JURNAL KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, KINERJA GURU DAN MUTU SE...AsniyatiHanifahTugas
Masalahnya, masih banyak sekolah yang berkualitas rendah. Hal ini terjadi
karena masih adanya kepala sekolah yang hanya menjadi alat kepala dinas, serta
rendahnya kinerja guru yang tercermin dari kompetensi dan output yang
dimilikinya. Temuan
penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah
dapat memiliki dampak yang signifikan, karena kepala sekolah lebih terlibat dalam
memberikan arahan kepada warganya dan secara agresif mencari informasi
terbaru. Guru di sekolah juga harus mau meningkatkan kinerjanya untuk
meningkatkan kinerja guru, oleh karena itu guru dan staf TU harus lebih
beradaptasi dengan sistem sekolah agar dapat terus maju.
JURNAL KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, KINERJA GURU DAN MUTU SE...AsniyatiHanifahTugas
Masalahnya, masih banyak sekolah yang berkualitas rendah. Hal ini terjadi
karena masih adanya kepala sekolah yang hanya menjadi alat kepala dinas, serta
rendahnya kinerja guru yang tercermin dari kompetensi dan output yang
dimilikinya. Temuan
penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah
dapat memiliki dampak yang signifikan, karena kepala sekolah lebih terlibat dalam
memberikan arahan kepada warganya dan secara agresif mencari informasi
terbaru. Guru di sekolah juga harus mau meningkatkan kinerjanya untuk
meningkatkan kinerja guru, oleh karena itu guru dan staf TU harus lebih
beradaptasi dengan sistem sekolah agar dapat terus maju.
PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KO...Angga Debby Frayudha
Penelitian ini bertujuan menentukan koefisien pengaruh supervisi kunjungan kelas dan iklim organisasi melalui motivasi kerja terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang diolah dengan metode statistik. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive random sampling. Analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) supervisi kunjungan kelas berpengaruh secara langsung terhadap kompetensi pedagogik dengan nilai signifikan 0,003, (2) iklim organisasi tidak berpengaruh secara langsung terhadap kompetensi pedagogik guru dengan nilai signifikan 0,722 lebih besar dari taraf signifikan 0,05, (3) supervisi kunjungan kelas berpengaruh terhadap motivasi kerja guru dengan nilai signifikan 0,000, (4) iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja guru dengan nilai signifikan -0,093 lebih besar dari taraf signifikan 0,05, (5) motivasi kerja berpengaruh terhadap kompetensi pedagogik dengan nilai signifikan 0,006, (6) supervisi kunjungan kelas secara tidak langsung berpengaruh terhadap kompetensi pedagogik melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening dengan nilai 0,118 < 0,372, dan (7) iklim organisasi tidak berpengaruh secara tidak langsung terhadap kompetensi pedagogik melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening dengan nilai 0,42 > -0,513
PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KO...Angga Debby Frayudha
Penelitian ini bertujuan menentukan koefisien pengaruh supervisi kunjungan kelas dan iklim organisasi melalui motivasi kerja terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang diolah dengan metode statistik. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive random sampling. Analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) supervisi kunjungan kelas berpengaruh secara langsung terhadap kompetensi pedagogik dengan nilai signifikan 0,003, (2) iklim organisasi tidak berpengaruh secara langsung terhadap kompetensi pedagogik guru dengan nilai signifikan 0,722 lebih besar dari taraf signifikan 0,05, (3) supervisi kunjungan kelas berpengaruh terhadap motivasi kerja guru dengan nilai signifikan 0,000, (4) iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja guru dengan nilai signifikan -0,093 lebih besar dari taraf signifikan 0,05, (5) motivasi kerja berpengaruh terhadap kompetensi pedagogik dengan nilai signifikan 0,006, (6) supervisi kunjungan kelas secara tidak langsung berpengaruh terhadap kompetensi pedagogik melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening dengan nilai 0,118 < 0,372, dan (7) iklim organisasi tidak berpengaruh secara tidak langsung terhadap kompetensi pedagogik melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening dengan nilai 0,42 > -0,513
1. Hubungan antara Program Pengembangan
Profesionalitas Guru dan Efikasi Kolektif Guru
dengan Komitmen Perubahan Guru
Maria Reetika
181324033
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
3. LATAR BELAKANG
Pandemi Covid-19
membawa pengaruh
terhadap kualitas
pendidikan karena
munculnya berbagai
kesulitan yang terjadi
dalam tiga tahun
terakhir ini tengah
mengalami tantangan
baru
Rendahnya kualitas
guru, seperti
tunjangan guru dalam
bentuk dana
sertifikasi tidak
mencerminkan
kualitas pendidikan,
pelaksanaan UKG
dengan perolehan
nilai secara nasional
44, berdampak pada
kualitas pendidikan
Sebagai dampak
dari Covid-19
peserta didik
melakukan
pembelajaran di
rumah masing-
masing. Dampak
yang lain peserta
didik tidak
senang belajar di
rumah.
4. LATAR BELAKANG
Dalam penelitian
yang dilakukan oleh
(Lei Mee Thien, 2019)
menyatakan bahwa
penelitian yang
berkaitan dengan
komitmen perubahan
guru kurang
eksplorasi atau
kurang dilakukan
penelitian.
Karena adanya
perubahan cara
belajar dan cara
mengajar dalam
situasi pandemi
maka dipandang
perlu untuk
mengetahui
komitmen guru
dalam melakukan
perubahan.
5. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan Program Pengembangan Profesionalitas
Guru dengan Komitmen Perubahan Guru?
Bagaimana hubungan Program Pengembangan Profesionalitas
Guru dengan Efikasi Kolektif Guru?
Bagaimana hubungan Efikasi Kolektif Guru dengan Komitmen
Perubahan Guru?
1
3
2
8. 1. Pengertian Guru
Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.
2. Profesionalitas Guru
3. Dimensi Program Pengembangan Profesionalitas Guru
Ada 5 dimensi yang dikembangkan oleh Guskey (2000)
4. Kompetensi Guru
Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, pasal10 ayat (1).
5. Strategi Pengembangan atau Peningkatan Profesionalitas Guru
a. Pendidikan dan Pelatihan
b. Kegiatan Selain Pendidikan dan Pelatihan
6. Dampak Positif Program Pengambangn Profesi Guru
Program Pengembangan
Profesionalitas Guru
9. 1. Pengertian Efikasi Kolektif Guru
Menurut Bandura, (1997: 3).
2. Dimensi Efikasi Kolektif Guru
Ada 2 dimensi menurut Bandura 1997
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efikasi
Kolektif Guru
4. Dampak Positif Efikasi Kolektif Guru
Efikasi Kolektif Guru
10. 1. Pengertian Komitmen Perubahan Guru
Menurut Leithwood et al dalam Liu, (2013).
2. Dimensi Komitmen Perubahan Guru
Ada 4 dimensi menurut Leithwood et al dalam Liu,
(2013).
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen
Perubahan Guru
4. Dampak Komitmen Perubahan Guru
Komitmen Perubahan Guru
13. Ad Text
Pendekatan
Kuantitatif
Penelitian Korelasi
Jenis Penelitian
Tempat dan
Waktu Penelitian
SMAN Megang
Sakti dan SMA
Xaverius
Lubuklinggau
Depok
Pada Bulan
Desember 2022
Populasi, Sampel dan
Teknik Penarikan
Sampel
Populasi semua guru
mata pelajaran
Sampel Sebanyak 65
guru
Teknik Sampel Jenuh
15. Uji Validitas
Variabel r hitung r tabel
Program
Pengembangan
Profesionalitas Guru
0,503 0,244
0,799 0,244
Variabel r hitung r tabel
Efikasi Kolektif Guru 0,319 0,244
0,710 0,244
Variabel r hitung r tabel
Komitmen Perubahan
Guru
0,462 0,244
0,876 0,244
65 responden
Df = n-2 = 65-2 = 63
R tabel = 0, 244
79 pernyataan valid
6 pernyataan tidak
valid
19. < 25 tahun
2%
26 – 35 tahun
28%
36- 45 tahun
32%
>45 tahun
38%
USIA
20. < 1
0% >1-5
14% >5-10
11%
>10
75%
MASA KERJA
< 1 >1-5 >5-10 >10
21. Interval Kelas Frekuensi Kategori
122-145 39 Sangat Positif
99-121 26 Positif
76-98 - Netral
53-75 - Negatif
29-52 - Sangat Negatif
Deskripsi Variabel
Program Pengembangan
Profesionalitas Guru
22. Interval Kelas Frekuensi Kategori
71-85 30 Sangat Tinggi
57-70 34 Tinggi
43-56 1 Sedang
29-42 - Rendah
14-28 - Sangat Rendah
Deskripsi Variabel
Efikasi Kolektif Guru
23. Interval Kelas Frekuensi Kategori
139-165 33 Sangat Tinggi
113-138 32 Tinggi
87-112 - Sedang
61-86 - Rendah
33-60 - Sangat Rendah
Deskripsi Variabel
Komitmen Perubahan Guru
25. Uji Linieritas Program Pengembangan Profesionalitas Guru dengan
Komitmen Perubahan Guru
Nilai signifikansi 0,24 < 0,05. Maka dapat disimpulkan
bahwa Program Pengembangan Profesionalitas Guru
tidak memiliki hubungan yg linier terhadap Komitmen
Perubahan Guru
.024
26. Uji Linieritas Efikasi Kolektif Guru dengan Komitmen Perubahan Guru
Nilai signifikansi 0,116 > 0,05. Maka dapat disimpulkan
bahwa Efikasi Kolektif Guru memiliki hubungan yg linier
terhadap Komitmen Perubahan Guru
.116
28. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa
program pengembangan profesionalitas guru
berhubungan positif dengan komitmen
perubahan guru (rx1y2 = 0,707; p value < 0, 00).
Uji Spearman Rank Program Pengembangan Profesionalitas
Guru dengan Komitmen Perubahan Guru
.707**
29. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa
program pengembangan profesionalitas guru
berhubungan positif dengan efikasi kolektif guru
(rx1y1 = 0,548; p value < 0, 00).
Uji Hipotesis
Uji Spearman Rank Program Pengembangan Profesionalitas Guru
dengan Efikasi Kolektif Guru
.548**
30. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa
program pengembangan profesionalitas guru
berhubungan positif dengan komitmen
perubahan guru (rx1y2 = 0,407; p value < 0, 01).
Uji Hipotesis
Uji Spearman Rank Efikasi Kolektif Guru dengan Komitmen
Perubahan Guru
.407**
32. Hubungan program pengembangan
profesionalitas guru dengan komitmen
perubahan guru
Program pengembangan
profesionalitas guru
berhubungan positif
dengan komitmen
perubahan guru.
Guru-guru memiliki
persepi sangat positif
terhadap program
pengembangan
profesionalitas guru.
- Dalam penelitian ini
sejalan dengan
Leithwood et al dalam
Liu (2013).
- Dalam penelitian ini
sejalan dengan
penelitian yang
dilakukan oleh
Mardhiyah (2021).
33. Hubungan program pengembangan
profesionalitas guru dengan efikasi kolektif
guru
Program pengembangan
profesionalitas guru
berhubungan positif
dengan komitmen
perubahan guru.
Guru-guru memiliki
persepsi positif terhadap
program pengembangan
profesionalitas guru.
Hasil penelitian ini
relevan dengan penelitian
yang dilakukan oleh
Robert H. Voelkel Jr & H.
Christopeels
34. Hubungan efikasi kolektif guru dengan
komitmen perubahan guru
Efikasi kolektif guru
berhubungan positif
dengan komitmen
perubahan guru.
Guru-guru memiliki
efikasi kolektif yang
tinggi.
Hasil penelitian ini
relevan dengan penelitian
yang dilakukan oleh
Abdul Rahim (2018).
35. Kesimpulan
Terdapat hubungan yang positif efikasi
kolektif guru dengan komitmen
perubahan guru. Guru-guru memiliki
efikasi kolektif yang tinggi sehingga
dapat meningkatkan komitmen
perubahan guru.
Terdapat hubungan yang positif
program pengembangan profesionalitas
guru dengan efikasi kolektif guru. Guru-
guru mempersepsikan bahwa dengan
adanya program pengembangan
profesionalitas guru ini dapat
meningkatkan efikasi kolektif guru.
.
Terdapat hubungan yang positif
program pengembangan profesionalitas
guru dengan komitmen perubahan guru.
Guru-guru mempersepsikan bahwa
dengan adanya program
pengembangan profesionalitas guru ini
dapat meningkatkan komitmen
perubahan guru.
36. Keterbatasan
1. Data dalam penelitian ini tidak berdistribusi normal yang artinya tidak
mewakili populasi. Oleh karenanya temuannya tidak dapat
digeneralisasikan pada konteks yang lebih luas.
2. Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner sehingga ada
kemungkinan terjadinya bias metode yaitu responden cenderung
menilai mereka baik, terkait dengan semua ukuran data terkait dengan
program pengembangan profesionalitas guru, efikasi kolektif guru,
komitmen perubahan guru.
38. Saran
Bagi Peneliti Selanjutnya
1. Dapat menambahkan variabel penelitian
2. Dapat menggunkan teknik pengambilan
data selain kuesioner
Bagi Pendidik
Penting bagi seorang pendidik untuk
mempertahankan dan mengoptimalkan
keyakinan dan kepercayaan diri terhadap
rekan kerja yang lain.
Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah hendaknya perlu
mengadakan program-program
pengembangan profesionalitas guru di
sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu sekolah.
Bagi Dinas Pendidikan
Dinas pendidikan hendaknya bisa
mengadakan lebih banyak program-program
pengembangan profesionalitas guru untuk
melatih para guru agar mempunyai ilmu dan
keterampilan yang baru dalam mengajar.