Elektrolisis adalah proses pemisahan zat dengan menggunakan arus listrik. Terdiri dari katoda, anoda, dan elektrolit. Pada katoda terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi. Ada dua jenis elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan dan larutan. Elektrolisis digunakan untuk berbagai aplikasi seperti pemurnian logam, penyepuhan, produksi gas, dan baterai.
Slide ini menjelaskan materi tentang bab Elektrokimia yang terdiri dari :
1. Sel Volta (Potensial standar, baterai, Fuel cell, korosi)
2. Sel Elektrolitik (Elektrolisis, Elektroplating, Pemurnian logam)
Bagi siswa kelas XII IPA, silahkan pelajari dan diskusikan materi sel volta berikut ini, analisis dan catat pertanyaan yang muncul saat belajar materi ini!
Slide ini menjelaskan materi tentang bab Elektrokimia yang terdiri dari :
1. Sel Volta (Potensial standar, baterai, Fuel cell, korosi)
2. Sel Elektrolitik (Elektrolisis, Elektroplating, Pemurnian logam)
Bagi siswa kelas XII IPA, silahkan pelajari dan diskusikan materi sel volta berikut ini, analisis dan catat pertanyaan yang muncul saat belajar materi ini!
VIEW OF MEMORY ALLOCATION AND MANAGEMENT IN COMPUTER SYSTEMScseij
In this paper I have described the memory management and allocation techniques in computer systems. The
purpose of writing this survey paper is to elaborate the concept of memory allocation and management in
computer systems because of the significance of memory component in computer system’s hardware. It is
apparent from the work of computer scientists that effective and efficient main memory management and
virtual memory management in computer systems improves the computer system’s performance by
increasing throughput and processor utilization and by decreasing the response time and turnaround time.
Firstly I have compared Uniprogramming system with Multiprogramming system. After comparison I found
that Multiprogramming systems are quite better than Uniprogramming systems from the point of view of
memory utilization. Also the functionality of operating system routines which are responsible for user’s
memory partitioning must be improved to get better system performance in Multiprogramming system .In
Uniprogramming system , the processor remains idle most of the time but dividing the memory into
partitions for holding multiple processes as in Multiprogramming system does not solve the problem of
idleness of a processor. Mostly all of the processes need I/O access, therefore processor also remain idle in
Multiprogramming system. We have also discussed resource memory in detail and compared fixed
partitioning with variable partitioning. After in depth study we found that variable partitioning is more
advantageous than fixed partitioning because reallocation of page frames is impossible in fixed
3. ELEKTROLISA
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia di
mana energi listrik digunakan untuk
menghasilkan reaksi redoks tidak spontan.
Sel elektrolisis terdiri dari :
- Sumber listrik yang menyuplai arus
listrik searah (DC). Contoh: Baterai
- Katode, yaitu elektrode dimana reaksi
reduksi terjadi. Karena elektron
didorong oleh kutub negatif dari sumber
listrik, maka katode menjadi bermuatan
negatif (-).
- Anode, yakni elektrode dimana reaksi
oksidasi terjadi. Karena elektron dari
anode ditarik oleh kutub positif dari
Pengertian
4. Perbedaan Sel Volta dengan Sel
Elektrolisis
Katode pada sel Volta
merupakan kutub positif dan
anodenya merupakan kutub
negatif. Adapun pada sel
elktrolisis, katode merupakan
kutub negatif dan anode
merupakan kutub positif. Pada
sel Volta, pemberian tanda
kutub positif dan negatif ini
5. Sel dengan Elektrolit
Lelehan
Sel dengan elektrolit lelehan
menggunakan elektrode yang tidak
bereaksi atau elektrode inert
(tidak aktif), yaitu platina (Pt) dan
karobon (C). Sel dengan elketrolit
berbentuk lelehan tidak
mengandung pelarut (air), hanya
mengandung kation dan anion. Kation
langsung direduksi dan anion
langsung dioksidasi. Hal ini berlaku
6. Sel dengan Elektrolit Larutan dan
Elektrolit Tidak Reaktif (Elektrode
Pt/C)
Dalam sel ini tidak ada pengaruh
elektrode, tetapi karena dalam
larutan terdapat air, harus tetap
diperhatikan kemungkinan pelarut
(Air) mengalami reaksi redoks.
7. 1.Reaksi pada katode
Pada katode, trjadi reaksi reduksi sehingga
berlaku ketentuan untuk kation. Sebagian besar
kation adalah logam dan terbagi atas kation logam
golongan utama dan kation logam golongan
transisi. Persaingan untuk melakukan reduksi
antara kation dan pelarutnya (H2O) bergantung
pada potensial reduksinya. Potensial reduksi yang
lebih besar (lebih positif) lebih mudah mengalami
reduksi.
8. Potensial reduksi kation logam golongan
transisi lebih positif dibandingkan potensial
reduksi H2O sehingga yang direduksi adalah
kation logam transisi, bukan H2O. Kation
golongan utama memiliki nilai potensial reduksi
H2O.
9. 2. Reaksi pada anode
Pada anode, terjadi reaksi anion. Anion
merupakan sisa asam yang dibagi menjadi 2
jenis, yaitu anion yang tidak mengandung
oksigen dan anion yang mengandung oksigen.
Anion yang tidak mengalami oksigen
cenderung lebih mudah mengalami oksidasi
dibandingkan air sehingga anion ini dioksidasi
lebih dahulu. Adapun anion yang
mengandung oksigen, kecenderungannya
untuk melakukan reaksi oksidasi lebih kecil
sehingga yang akan dioksidasi adalah H2O.
10. Sel dengan elektrolit
Larutan dan Elektrode
Reaktif
Elektrode yang bereaksi
(elektrode reaktif) adalah
elektrode yang turut bereaksi
dan hanya terjadi pada
anode(reaksi oksidasi). Contoh
elektrode jenis ini, yaitu Cu, Ni,
Zn, Ag, Fe, dan Pb (elektrode
11. 1. Reaksi pada katode
Ketentuan kation ini sama dengan
kation yang ada pada sel larutan dan
elektrode tidak bereaksi. Untuk kation
golongan transisi, yang direduksi
adalah kation tersebut, sedangkan
untuk kation golongan utama yang
direduksi adalah H2O.
12. 2. Reaksi pada anode
Pada sel ini, anode dioksidasi langsung
menjadi larutannya. Anion tidak perlu
diperhatikan, baik yang tidak
mengandung oksigen maupun yang
mengandung oksigen.
18. ELEKTROLISIS LELEHAN(LEBURAN)
• Pada proses elektrolisis lelehan, kation pasti
tereduksi di katoda dan anion pasti teroksidasi
di anoda. Sebagai contoh, berikut ini adalah
reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl (yang
dikenal dengan istilah sel Downs) :
19. ELEKTROLISIS LARUTAN
• Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl
menghasilkan gelembung gas H2 dan ion
OH-- (basa) di katoda serta gelembung gas Cl2
di anoda. Terbentuknya ion OH- pada katoda
dapat dibuktikan dengan perubahan warna
larutan dari bening menjadi merah muda
setelah diberi sejumlah indikator fenolftalein
(pp). Dengan demikian, terlihat bahwa produk
elektrolisis lelehan umumnya berbeda dengan
produk elektrolisis larutan.
22. Aplikasi Sel Elektrolisis
Penyepuhan ( Electroplating )
Pemurnian Logam
Penghitungan Konsentrasi Ion dalam Suatu
Larutan
Pemerolehan Unsur-unsur Logam,
Halogen-halogen, Gas Hidrogen, dan
Gas Oksigen
23. Baterai
• Merupakan Sel Volta yang sel elektrolitnya dicampur dengan bahan padat.
• Sel Volta yang paling banyak diproduksi dan digunakan.
• Lapisan dindingnya terbuat dari logam seng yang bertindak sebagai anoda.
• Pada bagian dalamnya dimasukkan pasta yang terdiri dari campuran
serbuk MnO2, NH4Cl, karbon dan air.
• Ke dalam pasta dibenamkan batang grafit ( karbon ) yang merupakan
elektroda inert dan bertindak sebagai katoda.
• Potensial yang dihasilkan adalah 1,5 volt.
• Kelemahannya, cepat habis jika dipakai terus-menerus. Hal ini disebabkan
hasil reaksi menumpuk sehingga menghalangi reaksi elektrode, akibatnya
tergangan turun.
24. Anoda ( seng ) akan mengalami oksidasi, sehingga dinding batu baterai
makin lembek jika sudah lama dipergunakan.
Pada permukaan katoda ( karbon ), MnO2 akan mengalami reduksi.
Zn(s) → Zn2+ (aq) + 2e
2MnO2 (s) + 2NH4 + (aq) + 2e → Mn2O3 (s) +2NH3 + (aq) + H2O (l)
Selain baterai biasa, terdapat pula baterai alkali yang waktu pakainya lebih
lama dengan elektroda-elektroda yang sama tetapi elektrolitnya larutan
KOH.
Zn(s) + 2OH---- (aq) → Zn(OH)2 (s) + 2e
2MnO2(s) + H2O + 2e → Mn2O3 (s) + 2OH---- (aq)
Lanjutan…
25. Sel Aki
• Tersusun dari anoda timbel ( Pb ) dan katoda PbO2.
• Setiap pasang Pb dan PbO2 menghasilkan tegangan 2 volt. Jadi, suatu aki
12 volt mengandung 6 pasang Pb dan PbO2 yang tersusun secara seri.
• Keping-keping Pb dan PbO2 dibenamkan ke dalam elektrolit H2SO4 30%.
Pb(s) + SO4
2-
(aq) → PbSO4(s) + 2e
PbO2(s) + SO4
2-
(aq) + 4H+
(aq) + 2e → PbSO4(s) + 2H2O
+
Pb(s) + PbO2(s) + 2SO4
2-
(aq) + 4H+
(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O
• Dengan bantuan arus listrik, reaksi di atas dapat dikembalikan ke kiri.
PbSO4 diuraikan menjadi Pb dan PbO2.
• Jadi, sel aki yang sudah habis dapat di-charged kembali, sehingga baru
seperti semula.
26. Penyepuhan ( Electroplating )
• Salah satu proses elektrolisis yang populer, yaitu melapisi
permukaan suatu logam dengan logam lain.
• Misalnya, proses penyepuhan sendok aluminium oleh perak.
Logam yang akan dilapisi ( sendok ) dipakai sebagai katoda,
sedangkan logam pelapis.
( perak ) dipakai sebagai anoda. Suatu larutan garam perak,
misalnya AgNO3, dipakai sebagai elektrolit.
• Perak (anoda) akan teroksidasi menjadi ion Ag+ yang larut.
Kemudian, ion Ag+ ini mengalami reduksi menjadi logam
perak kembali, yang kini diendapkan pada permukaan sendok
(katoda)
27. Pemurnian Logam
• Misalnya pemurnian tembaga. Untuk membuat kabel-kabel listrik
diperlukan logam tembaga yang benar-benar murni, sebab pengotoran
sekecil apapun dapat mengurangi konduktivitas kabel tersebut.
• Ketika dipisahkan dari bijihnya, logam tembaga biasanya bercampur
dengan sedikit besi, seng, emas, perak.
• Tembaga yang tidak murni dipakai sebagai anoda dalam sel elektrolisis
yang mengandung larutan CuSO4. Sebagai katoda, dipakai batang
tembaga yang murni.
• Potensial listrik yang dilewatkan melalui sel diatur sedemikian rupa,
sehingga bagian anoda yang larut hanyalah temabaga , besi dan seng
(Cu2+, Fe2+, dan Zn2+). Emas dan perak tidak larut dan berjatuhan ke dasr
wadah.
• Kemudian, di katoda hanya Cu2+ yang mengalami reduksi, sedangkan Fe2+,
dan Zn2+ tinggal dalam larutan.
28. Penghitungan Konsentrasi Ion
dalam Suatu Larutan
Dalam suatu larutan, ion logam diendapkan
sebagai logamnya pada katoda.
Dengan menghitung pertambahan berat
katoda, kita dapat menentukan
konsentrasi ion logam dalam larutan
semula.
29. Pemerolehan Unsur-unsur Logam,
Halogen-halogen, Gas Hidrogen, dan
Gas Oksigen
• Sebagai contoh , mari kita tinjau hasil-hasil elektrolisis larutan NaCl
2NaCl(aq) → 2Na+
(aq) + 2Cl-
(aq)
2H2O + 2e → 2OH-
(aq) + H2(g)
+
2NaCl(aq) + 2H2O → 2NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(g)
• Gas H2 terbentuk di katoda, gas Cl2 terbentuk di anoda. Pada larutan sisa
kita memperoleh NaOH