SlideShare a Scribd company logo
Jurnal Matematika dan Sains
Vol. 8 No. 2, Juni 2003, hal 67 – 71


   Penggunaan Enzim Selulase-Hemiselulase pada Proses Deinking Kertas Koran Bekas

                                Jenni Rismijana, Iin Naomi Indriani, Tutus Pitriyani
                                       Balai Besar Litbang Industri Selulosa
                                  Jl. Raya Dayeuhkolot no.132. Bandung-40258,
                                          e-mail : bbsindag@melsa.net.id

                     Diterima 21 Oktober 2002, disetujui untuk dipublikasikan Maret 2003

Abstrak
Percobaan penggunaan enzim selulase-hemiselulase pada proses deinking kertas koran bekas dilakukan dengan
menguraikan kertas koran bekas dalam beater, kemudian pada konsistensi 4 %, pH 5, dan suhu 400 C ditambahkan
enzim dari 0,05-1,5 %. Setelah reaksi berlangsung selama 60 menit, kemudian diencerkan dan ditambahkan
kolektor untuk mengikat partikel-partikel tinta, selanjutnya dilakukan flotasi dengan waktu retensi selama 20 menit.
Hasil flotasi dicuci dengan air bersih sampai pH netral dan sebagian dibuat lembaran dengan gramatur (berat
lembaran) 55 g/m2 dan sebagian lagi dilakukan proses pemutihan dengan peroksida. Lembaran yang dihasilkan
diuji sifat optik dan sifat fisiknya meliputi noda, derajat putih, opasitas, indeks tarik dan indeks sobek serta daya
regang. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan enzim selulase-hemiselulase dapat meningkatkan sifat
optik dan sifat fisik lembaran hasil proses deinking. Dengan dilakukannya proses pemutihan, sifat optik lembaran
sedikit meningkat tetapi sifat fisik cenderung menurun. Hasil paling baik diperoleh dengan penambahan enzim
sebanyak 1%, dan untuk yang unbleach diperoleh dengan penambahan enzim 0,05%. Pada penambahan enzim
0,5% sifat optik dan sifat fisik lembaran kertas yang unbleach telah memenuhi persyaratan spesifikasi kertas koran
menurut SNI 14-0091-1998.

Kata kunci : Kertas koran bekas, deinking, enzim, pemutihan, sifat optik dan fisik.

Abstract
Deinking process of old newspaper by using cellulase-hemicellulase has been done. The old newspaper was beated,
then at 4 % consistency, pH 5, and temperature 400 C, an enzyme was added with the dosage of 0,05-1,5 %. After
reacting for 60 minutes the mixture was diluted and collector was added to catch the ink particles and then followed
float for 20 minutes. The floating particle was scraped and the fibre was washed with fresh water until neutral pH
and made as a sheet with 55 g/m2 grammage. A part of the fibre was bleached with peroxide before made as a sheet
The optical and the physical properties including a dirt count, brightness, opacity, tensile index, tear index and
elongation were tested. The experiment results showed the increase in the optical and the physical properties from
the deinking sheet product. After bleaching process the optical properties increased, but the physical properties
tended to decrease. The use of enzyme at 1% dosage gave the best result. The 0,05% enzyme dosage for the
unbleached deiked pulp and 0,5% enzyme dosage for the bleached deiked pulp was able to fulfil the terms
specification of newspaper according to SNI 14-0091-1998.

Keywords : old newspaper, deinking, enzyme, bleaching, optical and physical properties.

                                                               pitch kontrol, dan banyak lainnya1). Penggunaan
1. Pendahuluan
                                                               enzim dalam proses penghilangan tinta menunjukkan
       Salah satu alternatif untuk mengatasi                   kemampuan pengurangan penggunaan bahan kimia
kelangkaan dan semakin mahalnya bahan baku kertas              dan pengolahan air limbah. Keuntungan pemakaian
dari pulp asli (virgin pulp), yaitu dengan pemakaian           enzim antara lain drainage stock lebih cepat,
kembali kertas bekas sebagai bahan baku kertas.                mempercepat waktu penggilingan, derajat putih yang
Untuk memperoleh serat dari kertas bekas biasanya              dihasilkan mendekati/melebihi derajat putih yang
dilakukan melalui proses deinking yaitu proses                 diperoleh dengan proses konvensional2,3).
penghilangan tinta dari serat. Proses penghilangan                    Kertas bekas dapat dikumpulkan dari berbagai
tinta secara konvensional dengan menggunakan                   sumber antara lain perkantoran, rumah tangga,
bahan kimia akan berdampak terhadap lingkungan                 pembuangan sampah, dan lain-lain. Kertas bekas
karena akan menghasilkan limbah. Dengan adanya                 merupakan salah satu sumber serat yang potensial
kemajuan dibidang bioteknologi, memberikan                     dan mempunyai prospek ekonomis tinggi. Kertas
alternatif baru dalam pengembangan industri pulp               bekas yang telah mengalami pengolahan merupakan
dan kertas. Enzim telah digunakan untuk biopulping,            bahan baku serat yang dikenal dengan istilah serat
biobleaching, konversi starch, waste water treatment,          sekunder (secondary fiber). Penggunaan serat

                                                         67
JMS Vol. 8 No. 2, Juni 2003                                                                                      68



sekunder berkembang seiring dengan perkembangan           keseimbangan reaksi kimia, sehingga sifat
teknologi, faktor ekonomis, dan keterbatasan sumber       termodinamika sistim tidak berubah.
daya alam dalam penyediaan serat primer. Pemakaian                Enzim yang umum digunakan dalam daur
serat dari kertas bekas atau serat sekunder untuk         ulang kertas bekas adalah selulase, xylanase,
pembuatan lembaran kertas mempunyai beberapa              hemiselulase7). Sedangkan dalam biodeinking,
keuntungan antara lain meningkatkan stabilitas            selulase dan hemiselulase yang paling banyak
dimensi, opasitas dan formasi yang lebih baik serta       digunakan. Bagaimana mekanisme kerja enzim
kecenderungan curl yang rendah. Sedangkan                 dengan struktur selulosa masih belum diketahui
kerugiannya antara lain derajat putih dan kekuatan        dengan jelas6). Menurut Lee dkk6) faktor terpenting
relatif lebih rendah, mengandung kontaminan yang          dalam mempelajari sistim selulosa-selulase adalah
beragam dan derajat giling yang tidak seragam, serta      sifat struktur dari bahan selulosa karena hidrolisa
seratnya relatif pendek4).                                secara enzimatis terhadap selulosa sebagian besar
        Kertas koran merupakan salah satu jenis           tergantung pada bahan kimia alam dan struktur fisik
kertas yang banyak digunakan sebagai media masa           dari substrat selulosa. Kecepatan reaksi hidrolisa
cetak yang diterbitkan setiap hari dengan jumlah          enzimatik dipengaruhi oleh kristalinitas substrat,
yang besar dan setelah dibaca biasanya langsung           asesibilitas enzim, luas permukaan spesifik, derajat
dibuang. Kertas koran mengandung sekitar 80-85 %          polimerisasi dan unit dimensi sel dari bahan
pulp mekanis dan 15-20 % pulp kimia yang berfungsi        selulosa6).
untuk meningkatkan kekuatan kertas. Kertas koran                  Berdasarkan Oltus et.al.6), reaksi selulase
dapat dibuat dari berbagai bahan baku diantaranya         adalah pemutusan rantai serat. Sedangkan
kertas koran bekas (ONP), campuran kertas bekas           berdasarkan Prommier dkk.2,8), enzim menyerang
(MWP), CPO, campuran pulp dan kertas bekas. Pada          permukaan serat menghasilkan efek peeling. Bila
kertas koran bekas, kontaminan utamanya adalah            efek ini dibatasi dan dikontrol, enzim hanya akan
tinta cetak yang umumnya terdiri dari pigmen atau         memindahkan elemen-elemen kecil atau campuran
butiran tinta yang berperan sebagai pembawa warna         yang mempunyai afinitas lebih besar terhadap air
berbentuk partikel padatan kecil, vehicle atau zat        tetapi yang kontribusinya kecil terhadap ikatan
pembawa pigmen berfungsi mengalirkan pigmen               hidrogen dari serat. Menurur Jackson dkk.6), enzim
tinta pada kertas selama pencetakan sehingga dapat        jenis selulase dapat memflokulasi fine (serat yang
berikatan dengan serat. Vehicle umumnya berupa            berukuran kurang dari 75 µm) dan partikel-partikel
resin, minyak nabati, dan larutan volatile5) .            kecil serat. Fine akan dihidrolisa mengakibatkan
        Proses cetak pada kertas koran umumnya            peningkatan derajat giling (freeness), dan permukaan
dilakukan secara offset atau letterpress. Sistim          serat menjadi bersih dari fibril dan partikel-partikel7) .
pencetakan pada kertas memakai tinta dengan zat                   Hal yang menarik dari penggunaan enzim
pembawa pigmen tidak mengering tetapi hanya               pada proses deinking adalah pembatasan penggunaan
diadsorpsikan pada serat dan dicetakkan pada kertas       bahan kimia seperti NaOH, Na2SiO3, H2O2, chelating
yang tidak disalut (uncoated). Zat pembawa pigmen         agent, sehingga beban COD dan BOD limbah cair
tersebut dapat disabunkan dengan alkali untuk             dapat berkurang. Kebanyakan penggunaan enzim
melepaskan pigmen sehingga partikel karbon pecah          pada proses deinking terpusat sekitar kertas koran
menjadi partikel-partikel halus yang dapat                atau pulp mekanis lainnya.
dihilangkan secara efisien dengan proses deinking
konvensional yakni cara flotasi atau washing. Dengan      2. Bahan dan Metoda
perkembangan        dalam     bidang      bioteknologi,   2.1. Bahan
biodeinking semakin diminati dengan penggunaan
enzim      selulase     dan    hemiselulase      untuk           Dalam percobaan ini digunakan bahan baku
menghilangkan kontaminan tinta dari kertas bekas          berupa kertas koran bekas lokal dengan usia rata-rata
karena lebih ramah lingkungan dan tidak banyak            dibawah satu tahun. Enzim pergalase A 40
limbah dari penggunaan bahan kimia.                       merupakan campuran sellulase-hemisellulase dalam
                                                          bentuk cairan. Kolektor dari jenis asam lemak
Enzim                                                     dipakai sebagai deinking agent. Bahan pemutih
        Enzim merupakan suatu katalisator dalam           terdiri dari hidrogen peroksida (H2O2), natrium
reaksi biokimia dan setiap enzim mempunyai                hidroksida (NaOH), natrium silikat (Na2SiO3) dan
kemampuan spesifik untuk merubah molekul                  chelating agent jenis DTPA (diethylen triamin penta
tertentu. Menurut Haldare6), enzim merupakan              acetic acid).
larutan koloid atau katalis organik yang dihasilkan       2.2. Metode
mikroorganisme. Sebagai katalisator, enzim hanya
meningkatkan kecepatan reaksi dan sangat spesifik                Kertas koran bekas diuraikan dalam beater
untuk reaksi yang dikatalisanya. Enzim adalah bahan       tanpa beban selama 7,5 menit, kemudian pada
kimia yang dihasilkan mikroorganisme untuk                konsistensi stok 4 %, pH 5 (dengan penambahan
meningkatkan kecepatan reaksi menuju keadaan              H2SO4 encer) dan suhu 400 C ditambahkan enzim
                                                          dengan variasi 0-1,5%, diaduk selama 30 detik dan
                                                          dibiarkan bereaksi selama 60 menit untuk memberi
69                                                                                                                                      JMS Vol. 8 No. 2, Juni 2003



kesempatan enzim mendegradasi permukaan serat.                                66
                                                                                         U nbleach           B leach
Setelah 60 menit ditambahkan es atau air dingin                               64


(suhu 5-100 C) untuk menghentikan aktivitas enzim.
                                                                              62




                                                          Derajat putih (%)
                                                                              60
        Stok diencerkan menjadi konsistensi 0,8% dan                          58

dipanaskan hingga 600 C, lalu ditambahkan kolektor                            56

sebanyak 0,5% terhadap berat kering serat.                                    54


Kemudian dilakukan proses flotasi selama 20 menit.                            52

                                                                              50
Stok hasil flotasi dicuci hingga pH netral.
                                                                              48
        Sebagian dari stok dibuat lembaran dengan                                      B lanko         0%       0,05%         0,1%       0,5%       1,0%          1,5%           SNI


gramatur 55 g/m2, dan sebagian lagi dilakukan proses
                                                                                                               V ariasi p enam ba han enzim (% )


pemutihan menggunakan H2O2 1%, NaOH 0,15%,               Grafik 1. Derajat putih lembaran hasil proses
Na2SiO3 2% dan DTPA 0,3%, pada kondisi pH 10             deinking
dan suhu 700C selama 60 menit. Stok hasil pemutihan
kemudian dibuat lembaran dengan gramatur 55 g/m2 .       Opasitas
        Terhadap lembaran yang diperoleh dari hasil              Opasitas merupakan sifat yang penting
flotasi dan pemutihan, dikondisikan pada suhu 23±10      terutama untuk kertas cetak, karena kertas dengan
C dan RH 50±2 % selama 24 jam kemudian                   opasitas tinggi tidak akan membentuk bayangan hasil
dilakukan pengujian sifat fisik dan optik meliputi       cetakan pada permukaan sebelahnya, terutama untuk
derajat putih, opasitas, noda, indeks tarik, indeks      cetak kedua permukaan. Nilai opasitas dipengaruhi
sobek dan daya regang.                                   antara lain oleh gramatur, formasi lembaran, bahan
3. Hasil dan Pembahasan                                  pengisi, jenis serat, dan lain-lain. Bertambahnya
                                                         gramatur akan meningkatkan opasitas lembaran, pulp
Derajat Putih                                            belum putih menghasilkan lembaran dengan opasitas
        Derajat putih berhubungan erat dengan            yang lebih tinggi dibanding pulp yang sudah putih.
keberhasilan proses penghilangan tinta dari kertas       Dari grafik 2 terlihat bahwa opasitas lembaran hasil
bekas, semakin rendah kandungan noda lembaran            deinking dari seluruh variasi penambahan enzim
hasil deinking semakin tinggi derajat putih lembaran.    sedikit naik dari blanko dengan nilai sekitar 99% atau
Derajat putih lembaran dapat dijadikan sebagai           naik antara 0,85-1,15%. Sedangkan hasil dari proses
indikator kandungan lignin dalam serat. Derajat putih    pemutihan nilai opasitas menurun sekitar 3-5%. Hal
lembaran yang terbuat dari pulp mekanis yang             ini disebabkan adanya sebagian lignin yang terlepas
banyak mengandung lignin akan menurun dengan             dalam proses pemutihan dan meningkatnya derajat
cepat selama penyimpanan.                                putih lembaran.
        Dari grafik 1, penggunaan enzim selulase-                Spesifikasi kertas koran mempersyaratkan
hemiselulase pada proses deinking kertas koran bekas     nilai opasitas minimal 90%, dan dari hasil percobaan
dapat meningkatkan nilai derajat putih lembaran          seluruh variasi penambahan enzim dapat memenuhi
sekitar     10,2-17,5%        dibandingkan     blanko.   nilai persyaratan spesifikasi kertas koran.
                                                                              102
Peningkatan ini terjadi karena aktivitas enzim yang                           100
                                                                                                                                                                             U n b le a c h
                                                                                                                                                                             B le a c h
bekerja pada tinta dan permukaan serat, melemahkan                             98

ikatan antar serat sehingga tinta yang melekat pada                            96
                                                          Opasitas (%)




serat ikut terlepas, dan dengan adanya kolektor pada                           94


proses flotasi tinta tersebut terangkat kepermukaan                            92

                                                                               90
bersama gelembung udara untuk dipisahkan.                                      88
        Dari proses pemutihan yang dilakukan                                   86

menghasilkan lembaran dengan nilai derajat putih                               84
                                                                                        B la n k o      0%         0 ,0 5 %    0 ,1 %      0 ,5 %     1 ,0 %       1 ,5 %          SNI
naik sekitar 2,8%, hal ini terjadi disebabkan H2O2                                                                V a ria s i p e n a m b a h a n e n z im (% )

mendegradasi dan mengubah kromofor lignin dimana
lignin merupakan salah satu faktor penyebab nilai        Grafik 2. Opasitas putih lembaran hasil proses
derajat putih yang rendah.                               deinking
                                                                              180
          Berdasarkan spesifikasi dari kertas koran
         14-0091-1998)9),
                                                                              160
(SNI                           derajat   putih    yang                        140
                                                                                                                                                                    U n b le a c h
                                                                                                                                                                    B le a c h
dipersyaratkan minimal 55%. Dari hasil deinking                               120
                                                             Noda (mm /m )
                                                          2




dengan enzim, nilai ini dapat dicapai oleh seluruh
                                                          2




                                                                              100

variasi penambahan enzim. Sedangkan nilai derajat                              80

putih tertinggi dicapai dari penambahan enzim 1%.                              60

                                                                               40

                                                                               20

                                                                                   0
                                                                                          B la n k o         0%          0 ,0 5 %       0 ,1 %        0 ,5 %        1 ,0 %             1 ,5 %
                                                                                                                    V a ria s i p e n a m b a h a n e n z im (% )


                                                         Grafik 2. Jumlah noda putih lembaran hasil proses
                                                         deinking
JMS Vol. 8 No. 2, Juni 2003                                                                                                                                                                                   70



Jumlah Noda                                                                                                          dengan jumlah noda pada lembaran, semakin rendah
                                                                                                                     kandungan noda pada lembaran maka antar serat
        Noda pada kertas didefinisikan sebagai benda
                                                                                                                     tidak terhalang adanya partikel noda akibatnya ikatan
asing yang terdapat pada lembaran kertas, berwarna
                                                                                                                     antar serat akan lebih baik sehingga ketahanan tarik
lain dan mempunyai luas hitam minimal setara 0,04
                                                                                                                     lembaran meningkat. Sedangkan pada proses
mm2 9). Luas hitam standar adalah luas standar sebuah
                                                                                                                     pemutihan, bahan kimia pemutih yang digunakan
noda hitam bulat di atas dasar putih yang
                                                                                                                     tidak hanya mendegradasi kromofor lignin tetapi
memberikan kesan pandangan sama dengan noda
                                                                                                                     bereaksi juga dengan karbohidrat dari selulosa yang
yang terdapat pada lembaran uji. Menurut
                                                                                                                     menyebabkan ikatan antar serat berkurang, akibatnya
Paraskevas5), tinta untuk kertas koran mudah
                                                                                                                     ketahanan tarik lembaran turun. Nilai indeks tarik
didispersikan menjadi ukuran kecil sehingga akan
                                                                                                                     paling tinggi diperoleh dari penambahan enzim
membentuk noda-noda kecil pada lembaran. Dari
                                                                                                                     sebanyak 1% yaitu 29,36 Nm/g. Menurut spesifikasi
grafik 3 terlihat bahwa hasil deinking dengan variasi
                                                                                                                     kertas koran nilai indeks tarik yang dipersyaratkan
jumlah penambahan enzim dapat menurunkan jumlah
                                                                                                                     minimal 21,5 Nm/g, dan dari seluruh variasi
noda pada lembaran sekitar 69,0-85,6%, sedangkan
                                                                                                                     penggunaan enzim, lembaran yang dihasilkan
pada proses deinking yang dilanjutkan dengan tahap
                                                                                                                     memenuhi persyaratan indeks tarik tersebut.
pemutihan jumlah noda pada lembaran turun sekitar                                                                                       2.5
3-9% dari jumlah noda pada lembaran tanpa proses                                                                                                    U nbleach
                                                                                                                                                    B leach
pemutihan. Penurunan jumlah noda paling besar                                                                                            2
diperoleh pada penggunaan enzim sebanyak 0,05%.

                                                                                                                      Daya regang (%)
Penurunan jumlah noda pada lembaran ini                                                                                                 1.5

disebabkan terjadi degradasi pada permukaan serat
oleh enzim sehingga melemahkan ikatan antar serat                                                                                        1

dan akibatnya serat terpisah satu dengan lainnya.
Kejadian ini mempermudah pelepasan partikel tinta                                                                                       0.5

dari serat sehingga lembaran yang dihasilkan menjadi
lebih bersih dari noda.                                                                                                                  0
                                                                                                                                              B lanko   0%      0,05%   0,1%     0,5%     1,0%   1,5%   SNI
                       35
                                                                                                                                                                 V ariasi p ena m ba han enzim
                                     U n b le a c h
                       30
                                     B le a c h
                                                                                                                     Grafik 5. Daya regang putih lembaran hasil proses
                       25
                                                                                                                     deinking
 Indeks tarik (Nm/g)




                       20
                                                                                                                     Daya Regang
                       15
                                                                                                                            Daya      regang   (elongation)  merupakan
                       10
                                                                                                                     regangan maksimal yang dicapai oleh kertas sebelum
                        5                                                                                            putus diukur pada kondisi standar9). Faktor yang
                        0                                                                                            mempengaruhi daya regang antara lain panjang serat,
                            B la n k o      0%        0 ,0 5 %     0 ,1 %      0 ,5 %      1 ,0 %     1 ,5 %   SNI
                                                      V a ria s i p e n a m b a h a n e n z im (% )
                                                                                                                     fleksibilitas serat dan ikatan antar serat. Secara
                                                                                                                     keseluruhan dari variasi penambahan enzim (grafik
Grafik 4. Indeks tarik putih lembaran hasil proses                                                                   5) lembaran yang dihasilkan memiliki daya regang
deinking                                                                                                             yang lebih besar dari lembaran blanko dengan
Indeks Tarik                                                                                                         kenaikan sekitar 35-64%. Sedangkan dari proses
                                                                                                                     pemutihan daya regang lembaran naik sekitar 27-
       Indeks tarik merupakan nilai ketahanan tarik                                                                  98% atau turun sekitar 0,13-0,3% dari nilai daya
dalam satuan newton per meter dibagi gramatur                                                                        regang lembaran tanpa proses pemutihan. Seluruh
dalam satuan gram per meter persegi, sedangkan                                                                       nilai daya regang lembaran hasil dari percobaan
ketahanan tarik adalah gaya tarik yang bekerja pada                                                                  memenuhi persyaratan dari spesifikasi daya regang
kedua ujung kertas diukur pada kondisi standar9).                                                                    kertas koran yaitu minimal 0,7%.
Faktor yang mempengaruhi ketahanan tarik antara
lain jumlah ikatan antar serat, panjang serat, dan                                                                   Indeks Sobek
kandungan fine. Kandungan fine yang cukup tinggi,                                                                            Indeks sobek lembaran kertas merupakan hasil
akan mengakibatkan ketahanan tarik yang cenderung                                                                    bagi dari ketahanan sobek dengan gramatur,
lemah karena berkurangnya ikatan antar serat. Grafik                                                                 sedangkan ketahanan sobek adalah gaya dalam
4 merupakan hasil deinking kertas koran bekas                                                                        satuan gram gaya (gf) atau milinewton (mN) yang
memakai enzim dari seluruh variasi penambahan                                                                        diperlukan untuk menyobek kertas pada kondisi
enzim menghasilkan lembaran dengan indeks tarik                                                                      standar9). Ketahanan sobek sangat dipengaruhi
naik sekitar 40-71% dari indeks tarik lembaran                                                                       terutama oleh panjang serat, selain itu dipengaruhi
blanko. Sedangkan lembaran hasil dari proses                                                                         juga oleh ikatan antar serat, gramatur dan fleksibilitas
pemutihan, indeks tariknya naik sekitar 12-48% atau                                                                  lembaran. Hasil uji dari seluruh variasi penggunaan
turun sekitar 23-28% dari nilai indeks tarik lembaran                                                                enzim memperlihatkan nilai indeks sobek lembaran
tanpa proses pemutihan. Hal ini ada kaitannya                                                                        lebih tinggi dari blanko, dengan kenaikan sekitar 19-
71                                                                                                                       JMS Vol. 8 No. 2, Juni 2003



35% untuk lembaran hasil deinking tanpa pemutihan                                               1. Penggunaan enzim selulase-hemiselulase pada
dan untuk lembaran dengan proses pemutihan terjadi                                                 proses deinking kertas koran bekas, meningkatkan
kenaikan sekitar 11-37% atau turun sekitar 0,3-                                                    sifat optik dan sifat fisik lembaran hasil deinking
1,93% dari nilai indeks sobek lembaran tanpa proses                                                seperti meningkatnya derajat putih, opasitas,
pemutihan. Efek ini dapat disebabkan karena enzim                                                  indeks tarik, daya regang, indeks sobek dan
menghidrolisa fine menjadi glukosa sehingga fine                                                   menurunnya jumlah noda.
dalam stok berkurang dan yang tertinggal serat yang                                             2. Proses pemutihan dengan hidrogen peroksida,
berukuran panjang, akibatnya ketahanan sobek                                                       sifat optik lembaran sedikit meningkat tetapi sifat
lembaran meningkat.                                                                                fisiknya cenderung menurun.
                         10                                                                     3. Dari hasil secara keseluruhan, hasil paling baik
                                                                                     Unbleach
                          9                                                          B leach       diperoleh pada penggunaan enzim sebanyak 1%.
                          8                                                                        Pada penggunaan enzim sebanyak 0,05% tanpa
 Indeks sobek (mNm /g)




                          7
                                                                                                   proses pemutihan dan 0,5% dengan proses
 2




                          6
                                                                                                   pemutihan sifat optik dan sifat fisik lembaran
                          5
                                                                                                   kertas telah memenuhi persyaratan spesifikasi
                          4
                                                                                                   kertas koran menurut SNI 14-0091-1998.
                          3

                          2                                                                     Daftar Pustaka
                          1

                          0                                                                     1. Putz, H-J., Katharina R., Lothar G. and Olli J.,
                              B lanko   0%   0,05%   0,1%    0,5%    1,0%     1,5%      SNI        “Enzymatic Deinking in Comparison with
                                             Variasi penam bahan enzim (% )
                                                                                                   Conventional Deinking of Offset News”, TAPPI
Grafik 6. Indeks sobek putih lembaran hasil proses                                                 Prociding Pulping Conference Book 2, TAPPI
deinking                                                                                           PRESS, 877-884 (1994).
                                                                                                2. Pommier, J.D., Jean-L.F. and Gerard G., “Using
       Hasil keseluruhan parameter sifat lembaran                                                  Enzyme to Improve the Process and the Product
kertas hasil deinking dengan variasi penambahan                                                    Quality in the Recycled Paper Industry, Part 1: the
jumlah enzim, memperlihatkan kenaikan sifat optik                                                  basic laboratory work”, Recycling Paper:From
dan sifat fisik serta penurunan jumlah noda lembaran.                                              Fiber to Finished Product, 197-201 (1990).
Hal ini dimungkinkan karena enzim di dalam stok                                                 3. Pommier, J.D., Gerard G., Jean-L.F. and Christian
bekerja menyerang permukaan serat yang                                                             R., “Using Enzyme to Improve the Process and
mengakibatkan efek peeling, sehingga terjadi                                                       the Product Quality in the Recycled Paper
pemutusan ikatan antar serat8). Dengan adanya aksi                                                 Industry, Part 2: Industrial application”, TAPPI
mekanis, partikel tinta yang lepas dapat dibuang dari                                              Journal, 73:12, 197 (1990).
stok. Semakin banyak ikatan antar serat yang putus                                              4. Mahagaonkar, M. and Paul B., ”Effect of
memudahkan partikel tinta lepas. Dari nilai hasil uji                                              Deinking on Optical and Physical Properties of
parameter sifat lembaran yang diperoleh, penggunaan                                                Secondary Fibre after Pulping and Flotation”,
enzim sebanyak 0,05% telah memenuhi persyaratan                                                    APPITA, 4:6, 429 (1995).
spesifikasi kertas koran menurut SNI 14-0091-1998.                                              5. Paraskevas, S., “Ink Removal-Various Methods
Sedangkan hasil dari proses pemutihan, derajat putih                                               and Their Effectiveness”, Recycling Paper: From
mengalami peningkatan, akan tetapi parameter                                                       Fiber to Finished Product, 426-429 (1990).
lainnya umumnya menurun. Efek ini terjadi karena                                                6. Ferguson, L. D.; “Bleaching Wastepaper”, TAPPI
bahan kimia pemutih peroksida dan adanya natrium                                                   Deinking Short Course, Atlanta, GA, USA, 273-
hidroksida menghasilkan ion perhidroksil yang                                                      310 (1995).
efektif berfungsi sebagai bahan atau zat pemutih                                                7. Bajpai, P. and Pramod K. B., “Deinking with
kertas seperti terlihat pada reaksi berikut H2O2 + OH -                                            Enzyme: a Review”, TAPPI Journal, 81:12, 111
<==> HOO- + H2O.                                                                                   (1998).
                                                                                                8. Zeyer, C., James W. R., Thomas W. J. and John
4. Kesimpulan                                                                                      A. H., “Enzymatic Deinking of Cellulose
       Dari rangkaian percobaan penggunaan enzim                                                   Fabric”,Textile Research Journal, 26:3, 26 (1994)
selulase-hemiselulase pada proses deinking kertas                                               9. SNI 14-0091-1998 : “Spesifiksi Kertas Koran”
koran dapat disimpulkan sebagai berikut :

More Related Content

What's hot

Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
Abu Yazid
 
Biodegradable film selulosa nanas
Biodegradable film selulosa nanasBiodegradable film selulosa nanas
Biodegradable film selulosa nanas
sukmiyatiagustin
 
Penanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses Biologi
Penanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses BiologiPenanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses Biologi
Penanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses Biologi
Delia Damayanti
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
aji indras
 
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolEkstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Farhan Yuzevan
 
Tc 4
Tc 4Tc 4
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
aji indras
 
Tc 3
Tc 3Tc 3
Makalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alamMakalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alam
Futhanul Wwee
 
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang KanjiBu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
aji indras
 
MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...
MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...
MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...
Dwiprayogo Wibowo
 
Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85
Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85
Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85Nur Hidayat
 
Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus sebagai Papan Partikel Bahan Bang...
Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus  sebagai Papan Partikel Bahan Bang...Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus  sebagai Papan Partikel Bahan Bang...
Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus sebagai Papan Partikel Bahan Bang...
Miftakhul Khoiri
 
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu BaraProposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
adimasvoc12
 

What's hot (19)

Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstilPengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
 
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
 
Biodegradable film selulosa nanas
Biodegradable film selulosa nanasBiodegradable film selulosa nanas
Biodegradable film selulosa nanas
 
Penanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses Biologi
Penanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses BiologiPenanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses Biologi
Penanganan Limbah Industri Tekstil dengan Proses Biologi
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
 
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolEkstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
 
Tc 4
Tc 4Tc 4
Tc 4
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
 
Tc 3
Tc 3Tc 3
Tc 3
 
Makalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alamMakalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alam
 
Tc 1
Tc 1Tc 1
Tc 1
 
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang KanjiBu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
 
Proses merserisasi dan kostisasi nyeh
Proses merserisasi dan kostisasi nyehProses merserisasi dan kostisasi nyeh
Proses merserisasi dan kostisasi nyeh
 
MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...
MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...
MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...
 
Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85
Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85
Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85
 
Merser
MerserMerser
Merser
 
Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus sebagai Papan Partikel Bahan Bang...
Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus  sebagai Papan Partikel Bahan Bang...Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus  sebagai Papan Partikel Bahan Bang...
Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus sebagai Papan Partikel Bahan Bang...
 
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu BaraProposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Bara
 
2501 3310-1-sm
2501 3310-1-sm2501 3310-1-sm
2501 3310-1-sm
 

Viewers also liked

Presentacion.ikanos.workshop
Presentacion.ikanos.workshopPresentacion.ikanos.workshop
Presentacion.ikanos.workshop
HEZIKaTe
 
6ª parte ruta overland por marruecos 15 días de aventura de norte a sur 2014
6ª parte ruta overland por marruecos 15 días de aventura de norte a sur 20146ª parte ruta overland por marruecos 15 días de aventura de norte a sur 2014
6ª parte ruta overland por marruecos 15 días de aventura de norte a sur 2014
Runero Melillaamigostoyota
 
LinkedTalents Brochure
LinkedTalents BrochureLinkedTalents Brochure
LinkedTalents Brochure
Jobelle Nacpil
 
Build Your Own Cloud Server
Build Your Own Cloud ServerBuild Your Own Cloud Server
Build Your Own Cloud Server
CloudOYE - Cloud Hosting Provider
 
Memorie grumentine saponariensi
Memorie grumentine saponariensiMemorie grumentine saponariensi
Memorie grumentine saponariensi
Vincenzo Scarano
 
happiness and farming
happiness and farminghappiness and farming
happiness and farming
tommy heffernan
 
Metsä Fibre, Botnia Nordic+ pulps
Metsä Fibre, Botnia Nordic+ pulpsMetsä Fibre, Botnia Nordic+ pulps
Metsä Fibre, Botnia Nordic+ pulps
Metsä Fibre
 
Laser Frequency Response with Optisystems
Laser Frequency Response with OptisystemsLaser Frequency Response with Optisystems
Laser Frequency Response with Optisystems
Louise Antonio
 
DesignSamples
DesignSamplesDesignSamples
DesignSamples
Austin Ronald Janowsky
 
32 25 el pasado www.gftaognosticaespiritual.org
32 25 el pasado www.gftaognosticaespiritual.org32 25 el pasado www.gftaognosticaespiritual.org
32 25 el pasado www.gftaognosticaespiritual.org
Gran Fratervidad Tao Gnostica Espiritual Org
 
Programa Fiestas y encierros de Molinicos 2013
Programa Fiestas y encierros de Molinicos 2013Programa Fiestas y encierros de Molinicos 2013
Programa Fiestas y encierros de Molinicos 2013
Albacete
 
ShuRoo 8pg 28042015
ShuRoo 8pg 28042015ShuRoo 8pg 28042015
ShuRoo 8pg 28042015
Kelly Gore
 
Bewifi Movistar
Bewifi Movistar Bewifi Movistar
Bewifi Movistar
Telefonica Catalunya
 
Presentación INGECON
Presentación INGECONPresentación INGECON
Presentación INGECON
INGECON SA
 
Nuevas estrategias de Marketing I
Nuevas estrategias de Marketing INuevas estrategias de Marketing I
Nuevas estrategias de Marketing I
Ujué Agudo
 
Estres Oscar Perez
Estres Oscar PerezEstres Oscar Perez
Estres Oscar Perez
María José Morales
 
Mundo Aventura
Mundo AventuraMundo Aventura
Mundo Aventura
Samantha Cruz
 
Telecom Expense Management Brochure
Telecom Expense Management BrochureTelecom Expense Management Brochure
Telecom Expense Management Brochure
Paul Hughes
 
Spirit of Valencia Offshore Powerboat Racing Team - Presentación Español
Spirit of Valencia Offshore Powerboat Racing Team - Presentación EspañolSpirit of Valencia Offshore Powerboat Racing Team - Presentación Español
Spirit of Valencia Offshore Powerboat Racing Team - Presentación Español
Michael Robert Gill
 

Viewers also liked (20)

Presentacion.ikanos.workshop
Presentacion.ikanos.workshopPresentacion.ikanos.workshop
Presentacion.ikanos.workshop
 
6ª parte ruta overland por marruecos 15 días de aventura de norte a sur 2014
6ª parte ruta overland por marruecos 15 días de aventura de norte a sur 20146ª parte ruta overland por marruecos 15 días de aventura de norte a sur 2014
6ª parte ruta overland por marruecos 15 días de aventura de norte a sur 2014
 
LinkedTalents Brochure
LinkedTalents BrochureLinkedTalents Brochure
LinkedTalents Brochure
 
Build Your Own Cloud Server
Build Your Own Cloud ServerBuild Your Own Cloud Server
Build Your Own Cloud Server
 
Memorie grumentine saponariensi
Memorie grumentine saponariensiMemorie grumentine saponariensi
Memorie grumentine saponariensi
 
happiness and farming
happiness and farminghappiness and farming
happiness and farming
 
Metsä Fibre, Botnia Nordic+ pulps
Metsä Fibre, Botnia Nordic+ pulpsMetsä Fibre, Botnia Nordic+ pulps
Metsä Fibre, Botnia Nordic+ pulps
 
Laser Frequency Response with Optisystems
Laser Frequency Response with OptisystemsLaser Frequency Response with Optisystems
Laser Frequency Response with Optisystems
 
DesignSamples
DesignSamplesDesignSamples
DesignSamples
 
32 25 el pasado www.gftaognosticaespiritual.org
32 25 el pasado www.gftaognosticaespiritual.org32 25 el pasado www.gftaognosticaespiritual.org
32 25 el pasado www.gftaognosticaespiritual.org
 
Programa Fiestas y encierros de Molinicos 2013
Programa Fiestas y encierros de Molinicos 2013Programa Fiestas y encierros de Molinicos 2013
Programa Fiestas y encierros de Molinicos 2013
 
ShuRoo 8pg 28042015
ShuRoo 8pg 28042015ShuRoo 8pg 28042015
ShuRoo 8pg 28042015
 
Bewifi Movistar
Bewifi Movistar Bewifi Movistar
Bewifi Movistar
 
Web Media Planning
Web Media PlanningWeb Media Planning
Web Media Planning
 
Presentación INGECON
Presentación INGECONPresentación INGECON
Presentación INGECON
 
Nuevas estrategias de Marketing I
Nuevas estrategias de Marketing INuevas estrategias de Marketing I
Nuevas estrategias de Marketing I
 
Estres Oscar Perez
Estres Oscar PerezEstres Oscar Perez
Estres Oscar Perez
 
Mundo Aventura
Mundo AventuraMundo Aventura
Mundo Aventura
 
Telecom Expense Management Brochure
Telecom Expense Management BrochureTelecom Expense Management Brochure
Telecom Expense Management Brochure
 
Spirit of Valencia Offshore Powerboat Racing Team - Presentación Español
Spirit of Valencia Offshore Powerboat Racing Team - Presentación EspañolSpirit of Valencia Offshore Powerboat Racing Team - Presentación Español
Spirit of Valencia Offshore Powerboat Racing Team - Presentación Español
 

Similar to 175 515-1-pb

makalah Chemi-Mechanical pulping
makalah Chemi-Mechanical pulpingmakalah Chemi-Mechanical pulping
makalah Chemi-Mechanical pulping
Fhyuzha MinhoOppa
 
Pik
PikPik
Industri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayuIndustri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayu
Jailani Ismail
 
Pabrik pulp
Pabrik pulpPabrik pulp
17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb
rahmadaninasution
 
ISO 14001
ISO 14001 ISO 14001
(REVIEW JURNAL) PEMANFAATAN SLUDGE LIMBAH KERTAS UNTUK PEMBUATAN KOMPOS DENG...
(REVIEW JURNAL) PEMANFAATAN SLUDGE LIMBAH KERTAS UNTUK PEMBUATAN KOMPOS  DENG...(REVIEW JURNAL) PEMANFAATAN SLUDGE LIMBAH KERTAS UNTUK PEMBUATAN KOMPOS  DENG...
(REVIEW JURNAL) PEMANFAATAN SLUDGE LIMBAH KERTAS UNTUK PEMBUATAN KOMPOS DENG...
Nurul Huda
 
Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstilPengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
Operator Warnet Vast Raha
 
Lap 8. cap bo
Lap 8. cap boLap 8. cap bo
Bab i
Bab iBab i
Ipal tahu.
Ipal tahu.Ipal tahu.
Ipal tahu.
jokorahmaddianto
 
04metode
04metode04metode
04metode
Fauzan Fauzan
 
Analisa struktur mikro pemanfaatan limbah kulit rotan menjadi nanopartikel se...
Analisa struktur mikro pemanfaatan limbah kulit rotan menjadi nanopartikel se...Analisa struktur mikro pemanfaatan limbah kulit rotan menjadi nanopartikel se...
Analisa struktur mikro pemanfaatan limbah kulit rotan menjadi nanopartikel se...
Repository Ipb
 
947 prosiding digital snttm ix
947 prosiding digital snttm ix947 prosiding digital snttm ix
947 prosiding digital snttm ixAlen Pepa
 
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
Restu Mumpuni
 
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptxLIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
AnitaFatimatuzzahra1
 

Similar to 175 515-1-pb (20)

makalah Chemi-Mechanical pulping
makalah Chemi-Mechanical pulpingmakalah Chemi-Mechanical pulping
makalah Chemi-Mechanical pulping
 
Pik
PikPik
Pik
 
Industri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayuIndustri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayu
 
Pabrik pulp
Pabrik pulpPabrik pulp
Pabrik pulp
 
17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb
 
ISO 14001
ISO 14001 ISO 14001
ISO 14001
 
(REVIEW JURNAL) PEMANFAATAN SLUDGE LIMBAH KERTAS UNTUK PEMBUATAN KOMPOS DENG...
(REVIEW JURNAL) PEMANFAATAN SLUDGE LIMBAH KERTAS UNTUK PEMBUATAN KOMPOS  DENG...(REVIEW JURNAL) PEMANFAATAN SLUDGE LIMBAH KERTAS UNTUK PEMBUATAN KOMPOS  DENG...
(REVIEW JURNAL) PEMANFAATAN SLUDGE LIMBAH KERTAS UNTUK PEMBUATAN KOMPOS DENG...
 
Kertas
KertasKertas
Kertas
 
Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstilPengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
Pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil
 
Lap 8. cap bo
Lap 8. cap boLap 8. cap bo
Lap 8. cap bo
 
Lap 8. cap bo
Lap 8. cap boLap 8. cap bo
Lap 8. cap bo
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Ipal tahu.
Ipal tahu.Ipal tahu.
Ipal tahu.
 
04metode
04metode04metode
04metode
 
Analisa struktur mikro pemanfaatan limbah kulit rotan menjadi nanopartikel se...
Analisa struktur mikro pemanfaatan limbah kulit rotan menjadi nanopartikel se...Analisa struktur mikro pemanfaatan limbah kulit rotan menjadi nanopartikel se...
Analisa struktur mikro pemanfaatan limbah kulit rotan menjadi nanopartikel se...
 
947 prosiding digital snttm ix
947 prosiding digital snttm ix947 prosiding digital snttm ix
947 prosiding digital snttm ix
 
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
 
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptxLIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
 

175 515-1-pb

  • 1. Jurnal Matematika dan Sains Vol. 8 No. 2, Juni 2003, hal 67 – 71 Penggunaan Enzim Selulase-Hemiselulase pada Proses Deinking Kertas Koran Bekas Jenni Rismijana, Iin Naomi Indriani, Tutus Pitriyani Balai Besar Litbang Industri Selulosa Jl. Raya Dayeuhkolot no.132. Bandung-40258, e-mail : bbsindag@melsa.net.id Diterima 21 Oktober 2002, disetujui untuk dipublikasikan Maret 2003 Abstrak Percobaan penggunaan enzim selulase-hemiselulase pada proses deinking kertas koran bekas dilakukan dengan menguraikan kertas koran bekas dalam beater, kemudian pada konsistensi 4 %, pH 5, dan suhu 400 C ditambahkan enzim dari 0,05-1,5 %. Setelah reaksi berlangsung selama 60 menit, kemudian diencerkan dan ditambahkan kolektor untuk mengikat partikel-partikel tinta, selanjutnya dilakukan flotasi dengan waktu retensi selama 20 menit. Hasil flotasi dicuci dengan air bersih sampai pH netral dan sebagian dibuat lembaran dengan gramatur (berat lembaran) 55 g/m2 dan sebagian lagi dilakukan proses pemutihan dengan peroksida. Lembaran yang dihasilkan diuji sifat optik dan sifat fisiknya meliputi noda, derajat putih, opasitas, indeks tarik dan indeks sobek serta daya regang. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan enzim selulase-hemiselulase dapat meningkatkan sifat optik dan sifat fisik lembaran hasil proses deinking. Dengan dilakukannya proses pemutihan, sifat optik lembaran sedikit meningkat tetapi sifat fisik cenderung menurun. Hasil paling baik diperoleh dengan penambahan enzim sebanyak 1%, dan untuk yang unbleach diperoleh dengan penambahan enzim 0,05%. Pada penambahan enzim 0,5% sifat optik dan sifat fisik lembaran kertas yang unbleach telah memenuhi persyaratan spesifikasi kertas koran menurut SNI 14-0091-1998. Kata kunci : Kertas koran bekas, deinking, enzim, pemutihan, sifat optik dan fisik. Abstract Deinking process of old newspaper by using cellulase-hemicellulase has been done. The old newspaper was beated, then at 4 % consistency, pH 5, and temperature 400 C, an enzyme was added with the dosage of 0,05-1,5 %. After reacting for 60 minutes the mixture was diluted and collector was added to catch the ink particles and then followed float for 20 minutes. The floating particle was scraped and the fibre was washed with fresh water until neutral pH and made as a sheet with 55 g/m2 grammage. A part of the fibre was bleached with peroxide before made as a sheet The optical and the physical properties including a dirt count, brightness, opacity, tensile index, tear index and elongation were tested. The experiment results showed the increase in the optical and the physical properties from the deinking sheet product. After bleaching process the optical properties increased, but the physical properties tended to decrease. The use of enzyme at 1% dosage gave the best result. The 0,05% enzyme dosage for the unbleached deiked pulp and 0,5% enzyme dosage for the bleached deiked pulp was able to fulfil the terms specification of newspaper according to SNI 14-0091-1998. Keywords : old newspaper, deinking, enzyme, bleaching, optical and physical properties. pitch kontrol, dan banyak lainnya1). Penggunaan 1. Pendahuluan enzim dalam proses penghilangan tinta menunjukkan Salah satu alternatif untuk mengatasi kemampuan pengurangan penggunaan bahan kimia kelangkaan dan semakin mahalnya bahan baku kertas dan pengolahan air limbah. Keuntungan pemakaian dari pulp asli (virgin pulp), yaitu dengan pemakaian enzim antara lain drainage stock lebih cepat, kembali kertas bekas sebagai bahan baku kertas. mempercepat waktu penggilingan, derajat putih yang Untuk memperoleh serat dari kertas bekas biasanya dihasilkan mendekati/melebihi derajat putih yang dilakukan melalui proses deinking yaitu proses diperoleh dengan proses konvensional2,3). penghilangan tinta dari serat. Proses penghilangan Kertas bekas dapat dikumpulkan dari berbagai tinta secara konvensional dengan menggunakan sumber antara lain perkantoran, rumah tangga, bahan kimia akan berdampak terhadap lingkungan pembuangan sampah, dan lain-lain. Kertas bekas karena akan menghasilkan limbah. Dengan adanya merupakan salah satu sumber serat yang potensial kemajuan dibidang bioteknologi, memberikan dan mempunyai prospek ekonomis tinggi. Kertas alternatif baru dalam pengembangan industri pulp bekas yang telah mengalami pengolahan merupakan dan kertas. Enzim telah digunakan untuk biopulping, bahan baku serat yang dikenal dengan istilah serat biobleaching, konversi starch, waste water treatment, sekunder (secondary fiber). Penggunaan serat 67
  • 2. JMS Vol. 8 No. 2, Juni 2003 68 sekunder berkembang seiring dengan perkembangan keseimbangan reaksi kimia, sehingga sifat teknologi, faktor ekonomis, dan keterbatasan sumber termodinamika sistim tidak berubah. daya alam dalam penyediaan serat primer. Pemakaian Enzim yang umum digunakan dalam daur serat dari kertas bekas atau serat sekunder untuk ulang kertas bekas adalah selulase, xylanase, pembuatan lembaran kertas mempunyai beberapa hemiselulase7). Sedangkan dalam biodeinking, keuntungan antara lain meningkatkan stabilitas selulase dan hemiselulase yang paling banyak dimensi, opasitas dan formasi yang lebih baik serta digunakan. Bagaimana mekanisme kerja enzim kecenderungan curl yang rendah. Sedangkan dengan struktur selulosa masih belum diketahui kerugiannya antara lain derajat putih dan kekuatan dengan jelas6). Menurut Lee dkk6) faktor terpenting relatif lebih rendah, mengandung kontaminan yang dalam mempelajari sistim selulosa-selulase adalah beragam dan derajat giling yang tidak seragam, serta sifat struktur dari bahan selulosa karena hidrolisa seratnya relatif pendek4). secara enzimatis terhadap selulosa sebagian besar Kertas koran merupakan salah satu jenis tergantung pada bahan kimia alam dan struktur fisik kertas yang banyak digunakan sebagai media masa dari substrat selulosa. Kecepatan reaksi hidrolisa cetak yang diterbitkan setiap hari dengan jumlah enzimatik dipengaruhi oleh kristalinitas substrat, yang besar dan setelah dibaca biasanya langsung asesibilitas enzim, luas permukaan spesifik, derajat dibuang. Kertas koran mengandung sekitar 80-85 % polimerisasi dan unit dimensi sel dari bahan pulp mekanis dan 15-20 % pulp kimia yang berfungsi selulosa6). untuk meningkatkan kekuatan kertas. Kertas koran Berdasarkan Oltus et.al.6), reaksi selulase dapat dibuat dari berbagai bahan baku diantaranya adalah pemutusan rantai serat. Sedangkan kertas koran bekas (ONP), campuran kertas bekas berdasarkan Prommier dkk.2,8), enzim menyerang (MWP), CPO, campuran pulp dan kertas bekas. Pada permukaan serat menghasilkan efek peeling. Bila kertas koran bekas, kontaminan utamanya adalah efek ini dibatasi dan dikontrol, enzim hanya akan tinta cetak yang umumnya terdiri dari pigmen atau memindahkan elemen-elemen kecil atau campuran butiran tinta yang berperan sebagai pembawa warna yang mempunyai afinitas lebih besar terhadap air berbentuk partikel padatan kecil, vehicle atau zat tetapi yang kontribusinya kecil terhadap ikatan pembawa pigmen berfungsi mengalirkan pigmen hidrogen dari serat. Menurur Jackson dkk.6), enzim tinta pada kertas selama pencetakan sehingga dapat jenis selulase dapat memflokulasi fine (serat yang berikatan dengan serat. Vehicle umumnya berupa berukuran kurang dari 75 µm) dan partikel-partikel resin, minyak nabati, dan larutan volatile5) . kecil serat. Fine akan dihidrolisa mengakibatkan Proses cetak pada kertas koran umumnya peningkatan derajat giling (freeness), dan permukaan dilakukan secara offset atau letterpress. Sistim serat menjadi bersih dari fibril dan partikel-partikel7) . pencetakan pada kertas memakai tinta dengan zat Hal yang menarik dari penggunaan enzim pembawa pigmen tidak mengering tetapi hanya pada proses deinking adalah pembatasan penggunaan diadsorpsikan pada serat dan dicetakkan pada kertas bahan kimia seperti NaOH, Na2SiO3, H2O2, chelating yang tidak disalut (uncoated). Zat pembawa pigmen agent, sehingga beban COD dan BOD limbah cair tersebut dapat disabunkan dengan alkali untuk dapat berkurang. Kebanyakan penggunaan enzim melepaskan pigmen sehingga partikel karbon pecah pada proses deinking terpusat sekitar kertas koran menjadi partikel-partikel halus yang dapat atau pulp mekanis lainnya. dihilangkan secara efisien dengan proses deinking konvensional yakni cara flotasi atau washing. Dengan 2. Bahan dan Metoda perkembangan dalam bidang bioteknologi, 2.1. Bahan biodeinking semakin diminati dengan penggunaan enzim selulase dan hemiselulase untuk Dalam percobaan ini digunakan bahan baku menghilangkan kontaminan tinta dari kertas bekas berupa kertas koran bekas lokal dengan usia rata-rata karena lebih ramah lingkungan dan tidak banyak dibawah satu tahun. Enzim pergalase A 40 limbah dari penggunaan bahan kimia. merupakan campuran sellulase-hemisellulase dalam bentuk cairan. Kolektor dari jenis asam lemak Enzim dipakai sebagai deinking agent. Bahan pemutih Enzim merupakan suatu katalisator dalam terdiri dari hidrogen peroksida (H2O2), natrium reaksi biokimia dan setiap enzim mempunyai hidroksida (NaOH), natrium silikat (Na2SiO3) dan kemampuan spesifik untuk merubah molekul chelating agent jenis DTPA (diethylen triamin penta tertentu. Menurut Haldare6), enzim merupakan acetic acid). larutan koloid atau katalis organik yang dihasilkan 2.2. Metode mikroorganisme. Sebagai katalisator, enzim hanya meningkatkan kecepatan reaksi dan sangat spesifik Kertas koran bekas diuraikan dalam beater untuk reaksi yang dikatalisanya. Enzim adalah bahan tanpa beban selama 7,5 menit, kemudian pada kimia yang dihasilkan mikroorganisme untuk konsistensi stok 4 %, pH 5 (dengan penambahan meningkatkan kecepatan reaksi menuju keadaan H2SO4 encer) dan suhu 400 C ditambahkan enzim dengan variasi 0-1,5%, diaduk selama 30 detik dan dibiarkan bereaksi selama 60 menit untuk memberi
  • 3. 69 JMS Vol. 8 No. 2, Juni 2003 kesempatan enzim mendegradasi permukaan serat. 66 U nbleach B leach Setelah 60 menit ditambahkan es atau air dingin 64 (suhu 5-100 C) untuk menghentikan aktivitas enzim. 62 Derajat putih (%) 60 Stok diencerkan menjadi konsistensi 0,8% dan 58 dipanaskan hingga 600 C, lalu ditambahkan kolektor 56 sebanyak 0,5% terhadap berat kering serat. 54 Kemudian dilakukan proses flotasi selama 20 menit. 52 50 Stok hasil flotasi dicuci hingga pH netral. 48 Sebagian dari stok dibuat lembaran dengan B lanko 0% 0,05% 0,1% 0,5% 1,0% 1,5% SNI gramatur 55 g/m2, dan sebagian lagi dilakukan proses V ariasi p enam ba han enzim (% ) pemutihan menggunakan H2O2 1%, NaOH 0,15%, Grafik 1. Derajat putih lembaran hasil proses Na2SiO3 2% dan DTPA 0,3%, pada kondisi pH 10 deinking dan suhu 700C selama 60 menit. Stok hasil pemutihan kemudian dibuat lembaran dengan gramatur 55 g/m2 . Opasitas Terhadap lembaran yang diperoleh dari hasil Opasitas merupakan sifat yang penting flotasi dan pemutihan, dikondisikan pada suhu 23±10 terutama untuk kertas cetak, karena kertas dengan C dan RH 50±2 % selama 24 jam kemudian opasitas tinggi tidak akan membentuk bayangan hasil dilakukan pengujian sifat fisik dan optik meliputi cetakan pada permukaan sebelahnya, terutama untuk derajat putih, opasitas, noda, indeks tarik, indeks cetak kedua permukaan. Nilai opasitas dipengaruhi sobek dan daya regang. antara lain oleh gramatur, formasi lembaran, bahan 3. Hasil dan Pembahasan pengisi, jenis serat, dan lain-lain. Bertambahnya gramatur akan meningkatkan opasitas lembaran, pulp Derajat Putih belum putih menghasilkan lembaran dengan opasitas Derajat putih berhubungan erat dengan yang lebih tinggi dibanding pulp yang sudah putih. keberhasilan proses penghilangan tinta dari kertas Dari grafik 2 terlihat bahwa opasitas lembaran hasil bekas, semakin rendah kandungan noda lembaran deinking dari seluruh variasi penambahan enzim hasil deinking semakin tinggi derajat putih lembaran. sedikit naik dari blanko dengan nilai sekitar 99% atau Derajat putih lembaran dapat dijadikan sebagai naik antara 0,85-1,15%. Sedangkan hasil dari proses indikator kandungan lignin dalam serat. Derajat putih pemutihan nilai opasitas menurun sekitar 3-5%. Hal lembaran yang terbuat dari pulp mekanis yang ini disebabkan adanya sebagian lignin yang terlepas banyak mengandung lignin akan menurun dengan dalam proses pemutihan dan meningkatnya derajat cepat selama penyimpanan. putih lembaran. Dari grafik 1, penggunaan enzim selulase- Spesifikasi kertas koran mempersyaratkan hemiselulase pada proses deinking kertas koran bekas nilai opasitas minimal 90%, dan dari hasil percobaan dapat meningkatkan nilai derajat putih lembaran seluruh variasi penambahan enzim dapat memenuhi sekitar 10,2-17,5% dibandingkan blanko. nilai persyaratan spesifikasi kertas koran. 102 Peningkatan ini terjadi karena aktivitas enzim yang 100 U n b le a c h B le a c h bekerja pada tinta dan permukaan serat, melemahkan 98 ikatan antar serat sehingga tinta yang melekat pada 96 Opasitas (%) serat ikut terlepas, dan dengan adanya kolektor pada 94 proses flotasi tinta tersebut terangkat kepermukaan 92 90 bersama gelembung udara untuk dipisahkan. 88 Dari proses pemutihan yang dilakukan 86 menghasilkan lembaran dengan nilai derajat putih 84 B la n k o 0% 0 ,0 5 % 0 ,1 % 0 ,5 % 1 ,0 % 1 ,5 % SNI naik sekitar 2,8%, hal ini terjadi disebabkan H2O2 V a ria s i p e n a m b a h a n e n z im (% ) mendegradasi dan mengubah kromofor lignin dimana lignin merupakan salah satu faktor penyebab nilai Grafik 2. Opasitas putih lembaran hasil proses derajat putih yang rendah. deinking 180 Berdasarkan spesifikasi dari kertas koran 14-0091-1998)9), 160 (SNI derajat putih yang 140 U n b le a c h B le a c h dipersyaratkan minimal 55%. Dari hasil deinking 120 Noda (mm /m ) 2 dengan enzim, nilai ini dapat dicapai oleh seluruh 2 100 variasi penambahan enzim. Sedangkan nilai derajat 80 putih tertinggi dicapai dari penambahan enzim 1%. 60 40 20 0 B la n k o 0% 0 ,0 5 % 0 ,1 % 0 ,5 % 1 ,0 % 1 ,5 % V a ria s i p e n a m b a h a n e n z im (% ) Grafik 2. Jumlah noda putih lembaran hasil proses deinking
  • 4. JMS Vol. 8 No. 2, Juni 2003 70 Jumlah Noda dengan jumlah noda pada lembaran, semakin rendah kandungan noda pada lembaran maka antar serat Noda pada kertas didefinisikan sebagai benda tidak terhalang adanya partikel noda akibatnya ikatan asing yang terdapat pada lembaran kertas, berwarna antar serat akan lebih baik sehingga ketahanan tarik lain dan mempunyai luas hitam minimal setara 0,04 lembaran meningkat. Sedangkan pada proses mm2 9). Luas hitam standar adalah luas standar sebuah pemutihan, bahan kimia pemutih yang digunakan noda hitam bulat di atas dasar putih yang tidak hanya mendegradasi kromofor lignin tetapi memberikan kesan pandangan sama dengan noda bereaksi juga dengan karbohidrat dari selulosa yang yang terdapat pada lembaran uji. Menurut menyebabkan ikatan antar serat berkurang, akibatnya Paraskevas5), tinta untuk kertas koran mudah ketahanan tarik lembaran turun. Nilai indeks tarik didispersikan menjadi ukuran kecil sehingga akan paling tinggi diperoleh dari penambahan enzim membentuk noda-noda kecil pada lembaran. Dari sebanyak 1% yaitu 29,36 Nm/g. Menurut spesifikasi grafik 3 terlihat bahwa hasil deinking dengan variasi kertas koran nilai indeks tarik yang dipersyaratkan jumlah penambahan enzim dapat menurunkan jumlah minimal 21,5 Nm/g, dan dari seluruh variasi noda pada lembaran sekitar 69,0-85,6%, sedangkan penggunaan enzim, lembaran yang dihasilkan pada proses deinking yang dilanjutkan dengan tahap memenuhi persyaratan indeks tarik tersebut. pemutihan jumlah noda pada lembaran turun sekitar 2.5 3-9% dari jumlah noda pada lembaran tanpa proses U nbleach B leach pemutihan. Penurunan jumlah noda paling besar 2 diperoleh pada penggunaan enzim sebanyak 0,05%. Daya regang (%) Penurunan jumlah noda pada lembaran ini 1.5 disebabkan terjadi degradasi pada permukaan serat oleh enzim sehingga melemahkan ikatan antar serat 1 dan akibatnya serat terpisah satu dengan lainnya. Kejadian ini mempermudah pelepasan partikel tinta 0.5 dari serat sehingga lembaran yang dihasilkan menjadi lebih bersih dari noda. 0 B lanko 0% 0,05% 0,1% 0,5% 1,0% 1,5% SNI 35 V ariasi p ena m ba han enzim U n b le a c h 30 B le a c h Grafik 5. Daya regang putih lembaran hasil proses 25 deinking Indeks tarik (Nm/g) 20 Daya Regang 15 Daya regang (elongation) merupakan 10 regangan maksimal yang dicapai oleh kertas sebelum 5 putus diukur pada kondisi standar9). Faktor yang 0 mempengaruhi daya regang antara lain panjang serat, B la n k o 0% 0 ,0 5 % 0 ,1 % 0 ,5 % 1 ,0 % 1 ,5 % SNI V a ria s i p e n a m b a h a n e n z im (% ) fleksibilitas serat dan ikatan antar serat. Secara keseluruhan dari variasi penambahan enzim (grafik Grafik 4. Indeks tarik putih lembaran hasil proses 5) lembaran yang dihasilkan memiliki daya regang deinking yang lebih besar dari lembaran blanko dengan Indeks Tarik kenaikan sekitar 35-64%. Sedangkan dari proses pemutihan daya regang lembaran naik sekitar 27- Indeks tarik merupakan nilai ketahanan tarik 98% atau turun sekitar 0,13-0,3% dari nilai daya dalam satuan newton per meter dibagi gramatur regang lembaran tanpa proses pemutihan. Seluruh dalam satuan gram per meter persegi, sedangkan nilai daya regang lembaran hasil dari percobaan ketahanan tarik adalah gaya tarik yang bekerja pada memenuhi persyaratan dari spesifikasi daya regang kedua ujung kertas diukur pada kondisi standar9). kertas koran yaitu minimal 0,7%. Faktor yang mempengaruhi ketahanan tarik antara lain jumlah ikatan antar serat, panjang serat, dan Indeks Sobek kandungan fine. Kandungan fine yang cukup tinggi, Indeks sobek lembaran kertas merupakan hasil akan mengakibatkan ketahanan tarik yang cenderung bagi dari ketahanan sobek dengan gramatur, lemah karena berkurangnya ikatan antar serat. Grafik sedangkan ketahanan sobek adalah gaya dalam 4 merupakan hasil deinking kertas koran bekas satuan gram gaya (gf) atau milinewton (mN) yang memakai enzim dari seluruh variasi penambahan diperlukan untuk menyobek kertas pada kondisi enzim menghasilkan lembaran dengan indeks tarik standar9). Ketahanan sobek sangat dipengaruhi naik sekitar 40-71% dari indeks tarik lembaran terutama oleh panjang serat, selain itu dipengaruhi blanko. Sedangkan lembaran hasil dari proses juga oleh ikatan antar serat, gramatur dan fleksibilitas pemutihan, indeks tariknya naik sekitar 12-48% atau lembaran. Hasil uji dari seluruh variasi penggunaan turun sekitar 23-28% dari nilai indeks tarik lembaran enzim memperlihatkan nilai indeks sobek lembaran tanpa proses pemutihan. Hal ini ada kaitannya lebih tinggi dari blanko, dengan kenaikan sekitar 19-
  • 5. 71 JMS Vol. 8 No. 2, Juni 2003 35% untuk lembaran hasil deinking tanpa pemutihan 1. Penggunaan enzim selulase-hemiselulase pada dan untuk lembaran dengan proses pemutihan terjadi proses deinking kertas koran bekas, meningkatkan kenaikan sekitar 11-37% atau turun sekitar 0,3- sifat optik dan sifat fisik lembaran hasil deinking 1,93% dari nilai indeks sobek lembaran tanpa proses seperti meningkatnya derajat putih, opasitas, pemutihan. Efek ini dapat disebabkan karena enzim indeks tarik, daya regang, indeks sobek dan menghidrolisa fine menjadi glukosa sehingga fine menurunnya jumlah noda. dalam stok berkurang dan yang tertinggal serat yang 2. Proses pemutihan dengan hidrogen peroksida, berukuran panjang, akibatnya ketahanan sobek sifat optik lembaran sedikit meningkat tetapi sifat lembaran meningkat. fisiknya cenderung menurun. 10 3. Dari hasil secara keseluruhan, hasil paling baik Unbleach 9 B leach diperoleh pada penggunaan enzim sebanyak 1%. 8 Pada penggunaan enzim sebanyak 0,05% tanpa Indeks sobek (mNm /g) 7 proses pemutihan dan 0,5% dengan proses 2 6 pemutihan sifat optik dan sifat fisik lembaran 5 kertas telah memenuhi persyaratan spesifikasi 4 kertas koran menurut SNI 14-0091-1998. 3 2 Daftar Pustaka 1 0 1. Putz, H-J., Katharina R., Lothar G. and Olli J., B lanko 0% 0,05% 0,1% 0,5% 1,0% 1,5% SNI “Enzymatic Deinking in Comparison with Variasi penam bahan enzim (% ) Conventional Deinking of Offset News”, TAPPI Grafik 6. Indeks sobek putih lembaran hasil proses Prociding Pulping Conference Book 2, TAPPI deinking PRESS, 877-884 (1994). 2. Pommier, J.D., Jean-L.F. and Gerard G., “Using Hasil keseluruhan parameter sifat lembaran Enzyme to Improve the Process and the Product kertas hasil deinking dengan variasi penambahan Quality in the Recycled Paper Industry, Part 1: the jumlah enzim, memperlihatkan kenaikan sifat optik basic laboratory work”, Recycling Paper:From dan sifat fisik serta penurunan jumlah noda lembaran. Fiber to Finished Product, 197-201 (1990). Hal ini dimungkinkan karena enzim di dalam stok 3. Pommier, J.D., Gerard G., Jean-L.F. and Christian bekerja menyerang permukaan serat yang R., “Using Enzyme to Improve the Process and mengakibatkan efek peeling, sehingga terjadi the Product Quality in the Recycled Paper pemutusan ikatan antar serat8). Dengan adanya aksi Industry, Part 2: Industrial application”, TAPPI mekanis, partikel tinta yang lepas dapat dibuang dari Journal, 73:12, 197 (1990). stok. Semakin banyak ikatan antar serat yang putus 4. Mahagaonkar, M. and Paul B., ”Effect of memudahkan partikel tinta lepas. Dari nilai hasil uji Deinking on Optical and Physical Properties of parameter sifat lembaran yang diperoleh, penggunaan Secondary Fibre after Pulping and Flotation”, enzim sebanyak 0,05% telah memenuhi persyaratan APPITA, 4:6, 429 (1995). spesifikasi kertas koran menurut SNI 14-0091-1998. 5. Paraskevas, S., “Ink Removal-Various Methods Sedangkan hasil dari proses pemutihan, derajat putih and Their Effectiveness”, Recycling Paper: From mengalami peningkatan, akan tetapi parameter Fiber to Finished Product, 426-429 (1990). lainnya umumnya menurun. Efek ini terjadi karena 6. Ferguson, L. D.; “Bleaching Wastepaper”, TAPPI bahan kimia pemutih peroksida dan adanya natrium Deinking Short Course, Atlanta, GA, USA, 273- hidroksida menghasilkan ion perhidroksil yang 310 (1995). efektif berfungsi sebagai bahan atau zat pemutih 7. Bajpai, P. and Pramod K. B., “Deinking with kertas seperti terlihat pada reaksi berikut H2O2 + OH - Enzyme: a Review”, TAPPI Journal, 81:12, 111 <==> HOO- + H2O. (1998). 8. Zeyer, C., James W. R., Thomas W. J. and John 4. Kesimpulan A. H., “Enzymatic Deinking of Cellulose Dari rangkaian percobaan penggunaan enzim Fabric”,Textile Research Journal, 26:3, 26 (1994) selulase-hemiselulase pada proses deinking kertas 9. SNI 14-0091-1998 : “Spesifiksi Kertas Koran” koran dapat disimpulkan sebagai berikut :