SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
               MODUL V
        PENGUJIAN PASIR CETAK


               OLEH :

  KELOMPOK   : 28
  ANGGOTA    : 1. Astrid Parama Ningrum (13406026)
               2. Bona Mangkirap (13406043)
               3. Irma Sofiani (13406049)
               4. Nadia Fadhilah Riza (13406069)
               5. Prila Sista Lilly Jane (13406080)
               6. Ira Wulandari (13406094)




   LABORATORIUM TEKNIK PRODUKSI
        PROGRAM STUDI MESIN
    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
                2007
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan dapat mengukur sifat-sifat bahan cetakan.
2. Praktikan dapat mengetahui prosedur pengujian serta interpretasi hasil
   pengukuran.


II. TEORI DASAR
 Pasir merupakan bahan yang fundamental dalam proses pengecoran, karena
 pasir adalah bahan yang paling banyak tersedia di alam.


 Pasir cetak yang baik memiliki sifat-sifat yang memenuhi persyaratan :
      mempunyai sifat mampu bentuk sehingga mudah dalam pembuatan pasir
       cetakan dengan kekuatan yang cocok..Cetakan yang dihasilkan harus
       kuat sehingga tidak mudah rusak akibat d ipindah-pindah dan panasnya
       logam cair saat dituang
      Permeabilitas yang cocok, yaitu kemampuan pasir untuk menyalurkan
       udara dan gas melalui rongga-rongga di antara butir-butir pasir keluar dari
       cetakan dengan kecepatan yang cocok
      Distribusi besar butir pasir yang baik. Permukaan cor akan halus jika
       coran dibuat di dalam cetakan yang berbutir halus. Namun, jika butir pasir
       terlalu halus, gas akan sulit keluar dan akan mengakibatkan cacat.
      Tahan terhadap temperature logam yang tinggi. Temperatur pasir dan
       pengikat harus mempunyai derajat tertentu terhadap temperatur yang
       tinggi, bila logam cair dituang kedalam cetakan.
      Komposisinya baik
      Mampu dibentuk kembali. Pasir harus dapat digunakan kembali supaya
       ekonomis
      Pasir harus murah


 Susunan Pasir Cetak
       Bentuk butir pasir dari pasir cetak dapat digolongkan menjadi :
      Butir pasir bulat
   Butir pasir kristal
   Butir pasir bersudut
Butir pasir bulat baik untuk cetakan pasir kerena memerlukan jumlah pengikat
yang sedikit untuk mendapat kekuatan dan permeabilitas tertentu.
Kemampuan alirnya baik sekali. Sedangkan butir pasir bersudut dan butir
pasir kristal kurang cocok untuk pasir cetak, karena akan pacah menjadi
pasir-pasir kecil pada pencampuran serta memberikan ketahanan api dan
pemeabitas yang buruk pada cetakan dan membutuhkan pengikat dalam
jumlah yang banyak.


Gambar :




Sifat-sifat yang harus dipenuhi oleh bahan cetakan adalah :
   Flowability : kemampuan bahan cetakan untuk mengalir ke sela-sela
    antara pola cetakan dan kemampuannya untuk dipadatkan sehingga
    diperoleh kepadatan yang relatif seragam.
   Green strength : kekuatan bahan cetakan (sebelum dituangi logam cair).
    Bahan cetakan yang memiliki kekuatan tinggi dan kemampuan
    berdeformasi akan mampu mempertahankan bentuk tubuhnya dari
    goncangan maupun pengaruh logam cair. Bahan cetakan yang demikian
    dikatakan memiliki sifat ketangguhan yang tinggi.
   Refractoriness : kemampuan bahan cetakan untuk mempertahankan sifat
    fisiknya pada temperatur tinggi. Sifat ini sangat penting, terutama untuk
    pengecoran logam yang temperatur cairnya sangat tinggi.
   Permeability. sifat yang menunjukkan kemampuan bahan cetakan untuk
    mengalirkan udara, sangat berperan untuk menghindarkan produk coran
    dari gas defect.
Dalam prakteknya, untuk mencapai sifat-sifat yang baik dari suatu cetakan
dilakukan dengan mengatur jenis, komposisi pasir, bahan pengikat, bahan
penambah, dan kandungan air. Pasir cetak yang umum digunakan adalah
pasir gunung, pasir pantai, pasir sungai, dan pasir silika yang disediakan
alam. Seperti yang telah disebutkan diatas, biasanya bentuk pasir yang
dipakai adalah butir pasir bulat, tetapi yang paling baik adalah memakai butir
pasir yang mempunyai besar butir tidak seragam dan bahan pengikat yang
biasanya digunakan adalah tanah lempung.


Jenis-jenis cacat yang ditemukan pada pengecoran menggunakan cetakan
pasir, antara lain :
a. Sand blow :Terperangkapnya gas cetak (mold gases) saat penuangan
   karena kurang baiknya permeabilitas dari pasir cetak.
b. Pin holes : Sama seperti sand blow, tetapi dalam ukuran kecil dan
   tersebar.
c. Sand wash : Erosi yang terjadi pada cetakan saat penuangan sehingga
   bentuk cetakan menjadi berubah.
d. Penetration : Logam lebur terpenetrasi ke dalam cetakan karena fluiditas
   logam yang tinggi.
e. Scabs : bagian yang kasar pada permukaan akibat reaksi antara logam
   cair dan pasir cetak.
f. Core shift : pergeseran inti pada cetakan (biasanya pada arah vertikal)
   yang diakibatkan oleh gaya apung dari logam cair.
g. Mold shift : pergeseran antara cope dan drag sehingga mengakibatkan
   parting line menonjol.
h. Mold crack : retaknya cetakan sehingga logam lebur membentuk sirip
   pada produk akhir.
III.        ANALISIS
           Penentuan Besar Butir Pasir
       Data Hasil Percobaan

   No.        Ayakan (mm)           Berat Pasir (gr)      Faktor Pengali        Hasil Kali
    1             1.68                     0                   28                   0
    2             1.19                     0                   35                   0
    3             0.42                     0                   46                   0
    4             0.41                   0,37                  65                 24,02
    5             0.21                   8,69                  100               869,00
    6            0.105                   8,00                  150              1200,00
    7            0.074                   1,43                  200               286,00
    8            0.053                   0.11                  270               299,70
    9            Dasar                   0.69                  275               189,75
                   ∑                    19.29                                   2868,47




                                    JumlahHasilKali 2868,47
Angka kehalusan butir :                                      148.7
                                    BeratTotal Pasir   19.29


                     Air            Binder             Pasir                       h
  No.                                                             Total    P    (mm)
                                                                                             t (s)   GS     Gd
              %        mL       %     Gram       %       gram
   1          6            11   -        -       9       169       184     20     64         81      2,6   40,81
   2         10            15   -        -               165               25     59         92      1,4   26,50


Q = 2000 cm3 = 2x106 mm3
F = 1936 mm3
            Q.h
Gd 
           F .P.t
Permeabilitas sangat berhubungan erat dengan keadaan permukaan coran.
      Permeabilitas kecil menyebabkan kulit coran yang halus dan gelembung-
      gelembung udara. Sedangkan permeabilitas yang besar meyebabkan kulit
      coran yang kasar serta penetrasi.




IV.      KESIMPULAN
1. Pasir cetak yang baik harus memiliki sifat mampu bentuk, permeabilitas yang
      cocok, distribusi besar butir pasir yang baik, tahan terhadap temperature
      logam yang tinggi dan mampu dibentuk kembali.
2. Untuk mendapatkan sifat-sifat yang baik pada pasir cetak perlu
      memperhatikan komposisi pasir, bahan pengikat, air serta jenis dan ukuran
      pasir
3. Cacat yang dapat terjadi pada pasir cetak antara lain adalah Sand blow ,Pin
      holes , Sand wash ,Penetration ,Scabs , Core shift , Mold shift, Mold crack
4. Kadar air, kadar binder dan permeabilitas dapat dihitung melalui rumus :
                  W0  W1
         %air            x100%
                    W0
                          W1  W2
         % pengikat              x100%
                            W1
                 Q.h
         Gd 
                F .P.t
                                     JumlahHasilKali
         Angka kehalusan butir =
                                     BeratTotal Pasir


V.       TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
1. Buat analisis dari hasil percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini dalam
      bentuk laporan !


      Jawaban : (terlampir)
2. Mengapa pasir catak yang dipilih harus memiliki sifat adhesi yang baik ?
      Berikan contoh metode untuk meningkatkan sifat adhesi pada pasir cetak ?
Jawaban :


   Adhesi adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang terjadi antara benda-
   benda yang bersentuhan.
   Sifat adhesi yang baik harus dimiliki pasir cetak agar saat pasir cetak
   berbentuk adonan pasir (pasir dan pengikat) menyatu sempurna dan ketika
   pasir cetak sudah menjadi cetakan diberikan panas yang tinggi atau
   perlakuan yang lain, pasir cetak dapat tetap mempunyai bentuk yang tetap.


3. Berikan penjelasan mengenai proses pengikatan yang terjadi saat pasir cetak
   dicampur dengan binder!


   Jawaban : Jika kadar lempung dibuat tetap, dan kadar air ditambah, maka
   kekuatan berangsur-angsur bertambah sampai titik maksimum dan kemudian
   menurun.
   Titik maksimum dari kekuatan dan oermeabilitas adalah keadaan dimana
   butir-butir pasir dikelilingi oleh ketebalan tertentu dari campuran lempung dan
   air. Dengan kelebihan air, kekuatan dan permeabilitas menurun. Sedangkan
   air yang tidak cukup akan menurunkan kekuatan.


4. Apa yang mempengaruhi sifat mampu panas dari pasir cetak? Jelaskan
   pengaruhnya bagi proses pengecoran!


   Jawaban :
   Yang mempengaruhi adalah refractoriness, yaitu kemampuan bahan cetakan
   untuk mempertahankan sifat fisiknya pada temperatur tinggi. Pengaruhnya
   pada proses pengecoran, jika pasir cetak tidak tahan panas, logam yang
   temperatur cairnya sangat tinggi dapat menyebabkan erosi pada cetakan
   sehingga produk yang dihasilkan tidak baik.


5. Apakah manfaat yang anda dapatkan dari proses praktikum modul ini?
   Jelaskan dengan baik!
Jawaban :
      Dapat mengetahui besar butir pasir, kandungan air dan kandungan bahan
      pengikat pada pasir cetak.




VI.      TUGAS TAMBAHAN
         (terlampir)


VII.     DAFTAR PUSTAKA
         Groover, M.P, Fundamental of Modern Manufacturing, John Wiley &
            Sons.,2002
         Surdia, Tata & Kenji Chijiiwa, Teknik Pengecoran Logam, Pt.Pradnya
            Paramita. Jakarta. 1976

More Related Content

What's hot

32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
Dugie Gentri Nugroho
 
176523087 sluice-box
176523087 sluice-box176523087 sluice-box
176523087 sluice-box
ainulyaqin89
 
Metallography of cast iron
Metallography of cast ironMetallography of cast iron
Metallography of cast iron
Usman
 
Heat Treatment of Steels
Heat Treatment of SteelsHeat Treatment of Steels
Heat Treatment of Steels
Yantralive Parts Technology Pvt. Ltd
 
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesiaKuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
oilandgas24
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
Sylvester Saragih
 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Parameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubutParameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubut
edo soehendro
 
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separationMakalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
Actur Saktianto
 
Proses terbentuknya batuan beku
Proses terbentuknya  batuan bekuProses terbentuknya  batuan beku
Proses terbentuknya batuan beku
Ipung Noor
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
Samuel Exaudy Tondang
 
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanheny novi
 
Laporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboranLaporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboran
Muntazar cliff
 
Laporan resmi semen pemboran
Laporan resmi semen pemboranLaporan resmi semen pemboran
Laporan resmi semen pemboran
Hendri Anur
 
Ilmu Batuan
Ilmu BatuanIlmu Batuan
Ilmu Batuan
lombkTBK
 
Petrel F 5 horizon interpretation 2018 v1.0
Petrel F 5 horizon interpretation 2018 v1.0Petrel F 5 horizon interpretation 2018 v1.0
Petrel F 5 horizon interpretation 2018 v1.0
Sigve Hamilton Aspelund
 
SNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser BatuanSNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser Batuan
yuliadiyuliadi2
 
Laporan Turbin
Laporan TurbinLaporan Turbin
Laporan Turbin
Yahya Ynh
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
osmainisutra
 
Pengecoran Logam
Pengecoran LogamPengecoran Logam
Pengecoran Logam
Alvin Rahardiansyah
 

What's hot (20)

32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
 
176523087 sluice-box
176523087 sluice-box176523087 sluice-box
176523087 sluice-box
 
Metallography of cast iron
Metallography of cast ironMetallography of cast iron
Metallography of cast iron
 
Heat Treatment of Steels
Heat Treatment of SteelsHeat Treatment of Steels
Heat Treatment of Steels
 
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesiaKuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
 
Parameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubutParameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubut
 
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separationMakalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
 
Proses terbentuknya batuan beku
Proses terbentuknya  batuan bekuProses terbentuknya  batuan beku
Proses terbentuknya batuan beku
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
 
Laporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboranLaporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboran
 
Laporan resmi semen pemboran
Laporan resmi semen pemboranLaporan resmi semen pemboran
Laporan resmi semen pemboran
 
Ilmu Batuan
Ilmu BatuanIlmu Batuan
Ilmu Batuan
 
Petrel F 5 horizon interpretation 2018 v1.0
Petrel F 5 horizon interpretation 2018 v1.0Petrel F 5 horizon interpretation 2018 v1.0
Petrel F 5 horizon interpretation 2018 v1.0
 
SNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser BatuanSNI Uji Kuat Geser Batuan
SNI Uji Kuat Geser Batuan
 
Laporan Turbin
Laporan TurbinLaporan Turbin
Laporan Turbin
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
 
Pengecoran Logam
Pengecoran LogamPengecoran Logam
Pengecoran Logam
 

Similar to 29448284 laporan-uji-pasircetak-prosman

Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3
Dicky Ashshiddiq
 
Modul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smkModul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smk
zul fandri
 
1710499.pdf.pdf
1710499.pdf.pdf1710499.pdf.pdf
1710499.pdf.pdf
TriHutagalung2
 
KELOMPOK 5 TPL.pptx
KELOMPOK 5 TPL.pptxKELOMPOK 5 TPL.pptx
KELOMPOK 5 TPL.pptx
agustinasidauruk1
 
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdfstabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
yusmanaydin2
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapur
herewith sofian
 
Pengecoran1
Pengecoran1Pengecoran1
Pengecoran1
crash_alm
 
Perhitungan perencanaan campuran menurut sni
Perhitungan perencanaan campuran menurut sniPerhitungan perencanaan campuran menurut sni
Perhitungan perencanaan campuran menurut sni
erdiannur91
 
Tpl
TplTpl
Download
DownloadDownload
Download
Bravian R
 
Mengenal proses pengecoran logam
Mengenal proses pengecoran logamMengenal proses pengecoran logam
Mengenal proses pengecoran logamsurya1975
 
Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)
Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)
Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)
Hari Nug
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
Plik Amelia Trangkil
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logam
Yudi Hartono
 
Pengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam Pembinaan
Pengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam PembinaanPengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam Pembinaan
Pengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam Pembinaan
nikone78
 
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoran
Chache Go
 
Proses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonProses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonFixri Pupone
 
Lap. analisa lumpur parwoto
Lap. analisa lumpur parwotoLap. analisa lumpur parwoto
Lap. analisa lumpur parwotoPARWOTO -
 

Similar to 29448284 laporan-uji-pasircetak-prosman (20)

Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3
 
Modul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smkModul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smk
 
1710499.pdf.pdf
1710499.pdf.pdf1710499.pdf.pdf
1710499.pdf.pdf
 
KELOMPOK 5 TPL.pptx
KELOMPOK 5 TPL.pptxKELOMPOK 5 TPL.pptx
KELOMPOK 5 TPL.pptx
 
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdfstabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapur
 
Pengecoran1
Pengecoran1Pengecoran1
Pengecoran1
 
Perhitungan perencanaan campuran menurut sni
Perhitungan perencanaan campuran menurut sniPerhitungan perencanaan campuran menurut sni
Perhitungan perencanaan campuran menurut sni
 
Tpl
TplTpl
Tpl
 
Download
DownloadDownload
Download
 
Mengenal proses pengecoran logam
Mengenal proses pengecoran logamMengenal proses pengecoran logam
Mengenal proses pengecoran logam
 
contoh-proposal-penelitian-ilmiah
contoh-proposal-penelitian-ilmiahcontoh-proposal-penelitian-ilmiah
contoh-proposal-penelitian-ilmiah
 
Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)
Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)
Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logam
 
Pengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam Pembinaan
Pengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam PembinaanPengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam Pembinaan
Pengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam Pembinaan
 
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoran
 
Proses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonProses pembentukan piston
Proses pembentukan piston
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Lap. analisa lumpur parwoto
Lap. analisa lumpur parwotoLap. analisa lumpur parwoto
Lap. analisa lumpur parwoto
 

29448284 laporan-uji-pasircetak-prosman

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR MODUL V PENGUJIAN PASIR CETAK OLEH : KELOMPOK : 28 ANGGOTA : 1. Astrid Parama Ningrum (13406026) 2. Bona Mangkirap (13406043) 3. Irma Sofiani (13406049) 4. Nadia Fadhilah Riza (13406069) 5. Prila Sista Lilly Jane (13406080) 6. Ira Wulandari (13406094) LABORATORIUM TEKNIK PRODUKSI PROGRAM STUDI MESIN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007
  • 2. I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan dapat mengukur sifat-sifat bahan cetakan. 2. Praktikan dapat mengetahui prosedur pengujian serta interpretasi hasil pengukuran. II. TEORI DASAR Pasir merupakan bahan yang fundamental dalam proses pengecoran, karena pasir adalah bahan yang paling banyak tersedia di alam. Pasir cetak yang baik memiliki sifat-sifat yang memenuhi persyaratan :  mempunyai sifat mampu bentuk sehingga mudah dalam pembuatan pasir cetakan dengan kekuatan yang cocok..Cetakan yang dihasilkan harus kuat sehingga tidak mudah rusak akibat d ipindah-pindah dan panasnya logam cair saat dituang  Permeabilitas yang cocok, yaitu kemampuan pasir untuk menyalurkan udara dan gas melalui rongga-rongga di antara butir-butir pasir keluar dari cetakan dengan kecepatan yang cocok  Distribusi besar butir pasir yang baik. Permukaan cor akan halus jika coran dibuat di dalam cetakan yang berbutir halus. Namun, jika butir pasir terlalu halus, gas akan sulit keluar dan akan mengakibatkan cacat.  Tahan terhadap temperature logam yang tinggi. Temperatur pasir dan pengikat harus mempunyai derajat tertentu terhadap temperatur yang tinggi, bila logam cair dituang kedalam cetakan.  Komposisinya baik  Mampu dibentuk kembali. Pasir harus dapat digunakan kembali supaya ekonomis  Pasir harus murah Susunan Pasir Cetak Bentuk butir pasir dari pasir cetak dapat digolongkan menjadi :  Butir pasir bulat
  • 3. Butir pasir kristal  Butir pasir bersudut Butir pasir bulat baik untuk cetakan pasir kerena memerlukan jumlah pengikat yang sedikit untuk mendapat kekuatan dan permeabilitas tertentu. Kemampuan alirnya baik sekali. Sedangkan butir pasir bersudut dan butir pasir kristal kurang cocok untuk pasir cetak, karena akan pacah menjadi pasir-pasir kecil pada pencampuran serta memberikan ketahanan api dan pemeabitas yang buruk pada cetakan dan membutuhkan pengikat dalam jumlah yang banyak. Gambar : Sifat-sifat yang harus dipenuhi oleh bahan cetakan adalah :  Flowability : kemampuan bahan cetakan untuk mengalir ke sela-sela antara pola cetakan dan kemampuannya untuk dipadatkan sehingga diperoleh kepadatan yang relatif seragam.  Green strength : kekuatan bahan cetakan (sebelum dituangi logam cair). Bahan cetakan yang memiliki kekuatan tinggi dan kemampuan berdeformasi akan mampu mempertahankan bentuk tubuhnya dari goncangan maupun pengaruh logam cair. Bahan cetakan yang demikian dikatakan memiliki sifat ketangguhan yang tinggi.  Refractoriness : kemampuan bahan cetakan untuk mempertahankan sifat fisiknya pada temperatur tinggi. Sifat ini sangat penting, terutama untuk pengecoran logam yang temperatur cairnya sangat tinggi.  Permeability. sifat yang menunjukkan kemampuan bahan cetakan untuk mengalirkan udara, sangat berperan untuk menghindarkan produk coran dari gas defect.
  • 4. Dalam prakteknya, untuk mencapai sifat-sifat yang baik dari suatu cetakan dilakukan dengan mengatur jenis, komposisi pasir, bahan pengikat, bahan penambah, dan kandungan air. Pasir cetak yang umum digunakan adalah pasir gunung, pasir pantai, pasir sungai, dan pasir silika yang disediakan alam. Seperti yang telah disebutkan diatas, biasanya bentuk pasir yang dipakai adalah butir pasir bulat, tetapi yang paling baik adalah memakai butir pasir yang mempunyai besar butir tidak seragam dan bahan pengikat yang biasanya digunakan adalah tanah lempung. Jenis-jenis cacat yang ditemukan pada pengecoran menggunakan cetakan pasir, antara lain : a. Sand blow :Terperangkapnya gas cetak (mold gases) saat penuangan karena kurang baiknya permeabilitas dari pasir cetak. b. Pin holes : Sama seperti sand blow, tetapi dalam ukuran kecil dan tersebar. c. Sand wash : Erosi yang terjadi pada cetakan saat penuangan sehingga bentuk cetakan menjadi berubah. d. Penetration : Logam lebur terpenetrasi ke dalam cetakan karena fluiditas logam yang tinggi. e. Scabs : bagian yang kasar pada permukaan akibat reaksi antara logam cair dan pasir cetak. f. Core shift : pergeseran inti pada cetakan (biasanya pada arah vertikal) yang diakibatkan oleh gaya apung dari logam cair. g. Mold shift : pergeseran antara cope dan drag sehingga mengakibatkan parting line menonjol. h. Mold crack : retaknya cetakan sehingga logam lebur membentuk sirip pada produk akhir.
  • 5. III. ANALISIS  Penentuan Besar Butir Pasir Data Hasil Percobaan No. Ayakan (mm) Berat Pasir (gr) Faktor Pengali Hasil Kali 1 1.68 0 28 0 2 1.19 0 35 0 3 0.42 0 46 0 4 0.41 0,37 65 24,02 5 0.21 8,69 100 869,00 6 0.105 8,00 150 1200,00 7 0.074 1,43 200 286,00 8 0.053 0.11 270 299,70 9 Dasar 0.69 275 189,75 ∑ 19.29 2868,47 JumlahHasilKali 2868,47 Angka kehalusan butir :   148.7 BeratTotal Pasir 19.29 Air Binder Pasir h No. Total P (mm) t (s) GS Gd % mL % Gram % gram 1 6 11 - - 9 169 184 20 64 81 2,6 40,81 2 10 15 - - 165 25 59 92 1,4 26,50 Q = 2000 cm3 = 2x106 mm3 F = 1936 mm3 Q.h Gd  F .P.t
  • 6. Permeabilitas sangat berhubungan erat dengan keadaan permukaan coran. Permeabilitas kecil menyebabkan kulit coran yang halus dan gelembung- gelembung udara. Sedangkan permeabilitas yang besar meyebabkan kulit coran yang kasar serta penetrasi. IV. KESIMPULAN 1. Pasir cetak yang baik harus memiliki sifat mampu bentuk, permeabilitas yang cocok, distribusi besar butir pasir yang baik, tahan terhadap temperature logam yang tinggi dan mampu dibentuk kembali. 2. Untuk mendapatkan sifat-sifat yang baik pada pasir cetak perlu memperhatikan komposisi pasir, bahan pengikat, air serta jenis dan ukuran pasir 3. Cacat yang dapat terjadi pada pasir cetak antara lain adalah Sand blow ,Pin holes , Sand wash ,Penetration ,Scabs , Core shift , Mold shift, Mold crack 4. Kadar air, kadar binder dan permeabilitas dapat dihitung melalui rumus : W0  W1 %air  x100% W0 W1  W2 % pengikat  x100% W1 Q.h Gd  F .P.t JumlahHasilKali Angka kehalusan butir = BeratTotal Pasir V. TUGAS SETELAH PRAKTIKUM 1. Buat analisis dari hasil percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini dalam bentuk laporan ! Jawaban : (terlampir) 2. Mengapa pasir catak yang dipilih harus memiliki sifat adhesi yang baik ? Berikan contoh metode untuk meningkatkan sifat adhesi pada pasir cetak ?
  • 7. Jawaban : Adhesi adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang terjadi antara benda- benda yang bersentuhan. Sifat adhesi yang baik harus dimiliki pasir cetak agar saat pasir cetak berbentuk adonan pasir (pasir dan pengikat) menyatu sempurna dan ketika pasir cetak sudah menjadi cetakan diberikan panas yang tinggi atau perlakuan yang lain, pasir cetak dapat tetap mempunyai bentuk yang tetap. 3. Berikan penjelasan mengenai proses pengikatan yang terjadi saat pasir cetak dicampur dengan binder! Jawaban : Jika kadar lempung dibuat tetap, dan kadar air ditambah, maka kekuatan berangsur-angsur bertambah sampai titik maksimum dan kemudian menurun. Titik maksimum dari kekuatan dan oermeabilitas adalah keadaan dimana butir-butir pasir dikelilingi oleh ketebalan tertentu dari campuran lempung dan air. Dengan kelebihan air, kekuatan dan permeabilitas menurun. Sedangkan air yang tidak cukup akan menurunkan kekuatan. 4. Apa yang mempengaruhi sifat mampu panas dari pasir cetak? Jelaskan pengaruhnya bagi proses pengecoran! Jawaban : Yang mempengaruhi adalah refractoriness, yaitu kemampuan bahan cetakan untuk mempertahankan sifat fisiknya pada temperatur tinggi. Pengaruhnya pada proses pengecoran, jika pasir cetak tidak tahan panas, logam yang temperatur cairnya sangat tinggi dapat menyebabkan erosi pada cetakan sehingga produk yang dihasilkan tidak baik. 5. Apakah manfaat yang anda dapatkan dari proses praktikum modul ini? Jelaskan dengan baik!
  • 8. Jawaban : Dapat mengetahui besar butir pasir, kandungan air dan kandungan bahan pengikat pada pasir cetak. VI. TUGAS TAMBAHAN (terlampir) VII. DAFTAR PUSTAKA Groover, M.P, Fundamental of Modern Manufacturing, John Wiley & Sons.,2002 Surdia, Tata & Kenji Chijiiwa, Teknik Pengecoran Logam, Pt.Pradnya Paramita. Jakarta. 1976