SlideShare a Scribd company logo
Kelompok 5
cetakan pasir dan pasir cetak
Oleh
Riyan robson renata purba
Renaldi p silaen
Rendy firmansyah tarigan
1.
pasir cetak
2
Sifat-sifat pasir cetak
Pasir adalah media untuk membuat cetakan, tidak semua
pasir biasa digunakan untuk cetakan hanya pasir memiliki
kriteria-kriteria khusus yang dapat digunakan untuk
membuat cetakan Adapun Kriteria kriteria khusus pasir
yang dapat digunakan untuk membuat cetakan dalam
pengecoran logam adalah sebagai berikut :
3
✖ Mempunyai sifat mampu bentuk sehingga mudah
dalam pembuatan cetakan dengan kekuatan yang
cocok sehingga tidak rusak jika dipindah-pindahkan
letaknya dan mampu menahan logam cair saat itu
angkasa dalam rongga cetakan
✖ Permeabilitas (aliran gas) pasir cetak yang cocok. Pada
prinsipnya permeabilitas akan menentukan seberapa
besar gas-gas dari cetakan atau logam cair mampuan
puaskan diri selama waktu penuangan. Nilai
permeabilitas yang rendah menyebabkan kulit coran
lebih halus dan gelembung gelembung udara akan
terperangkap dalam cetakan.
4
✖ Tahan terhadap temperatur logam cair selama
penerbangan
✖ Kemampuan hancur baik maksudnya adalah saat
pembongkaran cetakan, pasir lebih mudah hancur agar
mempermudah proses pembongkaran
5
Pasir cetak yang umum digunakan adalah pasir
gunung, pasir pantai, pasir sungai dan pasir silika (pasir
kuarsa) (Surdia & Chijiiwa, 1976). Beberapa dari pasir
tersebut ada yang langsung dapat dipakai tetapi ada yang
harus dipecah-pecah dulu sehingga ukuran butirannya
sesuai. Jika kadar tanah liatnya kurang mencukupi
biasanya ditambahkan bahan pengikat seperti bentonit,
ter, grafit maupun resin (furan maupun fenol) sehingga
daya ikatnya lebih baik. Pasir gunung yang umumnya
mengandung lempung dan kebanyakan dapat dipakai
setelah dicampur air.
6
Jenis-jenis pasir cetak
Pasir cetak yang umum digunakan adalah pasir gunung,
pasir pantai, pasir sungai dan pasir silika (pasir kuarsa).
Beberapa dari pasir tersebut ada yang langsung dapat
dipakai tetapi ada yang harus dipecah-pecah dulu
sehingga ukuran butirannya sesuai. Jika kadar tanah
liatnya kurang mencukupi, pada pasir biasanya
ditambahkan bahan pengikat seperti bentonit, ter, grafit
maupun resin (furan maupun fenol) sehingga daya
pengikatnya lebih baik. Pasir gunung yang umumnya
mengandung lempung dan kebanyakan dapat dipakai
setelah dicampur air.
7
Pasir dengan kadar lempung 10-20 % dapat dipakai begitu saja.
Pasir pantai diambil dari pantai dan pasir kali diambil dari kali.
Pasir pantai, pasir kali, pasir silika alam, dan pasir silika buatan
tidak melekat dengan sendirinya, oleh karena itu dibutuhkan
pengikat untuk mengikat butir-butirnya satu sama lain dan baru
dipakai setelah pencampuran.
Cetakan pasir di bagi menjadi 4 bagian yaitu:
• Cetakan pasir greensand
• Pasir cetak Co2 proses
• Cetakan pasir semen proses
• Cetakan pasir furan
8
Pengolahan pasir cetak
1. Pengilingan pasir
2. Penyampuran pasir
3. Pengayaan pasir
4. Pemisahan dari coran sisa
5. Pengeringan pasir
9
2.
Pembuatan cetakan dengan
tangan
10
Pembuatan cetakan dengan kup dan drag yang
umum
a) Papan cetakan diletakkan pada lantai yang rata dengan pasir
yangtersebar mendatar.
b) Pola dan rangka cetakan untuk drag diletakkan diatas papan
cetakan.Rangka cetakan harus cukup besar sehingga tebalnya
pasir 30 sampai50 mm. letak saluran turun lebih dahulu.
c) Pasir muka yang telah ditaburkan untuk menutupi permukaan
pola.
d) Pasir cetak ditimbun diatasnya dan dipadatkan dengan
penumbuk.Dalam penumbukan ini harus dilakukan dengan
hati-hati agar polatidak terdorong langsung oleh penumbuk.
Kemudian pasir yangtertumpuk melewati tepi atas dari rangka
cetakan digaruk dan cetakandiangkat bersama pola dari papan
cetakan
11
e) Cetakan dibalik dan diletakkan pada papan cetakan, dan
setengah polalainnya bersama-sama rangka cetakan untuk
kup dipasang diatasnya,kemudian bahan pemisah ditaburkan
di permukaan pisah dan dipermukaan pola.
f) Batang saluran turun atau pola untuk penambah dipasang,
kemudianpasir muka dan pasir cetak dimasukkan dalam
rangka cetakan dandipadatkan. Kemudian kalau rangka-
rangka cetakan tidak mempunyaipen dan kuping, maka
rangka-rangka cetakan harus ditandai agar tidakkeliru dalam
penutupannya. Selanjutnya kup dipisahkan dari drag
dandiletakkan mendatar pada papan cetakan.
g) Pengalir dan saluran dibuat dengan mempergunakan spatula.
Polauntuk pengalir dan saluran dipasang sebelumnya yang
bersentuhandengan pola utama, jadi tidak perlu dibuat
dengan spatula.
12
Pembuatan catatan tanah liat
a) Rangka cetakan untuk drag diletakkan mendatar pada papan
cetakanatau di lantai, dan pelat pusat diletakkan di tengah-
tengah dasar rangkacetakan.
b) Batang pusat dari penyapu dipegang tegak oleh pelat pusat
danpenopang. Karena letak penopang adalah tetap, pola
penyapu ditahanoleh pemberat.
c) Dalam hal ini pembuatan cetakan basah, pasir cetak
dimasukkan kedalam rangka cetakan, dan kemudian bentuk
kira-kira dari coran dibuatdengan memutar penyapu. Pasir
ditimbun atau digali sesuai denganbentuk dari pola. Setelah
bentuk kira-kira dibuat, pasir mukaditebarkan pada
permukaan cetakan. Permukaan cetakan diselesaikandengan
memutar penyapu.
13
d) Dalam hal cetakan tanah liat, tanah liat halus
ditembokan diatasnyayang membentuk lapisan tipis,
dan kemudian permukaan cetakandiselesaikan seperti
diuraikan di atas. Dalam hal ini pemutaranpenyapu
yang berulang-ulang merusak kerataan permukaan
cetakankarena adhesi dari tanah liat dan penyapu
dibersihkan dan penyapudiputar pada arah sebaliknya
dan penyelesaian permukaan cetakanberakhir.
Pembuatan cetakan dengan penggeret dilakukan
dengpenopang pada pembuatan cetakan dan
penyapuan. Cara ini kira-kirasama dengan cara
pembuatan cetakan dengan penyapu
14
3.
Pembuatan cetakan secara
mekanis
15
 Mesin guncang
Keuntungan teknik ini adalah pasir cetakan mencapai kepadatan
maksimum di sekitar pola, tetapi bagian pasir yang jauh dari pola
kekerasannya kurang. Selain itu, mesin menimbulkan suara bising
dan banyak kerusakan pada pola akibat guncangan.
 Mesin pendesak
Prinsip utama mesin adalah menekan pasir cetak di dalam rangka
cetak. Keuntungan mesin ini adalah pada umumnya mesin bekerja
tanpa menimbulkan suara bising. Sedang kekurangannya adalah:
karena pengepresan dilakukan dari permukaan atas pasir cetakan,
maka bagian yang menjadi paling padat adalah pada permukaan dan
kepadatan semakin berkurang kearah pola.
 Mesin guncang desak
Mesin ini mengkombinasikan guncangan dan desakan pada
pembuatan cetakan pasir. Jika kedalaman rangka cetak tidak terlalu
besar, kup dan drag dapat dibuat secara bersamaan.
16
 Mesin pelempar pasir
Pada mesin ini pasir cetak diisikan ke dalam rangka cetak dengan cara
dihempaskan oleh sudu-sudu yang berputar cepat menggunakan roda
pelempar. Hempasan secara bertumpuk-tumpuk akan menghasilkan
kepadatan yang baik di sekitar pola dan juga pada seluruh
cetakan. Untuk pola yang agak rumit, seperti pola dengan lekukan atau
berprofil, diperlukan pemadatan dengan tangan pada bagian-bagian
tersebut untuk memperoleh pemadatan yang sempurna.
17
Metode penekanan pasir
dengan mesin pendesak
Mesin pembuat cetakan
guncang-desak
18
Mekanisme mesin pelempar pasir
19
4.
Pembuatan inti
20
Pembuatan inti dengan tangan
Inti adalah pasir yang dibentuk dan dipadatkan kemudian
ditempatkan pada rongga cetakan untuk mencegah masuknya
logam cair ke bagian-bagian yang didesain berbentuk lubang atau
berongga dalam suatu coran. Macam-macam inti dibedakan
berdasar pengikatnya atau cara pembuatannya, antara lain: inti
minyak, kulit, CO2, udara dan sebagainya, disamping pasir
dengan pengikat tanah lempung.
Pembuatan inti membutuhkan kotak inti sebagai tempat untuk
mencetak inti.
a. Kotak ini ini terbuat dari kayu atau tripleks dan diukir dengan
pahat. Sesuai untuk membuat inti dengan ukuran kecil
21
Tahapan proses pembuatan cetakan dengan inti
22
Pembuatan inti dengan mesin
Pada umumnya Pembuatan inti deng mesin harus memperhatikan hal
berikut :
 Kotak inti harus direncanakan sedemikian rupa agar pembuatan inti
mudah. Ambil tindakan untuk mencegah keausan kotak yang
disebabkan oleh pasir
 Perlu dibuat lubang angin yang baik, agar udara dalam kotak inti dan
yang dibawa ke dalamnya bersama pasir oleh tiupan, akan
dikeluarkan secara baik. Bentuk, kedudukan, dan jumlah lubang
angin, adalah faktor yang penting untuk membuat inti.
23
Secara umum langkah-langkah pembuatan inti dengan mesin
meliputi:
(a) Penutupan kotak inti;
(b) Pemasukkan pasir ke kotak inti yang biasanya diikuti dengan
pemadatan, karena mekanisme pemasukan umumnya dengan
peniupan sehingga sekaligus akan memadatkan pasir;
(c) Pengerasan;
(d) Penarikan bagian-bagian lepas kotak inti;
(e) Pembukaan kotak inti
(f) Pengambilan inti.
24
5
PERLENGKAPAN CETAKAN
25
 Penyangga
Penyangga dibuat dari logam yang dipergunakan menyangga
inti. Bentuk dan ukuran penyangga harus sesuai untuk keadaan coran, dan
bahannya Pasir hitam Pembongkaran Pemisahan magnitis Pemecah
bungkah Pendinginan Pengayakan Penyimpanan pasir hitam Pengaduk
Pemberi udara Penyimpanan Pembuatan cetakan penuangan Penyimpanan
lempung dan tambahan Lempung dan tambahan Penyimpanan pasir baru
Pengayakan Pendinginan Pengeringan Pasir baru sebaiknya sama dengan
bahan coran.
 Mandrel
Mandrel adalah kerangka yang diletakkan dalam inti atau cetakan
untuk mencegah patahnya inti. Penggunaan yang salah dari mandrel
mempengaruhi efisiensi pembuatan cetakan dan operasi pembongkaran.
26

More Related Content

Similar to KELOMPOK 5 TPL.pptx

2 -pembentukan_logam
2  -pembentukan_logam2  -pembentukan_logam
2 -pembentukan_logam
Ade Putra
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logam
Yudi Hartono
 
Pengecoran1
Pengecoran1Pengecoran1
Pengecoran1
crash_alm
 
Problem kepasiran di lapangan miigas.ppt
Problem kepasiran di lapangan miigas.pptProblem kepasiran di lapangan miigas.ppt
Problem kepasiran di lapangan miigas.ppt
RistiyanRagil1
 
Laporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaLaporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaMuhammad Umari
 
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatMETODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatAlif Mahardika
 
29448284 laporan-uji-pasircetak-prosman
29448284 laporan-uji-pasircetak-prosman29448284 laporan-uji-pasircetak-prosman
29448284 laporan-uji-pasircetak-prosman
rockevillo
 
Metode Pelaksanaan.pdf3234234324324343432423
Metode Pelaksanaan.pdf3234234324324343432423Metode Pelaksanaan.pdf3234234324324343432423
Metode Pelaksanaan.pdf3234234324324343432423
cvnegeritimbalanbert
 
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
dianpertiwi49
 
Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3
Dicky Ashshiddiq
 
Pelaksanaan jalan
Pelaksanaan jalanPelaksanaan jalan
Pelaksanaan jalan
wandi rusfiandi
 
Material
MaterialMaterial
Material
Wahyu Hidayat
 
RPP Pembuatan Inti dan Cetakan
RPP Pembuatan Inti dan CetakanRPP Pembuatan Inti dan Cetakan
RPP Pembuatan Inti dan Cetakan
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
Material jalan 2
Material jalan 2Material jalan 2
Material jalan 2
Githa Maharani
 
Proses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonProses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonFixri Pupone
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
MOSES HADUN
 
Bab vii spektek kejari
Bab vii spektek kejariBab vii spektek kejari
Bab vii spektek kejari
Mohammad Rovik
 
AGREGAT PERKERASAN JALAN
AGREGAT PERKERASAN JALANAGREGAT PERKERASAN JALAN
AGREGAT PERKERASAN JALAN
ChristianTian18
 
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
Angga Nugraha
 

Similar to KELOMPOK 5 TPL.pptx (20)

2 -pembentukan_logam
2  -pembentukan_logam2  -pembentukan_logam
2 -pembentukan_logam
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logam
 
Pengecoran1
Pengecoran1Pengecoran1
Pengecoran1
 
Problem kepasiran di lapangan miigas.ppt
Problem kepasiran di lapangan miigas.pptProblem kepasiran di lapangan miigas.ppt
Problem kepasiran di lapangan miigas.ppt
 
Laporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaLaporan kerja batu reza
Laporan kerja batu reza
 
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatMETODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
 
29448284 laporan-uji-pasircetak-prosman
29448284 laporan-uji-pasircetak-prosman29448284 laporan-uji-pasircetak-prosman
29448284 laporan-uji-pasircetak-prosman
 
Metode Pelaksanaan.pdf3234234324324343432423
Metode Pelaksanaan.pdf3234234324324343432423Metode Pelaksanaan.pdf3234234324324343432423
Metode Pelaksanaan.pdf3234234324324343432423
 
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
 
Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3
 
Pelaksanaan jalan
Pelaksanaan jalanPelaksanaan jalan
Pelaksanaan jalan
 
Material
MaterialMaterial
Material
 
RPP Pembuatan Inti dan Cetakan
RPP Pembuatan Inti dan CetakanRPP Pembuatan Inti dan Cetakan
RPP Pembuatan Inti dan Cetakan
 
Material jalan 2
Material jalan 2Material jalan 2
Material jalan 2
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Proses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonProses pembentukan piston
Proses pembentukan piston
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
 
Bab vii spektek kejari
Bab vii spektek kejariBab vii spektek kejari
Bab vii spektek kejari
 
AGREGAT PERKERASAN JALAN
AGREGAT PERKERASAN JALANAGREGAT PERKERASAN JALAN
AGREGAT PERKERASAN JALAN
 
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
 

Recently uploaded

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 

KELOMPOK 5 TPL.pptx

  • 1. Kelompok 5 cetakan pasir dan pasir cetak Oleh Riyan robson renata purba Renaldi p silaen Rendy firmansyah tarigan
  • 3. Sifat-sifat pasir cetak Pasir adalah media untuk membuat cetakan, tidak semua pasir biasa digunakan untuk cetakan hanya pasir memiliki kriteria-kriteria khusus yang dapat digunakan untuk membuat cetakan Adapun Kriteria kriteria khusus pasir yang dapat digunakan untuk membuat cetakan dalam pengecoran logam adalah sebagai berikut : 3
  • 4. ✖ Mempunyai sifat mampu bentuk sehingga mudah dalam pembuatan cetakan dengan kekuatan yang cocok sehingga tidak rusak jika dipindah-pindahkan letaknya dan mampu menahan logam cair saat itu angkasa dalam rongga cetakan ✖ Permeabilitas (aliran gas) pasir cetak yang cocok. Pada prinsipnya permeabilitas akan menentukan seberapa besar gas-gas dari cetakan atau logam cair mampuan puaskan diri selama waktu penuangan. Nilai permeabilitas yang rendah menyebabkan kulit coran lebih halus dan gelembung gelembung udara akan terperangkap dalam cetakan. 4
  • 5. ✖ Tahan terhadap temperatur logam cair selama penerbangan ✖ Kemampuan hancur baik maksudnya adalah saat pembongkaran cetakan, pasir lebih mudah hancur agar mempermudah proses pembongkaran 5
  • 6. Pasir cetak yang umum digunakan adalah pasir gunung, pasir pantai, pasir sungai dan pasir silika (pasir kuarsa) (Surdia & Chijiiwa, 1976). Beberapa dari pasir tersebut ada yang langsung dapat dipakai tetapi ada yang harus dipecah-pecah dulu sehingga ukuran butirannya sesuai. Jika kadar tanah liatnya kurang mencukupi biasanya ditambahkan bahan pengikat seperti bentonit, ter, grafit maupun resin (furan maupun fenol) sehingga daya ikatnya lebih baik. Pasir gunung yang umumnya mengandung lempung dan kebanyakan dapat dipakai setelah dicampur air. 6
  • 7. Jenis-jenis pasir cetak Pasir cetak yang umum digunakan adalah pasir gunung, pasir pantai, pasir sungai dan pasir silika (pasir kuarsa). Beberapa dari pasir tersebut ada yang langsung dapat dipakai tetapi ada yang harus dipecah-pecah dulu sehingga ukuran butirannya sesuai. Jika kadar tanah liatnya kurang mencukupi, pada pasir biasanya ditambahkan bahan pengikat seperti bentonit, ter, grafit maupun resin (furan maupun fenol) sehingga daya pengikatnya lebih baik. Pasir gunung yang umumnya mengandung lempung dan kebanyakan dapat dipakai setelah dicampur air. 7
  • 8. Pasir dengan kadar lempung 10-20 % dapat dipakai begitu saja. Pasir pantai diambil dari pantai dan pasir kali diambil dari kali. Pasir pantai, pasir kali, pasir silika alam, dan pasir silika buatan tidak melekat dengan sendirinya, oleh karena itu dibutuhkan pengikat untuk mengikat butir-butirnya satu sama lain dan baru dipakai setelah pencampuran. Cetakan pasir di bagi menjadi 4 bagian yaitu: • Cetakan pasir greensand • Pasir cetak Co2 proses • Cetakan pasir semen proses • Cetakan pasir furan 8
  • 9. Pengolahan pasir cetak 1. Pengilingan pasir 2. Penyampuran pasir 3. Pengayaan pasir 4. Pemisahan dari coran sisa 5. Pengeringan pasir 9
  • 11. Pembuatan cetakan dengan kup dan drag yang umum a) Papan cetakan diletakkan pada lantai yang rata dengan pasir yangtersebar mendatar. b) Pola dan rangka cetakan untuk drag diletakkan diatas papan cetakan.Rangka cetakan harus cukup besar sehingga tebalnya pasir 30 sampai50 mm. letak saluran turun lebih dahulu. c) Pasir muka yang telah ditaburkan untuk menutupi permukaan pola. d) Pasir cetak ditimbun diatasnya dan dipadatkan dengan penumbuk.Dalam penumbukan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar polatidak terdorong langsung oleh penumbuk. Kemudian pasir yangtertumpuk melewati tepi atas dari rangka cetakan digaruk dan cetakandiangkat bersama pola dari papan cetakan 11
  • 12. e) Cetakan dibalik dan diletakkan pada papan cetakan, dan setengah polalainnya bersama-sama rangka cetakan untuk kup dipasang diatasnya,kemudian bahan pemisah ditaburkan di permukaan pisah dan dipermukaan pola. f) Batang saluran turun atau pola untuk penambah dipasang, kemudianpasir muka dan pasir cetak dimasukkan dalam rangka cetakan dandipadatkan. Kemudian kalau rangka- rangka cetakan tidak mempunyaipen dan kuping, maka rangka-rangka cetakan harus ditandai agar tidakkeliru dalam penutupannya. Selanjutnya kup dipisahkan dari drag dandiletakkan mendatar pada papan cetakan. g) Pengalir dan saluran dibuat dengan mempergunakan spatula. Polauntuk pengalir dan saluran dipasang sebelumnya yang bersentuhandengan pola utama, jadi tidak perlu dibuat dengan spatula. 12
  • 13. Pembuatan catatan tanah liat a) Rangka cetakan untuk drag diletakkan mendatar pada papan cetakanatau di lantai, dan pelat pusat diletakkan di tengah- tengah dasar rangkacetakan. b) Batang pusat dari penyapu dipegang tegak oleh pelat pusat danpenopang. Karena letak penopang adalah tetap, pola penyapu ditahanoleh pemberat. c) Dalam hal ini pembuatan cetakan basah, pasir cetak dimasukkan kedalam rangka cetakan, dan kemudian bentuk kira-kira dari coran dibuatdengan memutar penyapu. Pasir ditimbun atau digali sesuai denganbentuk dari pola. Setelah bentuk kira-kira dibuat, pasir mukaditebarkan pada permukaan cetakan. Permukaan cetakan diselesaikandengan memutar penyapu. 13
  • 14. d) Dalam hal cetakan tanah liat, tanah liat halus ditembokan diatasnyayang membentuk lapisan tipis, dan kemudian permukaan cetakandiselesaikan seperti diuraikan di atas. Dalam hal ini pemutaranpenyapu yang berulang-ulang merusak kerataan permukaan cetakankarena adhesi dari tanah liat dan penyapu dibersihkan dan penyapudiputar pada arah sebaliknya dan penyelesaian permukaan cetakanberakhir. Pembuatan cetakan dengan penggeret dilakukan dengpenopang pada pembuatan cetakan dan penyapuan. Cara ini kira-kirasama dengan cara pembuatan cetakan dengan penyapu 14
  • 16.  Mesin guncang Keuntungan teknik ini adalah pasir cetakan mencapai kepadatan maksimum di sekitar pola, tetapi bagian pasir yang jauh dari pola kekerasannya kurang. Selain itu, mesin menimbulkan suara bising dan banyak kerusakan pada pola akibat guncangan.  Mesin pendesak Prinsip utama mesin adalah menekan pasir cetak di dalam rangka cetak. Keuntungan mesin ini adalah pada umumnya mesin bekerja tanpa menimbulkan suara bising. Sedang kekurangannya adalah: karena pengepresan dilakukan dari permukaan atas pasir cetakan, maka bagian yang menjadi paling padat adalah pada permukaan dan kepadatan semakin berkurang kearah pola.  Mesin guncang desak Mesin ini mengkombinasikan guncangan dan desakan pada pembuatan cetakan pasir. Jika kedalaman rangka cetak tidak terlalu besar, kup dan drag dapat dibuat secara bersamaan. 16
  • 17.  Mesin pelempar pasir Pada mesin ini pasir cetak diisikan ke dalam rangka cetak dengan cara dihempaskan oleh sudu-sudu yang berputar cepat menggunakan roda pelempar. Hempasan secara bertumpuk-tumpuk akan menghasilkan kepadatan yang baik di sekitar pola dan juga pada seluruh cetakan. Untuk pola yang agak rumit, seperti pola dengan lekukan atau berprofil, diperlukan pemadatan dengan tangan pada bagian-bagian tersebut untuk memperoleh pemadatan yang sempurna. 17
  • 18. Metode penekanan pasir dengan mesin pendesak Mesin pembuat cetakan guncang-desak 18
  • 21. Pembuatan inti dengan tangan Inti adalah pasir yang dibentuk dan dipadatkan kemudian ditempatkan pada rongga cetakan untuk mencegah masuknya logam cair ke bagian-bagian yang didesain berbentuk lubang atau berongga dalam suatu coran. Macam-macam inti dibedakan berdasar pengikatnya atau cara pembuatannya, antara lain: inti minyak, kulit, CO2, udara dan sebagainya, disamping pasir dengan pengikat tanah lempung. Pembuatan inti membutuhkan kotak inti sebagai tempat untuk mencetak inti. a. Kotak ini ini terbuat dari kayu atau tripleks dan diukir dengan pahat. Sesuai untuk membuat inti dengan ukuran kecil 21
  • 22. Tahapan proses pembuatan cetakan dengan inti 22
  • 23. Pembuatan inti dengan mesin Pada umumnya Pembuatan inti deng mesin harus memperhatikan hal berikut :  Kotak inti harus direncanakan sedemikian rupa agar pembuatan inti mudah. Ambil tindakan untuk mencegah keausan kotak yang disebabkan oleh pasir  Perlu dibuat lubang angin yang baik, agar udara dalam kotak inti dan yang dibawa ke dalamnya bersama pasir oleh tiupan, akan dikeluarkan secara baik. Bentuk, kedudukan, dan jumlah lubang angin, adalah faktor yang penting untuk membuat inti. 23
  • 24. Secara umum langkah-langkah pembuatan inti dengan mesin meliputi: (a) Penutupan kotak inti; (b) Pemasukkan pasir ke kotak inti yang biasanya diikuti dengan pemadatan, karena mekanisme pemasukan umumnya dengan peniupan sehingga sekaligus akan memadatkan pasir; (c) Pengerasan; (d) Penarikan bagian-bagian lepas kotak inti; (e) Pembukaan kotak inti (f) Pengambilan inti. 24
  • 26.  Penyangga Penyangga dibuat dari logam yang dipergunakan menyangga inti. Bentuk dan ukuran penyangga harus sesuai untuk keadaan coran, dan bahannya Pasir hitam Pembongkaran Pemisahan magnitis Pemecah bungkah Pendinginan Pengayakan Penyimpanan pasir hitam Pengaduk Pemberi udara Penyimpanan Pembuatan cetakan penuangan Penyimpanan lempung dan tambahan Lempung dan tambahan Penyimpanan pasir baru Pengayakan Pendinginan Pengeringan Pasir baru sebaiknya sama dengan bahan coran.  Mandrel Mandrel adalah kerangka yang diletakkan dalam inti atau cetakan untuk mencegah patahnya inti. Penggunaan yang salah dari mandrel mempengaruhi efisiensi pembuatan cetakan dan operasi pembongkaran. 26