Nota ini membincangkan etika profesional dalam dua bab pertama. Bab satu menjelaskan makna etika dan teori-teori etika seperti utilitarianisme, aturan emas, dan Kantian. Bab dua membahaskan tanggungjawab moral dan sosial individu serta organisasi. Ia juga membandingkan pendekatan utilitarian dan universalisme dalam membuat keputusan etika.
BE & GG, Ahmad Marzuki, hapzi Ali, IMPLEMENTASI âPHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESSâ DI INDONESIA DAN KAITATANNYA DENGAN BUSINESS ETHICS DAN GOOD GOVERNANCE, Universitas Mercu Buana, 2017. PDF
TEORI ETIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptxdefinaaw1
Â
Belakang
Etika merupakan Bahasa ataupun kata dari Bahasa Yunani, yaitu ethos atau taetha yang artinya
adalah adat istiadat, tempat tinggal, ataupun kebiasaan. Pengertian yang paling khusus atau mendasar,
etika merupakan satu kesatuan yang terdapat pada nilai pribadi yang digunakan untuk mengambil
sebuah keputusan apa yang paling tepat atau apa yang paling benar, dalam keadaan tertentu, membuat
keputusan apa yang konsisten dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi. Pengertian
etika sering juga disebut sebagai moralitas dan itu merupakan aspek dari etika yang disebut sebagai
âintegritas individuâ.
Dalam kehidupan setiap individu pasti selalu dihadapkan pada sebuah pilihan dan harus
membuat keputusan. Sebagai contoh, para pemimpin Perusahaan harus membuat keputusan terkait
tujuan di dalam suatu organisasi, output seperti jasa ataupun produk apa yang akan di produksi,
bagaimana cara bentuk kerjasama dan membuat suatu usaha untuk mengatur dan menyelaraskan
peraturan, rencana dan Tindakan dalam seluruh unit kegiatan dan sebagainya, termasuk manajer tingkat
menengah sampai ke bawah.
Bagaimanapun dengan profesi akuntan yang sering dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan
yang melintas dalam pikirannya. Sebagai seorang akuntan professional harus mampu bekerja sesuai
dengan prinsip dan aturan-aturan yang berlaku. Akuntan juga harus bertindak dengan etika yang baik
dalam melaksanakan tugasnya di dunia pekerjaan.
Ketika suatu permasalahan tertentu dihadapi oleh seorang akuntan professional, akuntan
dituntut untuk bisa melihat permasalahan dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Akuntan
diharapkan dapat memberikan saran, rekomendasi atau solusi yang dapat memecahkan permasalahan
tersebut dengan hasil keputusan yang tidak merugikan orang lain atau menguntungkan beberapa pihal
saja. Namun sebelum akuntan dapat menerapkan cara-cara tersebut, akuntan harus mengetahui terlebih
dahulu teori-teori apa saja yang dapat membantu dalam mengambil sebuah keputusan bijak dengan
etika yang baik. Diperlukan suatu pembahasan mengenai berbagai macam teori etika dan bagaimana
mengembangkan suatu kerangka keputusan secara keseluruhan yang praktis berdasarkan pada upaya
untuk mengambil suatu tindakan yang diusulkan akan mempengaruhi pemangku kepentingan untuk
mengambil suatu keputusan.
BE & GG, Ahmad Marzuki, hapzi Ali, IMPLEMENTASI âPHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESSâ DI INDONESIA DAN KAITATANNYA DENGAN BUSINESS ETHICS DAN GOOD GOVERNANCE, Universitas Mercu Buana, 2017. PDF
TEORI ETIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptxdefinaaw1
Â
Belakang
Etika merupakan Bahasa ataupun kata dari Bahasa Yunani, yaitu ethos atau taetha yang artinya
adalah adat istiadat, tempat tinggal, ataupun kebiasaan. Pengertian yang paling khusus atau mendasar,
etika merupakan satu kesatuan yang terdapat pada nilai pribadi yang digunakan untuk mengambil
sebuah keputusan apa yang paling tepat atau apa yang paling benar, dalam keadaan tertentu, membuat
keputusan apa yang konsisten dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi. Pengertian
etika sering juga disebut sebagai moralitas dan itu merupakan aspek dari etika yang disebut sebagai
âintegritas individuâ.
Dalam kehidupan setiap individu pasti selalu dihadapkan pada sebuah pilihan dan harus
membuat keputusan. Sebagai contoh, para pemimpin Perusahaan harus membuat keputusan terkait
tujuan di dalam suatu organisasi, output seperti jasa ataupun produk apa yang akan di produksi,
bagaimana cara bentuk kerjasama dan membuat suatu usaha untuk mengatur dan menyelaraskan
peraturan, rencana dan Tindakan dalam seluruh unit kegiatan dan sebagainya, termasuk manajer tingkat
menengah sampai ke bawah.
Bagaimanapun dengan profesi akuntan yang sering dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan
yang melintas dalam pikirannya. Sebagai seorang akuntan professional harus mampu bekerja sesuai
dengan prinsip dan aturan-aturan yang berlaku. Akuntan juga harus bertindak dengan etika yang baik
dalam melaksanakan tugasnya di dunia pekerjaan.
Ketika suatu permasalahan tertentu dihadapi oleh seorang akuntan professional, akuntan
dituntut untuk bisa melihat permasalahan dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Akuntan
diharapkan dapat memberikan saran, rekomendasi atau solusi yang dapat memecahkan permasalahan
tersebut dengan hasil keputusan yang tidak merugikan orang lain atau menguntungkan beberapa pihal
saja. Namun sebelum akuntan dapat menerapkan cara-cara tersebut, akuntan harus mengetahui terlebih
dahulu teori-teori apa saja yang dapat membantu dalam mengambil sebuah keputusan bijak dengan
etika yang baik. Diperlukan suatu pembahasan mengenai berbagai macam teori etika dan bagaimana
mengembangkan suatu kerangka keputusan secara keseluruhan yang praktis berdasarkan pada upaya
untuk mengambil suatu tindakan yang diusulkan akan mempengaruhi pemangku kepentingan untuk
mengambil suatu keputusan.
10, sm, agus daman, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , unive...Agus Daman
Â
Etika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana berperilaku jujur, benar dan adil. Etika merupakan cabang ilmu filsafat, mempelajari perilaku moral dan immoral, membuat pertimbangan matang yang patut dilakukan oleh seseorang kepada orang lain atau kelompok tertentu. Etika dikategorikan sebagai filsafat moral atau etika normatif. Etika adalah suatu perilaku normatif. Etika normatif mengajarkan segala sesuatu yang sebenarnya benar menurut hukum dan moralitas. Etika mengajarkan sesuatu yang salah adalah salah dan sesuatu yang benar adalah benar. Sesuatu yang benar tidak dapat dikatakan salah dan sebaliknya sesuatu yang salah tidak dapat dikatakan benar. Benar dan salah tidak dapat dicampur adukkan demi kepentingan seseorang atau kelompok. Dua tujuan etika antara lain menilai perilaku manusiawi berstandar moral, dan memberikan ketepatan nasehat tentang bagaimana bertindak bermoral pada situasi tertentu.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. Nota Padat Etika Profesional â edisi imann9969
imann9969@yahoo.com
Bab 1 Moral Reasoning and Ethical
Theory (Taakulan berprinsip moral dan
Teori Mengikut Etika)
The Meaning of Ethics (Makna Etika)
Prinsip kelakuan individu yang boleh
diterima dari segi akhlak sama ada
perbuatan tersebut betul atau salah dan
tidak serupa untuk setiap individu.
The Meaning of Professional Ethics
(Makna Etika Profesional)
Prinsip moral sesuatu kumpulan yang
dibuat untuk mengawal prestasi mereka
dalam menjalankan tugas megikut nilai dan
amalan profesional serta bertindak
mengikut etika yang ditentukan.
The Formation of Individuals Ethics
(Faktor Pembentukan Etika Individu)
(1) Pengaruh keluarga (Family Influence)
â Etika ibu bapa yg baik akan diikuti oleh
anak dan sebaliknya. (2) Pengaruh rakan
(Peer Influence) â Utk lihat peribadi
seorang, lihatlah siapa rakan mereka
(pepatah)
(3) Pengalaman hidup (Life Experience) â
Sekiranya pencuri dihukum kerana
mencuri, maka beliau akan mengetahui
mencuri merupakan satu kesalahan.
(4) Nilai peribadi dan prinsip moral
(Personal Values and Morals) âSeseorang
yg mementingkan pangkat dan kedudukan
sering bertindak berdasarkan untung tanpa
mengira kesannya terhadap orang lain.
(5) Faktor keadaan (Situational factors) â
Seorang peniaga boleh mengubah penyata
keuntungan perniagaan untuk menipu
cukai.
Pandangan tentang etika (The views of
ethics)
(1) Utilitarian (Kemudahan) - Suatu
keputusan untuk kepentingan majoriti
walaupun tindakan tersebut sama ada
betul, patut atau baik beri kesan buruk
pada sebahagian kecil. Perlu kenalpasti:
(a) Siapa yg terjejas secara
langsung dan tidak langsung (Who are
directly and indirectly affected).
(b) Apa untung dan keburukan yg
dialami mereka (What benefits and harms
they would experience). (c) Berapa
lama kesan tersebut berlanjutan (How long
these effects would last).
(2) Golden Rule (Aturan Emas) â Menurut
agama kristian ; Lakukan pada org lain
sepertimana kita nak orang lakukan pada
kita. (âdo to others as you would have them
do to youâ).
(3) Kantian/Rights (Kantian/Hak) â
Immanuel Kant percaya moral merupakan
sesuatu yang universal dan setiap orang
ada hak yang tertentu. Antaranya:
(a) The right of free consent (Hak
penyetujuan percuma) Setiap orang berhak
untuk dilayan sekiranya mereka setuju dan
bersedia untuk dilayan.
(b) The right of privacy (Hak untuk
bersendirian) Setiap orang berhak untuk
melakukan, mendedah atau merahsiakan
kehidupan peribadi.
(c) The right of freedom of conscience
(Hak untuk kebebasan menyuarakan suara
hati) Setiap orang berhak untuk tidak
melakukan sesuatu sekiranya melanggar
prinsip moral mereka selagi tidak
bertentangan dengan pandangan
masyarakat.
(d) The right of freedom (Hak untuk
kebebasan)Setiap orang berhak mengkritik
suatu etika organisasi secara berhemat,
selagi kritikannya tidak mencabuli hak
individu di dalam organisasi tersebut.
(e) The right of due process (Hak process
berpatutan )Setiap orang berhak
dibicarakan dengan adil sekiranya hak
mereka dicabuli.
Di dalam kantian/rights, sesuatu tindakan
adalah betul apabila ia meminimumkan
pencabulan hak.
(4) Enlightened Self-Interest
(Menyedarkan Kepentingan Diri)
Walaupun kepentingan diri menjadi satu
keutamaan, kesejahteraan masyarakat
masih diambil berat dalam melaksanakan
tugas. Cth jurutera proton yang bekerja
dengan kepakarannya bukan sahaja untuk
memperolehi gaji bahkan kereta yang
dihasilkan memberi manafaat kepada
pengguna. Suatu tindakan adalah betul dari
segi akhlak jika ia memberikan keuntungan
individu tanpa memberi kerugian dan,
sekira perlu meminimumkan sebarang
keburukan terhadap orang lain
Normative Philosophy and Ethical
Relativism (Falsafah normatif dan
Relativisme Mengikut Etika)
Kajian tentang pemikiran yang betul dan
kelakuan mengikut norma .
Ethical Theory (Teori mengikut etika)
Segala tindakan kita dalam komuniti
disempadani dengan konsep betul dan
salah yang memerlukan analisis dan
pertimbangan dalam membuat keputusan
atau tindakan dan bukan satu kekurangan
sekiranya kita telah mencuba tetapi
tindakan tersebut kurang tepat kerana tiada
satu pun sistem etika yang sempurna tetapi
terdapat 5 sistem yang sering digunakan:
a) Eternal Law (Undang-undang
Abadi/kekal)
- Undang-undang Agama tidak berubah
dan sah selama-lamanya.
- Tiada syarat atau ketetapan yang tepat
memperlihatkan kebenaran.
- Setiap agama mempunyai standard moral
yang berbeza untuk penganutnya
- Standard berbeda antara kumpulan yang
berlainan walaupun menganut agama
sama.
- Tidak dapat dilaksanakan secara
universal.
b) Utilitarianism (kemudahan)
- Merupakan suatu keputusan atau
tindakan untuk kepentingan masyarakat
majoriti
-Sukar menentukan manfaat untuk
masyarakat kebanyakkan.
- Tidak ada satu kaedah yang dapat
menentukan sama ada tindakan/keputusan
yang dilakukan adalah âbetulâ, âbaikâ atau
âwajarâ.
- Sukar untuk mengimbangi manfaat yang
diperolehi oleh masyarakat majoriti dengan
pengorbanan masyarakat minoriti.
c) Universalism (sejagat)
- Menyatakan niat/maksud yang tersirat di
dalam membuat sebarang
keputusan/tindakan adalah penting
- Keputusan tersebut dikira betul, tepat dan
baik sekiranya semua orang yang
mengalami masalah serupa melakukan
tindakan yang serupa seperti yang kita
lakukan. - Terlalu bergantung kepada
perkiraan niat seseorang.
- Sukar mengukur kepentingan terhadap
kewajiban atau tanggungjawap seseorang
individu.
- Adalah sukar untuk melayan kehendak
orang lain kerana sebahagian dari kita akan
memikirkan kehendak diri sendiri.
d) Distributive Justice Teory (Teori Adil
Pembahagi)
- Keutamaan keadilan menjadi panduan
membuat keputusan dan mengambil
tindakan yang dijangka memberikan faedah
kepada semua anggota masyarakat
- Keupayaan/usaha individu diabaikan/
tidak diendahkan.
- Sebarang cadangan amat bergantung
kepada kerjasama sosial keseluruhannya
untuk membekalkan faedah/keuntungan
ekonomi dan social.
e) Personal Liberty Theory (Teori
Kebebasan Peribadi)
- Keutamaan kebebasan mejadi panduan
membuat keputusan dan mengambil
tindakan yang akan menyebabkan semua
orang akan mendapat manfaat dan
kebaikannya.
- Ia berdasarkan satu definasi kebebasan
yang sempit yang menghadkan hak negatif
untuk tidak mengalami gangguan daripada
orang lain
Perbandingan Utilitarianisme dan
Universalism
Utilitarianism Universalism
Menekankan kepada
kesan/keputusan/akibat
dari sesuatu tindakan
dan bukannya niat
individu tersebut
Menekankan kepada
niat individu yang
melakukan tindakan
atau membuat
keputusan.
Sesuatu
tindakan/keputusan
dikira betul sekiranya
membawa manfaat
kepada orang.
Dianggap salah
sekiranya
membahayakan atau
encederakan orang lain
Niat yang baik
sering kali
membawa kepada
kebaikan.
Sekiranya
tindakan/keputusan
tersebut akan
memberikan manfaat
kepada majority
masyarakt maka dikira
baik
Mendahului
kepentingan orang
lain dari kepentingan
sendiri.
Bab 2 Moral And Social Responsibility
(Moral dan Tanggungjawab Sosial)
Conditions for Moral Accountability and
Liability (Keadaan dalam Tanggungjawab
Moral)
(1) Knowledge and Freedom
(Pengetahuan dan Kebebasan)
Seseorang itu bertanggungjawab atas
perbuatannya dengan kerelaan hati tanpa
paksaan fizikal dan psikologi.
(2) Ignorance
(Kedunguan/kebodohan/ketidaktahuan)
Alasan ketidaktahuan hanya boleh
digunakan apabila sesorang tidak bersalah.
Ini berlaku apabila seseorang tidak
memahami hukum alam yang terjadi atau
tidak dapat menerima semua yang
munasabah yang dapat dijangka akibat
daripada perbuatannya
(3) Coercion (penggunaan kekerasan )
Pegawai bank yang menjaga kaunter yang
mana menyerahkan sejumlah wang tunai
yang ada di dalam laci kepada perompak
2. Nota Padat Etika Profesional â edisi imann9969
imann9969@yahoo.com
bersenjata adalah jelas tidak bersalah dari
segi moral di dalam melesapkan harta
bank.
âTanggungjawab moralâ (moral
responsibility)
Def: Seseorang secara moral boleh
dipertanggungjawabkan terhadap tindak
tanduk mereka, sekiranya mereka
mengetahui tindakan yang dibuat adalah
dengan kerelaan hati dan tanpa sebarang
paksaan secara fizikal mahupun psikologi.
Perbezaan (material coorperation) dan
formal coorperation (kerjasama formal)
dibawah Natural Law
Formal
coorperation
Material
coorperation
Seseorang menjadi
rakan sekerja yang
secara sukarela
untuk melakukan
perbuatan yang
salah, dengan
mengizinkan dan
membenarkan
kejahatan
dilakukan. Formal
cooperation tidak
pernah dapat
ditentukan
walaupun dengan
ketakutan yang
amat sangat
Ia bermaksud
seseorang diminta
untuk melakukan
suatu tindakan
yang masuk akal
(logik), tidak jahat
pada amnya, tetapi
pada akhirnya ia
secara tidak
langsung telah
membantu orang
tersebut untuk
melakukan sesuatu
tindakan yang pada
hakikatnya adalah
salah.
Era tanggungjawab sosial
a) The Entrepreneurial Era (Era
Perindustrian)
Berlaku lewat 1800 an. Masa ini industri
mengumpul keuntungan. Masa era ini,
semua industri adalah kecil.
b) The Depression Era (Era
Kemelesetan)
Berlaku pada tahun 1900, masa ini
organisasi besar telah mendominisasi
ekonomi US. Orang awam telah mengkritik
organisasi kerana melakukan aktiviti
kewangan yang tidak bertanggungjawab
sehingga berlakunya keruntuhan pasaran
saham pada tahun 1929.
c) The Social Era (Era Sosial)
Wujud pada tahun 1960an dan ketidak
ketentraman sosial. Ini kerana organisasi
besar telah didakwa mempromosikan
peperangan di Vietnam. Empat kesatuan
hak pengguna telah menyatakan pendirian
mereka kepada Presiden John Kennedy
mengenainya.
Pendapat mengenai tangunggjawab
sosial
Bersetuju Tidak bersetuju
- Membantu
problematic
(merupakan
persoalan) business
- Syarikat juga
anggota masyarakat
- Sumber bisnis
selalunya boleh
membantu
menyelesaikan
masalah
- Tanggungjawab
sosial boleh tambah
keuntungan
- Keuntungan adalah
objektif perniagaan
- Penglibatan di
dalam aktiviti sosial
memberikan syarikat
tersebut kuasa yang
besar
- Kemungkinan
berlaku confict of
interest
- Kepakaran yang
kurang di dalam
mengurus aktiviti
sosial
Cara kerajaan mempengaruhi organisasi
d) Direct Regulation (Peraturan secara
terus) â Memperkenalkan dan
melaksanakan undang-undang dan
akan tubuhkan agensi yang akan
mengawasi dan mengawal aktiviti-
aktiviti tertentu.
e) Inderect Regulation (Peraturan tidak
langsung) â Secara tidak langsung
mempengaruhi cara organisasi
tersebut membelanjakan wang mereka
memelalui cukai, sama ada melalui
insentif mahupun subsidi.
Cara organisasi mempengaruhi kerjaan.
a) Personal Contact (Hubungan
peribadi) â Hubungan peribadi dan
jaringan perniagaan.
b) Lobbying â Mempengaruhi pembuat
undang-undang oleh pihak individu
mahu pun kumpulan tertentu
c) Political Action Committee
(Tindakan komiti politik) â Sumbang
wang kpd ahli politik untuk kempen.
d) Favours (keramahan) â Bergantung
kepada keramahan untuk
mendapatkan sokongan
Cara organisasi untuk melaksanakan
tanggungjawab sosial
(1) Legal compliance (Mematuhi Undang-
undang) â Organisasi patut mematuhi
undang-undang.
(2) Ethical compliance (Mematuhi Etika) â
Ikut etika yang biasa boleh diterima
masyarakat
(3) Philanthropic giving (Suka menderma)
â Beri sumbangan/dana dlm program
kebajikan
⢠Natural Law, alasan paksaan hanya
boleh digunakan di dalam kes dimana
ketakutan berlakunya kemusnahan
kebebasan seseorang di dalam
kerelaan melakukan tindakan tersebut.
⢠Kerjasama Cooperation bermaksud
tindakan yang dilakukan adalah
bermoral pada asasnya, tetapi orang
lain telah menggunakannya untuk
melakukan perbuatan tidak bermoral.
⢠Kerjasama Formal bermaksud
seseorang melakukan tindakan tidak
bermoral, bermaksud moral yang
salah dan beliau bekerjsama
melakukan perbuatan jahat secara
moral.
⢠Kerjasama material adakala boleh
dijustified sebagai alasan yang baik,
biasanya di dalam kepentingan diri.
Tetapi kerjasama formal di dalam
melakukan kejahatan tidak pernah
diizinkan.
Bab 3: The Nature of Ethics in Modern
Business (Etika di dalam perniagaan alaf
baru) Etika dalam pengurusan
Masalah di dalam pengurusan/pengelolaan
kerana konflik di antara
keuntungan/prestasi syarikat dengan
tanggungjawab/prestasi sosial. Cth
:Pengurangan pekerja di dalam sesebuah
syarikat boleh menjimatkan kos dan
menaikkan keuntungan tetapi
menyebabkan ramai akan menjadi
penganggur.
5 masalah etika di dalam
pengurusan:(Akibat dari keputusan yang
dibuat)
a) Akibat berpanjangan â Sebarang
keputusan yang dibuat akan
memberikan kesan yang
berpanjangan kepada masyarakat.
Sebagai contoh, pengeluaran produk
tidak selamat akan mengancam
nyawa individu.
b) Mempunyai berbagai pilihan
altenatif â Berbagai pilihan alternatif
perlu dibuat/dirancang apabila
membuat sebarang keputusan atau
pilihan etika.
c) Mempunyai akibat yang banyak
(bercampur aduk) â Keuntungan dan
kerugian sosial serta juga pulangan
kewangan dan perbelanjaan sering
kali berkait dengan pilihan alternatif
etika yang dipilih.
d) Mempunyai akibat yang tidak pasti
â Akibat dari sesuatu keputusan atau
pilihan etika yang diambil tidak dapat
dipastikan.
e) Mempunyai impak peribadi â
Keuntungan dan kerugian sosial serta
juga pulangan kewangan dan
perbelanjaan sering kali berkait
dengan impak peribadi di dalam
pilihan alternatif etika yang dipilih.
Mekanisma menganalisis permasalahan
etika di dalam pengurusan
a) Analisis Ekonomi â Teori Makro dan
Mickro ekonomi bergantung kepada
keadaan pasaran terbuka, perbekalan
dan permintaan seharusnya boleh
membantu di dalam sebahagian
pemasalahan etika .
b) Analisis Undang-undang â
Sekiranya masalah etika menjadi
terlalu besar, undang-undang boleh
digunakan untuk menguruskan
masalah ini.
c) Analisis Etika â Dalam suasana
normative philosophy, setiap orang
mempunyai dasar pemikiran di dalam
masyarakat dan bertindak pada prinsip
yang sama, kemudian
rakan/sekumpulan di dalam
masyarakat mestilah mendapat
layanan yang adil.
Contoh masalah etika di dalam
pengurusan
(1) Paras Harga (Pricing Level) â Turun
naik harga barangan adalah masalah asas
ekonomi tetapi ia memberikan impak
kepada masyarakat
(2) Mesej Pengiklanan (Advertising
messages) â Kebenaran dan penipuan
terhadap mesej pengiklanan haruslah
dianalisis untuk membuang keraguan di
dalam minda masyarakat, akibat yang tidak
pasti, uncertain
(3) Promosi Produk (Product promotions)
â Ini adalah agenda pengiklanan.
Masyarakat tidak sepatutnya dipengaruhi
secara negatif mesej promosi yang
diiklankan.
(4) Persekitaran Kerja (Working Condition)
â Persekitaran tempat kerja mestilah
conductive/sesuai
(5) Perkhidmatan Pelanggan (Customer
Service) â Pelanggan mestilah diberi
keutamaan di dalam urusan perniagaan.
Bab 4 Managerial Ethics and the Rule of
Law Penggunaan Undang-undang dlm
membuat keputusan
Undang-undang adalah satu set peraturan
yang dibina oleh masyarakat untuk
menguasai/mengawal kelakuan di dalam
masyarakat tersebut. Oleh itu kita perlu
merujuk kepada undang-undang apabila
kita menghadapi dilema etika di dalam
3. Nota Padat Etika Profesional â edisi imann9969
imann9969@yahoo.com
sesuatu organisasi apabila memilih antara
prestasi ekonomi dan prestasi sosial.
Biarkan undang-undang menentukan
segalanya kerana masyarakat telah
membina satu set peraturan yang dibuat
secara kolektif (berkumpulan) oleh anggota
masyarakat tersebut mengenai tindakan
dan kelakuan yang harus dibuat dan ia
akan memberi kesan kepada kebajikan
terhadap masyarakat tersebut.
Mengimbangi prestasi ekonomi dan
sosial
⢠Retrenchment (Pemberhentian
pekerja) â Berhentikan pekerja utk
atasi kerugian.
⢠Menghapuskan perkhidmatan orang
tengah â Cth dell jual komputer terus
tanpa lalu org tengah
⢠Menjual terus produk tersebut kepada
pengguna terakhir.
Undang-undang
Def: Undang-undang adalah satu set
peraturan yang konsisten yang dibuat oleh
masyarakat untuk mengawal kelakuan
masyarakat dan telah diterbitkan
(published), diterima (generally accepted)
dan dikuatkuasakan.
Ciri Undang-undang
⢠Consistent (Konsisten) â tiada
bantahan di dalam peruntukkan
⢠Universal (Menyeluruh) â dapat
dipakai oleh semua orang yang
menghadapi keadaan/situasi yang
sama
⢠Published (Diterbitkan/dicetak) â
ditulis, dicetak dan dapat dicapai oleh
semua orang
⢠Accepted (Diterima) â biasanya di
patuhi oleh masyarakat
⢠Enforced (Dikuatkuasakan) â
Langgar undang-undang, berjaya
dibuktikan , terima hukuman.
Proses Pembentukan Undang-undang
⢠Proses Individu - Proses ini
melibatkan pendirian norma individu
(individual norms), kepercayaan
(belief) dan nilai (values) di dalam
undang-undang
⢠Proses Kumpulan â Setiap
masyarakat mempunyai latarbelakang
atau persekitaran yang
mengabungkan nilai ajaran agama,
tradisi budaya, kedudukan ekonomi,
pembangunan teknologi, organisasi
sosial, Politik
⢠Proses Sosial â Perubahan di dalam
norma (norms), kepercayaan (belief)
dan nilai (values) akan memberikan
kesan yang ketara di atas undang-
undang
⢠Proses Politik â Wakil yang
dilantik/dipilih dengan rasmi adalah
bertanggungjawab untuk membuat
rumusan mengenai undang-undang di
dalam sistem yang diwakili.
Bab 5 Kod Etika
Def: Norma (kebiasaan) dan kepercayaan
yang dipegang oleh sesebuah organisasi.
Kod-kod Etika
Norma Norma adalah standard
perlakuan; cara bagaimana
pegawai atasan mahu
kakitangannya bertindak bila
berhadapan dengan situasi
tertentu.
- Contoh norma dalam etika
ialah:
Pekerja syarikat tidak
dibenarkan menerima hadiah
peribadi bernilai lebih RM 25
- Dalam bentuk pernyataan-
pernyataan yang negatif
Kepercaya
an
- Cara berfikir yang dikehendaki
oleh pegawai atasan pada
kakitangan terhadap tugas.
- Dinyatakan dalam bentuk
yang positif.
Contohnya:
âTanggungjawab utama kita
ialah para pelangganâ
5.2 Jawatan Ombusman
Ombusman ialah seorang yg ditugaskan
untuk memberi kaunseling kepada pekerja
lebih muda mengenai hal-hal berkenaan
masalah kerjaya, kesukaran yang dihadapi
organisasi dan isu-isu etika.
5.3 Punca-punca Kelakuan Tidak
Beretika
Pembahagian struktur dalam organisasi
mewujudkan pembahagian kuasa; bidang
kuasa untuk produk, pasaran dan
perubahan dalam proses diberikan kepada
pengurus-pengurus bahagian, yang secara
tidak langsung dipertanggungjawabkan ke
atas prestasi ekonomi.
Kesannya
(1) hubungan antara bahagian tidak dapat
dimanfaatkan sebagai asas kepada
ekonomi kerana persekitaran berbeza
dalam setiap bidang.
(2) Pengurusan korporat dalam
pembahagian kuasa mempunyai sedikit
kawalan ke atas bahagian-bahagian lain
5.4 Pembangunan Sistem Perancangan
Baru
Sistem Perancangan General Elektrik (GE)
Kaedah perancangan strategi dikenali
sebagai âportpolio modelâ kerana ia menilai
setiap unit proses pasaran dalam syarikat
sebagai satu pelaburan yang boleh
ditingkatkan, dikekalkan atau dikurangkan
mengikut masa.
Unit-unit produk â pasaran â proses di GE
diistilahkan âStrategik Business Unitâ atau
SBU. Ia mengandungi bahagian-bahagian
produk yang berkaitan dan bersama
mempunyai keupayaan untuk bersaing
dalam industri melalui Strategi yang telah
dijelaskan.
Pengurusan korporat akan mampu
mengawal persaingan dan mengarah
strategi menerusi peruntukan sumber
dengan cara menggunakan modal
perancangan korporat dan bukannya
proses belanjawan modal. 250 bahagian
produk yang disentralisasikan di GE telah
digabung menjadi 73 unit strategic business
yang separa berpusat.
Prinsip yang mendasari model
perancangan korporat separa berpusat
yang dibangunkan oleh GE ialah setiap
âSBUâ berbeza dari 2 dimensi:
⢠Daya terikan industri tersebut
⢠Kekuatan syarikat dalam industri
tersebut.
Bab 6 The Moral Dimensions of an
Economic System (Prinsip Dimensi suatu
sistem Ekonomi)
Strategi memotivasikan dan memuaskan
hati para pekerja
1. Menyediakan latihan sama ada di
dalam dan di luar waktu kerja
kepada para pekerja mereka.
2. Memberi maklumbalas sekiranya
mutu kerja pekerja mereka
didapati berkesan.
3. Membenarkan mereka (pekerja)
mengambil bahagian dalam
membuat keputusan yang
berkaitan dengan struktur dan
objektif kerja mereka .
4. Menyediakan peluang kepada
mereka untuk naik pangkat.
5. Menyediakan suasana kerja yang
selamat untuk mereka berkerja.
Kebebasan dalam sistem kapitalis
- Hak untuk menggaji tetap, hanya utk
pekerja yang dapat memenuhi tuntutan
perniagaan dan beroperasi secara
berkesan pada keuntungan yang
memuaskan
- Hanya mengambil pekerja yang
mempunyai pendidikan, kemahiran dan
kewibawaan yang layak untuk
melaksanakan sesuatu operasi perniagaan
tersebut.
Andaian dalam ekonomi kapitalis:
1. Pilihan hidup dipilih sebebasnya oleh
anggota-anggota masyarakat sama ada
melalui proses demokrasi atau melalui
kontrak sosial yang tersembunyi.
2. Masyarakat yang terus hidup dalam
sistem ini tanpa bantahan secara politik,
secara tidak langsung menunjukkan
bahawa mereka memilih sistem ekonomi
tersebut (yang berbentuk kapitalis).
3. Kebebasan majikan mengupah dan
mendapatkan pekerja yang layak sahaja
bermaksud tiada seorang pun ahli
masyarakat yang boleh menuntut secara
moral ke atas sebarang pekerjaan tertentu
yang ditawarkan di dalam sektor swasta.
Affirmative
Action
Preferential
Treatment
Pekerjaan dan
peluang
kenaikan pangat
terbuka kepada
semua tanpa
mengira jantina,
bangsa, agana,
umur dan
sebagainya
Juga dikenali
sebagai âSetting
Quotasâ â
menetapkan kuota,
amalan
mengutamakan
menggaji atau
menaikkan pangat
individu dari
kelompok kaum
minoriti berbanding
individu dari kaum
bukan minoriti.
6.1.4 Wages (Upah)
Upah/gaji pekerja biasanya ditentukan oleh
pasaran dan ia bertujuan untuk menarik
minat orang untuk menjadi pekerja ataupun
untuk mengekalkan pekerja yang
berkebolehan.
6.15 Equal Pay for Equal Work
(Upah yang sama untuk kerja yang sama)
Konsep âupah yang sama untuk kerja yang
samaâ telah diterima pakai sebahagian dari
undang-undang buruh Amerika Syarikat.
Pekerja yang melaksanakan satu jenis
pekerjaan yang sama mestilah mendapat
gaji yang sama kecuali didapati sesetengah
daripada mereka dapat melaksanakan kerja
mereka dengan lebih pantas atau lebih
cekap kerana mereka lebih
4. Nota Padat Etika Profesional â edisi imann9969
imann9969@yahoo.com
berpengalaman. Ini memberikan mereka
hak untuk mendapatkan upah yang lebih
berbanding pekerja baru walaupun mereka
membuat kerja yang sama.
6.1.6 Equal Pay for Comparable Work
(Upah Sama Rata Untuk Kerja Yang
Setanding)
Beberapa tahun kebelakangan ini, konsep
âUpah Sama Rata Untuk Kerja Yang
Setandingâ semakin diterima di beberapa
negeri di Amerika dimana kakitangan
kerajaan akan diberikan upah yang sama
sekiranya didapati kerja-kerja mereka
walaupun berbeza pelaksanaannya,
memerlukan tahap pendidikan,
pengetahuan dan pengalaman yang sama.
Contohnya upah di antara pekerja am
Majlis Perbandaran dan jurutaip. Bidang
berbeza tetapi kelayakan sama.
6.1.7 Who Get What Share of the Return
on Resources (Siapa yang memperolehi
keuntungan dari sumber yang ada)
Terdapat hubungkait antara jumlah sumber
bahan yang digunakan oleh syarikat dan
kewajiban mereka untuk mengagihkan
keuntungan yang diperolehi kepada ahli
masyarakat. Keuntungan ini bukan hanya
bergantung kepada jumlah sumber bahan
yang telah digunakan tetapi juga:
⢠Bagaimana syarikat mengurus sumber
bahan tersebut; dan
⢠Tahap produktiviti para pekerja mereka
6.2 Rangking and Rating (Kedudukan
dan Penilaian)
Berapa baik/banyak pekerja dibayar
gaji/upah biasanya bergantung kepada
penilaian pegawai penyelia yang melihat
bagaimana pekerja tersebut melakukan
tugas mereka dari kaca mata penyelia
tersebut.
Prestasi kerja dan potensi untuk naik
pangkat adalah dua benda yang berbeza.
Seseorang yang dilihat mampu memegang
tanggungjawab yang lebih besar tidak akan
dinaikkan pangkat sekiranya prestasi kerja
dalam jawatan yang sedang dipegangnya
tidak memuaskan.
6.3.1 A Few Key Ethical Doâs and Donâts
for Performance Appraisal (Beberapa
kod etika â apa yang harus dan tidak
harus dilakukan untuk Penilaian
Prestasi)
1. Pekerja haruslah jelas dengan objektif
yang ditetapkan sepanjang tempoh
penilaian dan mereka harus berperanan
aktif dalam mencapai okbjektif ini.
2. Maklum balas daripada majikan haruslah
disampaikan secara berterusan. Adalah
tidak adil bagi seseorang pekerja sekiranya
diberitahu mengenai prestasi kerjanya yang
teruk hanya pada akhir tempoh penilaian
tersebut.
3. Prestasi harus dinilai berdasarkan
kriteria-kriteria yang sahih (valid). Tidak adil
untuk menilai prestasi pekerja
menggunakan pelan yang tidak disahkan
oleh syarikat.
4. Penyelia perlu mencatatkan maklumat
secukupnya berkaitan dengan kecekapan
atau ketidak kecekapan pekerja yang dinilai
sepanjang tempoh penilaian prestasi
tersebut. Majikan yang bergantung kepada
penilaian yang tidak dicatatkan sebaiknya
semasa proses penilaian mungkin
mengakibatkan ada pekerja yang
cemerlang tetapi tidak mendapat
ganjaran/penilaian sewajarnya kerana
majikan yang menilai tidak mencatat data
secara sistematik.
5. Pekerja yang tidak cekap/tidak
memuaskan harus dimaklumkan
mengenainya. Ini adalah tanggungjawab
seorang majikan. Pekerja berhak untuk
mendapatkan khidmat nasihat, latihan,
tunjuk ajar untuk memperbaiki prestasi
kerja mereka.
6. Hanya orang yang berkelayakan sahaja
yang seharusnya menilai pekerja-pekerja.
Bab 7 Employeeâs Privacy (Privasi
Pekerja)
7.1 Respecting Empolyeeâs Rights to
Privacy (Menghormati hak Pekerja untuk
Privasi)
Semua syarikat mempunyai hak untuk
melindungi kepentingan syarikat dari
penipuan, kebocoran maklumat
sehinggalah kerosakkan ke atas
kemudahan syarikat, pekerja, pelanggan
atau pengguna awam yang menggunakan
perkhidmatan mereka.
- pengurus sentiasa perlu mengetahui
sejarah peribadi pemohon-pemohon
pekerja ke syarikat mereka.- ujian pra-
pekerjaan , Ujian polygraph (ujian
mengesan pembohongan)
7.2 Substance Abuse (Pengkhianatan
yang paling asas)
Tiada syarikat yang mahu diletakkan
dalam kedudukan yang terancam
akibat pekerja mereka yang tidak dapat
melaksanakan tanggungjawab mereka
kerana pengaruh dadah dan arak. ujian
penggunaan dadah menjadi
sebahagian dari keperluan dalam
pengambilan pekerja baru dalam
kebanyakkan perniagaan.
Ada dua keadaan dimana ujian
rambang boleh dilaksanakan.
⢠1. Prasangka yang berasas
bahawa seseorang pekerja itu ketagih
dadah.
⢠2. Bukti sahih secara statistik
yang menunjukkan kejadian
penyalahgunaan dadah oleh pekerja
tersebut.
7.3 Abusing Employees (Penderaan
Pekerja)
Mungkin agak jarang berlaku seorang
boss mengamuk dan mencaci maki
pekerja bawahan mereka di hadapan
pekerja-pekerja lain dalam satu
mesyuarat/ perjumpaan syarikat.
Pekerja juga mungkin diancam akan
kehilangan pekerjaan sekiranya tidak
bersetuju mengenai:
1. Memalsukan penyata kewangan
2. Melayan permintaan hubungan seks
dengan boss
3. Lari dari tugas juri awam di mahkamh (di
US sahaja)
4. Membuat sumpah palsu bagi pihak
syarikat
Bab 8 Loyalty To A Company (Kesetiaan
Kepada Syarikat)
8.1 What Layalty Means (Apakah Makna
Kesetiaan)
Apabila seorang menerima suatu pekerjaan
dengan satu syarikat, dia perlu setia
kepada syarikat tersebut, sama ada
semasa berkerja disitu dan kadang-kala
selepas meninggalkan syarikat tersebut.
8.2 Whistle Blowing (Whistle blowing)
Whistle blowing di dunia perniagaan adalah
seseorang yang menuduh rakan
sekerjanya, penyeliaan atau pegawai
syarikat tindakan tidak sah atau tidak moral
Terdapat 2 jenis whistle blowing:
⢠Dalaman - Jika tuduhan dibuat
melalui talian penyeliaan atau saluran
yang tertentu di dalam syarikat tersebut.
⢠Luaran â Sekiranya tuduhan
tersebut dilaporkan kepada orang luar
atau agensi-agensi diluar syarikat, seperti
pihak berkuasa atau kepada media.
8.2.1 Internal Whistel Blowing (Kaki
adu dalaman)
Mungkin berlaku apabila seseorang
pengurus mengesyaki pengurus lain,
Memalsukan akaun perbelanjaan
Mengambil bayaran balik yang
diberikan oleh pembekal
Menggunakan bahan atau kemudahan
syarikat untuk tujuan peribadi
Mencuri bekalan atau peralatan
syarikat
Bekerja sambilan dengan syarikat
pesaing
8.2.2 External Whistle Blowing
(Whistle blowing Luaran)
Berlaku apabila pengurus/pekerja
membuat laporan mengenai salahlaku
syarikat kepada pihak berkuasa atau
pihak media
pengawasan yang sepatutnya masih
gagal menghentikan salahlaku tersebut.
8.3 The Morality of Firing Whistle
Blowers (Memecat kaki adu)
Penyebar whistle blowing, sama ada
dalaman atau luaran dianggap
melakukan sesuatu yang bermoral
sekiranya mereka berniat untuk
menghalang sebarang musibah yang
mungkin berlaku kepada orang ramai
atau ke atas alam sekitar. Musibah
yang mungkin dibenarkan oleh
pegawai-pegawai syarikat. Maka
adalah sesuatu yang tidak adil dan
jelas tidak bermoral untuk menghukum
seseorang yang melakukan tindakan
yang bermoral semata-mata untuk
membalas dendam atau mengambil
hati pihak atasan yang tidak suka
perbuatan yang tidak suka perbuatan
âmembuka pekung di dadaâ dalam
syarikat mereka.
8.4 What Loyalty Does Not Mean
(Kesetiaan Yang Tidak Bertempat)
Kadang-kadang pengurus beranggapan
bahawa kesetiaan itu termasuklah
perbuatan âmenutupâ kesalahan serius
atau salahlaku yang dilakukan oleh
bos. Tanggapan ini adalah tanggapan
yang salah.
Mereka juga bertanggungjawab untuk
memaklumkan majikan mengenai
tindakan seseorang pekerja atau
sekumpulan pekerja yang mungkin
memberi kesan buruk ke atas operasi
majikan. Tetapi, salahlaku majikan juga
tidak seharusnya dibiarkan.
5. Nota Padat Etika Profesional â edisi imann9969
imann9969@yahoo.com