Pertemuan 1 Pendidikan Kewarganegaraan.pptRamdani554380
mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD. Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan di perguruan tinggi Pendidikan Kewiraan mulai diselenggarakan sebagai kurikulum pendidikan tahun 1973/1974. Kemudian mengalami perubahan menjadi
Pendidikan kewarganegaraan dengan mengacu kepada:
a. UU Nomor 20 Tahun 1982 tentang petahanan keamanan Republik Indonesia yang disempurnakan oleh UU Nomor3 Tahun 2002 tentang Undang-Undang Pertahanan Negara
b. UU Nomor 2 tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
c. Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum . Pendidikan Tinggi dan penilaian hasil Belajar Mahasiswa
d. SK Dirjen Dikti Nomor38/DIKTI/Kep.2002 jo. Nomor 43/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok MPK.
e. Pendidikan Kewarganegaraan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional
f. Kewarganegaraan (PPKn) UU Nomor12 Tahun 2012.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan tujuan pendidikan kewarganegaraan serta pengertian pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli. Dokumen tersebut juga menjelaskan dasar hukum dan landasan hukum kewarganegaraan di Indonesia.
Pendidikan kewarganegaraan ( More on augussiahaan.com )AugusSiahaan
Pendidikan kewarganegaraan membahas tentang bangsa, negara, hak dan kewajiban warga negara, demokrasi, HAM, otonomi daerah, wawasan nusantara, ketahanan nasional, dan sistem pertahanan nasional."
Dokumen tersebut membahas sejarah singkat pendidikan kewarganegaraan di Indonesia dan Amerika Serikat, pengertian, tujuan, fungsi, dan pandangan para ahli terhadap pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang memiliki karakter patriotik dan setia kepada Pancasila serta konstitusi. Ia berfungsi untuk mendidik siswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan siap men
Pertemuan 1 Pendidikan Kewarganegaraan.pptRamdani554380
mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD. Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan di perguruan tinggi Pendidikan Kewiraan mulai diselenggarakan sebagai kurikulum pendidikan tahun 1973/1974. Kemudian mengalami perubahan menjadi
Pendidikan kewarganegaraan dengan mengacu kepada:
a. UU Nomor 20 Tahun 1982 tentang petahanan keamanan Republik Indonesia yang disempurnakan oleh UU Nomor3 Tahun 2002 tentang Undang-Undang Pertahanan Negara
b. UU Nomor 2 tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
c. Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum . Pendidikan Tinggi dan penilaian hasil Belajar Mahasiswa
d. SK Dirjen Dikti Nomor38/DIKTI/Kep.2002 jo. Nomor 43/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok MPK.
e. Pendidikan Kewarganegaraan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional
f. Kewarganegaraan (PPKn) UU Nomor12 Tahun 2012.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan tujuan pendidikan kewarganegaraan serta pengertian pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli. Dokumen tersebut juga menjelaskan dasar hukum dan landasan hukum kewarganegaraan di Indonesia.
Pendidikan kewarganegaraan ( More on augussiahaan.com )AugusSiahaan
Pendidikan kewarganegaraan membahas tentang bangsa, negara, hak dan kewajiban warga negara, demokrasi, HAM, otonomi daerah, wawasan nusantara, ketahanan nasional, dan sistem pertahanan nasional."
Dokumen tersebut membahas sejarah singkat pendidikan kewarganegaraan di Indonesia dan Amerika Serikat, pengertian, tujuan, fungsi, dan pandangan para ahli terhadap pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang memiliki karakter patriotik dan setia kepada Pancasila serta konstitusi. Ia berfungsi untuk mendidik siswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan siap men
Latar belakang diadakannya pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. PKn bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani pada peserta didik. PKn memiliki landasan filosofis, teoritis, historis, sosiologis, dan yuridis.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan kepramukaan dalam menanamkan sikap nasionalisme dan patriotisme pada peserta didik, khususnya di sekolah dasar. Pendidikan kepramukaan bertujuan untuk membentuk semangat persatuan dan kesatuan serta kedisiplinan peserta didik melalui berbagai kegiatan. Gerakan pramuka dapat digunakan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme siswa agar tid
Materi Hakikat PKn disampaikan pada perkulihanssuser69ed2d
Materi Hakikat PKn menjelaskan tentang hakikat dari kewarganegaraan agar menjadi warga yang baik dan betapa pentingnya mata kuliah ini untuk disampaikan pada perguruan tinggi
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraSeptian Muna Barakati
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan kewarganegaraan dan hubungannya dengan kesadaran bela negara.
2) Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
3) Bela negara dapat dilakukan secara fisik maupun non-fisik, termasuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan pendidikan kewarganegaraan, yang mencakup tujuan pendidikan kewarganegaraan, landasan hukum, visi dan misi, serta kompetensi dasar pendidikan kewarganegaraan. Juga membahas tentang filsafat Pancasila dan identitas nasional Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan pendidikan kewarganegaraan, meliputi tujuan pendidikan kewarganegaraan, landasan hukum, visi dan misi, serta kompetensi dasar. Juga membahas tentang filsafat Pancasila, identitas nasional Indonesia, sistem pemerintahan berdasarkan konstitusi.
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanAjengIlla
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan pentingnya pendidikan kewarganegaraan untuk mempertahankan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme di kalangan warga negara. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian, visi, misi, dan urgensi pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli dan peraturan perundang-undangan.
Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang memiliki karakter yang kuat, berpikir kritis, dan mampu berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan ini mencakup pembentukan warga negara yang memiliki rasa kebangsaan yang kuat, menghargai nilai-nilai moral dan etika, serta mampu bersaing secara global.
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan - Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan
Sumber : Sunarso, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : UNY Press.
Lutfi Arsi Astuti
Teknologi Pendidikan, UNY
2014
Latar belakang diadakannya pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. PKn bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani pada peserta didik. PKn memiliki landasan filosofis, teoritis, historis, sosiologis, dan yuridis.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan kepramukaan dalam menanamkan sikap nasionalisme dan patriotisme pada peserta didik, khususnya di sekolah dasar. Pendidikan kepramukaan bertujuan untuk membentuk semangat persatuan dan kesatuan serta kedisiplinan peserta didik melalui berbagai kegiatan. Gerakan pramuka dapat digunakan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme siswa agar tid
Materi Hakikat PKn disampaikan pada perkulihanssuser69ed2d
Materi Hakikat PKn menjelaskan tentang hakikat dari kewarganegaraan agar menjadi warga yang baik dan betapa pentingnya mata kuliah ini untuk disampaikan pada perguruan tinggi
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraSeptian Muna Barakati
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan kewarganegaraan dan hubungannya dengan kesadaran bela negara.
2) Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
3) Bela negara dapat dilakukan secara fisik maupun non-fisik, termasuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan pendidikan kewarganegaraan, yang mencakup tujuan pendidikan kewarganegaraan, landasan hukum, visi dan misi, serta kompetensi dasar pendidikan kewarganegaraan. Juga membahas tentang filsafat Pancasila dan identitas nasional Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan pendidikan kewarganegaraan, meliputi tujuan pendidikan kewarganegaraan, landasan hukum, visi dan misi, serta kompetensi dasar. Juga membahas tentang filsafat Pancasila, identitas nasional Indonesia, sistem pemerintahan berdasarkan konstitusi.
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanAjengIlla
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan pentingnya pendidikan kewarganegaraan untuk mempertahankan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme di kalangan warga negara. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian, visi, misi, dan urgensi pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli dan peraturan perundang-undangan.
Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang memiliki karakter yang kuat, berpikir kritis, dan mampu berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan ini mencakup pembentukan warga negara yang memiliki rasa kebangsaan yang kuat, menghargai nilai-nilai moral dan etika, serta mampu bersaing secara global.
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan - Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan
Sumber : Sunarso, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : UNY Press.
Lutfi Arsi Astuti
Teknologi Pendidikan, UNY
2014
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
23_Fathia Pramesthi.pdf
1. Nama : Fathia Pramesthi
NIM : 200321614893
UAS Pendidikan Kewarganegaraan
Offering : C10
1. PKN bertujuan membentuk negara yang patriotis dan nasionalis. Bagaimana
peranan mahasiswa dalam mewujudkan warga negara yang patriotis dan nasionalis?
Nasionalisme merupakan paham kebangsaan yang timbul karena adanya persamaan
nasib dan sejarah, serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang
merdeka, bersatu, dan berdaulat. Sikap nasionalisme yaitu suatu respon seseorang yang
timbul dari diri terhadap rasa rela berkorban untuk kepentingan bersama maupun
kepentingan bangsa yang berupa semangat patriotik sebagai perwujudan kesetiaan serta
rasa cinta terhadap tanah air. Nasionalisme dapat ditandai oleh adanya patriotisme.
Patriotisme adalah rasa kecintaan dan kesetiaan seseorang kepada tanah air dan bangsanya,
kekaguman pada adat dan kebiasaannya, kebanggaan terhadap sejarah dan
kebudayaannya, serta sikap pengabdian demi kesejahteraannya, Greertz (dalam Susanto
dkk, 2010: 9-10).
Pendidikan memberi peran besar membentuk karakter suatu bangsa melalui
pemudanya termasuk kesadaran rasa nasionalisme. Pembelajaran sejarah di kampus adalah
untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran, pentingnya sejarah dalam
mengembangkan nilai-nilai termasuk nilai multikulturalisme dan nasionalisme bagi
kehidupan dan keberlangsungan bangsa Indonesia. Mahasiswa dapat diartikan sebagai
salah satu elemen yang bercita-cita mewujudkan bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan
menjadi negara yang berprestasi dalam segala hal. Nasionalisme dan patriotisme
merupakan sikap cinta tanah air yang telah leluhur kita tinggalkan sebagai sikap yang harus
dilestarikan sehingga kepedulian dan nasionalisme terhadap bangsa dapat ditunjukkan
dengan keseriusan menimba ilmu di bangku kuliah. Mahasiswa dapat mengasah
keahlian dan spesialisasi pada bidang ilmu yang dipelajari di perguruan tinggi, agar
dapat meluruskan berbagai ketimpangan sosial ketika terjun di masyarakat. Selain
itu, peran mahasiswa untuk mewujudkan warga negara yang patriotis dan nasionalis adalah
sebagai berikut:
a) Menanamkan rasa nasionalisme dan patriotisme untuk membangun/menumbuhkan
keunggulan yang kompetitif dalam diri mahasiswa.
b) Merasa bangga sebagai bangsa Indonesia dan mampu menjaga nama baik Indonesia
c) Melestarikan serta memperkenalkan budaya daerah pada lingkup nasional maupun
internasional.
d) Mengikuti dan masuk ke dalam organisasi kemahasiswaan karena dari sana nantinya
akan menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri mahasiswa.
e) Mengharumkan nama baik negara dengan berprestasi baik dalam bidang akademik
maupun non-akademik.
f) Mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan individu.
2. 2. Jelaskan hikmah dan manfaat memahami dan mempelajari PKN!
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada dasarnya adalah belajar tentang
keindonesiaan, belajar untuk menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, membangun
rasa kebangsaan, dan mencintai tanah air Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan menurut
M. Nu’man Somantri (2001): “Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan
yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan
lainnya,pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua,
yang kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis,
bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”. Berikut adalah hikmah dan manfaat dari
mempelajari pendidikan kewarganegaraan:
a) Menjadi paham akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang akhirnya membuat
kita jadi mengerti peran dan penempatan diri kita sebagai bagian dari suatu negara.
b) Dapat memberikan motivasi kepada warga negaranya untuk memiliki sifat
nasionalisme dan patriotisme yang tinggi.
c) Untuk memunculkan kesadaran dan kemampuan awal warga negara dalam usaha bela
negara.
d) Dapat mengetahui berbagai landasan dan hukum-hukum yang benar secara hak asasi
manusia (HAM)
e) Memotivasi kita untuk memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi.
f) Mengerti peran dan penempatan diri sebagai bagian dari suatu Negara.
g) Memiliki kesadaran dan kemampuan awal dalam usaha bela negara.
h) Membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukan tujuan dalam
kehidupan manusia.
i) Lebih memahami, menghayati, serta melakukan tingkah lakunya sesuai dengan
orientasi dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.