Dokumen tersebut membahas tentang transformasi tata kelola jabatan fungsional berbasis pengelolaan kinerja menurut Peraturan Menteri PANRB Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional. Peraturan baru ini memperkenalkan pendekatan yang lebih fleksibel dalam pengelolaan karier pejabat fungsional berdasarkan penilaian kinerja tahunan.
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
18092023_Bahan JF BKN Ipma (1).pdf
1. TATA KELOLA JABATAN
FUNGSIONAL BERBASIS
PENGELOLAAN KINERJA
TRANSFORMASI JF DALAM PERMENPANRB NOMOR 1
TAHUN 2023 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL
ASDEP PERANCANGAN JABATAN, PERENCANAAN, DAN PENGADAAN
DEPUTI SDM APARATUR
DIAH IPMA FITHRIA L H, S.PSI., M.SC
ANALIS KEBIJAKAN
2023
2. UU 5/2014
tentang ASN
PP 11/2017
tentang
Manajemen
PNS
Prioritas
Pembangunan
Presiden dan
Wakil Presiden
PP 17/2020
tentang
Perubahan
PP 11/2017
PermenPANR
B 28/2019
tentang
Penyetaraan
JA ke dalam
JF
PermenPANRB
17/2021
tentang
Penyetaraan
JA ke dalam JF
PermenPANRB
6/2022 dan
PermenPANRB 7
Tahun 2022
PermenPARNB
1/2023 tentang
Jabatan
Fungsional
PENYEDERHANAAN BIROKRASI
3. TANTANGAN JF PASKA
PENYEDERHANAAN BIROKRASI
PERMASALAHAN
Terbatasnya ruang lingkup JF pada unit kerja
yang menggantikan jabatan struktural
Mindset karier yang berorientasi pada jabatan
struktural
Disparitas kesejahteraan Jabatan Fungsional
Belum selarasnya proses pengalihan jabatan
dengan SOTK
Pembinaan dan pengelolaan JF yang belum
optimal
Peningkatan profesionalisme dan kompetensi JF
TANTANGAN
Harapan pelayanan publik yang lebih baik
Era Digitalisasi dan Informasi
Pengelolaan kinerja dan karier yang terbuka dan
kompetitif
5. JABATAN
FUNGSIONAL
UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG
APARATUR SIPIL NEGARA
• ASN sebagai Profesi
• Diangkat dalam Jabatan
• Jenis Jabatan: JPT, JA, JF
PP NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PNS DAN PP
17 TAHUN 2020
• Penetapan JF dilakukan oleh Menteri berdasarkan usulan dari pimpinan
Instansi Pemerintah dengan mengacu pada klasifikasi dan kriteria JF.
• Dalam hal diperlukan, Menteri dapat menetapkan JF tanpa usulan dari
pimpinan Instansi Pemerintah.
PERMENPANRB 1 TAHUN 2023 TENTANG JABATAN
FUNGSIONAL
• KepmenPANRB 158/2023 : Daftar JF yang dapat diisi PPPK
• SE 8/2023 tentang Penilaian, Penetapan, dan Integrasi Angka Kredit Pejabat
Fungsional Dalam Masa Transisi
• Peraturan BKN Nomor 3 Tahun 2023 tentang Angka Kredit, Kenaikan Pangkat
dan Jenjang Jabatan Fungsional
6. Kedudukan, Tugas, Tanggung Jawab, dan Klasifikasi JF
Kategori dan Jenjang JF
Pengusulan dan Penetapan JF
Pengangkatan Dalam JF
Pengelolaan Kinerja Pejabat Fungsional
Kenaikan Pangkat
Pemberhentian dari JF
Kompetensi
Instansi Pembina dan Organisasi Profesi
Ketentuan Lain
SUBSTANSI POKOK PERMENPANRB 1/2023
7. Berbasis pada ruang lingkup tugas pada setiap jenjang
jabatan dan disesuaikan dengan ekspektasi kinerja
Perpindahan dapat dilaksanakan lintas rumpun untuk
memudahkan talent mobility
Perubahan Pokok Tata Kelola JF
PERMENPANRB 1/2023
Tidak ada lagi DUPAK, evaluasi berdasarkan hasil
penilaian pemenuhan ekspektasi kinerja
Perpindahan dilakukan dalam satu rumpun → talent
mobility tidak flexible
Berbasis penyelarasan butir kegiatan dan SKP →
ruang gerak pejabat fungsional rigid dan terbatas
Berbasis pada penilaian angka kredit (AK) per butir
kegiatan dan pengajuan DUPAK (Daftar Usulan
Penetapan Angka Kredit) → kesesuaian bobot skp
PERMENPANRB 13/2019
Kenaikan Pangkat Luar Biasa hanya untuk JPT dan JA
Terdapat unsur penunjang dan pengembangan profesi
Ditambahkan ketentuan kenaikan pangkat istimewa
diberikan bagi pejabat fungsional Pejabat Fungsional yang
memiliki penilaian kinerja dan keahlian yang luar biasa
dalam menjalankan tugas JF
Instansi Pembina memiliki 19 tugas yang utamanya:
Pendidikan dan pelatihan, formasi, standar kompetensi, uji
kompetensi, dan koordinasi → administratif
Instansi Pembina Menyusun konten pembelajaran,
strategi, dan program pengembangan kompetensi
Penetapan target Angka Kredit (AK) di awal tahun
kinerja berbasis pada Penyelarasan butir kegiatan
dalam SKP → tidak linier dengan target organisasi
Tidak ada lagi DUPAK, evaluasi berdasarkan hasil
penilaian pemenuhan ekspektasi kinerja
Target Angka Kredit (AK) Tahunan ditetapkan sebagai
koefisien pengali untuk konversi predikat evaluasi
kinerja setiap tahun
7
10. Pelayanan teknis fungsional
berbasis keahlian dan keterampilan
tertentu pada unit Organisasi
Penyusunan ruang lingkup setiap
jenjang jabatan fungsional
Pemenuhan
Ekspektasi Kinerja
JF berkedudukan di bawah JPT,
Administrator, Pengawas, dan
Pejabat Fungsional lain
Pejabat fungsional bekerja dalam
sistem kerja kolaboratif baik
dalam atau lintas Unit Organisasi
Mendukung pada
organisasi yang agile dan
dinamis
Tugas dan
Ruang LingkupJF Kedudukan JF
Jumlah PNS
Berdasarkan
Jenis Jabatan ASN
Fungsional
8%
34%
Struktural
Pelaksana
58%
Sumber: Data Statistik BKN, 31 Desember 2022
Simplifikasi ruang lingkup
tugas JF untuk kinerja
yang lebih agile untuk
mendukung pemenuhan
Ekspektasi Kinerja
11. RUANG LINGKUP
EKSPEKTASI KINERJA
Simplifikasi ruang lingkup tugas JF untuk
kinerja yang lebih agile untuk
mendukung pemenuhan
BUTIR
KEGIATAN
ANGKA
KREDIT
Penyelia - Ahli
Utama
Mahir - Ahli
Madya
Terampil -Ahli
Muda
Pemula - Ahli
Pertama
•Standar Kompetensi
•Standar Kompetensi
•Standar Kompetensi
•Standar Kompetensi
•Standar Kompetensi
•Standar Kompetensi
•Standar Kompetensi
•Standar Kompetensi
LEVEL
KOMPETENSI
TUGAS JF
Transformasi Butir Kegiatan ke Ruang Lingkup
12. Pola
Karier
JF
ADMINISTRATOR
PENGAWAS
PELAKSANA
AHLI UTAMA
AHLI MADYA
AHLI MUDA
AHLI PERTAMA
PENYELIA
MAHIR
PEMULA
TERAMPIL
JPT UTAMA
JPT MADYA
JPT PRATAMA
CPNS
Pola Karier JPT
Pola Karier JA
Pola Karier JF
Keahlian
Pola Karier JF
Keterampilan
Promosi
Mutasi
Penugasan
JPT
JA
JF
Vertikal
Horisontal
Diagonal
KELOMPOK JABATAN
PIMPINAN TINGGI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
ADMINISTRASI
PPPK
13. Pt Pd
Ps Pr
PERTAMA
PERPINDAHAN
PENYESUAIAN
PROMOSI
• Perpindahan antar
kelompok JF
• Perpindahan antar
JF-JPT-JA
Pengadaan
CPNS
- Pemula
- Terampil
- Ahli Pertama
- Ahli Muda
• Kenaikan
Jenjang
• Promosi antar
JF-JPT-JA
• Penetapan JF Baru
• Perubahan Ruang
Lingkup Tugas
• Penataan Birokrasi
Pengangkatan Pertama
Nomenklatur JF ditetapkan sejak dalam Keputusan CPNS
Diberikan kelas JF
Pelantikan JF bersamaan dengan pelantikan PNS
Besaran penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Tidak mensyaratkan diklat fungsional → diklat untuk pengembangan
kompetensi
Perpindahan
Perpindahan yang setara dalam Pola Karier Horisontal (antar JF-JPT-JA)
Lintas Rumpun/Klasifikasi Jabatan
Dibatasi oleh batas usia perpindahan
Melakukan uji kompetensi
Penyesuaian
• Jenjang jabatan ditetapkan berdasarkan pangkat dan jenjang
pendidikan
• Dalam hal penataan birokrasi, penyesuian dilaksanakan melalui
penyetaraan jabatan untuk jenjang setara dengan jenjang struktural
sebelumnya, dengan persetujuan Menteri
Promosi
Kenaikan jenjang jabatan apabila mencapai angka kredit kumulatif dan
pertimbangan Tim Penilai Kinerja
Promosi antar JF-JPT-JA promosi harus berpredikat kinerja “Sangat Baik”
Melakukan uji kompetensi
PENGANGKATAN DALAM JF
14. PENGANGKATAN
PERTAMA
01
Nilai Predikat kinerja paling rendah baik dalam 1 tahun terakhir
Untuk mengisi lowongan kebutuhan JF dari Calon PNS bagi
jenjang Pemula, Terampil, Ahli Pertama, atau Ahli Muda
Syarat Pendidikan:
▪ Min. Sarjana atau Diploma empat sesuai kualifikasi pendidikan
yang dibutuhkan untuk JF Keahlian
▪ Min. SLTA atau sederajat sesuai kualifikasi pendidikan yang
dibutuhkan untuk JF Keterampilan
Harus mencantumkan JF dalam keputusan pengangkatan
calon PNS dan diberikan kelas jabatan sesuai kelas JF
15. Syarat Pendidikan:
▪ Min. Sarjana atau Diploma empat sesuai kualifikasi pendidikan
yang dibutuhkan untuk JF Keahlian
▪ Min. SLTA atau sederajat sesuai kualifikasi pendidikan yang
dibutuhkan untuk JF Keterampilan
Uji Kompetensi
Pengangkatan dalam JF melalui pola karier horizontal, yaitu
antar kelompok JF dan antar jabatan (JA-JF-JPT)
Pengalaman min. 2 tahun dibidang JF yang akan diduduki
PERPINDAHAN DARI
JABATAN LAIN
02
Batas usia
16. c
Pengalaman min. 2 tahun dibidang JF yang akan diduduki
Syarat Pendidikan:
▪ Min. Sarjana atau Diploma empat sesuai kualifikasi pendidikan
yang dibutuhkan untuk JF Keahlian
▪ Min. SLTA atau sederajat sesuai kualifikasi pendidikan yang
dibutuhkan untuk JF Keterampilan
Dalam hal penataan birokrasi, penyesuaian dilakukan untuk
jenjang yang setara dengan jabatan administrasinya
PENYESUAIAN
03
Dilaksanakan untuk penetapan JF baru, perubahan ruang
lingkup dan/atau kebutuhan mendesak sesuai prioritas strategis
17. Kedalam atau dari JF
▪ Perpindahan diagonal
▪ Memiliki Predikat Kinerja paling
rendah “sangat baik” dalam 2
tahun terakhir
▪ Uji kompetensi
▪ Memiliki rekam jejak yang baik
▪ dan persyaratan lain sesuai
peraturan perUU
Pengangkatan dalam JF melalui promosi terdiri dari promosi ke
dalam atau dari JF dan kenaikan jenjang JF
PROMOSI
04
Kenaikan jenjang JF
▪ Perpindahan vertikal
▪ Memenuhi AK kumulatif
kenaikan jenjang
▪ Uji kompetensi
▪ Memiliki Predikat kinerja paling
rendah “baik” dalam 1 tahun
terakhir
▪ dan persyaratan lain sesuai
peraturan perUU
Berdasarkan pertimbangan rekomendasi dari Tim Penilai Kinerja
18. PENGELOLAAN
KINERJA JF berbasis pada
pemenuhan Ekspektasi Kinerja:
a. perencanaan kinerja
b. pelaksanaan, pemantauan, dan
pembinaan kinerja
c. evaluasi kinerja Pejabat Fungsional
d. tindak lanjut hasil evaluasi kinerja
• 150%
Sangat Baik
• 100%
Baik
• 75%
Butuh Perbaikan
• 50%
Kurang
• 25%
Sangat Kurang
RENCANA
KINERJA
TAHUNAN
PENILAIAN
ATASAN/
PEJABAT
PENILAI
KONVERSI
NILAI SKP
PENETAPAN
AK
TAHUNAN
ijazah pendidikan formal yang lebih tinggi,
diberikan tambahan Angka Kredit sebesar 25%
Predikat Kinerja JF
dikonversikan menjadi angka kredit
yang dapat ditetapkan secara
tahunan maupun periodik
Tim Penilai Angka Kredit → Tim Penilai
Kinerja/Tim Penguji Kompetensi
Akuntabilitas penilaian pada Pejabat
Penilai/Atasan
20. Simulasi per
tahun
Koefisien per
tahun
Sangat Baik Baik Butuh Perbaikan Kurang Sangat Kurang
150% 100% 75% 50% 25%
Keahlian
Ahli Pertama
12,5
18,75 12,5 9,38 6,25 3,13
Ahli Muda
25
37,50 25 18,75 12,50 6,25
Ahli Madya
37,5
56,25 37,5 28,13 18,75 9,375
Ahli Utama
50
75 50 37,50 25 12,50
Keterampilan
Pemula
3,75
5,63 3,75 2,81 1,88 0,94
Terampil
5
7,50 5 3,75 2,50 1,25
Mahir
12,5
18,75 12,5 9,38 6,25 3,13
Penyelia
25
37,50 25 18,75 12,5 6,25
KONVERSI PREDIKAT KINERJA TAHUNAN
MENJADI ANGKA KREDIT TAHUNAN
21. Angka Kredit Kumulatif
Kenaikan Pangkat/Jenjang
Kategori Jenjang Pangkat
Koefisien
Angka
Kredit
Tahunan
Angka Kredit Kumulatif
Minimal Kenaikan
PANGKAT JENJANG*
Keahlian
Ahli Utama IV/d – IV/e 50 200 -
Ahli Madya IV/a – IV/b – IV/c 37,5 150 450
Ahli Muda III/c – III/d 25 100 200
Ahli Pertama III/a – III/b 12,5 50 100
Keterampilan
Penyelia III/c – III/d 25 100 -
Mahir III/a – III/b 12,5 50 100
Terampil II/b – II/c – II/d 5 20 60
Pemula II/a 3,75 15 15
22. Kenaikan Pangkat
• Kenaikan pangkat 1 (satu) tingkat lebih tinggi dapat diberikan dan
dipertimbangkan apabila telah memenuhi paling sedikit Angka Kredit
Kumulatif kenaikan pangkat
• KENAIKAN PANGKAT ISTIMEWA UNTUK PEJABAT FUNGSIONAL YANG
MEMILIKI KINERJA DAN KEAHLIAN LUAR BIASA
• Pertimbangan Tim Penilai Kinerja
Angka Kredit Kumulatif
• akumulasi dari Angka Kredit tahunan dalam periode tertentu
• Dapat dihitung sesuai periodik kenaikan pangkat
Ketentuan lain
• Dapat diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dalam hal
bersamaan kenaikan jenjang namun belum terdapat kebutuhan
jenjang tersebut, apabila telah mengikuti dan lulus uji kompetensi
23. PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
STANDAR KOMPETENSI JABATAN
• PENETAPAN SK JF sesuai jenjang JF
• Pemenuhan minimal standar kompetensi setiap jenjang
Pasal 46
• Pejabat Fungsional wajib mengembangkan kompetensi
secara berkelanjutan sesuai dengan minat dan kebutuhan
pelaksanaan tugas JF yang diduduki dalam sistem
pembelajaran terintegrasi.
• Instansi pembina menyusun konten pembelajaran, strategi,
dan program pengembangan kompetensi untuk
mendukung percepatan pengembangan kompetensi
Pejabat Fungsional.
TEKNIS
SOSIAL
KULTURAL
MANAJERIAL
Plt dan Plh bagi Pejabat Fungsional sebagai bagian dari
pengembangan kompetensi Manajerial
24. STATISTIK JABATAN FUNGSIONAL
(per 31 Desember 2022)
TERTUTUP
•Berkedudukan pada
Instansi Pembina saja
TERBUKA
•Berkedudukan pada
seluruh Instansi
Pemerintah
TERTUTUP-TERBUKA
•Berkedudukan pada
Instansi Tertentu
3433
103906 89775
129164
342701
733318
677808
14389
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
700000
800000
Jenjang
Data Pemangku JF per 26 Maret 2023 (Data BKN)
Pemula Terampil Mahir Penyelia Ahli Pertama Ahli Muda Ahli Madya Ahli Utama
Uncategorize: 21.882
25. DATA INSTANSI PEMBINAJF
30
22
21
20
16
14
12
11
11
11
8
7
7
7
6
6
5
5
4
4
4
4
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0 5 10 15 20 25 30
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perhubungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Keuangan
Kementerian Pertanian
Kementerian Hukum Dan Ham
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Perdagangan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
BRIN
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Badan Intelijen Negara (BIN)
Kementerian ESDM
Badan Narkotika Nasional (BNN)
Kementerian Ketenagakerjaan
Sekretariat Jenderal DPR RI
Kementerian ATR/BPN
Kementerian Agama
Badan Kepegawaian Negara (BKN)
Komisi Pemberantasan Korupsi
Kementerian Luar Negeri
Kementerian Perindustrian
Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan Koodinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Kementerian Pertahanan
Kementerian Sosial
Kementerian Pemuda dan Olah Raga
Kementerian Koperasi dan UKM
Perpustakaan Nasional (PERPUSNAS)
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
Badan Standardisasi Nasional
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Sekretariat Kabinet
Kementerian Desa dan PDT
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
Arsip Nasional (ANRI)
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Badan Informasi Geospasial (BIG)
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Badan Pangan Nasional
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Giofisika (BMKG)
Kejaksaan Agung
BPK
LKPP
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaski Keuangan (PPATK)
Komisi Pemilihan Umum
Mahkamah Agung RI
Kementerian Badan Usaha Milik Negara
Komisi Yudisial (KY)
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Sekretariat Jenderal Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)
Mahkamah Konstitusi RI
Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal
JUMLAH JF
INSTANSI
PEMBINA
INSTANSI PEMBINA DAN JUMLAH JF LINGKUP BINAAN
30
22
21
20
16
14
12
11
11
11
10 TERBANYAK
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perhubungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Keuangan
Kementerian Pertanian
Kementerian Hukum Dan Ham
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Perdagangan
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
BRIN
26. PROGRES PENYELARASAN JF TERHADAP
PERMENPANRB 1/2023
293
276
292
278
265
270
275
280
285
290
295
2022 2023
Jumlah JF dan PermenPANRB JF
per September 2023
JF PermenPARNB
PERMENPANRB 11/2023
JF DI BIDANG KEUANGAN NEGARA
(SIMPLIFIKASI JF)
PermenPANRB
10/2023
JF ANALIS
KERJA SAMA
PermenPANRB
10/2023
JF
PENGAWAS
JAMINAN
PRODUK
HALAL
PermenPANRB
10/2023
JF ANALIS
KETAHANAN
PANGAN
27.
28. Pemenuhan
Kompetensi
Manajerial, Sosial
Kultural, dan Teknis
Instansi pembina
menyusun konten
pembelajaran,
strategi, dan program
pengembangan
kompetensi
Pejabat Fungsional
wajib mengembangkan
kompetensi sesuai
dengan minat dan
kebutuhan dalam
sistem pembelajaran
terintegrasi
Kelas JF ditetapkan
secara terstandar
untuk mendorong
pada pencapaian
kualitas JF yang sama
Instansi Pembina berperan
sebagai Human Capital Business Partner
INSTANSI
PEMBINA
berperan
sebagai
pengelola JF
yang menjadi
tanggung
jawabnya
untuk
menjamin
terwujudnya
standar
kualitas dan
profesionalitas
Jabatan
19 TUGAS
29. Menteri melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas IP:
▪ pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan pembinaan JF oleh Instansi
Pembina; dan
▪ pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan JF pada Instansi Pemerintah.
Memiliki AD/ART;
Memiliki tujuan dan sasaran;
Memiliki visi dan misi, program kerja;
Terdapat sumber pendanaan yang jelas;
Berdomisili alamat;
Pembagian kerja dan tugas dan wewenang; dan
Berbadan hukum.
Syarat Organisasi Profesi
Pengawasan terhadap pelaksanaan JF dilaksanakan
berdasarkan laporan berkala, paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun.
Dalam hal hasil pengawasan pelaksanaan JF, Menteri
berwenang mempertimbangkan untuk mencabut dan/atau
membatalkan penetapan JF.
Mekanisme Pengawasan terhadap IP
Dalam hal suatu OP sudah terbentuk sebelum JF ditetapkan,
OP dapat dikukuhkan sebagai OP JF dalam keputusan
pimpinan IP JF terkait.
Dalam hal suatu OP belum terbentuk, pembentukan OP
ditetapkan melalui keputusan pimpinan IP berdasarkan
usulan pengurus/calon pengurus kepada pimpinan IP
dan/atau berdasarkan usulan dari perkumpulan profesi JF
dengan rekomendasi dari IP.
Tata Cara Pembentukan
TATA HUBUNGAN KERJA ANTARA INSTANSI PEMBINA DAN ORGANISASI PROFESI
a. memberikan fasilitasi dalam penyusunan dan persetujuan dalam penetapan kode etik dan kode perilaku profesi JF.
b. menjalin kerja sama dengan OP sebagai mitra dalam penegakan kode etik profesi, penyusunan standar kompetensi profesi, penyelenggaraan uji kompetensi dan
sertifikasi kompetensi, pemberian advokasi dan pengembangan profesi, serta pengembangan ilmu pengetahuan, metode, dan inovasi bagi profesi.
c. memberikan dukungan kepada OP sepanjang rencana kegiatannya mendorong peningkatan profesionalitas, memberikan advokasi, dan penegakan kode etik JF.
d. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas organisasi profesi dalam pembinaan dan peningkatan profesional JF.
30. Pasal 22 ayat (3)
tata cara peghitungan Angka
Kredit untuk perpindahan ke dalam
JF
Pasal 25
Mekanisme pemberian angka
kredit penyesuaian
Pasal 30 ayat (3)
Mekanisme kenaikan jenjang JF
dan tata cara penghitungan Angka
Kredit Kumulatif kenaikan jenjang
JF
Pasal 37 ayat (7)
Mekanisme dan tata cara
penghitungan konversi Predikat
Kinerja ke dalam Angka Kredit
Pasal 39 ayat (5)
Mekanisme kenaikan pangkat JF
dan tata cara penghitungan Angka
Kredit Kumulatif kenaikan pangkat
JF
Pasal 56 ayat (6)
Tata cara penyelarasan kegiatan
dan hasil kerja JF ke dalam butir
kegiatan JF untuk pejabat
fungsional yang terdampak
penyetaraan jabatan (lalu)
Pasal 57 (ayat 2)
Tata cara penyesuaian Angka
Kredit Kumulatif system
konvensional ke Angka Kredit
sistem konversi baru
Amanat PermenPANRB 1/2023