Manajemen Resiko dan Identifikasi Bahaya.pptdeddy3prasetyo
Risiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (Hazard) tertentu yang terjadi.
Untuk menentukan risiko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi/dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai tingkat risiko (level of risk).
penerapan secara sistematis kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan:
1. Identifikasi bahaya
2. Analisa
3. Penilaian
4. Penanganan
5. Pemantauan & Review Resiko
- Hazard (Sumber bahaya) adalah sumber bahaya potensial yang dapat menyebabkan kerusakan (harm)
- Danger merupakan tingkat dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat.
- Aman adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya.
- Identifikasi bahaya adalah proses yang digunakan untuk menentukan semua kemungkinan situasi apa yang dapat terjadi, kenapa dan bagaimana proses kejadiannya.
Identifikasi merupakan tahap pertama dalam kegiatan manajemen resiko dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan atau proses.
Ada 3 pertanyaan yang dapat dipakai sebagai pandauan:
1. Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedere/loss?
2. Target apa saja yang terkena/ terpengaruh bahaya?
3. Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul?
Penilaian Resiko adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa tingkat resiko, mempertimbangkan resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger) dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai serta mengambil langkah-langkah yang tepat. Penilaian suatu resiko dengan cara membandingkannya terhadap tingkat atau karena resiko yang telah ditetapkan.
Tujuan Penilaian Risiko :
1. Untuk mengetahui, mamahami dan mengukur risiko yang terdapat di tempat kerja.
2. Untuk melakukan penilaian finansial dan risiko
3. Untuk mengendalikan risiko
Probability (Peluang) yaitu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/kerugian ketika terpajan dengan suatu bahaya.
Consequences (Akibat) yaitu tingkat keparahan/kerugian yang kemungkinan terjadi dari suatu kecelakaan/loss akibat bahaya yang ada. hal ini bisa terkait dengan manusia, properti, lingkungan, dll
Manajemen Resiko dan Identifikasi Bahaya.pptdeddy3prasetyo
Risiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (Hazard) tertentu yang terjadi.
Untuk menentukan risiko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi/dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai tingkat risiko (level of risk).
penerapan secara sistematis kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan:
1. Identifikasi bahaya
2. Analisa
3. Penilaian
4. Penanganan
5. Pemantauan & Review Resiko
- Hazard (Sumber bahaya) adalah sumber bahaya potensial yang dapat menyebabkan kerusakan (harm)
- Danger merupakan tingkat dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat.
- Aman adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya.
- Identifikasi bahaya adalah proses yang digunakan untuk menentukan semua kemungkinan situasi apa yang dapat terjadi, kenapa dan bagaimana proses kejadiannya.
Identifikasi merupakan tahap pertama dalam kegiatan manajemen resiko dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan atau proses.
Ada 3 pertanyaan yang dapat dipakai sebagai pandauan:
1. Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedere/loss?
2. Target apa saja yang terkena/ terpengaruh bahaya?
3. Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul?
Penilaian Resiko adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa tingkat resiko, mempertimbangkan resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger) dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai serta mengambil langkah-langkah yang tepat. Penilaian suatu resiko dengan cara membandingkannya terhadap tingkat atau karena resiko yang telah ditetapkan.
Tujuan Penilaian Risiko :
1. Untuk mengetahui, mamahami dan mengukur risiko yang terdapat di tempat kerja.
2. Untuk melakukan penilaian finansial dan risiko
3. Untuk mengendalikan risiko
Probability (Peluang) yaitu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/kerugian ketika terpajan dengan suatu bahaya.
Consequences (Akibat) yaitu tingkat keparahan/kerugian yang kemungkinan terjadi dari suatu kecelakaan/loss akibat bahaya yang ada. hal ini bisa terkait dengan manusia, properti, lingkungan, dll
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
1-1 Konsep Dasar Manajemen Risiko.pdf
1. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
KONSEP DASAR
MANAJEMEN RISIKO
dr. Agung Sediatmojo Sp.An, M.Kes, M.H.Kes, CMC
2. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
Madiun, 22 Nopember 1976
Islam
0821 358 60005/085922260005
sediatmojo@gmail.com
Jl. Karya Utama 49 Karangrejo Magetan Jawa Timur
BIO DATA
RIWAYAT PENDIDIKAN
✓ Staf Medis RSUD Kota Madiun
✓ Ketua Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD Kota Madiun
✓ Assesor Internal RSUD Kota Madiun
✓ Ketua Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota (BHP2A) Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) Madiun
✓ Perhimpunan Dokter Anestesi dan Terapi Intensi Indonesia (PERDATIN)
✓ Perhimpunan Dokter Ahli Hukum Indonesia (PERDAHUKKI)
✓ Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI)
✓ Pusat Mediasi dan Resolusi Konflik (PMRK)
✓ Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien rumah Sakit (LAM_KPRS)
✓ Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer (LAFKESPRI)
✓ Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (IKKESINDO)
✓ Pendidikan Dokter Universitas Airlangga (1995-2001)
✓ Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif Universitas
Sebelas Maret (2011-2015)
✓ Pendidikan Sarjana Hukum Universitas Merdeka Madiun
✓ Magister Kesehatan Universitas Sebelas Maret Surakarta
(2011-2015)
✓ Magister Hukum Kesehatan Universitas Hang Tuah Surabaya
(2019-2021)
PEKERJAAN DAN ORGANISASI
✓ Assesor Kompetensi Profesi – Sertifikasi BNSP
✓ Konsultan Manajemen Kesehatan – Sertifikasi BNSP
✓ Certified Mediator Consiliator (C.M.C) – Sertifikasi BNSP
✓ Tenaga Pelatih Kesehatan – Sertifikasi Kementrian Kesehatan
✓ Surveior Akreditasi Rumah Sakit – Sertifikasi Kementrian Kesehatan
✓ Contract Drafting Jimmly School Law and Government (JSLG)
✓ Fundamental Critical Care Support (FCCS)
✓ Interventional Pain for Nerve Entrapment (Indonesia Pain Academy)
✓ Interventional Pain for Spine Problem (Jakarta Pain and Spain Center-JPSC)
✓ Interventional Pain for Muskuloskeletal (Jakarta Pain and Spain Center-JPSC)
RIWAYAT TRAINING
dr. Agung Sediatmojo Sp.An, M.Kes, M.H, CMC
4. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
✓ Peserta mampu menjelaskan risiko dan ketidakpastian.
✓ Peserta mampu menjelaskan pengertian Risiko.
✓ Peserta memahami pengertian Manajemen Risiko.
✓ Mengetahui Tujuan dan Manfaat Manajemen Risiko.
✓ Mampu memahami tahapan Manajemen Risiko.
✓ Memahani jenis Penanganan Risiko.
✓ Peseta mampu memahami dan menjelaskan Manajemen Risiko di Fasyankes
5. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
KETIDAKPASTIAN (UNCERTANTY)
✓ Sesuatu yang mungkin terjadi atau mungkin juga tidak
terjadi.
✓ Suatu kondisi yang jika terjadi, dapat berdampak positif
(menjadi peluang) atau berdampak negatif (risiko)
dalam pencapaian tujuan.
✓ Yang dicermati dalam manajemen risiko adalah dampak
negatif yang jika terjadi akan mempengaruhi
pencapaian tujuan.
6. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
TIPE KETIDAKPASTIAN
(UNCERTANTY)
Ketidakpastian Yang Tidak Dapat Dibayangkan
( D dan P tidak diketahui )
Ketidakpastian Yang
Tidak Dapat Dibayangkan
( D diketahui dan P tidak diketahui )
Ketidakpastian Yang
Diketahui ( D dan P diketahui )
Bukan
Ketidakpastian
“RISK IS MEASURABLE UNCERTANTY..
UNCERTANTY IS UNMEASURABKE RISK..”
RISIKO
7. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN
APAKAH RISIKO
=
KETIDAKPASTIAN
RISIKO MERUPAKAN KETIDAKPASTIAN NAMUN
KETIDAKPASTIAN BELUM TENTU RISIKO
RISIKO ADALAH SESUATU YANG MUNGKIN TERJADI DAN
MENGGANGGU UPAYA PENCAPAIAN TUJUAN
RISIKO ADALAH KETIDAKPASTIAN YANG KITA KETAHUI
8. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
RISIKO
- Risiko adalah Kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak negatif terhadap
pencapaian sasaran organisasi (PMK 25 2019).
- Risiko adalah Paparan yang dapat mengakibatkan cedera atau kerugian
- Risiko adalah Dampak ketidakpastian mencapai sasaran atau tujuan (ISO 31000)
RISIKO MERUPAKAN KETIDAKPASTIAN YANG DIANGGAP PENTING
9. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
MINDMAP RISIKO
RISK = EFFECT OF UNCERTAINTY ON OBJECTIVES
KEGIATAN KETIDAKPASTIAN SASARAN
PELUANG
*
RISIKO
10. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
RISK = EFFECT OF UNCERTAINTY ON OBJECTIVES,
BERANGKAT
RUMAH
JALAN KE KANTOR
10 MENIT
BANGUN
TEPAT WAKTU
TAKSI ONLINE
20 MENIT
KERETA
30 MENIT
TIBA DI
KANTOR
ADAKAH
KEMACETAN?
JADWAL
KERETA?
PEDESTRIAN
RAMAI?
11. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
RISK = EFFECT OF UNCERTAINTY ON OBJECTIVES
BERANGKAT
RUMAH
JALAN KE KANTOR
10 MENIT
BANGUN
TEPAT WAKTU ?
TAKSI ONLINE
20 MENIT
KERETA
30 MENIT
TIBA DI
KANTOR
KEJADIAN POTENSIAL
Lupa pasang alarm MUNGKIN SAJA terlambat bangun
DAMPAK
Belum siap ketika taksi datang
1
12. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
RISK = EFFECT OF UNCERTAINTY ON OBJECTIVES
BERANGKAT
RUMAH
JALAN KE KANTOR
10 MENIT
ADAKAH
KEMACETAN ?
TAKSI ONLINE
20 MENIT
KERETA
30 MENIT
TIBA DI
KANTOR
KEJADIAN POTENSIAL
Berangkat pada jam sibuk MUNGKIN SAJA taksi terjebak kemacetan
DAMPAK
Taksi tidal dapat melaju kencang ke tujuan Stasiun Kereta
2
13. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
RISK = EFFECT OF UNCERTAINTY ON OBJECTIVES
BERANGKAT
RUMAH
JALAN KE KANTOR
10 MENIT
JADWAL KERETA
TEPAT WAKTU?
TAKSI ONLINE
20 MENIT
KERETA
30 MENIT
TIBA DI
KANTOR
KEJADIAN POTENSIAL
Gangguan cuaca MUNGKIN SAJA kereta mengalami keterlambatan
DAMPAK
Jadwal keberangkatan kereta menjadi lebih siang
3
14. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
RISK = EFFECT OF UNCERTAINTY ON OBJECTIVES
BERANGKAT
RUMAH
JALAN KE KANTOR
10 MENIT
PEDESTRIAN
RAMAI ?
TAKSI ONLINE
20 MENIT
KERETA
30 MENIT
TIBA DI
KANTOR
KEJADIAN POTENSIAL
Demo di sekitar kantor MUNGKIN SAJA jalur jalan dialihkan
DAMPAK
Berjalan lebih jauh untuk mencapai kantor
4
15. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
MANAJEMEN RESIKO
- Adalah proses yang proaktif dan kontinyu meliputi identifikasi, analisa, evaluasi,
pengendalian, informasi komunikasi, pemantauan dan pelaporan resiko termasuk berbagai
strategi yang dijalankan untuk mengelola resiko dan potensinya (PMK 25 2019).
- Kegiatan berupa identifikasi dan evaluasi untuk mengurangi resiko cedera dan kerugian
pada pasien, karyawan, pengunjung dan organisasinya sendiri (The Join Commission on
Accreditation of Healthcare Organization/JCAHO).
- Kegiatan meminimalkan bahaya terhadap pasien, menciptakan lingkungan yang aman
bagi karyawan, pasien dan pengunjung (ASHRM).
16. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
TUJUAN DAN MANFAAT
MANAJEMEN RESIKO
▪ Menjamin Pencapaian Tujuan.
▪ Meminimalkan Kerugian.
▪ Meningkatkan Pendapatan/Keuntungan.
▪ Memberikan Keamanan Pekerjaan
▪ Mengidentifikasi potensi masalah sebelum terjadi atau memberikan manajemen membuat strategi
dan kontrol yang tepat untuk mengelola
17. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
RISIKO DAN MASALAH
RISIKO
POTENSI TERJADI
ADA WAKTU UNTUK DITANGANI
PREVENTIF
MASALAH
TELAH/SEDANG TERJADI
SEGERA UNTUK DITANGANI
KOREKTIF
RISIKO
MASALAH
18. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
PROSES MANAJEMEN RESIKO
TETAPKAN KONTEKS
IDENTIFIKASI RESIKO
EVALUASI RESIKO
PENANGANAN RESIKO
ANALISA RESIKO
KOMUNIKASI
DAN
KONSULTASI
MONITOR
DAN
REVIEW
PENILAIAN
RESIKO
DAFTAR
RESIKO
19. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
PENETAPAN KONTEKS
Tujuan : mengindentifikasi mengungkapkan sasaran organisasi, lingkungan dimana sasaran
hendak dicapai, steakholder dan kriteria resiko.
Konteks yang perlu ditentukan yaitu:
1. Konteks Internal memperhatikan struktur organisasi, kultur organisasi, dan hal hal yang
dapat mempengaruhi sasaran organisasi.
2. Konteks Ekternal seperti pesaing, otoritas, perkembangan tehnologi, hukum, sosial, budaya,
politik, nilai nilai pemangku kepentingan.
3. Konteks Manajemen Risiko bagaimana manajemen resiko diberlakukan dan bagaimana
manajemen resiko tersebut akan diberlakukan di masa yang akan datang.
4. Konteks Kriteria Risiko mendefinisikan kriteria parameter yang disepakati bersama.
Kriteria yang sering digunakan adalah Dampak dan Kemungkinan.
Dapat pula menambahkan kriteria Kerentanan dan Speed Onset.
20. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
PENILAIAN RISIKO
RISK ASESSMENT
IDENTIFIKASI RISIKO
- Proses identifikasi potensi
resiko.
- Identifikasi terhadap
sumber resiko, kejadian
yang mungkin terjadi,
penyebab serta area yang
terkena dampak resiko
tersebut.
ANALISA RISIKO
- Proses Analisa terhadap
resiko.
- Meliputi Analisa : penyebab
resiko, likelihood serta
impact.
- Mempertimbangkan control
control yang sudah ada.
- Dapat berupa Analisa
kualitatif, semikuantitatif,
maupun kuantitatif.
EVALUASI RISIKO
- Proses evaluasi hasil
analisis resiko.
- Mencakup perbandingan
hasil analisa resiko dengan
kriteria yang telah
ditetapkan menjadi basis
dalam penentuan risk
treatment terhadap risiko.
21. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
TEHNIK IDENTIFIKASI RISIKO
RISIKO INHERENT
Risiko risiko yang
belum mendapatkan
pengendalian yang
diharapkan dapat
memperkecil
probabilitas atau
dampak dari suatu
resiko
RISIKO RESIDUAL
Risiko risiko yang
telah mendapatkan
penanganan (respon
plan) dilakukan
pada risiko inherent
RISIKO SEKUNDER
Risiko baru yang
muncul yang
disebabkan oleh
tindakan
penanganan yang
dilakukan pada
risiko inharent
KAJIAN DOKUMEN
RJP,RKA, Renstra, Target
Fungsi/Area dsb.
TEHNIK PENCARIAN INFORMASI
- Kuisener
- Brainstorming
- Tehnik Delphi
- Wawancara
- Root Cause Analysis
ANALISIS STEAKHOLDER
Menggunakan Pendekatan
Analisa power dan interest
terhadap pemangku
kepentingan yang memiliki
ekspektasi.
22. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
PERNYATAAN RISIKO
PERNYATAAN RISIKO
Penjelasan terstruktur dari sebuah risiko yang memisahkan antara penyebab, risiko
dan dampak. Pernyataan Risiko merupakan cara atau metode untuk membantu
mengidentifikasi risiko melalui deskripsi risiko yang jelas
KOMPONEN
A. Penyebab
Fakta/masalah yang sedang/sudah terjadi tapi bukan risiko karena bukan
ketidakpastian.
B. Risiko (Ketidakpastian Negatif)
Ketidakpastian yang mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi.
C. Akibat
Alasan mengapa berdampak penting terhadap pencapaian tujuan.
Risiko berada diantara Penyebab dan Akibat. Kita tidak bisa mengendalikan Sebab
karena itu fakta, dan Akibat karena hal itu mungkin belum terjadi.
23. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
PERNYATAAN RISIKO
KARENA
Kuota Zoom Terbatas
MUNGKIN SAJA
Saya tidak bisa join
SEHINGGA
Saya tidak bisa mengikuti pelatihan Lafkespri
FAKTA
KETIDAKPASTIAN
AKIBAT
KARENA
Saya minum obat flu
MUNGKIN SAJA
Saya mengantuk
SEHINGGA
Saya tidak masuk kerja
FAKTA
KETIDAKPASTIAN
AKIBAT
24. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
Pasien di Rawat Inap
Rencana Tindakan
Pasien
Di Ruang Tindakan
Tidak ada Form Serah Terima
Tidak Dilakukan Assesemen Resiko Jatuh
Mungkin Kesalahan Lisan saat Serah Terima
Pasien Cedera
Salah Prosedur
Tidak Memakai Gelang Identitas
Mungkin Terjadi Medication Error
Pasien Mungkin Terjatuh Dari Brankar
KARENA tidak ada form serah terima MUNGKIN SAJA terjadi kesalahan lisan saat
serah terima pasien SEHINGGA terjadi salah prosedur.
KARENA tidak dilakukan asesmen resiko jatuh MUNGKIN SAJA pasien terjatuh
dari brankar SEHINGGA pasien cedera.
KARENA tidak memakai gelang identitas MUNGKIN SAJA terjadi medication error
SEHINGGA pasien cedera akibat obat
PERNYATAAN RISIKO
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
SEBAB
AKIBAT
RISIKO
25. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
ANALISA RISIKO
Tahapan Analisa Risiko dapat dilakukan dalam 2 tahap yaitu:
1. Skrining Awal risiko dengan tehnik kualitatif.
2. Analisis risiko dengan tehnik kuantitatif.
Sebagian besar organisasi mulai dengan assessment kualitatif.
1. Asesmen Kualitatif Penilaian risiko dan peluang sesuai skala menggunakan
deskripsi tetapi tidak dengan angka. Misal Probability (Sering, Hampir pasti,
kemungkinan) Dampak (Kritis,Besar,Sedang).
2. Asesmen Kuantitatif membutuhkan nilai numerik menggunakan angka actual untuk
menentukan peringkat. Misal probability (prosentase kemungkinan terjadi dalam
waktu tertentu) Dampak (secara umum dinyatakan dalam rupiah)
26. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
EVALUASI RISIKO
Evaluasi Resiko : membandingkan analisa risiko dengan kriteria
sehingga dapat diputuskan apakah risiko diterima/ditoleransi
Tujuan : membantu mengambil keputusan. Risiko tidak hanya
dipertimbangkan dari dampak dan probabilitas keuangan tapi juga
kriteria subyektif seperti dampak keselamatan, dampak reputasi,
kerentanan dan speed onset.
27. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
PENANGANAN RISIKO
a. RISK AVOIDANCE.
Mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan yang
dapat menyebabkan risiko terjadi.
b. RISK MANAGE AND REDUCTION.
Mengambil tindakan untuk mengurangi dampak atau
kemungkinan, biasanya melalui pengandalian di bagian
internal perusahaan/organisasi
c. RISK SHARING OR TRANSFER.
Mengambil tindakan untuk mentransfer beberapa risiko
melalui asuransi, outsourcing atau hedging.
d. RISK ACCEPTENCE.
Tidak mengambil tindakan apapun, melainkan menerima
risiko sepenuhnya tersebut terjadi.
28. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
RISK REDUCTION
Loss Reduction
metode ini dilakukan dengan mengurangi dampak kerugian
yang terjadi pada suatu hal. Misalnya: memperketat prosedur
preparasi (HH, Sterilitas dll) saat pemasangan kateter pada
pasien rawat inap agar angka UTI turun.
Loss Prevention
Adalah metode manajemen risiko yang dilakukan dengan cara
melakukan pencegahan atau mengurangi frekuensi terjadinya
risiko. Misalnya: memperketat skrining pasien yang dipasang
kateter pada pasien rawat inap agar angka UTI turun.
29. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
MANAGE RISK
SEGREGATION DUPLICATION
metode ini dilakukan dengan menggandakan atau mengulang
person atau proses agar risiko berkurang. Misalnya: prosedur
double check narkotika, lemari narkotika double pintu
SEGREGATION SEPARATION
metode ini dilakukan dengan cara memisahkan orang atau barang
yang dapat menyebabkan kerugian. Misalnya: memisahkan
beberapa staf di RS yang tengah berkonflik, entah itu memutasi
mereka ke divisi atau kantor cabang lain, atau merumahkan
mereka untuk sementara waktu.
30. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
MONITORING DAN REVIU
Memastikan bahwa semua tahapan proses dan manajemen resiko berjalan dengan baik
Monitoring : Memantau rutin kinerja aktual proses manajemen resiko
Reviu : Peninjauan pengkajian berkala atas kondisi saat ini dengan focus tertentu.
1. Pemantauan berkelanjutan (On Going Monitoring) oleh pelaksana pekerjaan.
2. Pemantauan terpisah (Separate Monitoring) oleh Pengawas Internal.
Sasaran : Menjaminan pencapaian sasaran penerapan manajemen risiko secara keseluruhan.
Pelaporan : Pelaporan hal positif maupun kekurangan penerapan manajemen risiko.
31. LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN PENGERTIAN RISIKO
MANAJEMEN RISIKO TUJUAN MANFAAT MANRIS
TAHAPAN MANRIS PENANGANAN RISIKO