persamaan matematis. 2. Transfer function menjelaskan hubungan antara transformasi Laplace dari input dan output sistem. 3. Blok diagram dan signal flow graph digunakan untuk merepresentasikan model matematis sistem secara visual.
Praktikum proses sampling and hold bertujuan untuk menggambarkan proses sampling sinyal analog dan menjelaskan fungsi kapasitor hold. Proses sampling dilakukan dengan mencacah sinyal secara berkala sesuai syarat Nyquist. Kapasitor hold berfungsi menyimpan nilai sinyal ter-sample selama periode hold sebelum dilakukan kuantisasi. Rangkaian sampling and hold terdiri dari buffer amplifier, switch, kapasitor hold, dan output buffer yang bekerja secara berkala unt
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
Dokumen tersebut membahas tentang modulasi amplitudo dalam sistem telekomunikasi. Modulasi amplitudo adalah proses penumpangan sinyal informasi berupa gelombang sinus ke amplitudo gelombang sinus pembawa. Jenis-jenis modulasi amplitudo diantaranya adalah AM, DSB, SSB yang memanfaatkan variasi amplitudo gelombang pembawa untuk mengirimkan informasi.
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalanBeny Nugraha
1. Pensinyalan adalah proses pertukaran sinyal antar komponen jaringan telekomunikasi untuk membentuk, memelihara, dan memutuskan koneksi. 2. Ada dua jenis pensinyalan utama yaitu pensinyalan pelanggan-sentral dan pensinyalan antarsentral. 3. Pensinyalan diklasifikasikan berdasarkan fungsinya menjadi pensinyalan pengawasan, pendaftaran, dan audibel-visual.
Dokumen tersebut merangkum proses desain buck konverter dan buck-boost konverter untuk mengatur tegangan keluaran. Terdapat beberapa langkah penting dalam merancang kedua konverter tersebut seperti menentukan nilai duty cycle, induktansi, kapasitansi, arus puncak dan tegangan komponen."
Dokumen tersebut membahas tentang telekomunikasi dan sistem telekomunikasi. Terdiri dari pengertian telekomunikasi, bentuk komunikasi, komponen pembangun sistem telekomunikasi, dan prinsip kerja sistem telekomunikasi. Tujuan sistem telekomunikasi adalah menyampaikan informasi dari satu lokasi ke lokasi lain.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kendali dalam representasi state space. State space adalah model matematika yang menggunakan matriks untuk mewakili fungsi transfer suatu sistem kendali. State space terdiri dari variabel input, variabel state, dan variabel output. Dokumen tersebut juga membahas konsep kontrolabilitas dan observabilitas suatu sistem kendali dalam representasi state space.
Sinyal adalah fenomena yang muncul dari suatu lingkungan tertentu dan dapat dinyatakan secara kuantitatif, sementara sistem adalah jalinan berbagai bagian yang berinteraksi dengan sinyal masukan dan keluaran. Contoh aplikasi sinyal dan sistem adalah komputer, alat kesehatan, dan pendingin ruangan.
Dokumen tersebut menjelaskan struktur dan operasi fisik dari MOSFET jenis enhancement. MOSFET bekerja sebagai saklar atau penguat tergantung pada daerah kerjanya, yaitu daerah cutoff, trioda atau jenuh. Karakteristik arus drain tergantung pada tegangan gate dan drain, serta parameter proses seperti mobilitas muatan dan kapasitansi oksida.
ADC (Analog to Digital Converter) adalah sebuah sirkuit yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. IC ADC 0804 dapat mengkonversi masukan tegangan secara cepat dengan resolusi 8 bit. Karakteristik penting ADC meliputi waktu konversi, resolusi, ketidaklinieran, dan akurasi. ADC 0804 bekerja pada mode kontinu atau berjabat tangan untuk menghasilkan data digital sesuai dengan nilai masukan analog.
Makalah tentang apa itu ADC (Analog to Digital Converter), berisi pengertian, cara kerja adc. cocok untuk orang yang mempelajari mikrokontroler yang berbasis AVR.
Dokumen tersebut membahas tentang converter analog ke digital (ADC) 0804 dan 0809. Secara ringkas, dibahas teori operasi ADC secara umum dan kedua jenis ADC tersebut, serta langkah-langkah percobaan menggunakan kedua ADC untuk mengkonversi sinyal analog menjadi digital.
Dokumen tersebut membahas tentang Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC). Secara singkat, ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, sedangkan DAC digunakan untuk mengubah sinyal digital menjadi analog. Dokumen ini juga menjelaskan proses sampling, quantization, dan encoding yang terjadi pada ADC, serta berbagai konfigurasi ADC pada mikrokontroler.
1. Percobaan ini bertujuan untuk mengukur nilai biner dan hexa-desimal dari rangkaian analog to digital converter ADC0804 dengan mengubah berbagai tegangan masukan menjadi kode keluaran digital.
2. Hasil pengukuran dicatat dalam tabel yang menunjukkan hubungan antara tegangan masukan analog dan nilai biner serta hexa-desimal yang dihasilkan.
3. Percobaan ini melibatkan pengaturan tegangan referensi dan masukan serta pengam
Praktikum ini bertujuan untuk membandingkan hasil pengukuran analog digital converter (ADC) menggunakan multimeter analog dan digital dengan variasi arus masukan 0-5 Volt. Hasilnya menunjukkan bahwa multimeter analog lebih akurat dibandingkan multimeter digital.
Dokumen tersebut berisi jawaban mahasiswa terkait konsep dan penggunaan komponen mikroprosesor seperti ADC, DAC, register TMOD, DPTR, teknik penundaan seperti NOP, decrement register, timer, penjelasan mode timer dan kode untuk membuat penundaan waktu tertentu menggunakan timer.
Membuat voltmeter digital menggunakan icl7107 plz dengan tampilan 7 segment b...Muhammad Kennedy Ginting
Membuat Voltmeter Digital Menggunakan ICL7107PLZ Dengan Tampilan 7 Segment by Muhammad Kennedy, bertujuan untuk mengetahui fungsi dari icl7107cpl yang digunakan untuk adc (analog to digital converter). Untuk lebih lanjut hub : +62-857-6140-9006
CONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNOSusanti Arianto
This project about instrumentation system to control speed fan using LM35 Based on Arduino Uno. This project made with my partner on Refrigeration and Air Conditioning Engineering at Politeknik Negeri Bandung.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sinyal analog dan digital. Sinyal analog adalah sinyal kontinu yang mengubah karakteristik gelombang, sedangkan sinyal digital hanya memiliki nilai 0 dan 1. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja Analog to Digital Converter (ADC) yang berfungsi mengubah sinyal analog menjadi digital melalui proses sampling, quantization, dan encoding.
Praktikum ini melibatkan desain sistem kontrol laju motor DC secara terbuka. Mahasiswa membuat beberapa rangkaian untuk mengatur arah motor, membangkitkan sinyal gigi gergaji, mengkondisikan sinyal, dan mengkonversikannya menjadi sinyal PWM untuk mengontrol laju motor. Hasilnya menunjukkan rangkaian berfungsi sesuai harapan.
Dokumen tersebut membahas tentang elektrofisiologi dasar dan pembacaan ECG secara sistematis. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah tentang penempatan lead, mekanisme pembentukan gelombang ECG, cara menentukan aksis QRS, dan berbagai jenis irama dan aritmia jantung seperti blok AV, takikardia ventrikel, dan fibrilasi ventrikel.
1. ADC (Analog to Digital Converter)
Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah
piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal
analog menjadi sinyal - sinyal digital. Sebagai contoh
IC ADC 0804, dapat memenuhi kebutuhan dari
rangkaian yang akan dibuat. IC jenis ini bekerja secara
cermat dengan menambahkan sedikit komponen
sesuai dengan spesifikasi yang harus diberikan dan
dapat mengkonversikan secara cepat suatu masukan
tegangan. Hal-hal yang juga perlu diperhatikan dalam
penggunaan ADC ini adalah tegangan maksimum
yang dapat dikonversikan oleh ADC dari rangkaian
pengkondisi sinyal, resolusi, pewaktu eksternal ADC,
tipe keluaran, ketepatan dan waktu konversinya.
2. • Beberapa karakteristik penting ADC :
1. Waktu konversi
2. Resolusi
3. Ketidaklinieran
4. Akurasi
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang
nilainya proposional. Jenis ADC yang biasa
digunakan dalam perancangan adalah jenis
successive approximation convertion atau
pendekatan bertingkat yang memiliki waktu
konversi jauh lebih singkat dan tidak tergantung
pada nilai masukan analognya atau sinyal yang
akan diubah
3. • Dalam Gambar 1. memperlihatkan diagram blok ADC
tersebut.
Gambar 1. Diagram Blok ADC
4. • Secara singkat prinsip kerja dari konverter A/D adalah
semua bit-bit diset kemudian diuji, dan bilamana perlu
sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Dengan
rangkaian yang paling cepat, konversi akan
diselesaikan sesudah 8 clock, dan keluaran D/A
merupakan nilai analog yang ekivalen dengan nilai
register SAR.
Apabila konversi telah dilaksanakan, rangkaian
kembali mengirim sinyal selesai konversi yang
berlogika rendah. Sisi turun sinyal ini akan
menghasilkan data digital yang ekivalen ke dalam
register buffer. Dengan demikian, keluaran digital
akan tetap tersimpan sekalipun akan di mulai siklus
konversi yang baru.
5. • IC ADC 0804 mempunyai dua masukan
analog, Vin (+) dan Vin (-), sehingga dapat
menerima masukan diferensial. Masukan
analog sebenarnya (Vin) sama dengan selisih
antara tegangan-tegangan yang dihubungkan
dengan ke dua pin masukan yaitu Vin= Vin (+)
– Vin (-). Kalau masukan analog berupa
tegangan tunggal, tegangan ini harus
dihubungkan dengan Vin (+), sedangkan Vin (-)
digroundkan. Untuk operasi normal, ADC 0804
menggunakan Vcc = +5 Volt sebagai tegangan
referensi. Dalam hal ini jangkauan masukan
analog mulai dari 0 Volt sampai 5 Volt (skala
penuh), karena IC ini adalah SAC 8-bit,
resolusinya akan sama dengan
6. (n menyatakan jumlah bit keluaran biner IC analog to digital converter)
IC ADC 0804 memiliki generator clock intenal yang harus
diaktifkan dengan menghubungkan sebuah resistor eksternal (R) antara
pin CLK OUT dan CLK IN serta sebuah kapasitor eksternal (C) antara
CLK IN dan ground digital. Frekuensi clock yang diperoleh di pin CLK
OUT sama dengan :
7. • Untuk sinyal clock ini dapat juga digunakan sinyal
eksternal yang dihubungkan ke pin CLK IN. ADC 0804
memilik 8 keluaran digital sehingga dapat langsung
dihubungkan dengan saluran data mikrokomputer.
Masukan (chip select, aktif rendah) digunakan untuk
mengaktifkan ADC 0804. Jika berlogika tinggi, ADC
0804 tidak aktif (disable) dan semua keluaranberada
dalam keadaan impedansi tinggi.
• Masukan (write atau start convertion) digunakan untuk
memulai proses konversi. Untuk itu harus diberi pulsa
logika 0. Sedangkan keluaran (interrupt atau end of
convertion) menyatakan akhir konversi. Pada saat
dimulai konversi, akan berubah ke logika 1. Di akhir
konversi akan kembali ke logika 0.
8. • Mode Operasi ADC0804
1. Mode Operasi Kontinyu (free running)
Agar ADC0804 dapat dioperasikan pada mode
operasi kontinyu (proses membaca terus menerus dan
tanpa proses operasi jabat tangan), maka penyemat
CS dan RD ditanahkan, sedangkan penyemat WR
dan INTR tidak dihubungkan kemanapun. Prinsip
kerja operasi kontinyu ini yaitu ADC akan memulai
konversi ketika INTR kembali tidak aktif (logika ‘1’).
Setelah proses konversi selesai, INTR akan aktif
(logika ‘0’). Untuk memulai konversi pertama kali WR
harus ditanahkan terlebih dahulu, hal ini digunakan
untuk mereset SAR. Namun pada konversi berikutnya
untuk mereset SAR dapat menggunakan sinyal INTR
saat aktif (logika ‘0’) dan mulai konversi saat tidak aktif
(logika ‘1’).
9. • Ketika selesai konversi data hasil
konversi akan dikeluarkan secara
langsung dari buffer untuk dibaca
karena RD ditanahkan. Saat sinyal
INTR aktif, sinyal ini digunakan untuk
me-reset SAR. Saat INTR kembali
tidak aktif (logika ‘1’) proses konversi
dimulai kembali.
13. Untuk membuat mode kerja ADC 0804 menjadi
free running, maka harus diketahui bagaimana
urutan pemberian nilai pada -RD dan -WR
serta perubahan nilai pada –INTR, seperti
ditunjukkan pada Tabel 1.
14. • Mode kerja free running ADC diperoleh jika -RD dan
-CS dihubungkan ke ground agar selalu mendapat
logika 0 sehingga ADC akan selalu aktif dan siap
memberikan data. Pin -WR dan -INTR dijadikan satu
karena perubahan logika -ITNR sama dengan
perubahan logika pada -WR, sehingga pemberian
logika pada -WR dilakukan secara otomatis oleh
keluaran -INTR.
• Nilai tegangan masukan (Vx) dari sebuah adc secara
umum dapat dirumuskan sebagai berikut :
15. dimana: Vx = tegangan masukan
Vref= tegangan referensi
Sedangkan resolusi dari sebuah adc secara
umum dapat dirumuskan sebagai berikut:
dimana:
16. • 2. Mode Operasi Hand-Shaking
ADC0804 dioperasikan pada mode hand
shaking . Agar ADC dapat bekerja, CS harus berlogika
‘0’. Ketika WR berlogika ‘0’, register SAR akan direset,
sedangkan ketika sinyal WR kembali ‘1’, maka proses
konversi segera dimulai. Selama konversi sedang
berlangsung, sinyal INTR akan tidak aktif (berlogika
‘1’), sedangkan saat konversi selesai ditandai dengan
aktifnya sinyal INTR (logika ‘0’).
Setelah proses konversi selesai data hasil
konversi tetap tertahan pada buffer ADC. Data hasil
konversi tersebut akan dikeluarkan dengan mengirim
sinyal RD berlogika ‘0’. Setelah adanya sinyal sinyal
RD ini, maka sinyal INTR kembali tidak aktif.
17. Contoh kasus:
Perancangan sistem akuisisi data
suhu
Sistem akuisisi data suhu menjadi satu hal yang
sangat penting dalam kegiatan perindustrian,
karena merupakan sebagian kecil dari sebuah
proses kontrol. Berkenaan dengan pentingnya
sistem, maka dilakukan perancangan sistem
akusisi data suhu yang mampu melakukan
kegiatan monitoring suhu suatu plant/proses.
Data yang akan diukur merupakan sebuah
besaran fisis temperature sehingga untuk dapat
diolah dan ditampilkan dalam bentuk sistem
elektris digunakan sensor suhu LM35 yang
mampu mengkonversi besaran tersebut dengan
kenaikan 10mV/ºC.
18. Untuk dapat merancang sistem maka pertama
kali dilakukan proses mengubah suhu menjadi
tegangan analog menggunakan sensor suhu
LM35. Setelah melalui proses pengkondisian
sinyal dengan cara dikuatkan, tegangan analog
diubah menjadi data digital menggunakan ADC
0804.
Data digital yang diperoleh kemudian dapat
ditampilkan dan diolah oleh sebuah
Mikrokontroller dan didapatkan suatu informasi
mengenai suhu plant dengan satuan ºC pada
sebuah LCD.
19. Solusi
Dalam menyelesaikan kasus ini perlu
adanya asumsi berikut :
• Range akuisisi data adalah 25ºC
sampai dengan 100ºC.
• Konfigurasi ADC diatur secara free
running.
• Perancangan hanya sampai pada sisi
ADC saja
21. • Sensor Suhu ( LM35 )
• Sensor suhu LM35 berfungsi untuk mengubah
besaran fisis yang berupa suhu menjadi besaran
elektris tegangan. Sensor ini memiliki parameter
bahwa setiap kenaikan 1ºC tegangan
keluarannya naik sebesar 10mV dengan batas
maksimal keluaran sensor adalah 1,5 V pada
suhu 150°C.
• Pada perancangan kita tentukan keluaran adc
mencapai full scale pada saat suhu 100°C,
sehingga saat suhu 100°C tegangan keluaran
transduser (10mV/°C x 100°C) = 1V.
• Dari pengukuran secara langsung saat suhu
ruang, keluaran LM35 adalah 0.3V (300mV ).
Tegangan ini diolah dengan menggunakan
rangkaian pengkondisi sinyal agar sesuai
dengan tahapan masukan ADC.
23. • Pengkondisi Sinyal
• Pengkondisi sinyal berfungsi untuk menguatkan
tegangan keluaran sensor suhu LM35 agar
mampu diproses pada peralatan selanjutnya
dalam hal ini oleh ADC 0804.
• Diinginkan bahwa pengukuran suhu dapat
dilakukan pada range 25°C - 100°C, sedangkan
saat suhu kamar LM35 sudah mengeluarkan
tegangan sebesar 0,3V, sehingga untuk dapat
mengatur agar masukan ADC sebesar 0V pada
suhu ruang, ditambahkan sebuah penguat
differensial dengan konfigurasi sebagai berikut :
24.
25. • Keluaran penguat differensial dikuatkan
lagi dengan rangkaian penguat non
inverting dengan konfigurasi seperti pada
gambar 6. Dengan Vin = 1V pada 100°C
dan Vout yang diinginkan sebesar 5V (Vx)
maka dapat dihitung nilai tahanan untuk
penguat non-inverting sebagai berikut :
• Jika Ri = 1K maka, Rf = 4K dalam aplikasi
digunakan potensiometer 50K untuk Rf