SlideShare a Scribd company logo
MORTALITAS (KEMATIAN)
Wasis Eko Kurniawan, MPH
KOMPONEN BIOLOGIS MORTALITAS
• Lifespan : mengacu kepada usia paling tua
manusia dapat bertahan hidup
• Usia paling tua yang pernah tercatat adalah
119 tahun yaitu Shigechiyo Izumi pada tahun
1984
• Ada klaim yang mengatakan bahwa Charlie
Smith dari liberia yang bermigrasi ke US hidup
selama 137 tahun, tetapi tidak ada catatan
tertulis mengenainya.
• Longevity adalah jumlah tahun secara aktual
seseorang dapat bertahan hidup.
• Lifespan adalah potensial dan longevity adalah
aktual
• Longevity biasanya diukur dengan harapan
hidup (life expectancy) yaitu rata-rata tahun
kehidupan.
• Harapan hidup sangat dipengaruhi oleh faktor
biologis dan sosial.
CAUSES OF DEATH
• Degeneratif : biological deterioration of body

– Contoh : penyakit cardiovascular misalnya penyakit
jantung, kanker, stroke, diabetes, sirosis, darah tinggi, dll.

• Communicable deseases atau penyakit infeksi

– Yaitu penyakit yang dapat menular dari satu orang ke
orang yang lain
– Contoh : pneumonia, TBC, influenza, syphillis, chicken pox,
cholera, diptheria, malaria, tetanus, dll.

• Lingkungan sosial ekonomi

– Kematian bukan hanya terkait dengan faktor medis, tetapi
dalam banyak kasus background sosial ekonomi memiliki
pengaruh yang besar.
PENGUKURAN
• Prinsip population at risk : kelompok penduduk yang
memiliki resiko untuk mengalami kematian
• CDR (Crude Death Rate) : perbandingan antara
jumlah orang yang meninggal selama 1 tahun dengan
jumlah penduduk pertengahan tahun
• ASDR (Age Specific Death Rate) : perbandingan
antara jumlah orang yang meninggal pada umur ttt
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun pada
umur ttt
• IMR (Infant Mortality Rate) : perbandingan jumlah
kematian bayi dengan jumlah anak (bayi) lahir hidup
• CMR (Child Mortality Rate) : perbandingan antara
jumlah anak (1-4 th) yang meninggal dibandingkan
dengan jumlah anak usia 1-4 th.
• Late Fetal Mortality : kematian janin setelah paling
tidak berumur 28 minggu
• Neonatal Mortality : kematian bayi berumur kurang
dari 28 hari setelah kelahiran
• Postneonatal : kematian bayi berumur 28 hari
sampai dengan 1 tahun
• Perinatal : indeks yang memasukkan kematian janin
dan kematian bayi usia 7 hari setelah kelahiran
Angka Kematian Maternal (Maternal
Mortality Rate)
• Tenth International Classification of Diseases :
kematian maternal adalah kematian
perempuan hamil atau kematian dalam 42
hari setelah berakhirnya kehamilan tanpa
mempertimbang kan umur dan jenis
kehamilan sebagai komplikasi persalinan atau
nifas, dengan penyebab terkait atau
diperberat oleh kehamilan dan menajemen
kehamilan, tetapi bukan karena kecelakaan.
Pemanfaatan Ukuran Kematian
• Ukuran kematian selain dimanfaatkan sebagai
indikator kesehatan juga sebagai indikator
kesejahteraan rakyat atau kualitas
pembangunan manusia (IPM/HDI), khususnya
IMR atau angka harapan hidup dan MMR
• Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa
perubahan ukuran-ukuran tersebut sangat
erat kaitannya dengan perubahan kondisi
sosial ekonomi masyarakat
• Banyak studi membuktikan bahwa terdapat
hubungan negatif antara pendapatan per kapita
(indikator ekonomi) dengan IMR. Semakin tinggi
pendapatan per kapita semakin rendah angka
kematian bayi.
• Perkecualian untuk hubungan tersebut terjadi di tiga
negara yaitu negara bagian Kerala (India), Costarika
dan Srilangka.
• Di tiga negara tersebut pendapatan per kapitanya
rendah tetapi angka kematian bayinya juga rendah.
• Ada argumentasi bahwa hal itu disebabkan karena
program kesehatan masyarakat yang sangat maju.
Perkembangan IMR di Negara-negara ASEAN
1960-1996
Negara

IMR 1960

IMR 1996

Singapura

40 (1)

4

Brunei

87 (2)

11

Malaysia

105 (3)

13

Thailand

148 (5)

38

Filipina

107 (4)

38

Vietnam

219 (8)

44

Indonesia

216 (6)

71

Laos

235 (9)

128

Myanmar

237 (10)

150

Kamboja

217 (7)

170
Pendekatan Studi Kematian Bayi dan Anak
(Mosley and Chen 1984)
• Determinan Sosial-Ekonomi :
– Level individu
– Level keluarga
– Level Masyarakat

• Faktor Ibu
– umur., paritas, jarak persalinan

• Kontaminasi Lingkungan
– Air, tanah, makanan, serangga
• Trauma
– Kecelakaan dan kesengajaan

• Penanggulangan Penyakit Perorangan
– Upaya pencegahan (preventif) dan pengobatan
(kuratif)

• Sakit : bukan penyebab langsung kematian
tetapi lebih ke determinan proksimat yang
menjangkau aspek medik maupun sosial.
• Lihat Skema
• Kematian maternal bukan disebabkan oleh
kurang efektifnya pencegahan kematian, akan
tetapi lebih kepada (a) pelanggaran terhadap
hak perempuan (b) kondisi sosial-ekonomi
yang kurang menguntungkan (c) diskriminasi
gender
• Selain itu faktor sikap dan perilaku ibu juga
meningkatkan resiko kematian maternal,
misalnya kehamilan yang tidak diinginkan,
terlambat pemeriksaan kehamilan, merokok,
dan tindak kekerasan selama kehamilan.
• Kematian maternal di rumah sakit sebagian
besar (40-60 %) di negara berkembang
disebabkan oleh komplikasi kehamilan,
sementara di negara maju untuk penyebab
yang sama hanya mencapai 1,2-8 persen.
• Karena beberapa persoalan, kematian
maternal sulit untuk diukur. Oleh karenanya
kemudian digunakan indikator lain sebagai
proksi yaitu indikator proses.
Indikator proses untuk MMR
• Proporsi persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan terdidik (profesional)
• Proporsi perempuan hamil yang
memeriksakan kehamilan
• Proporsi perempuan hamil yang memperoleh
imunisasi tetanus toxoid (TT)
• Proporsi persalinan di tempat institusi
kesehatan
• Distribusi pasien yang tercatat dan tidak
tercatat sebagai kasus di institusi kesehatan
Usaha Penurunan Kematian Maternal
• Sebelum kehamilan : perilaku sehat termasuk nutrisi,
aktivitas fisik, perawatan sebelum konsepsi,
menghindari substansi yang membahayakan
reproduksi
• Perencanaan kehamilan, perawatan kehamilan awal
yg berkualitas, pengetahuan gejala dan timbulnya
tanda munculnya masalah.
• Persalinan yang sehat, cukup bulan dg intervensi
minimal, serta bantuan pada pasca persalinan dg
penyuluhan dan menjaga kesehatan lingkungan
Dua aspek penting dalam penurunan
kematian maternal
• Peningkatan kualitas pelayanan aborsi :
– 13 persen kematian maternal disebabkan oleh
unsafe abortion
– Di dunia terdapat 55.000 aborsi setiap hari dan 95
persen terjadi di negara berkembang
– Penyebab kematian 200 perempuan per hari

• Peningkatan keterjangkauan dan kualitas
pelayanan kesehatan maternal

More Related Content

What's hot

Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
Septian Muna Barakati
 
PPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUKPPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUK
Rudi Salam Sinulingga
 
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk BelandaMengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
Dissa MeLina
 
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatfaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
risdiana21
 
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasiPerhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Agriculture Faculty at Universitas Islam Nusantara
 
10 kebijaksanaan+kependudukan
10 kebijaksanaan+kependudukan10 kebijaksanaan+kependudukan
10 kebijaksanaan+kependudukan
Gunawan Widiarto
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungan
Riska_21
 
Teori penduduk ( Teori Sosial dan Teori Natural
Teori penduduk ( Teori Sosial dan Teori NaturalTeori penduduk ( Teori Sosial dan Teori Natural
Teori penduduk ( Teori Sosial dan Teori Natural
State University of Padang
 
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptxKel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
TyraSeptiDiana
 
Kesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan BencanaKesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan Bencana
Muhammad Arafat
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
Irfrans D' Rayyan
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Sugeng Budiharsono
 
Ciri ciri pertanian
Ciri ciri pertanianCiri ciri pertanian
Ciri ciri pertanian
NenengPadriah
 
Ekonomi lingkungan
Ekonomi lingkunganEkonomi lingkungan
Ekonomi lingkungan
Ahmad Baihaki
 
Pola keruangan desa kota
Pola keruangan desa kotaPola keruangan desa kota
Pola keruangan desa kota
Tuti Rina Lestari
 
Materi etika dan moral
Materi etika dan moralMateri etika dan moral
Materi etika dan moral
Grace_Indah
 
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
jopiwildani
 
Analisis Kelayakan Ekonomi Pembangunan Waduk Keureuto
Analisis Kelayakan Ekonomi Pembangunan Waduk KeureutoAnalisis Kelayakan Ekonomi Pembangunan Waduk Keureuto
Analisis Kelayakan Ekonomi Pembangunan Waduk Keureuto
Nyak Nisa Ul Khairani
 
Wawasan sosial budaya
Wawasan sosial budayaWawasan sosial budaya
Wawasan sosial budaya
KhairunnisaIcha9
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
Siti Sahati
 

What's hot (20)

Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
PPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUKPPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUK
 
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk BelandaMengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
 
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatfaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
 
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasiPerhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
 
10 kebijaksanaan+kependudukan
10 kebijaksanaan+kependudukan10 kebijaksanaan+kependudukan
10 kebijaksanaan+kependudukan
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungan
 
Teori penduduk ( Teori Sosial dan Teori Natural
Teori penduduk ( Teori Sosial dan Teori NaturalTeori penduduk ( Teori Sosial dan Teori Natural
Teori penduduk ( Teori Sosial dan Teori Natural
 
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptxKel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
 
Kesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan BencanaKesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan Bencana
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
Ciri ciri pertanian
Ciri ciri pertanianCiri ciri pertanian
Ciri ciri pertanian
 
Ekonomi lingkungan
Ekonomi lingkunganEkonomi lingkungan
Ekonomi lingkungan
 
Pola keruangan desa kota
Pola keruangan desa kotaPola keruangan desa kota
Pola keruangan desa kota
 
Materi etika dan moral
Materi etika dan moralMateri etika dan moral
Materi etika dan moral
 
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
 
Analisis Kelayakan Ekonomi Pembangunan Waduk Keureuto
Analisis Kelayakan Ekonomi Pembangunan Waduk KeureutoAnalisis Kelayakan Ekonomi Pembangunan Waduk Keureuto
Analisis Kelayakan Ekonomi Pembangunan Waduk Keureuto
 
Wawasan sosial budaya
Wawasan sosial budayaWawasan sosial budaya
Wawasan sosial budaya
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 

Similar to 5.mortalitas (kematian)

Mortalitas
MortalitasMortalitas
Mortalitas
UFDK
 
Kelompok 2_Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.pptx
Kelompok 2_Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.pptxKelompok 2_Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.pptx
Kelompok 2_Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.pptx
LilyKim53
 
Transisi
TransisiTransisi
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
pjj_kemenkes
 
Isu Terkini_2022_5jul.pdf
Isu Terkini_2022_5jul.pdfIsu Terkini_2022_5jul.pdf
Isu Terkini_2022_5jul.pdf
mugiprajeni
 
Ppt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakatPpt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakat
lis yulitasari
 
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi RemajaKesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
I Putu Cahya Legawa
 
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
CeceLisa
 
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptEpidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
AyuEnjelitaGultom
 
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.pptEPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
AlhidayahRMallorong1
 
pelayanan kb
pelayanan kbpelayanan kb
pelayanan kb
Nova Ci Necis
 
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdfPPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
khoirul41
 
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
pjj_kemenkes
 
Pembajak kesehatan
Pembajak kesehatan Pembajak kesehatan
Pembajak kesehatan
yusuf alam romadhon
 
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A TM E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A T
Bebaskita Ginting
 
EPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptxEPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptx
urwatunwuskia2
 
Epidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptxEpidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptx
AnnaMurniNasution
 
KESPRO DAN GENDER.pptx
KESPRO DAN GENDER.pptxKESPRO DAN GENDER.pptx
KESPRO DAN GENDER.pptx
Dian631634
 
Faktor wanita memilih kontrasepsi pil
Faktor wanita memilih kontrasepsi pilFaktor wanita memilih kontrasepsi pil
Faktor wanita memilih kontrasepsi pil
bebeabe
 

Similar to 5.mortalitas (kematian) (20)

Mortalitas
MortalitasMortalitas
Mortalitas
 
Kelompok 2_Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.pptx
Kelompok 2_Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.pptxKelompok 2_Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.pptx
Kelompok 2_Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.pptx
 
Transisi
TransisiTransisi
Transisi
 
Dampak aborsi dan kesehatan
Dampak aborsi dan kesehatanDampak aborsi dan kesehatan
Dampak aborsi dan kesehatan
 
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
 
Isu Terkini_2022_5jul.pdf
Isu Terkini_2022_5jul.pdfIsu Terkini_2022_5jul.pdf
Isu Terkini_2022_5jul.pdf
 
Ppt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakatPpt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakat
 
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi RemajaKesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
 
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
 
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptEpidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
 
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.pptEPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
 
pelayanan kb
pelayanan kbpelayanan kb
pelayanan kb
 
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdfPPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
 
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
 
Pembajak kesehatan
Pembajak kesehatan Pembajak kesehatan
Pembajak kesehatan
 
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A TM E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A T
 
EPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptxEPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptx
 
Epidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptxEpidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptx
 
KESPRO DAN GENDER.pptx
KESPRO DAN GENDER.pptxKESPRO DAN GENDER.pptx
KESPRO DAN GENDER.pptx
 
Faktor wanita memilih kontrasepsi pil
Faktor wanita memilih kontrasepsi pilFaktor wanita memilih kontrasepsi pil
Faktor wanita memilih kontrasepsi pil
 

More from Yabniel Lit Jingga

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Yabniel Lit Jingga
 
Cover
CoverCover
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
Yabniel Lit Jingga
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
Yabniel Lit Jingga
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Yabniel Lit Jingga
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Yabniel Lit Jingga
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
Yabniel Lit Jingga
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
Yabniel Lit Jingga
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
Yabniel Lit Jingga
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
Yabniel Lit Jingga
 

More from Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

5.mortalitas (kematian)

  • 2. KOMPONEN BIOLOGIS MORTALITAS • Lifespan : mengacu kepada usia paling tua manusia dapat bertahan hidup • Usia paling tua yang pernah tercatat adalah 119 tahun yaitu Shigechiyo Izumi pada tahun 1984 • Ada klaim yang mengatakan bahwa Charlie Smith dari liberia yang bermigrasi ke US hidup selama 137 tahun, tetapi tidak ada catatan tertulis mengenainya.
  • 3. • Longevity adalah jumlah tahun secara aktual seseorang dapat bertahan hidup. • Lifespan adalah potensial dan longevity adalah aktual • Longevity biasanya diukur dengan harapan hidup (life expectancy) yaitu rata-rata tahun kehidupan. • Harapan hidup sangat dipengaruhi oleh faktor biologis dan sosial.
  • 4. CAUSES OF DEATH • Degeneratif : biological deterioration of body – Contoh : penyakit cardiovascular misalnya penyakit jantung, kanker, stroke, diabetes, sirosis, darah tinggi, dll. • Communicable deseases atau penyakit infeksi – Yaitu penyakit yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain – Contoh : pneumonia, TBC, influenza, syphillis, chicken pox, cholera, diptheria, malaria, tetanus, dll. • Lingkungan sosial ekonomi – Kematian bukan hanya terkait dengan faktor medis, tetapi dalam banyak kasus background sosial ekonomi memiliki pengaruh yang besar.
  • 5. PENGUKURAN • Prinsip population at risk : kelompok penduduk yang memiliki resiko untuk mengalami kematian • CDR (Crude Death Rate) : perbandingan antara jumlah orang yang meninggal selama 1 tahun dengan jumlah penduduk pertengahan tahun • ASDR (Age Specific Death Rate) : perbandingan antara jumlah orang yang meninggal pada umur ttt dengan jumlah penduduk pertengahan tahun pada umur ttt
  • 6. • IMR (Infant Mortality Rate) : perbandingan jumlah kematian bayi dengan jumlah anak (bayi) lahir hidup • CMR (Child Mortality Rate) : perbandingan antara jumlah anak (1-4 th) yang meninggal dibandingkan dengan jumlah anak usia 1-4 th. • Late Fetal Mortality : kematian janin setelah paling tidak berumur 28 minggu • Neonatal Mortality : kematian bayi berumur kurang dari 28 hari setelah kelahiran • Postneonatal : kematian bayi berumur 28 hari sampai dengan 1 tahun • Perinatal : indeks yang memasukkan kematian janin dan kematian bayi usia 7 hari setelah kelahiran
  • 7. Angka Kematian Maternal (Maternal Mortality Rate) • Tenth International Classification of Diseases : kematian maternal adalah kematian perempuan hamil atau kematian dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan tanpa mempertimbang kan umur dan jenis kehamilan sebagai komplikasi persalinan atau nifas, dengan penyebab terkait atau diperberat oleh kehamilan dan menajemen kehamilan, tetapi bukan karena kecelakaan.
  • 8. Pemanfaatan Ukuran Kematian • Ukuran kematian selain dimanfaatkan sebagai indikator kesehatan juga sebagai indikator kesejahteraan rakyat atau kualitas pembangunan manusia (IPM/HDI), khususnya IMR atau angka harapan hidup dan MMR • Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa perubahan ukuran-ukuran tersebut sangat erat kaitannya dengan perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat
  • 9. • Banyak studi membuktikan bahwa terdapat hubungan negatif antara pendapatan per kapita (indikator ekonomi) dengan IMR. Semakin tinggi pendapatan per kapita semakin rendah angka kematian bayi. • Perkecualian untuk hubungan tersebut terjadi di tiga negara yaitu negara bagian Kerala (India), Costarika dan Srilangka. • Di tiga negara tersebut pendapatan per kapitanya rendah tetapi angka kematian bayinya juga rendah. • Ada argumentasi bahwa hal itu disebabkan karena program kesehatan masyarakat yang sangat maju.
  • 10. Perkembangan IMR di Negara-negara ASEAN 1960-1996 Negara IMR 1960 IMR 1996 Singapura 40 (1) 4 Brunei 87 (2) 11 Malaysia 105 (3) 13 Thailand 148 (5) 38 Filipina 107 (4) 38 Vietnam 219 (8) 44 Indonesia 216 (6) 71 Laos 235 (9) 128 Myanmar 237 (10) 150 Kamboja 217 (7) 170
  • 11. Pendekatan Studi Kematian Bayi dan Anak (Mosley and Chen 1984) • Determinan Sosial-Ekonomi : – Level individu – Level keluarga – Level Masyarakat • Faktor Ibu – umur., paritas, jarak persalinan • Kontaminasi Lingkungan – Air, tanah, makanan, serangga
  • 12. • Trauma – Kecelakaan dan kesengajaan • Penanggulangan Penyakit Perorangan – Upaya pencegahan (preventif) dan pengobatan (kuratif) • Sakit : bukan penyebab langsung kematian tetapi lebih ke determinan proksimat yang menjangkau aspek medik maupun sosial. • Lihat Skema
  • 13. • Kematian maternal bukan disebabkan oleh kurang efektifnya pencegahan kematian, akan tetapi lebih kepada (a) pelanggaran terhadap hak perempuan (b) kondisi sosial-ekonomi yang kurang menguntungkan (c) diskriminasi gender • Selain itu faktor sikap dan perilaku ibu juga meningkatkan resiko kematian maternal, misalnya kehamilan yang tidak diinginkan, terlambat pemeriksaan kehamilan, merokok, dan tindak kekerasan selama kehamilan.
  • 14. • Kematian maternal di rumah sakit sebagian besar (40-60 %) di negara berkembang disebabkan oleh komplikasi kehamilan, sementara di negara maju untuk penyebab yang sama hanya mencapai 1,2-8 persen. • Karena beberapa persoalan, kematian maternal sulit untuk diukur. Oleh karenanya kemudian digunakan indikator lain sebagai proksi yaitu indikator proses.
  • 15. Indikator proses untuk MMR • Proporsi persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terdidik (profesional) • Proporsi perempuan hamil yang memeriksakan kehamilan • Proporsi perempuan hamil yang memperoleh imunisasi tetanus toxoid (TT) • Proporsi persalinan di tempat institusi kesehatan • Distribusi pasien yang tercatat dan tidak tercatat sebagai kasus di institusi kesehatan
  • 16. Usaha Penurunan Kematian Maternal • Sebelum kehamilan : perilaku sehat termasuk nutrisi, aktivitas fisik, perawatan sebelum konsepsi, menghindari substansi yang membahayakan reproduksi • Perencanaan kehamilan, perawatan kehamilan awal yg berkualitas, pengetahuan gejala dan timbulnya tanda munculnya masalah. • Persalinan yang sehat, cukup bulan dg intervensi minimal, serta bantuan pada pasca persalinan dg penyuluhan dan menjaga kesehatan lingkungan
  • 17. Dua aspek penting dalam penurunan kematian maternal • Peningkatan kualitas pelayanan aborsi : – 13 persen kematian maternal disebabkan oleh unsafe abortion – Di dunia terdapat 55.000 aborsi setiap hari dan 95 persen terjadi di negara berkembang – Penyebab kematian 200 perempuan per hari • Peningkatan keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan maternal