Proses metallurgi terdiri dari beberapa tahapan untuk mengekstrak logam dari bijihnya, meliputi pengecilan ukuran butir bijih, konsentrasi, preparasi fisik atau kimia, ekstraksi menggunakan pirometalurgi, hidrometalurgi, atau elektrometalurgi, dan pemurnian untuk memperoleh logam murni.
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Abrianto Akuan
Dokumen tersebut memberikan petunjuk praktikum tentang teknik pengecoran logam. Tujuan praktikum adalah membuat cetakan pasir dan produk coran logam serta memahami proses dan keselamatan kerja dalam pengecoran logam. Dokumen ini juga menjelaskan pengujian kadar air, lempung, dan ukuran butir pasir cetak untuk memastikan kualitas cetakan.
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang terkait dengan pengolahan bahan galian secara fisik dan mekanik, meliputi proses-proses seperti screening, classifying, jigging, dense medium separation, serta alat-alat seperti crusher dan grinding mill.
Humprey spiral adalah alat yang menggunakan gaya sentrifugal dan arus air untuk memisahkan mineral berat dari yang ringan. Ia bekerja dengan memisahkan konsentrat, produk pertengahan, dan tailing berdasarkan berat jenis partikel. Parameter kunci yang mempengaruhi kinerjanya adalah ukuran feed, laju aliran, dan kadar padatan pulp.
Makalah ini membahas metode crushing dalam proses pengolahan mineral untuk mengecilkan ukuran mineral. Terdapat dua tahapan crushing yaitu primary crushing yang menggunakan jaw crusher dan gyratory crusher, serta secondary crushing yang menggunakan cone crusher, hammer mill, dan roll crusher. Metode crushing digunakan untuk mempersiapkan mineral sebelum proses selanjutnya.
Proses metallurgi terdiri dari beberapa tahapan untuk mengekstrak logam dari bijihnya, meliputi pengecilan ukuran butir bijih, konsentrasi, preparasi fisik atau kimia, ekstraksi menggunakan pirometalurgi, hidrometalurgi, atau elektrometalurgi, dan pemurnian untuk memperoleh logam murni.
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Abrianto Akuan
Dokumen tersebut memberikan petunjuk praktikum tentang teknik pengecoran logam. Tujuan praktikum adalah membuat cetakan pasir dan produk coran logam serta memahami proses dan keselamatan kerja dalam pengecoran logam. Dokumen ini juga menjelaskan pengujian kadar air, lempung, dan ukuran butir pasir cetak untuk memastikan kualitas cetakan.
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang terkait dengan pengolahan bahan galian secara fisik dan mekanik, meliputi proses-proses seperti screening, classifying, jigging, dense medium separation, serta alat-alat seperti crusher dan grinding mill.
Humprey spiral adalah alat yang menggunakan gaya sentrifugal dan arus air untuk memisahkan mineral berat dari yang ringan. Ia bekerja dengan memisahkan konsentrat, produk pertengahan, dan tailing berdasarkan berat jenis partikel. Parameter kunci yang mempengaruhi kinerjanya adalah ukuran feed, laju aliran, dan kadar padatan pulp.
Makalah ini membahas metode crushing dalam proses pengolahan mineral untuk mengecilkan ukuran mineral. Terdapat dua tahapan crushing yaitu primary crushing yang menggunakan jaw crusher dan gyratory crusher, serta secondary crushing yang menggunakan cone crusher, hammer mill, dan roll crusher. Metode crushing digunakan untuk mempersiapkan mineral sebelum proses selanjutnya.
Metode konsentrasi gravitasi seperti shaking table, jig, panning, dan sluice box memisahkan material berharga dan tidak berharga dalam bahan galian berdasarkan perbedaan densitasnya. Berbagai faktor seperti ukuran partikel, kecepatan aliran, kemiringan alat, dan perbedaan densitas mineral mempengaruhi efisiensi pemisahan.
This document provides information about metallographic specimen preparation of cast irons for microscopic examination. It discusses:
1) Cast irons solidify through either eutectic or primary phase transformations depending on their carbon equivalent and cooling rate.
2) Preparing cast iron specimens involves mounting, grinding, polishing and etching steps to properly retain the graphite phase embedded in the matrix without causing damage.
3) Grinding is critical to avoid pulling out soft graphite. Polishing with diamond suspensions on an automated polisher helps achieve uniform grinding and retain graphite phases flat at the specimen surface.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat mekanik material yang penting untuk perancangan mesin.
2. Sifat mekanik yang dijelaskan meliputi modulus elastisitas, batas elastis, kekuatan luluh, kekuatan tarik ultimat, dan lainnya.
3. Jenis-jenis uji sifat mekanik dijelaskan seperti uji tarik, tekan, tekuk, puntir, keras
Dokumen tersebut membahas tentang parameter pemotongan pada proses pembubutan, termasuk kecepatan potong, kecepatan putaran mesin, kecepatan pemakanan, dan jenis-jenis pahat bubut beserta fungsinya.
Batuan beku atau igneus terbentuk dari pendinginan dan pembekuan magma, baik di bawah permukaan (intrusif) atau di atas permukaan (ekstrusif). Jenis batuan igneus intrusif meliputi granit dan granodiorit yang terbentuk dari kristalisasi lambat di bawah tekanan, sedangkan ekstrusif seperti andesit dan basalt terbentuk dari lava atau piroklastik. Sebagian besar gunung api aktif terletak di sepanjang pertem
Laporan ini membahas tentang praktikum analisis semen pemboran yang meliputi pembuatan suspensi semen dan cetakan sampel, pengujian densitas, rheologi, thickening time, free water, filtration loss, compressive strength, shear bond strength, dan luas permukaan bubuk semen. Hasil pengujian digunakan untuk mengetahui kualitas semen yang akan digunakan dalam konstruksi sumur minyak dan gas.
Batuan terbentuk dari proses magma, pelapukan batuan, erosi, transportasi, dan litifikasi endapan. Terdapat tiga jenis batuan yaitu beku, sedimen, dan metamorf yang saling terkait dalam siklus batuan. Batuan beku berasal dari pembekuan magma, sedimen dari litifikasi endapan, sedangkan metamorf dari perubahan batuan induk akibat tekanan dan suhu.
This document provides instructions for interpreting seismic horizons using both manual and automated techniques in Petrel. It discusses horizon interpretation workflows including inserting new horizons, identifying reflection events, using different autotracking methods like seeded 2D and 3D autotracking, editing interpreted horizons, and displaying and manipulating horizons. The document also reviews individual autotracking parameters and provides exercises for practicing horizon interpretation and editing in Petrel.
The document discusses the theory of metal casting, which involves melting metal in a furnace and pouring it into molds to form cast products. Some advantages of metal casting are its ability to produce complex shapes and cast large parts. It also describes the different types of molds used, such as sand casting and die casting. The document outlines the casting process and factors that influence metal flow properties. Various defects that can occur in castings are identified. Finally, inspection methods for castings are discussed, including liquid penetrant testing and ultrasonic testing.
Praktikum peleburan dan penuangan logam membahas proses pembuatan cetakan pasir dan coran logam. Terdapat beberapa tahapan penting yaitu persiapan cetakan dan bahan, peleburan logam di tungku krusibel, penuangan logam cair ke dalam cetakan, hingga analisis cacat pada coran hasilnya. Praktikum ini bertujuan membuat coran logam aluminium dan menganalisis kemungkinan cacat yang muncul.
Metode konsentrasi gravitasi seperti shaking table, jig, panning, dan sluice box memisahkan material berharga dan tidak berharga dalam bahan galian berdasarkan perbedaan densitasnya. Berbagai faktor seperti ukuran partikel, kecepatan aliran, kemiringan alat, dan perbedaan densitas mineral mempengaruhi efisiensi pemisahan.
This document provides information about metallographic specimen preparation of cast irons for microscopic examination. It discusses:
1) Cast irons solidify through either eutectic or primary phase transformations depending on their carbon equivalent and cooling rate.
2) Preparing cast iron specimens involves mounting, grinding, polishing and etching steps to properly retain the graphite phase embedded in the matrix without causing damage.
3) Grinding is critical to avoid pulling out soft graphite. Polishing with diamond suspensions on an automated polisher helps achieve uniform grinding and retain graphite phases flat at the specimen surface.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat mekanik material yang penting untuk perancangan mesin.
2. Sifat mekanik yang dijelaskan meliputi modulus elastisitas, batas elastis, kekuatan luluh, kekuatan tarik ultimat, dan lainnya.
3. Jenis-jenis uji sifat mekanik dijelaskan seperti uji tarik, tekan, tekuk, puntir, keras
Dokumen tersebut membahas tentang parameter pemotongan pada proses pembubutan, termasuk kecepatan potong, kecepatan putaran mesin, kecepatan pemakanan, dan jenis-jenis pahat bubut beserta fungsinya.
Batuan beku atau igneus terbentuk dari pendinginan dan pembekuan magma, baik di bawah permukaan (intrusif) atau di atas permukaan (ekstrusif). Jenis batuan igneus intrusif meliputi granit dan granodiorit yang terbentuk dari kristalisasi lambat di bawah tekanan, sedangkan ekstrusif seperti andesit dan basalt terbentuk dari lava atau piroklastik. Sebagian besar gunung api aktif terletak di sepanjang pertem
Laporan ini membahas tentang praktikum analisis semen pemboran yang meliputi pembuatan suspensi semen dan cetakan sampel, pengujian densitas, rheologi, thickening time, free water, filtration loss, compressive strength, shear bond strength, dan luas permukaan bubuk semen. Hasil pengujian digunakan untuk mengetahui kualitas semen yang akan digunakan dalam konstruksi sumur minyak dan gas.
Batuan terbentuk dari proses magma, pelapukan batuan, erosi, transportasi, dan litifikasi endapan. Terdapat tiga jenis batuan yaitu beku, sedimen, dan metamorf yang saling terkait dalam siklus batuan. Batuan beku berasal dari pembekuan magma, sedimen dari litifikasi endapan, sedangkan metamorf dari perubahan batuan induk akibat tekanan dan suhu.
This document provides instructions for interpreting seismic horizons using both manual and automated techniques in Petrel. It discusses horizon interpretation workflows including inserting new horizons, identifying reflection events, using different autotracking methods like seeded 2D and 3D autotracking, editing interpreted horizons, and displaying and manipulating horizons. The document also reviews individual autotracking parameters and provides exercises for practicing horizon interpretation and editing in Petrel.
The document discusses the theory of metal casting, which involves melting metal in a furnace and pouring it into molds to form cast products. Some advantages of metal casting are its ability to produce complex shapes and cast large parts. It also describes the different types of molds used, such as sand casting and die casting. The document outlines the casting process and factors that influence metal flow properties. Various defects that can occur in castings are identified. Finally, inspection methods for castings are discussed, including liquid penetrant testing and ultrasonic testing.
Praktikum peleburan dan penuangan logam membahas proses pembuatan cetakan pasir dan coran logam. Terdapat beberapa tahapan penting yaitu persiapan cetakan dan bahan, peleburan logam di tungku krusibel, penuangan logam cair ke dalam cetakan, hingga analisis cacat pada coran hasilnya. Praktikum ini bertujuan membuat coran logam aluminium dan menganalisis kemungkinan cacat yang muncul.
Proses pengecoran logam meliputi penggunaan cetakan sementara atau cetakan sekali pakai dari bahan seperti pasir, gips, plastik, atau investasi untuk membentuk logam cair menjadi bentuk yang diinginkan. Metode pengecoran utama termasuk pengecoran pasir, gips, tuangan, dan die casting."
Dokumen tersebut membahas tentang pasir cetak dan pembuatan cetakan, termasuk sifat-sifat pasir cetak yang baik, jenis-jenis pasir yang digunakan, dan proses pembuatan cetakan secara manual maupun mekanis. Proses pembuatan cetakan mencakup pembuatan inti dan penggunaan perlengkapan seperti penyangga dan mandrel.
Stabilitas tanah dengan kapur melibatkan proses pencampuran tanah dengan kapur dan air untuk mengubah sifat tanah menjadi lebih baik sebagai bahan konstruksi. Kapur bereaksi dengan air tanah untuk mengurangi kelekatan dan kelunakan tanah serta menstabilkan tanah lempung. Proses stabilisasi ini meningkatkan daya dukung tanah dan memerlukan pengendalian mutu yang ketat.
Proses pengecoran melibatkan pembuatan cetakan, melelehkan logam, menuang logam cair ke cetakan, membersihkan produk cor, dan mendaur ulang pasir cetakan. Terdapat dua jenis proses pengecoran yaitu pengecoran dan percetakan, yang membedakan cara pengisian logam ke cetakan. Cetakan dapat dibuat dari bahan seperti pasir, logam, atau plastik, sementara pola dibuat untuk memfasilitasi proses p
Perhitungan perencanaan campuran menurut snierdiannur91
Rangkuman rencana campuran beton berdasarkan dokumen tersebut adalah:
1. Ditetapkan mutu beton K300 dengan deviasi standar 6 MPa dan kuat tekan rata-rata 39,84 MPa
2. Faktor air semen ditentukan sebesar 0,54 berdasarkan jenis semen dan agregat
3. Proporsi campuran beton terdiri dari semen 370 kg, air 200 kg, agregat halus 688 kg, agregat kasar 1172 kg"
Dokumen tersebut membahas proses pengecoran logam menggunakan cetakan pasir, yang merupakan metode pengecoran tradisional yang banyak digunakan. Proses ini melibatkan penempatan pola dalam cetakan pasir untuk membentuk rongga, pengisian rongga dengan logam cair, pendinginan hingga mengeras, dan pelepasan hasil pengecoran dari cetakan. Cetakan pasir memiliki kelebihan biaya rendah namun toleransi dim
Dokumen tersebut membahas proses pengecoran logam, termasuk jenis cetakan yang digunakan seperti cetakan sekali pakai dan permanen, serta tahapan pembuatan cetakan pasir yang merupakan jenis cetakan paling umum. Proses pengecoran polisteren juga dijelaskan secara singkat."
Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)Hari Nug
Dokumen ini membahas penelitian tentang pengaruh barit dan abu layang batubara pada kuat tekan dan laju lindi mortar sementasi untuk imobilisasi limbah stronsium. Penelitian menunjukkan bahwa komposisi bahan tidak berpengaruh pada kuat tekan, dengan hasil tertinggi 26,1 N/mm2 dan terendah 17,5 N/mm2. Laju lindi hari ke-21 adalah 4,2x10-3 g/cm2/hari."
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika tanah dan beberapa konsep dasarnya. Secara ringkas:
1) Mekanika tanah adalah ilmu yang mempelajari sifat fisik tanah dan perilakunya ketika menerima gaya.
2) Tanah terdiri atas partikel berukuran berbeda seperti pasir, lempung, dan koloid, yang mempengaruhi sifatnya.
3) Sifat tanah antara lain ditentukan oleh komposisi, u
Proses pengecoran adalah proses pembuatan yang mengubah bentuk logam dengan mencairkan logam kemudian dituangkan ke dalam cetakan. Terdapat beberapa jenis proses pengecoran berdasarkan bahan cetakan dan cara penuangannya seperti pengecoran pasir, sentrifugal, cetakan permanen, dan cetak-tekan.
1. LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
MODUL V
PENGUJIAN PASIR CETAK
OLEH :
KELOMPOK : 28
ANGGOTA : 1. Astrid Parama Ningrum (13406026)
2. Bona Mangkirap (13406043)
3. Irma Sofiani (13406049)
4. Nadia Fadhilah Riza (13406069)
5. Prila Sista Lilly Jane (13406080)
6. Ira Wulandari (13406094)
LABORATORIUM TEKNIK PRODUKSI
PROGRAM STUDI MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2007
2. I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan dapat mengukur sifat-sifat bahan cetakan.
2. Praktikan dapat mengetahui prosedur pengujian serta interpretasi hasil
pengukuran.
II. TEORI DASAR
Pasir merupakan bahan yang fundamental dalam proses pengecoran, karena
pasir adalah bahan yang paling banyak tersedia di alam.
Pasir cetak yang baik memiliki sifat-sifat yang memenuhi persyaratan :
mempunyai sifat mampu bentuk sehingga mudah dalam pembuatan pasir
cetakan dengan kekuatan yang cocok..Cetakan yang dihasilkan harus
kuat sehingga tidak mudah rusak akibat d ipindah-pindah dan panasnya
logam cair saat dituang
Permeabilitas yang cocok, yaitu kemampuan pasir untuk menyalurkan
udara dan gas melalui rongga-rongga di antara butir-butir pasir keluar dari
cetakan dengan kecepatan yang cocok
Distribusi besar butir pasir yang baik. Permukaan cor akan halus jika
coran dibuat di dalam cetakan yang berbutir halus. Namun, jika butir pasir
terlalu halus, gas akan sulit keluar dan akan mengakibatkan cacat.
Tahan terhadap temperature logam yang tinggi. Temperatur pasir dan
pengikat harus mempunyai derajat tertentu terhadap temperatur yang
tinggi, bila logam cair dituang kedalam cetakan.
Komposisinya baik
Mampu dibentuk kembali. Pasir harus dapat digunakan kembali supaya
ekonomis
Pasir harus murah
Susunan Pasir Cetak
Bentuk butir pasir dari pasir cetak dapat digolongkan menjadi :
Butir pasir bulat
3. Butir pasir kristal
Butir pasir bersudut
Butir pasir bulat baik untuk cetakan pasir kerena memerlukan jumlah pengikat
yang sedikit untuk mendapat kekuatan dan permeabilitas tertentu.
Kemampuan alirnya baik sekali. Sedangkan butir pasir bersudut dan butir
pasir kristal kurang cocok untuk pasir cetak, karena akan pacah menjadi
pasir-pasir kecil pada pencampuran serta memberikan ketahanan api dan
pemeabitas yang buruk pada cetakan dan membutuhkan pengikat dalam
jumlah yang banyak.
Gambar :
Sifat-sifat yang harus dipenuhi oleh bahan cetakan adalah :
Flowability : kemampuan bahan cetakan untuk mengalir ke sela-sela
antara pola cetakan dan kemampuannya untuk dipadatkan sehingga
diperoleh kepadatan yang relatif seragam.
Green strength : kekuatan bahan cetakan (sebelum dituangi logam cair).
Bahan cetakan yang memiliki kekuatan tinggi dan kemampuan
berdeformasi akan mampu mempertahankan bentuk tubuhnya dari
goncangan maupun pengaruh logam cair. Bahan cetakan yang demikian
dikatakan memiliki sifat ketangguhan yang tinggi.
Refractoriness : kemampuan bahan cetakan untuk mempertahankan sifat
fisiknya pada temperatur tinggi. Sifat ini sangat penting, terutama untuk
pengecoran logam yang temperatur cairnya sangat tinggi.
Permeability. sifat yang menunjukkan kemampuan bahan cetakan untuk
mengalirkan udara, sangat berperan untuk menghindarkan produk coran
dari gas defect.
4. Dalam prakteknya, untuk mencapai sifat-sifat yang baik dari suatu cetakan
dilakukan dengan mengatur jenis, komposisi pasir, bahan pengikat, bahan
penambah, dan kandungan air. Pasir cetak yang umum digunakan adalah
pasir gunung, pasir pantai, pasir sungai, dan pasir silika yang disediakan
alam. Seperti yang telah disebutkan diatas, biasanya bentuk pasir yang
dipakai adalah butir pasir bulat, tetapi yang paling baik adalah memakai butir
pasir yang mempunyai besar butir tidak seragam dan bahan pengikat yang
biasanya digunakan adalah tanah lempung.
Jenis-jenis cacat yang ditemukan pada pengecoran menggunakan cetakan
pasir, antara lain :
a. Sand blow :Terperangkapnya gas cetak (mold gases) saat penuangan
karena kurang baiknya permeabilitas dari pasir cetak.
b. Pin holes : Sama seperti sand blow, tetapi dalam ukuran kecil dan
tersebar.
c. Sand wash : Erosi yang terjadi pada cetakan saat penuangan sehingga
bentuk cetakan menjadi berubah.
d. Penetration : Logam lebur terpenetrasi ke dalam cetakan karena fluiditas
logam yang tinggi.
e. Scabs : bagian yang kasar pada permukaan akibat reaksi antara logam
cair dan pasir cetak.
f. Core shift : pergeseran inti pada cetakan (biasanya pada arah vertikal)
yang diakibatkan oleh gaya apung dari logam cair.
g. Mold shift : pergeseran antara cope dan drag sehingga mengakibatkan
parting line menonjol.
h. Mold crack : retaknya cetakan sehingga logam lebur membentuk sirip
pada produk akhir.
5. III. ANALISIS
Penentuan Besar Butir Pasir
Data Hasil Percobaan
No. Ayakan (mm) Berat Pasir (gr) Faktor Pengali Hasil Kali
1 1.68 0 28 0
2 1.19 0 35 0
3 0.42 0 46 0
4 0.41 0,37 65 24,02
5 0.21 8,69 100 869,00
6 0.105 8,00 150 1200,00
7 0.074 1,43 200 286,00
8 0.053 0.11 270 299,70
9 Dasar 0.69 275 189,75
∑ 19.29 2868,47
JumlahHasilKali 2868,47
Angka kehalusan butir : 148.7
BeratTotal Pasir 19.29
Air Binder Pasir h
No. Total P (mm)
t (s) GS Gd
% mL % Gram % gram
1 6 11 - - 9 169 184 20 64 81 2,6 40,81
2 10 15 - - 165 25 59 92 1,4 26,50
Q = 2000 cm3 = 2x106 mm3
F = 1936 mm3
Q.h
Gd
F .P.t
6. Permeabilitas sangat berhubungan erat dengan keadaan permukaan coran.
Permeabilitas kecil menyebabkan kulit coran yang halus dan gelembung-
gelembung udara. Sedangkan permeabilitas yang besar meyebabkan kulit
coran yang kasar serta penetrasi.
IV. KESIMPULAN
1. Pasir cetak yang baik harus memiliki sifat mampu bentuk, permeabilitas yang
cocok, distribusi besar butir pasir yang baik, tahan terhadap temperature
logam yang tinggi dan mampu dibentuk kembali.
2. Untuk mendapatkan sifat-sifat yang baik pada pasir cetak perlu
memperhatikan komposisi pasir, bahan pengikat, air serta jenis dan ukuran
pasir
3. Cacat yang dapat terjadi pada pasir cetak antara lain adalah Sand blow ,Pin
holes , Sand wash ,Penetration ,Scabs , Core shift , Mold shift, Mold crack
4. Kadar air, kadar binder dan permeabilitas dapat dihitung melalui rumus :
W0 W1
%air x100%
W0
W1 W2
% pengikat x100%
W1
Q.h
Gd
F .P.t
JumlahHasilKali
Angka kehalusan butir =
BeratTotal Pasir
V. TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
1. Buat analisis dari hasil percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini dalam
bentuk laporan !
Jawaban : (terlampir)
2. Mengapa pasir catak yang dipilih harus memiliki sifat adhesi yang baik ?
Berikan contoh metode untuk meningkatkan sifat adhesi pada pasir cetak ?
7. Jawaban :
Adhesi adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang terjadi antara benda-
benda yang bersentuhan.
Sifat adhesi yang baik harus dimiliki pasir cetak agar saat pasir cetak
berbentuk adonan pasir (pasir dan pengikat) menyatu sempurna dan ketika
pasir cetak sudah menjadi cetakan diberikan panas yang tinggi atau
perlakuan yang lain, pasir cetak dapat tetap mempunyai bentuk yang tetap.
3. Berikan penjelasan mengenai proses pengikatan yang terjadi saat pasir cetak
dicampur dengan binder!
Jawaban : Jika kadar lempung dibuat tetap, dan kadar air ditambah, maka
kekuatan berangsur-angsur bertambah sampai titik maksimum dan kemudian
menurun.
Titik maksimum dari kekuatan dan oermeabilitas adalah keadaan dimana
butir-butir pasir dikelilingi oleh ketebalan tertentu dari campuran lempung dan
air. Dengan kelebihan air, kekuatan dan permeabilitas menurun. Sedangkan
air yang tidak cukup akan menurunkan kekuatan.
4. Apa yang mempengaruhi sifat mampu panas dari pasir cetak? Jelaskan
pengaruhnya bagi proses pengecoran!
Jawaban :
Yang mempengaruhi adalah refractoriness, yaitu kemampuan bahan cetakan
untuk mempertahankan sifat fisiknya pada temperatur tinggi. Pengaruhnya
pada proses pengecoran, jika pasir cetak tidak tahan panas, logam yang
temperatur cairnya sangat tinggi dapat menyebabkan erosi pada cetakan
sehingga produk yang dihasilkan tidak baik.
5. Apakah manfaat yang anda dapatkan dari proses praktikum modul ini?
Jelaskan dengan baik!
8. Jawaban :
Dapat mengetahui besar butir pasir, kandungan air dan kandungan bahan
pengikat pada pasir cetak.
VI. TUGAS TAMBAHAN
(terlampir)
VII. DAFTAR PUSTAKA
Groover, M.P, Fundamental of Modern Manufacturing, John Wiley &
Sons.,2002
Surdia, Tata & Kenji Chijiiwa, Teknik Pengecoran Logam, Pt.Pradnya
Paramita. Jakarta. 1976