Masalah keamanan pangan berdampak terhadap kesehatan, sosial, dan ekonomi masyarakat. Cemaran pangan dapat menyebabkan penyakit diare dan beban ekonomi miliaran rupiah. Upaya yang dibutuhkan antara lain peningkatan pengetahuan masyarakat, pengawasan berbasis risiko, serta menghindari cemaran fisik, kimia, dan biologis pada pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan dan higiene penjamah pangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa penjamah pangan harus sehat dan bersih serta menghindari kebiasaan tangan tertentu untuk mencegah kontaminasi silang pada pangan. Dokumen juga menjelaskan enam prinsip higiene sanitasi pangan mulai dari pemilihan bahan hingga penyajian pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya konsumsi makanan yang tercemar dan berbagai jenis pencemaran pada makanan seperti pencemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat membahayakan kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan pewarna yang sering disalahgunakan pada makanan olahan yang dapat menyebabkan keracunan.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahaya-bahaya pada pangan yaitu bahaya biologis, kimia, dan fisik serta cara-cara pencegahannya. Dokumen juga menyinggung masalah utama keamanan pangan di Indonesia seperti penggunaan bahan berbahaya seperti boraks dan pewarna yang dilarang.
Masalah keamanan pangan berdampak terhadap kesehatan, sosial, dan ekonomi masyarakat. Cemaran pangan dapat menyebabkan penyakit diare dan beban ekonomi miliaran rupiah. Upaya yang dibutuhkan antara lain peningkatan pengetahuan masyarakat, pengawasan berbasis risiko, serta menghindari cemaran fisik, kimia, dan biologis pada pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan dan higiene penjamah pangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa penjamah pangan harus sehat dan bersih serta menghindari kebiasaan tangan tertentu untuk mencegah kontaminasi silang pada pangan. Dokumen juga menjelaskan enam prinsip higiene sanitasi pangan mulai dari pemilihan bahan hingga penyajian pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya konsumsi makanan yang tercemar dan berbagai jenis pencemaran pada makanan seperti pencemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat membahayakan kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan pewarna yang sering disalahgunakan pada makanan olahan yang dapat menyebabkan keracunan.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahaya-bahaya pada pangan yaitu bahaya biologis, kimia, dan fisik serta cara-cara pencegahannya. Dokumen juga menyinggung masalah utama keamanan pangan di Indonesia seperti penggunaan bahan berbahaya seperti boraks dan pewarna yang dilarang.
Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari standar kesehatan pangan serta tips untuk mengelola usaha berdasarkan standar tersebut.
Balai Besar POM di Pekanbaru bekerja sama dengan Rumah Kreatif BUMN Pertamina menyampaikan presentasi tentang pentingnya keamanan pangan. Presentasi menjelaskan definisi keamanan pangan menurut undang-undang dan sumber-sumber potensial cemaran pangan seperti mikroba, kimia, dan benda asing yang dapat membahayakan kesehatan. Jutaan kasus diare dan keracunan pangan terjadi setiap tahun di Indonesia yang menimbul
Balai Besar POM di Pekanbaru bekerja sama dengan Rumah Kreatif BUMN Pertamina menyampaikan presentasi mengenai pentingnya keamanan pangan. Presentasi menjelaskan definisi keamanan pangan menurut undang-undang dan sumber-sumber potensial cemaran pangan secara biologis, kimia, dan fisik yang dapat membahayakan kesehatan. Jutaan kasus diare dan keracunan pangan terjadi setiap tahun di Indonesia yang menimbulkan
Tiga komponen penting dalam sanitasi makanan adalah tempat, orang, dan cara mengelola bahan makanan. Tempat penyimpanan dan pengolahan harus bersih dan mencegah hama. Orang yang bekerja harus sehat dan mengetahui higiene. Cara mengelola meliputi memasak cukup, menggunakan peralatan bersih, dan menghindari racun. Undang-undang No. 7/1996 mengatur tujuan dan pembinaan keamanan pangan.
2. 5 KUNCI KEAMANAN MEMILIH PANGAN 2022.pptxSriAstitika2
Dokumen ini memberikan informasi tentang keamanan pangan khususnya untuk pangan jajanan anak sekolah. Dokumen menjelaskan lima kunci keamanan pangan yaitu mengenali pangan aman, membeli pangan aman, membaca label dengan seksama, menjaga kebersihan, serta melaporkan potensi masalah keamanan pangan. Dokumen ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya memilih dan mengonsumsi pangan yang aman
Teks tersebut membahas tentang pengawetan dan bahan tambahan makanan. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang pengertian pengawetan makanan dan bahan tambahan makanan, jenis-jenis teknik pengawetan dan bahan tambahan yang diijinkan, serta persyaratan penggunaan bahan tambahan makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan sampah menjadi pupuk organik. Prosesnya meliputi pilah sampah berdasarkan jenisnya, kemudian mengkompost sampah tumbuhan menggunakan mikroorganisme untuk dijadikan pupuk. Pupuk organik yang dihasilkan dapat digunakan sebagai media tanam untuk berkebun dan menanam berbagai jenis tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang makanan dari berbagai aspek seperti bahan baku, asal, cara pembuatan, rasa, kemasan, dan harga. Makanan dapat berasal dari nabati atau hewani dan dapat dibedakan berdasarkan asal lokal atau internasional, cara pembuatan seperti digoreng, dibakar, direbus atau dikukus, serta memiliki berbagai rasa seperti manis, asam, asin atau pedas.
Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari standar kesehatan pangan serta tips untuk mengelola usaha berdasarkan standar tersebut.
Balai Besar POM di Pekanbaru bekerja sama dengan Rumah Kreatif BUMN Pertamina menyampaikan presentasi tentang pentingnya keamanan pangan. Presentasi menjelaskan definisi keamanan pangan menurut undang-undang dan sumber-sumber potensial cemaran pangan seperti mikroba, kimia, dan benda asing yang dapat membahayakan kesehatan. Jutaan kasus diare dan keracunan pangan terjadi setiap tahun di Indonesia yang menimbul
Balai Besar POM di Pekanbaru bekerja sama dengan Rumah Kreatif BUMN Pertamina menyampaikan presentasi mengenai pentingnya keamanan pangan. Presentasi menjelaskan definisi keamanan pangan menurut undang-undang dan sumber-sumber potensial cemaran pangan secara biologis, kimia, dan fisik yang dapat membahayakan kesehatan. Jutaan kasus diare dan keracunan pangan terjadi setiap tahun di Indonesia yang menimbulkan
Tiga komponen penting dalam sanitasi makanan adalah tempat, orang, dan cara mengelola bahan makanan. Tempat penyimpanan dan pengolahan harus bersih dan mencegah hama. Orang yang bekerja harus sehat dan mengetahui higiene. Cara mengelola meliputi memasak cukup, menggunakan peralatan bersih, dan menghindari racun. Undang-undang No. 7/1996 mengatur tujuan dan pembinaan keamanan pangan.
2. 5 KUNCI KEAMANAN MEMILIH PANGAN 2022.pptxSriAstitika2
Dokumen ini memberikan informasi tentang keamanan pangan khususnya untuk pangan jajanan anak sekolah. Dokumen menjelaskan lima kunci keamanan pangan yaitu mengenali pangan aman, membeli pangan aman, membaca label dengan seksama, menjaga kebersihan, serta melaporkan potensi masalah keamanan pangan. Dokumen ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya memilih dan mengonsumsi pangan yang aman
Teks tersebut membahas tentang pengawetan dan bahan tambahan makanan. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang pengertian pengawetan makanan dan bahan tambahan makanan, jenis-jenis teknik pengawetan dan bahan tambahan yang diijinkan, serta persyaratan penggunaan bahan tambahan makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan sampah menjadi pupuk organik. Prosesnya meliputi pilah sampah berdasarkan jenisnya, kemudian mengkompost sampah tumbuhan menggunakan mikroorganisme untuk dijadikan pupuk. Pupuk organik yang dihasilkan dapat digunakan sebagai media tanam untuk berkebun dan menanam berbagai jenis tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang makanan dari berbagai aspek seperti bahan baku, asal, cara pembuatan, rasa, kemasan, dan harga. Makanan dapat berasal dari nabati atau hewani dan dapat dibedakan berdasarkan asal lokal atau internasional, cara pembuatan seperti digoreng, dibakar, direbus atau dikukus, serta memiliki berbagai rasa seperti manis, asam, asin atau pedas.
2. 2
Intervensi diperlukan untuk mengatasi masalah utama keamanan pangan
yang sering ditemukan di tengah-tengah masyarakat
Masalah Utama Keamanan Pangan
• Cemaran mikroba karena rendahnya kondisi
higiene dan sanitasi
• Cemaran kimia karena bahan baku yang
sudah tercemar
• Penyalahgunaan Bahan Berbahaya pada
Pangan
• Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP)
melebihi batas maksmal yang diijinkan
diijinkan
Siapa mayoritas produsen dan konsumennya?
3. 3
PANGAN AMAN : TERBEBAS CEMARAN
Perlu pengawasan
pangan berbasis
risiko (risk-based
food safety control)
4. 4
1. Cemaran Fisik
Pangan mungkin mengandung:
– Potongan kayu
– Pecahan kaca
– Potongan logam
– Potongan bagian tubuh
serangga
– Kerikil/pasir
– Plastik
– Rambut, dll
(1)
Berbahaya karena dapat melukai dan atau menutup jalan nafas
dan pencernaan
6. 6
Lanjutan ….Cemaran
biologis/mikroba/kuman
• Tanah, feses dan air kotor
mengandung mikroba
• Pada tubuh manusia
termasuk kulit, rambut,
telinga, mulut dan hidung
terdapat mikroba
• Mikroba dapat berpindah
ketika orang bersin,
menyentuh suatu benda
8. 8
Clostridium botulinum
Makanan pembawa :
• Produk pangan dalam kaleng,
contoh : korned, sarden, jamur kaleng
• Sayuran (tanaman akar), contoh salad kentang yang sudah
dimasak, disimpan beberapa hari pada suhu kamar dengan
kondisi anaerobik.
Gejala botulisme pada makanan dapat muncul beberapa jam atau
beberapa hari setelah mengkonsumsi.
Gejala yang dirasakan lemas,vertigo, pandangan buram, kesulitan berbicara
dan menelan akibat sarafnya terserang dan gagal bernapas yang dapat
menimbulkan kematian.
Tips !!!
• Jangan membeli pangan dalam kaleng yang dalam
keadaan gembung
9. 9
3. Cemaran Kimia
Pangan mungkin mengandung bahan kimia seperti:
– Pestisida
– Bahan pembersih
– Cat
– Minyak pelumas
– Logam berat
– Racun alami
– BTP melebihi batas yang diijinkan
– Bahan berbahaya dilarang untuk pangan (formalin,
boraks, pewarna tekstil)
– Cemaran dari bahan kemasan pangan (migrasi)
– dll.
12. 12
• Disalahgunakan untuk mie basah, tahu, ikan,
dll
• Kegunaan sebetulnya: kayu, tekstil, lem,
mengawetkan mayat & organ tubuh
• Bila dikonsumsi secara terus menerus dalam
jangka panjang, dapat mengakibatkan kanker
FORMALIN
13. 13
Ciri-ciri pangan berformalin
Jenis pangan Ciri-ciri
Mie basah
- Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar
(25oC) dan bertahan lebih dari 15 hari pada
suhu lemari es (10oC)
- Bau agak menyengat, bau formalin
- Tidak lengket dan mie lebih mengkilap
dibandingkan mie normal
Tahu
- Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar
(25oC) dan bertahan lebih dari 15 hari pada
suhu lemari es (10oC)
- Tahu terlampau keras, namun tidak padat,
permukaan menjadi lebih kering
- Bau agak menyengat, bau formalin
14. 14
Jenis pangan Ciri – ciri
Bakso
-Tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar
(25oC)
-Teksturnya sangat kenyal,mengkilat
Ikan segar
-Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar
(25oC)
-Warna insang merah tua dan tidak
cemerlang, pucat
-Jika ikan dibelah, bagian dalamnya sudah
agak hancur
-Bau menyengat, bau formalin
Ikan asin
-Tidak rusak sampai > 1 bulan pada suhu
kamar (25oC)
-Bersih cerah
-Tidak berbau khas ikan asin
-Tidak dihinggapi lalat
15. • Disalahgunakan untuk baso, mie basah,
pisang molen, lemper, buras, siomay,
lontong, ketupat, pangsit,dll agar tekstur
lebih kompak (kenyal) dan memperbaiki
penampakan
• Kegunaan sebetulnya: antiseptik dan
pembunuh kuman
• Bila dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka
panjang, dapat mengakibatkan kanker
Alternatif pengganti Boraks :
SODIUM TRI POLY PHOSPHAT (STPP)
Boraks / Bleng/ Pijer / Air Ki
16. Ciri-ciri Pangan Berboraks
Bakso
• Teksturnya sangat kenyal
• Warnanya tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun lebih cenderung keputihan
Ketupat
• Teksturnya sangat kenyal
• Dapat memberikan rasa getir
Kerupuk
• Teksturnya sangat renyah
• Dapat memberikan rasa getir
17. 17
• Disalahgunakan untuk kerupuk, terasi, sirup dan
pangan jajanan yang berwarna merah (cenil, es
mutiara, gulali)
• Kegunaan sebetulnya: Pewarna sintetis pada
industri tekstil dan kertas
• Bila dikonsumsi secara terus menerus dalam
jangka panjang, dapat mengakibatkan kanker
Disalahgunakan untuk kerupuk, mie dan pangan
jajanan yang berwarna kuning (sirup)
Kegunaan sebetulnya: Pewarna sintetis pada industri
tekstil
Bila dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka
panjang, dapat mengakibatkan kanker
Rhodamin B
Methanil Yellow
= wantek / sepuhan / sumbo / naftol / teres
19. b. Hindari Pangan Yang Mengandung 3 Cemaran
(cemaran Fisik, Kimia, dan Biologis)
20. NOMOR REGISTRASI PANGAN
Angka 12 Digit
Huruf
MD
ML
: Makanan/Minuman Lokal
: Makanan/Minuman Impor
X X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
c. Pilih Jajanan yang Memiliki Nomor Izin Edar (NIE)
21. BPOM RI MD 231509041002
BPOM RI MD 450110011022
BPOM RI ML 552801011406
22. 22
d. Perhatikan Kemasan Pangan
- Jangan menggunakan kemasan wadah sterofoam atau plastik kresek (non
food grade) untuk mewadahi pangan terutama pangan yang panas karena
berpeluang terjadi perpindahan komponen kimia dari wadah ke pangan
(migrasi)
- Contoh : jangan menggunakan plastik kresek untuk mewadahi bakso atau
sterofoam untuk mewadahi sayuran panas
23. 23
lanjutan Kemasan Pangan
- Gunakan peralatan / pengemas pangan yang aman :
* kemasan plastik pada bagian belakang (piring, gelas,
mangkuk sayur) bertuliskan “FOOD GRADE” atau
terdapat gambar gelas dan garpu sebagai berikut :
24. Contoh Wadah Makanan dari
Plastik
Dengan Logo Tara Pangan Tanpa Logo Tara Pangan
25. Contoh Botol Minuman dari Plastik
Dengan Logo Tara Pangan Tanpa Logo Tara Pangan
44. Terima kasih
Silahkan hubungi kami di:
Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI
Jl Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat
Telp. 021-4259624; Fax. 021-42878701
e-mail: subditppu18@gmail.com
AMANKAN PANGAN
dan
BEBASKAN PRODUK
dari
BAHAN BERBAHAYA