SlideShare a Scribd company logo
FATWA
DEWAN SYARIAH NASIONAL
Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002
Tentang
RAHN
ِ‫ﻢ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﻦ‬‫ﻤ‬‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﻢ‬‫ﺴ‬ِ‫ﺑ‬
Dewan Syariah Nasional setelah,
Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan yang
menjadi kebutuhan masyarakat adalah pinjaman dengan
menggadaikan barang sebagai jaminan utang;
b. bahwa lembaga keuangan syari'ah (LKS) perlu
merespon kebutuhan masyarakat tersebut dalam
berbagai produknya;
c. bahwa agar cara tersebut dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip syari’ah, Dewan Syariah Nasional
memandang perlu menetapkan fatwa untuk dijadikan
pedoman tentang Rahn, yaitu menahan barang sebagai
jaminan atas utang.
Mengingat : 1. Firman Allah, QS. Al-Baqarah [2]: 283:
‫ﹲ‬‫ﺔ‬‫ﺿ‬‫ﻮ‬‫ﺒ‬‫ﹾ‬‫ﻘ‬‫ﻣ‬ ‫ﹲ‬‫ﻥ‬‫ﺎ‬‫ﻫ‬ِ‫ﺮ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬‫ﺒ‬ِ‫ﺗ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬‫ﺪ‬ِ‫ﺠ‬‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬‫ﻭ‬ ٍ‫ﺮ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﺳ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻢ‬‫ﺘ‬‫ﻨ‬‫ﹸ‬‫ﻛ‬ ‫ﹾ‬‫ﻥ‬ِ‫ﺇ‬‫ﻭ‬…
“Dan apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu
tidak memperoleh seorang juru tulis maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang ...”.
2. Hadis Nabi riwayat al-Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah
r.a., ia berkata:
‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﹶ‬‫ﻃ‬ ‫ﻯ‬‫ﺮ‬‫ﺘ‬‫ﺷ‬‫ﺍ‬ ‫ﻢ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬‫ﻭ‬ ِ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ُ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ‫ﱠﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ِ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ‫ﹶ‬‫ﻝ‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ﺭ‬ ‫ﱠ‬‫ﻥ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬
‫ﻱ‬ِ‫ﺩ‬‫ﻮ‬‫ﻬ‬‫ﻳ‬ٍ‫ﺪ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺪ‬‫ﺣ‬ ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻋ‬‫ﺭ‬ِ‫ﺩ‬ ‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﻫ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬ ٍ‫ﻞ‬‫ﺟ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻟ‬ِ‫ﺇ‬.
“Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. pernah membeli
makanan dengan berutang dari seorang Yahudi, dan
Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.”
3. Hadits Nabi riwayat al-Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu
Majah dari Abu Hurairah, Nabi s.a.w. bersabda:
‫ﻨ‬‫ﹸ‬‫ﻏ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬ ،‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﻫ‬‫ﺭ‬ ‫ﻱ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺒ‬ِ‫ﺣ‬‫ﺎ‬‫ﺻ‬ ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻖ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﻐ‬‫ﻳ‬ ‫ﹶ‬‫ﻻ‬ِ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬‫ﻤ‬
‫ﻪ‬‫ﻣ‬‫ﺮ‬‫ﹸ‬‫ﻏ‬.
25 Rahn
Dewan Syari'ah Nasional MUI
2
"Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik
yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan
menanggung resikonya."
4. Hadits Nabi riwayat Jama’ah, kecuali Muslim dan al-
Nasa’i, Nabi s.a.w. bersabda:
‫ﻬ‬‫ﱠ‬‫ﻈ‬‫ﹶﻟ‬‫ﺍ‬‫ﺏ‬‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ﻳ‬ ‫ﺭ‬‫ﺪ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻦ‬‫ﺒ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬‫ﻭ‬ ،‫ﺎ‬‫ﻧ‬‫ﻮ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﹶﺍ‬‫ﺫ‬ِ‫ﺇ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺘ‬‫ﹶ‬‫ﻘ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﻨ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﺐ‬‫ﹶ‬‫ﻛ‬‫ﺮ‬‫ﻳ‬ ‫ﺮ‬
‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻘ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﻨ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺏ‬‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ﻳ‬‫ﻭ‬ ‫ﺐ‬‫ﹶ‬‫ﻛ‬‫ﺮ‬‫ﻳ‬ ‫ﻱ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬‫ﻭ‬ ،‫ﺎ‬‫ﻧ‬‫ﻮ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﹶﺍ‬‫ﺫ‬ِ‫ﺇ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺘ‬‫ﹶ‬‫ﻘ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﻨ‬ِ‫ﺑ‬.
"Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh
dinaiki dengan menanggung biayanya dan binatang
ternak yang digadaikan dapat diperah susunya dengan
menanggung biayanya. Orang yang menggunakan
kendaraan dan memerah susu tersebut wajib
menanggung biaya perawatan dan pemeliharaan."
5. Ijma:
Para ulama sepakat membolehkan akad Rahn (al-
Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 1985, V: 181).
6. Kaidah Fiqih:
‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﹲ‬‫ﻞ‬‫ﻴ‬ِ‫ﻟ‬‫ﺩ‬ ‫ﱠ‬‫ﻝ‬‫ﺪ‬‫ﻳ‬ ‫ﹾ‬‫ﻥ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﺣ‬‫ﺎ‬‫ﺑ‬ِ‫ﻹ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﺕ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ِﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﹸ‬‫ﻞ‬‫ﺻ‬َ‫ﻷ‬‫ﺍ‬
‫ﺎ‬‫ﻬ‬ِ‫ﻤ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺮ‬‫ﺤ‬‫ﺗ‬.
Pada dasarnya segala bentuk muamalat boleh dilakukan
kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
Memperhatikan : 1. Pendapat Ulama tentang Rahn antar lain:
‫ﻭ‬َ‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻣ‬ِ‫ﻹ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﺟ‬‫ﻤ‬‫ﻉ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬‫ﹶ‬‫ﺄ‬‫ﺟ‬‫ﻤ‬‫ﻊ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬‫ﹸ‬‫ﳌ‬‫ﺴ‬ِ‫ﻠ‬‫ﻤ‬‫ﻮ‬‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﻋ‬‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺟ‬‫ﻮ‬ِ‫ﺯ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬‫ﻫ‬ِ‫ﻦ‬ِ‫ﻓ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬ ‫ﻲ‬‫ﹸ‬‫ﳉ‬‫ﻤ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬ِ‫ﺔ‬
)‫ﺝ‬ ،‫ﻗﺪﺍﻣﺔ‬ ‫ﻻﺑﻦ‬ ‫ﺍﳌﻐﲏ‬٤‫ﺹ‬ ،٣٦٧(
Mengenai dalil ijma’ ummat Islam sepakat (ijma’)
bahwa secara garis besar akad rahn (gadai/penjaminan
utang) diperbolehkan
‫ﺮ‬‫ِﻠ‬‫ﻟ‬ٍ‫ﻉ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻔ‬ِ‫ﺘ‬‫ﻧ‬‫ﺍ‬ ‫ﱡ‬‫ﻞ‬‫ﹸ‬‫ﻛ‬ ِ‫ﻦ‬ِ‫ﻫ‬‫ﺍ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺎﻟ‬‫ﻫ‬ِ‫ﻦ‬‫ﹶ‬‫ﻻ‬‫ﻳ‬‫ﺘ‬‫ﺮ‬‫ﺗ‬‫ﺐ‬‫ﻋ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﻴ‬ِ‫ﻪ‬‫ﻧ‬‫ﹾ‬‫ﻘ‬‫ﺺ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬‫ﹶ‬‫ﳌ‬‫ﺮ‬‫ﻫ‬‫ﻮ‬ِ‫ﻥ‬
)‫ﺝ‬ ،‫ﻟﻠﺸﺮﺑﻴﲏ‬ ‫ﺍﶈﺘﺎﺝ‬ ‫ﻣﻐﲏ‬٢‫ﺹ‬١٣١(
Pemberi gadai boleh memanfaatkan barang gadai
secara penuh sepanjang tidak mengakibatkan
berkurangnya (nilai) barang gadai tersebut.
‫ﻊ‬ِ‫ﻔ‬‫ﺘ‬‫ﻨ‬‫ﻳ‬ ‫ﹾ‬‫ﻥ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ِ‫ﻦ‬ِ‫ﻬ‬‫ﺗ‬‫ﺮ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻠ‬ِ‫ﻟ‬ ‫ﺲ‬‫ﻴ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬ ‫ﻪ‬‫ﻧ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ِ‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﺤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ﹶ‬‫ﻏ‬ ‫ﺭ‬‫ﻮ‬‫ﻬ‬‫ﻤ‬‫ﺠ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻯ‬‫ﺮ‬‫ﻳ‬
ِ‫ﻦ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ٍ‫ﺀ‬‫ﻲ‬‫ﺸ‬ِ‫ﺑ‬
25 Rahn
Dewan Syari'ah Nasional MUI
3
Mayoritas Ulama selain mazhab Hanbali berpendapat
bahwa penerima gadai tidak boleh memanfaatkan
barang gadai sama sekali .
2. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari’ah Nasional
pada hari Kamis, 14 Muharram 1423 H./ 28 Maret 2002
dan hari Rabu, 15 Rabi’ul Akhir 1423 H. / 26 Juni 2002
MEMUTUSKAN
Menetapkan : FATWA TENTANG RAHN
Pertama : Hukum
Bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai
jaminan utang dalam bentuk Rahn dibolehkan dengan
ketentuan sebagai berikut.
Kedua : Ketentuan Umum
1. Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk
menahan Marhun (barang) sampai semua utang Rahin
(yang menyerahkan barang) dilunasi.
2. Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin.
Pada prinsipnya, Marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh
Murtahin kecuali seizin Rahin, dengan tidak mengurangi
nilai Marhun dan pemanfaatannya itu sekedar pengganti
biaya pemeliharaan dan perawatannya.
3. Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun pada dasarnya
menjadi kewajiban Rahin, namun dapat dilakukan juga
oleh Murtahin, sedangkan biaya dan pemeliharaan
penyimpanan tetap menjadi kewajiban Rahin.
4. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun
tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman.
5. Penjualan Marhun
a. Apabila jatuh tempo, Murtahin harus
memperingatkan Rahin untuk segera melunasi
utangnya.
b. Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi utangnya,
maka Marhun dijual paksa/dieksekusi melalui
lelang sesuai syariah.
c. Hasil penjualan Marhun digunakan untuk melunasi
utang, biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang
belum dibayar serta biaya penjualan
d. Kelebihan hasil penjualan menjadi milik Rahin dan
kekurangannya menjadi kewajiban Rahin.
Ketiga : Ketentuan Penutup
1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya
atau jika terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak,
maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan
Arbitrase Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan
25 Rahn
Dewan Syari'ah Nasional MUI
4
melalui musyawarah.
2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagai-
mana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 15 Rabi’ul Akhir 1423 H
26 Juni 2002 M
DEWAN SYARI’AH NASIONAL
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua, Sekretaris,
K.H.M.A. Sahal Mahfudh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin

More Related Content

What's hot

06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
fissilmikaffah1
 
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
fissilmikaffah1
 
Power Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil DownloadPower Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil DownloadLin Hidayati
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)Marhamah Saleh
 
Praktik ekonomi dalam islam
Praktik ekonomi dalam islamPraktik ekonomi dalam islam
Praktik ekonomi dalam islam
Alya Titania Annisaa
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Bima Ridwan
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
fissilmikaffah1
 
wakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalahwakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalahMarhamah Saleh
 
Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4
Cut Nyak Dhien
 
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Khusnul Kotimah
 
mudharabah dlm quran hadits
mudharabah dlm quran haditsmudharabah dlm quran hadits
mudharabah dlm quran hadits
Alalan Tanala
 
Kafalah , rahn, wakalah
Kafalah , rahn, wakalahKafalah , rahn, wakalah
Kafalah , rahn, wakalah
ansyori ajid
 
Makalah Mudhabarah
Makalah MudhabarahMakalah Mudhabarah
Makalah Mudhabarah
aan riky
 

What's hot (20)

Qardh dan Ariyah
Qardh dan AriyahQardh dan Ariyah
Qardh dan Ariyah
 
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
 
Persentasi deposit bank
Persentasi deposit bankPersentasi deposit bank
Persentasi deposit bank
 
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
 
Power Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil DownloadPower Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil Download
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
 
07 mudharabah
07 mudharabah07 mudharabah
07 mudharabah
 
31 pengalihan utang
31 pengalihan utang31 pengalihan utang
31 pengalihan utang
 
Praktik ekonomi dalam islam
Praktik ekonomi dalam islamPraktik ekonomi dalam islam
Praktik ekonomi dalam islam
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
 
Rangkuman Fiqh Muamalah
Rangkuman Fiqh MuamalahRangkuman Fiqh Muamalah
Rangkuman Fiqh Muamalah
 
wakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalahwakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalah
 
Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4
 
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
 
mudharabah dlm quran hadits
mudharabah dlm quran haditsmudharabah dlm quran hadits
mudharabah dlm quran hadits
 
Kafalah , rahn, wakalah
Kafalah , rahn, wakalahKafalah , rahn, wakalah
Kafalah , rahn, wakalah
 
Makalah Mudhabarah
Makalah MudhabarahMakalah Mudhabarah
Makalah Mudhabarah
 
Makalah pegadaian
Makalah pegadaianMakalah pegadaian
Makalah pegadaian
 

Similar to 25 rahn

17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
ahmadwardana4
 
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
fissilmikaffah1
 
murabahah indonesia
murabahah indonesiamurabahah indonesia
murabahah indonesia
Masghani
 
01 giro
01 giro01 giro
Mu'amalah xi
Mu'amalah xiMu'amalah xi
Mu'amalah xi
farahfarahna
 
Sistem gadai pohon kelapa artikel corrected
Sistem gadai pohon kelapa artikel correctedSistem gadai pohon kelapa artikel corrected
Sistem gadai pohon kelapa artikel corrected
Alalan Tanala
 
Gadai(rohn)
Gadai(rohn)Gadai(rohn)
Gadai(rohn)
Hasan Bissri
 
Kel.3 murabahah
Kel.3 murabahahKel.3 murabahah
Kel.3 murabahahMulyanah
 
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leasedSiLvi FitrissaLam
 
GADAI.pptx
GADAI.pptxGADAI.pptx
GADAI.pptx
ArunAlGhyfari1
 

Similar to 25 rahn (20)

17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
 
26 rahn emas
26 rahn emas26 rahn emas
26 rahn emas
 
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
 
11 kafalah
11 kafalah11 kafalah
11 kafalah
 
30 pembiayaan prks
30 pembiayaan prks30 pembiayaan prks
30 pembiayaan prks
 
09 ijarah
09 ijarah09 ijarah
09 ijarah
 
72 sbsn ijarah
72 sbsn ijarah72 sbsn ijarah
72 sbsn ijarah
 
04 murabahah
04 murabahah04 murabahah
04 murabahah
 
murabahah indonesia
murabahah indonesiamurabahah indonesia
murabahah indonesia
 
71 sale and-lease_back
71 sale and-lease_back71 sale and-lease_back
71 sale and-lease_back
 
01 giro
01 giro01 giro
01 giro
 
01 giro
01 giro01 giro
01 giro
 
Mu'amalah xi
Mu'amalah xiMu'amalah xi
Mu'amalah xi
 
Sistem gadai pohon kelapa artikel corrected
Sistem gadai pohon kelapa artikel correctedSistem gadai pohon kelapa artikel corrected
Sistem gadai pohon kelapa artikel corrected
 
Gadai(rohn)
Gadai(rohn)Gadai(rohn)
Gadai(rohn)
 
Kel.3 murabahah
Kel.3 murabahahKel.3 murabahah
Kel.3 murabahah
 
32 obligasi syariah
32 obligasi syariah32 obligasi syariah
32 obligasi syariah
 
44 multijasa
44 multijasa44 multijasa
44 multijasa
 
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
 
GADAI.pptx
GADAI.pptxGADAI.pptx
GADAI.pptx
 

More from SiLvi FitrissaLam (20)

80 prinsip syariah-bursa_efek
80 prinsip syariah-bursa_efek80 prinsip syariah-bursa_efek
80 prinsip syariah-bursa_efek
 
78 mekanisme instrumen-puas
78 mekanisme instrumen-puas78 mekanisme instrumen-puas
78 mekanisme instrumen-puas
 
77 murabahah emas
77 murabahah emas77 murabahah emas
77 murabahah emas
 
75 pedoman plbs
75 pedoman plbs75 pedoman plbs
75 pedoman plbs
 
74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah
 
73 musyarakah mutanaqisah
73 musyarakah mutanaqisah73 musyarakah mutanaqisah
73 musyarakah mutanaqisah
 
70 metode penerbitan-sbsn
70 metode penerbitan-sbsn70 metode penerbitan-sbsn
70 metode penerbitan-sbsn
 
69 sbsn
69 sbsn69 sbsn
69 sbsn
 
67 fatwa anjak-piutang
67 fatwa anjak-piutang67 fatwa anjak-piutang
67 fatwa anjak-piutang
 
66 fatwa waran
66 fatwa waran66 fatwa waran
66 fatwa waran
 
65 fatwa hmetd
65 fatwa hmetd65 fatwa hmetd
65 fatwa hmetd
 
64 fatwa sbis-ju'alah
64 fatwa sbis-ju'alah64 fatwa sbis-ju'alah
64 fatwa sbis-ju'alah
 
63 fatwa sbis
63 fatwa sbis63 fatwa sbis
63 fatwa sbis
 
62 fatwa ju'alah
62 fatwa ju'alah62 fatwa ju'alah
62 fatwa ju'alah
 
61 penyelesaian utang-impor
61 penyelesaian utang-impor61 penyelesaian utang-impor
61 penyelesaian utang-impor
 
60 penyelesaian piutang-ekspor
60 penyelesaian piutang-ekspor60 penyelesaian piutang-ekspor
60 penyelesaian piutang-ekspor
 
59 obligasi mudharabah-konversi
59 obligasi mudharabah-konversi59 obligasi mudharabah-konversi
59 obligasi mudharabah-konversi
 
58 hawalah bil-ujrah
58 hawalah bil-ujrah58 hawalah bil-ujrah
58 hawalah bil-ujrah
 
57 lc kafalah-bil_ujrah
57 lc kafalah-bil_ujrah57 lc kafalah-bil_ujrah
57 lc kafalah-bil_ujrah
 
56 review ujrah
56 review ujrah56 review ujrah
56 review ujrah
 

25 rahn

  • 1. FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 Tentang RAHN ِ‫ﻢ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﻦ‬‫ﻤ‬‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﻢ‬‫ﺴ‬ِ‫ﺑ‬ Dewan Syariah Nasional setelah, Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang; b. bahwa lembaga keuangan syari'ah (LKS) perlu merespon kebutuhan masyarakat tersebut dalam berbagai produknya; c. bahwa agar cara tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah, Dewan Syariah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa untuk dijadikan pedoman tentang Rahn, yaitu menahan barang sebagai jaminan atas utang. Mengingat : 1. Firman Allah, QS. Al-Baqarah [2]: 283: ‫ﹲ‬‫ﺔ‬‫ﺿ‬‫ﻮ‬‫ﺒ‬‫ﹾ‬‫ﻘ‬‫ﻣ‬ ‫ﹲ‬‫ﻥ‬‫ﺎ‬‫ﻫ‬ِ‫ﺮ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬‫ﺒ‬ِ‫ﺗ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬‫ﺪ‬ِ‫ﺠ‬‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬‫ﻭ‬ ٍ‫ﺮ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﺳ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻢ‬‫ﺘ‬‫ﻨ‬‫ﹸ‬‫ﻛ‬ ‫ﹾ‬‫ﻥ‬ِ‫ﺇ‬‫ﻭ‬… “Dan apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak memperoleh seorang juru tulis maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang ...”. 2. Hadis Nabi riwayat al-Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah r.a., ia berkata: ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﹶ‬‫ﻃ‬ ‫ﻯ‬‫ﺮ‬‫ﺘ‬‫ﺷ‬‫ﺍ‬ ‫ﻢ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬‫ﻭ‬ ِ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ُ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ‫ﱠﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ِ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ‫ﹶ‬‫ﻝ‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ﺭ‬ ‫ﱠ‬‫ﻥ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﻱ‬ِ‫ﺩ‬‫ﻮ‬‫ﻬ‬‫ﻳ‬ٍ‫ﺪ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺪ‬‫ﺣ‬ ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻋ‬‫ﺭ‬ِ‫ﺩ‬ ‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﻫ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬ ٍ‫ﻞ‬‫ﺟ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻟ‬ِ‫ﺇ‬. “Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. pernah membeli makanan dengan berutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.” 3. Hadits Nabi riwayat al-Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, Nabi s.a.w. bersabda: ‫ﻨ‬‫ﹸ‬‫ﻏ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬ ،‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﻫ‬‫ﺭ‬ ‫ﻱ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺒ‬ِ‫ﺣ‬‫ﺎ‬‫ﺻ‬ ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻖ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﻐ‬‫ﻳ‬ ‫ﹶ‬‫ﻻ‬ِ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬‫ﻤ‬ ‫ﻪ‬‫ﻣ‬‫ﺮ‬‫ﹸ‬‫ﻏ‬.
  • 2. 25 Rahn Dewan Syari'ah Nasional MUI 2 "Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan menanggung resikonya." 4. Hadits Nabi riwayat Jama’ah, kecuali Muslim dan al- Nasa’i, Nabi s.a.w. bersabda: ‫ﻬ‬‫ﱠ‬‫ﻈ‬‫ﹶﻟ‬‫ﺍ‬‫ﺏ‬‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ﻳ‬ ‫ﺭ‬‫ﺪ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻦ‬‫ﺒ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬‫ﻭ‬ ،‫ﺎ‬‫ﻧ‬‫ﻮ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﹶﺍ‬‫ﺫ‬ِ‫ﺇ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺘ‬‫ﹶ‬‫ﻘ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﻨ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﺐ‬‫ﹶ‬‫ﻛ‬‫ﺮ‬‫ﻳ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻘ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﻨ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺏ‬‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ﻳ‬‫ﻭ‬ ‫ﺐ‬‫ﹶ‬‫ﻛ‬‫ﺮ‬‫ﻳ‬ ‫ﻱ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬‫ﻭ‬ ،‫ﺎ‬‫ﻧ‬‫ﻮ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﹶﺍ‬‫ﺫ‬ِ‫ﺇ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺘ‬‫ﹶ‬‫ﻘ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﻨ‬ِ‫ﺑ‬. "Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan menanggung biayanya dan binatang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya dengan menanggung biayanya. Orang yang menggunakan kendaraan dan memerah susu tersebut wajib menanggung biaya perawatan dan pemeliharaan." 5. Ijma: Para ulama sepakat membolehkan akad Rahn (al- Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 1985, V: 181). 6. Kaidah Fiqih: ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﹲ‬‫ﻞ‬‫ﻴ‬ِ‫ﻟ‬‫ﺩ‬ ‫ﱠ‬‫ﻝ‬‫ﺪ‬‫ﻳ‬ ‫ﹾ‬‫ﻥ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﺣ‬‫ﺎ‬‫ﺑ‬ِ‫ﻹ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﺕ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ِﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﹸ‬‫ﻞ‬‫ﺻ‬َ‫ﻷ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬ِ‫ﻤ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺮ‬‫ﺤ‬‫ﺗ‬. Pada dasarnya segala bentuk muamalat boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Memperhatikan : 1. Pendapat Ulama tentang Rahn antar lain: ‫ﻭ‬َ‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻣ‬ِ‫ﻹ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﺟ‬‫ﻤ‬‫ﻉ‬‫ﺎ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬‫ﹶ‬‫ﺄ‬‫ﺟ‬‫ﻤ‬‫ﻊ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬‫ﹸ‬‫ﳌ‬‫ﺴ‬ِ‫ﻠ‬‫ﻤ‬‫ﻮ‬‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﻋ‬‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺟ‬‫ﻮ‬ِ‫ﺯ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬‫ﻫ‬ِ‫ﻦ‬ِ‫ﻓ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬ ‫ﻲ‬‫ﹸ‬‫ﳉ‬‫ﻤ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬ِ‫ﺔ‬ )‫ﺝ‬ ،‫ﻗﺪﺍﻣﺔ‬ ‫ﻻﺑﻦ‬ ‫ﺍﳌﻐﲏ‬٤‫ﺹ‬ ،٣٦٧( Mengenai dalil ijma’ ummat Islam sepakat (ijma’) bahwa secara garis besar akad rahn (gadai/penjaminan utang) diperbolehkan ‫ﺮ‬‫ِﻠ‬‫ﻟ‬ٍ‫ﻉ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻔ‬ِ‫ﺘ‬‫ﻧ‬‫ﺍ‬ ‫ﱡ‬‫ﻞ‬‫ﹸ‬‫ﻛ‬ ِ‫ﻦ‬ِ‫ﻫ‬‫ﺍ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺎﻟ‬‫ﻫ‬ِ‫ﻦ‬‫ﹶ‬‫ﻻ‬‫ﻳ‬‫ﺘ‬‫ﺮ‬‫ﺗ‬‫ﺐ‬‫ﻋ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﻴ‬ِ‫ﻪ‬‫ﻧ‬‫ﹾ‬‫ﻘ‬‫ﺺ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬‫ﹶ‬‫ﳌ‬‫ﺮ‬‫ﻫ‬‫ﻮ‬ِ‫ﻥ‬ )‫ﺝ‬ ،‫ﻟﻠﺸﺮﺑﻴﲏ‬ ‫ﺍﶈﺘﺎﺝ‬ ‫ﻣﻐﲏ‬٢‫ﺹ‬١٣١( Pemberi gadai boleh memanfaatkan barang gadai secara penuh sepanjang tidak mengakibatkan berkurangnya (nilai) barang gadai tersebut. ‫ﻊ‬ِ‫ﻔ‬‫ﺘ‬‫ﻨ‬‫ﻳ‬ ‫ﹾ‬‫ﻥ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ِ‫ﻦ‬ِ‫ﻬ‬‫ﺗ‬‫ﺮ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻠ‬ِ‫ﻟ‬ ‫ﺲ‬‫ﻴ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬ ‫ﻪ‬‫ﻧ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ِ‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﺤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ﹶ‬‫ﻏ‬ ‫ﺭ‬‫ﻮ‬‫ﻬ‬‫ﻤ‬‫ﺠ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻯ‬‫ﺮ‬‫ﻳ‬ ِ‫ﻦ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ٍ‫ﺀ‬‫ﻲ‬‫ﺸ‬ِ‫ﺑ‬
  • 3. 25 Rahn Dewan Syari'ah Nasional MUI 3 Mayoritas Ulama selain mazhab Hanbali berpendapat bahwa penerima gadai tidak boleh memanfaatkan barang gadai sama sekali . 2. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari’ah Nasional pada hari Kamis, 14 Muharram 1423 H./ 28 Maret 2002 dan hari Rabu, 15 Rabi’ul Akhir 1423 H. / 26 Juni 2002 MEMUTUSKAN Menetapkan : FATWA TENTANG RAHN Pertama : Hukum Bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk Rahn dibolehkan dengan ketentuan sebagai berikut. Kedua : Ketentuan Umum 1. Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk menahan Marhun (barang) sampai semua utang Rahin (yang menyerahkan barang) dilunasi. 2. Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin. Pada prinsipnya, Marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh Murtahin kecuali seizin Rahin, dengan tidak mengurangi nilai Marhun dan pemanfaatannya itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan dan perawatannya. 3. Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun pada dasarnya menjadi kewajiban Rahin, namun dapat dilakukan juga oleh Murtahin, sedangkan biaya dan pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi kewajiban Rahin. 4. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman. 5. Penjualan Marhun a. Apabila jatuh tempo, Murtahin harus memperingatkan Rahin untuk segera melunasi utangnya. b. Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi utangnya, maka Marhun dijual paksa/dieksekusi melalui lelang sesuai syariah. c. Hasil penjualan Marhun digunakan untuk melunasi utang, biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang belum dibayar serta biaya penjualan d. Kelebihan hasil penjualan menjadi milik Rahin dan kekurangannya menjadi kewajiban Rahin. Ketiga : Ketentuan Penutup 1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan
  • 4. 25 Rahn Dewan Syari'ah Nasional MUI 4 melalui musyawarah. 2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagai- mana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 15 Rabi’ul Akhir 1423 H 26 Juni 2002 M DEWAN SYARI’AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA Ketua, Sekretaris, K.H.M.A. Sahal Mahfudh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin