Phonocardiogram (PCG) adalah teknik untuk memantau jantung dengan merekam suara jantung dan murmur yang terbentuk selama siklus jantung bekerja. Teknik ini menggunakan transduser mikrofon untuk merekam dan menampilkan suara jantung pada osiloskop.
PCG dapat memberikan hasil prediksi yang lebih baik untuk mendeteksi penyakit jantung dibandingkan dengan ECG. Namun, penggunaan PCG secara elektronik membutuhkan analisis sinyal yang kompleks untuk mengklasifikasikan kondisi jantung.
Saat ini, dokter menggunakan suara jantung/PCG untuk memantau kinerja jantung dengan menggunakan stetoskop.
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
2C1_KEL4 projek mikrokontroler pcg jantung.pptx
1. Pcg dengan output lcd
16x2 tampil bpm dan
earphone
Kelompok 4
Hafizh Ammar Wahyudi (P27838122008)
Indah Firdausi Nuzula (P22838122013)
2. Latar Belakang
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit berbahaya di dunia, Deteksi dini
penyakit jantung dibutuhkan untuk pemeriksaan awal ketidaknormalan fungsi jantung. Proses
deteksi ketidaknormalan fungsi jantung, dapat dilakukan dengan pemeriksaan
Phonocardiograf (PCG). Phonocardiogram adalah teknik dalam penelusuran suara jantung
dan pencatatan getaran akustik jantung melalui suatu transduser mikrofon yang akan
direkam dan ditampilkan pada osiloskop. Suatu mikrofon yang dirancang khusus
ditempatkan pada dinding dada sehingga getaran yang dihasilkan oleh jantung dapat
diterima,diperkuat, serta direkam.
Tujuan dari tugas ini adalah membuat alat Phonocardiograf (PCG) yang mana
langsung terhubung earphone dan lcd 16x2 dengan tampilan bpm. Bunyi jantung akan
disadap oleh stetoskop melalui mic kondensor. Mikrofon kondensor mengubah suara
menjadi listrik yang akan diperkuat melalui Pre-Amp. Keluaran dari Pre-Amp masuk ke
rangkaian non inverting kemudian menuju ke rangkaian filter aktif dan pasif sehingga dapat
menyaring frekuensi suara yang dibutuhkan. Karena melewati filter akan diperkuat lagi
dengan non inverting.. Selain itu rangkaian filter masuk ke headset melalui jack 3,5mm untuk
mengeluarkan suara jantung. Setelah diperkuat, sinyal masuk ke mikrokontroler
menggunakan ESP32 untuk diproses sebagai sinyal digital. Suara dan sinyal kemudian
dikeluarkan melalui speaker dan TFT dan hasil pengukurannya dapat disimpan di IoT.
8. 1. Input Audio dari Elektret Microphone Condenser (Mic Condenser):
- Input audio berasal dari elektret microphone condenser.
- Kapasitor 100nF berada secara seri dengan microphone condenser, dan kapasitor ini berfungsi sebagai
kapasitor kopling, memungkinkan hanya sinyal AC untuk melewati.
2. Resistor 10k dan Kapasitor 100nF:
- Kapasitor 100nF dan resistor 10k membentuk pembagi tegangan RC.
- Pembagi tegangan ini menghasilkan tegangan yang sesuai untuk mengakses basis transistor.
3. Transistor BC547:
- Basis transistor terhubung ke pembagi tegangan RC.
- Kolektor transistor terhubung ke resistor 220k.
- Emitter transistor terhubung ke ground (GND).
4. Resistor 220k dan Kolektor Transistor:
- Resistor 220k terhubung ke kolektor transistor.
- Ini berfungsi sebagai bagian dari polarisasi transistor dan juga sebagai beban untuk sinyal keluaran.
5. Resistor 5k6:
- Terhubung paralel dengan kolektor transistor.
- Berfungsi sebagai beban dan mempengaruhi gain penguatan (amplification) rangkaian.
Penjelasan
9. 6. Resistor 560, 560, dan 10k:
- Terhubung seri dengan resistor 5k6.
- Resistor 560 dan 560 membentuk pembagi tegangan.
- Resistor 10k terhubung paralel dengan resistor 560, dan keduanya berada di awal rangkaian.
- Pembagi tegangan ini mengatur level DC pada basis transistor.
7. Kapasitor 4.7uF:
- Terhubung seri dengan resistor 5k6.
- Berfungsi sebagai kapasitor kopling, memungkinkan hanya sinyal AC untuk melewati ke bagian berikutnya dari rangkaian.
8. Potensiometer (Preset):
- Terhubung seri dengan kapasitor 4.7uF.
- Kaki tengah potensiometer dihubungkan ke output rangkaian.
- Berfungsi untuk mengatur level sinyal keluaran.
9. Resistor 560 dan Kapasitor 47uF:
- Resistor 560 terhubung dari kaki satu kapasitor 47uF ke input 5V.
- Kapasitor 47uF berfungsi untuk menyediakan referensi DC pada input.
10. Output:
- Output rangkaian diambil dari kaki tengah potensiometer (preset).
- Ini adalah sinyal audio yang telah diperkuat.
Rangkaian ini membentuk penguat transistor dengan beberapa tahap amplifikasi dan komponen pembentuk respons frekuensi.
Potensiometer memungkinkan pengguna untuk mengatur level keluaran, dan kapasitor-kapasitor tertentu digunakan untuk
memisahkan sinyal AC dan DC, serta mempengaruhi respons frekuensi rangkaian. Perlu diingat bahwa nilai-nilai komponen dan
konfigurasi tersebut dapat disesuaikan tergantung pada kebutuhan aplikasi spesifik.