KTSP merupakan penyempurnaan dari KBK dengan mengakomodasi kelemahan dan kekurangan KBK, antara lain dengan meningkatkan pemahaman guru akan konsep KBK, menyediakan panduan pembelajaran yang mumpuni, serta mengatur perencanaan pembelajaran di tingkat satuan pendidikan. KBK dan KTSP sama-sama berorientasi pada kompetensi peserta didik, namun KTSP lebih menekankan perencanaan di tingkat sekolah.
2. Perencanaanpembelajaran KTSP padaperencanaan pembelajaran kurikulumsebelumnya (KBK) Sampai saat ini persoalan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang disosialisasikan sejak pertengahan tahun 2001 oleh Departemen Pendidikan Nasional (yang terapkan secara resmi pada tahun ajaran 2OO4/2OO5) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dilaksanakan mulai tahun 2006/2007 (melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006
3. KTSP pada KBK 3 Faktor penyebab KBK hasilnya belum signifikan: Konsep KBKbelum dipahami secara benar oleh guru sebagai ujung tombak di kelas.Akibatnya, ketika guru melakukan penjabaran materi dan programpengajaran, tidak sesuai dengan harapan KBK. Draf kurikulumyang terus-menerus mengalami perubahan. Akibatnya, guru mengalamikebingungan rujukan sehingga muncul kesemrawutan dalampenerapannya, Belum adanya panduan strategi pembelajaranyang mumpuni, yang bisa dipakai pegangan guru ketika akan menjalankantugas instruksional bagi siswanya. Akibatnya, ketika melaksanakanpembelajaran, guru hanya mengandalkan pengalaman yang telahdimilikinya, yang mayoritas berbasis materi sehingga tidak ada kemajuanyang berarti.
4. KTSP pada KBK Upaya yang dilakukan dengan KBK hasilnya belum signifikan: Tanpa menunggu waktu lama, kegagalan KBK tersebut –kalau memang disebut gagal(?)- dibenahi dan disempurnakan dengan munculnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan KTSP ini diharapkan celah kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam KBK bisa ditanggulangi, baik pada tataran perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
5. KTSP pada KBK Upaya yang dilakukan dengan KBK hasilnya belum signifikan: Upaya pemerintah dengan dikeluarkannya: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah juga untuk menjawab kebelumberhasilan tersebut
6. KTSP pada KBK Mengapa Pembelajaran Berbasis Kompetensi? Dari beberapa pendapat para ahli rumusan tentang kompetensi pada dasarnya adalah daya cakap, daya rasa, dan daya tindak seseorang yang siap diaktulisasikan ketika menghadapi tantangan kehidupannya, baik masa kini maupun masa mendatang.
7. KTSP pada KBK Mengapa Pembelajaran Berbasis Kompetensi? Unsur kompetensi: Bloom, dkk (1956) Kompetensi Kognitif Kompetensi Afektif Kompetensi Psikomotorik Hall dan Jones (1976) Kompetensi Kognitif: pengetahuan, pemahaman, dan perhatian Kompetensi Afektif: nilai, sikap, minat, dan apresiasi Kompetensi Penampilan: demonstrasi keterampilan fisik, atau psikomotorik Kompetensi Produk: keterampilan melakukan perobahan Kompetensi Eksploratif ekspresif: pemberian pengalaman yang mempunyai nilai kegunaan dalam prospek kehidupan
8. KTSP pada KBK Perbedaan KBK dengan KTSP Berdasarkan pengertian, perbedaan esensial antara KBK dan KTSP tidak ada. Keduanya sama-sama seperangkat rencana pendidikan yang berorientasi pada kompetensi dan hasil belajar peserta didik. Perbedaannya menampak pada teknis pelaksanaan. Jika KBK disusun oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Depdiknas (c.q. Puskur); KTSP disusun oleh tingkat satuan pendidikan masing-masing, dalam hal ini sekolah yang bersangkutan, walaupun masih tetap mengacu pada rambu-rambu nasional Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh badan independen yang disebut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
9. KTSP pada KBK Prinsip-Prinsip KBK dan KTSP 9 Prinsip Penyusunan dan pelaksanaan KBK yaitu: keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur; penguatan integritas nasional; keseimbangan antara etika, logika, estetika, dan kinestika; kesamaan memperoleh kesempatan; abad pengetahuan dan teknologi informasi; pengembangan kecakapan hidup (lite skill); belajar sepanjang hayat; berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif; pendekatan menyeluruh dan kemitraan. Prinsip-prinsip tersebut dikembangkan dan diterapkan dalam rangka melayanidan membantu siswa mengembangkan dirinya secara optimal, baik dalam kaitannya dengan tuntutan studi lanjut, memasuki dunia kerja, maupun belajar sepanjang hayat secara mandiri dalam masyarakat.
10. KTSP pada KBK Prinsip-Prinsip KBK dan KTSP 7 Prinsip pengembangan KTSP yaitu: berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; beragam dan terpadu; tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; relevan dengan kebutuhan kehidupan; menyeluruh dan berkesinambungan; belajar sepanjang hayat; seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11. KTSP pada KBK Acuan operasional penyusunan KTSP: Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Tuntutan dunia kerja Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Agama Dinamika perkembangangan globaI Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kesetaraan Gender Karakteristik satuan pendidikan
12. KTSP pada KBK Karakteristik Utama KBK dan KTSP berpusat pada siswa (focus on learners), memberikan mata pelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan kontekstual (provide relevant and contextualzed subject matter), dan mengembangkan mental yang kaya dan kuat pada siswa
13. KTSP pada KBK Jenjang Kompetensi pada KBK dan KTSP Secara teknis, KBK yang dikembangkan Puskur (2001) mengelompokkan kompetensi menjadi tiga jenjang, yaitu: kompetensi tamatan (KT), yaitu kompetensi-kompetensi yang seharusnya dimiliki siswa setelah mereka menyelesaikan jenjang pendidikan (SD/MI, SLTP/MTs, SMU/MA), kompetensi umum (KU), yaitu kompetensi-kompetensi yang seharusnya dimiliki siswa setelah mereka mengikuti mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu, dan kompetensi dasar (KD), yaitu kompetensi-kompetensi pokok yang seharusnya dimiliki siswa setelah mereka mengikuti mata pelajaran tertentu pada satuan waktu tertentu (catur wulan atau semester) dan pada jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi-kompetensi tersebut bersifat dinamis, berkembang dari waktu ke waktu, dan berisi deskripsi keterampilan dan pengetahuan yang dapat diaplikasikan tamatan sesuai dengankebutuhannya. Dalam praktiknya, ketiga jenjang kompetensi ini menjadi acuan guru ketika melaksanakan tugas-tugas instruksional di sekolah.
14. KTSP pada KBK Jenjang Kompetensi pada KBK dan KTSP "Kompetensi Tamatan" pada KBK diistilahkan “standar kompetensi lulusan" pada KTSP, yang secara yuridis termuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. "Kompetensi umum" pada KBK, diistilahkan "standar isi" pada KTSP, yang secara yuridis termuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jenis-jenis kompetensi yang lain, yaitu standar kompetensi dan kompetensi dasar, tidak ada perbedaan istilah antara KBK dan KTSP,
15. KTSP pada KBK Penerapan Kompetensi dalam Pembelajaran Dari sekian banyak model pembelajaran, pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual menjadi pilihan utama dalam panduan ini karena dua hal: kehadiran KBK dan KTSP dijiwai oleh "semangat” kompetensi yang hendak dicapai melalui pembelajaran. Hal ini terbukti dalam penderetan "kompetensi dasar" yang diikuti dengan "materi pokok" dan "indikator pencapaian hasil belajar. kompetensi akan lebih cepat tercapai apabila dalam pembelajarannya didukung oleh konteks atau kenyataan yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
16. BAGAIMANA SOSOK KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)? KTSP pada KBK KBK yang dikembangkan Depdiknas (puskur, 2002) merupakan kerangka inti yang memiliki empat komponen, yaitu: Kurikulum dan Hasil Belajari Penilaian Berbasis Kelas, Kegiatan Belajar Mengajar, dan Pengelolaan Kurikulum Berbasis sekolah.
17. BAGAIMANA SOSOK KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)? KTSP pada KBK Alur pengembangan KBK terlihat pada diagram di bawah ini
18. KTSP pada KBK BAGAIMANA SOSOK KTSP? Sebagaimana Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP, KTSP ada empat komponen, yaitu: Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, Struktur dan muatan KTSP Kalender pendidikan, dan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP).
19. BAGAIMANA SOSOK KTSP? KTSP pada KBK Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, Tujuan pendidikan (Disesuaikan dengan jenjang satuan pendidikan) Visi Sekolah Misi Sekolah Tujuan Sekolah`
20. BAGAIMANA SOSOK KTSP? KTSP pada KBK Struktur dan muatan KTSP Tujuan pendidikan (Disesuaikan dengan jenjang satuan pendidikan) Mata Pelajaran Muatan Lokal Kegiatan Pengembangan Diri Pengaturan beban Belajar Ketuntasan Belajar Kenaikan dan Kelulusan Penjurusan Pendidikan Kecakapan Hidup Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal dan Global
21. BAGAIMANA SOSOK KTSP? KTSP pada KBK Kalender pendidikan Berisitentang kalender pendidikan yang digunakan oleh sekolah, yang disusun sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memerhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam Standar Isi.