Standar akreditasi puskesmas terdiri dari 9 bab yang meliputi penyelenggaraan pelayanan, kepemimpinan, mutu, kesehatan masyarakat, sasaran kinerja, layanan klinis, dan manajemen penunjang. Setiap bab terdiri atas standar, kriteria, pokok pikiran, dan elemen penilaian untuk mengevaluasi kinerja puskesmas.
Standar akreditasi puskesmas terdiri dari 9 bab yang mencakup berbagai aspek pelayanan kesehatan dasar, termasuk penyelenggaraan pelayanan, manajemen, mutu, keselamatan pasien, serta keterlibatan masyarakat. Standar ini digunakan untuk menilai kinerja puskesmas dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan.
Dokumen tersebut membahas konsep keselamatan pasien di rumah sakit, meliputi tujuan, prinsip, komponen, dan standar-standar keselamatan pasien. Tujuan utamanya adalah menciptakan budaya keselamatan pasien dan mengurangi kejadian tidak diharapkan.
Dokumen tersebut merangkum biografi dan pengalaman kerja Dr. Nico A. Lumenta dalam bidang kesehatan selama lebih dari 40 tahun, termasuk pengalamannya dalam akreditasi rumah sakit, manajemen risiko, dan pelayanan berfokus pada pasien.
1. Dokumen ini membahas gambaran kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Puskesmas Kayu Putih Kecamatan Sirimau Ambon tahun 2014.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain potong lintang (cross sectional) dengan subjek penelitian pasien BPJS di puskesmas tersebut.
3. Lima dimensi kualitas pelayanan yang dinil
Dokumen tersebut membahas kerangka acuan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Dulukapa, Gorontalo Utara. Terdapat tujuh standar keselamatan pasien, enam sasaran peningkatan keselamatan, dan tiga langkah menuju keselamatan pasien yang meliputi membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
Standar akreditasi puskesmas terdiri dari 9 bab yang mencakup berbagai aspek pelayanan kesehatan dasar, termasuk penyelenggaraan pelayanan, manajemen, mutu, keselamatan pasien, serta keterlibatan masyarakat. Standar ini digunakan untuk menilai kinerja puskesmas dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan.
Dokumen tersebut membahas konsep keselamatan pasien di rumah sakit, meliputi tujuan, prinsip, komponen, dan standar-standar keselamatan pasien. Tujuan utamanya adalah menciptakan budaya keselamatan pasien dan mengurangi kejadian tidak diharapkan.
Dokumen tersebut merangkum biografi dan pengalaman kerja Dr. Nico A. Lumenta dalam bidang kesehatan selama lebih dari 40 tahun, termasuk pengalamannya dalam akreditasi rumah sakit, manajemen risiko, dan pelayanan berfokus pada pasien.
1. Dokumen ini membahas gambaran kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Puskesmas Kayu Putih Kecamatan Sirimau Ambon tahun 2014.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain potong lintang (cross sectional) dengan subjek penelitian pasien BPJS di puskesmas tersebut.
3. Lima dimensi kualitas pelayanan yang dinil
Dokumen tersebut membahas kerangka acuan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Dulukapa, Gorontalo Utara. Terdapat tujuh standar keselamatan pasien, enam sasaran peningkatan keselamatan, dan tiga langkah menuju keselamatan pasien yang meliputi membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptxrosintauli1
Dokumen tersebut membahas evaluasi indikator kegiatan kesehatan usia produktif dan lanjut usia pada tahun 2022. Terdapat penjelasan struktur organisasi, tugas dan fungsi, ruang lingkup, indikator RPJMN dan RENSTRA, mekanisme pembahasan indikator, kebijakan kesehatan usia produktif dan lanjut usia, strategi peningkatan kesehatan, SPM bidang kesehatan, indikator kesehatan kegiatan usia produkt
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup pengertian K3, tujuan K3, kerugian yang disebabkan kecelakaan akibat kerja, visi dan misi K3, strategi K3, kebijakan upaya kesehatan kerja, bentuk-bentuk upaya kesehatan kerja, peran perawat dalam program K3, fungsi perawat pada program K3, kompetensi perawat kesehatan kerja, dan faktor
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup pengertian K3, tujuan K3, kerugian yang disebabkan kecelakaan akibat kerja, visi dan misi K3, strategi K3, kebijakan upaya kesehatan kerja, bentuk-bentuk upaya kesehatan kerja, peran perawat dalam program K3, fungsi perawat pada program K3, kompetensi perawat kesehatan kerja, dan faktor
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum 7 langkah menuju keselamatan pasien di fasilitas kesehatan.
2. Langkah-langkah tersebut meliputi membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien, memimpin dan mendukung staf, mengintegrasikan pengelolaan risiko, mengembangkan sistem pelaporan, melibatkan pasien, belajar dari pengalaman, dan mencegah cedera.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, meliputi pengertian keselamatan pasien, alasan pentingnya keselamatan pasien, konsep dasar keselamatan pasien, dan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit yang direkomendasikan oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Berikut ini adalah bahan tanyang untuk materi Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan pada pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan Ahli di BBPK Ciloto
Credit : dr. Yan Bani Luza, MKM (Widyaiswara BBPK Ciloto)
A. Data peserta terdaftar di FKTP yang terindikasi DM dan Hipertensi;
- Nama, No Kartu BPJS Kesehatan, Alamat, No Tlp/HP, Obat penyakit
kronis (jumlah dan signa)
- Melalui Skrining Riwayat Kesehatan
B. Penentuan Jadwal Kegiatan Prolanis
- Pemeriksaan Kesehatan
- Edukasi / Penyuluhan
- Senam Prolanis
- Pemeriksaan Laboratorium
C. Pembentukkan Klub Risti
- Nama Klub
- Identitas Koordinator Klub; Nama, No kartu, Alamat, No HP/Tlp
- Jumlah Anggota per klub maksimal 50 orang
D. Pemantauan Status Kesehatan
- Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan meliputi;
GDP, GDPP, IMT, Tekanan Darah
E. Edukasi Risti / Penyuluhan
- Materi berhubungan dengan penyakit DM dan Hipertensi
- Berkas pertanggungjawaban kegiatan;
Foto kegiatan, absensi, nota pembelian konsumsi, materi penyuluhan
F. Senam Prolanis
- Senam bagi penderitaDM dan Hipertensi
- Berkas pertanggungjawaban kegiatan;
Foto kegiatan, absensi, nota pembelian konsumsi
Untuk Pemantauan Status Kesehatan, Edukasi Risti, dan Senam Prolanis dilaporkan setiap bulan.
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptxrosintauli1
Dokumen tersebut membahas evaluasi indikator kegiatan kesehatan usia produktif dan lanjut usia pada tahun 2022. Terdapat penjelasan struktur organisasi, tugas dan fungsi, ruang lingkup, indikator RPJMN dan RENSTRA, mekanisme pembahasan indikator, kebijakan kesehatan usia produktif dan lanjut usia, strategi peningkatan kesehatan, SPM bidang kesehatan, indikator kesehatan kegiatan usia produkt
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup pengertian K3, tujuan K3, kerugian yang disebabkan kecelakaan akibat kerja, visi dan misi K3, strategi K3, kebijakan upaya kesehatan kerja, bentuk-bentuk upaya kesehatan kerja, peran perawat dalam program K3, fungsi perawat pada program K3, kompetensi perawat kesehatan kerja, dan faktor
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup pengertian K3, tujuan K3, kerugian yang disebabkan kecelakaan akibat kerja, visi dan misi K3, strategi K3, kebijakan upaya kesehatan kerja, bentuk-bentuk upaya kesehatan kerja, peran perawat dalam program K3, fungsi perawat pada program K3, kompetensi perawat kesehatan kerja, dan faktor
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum 7 langkah menuju keselamatan pasien di fasilitas kesehatan.
2. Langkah-langkah tersebut meliputi membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien, memimpin dan mendukung staf, mengintegrasikan pengelolaan risiko, mengembangkan sistem pelaporan, melibatkan pasien, belajar dari pengalaman, dan mencegah cedera.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, meliputi pengertian keselamatan pasien, alasan pentingnya keselamatan pasien, konsep dasar keselamatan pasien, dan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit yang direkomendasikan oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Berikut ini adalah bahan tanyang untuk materi Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan pada pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan Ahli di BBPK Ciloto
Credit : dr. Yan Bani Luza, MKM (Widyaiswara BBPK Ciloto)
A. Data peserta terdaftar di FKTP yang terindikasi DM dan Hipertensi;
- Nama, No Kartu BPJS Kesehatan, Alamat, No Tlp/HP, Obat penyakit
kronis (jumlah dan signa)
- Melalui Skrining Riwayat Kesehatan
B. Penentuan Jadwal Kegiatan Prolanis
- Pemeriksaan Kesehatan
- Edukasi / Penyuluhan
- Senam Prolanis
- Pemeriksaan Laboratorium
C. Pembentukkan Klub Risti
- Nama Klub
- Identitas Koordinator Klub; Nama, No kartu, Alamat, No HP/Tlp
- Jumlah Anggota per klub maksimal 50 orang
D. Pemantauan Status Kesehatan
- Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan meliputi;
GDP, GDPP, IMT, Tekanan Darah
E. Edukasi Risti / Penyuluhan
- Materi berhubungan dengan penyakit DM dan Hipertensi
- Berkas pertanggungjawaban kegiatan;
Foto kegiatan, absensi, nota pembelian konsumsi, materi penyuluhan
F. Senam Prolanis
- Senam bagi penderitaDM dan Hipertensi
- Berkas pertanggungjawaban kegiatan;
Foto kegiatan, absensi, nota pembelian konsumsi
Untuk Pemantauan Status Kesehatan, Edukasi Risti, dan Senam Prolanis dilaporkan setiap bulan.
2. Nama : dr. C. Tjahjono Kuntjoro, MPH, DrPH
Jabatan:
Konsultan akreditasi FKTP KemKes RI
Direktur Utama RS. Ken Saras, Kab. Semarang
Surveior Pembimbing KARS
Pendidikan:
Dokter, FK UGM tahun 1980
Master of Public Health, Univ. of Hawaii 1989
Doctor of Public Health, Univ. of Hawaii 1996
Riwayat Pekerjaan:
Dirketur Utama RS Ken Saras: 2014 - …….
Direktur Umum, SDM RS Ken Saras: 2010 - 2014
Kabid K2PK Din Kes Prov Jateng: 2009 – 2010
Ka Bapelkes Gombong: 1993 – 2009
Widyaiswara Bapelkes Salaman: 1987 - 1993
Kepala Puskesmas Kutoarjo II: 1982 – 1987
Kepala Puskesmas Banyuurip 1980 - 1982
HP: 0811282500 Email:kuntjahjono@gmail.com
14. Mutu (Kemenkes)
Kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada
setiap pasien (pelanggan) sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai
dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan
31. Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
Proses tidak diukur dg baik
1
Proses tidak dimonitor dg baik
2
Proses tidak dikendalikan dg baik
3
Proses tidak dipelihara dg baik
4
Proses tidak disempurnakan
5
Proses tidak didokumentasi dg baik
6
36. Source – The Philadelphia Inquirer
Crisis In Health Care
Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
37.
38.
39.
40.
41. Keselamatan Pasien
di Sarana Pelayanan
Kesehatan:
Upaya yang
dirancang untuk:
mencegah terjadinya
adverse outcomes sebagai
akibat tindakan yang
tidak aman”
atau “kondisi laten”
42. Adverse event
Injury caused by medical
management rather than
by the underlying
condition of the patient
Kejadian tidak diharapkan (KTD)
43. Kejadian Tidak Cedera (KTC):
Terjadi penanganan klinis
yang tidak sesuai pada
pasien tetapi
tidak terjadi
cedera
46. Tindakan yang tidak aman
(unsafe act):
Human error:
Slips
Lapses
Mistakes
Violation (pelanggaran)
Sabotage (sabotase)
47. Kondisi laten
(latent condition):
• Sistem yang kurang tertata
yang menjadi predisposisi
terjadinya error
• Sumber daya yang tidak
memenuhi persyaratan
48.
49. Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Identifikasi risiko
Analisis risiko
Evaluasi risiko
Tindakan/treatment
terhadap
risiko
Komunikasi
dan
Konsultasi
pd
stakeholders
Monitoring,
audit
dan
Tinjauan
(review)
Dukungan
internal
Kajian risiko (risk assessment)
Proses manajemen risiko
52. Standar akreditasi puskesmas disusun dalam
9 bab, dengan 776 elemen penilaian (EP):
Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP
Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 121
EP
Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR) dengan 32 EP
Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran
(UKMBS) dengan 53 EP
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
(KMUKM) dengan 101 EP
Bab VI. Sasaran Kinerja UKM (SKUKM) dengan 29 EP
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172 EP
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)
dengan 58 EP
54. 1. BAB I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) (standar akreditas Puskesmas)
Standar
1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat dan Perencanaan Puskesmas
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan Puskesmas diidentifikasi dan tercermin dalam Upaya Puskesmas. Peluang
untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan diidentifikasi dan dituangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan.
Kriteria 1.1.1
Di Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk
mengidentifikasi dan merespon kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan Puskesmas yang dituangkan dalam
perencanaan.
Pokok Pikiran:
Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi
masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya dengan
mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan sektor terkait
dan kegiatan survei mawas diri, serta memerhatikan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis kesehatan komunitas
(community health analysis) yang menjadi bahan untuk penyusunan rencana Puskesmas.
Rencana Puskesmas …..dst
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas
2. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan.
3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang dikumpulkan melalui survey atau kegiatan lainnya.
5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan
sektor terkait yang bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
6. Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab, dan Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan
masyarakat dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
55. Pelaksanaan survei
Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen eksternal
dan internal
Telusur:
Wawancara:
Pimpinan puskesmas
Penanggung jawab program
Staf puskesmas
Lintas sektor
Masyarakat
Pasien, keluarga pasien
Observasi:
Pelaksanaan kegiatan
Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan (rekaman/records)
56. Tim Konsultan
1. Nama: dr. C. Tjahjono Kuntjoro MPH, DrPH
Konsultan manajemen mutu PKMK-FK UGM
2. Nama: dr. Soenoe Juwana MKes, MMR
Konsultan, Purna tugas Widyaiswara Bapelkes Salaman
3. Nama: dr. Lina Kurniawati MPH
Konsultan, Purna tugas Ka Badan KB & PP Kab Purworejo
4. Nama: Djemingin Pamungkas MKes
Jabatan:
Konsultan, Purna tugas Widyaiswara BPTPK Provinsi Jawa
Tengah