2. Penilaian Formatif
Penilaian formatif adalah aktivitas guru
dan siswa yang dimaksudkan untuk
memantau kemajuan belajar siswa selama
proses belajar berlangsung
Penilaian ini akan memberikan umpan
balik bagi penyempurnaan program
pembelajaran mengetahui dan mengurangi
kesalahan yang memerlukan perbaikan.
3. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan
pada setiap akhir pembahasan suatu pokok
bahasan / topik, dan dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh manakah suatu proses
pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang
direncanakan
Winkel menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan evaluasi formatif adalah penggunaan tes-
tes selama proses pembelajaran yang masih
berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh
informasi (feedback) mengenai kemajuan yang
telah dicapai
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengontrol
sampai seberapa jauh siswa telah menguasai
materi yang diajarkan pada pokok bahasan
tersebut
4. Tujuan Penilaian Formatif
Penilaian formatif adalah mengetahui
sejauh mana program yang dirancang dapat
berlangsung, sekaligus mengidentifikasi
hambatan. Dengan diketahui hambatan dan
hal-hal yang menyebabkan program tidak
lancar, pengambilan keputusan secara dini
dapat mengadakan perbaikan yang
mendukung kelancaran pencapaian tujuan
program.
Untuk memastikan tujuan yang diharapkan
dapat tercapai dan untuk melakukan
perbaikan suatu produk atau program.
5. Fungsi Penilaian Formatif
Fungsi utama dari penilaian formatif adalah
untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan
proses belajar mengajar, dengan demikian dapat
dipakai untuk memperbaiki dan
menyempurnakannya.
Untuk mengetahui masalah dan hambatan
kegiatan belajar mengajar termasuk metode
belajar dan pembelajaran yang digunakan guru,
kelemahan dan kelebihan seorang siswa.
Untuk memperbaiki proses pembelajaran kearah
yang lebih baik dan efisien atau memperbaiki
satuan atau rencana pembelajaran.
6. Manfaat Penilaian Formatif
1. Bagi Siswa
a. Digunakan untuk mengetahui apakah siswa
sudah menguasai bahan program secara
menyeluruh.
b. Merupakan penguatan bagi siswa. Dengan
mengetahui bahwa penilaian yang dikerjakan
sudah menghasilkan skor yang tinggi sesuai
dengan yang diharapkan, maka siswa merasa
mendapat “anggukan kepala” dari guru, dan
ini merupakan suatu tanda bahwa apa yang
sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang
benar.
7. Dengan demikian maka pengetahuan itu
akan bertambah membekas diingatan.
Disamping itu tanda keberhasilan suatu
pelajaran akan memperbesar motivasi siswa
untuk belajar lebih giat, agar dapat
mempertahankan nilai yang sudah baik itu
atau memperoleh lebih baik itu.
8. c. Usaha perbaikan. Dengan umpan balik
(feed back) yang diperoleh setelah
melakukan tes siswa mengetahui
kelemahan-kelemahannya. Sehingga siswa
mengetahui bab mana yang dirasa belum
dikuasainya. Dengan demikian ada
motivasi untuk meningkatkan penguasaan.
d. Sebagai diagnosa. Bahwa pelajaran yang
sedang dipelajari oleh siswa merupakan
serangkaian pengetahuan dan ketrampilan.
Dengan mengetahui hasil penilaian
formatif, siswa dengan jelas dapat
mengetahui bagian mana dari bahan
pelajaran yang masih dirasakan sulit.
9. Manfaat bagi guru
a) Mengetahui sampai sejauh mana bahan
yang diajarkan sudah dapat diterima oleh
siswa. Hal ini akan menentukan pula
apakah guru itu harus menggantikan cara
menerangkan (strategi mengajar) atau
tetap dapat menggunakan cara (strategi)
yang lama.
10. b) Mengetahui bagian-bagian mana dari
bahan pelajaran yang belum menjadi milik
siswa. Apabila bagian yang belum dikuasai
kebetulan merupakan bahan prasyarat bagi
bagian pelajaran yang lain, maka bagian itu
harus diterangkan lagi, dan barangkali
memerlukan cara atau media lain untuk
memperjelas. Apabila bahan ini tidak
diulangi, maka akan mengganggu
kelancaran pemberian bahan pelajaran
selanjutnya, dan siswa akan semakin tidak
dapat menguasainya
11. c) Dapat meramalkan sukses dan
tidaknya seluruh program yang akan
diberikan.
d) Memperbaiki program pengajaran
atau satuan pelajaran di masa mendatang,
terutama dalam merumuskan tujuan
intruksional, organisasi bahan. Kegiatan
belajar-mengajar dan pertanyaan
penilaian.
12. e) Meninjau kembali dan memperbaiki
tindakan mengajarnya dalam memilih dan
menggunakan metode mengajar
f) Mengulang kembali bahan pengajaran
yang belum di kuasai para siswa sebelum
melanjutkan dengan bahan baru atau
memberi penugasan kepada siswa untuk
memperdalam bahan yang belum di
kuasainya.
13. Teknik Yang Digunakan Sebagai Penilaian
Formatif
Teknik-teknik tersebut dapat dibagi ke dalam
tipe tertulis dan tidak tertulis sebagai
berikut.
Tertulis :
a. Ujian
b. Esai
c. Portofolio
d. Penilaian Mandiri
14. Tidak Tertulis:
a. Pertanyaan
b. Observasi
c. Wawancara/konferensi
d. Presentasi
15. Penilaian Sumatif
Tes sumatif adalah suatu penilaian yang
pelaksanaannya itu dilakukan pada akhir
tahun atau akhir program, atau lebih
spesifiknya penilaian yang dilakukan pada
akhir semester dari akhir tahun
Penilaian sumatif berkaitan dengan
menyimpulkan prestasi siswa, dan diarahkan
pada pelaporan di akhir suatu program studi
16. Penilaian ini berorientasi pada
produk/hasil. Dan dapat menentukan hasil
yang dicapai peserta didik dalam program
tertentu dalam wujud status keberhasilan
peserta didik pada setiap akhir program
pendidikan dan pengajaran. Contohnya:
Tes catur wulan,Tes akhir semester, EBTA.
17. Tujuan Penilaian Sumatif
Tujuan penilaian sumatif yaitu Untuk
mengetahui taraf hasil belajar yang dicapai
oleh peserta didik setelah melakukan
program pembeljaran dalam satu semester,
akhirtauhn atau akhir program
pembelajaran pada suatu unit pendidikan
tertentu.
18. Manfaat Evaluasi Sumatif
Ada beberapa manfaat tes sumatif, dan 3
diantaranya yang terpenting adalah :
a. Untuk nenentukan nilai.
b. Untuk menentukan seorang anak dapat atau
tidaknya mengikuti kelompok dalam
menerima program berikutnya. Dalam
kepentingan seperti ini maka tes
sumatif berfungsi sebagai tes prediksi.
19. c. Untuk mengisi catatan kemajuan belajar
siswa yang akan berguna bagi orang tua
siswa, pihak bimbingan dan penyuluhan di
sekolah serta pihak-pihak lain apabila siswa
tersebut akan pindah ke sekolah lain, akan
melanjutkan belajar atau akan memasuki
lapangan kerja
20. Perbandingan Antara Tes Formatif dan
Tes Sumatif
a. Ditinjau dari Fungsinya
Tes formatif digunakan sebagai umpan
balik bagi siswa, guru maupun program-
program untuk menilai pelaksanaan satu
unit program.
Tes sumatif digunakan untuk memberikan
tanda kepada siswa bahwa telah mengikuti
suatu program, serta menentukan posisi
kemampuan siswa dibandingkan dengan
kawannya dalam kelompok
21. b. Ditinjau dari Waktu
Tes formatif dilakukan selama pelajaran
berlangsung untuk mengetahui kekurangan
agar pelajaran dapat berlangsung sebaik-
baiknya
Tes sumatif dilakukan pada akhir unit catur
wulan, ataupun semester akhir tahun atau
akhir pendidikan.
22. c. Ditinjau dari Titik Berat Penilaian
Tes formatif menekankan pada tingkah
laku kognitif.
Tes sumatif sama-sama menekankan pada
tingkah laku kognitif, tetapi ada kalanya
pada tingkat psikomotor dan juga kadang-
kadang pada afektif akan tetapi walaupun
menekankan pada tingkah laku kognitif,
yang diukur adalah tingkatan yang lebih
tinggi.
23. d. Ditinjau dari Segi Alat Evaluasi
Tes formatif merupakan tes prestasi belajar
yang tersusun secara baik.
Tes sumatif merupakan tes ujian akhir.
e. Ditinjau dari Cara Memilih Tujuan yang
Dievaluasi
Tes formatif mengukur semua tujuan
instruksional khusus.
Tes sumatif mengukur tujuan instruksional
umum.
24. f. Ditinjau dari Tingkat Kesulitan Tes
Tes formatif belum dapat ditentukan.
Tes sumatif. Rata-rata mempunyai tingkat
kesulitan antara 0,35 – 0,70, Soal yang
sangat mudah dan soal yang sangat sukar
g. Ditinjau dari Skoring
Tes formatif, menggunakan standar
mutlak.
Tes sumatif, kebanyakan menggunakan
standar relatif tetapi dapat pula dipakai
standar mutlak.