SlideShare a Scribd company logo
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
Skripsi, Juli 2016
NIDIA FERIYANI, No. BP. 1210332023
KERUGIAN EKONOMI MASALAH KESEHATAN AKIBAT GIGITAN HEWAN
PENULAR RABIES PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN SIJUNJUNG
TAHUN 2015
xi + 64 halaman, 15 tabel, 5 gambar, 12 lampiran
ABSTRAK
Tujuan Penelitian
Sumatera Barat merupakan provinsi yang memiliki tradisi unik yaitu tradisi berburu babi.
Sehingga memiliki kasus gigitan hewan penular rabies nomor empat tertinggi di Indonesia
pada tahun 2014. Kabupaten Sijunjung merupakan daerah yang memiliki kasus gigitan
hewan penular rabies tertinggi se-Sumatera Barat pada tahun 2014. Jumlah kasus gigitan
hewan pada tahun 2015 berjumlah 375 kasus dengan 1 orang meninggal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kerugian ekonomi akibat gigitan hewan penular rabies di
Kabupaten Sijunjung tahun 2015.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan pendekatan deskriptif crossectional.
Populasi adalah masyarakat yang pernah mendapat gigitan hewan penular rabies pada
tahun 2015 di Kabupaten Sijunjung. Sampel berjumlah 85 orang dengan menggunakan
teknik proportional random sampling.
Hasil
Analisis univariat didapatkan kerugian ekonomi rumah tangga pada penderita diberi VAR
Rp 559.890, sementara pada penderita tidak diberi VAR Rp 64.375. Jika dikalikan dengan
jumlah kasus gigitan pada tahun 2015, maka kerugian ekonomi akibat gigitan HPR di Kab.
Sijunjung Rp 140.091.330. Biaya pengobatan yang dikeluarkan para penderita gigitan
hewan penular rabies yaitu Rp 23.125.000 (72,9%). Biaya transportasi yang dikeluarkan
oleh para penderita gigitan hewan penular rabies selama pengobatan yaitu Rp 2.474.500
(7,8%). Biaya konsumsi yang dikeluarkan oleh para penderita yaitu Rp 1.337.000 (4,2%).
Total kehilangan pendapatan yang dialami oleh para penderita dan keluarga yang
menemani Rp 4.797.714 (15,1%).
Kesimpulan
Rata-rata masyarakat yang mendapat gigitan hewan penular rabies adalah masyarakat
dengan golongan ekonomi menengah kebawah. Disarankan kepada pemerintah untuk lebih
memperhatikan ketersediaan VAR agar tidak terjadi kelangkaan.
Daftar Pustaka : 42 (1998-2015)
Kata Kunci : Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR), Kerugian Ekonomi, VAR
FACULTY OF PUBLIC HEALTH
ANDALAS UNIVERSITY
Undergraduate Thesis, July 2016
NIDIA FERIYANI, No. BP. 1210332023
THE HEALTH ECONOMIC LOSSES CAUSED BY TRANSMITTED RABIES ANIMAL
BITES TO THE SOCIETY IN SIJUNJUNG 2015
xi + 64 pages, 15 tables, 5 pictures, 12 appendixes
ABSTRACT
Objective
West Sumatera is an area that has a unqiue tradition, that is the tradition of hunting pigs. So West
Sumatera is the fourth highest cases of transmitted rabies animal bites in Indonesia on 2014.
Sijunjung was the district with the highest rate of transmitted rabies animal bites in West
Sumatera on 2014. The number of rabies bite cases in 2015 were 375 cases and 1 died. The
purpose of this study is to determine the amount of economic losses which caused by transmitted
rabies animal bites in Sijunjung on 2015.
Method
This study uses an observational method with descriptive crossectional approach. The
populations in this study are the people who had been get a transmitted rabies animal bites in
Sijunjung on 2015. The number of samples in this study is 85 with the informan quotation was
done by proportional random sampling technique.
Result
Based on univariat analysis, the number of domestic economic loss for the patients that got VAR
is Rp 559.890, while the patients that did not get VAR is Rp 64.375. If it was multiplied by the
number of bites cases in 2015, then the economic loss which caused by transmitted rabies animal
bites in Sijunjung would be Rp 140.091.330. The medical expenses for the patients of
transmitted rabies animal bites is Rp 23.125.000 (72.9%). Transportation charges that need to be
paid by the patients of transmitted rabies animal bites during medication is Rp 2.474.500 (7.8%).
The consumption costs that need to be paid by the patients is Rp 1.337.000 (4.2%). The total of
income losses that the patients and their relatives suffers is Rp 4.797.714 (15.1%).
Conclusion
The average of people that got bitten by a transmitted rabies animal are the people in the middle
economic group or lower. Therefore, it is suggested to the government to give more attention
towards the availability of VAR so the scarcity of it will not happen.
References : 42 (1998-2015)
Keywords : Transmitted rabies animal bites (GHPR), Economic Losses, VAR

More Related Content

Similar to Abstrak Kerugian Ekonomi Masalah Kesehatan Akibat Gigitan Hewan Penular Rabies Pada Masyarakat di Kabupaten Sijunjung Tahun 2015

One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - PPR USAID, Jakarta, 27 Ag...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - PPR USAID, Jakarta, 27 Ag...One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - PPR USAID, Jakarta, 27 Ag...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - PPR USAID, Jakarta, 27 Ag...
Tata Naipospos
 
Jurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria RamadaniJurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria Ramadani
sapakademik
 
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdfDRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
Nusdianto Triakoso
 
Buletin Surveilans & Imunisasi Edisi I Maret 2020
Buletin Surveilans & Imunisasi  Edisi I Maret 2020Buletin Surveilans & Imunisasi  Edisi I Maret 2020
Buletin Surveilans & Imunisasi Edisi I Maret 2020
Ditjen P2P Kemenkes
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Flu Burung
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Flu BurungPharmaceutical Care Untuk Penyakit Flu Burung
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Flu Burung
Sainal Edi Kamal
 
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Ditjen P2P Kemenkes
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Tata Naipospos
 
Bab i
Bab iBab i
Jurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omskJurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omsk
nrukmana rukmana
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
Panca Titis
 
2397-4105-1-SM.pdf
2397-4105-1-SM.pdf2397-4105-1-SM.pdf
2397-4105-1-SM.pdf
muhammadimron53
 
3661 6909-1-sm
3661 6909-1-sm3661 6909-1-sm
3661 6909-1-sm
Rachmad Jnr
 
Bab i
Bab iBab i
Jurnal faktor risiko diare pada klinik sanitasi
Jurnal faktor risiko diare pada klinik sanitasiJurnal faktor risiko diare pada klinik sanitasi
Jurnal faktor risiko diare pada klinik sanitasi
nrukmana rukmana
 
Buku juknis pmdt 2013
Buku juknis pmdt 2013Buku juknis pmdt 2013
Buku juknis pmdt 2013
suhodosuhodo
 
Jurnal pengetahuan masker
Jurnal pengetahuan maskerJurnal pengetahuan masker
Jurnal pengetahuan masker
nrukmana rukmana
 
PPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptx
PPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptxPPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptx
PPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptx
DindaRahmaHadiputri
 
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...
Tata Naipospos
 
Jurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balita
Jurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balitaJurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balita
Jurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balita
nrukmana rukmana
 
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Tata Naipospos
 

Similar to Abstrak Kerugian Ekonomi Masalah Kesehatan Akibat Gigitan Hewan Penular Rabies Pada Masyarakat di Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 (20)

One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - PPR USAID, Jakarta, 27 Ag...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - PPR USAID, Jakarta, 27 Ag...One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - PPR USAID, Jakarta, 27 Ag...
One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - PPR USAID, Jakarta, 27 Ag...
 
Jurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria RamadaniJurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria Ramadani
 
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdfDRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
 
Buletin Surveilans & Imunisasi Edisi I Maret 2020
Buletin Surveilans & Imunisasi  Edisi I Maret 2020Buletin Surveilans & Imunisasi  Edisi I Maret 2020
Buletin Surveilans & Imunisasi Edisi I Maret 2020
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Flu Burung
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Flu BurungPharmaceutical Care Untuk Penyakit Flu Burung
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Flu Burung
 
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Jurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omskJurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omsk
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
 
2397-4105-1-SM.pdf
2397-4105-1-SM.pdf2397-4105-1-SM.pdf
2397-4105-1-SM.pdf
 
3661 6909-1-sm
3661 6909-1-sm3661 6909-1-sm
3661 6909-1-sm
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Jurnal faktor risiko diare pada klinik sanitasi
Jurnal faktor risiko diare pada klinik sanitasiJurnal faktor risiko diare pada klinik sanitasi
Jurnal faktor risiko diare pada klinik sanitasi
 
Buku juknis pmdt 2013
Buku juknis pmdt 2013Buku juknis pmdt 2013
Buku juknis pmdt 2013
 
Jurnal pengetahuan masker
Jurnal pengetahuan maskerJurnal pengetahuan masker
Jurnal pengetahuan masker
 
PPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptx
PPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptxPPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptx
PPT Situasi Pengendalian Rabies Nasional - pdhi 9Sep23.pptx
 
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 2) - Ditjen PKH, Bogo...
 
Jurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balita
Jurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balitaJurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balita
Jurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balita
 
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
 

Recently uploaded

v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 

Recently uploaded (20)

v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 

Abstrak Kerugian Ekonomi Masalah Kesehatan Akibat Gigitan Hewan Penular Rabies Pada Masyarakat di Kabupaten Sijunjung Tahun 2015

  • 1. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS Skripsi, Juli 2016 NIDIA FERIYANI, No. BP. 1210332023 KERUGIAN EKONOMI MASALAH KESEHATAN AKIBAT GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2015 xi + 64 halaman, 15 tabel, 5 gambar, 12 lampiran ABSTRAK Tujuan Penelitian Sumatera Barat merupakan provinsi yang memiliki tradisi unik yaitu tradisi berburu babi. Sehingga memiliki kasus gigitan hewan penular rabies nomor empat tertinggi di Indonesia pada tahun 2014. Kabupaten Sijunjung merupakan daerah yang memiliki kasus gigitan hewan penular rabies tertinggi se-Sumatera Barat pada tahun 2014. Jumlah kasus gigitan hewan pada tahun 2015 berjumlah 375 kasus dengan 1 orang meninggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerugian ekonomi akibat gigitan hewan penular rabies di Kabupaten Sijunjung tahun 2015. Metode Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan pendekatan deskriptif crossectional. Populasi adalah masyarakat yang pernah mendapat gigitan hewan penular rabies pada tahun 2015 di Kabupaten Sijunjung. Sampel berjumlah 85 orang dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Hasil Analisis univariat didapatkan kerugian ekonomi rumah tangga pada penderita diberi VAR Rp 559.890, sementara pada penderita tidak diberi VAR Rp 64.375. Jika dikalikan dengan jumlah kasus gigitan pada tahun 2015, maka kerugian ekonomi akibat gigitan HPR di Kab. Sijunjung Rp 140.091.330. Biaya pengobatan yang dikeluarkan para penderita gigitan hewan penular rabies yaitu Rp 23.125.000 (72,9%). Biaya transportasi yang dikeluarkan oleh para penderita gigitan hewan penular rabies selama pengobatan yaitu Rp 2.474.500 (7,8%). Biaya konsumsi yang dikeluarkan oleh para penderita yaitu Rp 1.337.000 (4,2%). Total kehilangan pendapatan yang dialami oleh para penderita dan keluarga yang menemani Rp 4.797.714 (15,1%). Kesimpulan Rata-rata masyarakat yang mendapat gigitan hewan penular rabies adalah masyarakat dengan golongan ekonomi menengah kebawah. Disarankan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan ketersediaan VAR agar tidak terjadi kelangkaan. Daftar Pustaka : 42 (1998-2015) Kata Kunci : Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR), Kerugian Ekonomi, VAR
  • 2. FACULTY OF PUBLIC HEALTH ANDALAS UNIVERSITY Undergraduate Thesis, July 2016 NIDIA FERIYANI, No. BP. 1210332023 THE HEALTH ECONOMIC LOSSES CAUSED BY TRANSMITTED RABIES ANIMAL BITES TO THE SOCIETY IN SIJUNJUNG 2015 xi + 64 pages, 15 tables, 5 pictures, 12 appendixes ABSTRACT Objective West Sumatera is an area that has a unqiue tradition, that is the tradition of hunting pigs. So West Sumatera is the fourth highest cases of transmitted rabies animal bites in Indonesia on 2014. Sijunjung was the district with the highest rate of transmitted rabies animal bites in West Sumatera on 2014. The number of rabies bite cases in 2015 were 375 cases and 1 died. The purpose of this study is to determine the amount of economic losses which caused by transmitted rabies animal bites in Sijunjung on 2015. Method This study uses an observational method with descriptive crossectional approach. The populations in this study are the people who had been get a transmitted rabies animal bites in Sijunjung on 2015. The number of samples in this study is 85 with the informan quotation was done by proportional random sampling technique. Result Based on univariat analysis, the number of domestic economic loss for the patients that got VAR is Rp 559.890, while the patients that did not get VAR is Rp 64.375. If it was multiplied by the number of bites cases in 2015, then the economic loss which caused by transmitted rabies animal bites in Sijunjung would be Rp 140.091.330. The medical expenses for the patients of transmitted rabies animal bites is Rp 23.125.000 (72.9%). Transportation charges that need to be paid by the patients of transmitted rabies animal bites during medication is Rp 2.474.500 (7.8%). The consumption costs that need to be paid by the patients is Rp 1.337.000 (4.2%). The total of income losses that the patients and their relatives suffers is Rp 4.797.714 (15.1%). Conclusion The average of people that got bitten by a transmitted rabies animal are the people in the middle economic group or lower. Therefore, it is suggested to the government to give more attention towards the availability of VAR so the scarcity of it will not happen. References : 42 (1998-2015) Keywords : Transmitted rabies animal bites (GHPR), Economic Losses, VAR