Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang perkembangan ilmu kesehatan masyarakat dan paradigma baru kesehatan, tujuan pedoman pelayanan kesehatan lanjut usia, ruang lingkup dan sasaran pelayanan, serta standar ketenagaan dan fasilitas yang mendukung pelaksanaan upaya kesehatan lanjut usia.
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
Enam pilar Transformasi Kesehatan terdiri dari Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
Enam pilar Transformasi Kesehatan terdiri dari Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Cita Sehat Foundation (CSF) is a Non Governmental Organization (NGO) that focus on the empowerment of community health activities in Indonesia. CSF which was established in late 2008 has contributed to improve public health in various target areas throughout Indonesia. With 300 human resources in synergy, CSF conduct a comprehensive approach for improving community health
Cita Sehat Foundation (CSF) is a Non Governmental Organization (NGO) that focus on the empowerment of community health activities in Indonesia. CSF which was established in late 2008 has contributed to improve public health in various target areas throughout Indonesia. With 300 human resources in synergy, CSF conduct a comprehensive approach for improving community health
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxFORTRESS
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Pintu Aluminium Kaca di Kuta Selatan, Pintu Aluminium Minimalis di Bangli, Daun Pintu Aluminium di Jembrana, Pintu Kamar Aluminium di Pekutatan.
ALUMINOS FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja, solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99, Rt.005/Rw.003, Binong, Kec. Curug, Kabupaten Tangerang, Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo, Pekanbaru, Surabaya, Lampung, Palembang, Kendari, Makassar, Balikpapan, Medan, Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura, Kab Bangli, Kab Buleleng-Singaraja, Kab Gianyar, Kab Jembrana-Negara, Kab Karangasem-Amlapura, Kab Klungkung-Semarapura, Kab Tabanan, Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintukacaaluminiumdibuleleng #pintualuminiumkacadikutaselatan #pintualuminiumminimalisdibangli #daunpintualuminiumdijembrana #pintukamaraluminiumdipekutatan
Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Toko Pintu Aluminium Terdekat di Kuta Utara, Pintu Kusen Aluminium di Kintamani, Pintu Wc Aluminium di Melaya, Kusen Dan Pintu Aluminium di Blahbatuh.
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 07 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank Aceh Syariah Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Cikampek, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank Aceh Syariah khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Cikampek:
1. Slot Gates of Gatot Kaca 1000
2. Slot Sugar Rush 1000
3. Slot Aztec Gems
4. Slot Way of Ninja
5. Slot Joker's Jewels
6. Nexus Gates of Olympus™
Kepada anda para warga kota Cikampek, jangan menunggu terlalu lama lagi. Buruan daftar akun slot Bank Aceh Syariah resmi anda hanya di unikbet sekarang juga.
Hubungi kontak resmi kami :
» Telegram : 0813 7044 7146
» Link Daftar : unikbet . link / daftar
» Whatsapp : 0813 7044 7146
Atau Langsung ketik di Google : " UNIKBET "
#Cikampek #slotBankAcehSyariah #slotviaBankAcehSyariah #daftarslotBankAcehSyariah #unikbet
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024sayangkamuu240203
Hallo Selamat Datang di Situs ATRIUM GAMING, website TERBAIK dan terpercaya. Meyediakan Berbagai Macam Jenis Permainan Dari SportBook, Slot, Live Casino, Fishing, Lottry, Poker dan Berbagai Game Lainnya,
1.Bonus New Member 50%
2.Garansi Kekalahan 100%
3.Event Scatter Pojok Pracmatic Play
4.Event Scatter Pracmatic Play
5.Event Scatter PG SOFT
6.Event Bonus Perkalian Pragmatic Play.
main di mahjong ways dapat SCATTER emas hitam, wah di jamin seru pasti nya , modal recehan bisa jackpot jutaan , dan masih banyak bonus lainnya yang menguntungkan bagi new member & old member
ayo buruan daftar di Atrium Gaming, Kakak menang kita pun senang!!!
════════ ═════════════════ 💸 DEPOSIT VIA BANK & E-MONEY 💸 📥 Minimal Deposit 5.000 📥 📤 Minimal Withdraw 50.000 📤
Untuk Minimal Deposit Via Pulsa Telkomsel & XL Tanpa Potongan;
💸 IDR 10.000 / Rp 10RB 💸
══ ════════════ ═══════════ YUK BURUAN LANGSUNG JOIN DI LINK YANG ADA DI BIO KAMI YA
☎ http://wa.me/+62812-6407-2244
🌐 https://heylink.me/SlotGacorMudahMenang2024/
🌐 https://mez.ink/situsvipgacor
🌐 https://bio.site/AtriumGamingGACOR
🌐 https://bio.link/situsmudahmenang2024
🌐 https://bit.ly/m/AtriumGamingOffcial
Dalam permainan judi online ada yang namanya keberuntungan dan keberuntungan itu tidak ada di semua slot online,Akan tetapi jika anda main di situ ATRIUM GAMING dijamin anda bakalan betah dikarenkan situs online №1 di INDONESIA ini slot yang paling mudah mencari kemenangan,Jika anda tidak percaya silahkan dicoba bonus dan evet menanti kehadiran anda.!!!
ATRIUM GAMING Link Slot online mudah menang terbaru dari kamboja yang di dukung dengan server slot online yang di kenal dengan nama SERVER UG dan juga di kenal oleh sloter indonesia dengan server yang paling Stabil dan juga di kenal dengan server yang sering memberikan peluang kemenangan kepada setiap membernya
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
1.PEDOMAN USILA.docx
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat telah mengantar kita pada
paradigma baru, sehingga kini paradigma sehat menjadi orientasi baru
pembangunan kesehatan didunia, termasuk di Indonesia. Hal mendasar
dari paradigma sehat antara lain terjadinya: pergeseran dari pelayanan
medis (medical care) kepemeliharaan kesehatan (health care) sehingga setiap
penanggulangan kesehatan lebih menonjolkan aspek peningkatan
(promotive) dan pencegahan (preventive) dibanding pengobatan (curative),
pergeseran dari program terpilah-pilah (fragmented program) ke program
terpadu (integrated program) yaitu lebih pada berpijak pada menyehatkan
keluarga dan masyarakat, pergeseran dari “keinginan (need)” ke
“kebutuhan(demand)” sehingga pelayanan kesehatan disuatu daerah akan
berbeda dari daerah lainnya.
Pendekatan yang harus dilakukan dalam melaksanakan program
kesehatan adalah pendekatan keluarga dan masyarakat serta lebih
memprioritaskan upaya pemeliharaan dan menjaga sehat semakin sehat
serta merawat yang sakit agar sehat.
Oleh karena itu berbagai upaya harus dilaksanakan untuk mengatasi
masalah ini dengan baik, diantaranya dengan meningkatkan cakupan,
keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, khususnya untuk
penduduk lanjut usia. Salah satu kegiatan yang perlu digalakkan agar
tujuan dimaksud dapat kita capai lebih cepat adalah mendorong
pembentukan dan pemberdayaan berbagai Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) khusus lanjut usia anata lain
Kelompok Lanjut Usia, Pusat Santunan Keluarga dan lain-lain.
Keberadaan kelompok Lanjut Usia yang telah mulai berkembang
diseluruh provinsi akhir-akhir ini merupakan wujud nyata dan cerminan
kebutuhan masyarakat khususnya para lanjut usia terhadap pelayanan
yang terjangkau, berkelanjut dan bermutu dalam rangka mencapai masa
tua yang sehat, bahagia, berdaya guna dan produktif selama mungkin.
2. Sehubungan dengan hal tersebut, adalah sangat beralasan bilamana
harus tersusun Pedoman Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia. Pedoman ini
digunakan digunakan sebagai acuan bagi peutgas kesehatan dalam
melaksanakan kegiatan Puskesmas Sungai Pinang. Hal ini sejalan dengan
visi Puskesmas Sungai Pinang yaitu mewujudkan masyarakat Sungai
Pinang sehat dan mandiri.
Tata nilai diatas disusun sebagai acuan bagi insan puskesmas dalam
berperilaku dalam mencapai tujuan dalam Visi Misi pusesmas dan
diharapkan menjadi budaya dalam berorganisasi dan menjadi motivator
untuk bekerja lebih baik dalam memberikan pelayanan Usia Lanjut.
Secara domografi berdasarkan Sensus Penduduk tahun 1971 jumlah
penduduk usia 60 tahun keatas 5,3 juta atau 4,5% jumlah penduduk,
meningkat menjadi 11,3 juta atau 6,4% pada tahun 1990.
Pada tahun 2000 diperkirakan 7,4% dari jumlah penduduk Indonesia
atau sekitar 15,3 juta orang akan berusia diatas 60 tahun diatas 60 tahun (
SUSPAS, Lembaga Demografi UI 1985). Proyek penduduk oleh Biro Pusat
Statistik menggambar bahwa antara tahun 2005-2010 jumlah lanjut usia
akan sama dengan jumlah anak balita yaitu sekitar 19 juta jiwa atau 8,4%
dari seluruh jumlah penududuk.
Berdasarkan laporan data demografi penduduk internasional yang
dikeluarkan oleh Bureu of The Cencus USA (1993), jumlah penduduk lanjut
usia di Indonesia pada tahun 2025 dibandingkan dengan keadaan tahun
1990 akan mengalami kenaikan sebesar 414% dan ini merupakan
prosentase kenaikan paling tinggi diseluruh dunia. Sebagai perbandingan
pada periode waktu yang sama kenaikan dibeberapa negara secara
berturut-turut adalah Kenya 347%, Brazil 255%, India 242%, Cina 220%,
Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% ( Jinsella & Tanber).
Berdasarkan hasil survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Tahun
1980 angka kesakitan pada usia 55 tahun keatas adalah 25,7% pada SKRT
1986 menurun menjadi 15,1% sedangkan hasil SKRT 1995, anka kesakitan
pada usia 45-49 tahun sebesar 11,6% dan angka kesakitan pada usia diatas
60 tahun sebesar 9,2%. Prevalensi anemia pada usia 55-64 tahun sebesar
51,5% dan pada usia lebih dari 65 tahun 57,9%. Dalam kurun waktu 10
3. tahun (1976-1986) penyakit jantung dan pembuluh darah berkembang
menjadi penyebab ketiga dari kematian umum, dengan prevalensi dari 1,1
per 1000 penduduk pada tahun 1976 menjadi 5,9 per 1000 penduduk pada
tahun 1986.
Disamping permasalahan tersebut diatas, sebagaimana telah
diuraikan pada “latar belakang”, kita masih mengahadapi berbagai masalah
yang harus ditanggapi dan diselesaikan dengan sebaik-baiknya dimasa
datang antara lain:
- Kualitas lanjut usia yang rendah ditandai dengan rendahnya tingkat
pendidikan. Bahkan 50% penduduk lanjut usia tidak pernah
memperoleh pendidikan formal.
- Dukungan sosial yang belum memadai karena kemampuan keuangan
negara yang masih terbatas dan pendapatan perkapita masyarakat
Indonesia yang masih rendah.
Dilain pihak dari sisi pemberdayaan masyarakat, pembentukan
Kelompok Lanjut Usia baru terbatas di Desa/ Kelurahan Ibu Kota
Kabupaten/ Kota dan Kecamatan tentu saja, saementara kegiatannya pun
baik jumlah maupun kualitasnya sangat bervariasi antara kelompok satu
dengan kelompok lainnya. Keadaan ini dapat dimaklumi, setiap daerah
mempunyai kebutuhan yang berbeda dan ketersedian sumber daya yang
tidak merata, serta belum adnya pedoman/acuan bagi petugas lapangan
dalam melaksanakan kegiatanyang berkaitan dengan pembinaan kesehatan
lanjut usia.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesehatan lanjut usia
2. Tujuan Khusus
- Tersedianya pedoman pelayanan kelompok Lanjut Usia dibidang
kesehatan sebagai acuan bagi petugas kesehatan
- Meningkatnya kemudahan bagi lanjut usia dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan lanjut usia, khususnya aspek penigkatan dan
pencegahan tnpa mengabaikan aspek pengobatan dan pemulihan
4. C .Sasaran Pedoman
Sasaran pelayanan Upaya Kesehatan Usia Lanjut meliputi seluruh
masyarakat yang berusia lanjut di wilayah kerja Puskesmas Sungai
Pinang yang berumur 45-49 tahun (vinilitas/prasenilis), 60-69 tahun
(lanjut usia), >70 tahun (lanjut usia resiko tinggi)
D. Ruang Lingkup Pelayanan kesehatan Usila
Pelayanan Kesehatan Usila meliputi :
1. Kegiatan Pelayanan Usila di dalam gedung Puskesmas
Adalah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada usia lanjut
didalam gedung puskesmas yang meliputi penyuluhan, pengobatan,
dan rujukan.
2. Kegiatan Pelayanan Usila di luar gedung Puskesmas
Adalah Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar gedung
puskesmas yang meliputi posyandu usila, penyuluhan, dan rujukan
E .Batas Operasional
1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyakarat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
2. Pelayanan Usila adalah pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut
yang dilakukan di luar puskesmas.
3. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi / pemeriksaan
kesehatan yang terdiri dari usia lanjut.
5. BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya kesehatan
yang ada di Puskesmas Sungai Pinang:
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi
Upaya Kesehatan
Usia Lanjut
Pendidikan minimal
D III
Diampu oleh 1 orang
dengan latar belakang
pendidikan
D III
B. Disitribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program Upaya Kesehatan Usia Lanjut dan
latar belakang profesinya adalah sebagai berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di Puskesmas Abdul Gani Gizi
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa
Sungai Pinang
Husnul
Khatimah
Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa
Kupang Rejo
Sari Mulia Wati Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa
Pakutik
Siti Huzaimah Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di Rantau
Nangka
Raudatul Jannah Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di Rantau
Bakula
Kartika Sari Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa
Belimbing Baru
Eka Desi
Akmawati
Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa
Belimbing Lama
Mogie Lestari Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa Mariani Bidan
6. Sumber Harapan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa
Sumber Baru
Erna Erawati Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa Hakim
Makmur
Umi Salamah Bidan
Upaya Kesehatan Usia Lanjut di desa
Kahelaan
Armina Bidan
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun
tri bulanan/ lintas sektor dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk kangka waktu satu
tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan
dikoordinasikan pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan rencana kegiatan upaya kesehatan
dikoordinasikan oleh Kepala Puskesmas Sungai Pinang.
7. BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
Pelayanan Usia Lanjut dilakukan di semua desa di wilayah Puskesmas
Sungai Pinang. Bahkan ada yang lebih dari satu tempat di sebuah desa.
B. Standar Fasilitas
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan usia
lanjut Puskesmas ABC I memiliki fasilitas penunjang sebagai berikut:
Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Usia lanjut
Sarana- prasarana
Posyandu Lansia
- Meja, kursi
- Alat tulils
- Buku Register dan Buku Pencatatan
kegiatan
- Timbangan
- Microcoice/ pengukur tinggi badan
- Stetoskop
- Tensimeter
- KMS lansia
-BPPK Lanjut Usia(Buku Pedoman
Pemeliharaa Kesehatan ).
Penyuluhan
- Leaflet
- Poster
- Alat peraga penyuluhan
8. BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN UPAYA KESEHATAN USIA
LANJUT (USILA)
A. Lingkup Kegiatan
1. Menyelenggarakan paket pembinaan bagi kelompok usia lanjut umur
45 – 59 tahun yang meliputi penyuluhan ( KIE ) dan pelayanan
kesehatan, gizi maupun psiko sosial agar dapat mempersiapkan diri
menghadapi masa tua.Umur 60 – 69 tahun agar dapat
mempertahankan kesehatannya agar tetap produktif. Umur 69 tahun
keatas atau Usila dengan resiko tinggi agar dapat selama mungkin
mempertahankan kemandiriannya.
2 Menyelenggarakan pembinaan melalui upaya penyuluhan ( KIE )
dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan
ketrampilan pada keluarga, masyarakat, termasuk organisasi
masyarakat dalam menangani masalah kesehatan Usila.
3. Pembinaan ketenagaan, berupa peningkatan kemampuan teknis dan
managemen bagi pengelola dan pelaksana termasuk kader kesehatan,
kelompok di masyarakat,dan pelayanan professional lainnya dengan
pemenuhan standart pelayanan, menerapkan kendali mutu,serta
prosedur tetap pelayanan, pembinaan dukungan pendanaan program
,pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan melalui pengembangan
ilmu,teknologi tepat guna dan penelitian.
4. Peningkatan dukungan politis bagi upaya pembinaan kesehatan usia
lanjut dengan mendayakan peraturan perundang undangan yang
mendukung dan menyebarluaskan informasi ,arahan, dan kerjasama
lintas program, lintas sektor, dalam upaya pembinaan kesehatan usia
lanjut.
9. B. Metode
Pembinaan kesehatan usia lanjut dilaksanakan sebagai berikut dengan :
1. Menyesuaikan perencanaan pembinaan kesehatan usia lanjut dalam
perencanaan puskesmas.
2. Menyesuaikan dengan kegiatan pokok lainnya dalam lokakarya mini
puskesmas.
3. Menyesuaikan kondisi dan kebutuhan setempat.
4. Mendorong terwujudnya peranserta masyarakat melalui lembaga
swadaya masyarakat , PKK, organisasi sosial atau potensi lain yang
ada.
C. Langkah Kegiatan
1. Perencanaan ( P1 )
a. Diseminasi informasi pembinaan kesehatan usia lanjut kepada staf
puskesmas.
b. Membuat kesepakatan diantara staf puskesmas tentang
penatalaksanaan.
c. Melakukan bimbingan dan pelatihan kepada staf puskesmas.
d. Membuat rencana kegiatan yang diintegrasikan dalam rencana
tahunan puskesmas (pengumpulan data dasar, membuat peta
lokasi dan masalahnya, membuat rencana kegiatan sesuai
masalah).
e. Kerja sama dengan lintas sektor untuk member informasi dan
menjelaskan perannya.
f. Melakukan Survey Mawas Diri bekerja sama dengan sektor terkait.
g. Melakukan musyawarah dengan masyarakat tentang upaya yang
akan dilakukan.
h. Membentuk kelompok kerja.
i. Melakukan pembinaan teknis bersama sektor terkait.
j. Mendorong pembentukan dan pembinaan usia lanjut di masyarakat
secara mandiri.
10. 2. Pelaksanaan ( P2)
a. Kegiatan Promotif.
Bertujuan meningkatkan gairah hidup usia lanjut agar merasa
tetap dihargai dan berguna.misal penyuluhan dan senam .
b. Kegiatan Preventif.
Bertujuan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyakit dan
komplikasi yang diakibatkan oleh proses degenerative ( lewat KMS
dan Buku Pemantauan Kesehatan Pribadi Lanjt Usia ).
c. Kegiatan kuratif.
Upaya yang dilakukan adalah pengobatan dan perawatan .
d. Kegiatan Rehabilitatif.
Upaya yang dilakukan bersifat medic,psikososial,edukatif, dan
pengembangan ketrampilan .
e. Kegiatan Rujukan.
Upaya yang dilakukan untuk mendapat pelayanan kuratif dan
rehabilitative yang memadai dan tepat waktu sesuai kebutuhan ke
fasilitas yang lebih lengkap.
3. Pemantauan dan Pembinaan ( P3)
Pemantauan dan pembinaan kesehatan usia lanjut dilakukan melalui
pencatatan dan pelaporan yang sesuai dengan simpus atau melalui
pengamatan langsung.Pencatatan juga dialaksanakan untuk melihat
keberhasilan kegiatan, dengan menggunakan format pencatatan
kegiatan pelayanan untuk memantau kemajuan kegiatan.
Pemantauan dapat digunakan untuk mengendalikan proses
pelaksanaan agar sesuai rencana, mengendalikan hubungan antar
petugas lintas program dan lintas sektor agar saling mendukung dan
tidak tumpang tindih.
11. 4. Penilaian dan Pengembangan
Penilaian kegiatan dilakukan dengan :
a. Memanfaatkan data hasil pencatatan dan pelaporan rutin atau
berkala, yang meliputi aspek masukan, proses, dan luaran.
b. Pengamatan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan
untuk mengetahui kemajuan dan hambatan yang ada.
c. Study atau penelitian kusus untuk mengetahui kegiatan yang
sudah dilakukan.
Pengembangan kegiatan yang dilakukan :
a. Peningkatan mutu pelayanan meliputi fasilitas, teknologi, tenaga,
peningkatan supervisi, pelatihan dan penggalangan peran serta
masyarakat serta pemanfaatan sumberdaya.
b. Memperluas jangkauan pelayanan, menambah jenis pelayanan ,dan
jumlah tenaga pelaksana.
12. BAB V
LOGISTIK
Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik
yang pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab
program kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-
masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan
kesehatan usia lanjut direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas
program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda
pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana
yang meliputi :
- Tensimeter
- Timbangan Berat Badan
- Mikrotois
- Stetoskop
- Leaflet
- Buku catatan kegiatan
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator Upaya
kesehatan Lanjut Usia berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan
dibahas dalam pertemuan mini lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan
persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh koordinator kesehatan usi lanjut
berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan
mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan
( POA – Plan Of Action).
13. BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko
atau dampak, baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran
kegiatan maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana
kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat
tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran
banyak program kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola
keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi
pada saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari
pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko
atau dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal
ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan
diambil dalam menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya
adalah menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah
terjadinya resiko atau dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu
dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan resiko yang mungkin
terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan
dilakukan untuk mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh
14. kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan
langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan
kegiatan sedang berjalan.
15. BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-
hari sering disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi
keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk
menciptakan suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas
dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat
dampak dari pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan
petugas terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan
fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang
kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus
melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan
kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana
dan prasarana kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan
semakin meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang
terpajan terhadap masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas kesehatan
harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi.
Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan
kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan
dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius dengan benar dan
harus menggunakan alat pelindung diri yang benar.
16. BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang
dirancang untuk mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian
mutu sangat berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan
pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang
dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan
menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan
yang ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
17. BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelaksanaan upaya kesehatan usia lanjut ini dibuat untuk
memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan usia
lanjut di Puskesmas Sungai Pinang, penyusunan pedoman disesuaikan
dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu saja masih memerlukan
inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional.
Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan
kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam
melaksanakan pelayanan upaya kesehatan usia lanjut di puskesmas agar
tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari kebijakan yang telah
ditentukan.
atan.
Petugas Usila
UPT. Puskesmas Sungai Pinang
Abdul Gani, A.Md. Gz