Dokumen tersebut membahas tentang pasir cetak dan pembuatan cetakan, termasuk sifat-sifat pasir cetak yang baik, jenis-jenis pasir yang digunakan, dan proses pembuatan cetakan secara manual maupun mekanis. Proses pembuatan cetakan mencakup pembuatan inti dan penggunaan perlengkapan seperti penyangga dan mandrel.
Proses pengecoran adalah proses pembuatan yang mengubah bentuk logam dengan mencairkan logam kemudian dituangkan ke dalam cetakan. Terdapat beberapa jenis proses pengecoran berdasarkan bahan cetakan dan cara penuangannya seperti pengecoran pasir, sentrifugal, cetakan permanen, dan cetak-tekan.
Proses pengecoran logam meliputi penggunaan cetakan sementara atau cetakan sekali pakai dari bahan seperti pasir, gips, plastik, atau investasi untuk membentuk logam cair menjadi bentuk yang diinginkan. Metode pengecoran utama termasuk pengecoran pasir, gips, tuangan, dan die casting."
Dokumen tersebut membahas proses pengecoran logam, termasuk jenis cetakan yang digunakan seperti cetakan sekali pakai dan permanen, serta tahapan pembuatan cetakan pasir yang merupakan jenis cetakan paling umum. Proses pengecoran polisteren juga dijelaskan secara singkat."
Proses pengecoran adalah proses pembuatan yang mengubah bentuk logam dengan mencairkan logam kemudian dituangkan ke dalam cetakan. Terdapat beberapa jenis proses pengecoran berdasarkan bahan cetakan dan cara penuangannya seperti pengecoran pasir, sentrifugal, cetakan permanen, dan cetak-tekan.
Proses pengecoran logam meliputi penggunaan cetakan sementara atau cetakan sekali pakai dari bahan seperti pasir, gips, plastik, atau investasi untuk membentuk logam cair menjadi bentuk yang diinginkan. Metode pengecoran utama termasuk pengecoran pasir, gips, tuangan, dan die casting."
Dokumen tersebut membahas proses pengecoran logam, termasuk jenis cetakan yang digunakan seperti cetakan sekali pakai dan permanen, serta tahapan pembuatan cetakan pasir yang merupakan jenis cetakan paling umum. Proses pengecoran polisteren juga dijelaskan secara singkat."
Dokumen ini membahas proses-proses dasar pembentukan logam meliputi pengecoran, pembentukan, dan pemesinan. Pengecoran adalah proses memasukkan logam cair ke dalam cetakan untuk membentuk komponen, sedangkan pembentukan membentuk lembaran logam menjadi bentuk yang diinginkan menggunakan tekanan. Pemesinan menggunakan mesin perkakas seperti bubut dan frais untuk membentuk dan menghaluskan perm
Proses pengecoran melibatkan pembuatan cetakan, melelehkan logam, menuang logam cair ke cetakan, membersihkan produk cor, dan mendaur ulang pasir cetakan. Terdapat dua jenis proses pengecoran yaitu pengecoran dan percetakan, yang membedakan cara pengisian logam ke cetakan. Cetakan dapat dibuat dari bahan seperti pasir, logam, atau plastik, sementara pola dibuat untuk memfasilitasi proses p
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...dianpertiwi49
Dokumen tersebut membahas tentang desain pembelajaran tentang beton. Ringkasannya adalah: (1) beton adalah bahan bangunan komposit yang terbuat dari campuran agregat dan semen portland, (2) bahan utama beton adalah agregat yang terdiri dari pasir dan kerikil serta semen sebagai pengikat, (3) tahapan pembuatan beton meliputi persiapan bahan, pemasangan tulangan, pembuatan adukan, pengecoran, dan peraw
Praktikum peleburan dan penuangan logam membahas proses pembuatan cetakan pasir dan coran logam. Terdapat beberapa tahapan penting yaitu persiapan cetakan dan bahan, peleburan logam di tungku krusibel, penuangan logam cair ke dalam cetakan, hingga analisis cacat pada coran hasilnya. Praktikum ini bertujuan membuat coran logam aluminium dan menganalisis kemungkinan cacat yang muncul.
Rencana pelaksanaan pembelajaran membahas tentang pembuatan cetakan piringan rem dengan penuangan pada cetakan pasir. Materi pembelajaran meliputi pengertian inti, jenis-jenis inti, cara pembuatan inti dan cetakan, serta alat yang dibutuhkan. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan saintifik dan metode project based learning melalui diskusi kelompok dan presentasi hasil diskusi.
Dokumen tersebut membahas tentang perkerasan jalan yang terdiri dari beberapa lapisan dan bahan-bahan yang digunakan untuk membangun perkerasan jalan, seperti agregat, filler, semen, dan aspal sebagai bahan pengikat. Bahan-bahan tersebut harus memenuhi standar kualitas untuk membangun perkerasan jalan yang kuat dan tahan lama.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi. Terdapat penjelasan mengenai perbedaan volume pasir dalam kondisi asli, gembur, dan padat serta bagaimana menghitung jumlah pasir yang dibutuhkan berdasarkan luas dan tebal area yang akan diurug.
Dokumen ini membahas proses-proses dasar pembentukan logam meliputi pengecoran, pembentukan, dan pemesinan. Pengecoran adalah proses memasukkan logam cair ke dalam cetakan untuk membentuk komponen, sedangkan pembentukan membentuk lembaran logam menjadi bentuk yang diinginkan menggunakan tekanan. Pemesinan menggunakan mesin perkakas seperti bubut dan frais untuk membentuk dan menghaluskan perm
Proses pengecoran melibatkan pembuatan cetakan, melelehkan logam, menuang logam cair ke cetakan, membersihkan produk cor, dan mendaur ulang pasir cetakan. Terdapat dua jenis proses pengecoran yaitu pengecoran dan percetakan, yang membedakan cara pengisian logam ke cetakan. Cetakan dapat dibuat dari bahan seperti pasir, logam, atau plastik, sementara pola dibuat untuk memfasilitasi proses p
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...dianpertiwi49
Dokumen tersebut membahas tentang desain pembelajaran tentang beton. Ringkasannya adalah: (1) beton adalah bahan bangunan komposit yang terbuat dari campuran agregat dan semen portland, (2) bahan utama beton adalah agregat yang terdiri dari pasir dan kerikil serta semen sebagai pengikat, (3) tahapan pembuatan beton meliputi persiapan bahan, pemasangan tulangan, pembuatan adukan, pengecoran, dan peraw
Praktikum peleburan dan penuangan logam membahas proses pembuatan cetakan pasir dan coran logam. Terdapat beberapa tahapan penting yaitu persiapan cetakan dan bahan, peleburan logam di tungku krusibel, penuangan logam cair ke dalam cetakan, hingga analisis cacat pada coran hasilnya. Praktikum ini bertujuan membuat coran logam aluminium dan menganalisis kemungkinan cacat yang muncul.
Rencana pelaksanaan pembelajaran membahas tentang pembuatan cetakan piringan rem dengan penuangan pada cetakan pasir. Materi pembelajaran meliputi pengertian inti, jenis-jenis inti, cara pembuatan inti dan cetakan, serta alat yang dibutuhkan. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan saintifik dan metode project based learning melalui diskusi kelompok dan presentasi hasil diskusi.
Dokumen tersebut membahas tentang perkerasan jalan yang terdiri dari beberapa lapisan dan bahan-bahan yang digunakan untuk membangun perkerasan jalan, seperti agregat, filler, semen, dan aspal sebagai bahan pengikat. Bahan-bahan tersebut harus memenuhi standar kualitas untuk membangun perkerasan jalan yang kuat dan tahan lama.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi. Terdapat penjelasan mengenai perbedaan volume pasir dalam kondisi asli, gembur, dan padat serta bagaimana menghitung jumlah pasir yang dibutuhkan berdasarkan luas dan tebal area yang akan diurug.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
3. Sifat-sifat pasir cetak
Pasir adalah media untuk membuat cetakan, tidak semua
pasir biasa digunakan untuk cetakan hanya pasir memiliki
kriteria-kriteria khusus yang dapat digunakan untuk
membuat cetakan Adapun Kriteria kriteria khusus pasir
yang dapat digunakan untuk membuat cetakan dalam
pengecoran logam adalah sebagai berikut :
3
4. ✖ Mempunyai sifat mampu bentuk sehingga mudah
dalam pembuatan cetakan dengan kekuatan yang
cocok sehingga tidak rusak jika dipindah-pindahkan
letaknya dan mampu menahan logam cair saat itu
angkasa dalam rongga cetakan
✖ Permeabilitas (aliran gas) pasir cetak yang cocok. Pada
prinsipnya permeabilitas akan menentukan seberapa
besar gas-gas dari cetakan atau logam cair mampuan
puaskan diri selama waktu penuangan. Nilai
permeabilitas yang rendah menyebabkan kulit coran
lebih halus dan gelembung gelembung udara akan
terperangkap dalam cetakan.
4
5. ✖ Tahan terhadap temperatur logam cair selama
penerbangan
✖ Kemampuan hancur baik maksudnya adalah saat
pembongkaran cetakan, pasir lebih mudah hancur agar
mempermudah proses pembongkaran
5
6. Pasir cetak yang umum digunakan adalah pasir
gunung, pasir pantai, pasir sungai dan pasir silika (pasir
kuarsa) (Surdia & Chijiiwa, 1976). Beberapa dari pasir
tersebut ada yang langsung dapat dipakai tetapi ada yang
harus dipecah-pecah dulu sehingga ukuran butirannya
sesuai. Jika kadar tanah liatnya kurang mencukupi
biasanya ditambahkan bahan pengikat seperti bentonit,
ter, grafit maupun resin (furan maupun fenol) sehingga
daya ikatnya lebih baik. Pasir gunung yang umumnya
mengandung lempung dan kebanyakan dapat dipakai
setelah dicampur air.
6
7. Jenis-jenis pasir cetak
Pasir cetak yang umum digunakan adalah pasir gunung,
pasir pantai, pasir sungai dan pasir silika (pasir kuarsa).
Beberapa dari pasir tersebut ada yang langsung dapat
dipakai tetapi ada yang harus dipecah-pecah dulu
sehingga ukuran butirannya sesuai. Jika kadar tanah
liatnya kurang mencukupi, pada pasir biasanya
ditambahkan bahan pengikat seperti bentonit, ter, grafit
maupun resin (furan maupun fenol) sehingga daya
pengikatnya lebih baik. Pasir gunung yang umumnya
mengandung lempung dan kebanyakan dapat dipakai
setelah dicampur air.
7
8. Pasir dengan kadar lempung 10-20 % dapat dipakai begitu saja.
Pasir pantai diambil dari pantai dan pasir kali diambil dari kali.
Pasir pantai, pasir kali, pasir silika alam, dan pasir silika buatan
tidak melekat dengan sendirinya, oleh karena itu dibutuhkan
pengikat untuk mengikat butir-butirnya satu sama lain dan baru
dipakai setelah pencampuran.
Cetakan pasir di bagi menjadi 4 bagian yaitu:
• Cetakan pasir greensand
• Pasir cetak Co2 proses
• Cetakan pasir semen proses
• Cetakan pasir furan
8
11. Pembuatan cetakan dengan kup dan drag yang
umum
a) Papan cetakan diletakkan pada lantai yang rata dengan pasir
yangtersebar mendatar.
b) Pola dan rangka cetakan untuk drag diletakkan diatas papan
cetakan.Rangka cetakan harus cukup besar sehingga tebalnya
pasir 30 sampai50 mm. letak saluran turun lebih dahulu.
c) Pasir muka yang telah ditaburkan untuk menutupi permukaan
pola.
d) Pasir cetak ditimbun diatasnya dan dipadatkan dengan
penumbuk.Dalam penumbukan ini harus dilakukan dengan
hati-hati agar polatidak terdorong langsung oleh penumbuk.
Kemudian pasir yangtertumpuk melewati tepi atas dari rangka
cetakan digaruk dan cetakandiangkat bersama pola dari papan
cetakan
11
12. e) Cetakan dibalik dan diletakkan pada papan cetakan, dan
setengah polalainnya bersama-sama rangka cetakan untuk
kup dipasang diatasnya,kemudian bahan pemisah ditaburkan
di permukaan pisah dan dipermukaan pola.
f) Batang saluran turun atau pola untuk penambah dipasang,
kemudianpasir muka dan pasir cetak dimasukkan dalam
rangka cetakan dandipadatkan. Kemudian kalau rangka-
rangka cetakan tidak mempunyaipen dan kuping, maka
rangka-rangka cetakan harus ditandai agar tidakkeliru dalam
penutupannya. Selanjutnya kup dipisahkan dari drag
dandiletakkan mendatar pada papan cetakan.
g) Pengalir dan saluran dibuat dengan mempergunakan spatula.
Polauntuk pengalir dan saluran dipasang sebelumnya yang
bersentuhandengan pola utama, jadi tidak perlu dibuat
dengan spatula.
12
13. Pembuatan catatan tanah liat
a) Rangka cetakan untuk drag diletakkan mendatar pada papan
cetakanatau di lantai, dan pelat pusat diletakkan di tengah-
tengah dasar rangkacetakan.
b) Batang pusat dari penyapu dipegang tegak oleh pelat pusat
danpenopang. Karena letak penopang adalah tetap, pola
penyapu ditahanoleh pemberat.
c) Dalam hal ini pembuatan cetakan basah, pasir cetak
dimasukkan kedalam rangka cetakan, dan kemudian bentuk
kira-kira dari coran dibuatdengan memutar penyapu. Pasir
ditimbun atau digali sesuai denganbentuk dari pola. Setelah
bentuk kira-kira dibuat, pasir mukaditebarkan pada
permukaan cetakan. Permukaan cetakan diselesaikandengan
memutar penyapu.
13
14. d) Dalam hal cetakan tanah liat, tanah liat halus
ditembokan diatasnyayang membentuk lapisan tipis,
dan kemudian permukaan cetakandiselesaikan seperti
diuraikan di atas. Dalam hal ini pemutaranpenyapu
yang berulang-ulang merusak kerataan permukaan
cetakankarena adhesi dari tanah liat dan penyapu
dibersihkan dan penyapudiputar pada arah sebaliknya
dan penyelesaian permukaan cetakanberakhir.
Pembuatan cetakan dengan penggeret dilakukan
dengpenopang pada pembuatan cetakan dan
penyapuan. Cara ini kira-kirasama dengan cara
pembuatan cetakan dengan penyapu
14
16. Mesin guncang
Keuntungan teknik ini adalah pasir cetakan mencapai kepadatan
maksimum di sekitar pola, tetapi bagian pasir yang jauh dari pola
kekerasannya kurang. Selain itu, mesin menimbulkan suara bising
dan banyak kerusakan pada pola akibat guncangan.
Mesin pendesak
Prinsip utama mesin adalah menekan pasir cetak di dalam rangka
cetak. Keuntungan mesin ini adalah pada umumnya mesin bekerja
tanpa menimbulkan suara bising. Sedang kekurangannya adalah:
karena pengepresan dilakukan dari permukaan atas pasir cetakan,
maka bagian yang menjadi paling padat adalah pada permukaan dan
kepadatan semakin berkurang kearah pola.
Mesin guncang desak
Mesin ini mengkombinasikan guncangan dan desakan pada
pembuatan cetakan pasir. Jika kedalaman rangka cetak tidak terlalu
besar, kup dan drag dapat dibuat secara bersamaan.
16
17. Mesin pelempar pasir
Pada mesin ini pasir cetak diisikan ke dalam rangka cetak dengan cara
dihempaskan oleh sudu-sudu yang berputar cepat menggunakan roda
pelempar. Hempasan secara bertumpuk-tumpuk akan menghasilkan
kepadatan yang baik di sekitar pola dan juga pada seluruh
cetakan. Untuk pola yang agak rumit, seperti pola dengan lekukan atau
berprofil, diperlukan pemadatan dengan tangan pada bagian-bagian
tersebut untuk memperoleh pemadatan yang sempurna.
17
21. Pembuatan inti dengan tangan
Inti adalah pasir yang dibentuk dan dipadatkan kemudian
ditempatkan pada rongga cetakan untuk mencegah masuknya
logam cair ke bagian-bagian yang didesain berbentuk lubang atau
berongga dalam suatu coran. Macam-macam inti dibedakan
berdasar pengikatnya atau cara pembuatannya, antara lain: inti
minyak, kulit, CO2, udara dan sebagainya, disamping pasir
dengan pengikat tanah lempung.
Pembuatan inti membutuhkan kotak inti sebagai tempat untuk
mencetak inti.
a. Kotak ini ini terbuat dari kayu atau tripleks dan diukir dengan
pahat. Sesuai untuk membuat inti dengan ukuran kecil
21
23. Pembuatan inti dengan mesin
Pada umumnya Pembuatan inti deng mesin harus memperhatikan hal
berikut :
Kotak inti harus direncanakan sedemikian rupa agar pembuatan inti
mudah. Ambil tindakan untuk mencegah keausan kotak yang
disebabkan oleh pasir
Perlu dibuat lubang angin yang baik, agar udara dalam kotak inti dan
yang dibawa ke dalamnya bersama pasir oleh tiupan, akan
dikeluarkan secara baik. Bentuk, kedudukan, dan jumlah lubang
angin, adalah faktor yang penting untuk membuat inti.
23
24. Secara umum langkah-langkah pembuatan inti dengan mesin
meliputi:
(a) Penutupan kotak inti;
(b) Pemasukkan pasir ke kotak inti yang biasanya diikuti dengan
pemadatan, karena mekanisme pemasukan umumnya dengan
peniupan sehingga sekaligus akan memadatkan pasir;
(c) Pengerasan;
(d) Penarikan bagian-bagian lepas kotak inti;
(e) Pembukaan kotak inti
(f) Pengambilan inti.
24
26. Penyangga
Penyangga dibuat dari logam yang dipergunakan menyangga
inti. Bentuk dan ukuran penyangga harus sesuai untuk keadaan coran, dan
bahannya Pasir hitam Pembongkaran Pemisahan magnitis Pemecah
bungkah Pendinginan Pengayakan Penyimpanan pasir hitam Pengaduk
Pemberi udara Penyimpanan Pembuatan cetakan penuangan Penyimpanan
lempung dan tambahan Lempung dan tambahan Penyimpanan pasir baru
Pengayakan Pendinginan Pengeringan Pasir baru sebaiknya sama dengan
bahan coran.
Mandrel
Mandrel adalah kerangka yang diletakkan dalam inti atau cetakan
untuk mencegah patahnya inti. Penggunaan yang salah dari mandrel
mempengaruhi efisiensi pembuatan cetakan dan operasi pembongkaran.
26