SlideShare a Scribd company logo
Hotspot keanekaragaman hayati
adalah wilayah biogeografi dengan
tingkat keanekaragaman hayati
yang signifikan yang terancam oleh
manusia.
• Norman Myers menulis tentang konsep
ini dalam dua artikel dalam
• “The Environmentalist” (1988), dan
1990 direvisi setelah analisis
menyeluruh oleh Myers dan yang
lainnya
• “Titik Panas: Ekoregion Terestrial yang
Terkaya Secara Biologis dan Terancam
Punah di Dunia” dan sebuah makalah
yang diterbitkan dalam jurnal Nature.
Kriteria Hotspot (Myers
2000)
1) Harus mengandung setidaknya
0,5% atau 1.500 spesies tumbuhan
vaskular sebagai endemik,
2) Telah kehilangan setidaknya 70%
dari vegetasi utamanya.
• Di seluruh dunia, 36 area memenuhi
syarat berdasarkan definisi ini.
• Situs-situs ini mendukung hampir
60% spesies tumbuhan, burung,
mamalia, reptil, dan amfibi dunia,
dengan sebagian besar spesies
tersebut sebagai endemik.
• Beberapa hotspot ini mendukung
hingga 15.000 spesies tumbuhan
endemik dan beberapa telah
kehilangan hingga 95% dari habitat
alaminya.
Hutan Berubah Menjadi Kebun
Kelapa Sawit
• Hotspot keanekaragaman hayati
menampung ekosistem mereka
yang beragam di hanya 2,4% dari
permukaan bumi, namun, area
yang didefinisikan sebagai
hotspot mencakup proporsi
daratan yang jauh lebih besar.
• 25 titik api asli mencakup 11,8%
dari luas permukaan bumi.
• Secara keseluruhan, hotspot saat
ini mencakup lebih dari 15,7% dari
luas permukaan daratan, tetapi
telah kehilangan sekitar 85%
habitatnya.
• Hilangnya habitat ini menjelaskan
mengapa sekitar 60% kehidupan
darat di dunia hanya hidup di 2,4%
dari luas permukaan daratan.
Inisiatif konservasi hotspot
• Hanya sebagian kecil dari total
luas lahan dalam hotspot
keanekaragaman hayati sekarang
dilindungi.
• Beberapa organisasi internasional
bekerja dalam banyak cara untuk
melestarikan hotspot
keanekaragaman hayati.
• Critical Ecosystem Partnership Fund
(CEPF) adalah program global yang
menyediakan dana dan bantuan
teknis untuk organisasi non-
pemerintah dan partisipasi untuk
melindungi daerah terkaya di dunia
keanekaragaman tumbuhan &
hewan termasuk: hotspot
keanekaragaman hayati, daerah
hutan belantara keanekaragaman
hayati yang tinggi, dan kawasan laut
penting.
World Wide Fund for Nature telah
membuat sistem yang disebut "Global
200 Ecoregions", yang tujuannya
adalah untuk memilih Ecoregions
prioritas untuk konservasi dalam
masing-masing
• 14 jenis daratan
• 3 air tawar
• 4 habitat laut
Ekoregion ini dipilih karena
kekayaan spesies, endemisme,
keunikan taksonomi, fenomena
ekologis atau evolusi yang tidak
biasa, dan kelangkaan global.
Semua hotspot keanekaragaman
hayati mengandung setidaknya satu
Ekoregion Global 200.
• Birdlife International telah
mengidentifikasi 218 "Daerah Burung
Endemik" (EBA) yang masing-masing
memiliki dua atau lebih spesies burung
yang tidak ditemukan di tempat lain.
• Birdlife International telah
mengidentifikasi lebih dari 11.000 Area
Burung Penting di seluruh dunia.
• Plant Life International
mengoordinasikan beberapa kegiatan
yang bertujuan untuk mengidentifikasi
Area Tumbuhan Penting.
• Alliance for Zero Extinction
adalah inisiatif dari banyak
organisasi ilmiah dan kelompok
konservasi yang bekerja sama
untuk fokus pada spesies endemik
paling terancam di dunia.
• Mereka telah mengidentifikasi
595 situs, termasuk banyak
Birdlife’s Important Bird Areas
• The National Geographic
Society telah menyiapkan peta
dunia dari hotspot dan ArcView
shapefile dan metadata untuk
Biodiversity Hotspot termasuk
rincian fauna terancam punah
individu di setiap hotspot, yang
tersedia dari Conservation
International.
• Dengan demikian, pemerintah pusat India
mendirikan otoritas baru bernama CAMPA
(Compensatory Afforestation Fund
Management and Planning Authority) untuk
mengendalikan perusakan hutan dan spot
biologis di India.
Distribusi Hotspot Berdasarkan Daerah
Biodiversity hotspots. Original proposal in green,
and added regions in blue.
• North and Central America
• California Floristic Province •8•
• Madrean pine-oak woodland •26•
• Mesoamerica •2•
• North American Coastal Plain •36•
Biodiversity hotspots. Original proposal in green, and
added regions in blue (Myers, N., et al. 2000).
• The Caribbean
• Caribbean Islands •3•
• South America
• Atlantic Forest •4•
• Cerrado •6•
• Chilean Winter Rainfall-Valdivian Forests •7•
• Tumbes-Chocó-Magdalena •5•
• Tropical Andes •1•
• Europe
• Mediterranean Basin •14•
• Africa
• Cape Floristic Region •12•
• Coastal Forests of Eastern Africa •10•
• Eastern Afromontane •28•
• Guinean Forests of West Africa •11•
• Horn of Africa •29•
• Madagascar and the Indian Ocean Islands •9•
• Maputaland-Pondoland-Albany •27•
• Succulent Karoo •13•
• Central Asia
• Mountains of Central Asia •31•
• South Asia
• Eastern Himalaya •32•
• Indo-Burma, India and Myanmar •19•
• Western Ghats and Sri Lanka •21•
• South East Asia and Asia-Pacific
• East Melanesian Islands •34•
• New Caledonia •23•
• New Zealand •24•
• Philippines •18•
• Polynesia-Micronesia •25•
• Eastern Australian temperate forests •35•
• Southwest Australia •22•
• Sundaland and Nicobar islands of India •16•
• Wallacea •17•
• East Asia
• Japan •33•
• Mountains of Southwest China •20•
• West Asia
• Caucasus •15•
• Irano-Anatolian •30•
Critiques of "Hotspots"
• Profil tinggi dari pendekatan
hotspot keanekaragaman hayati
telah menghasilkan beberapa
kritik.
• Makalah seperti Kareiva &
Marvier (2003) berpendapat
bahwa hotspot keanekaragaman
hayati:
Kareiva & Marvier (2003) berpendapat bahwa
hotspot keanekaragaman hayati:
• Tidak cukup mewakili bentuk
kekayaan spesies lainnya (mis.
Kekayaan total spesies atau
kekayaan spesies terancam).
• Tidak cukup mewakili taksa
selain tumbuhan vaskular (mis.
Vertebrata, atau jamur).
• Tidak melindungi hotspot
kekayaan skala kecil.
• Tidak membuat kelonggaran untuk mengubah
pola penggunaan lahan.
• Hotspot mewakili daerah yang telah
mengalami kehilangan habitat yang cukup
besar, tetapi ini tidak berarti mereka
mengalami kehilangan habitat yang
berkelanjutan.
• Di sisi lain, daerah yang relatif utuh (mis.
Cekungan Amazon) mengalami kehilangan
lahan yang relatif kecil, tetapi saat ini
kehilangan habitat dengan laju yang luar
biasa.
• Tidak melindungi layanan ekosistem.
• Tidak mempertimbangkan keanekaragaman
filogenetik.
• Serangkaian makalah baru-baru ini menunjukkan
bahwa hotspot keanekaragaman hayati (dan
banyak wilayah prioritas lainnya) tidak membahas
konsep biaya.
• Tujuan dari hotspot keanekaragaman hayati
bukan hanya untuk mengidentifikasi daerah yang
memiliki nilai keanekaragaman hayati tinggi,
tetapi untuk memprioritaskan pengeluaran
belanja konservasi.
• Wilayah yang diidentifikasi
mencakup beberapa di negara
maju (mis. Provinsi Floristic
California), bersama dengan yang
lain di negara berkembang (mis.
Madagaskar).
• Biaya bervariasi di antara wilayah-
wilayah ini berdasarkan urutan
besarnya atau lebih, tetapi
penetapan kotspot keanekaragaman
hayati tidak mempertimbangkan
pentingnya konservasi ini.
• Namun, sumber daya yang tersedia
untuk konservasi juga cenderung
bervariasi dengan cara ini.
Hotspot biodiversit Indonesia Terancam
Oleh: Katie Mantell
• Hutan tropis Indonesia dengan
tingkat keanekaragaman hayati
tumbuhan hutan dataran rendah
tertinggi yang diketahui sains
dapat hilang dalam waktu empat
tahun jika laju penebangan saat
ini berlanjut, [World Wide Fund for
Nature (WWF)].
• Sebuah studi oleh para ilmuwan WWF
menunjukkan bahwa hutan Tesso Nilo
seluas 1.800 kilometer persegi di
Sumatera memiliki 218 spesies
tumbuhan dalam satu wilayah 200 meter
persegi.
• Angka itu hampir dua kali lipat dari
jumlah yang ditemukan di tempat lain di
Sumatra dan juga jauh lebih tinggi
daripada hutan dataran rendah tropis
lembab lainnya di 19 negara lain,
termasuk Brasil, Kamerun, Papua
Nugini, dan Peru.
Fires in Tesso Nilo National Park
• Namun WWF mengatakan bahwa
pembalakan liar, baik oleh penebang
skala kecil dan perusahaan
internasional, mengancam hutan.
• “Kami mendesak pemerintah
Indonesia untuk bertindak sekarang
dan menyisihkan hutan Tesso Nilo
sebagai kawasan lindung untuk
kebaikan generasi mendatang,” kata
Agus Purnomo, direktur eksekutif
WWF-Indonesia.

More Related Content

Similar to 10_Biodiversitas_Hot_Spot.pptx

Kerusakan ligkungan nasional
Kerusakan ligkungan nasionalKerusakan ligkungan nasional
Kerusakan ligkungan nasionalIrmaNurAfni
 
Bab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitasBab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitas
f4ishal
 
Biologi keanekaragaman hayati
Biologi   keanekaragaman hayatiBiologi   keanekaragaman hayati
Biologi keanekaragaman hayati
Puspita cs
 
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
RifatSyauqiZuhdi1
 
Persebaran flora fauna -Geografi kelas 11-
Persebaran flora fauna -Geografi kelas 11-Persebaran flora fauna -Geografi kelas 11-
Persebaran flora fauna -Geografi kelas 11-
Riska1510
 
Sumber Daya Alam Hutan
Sumber Daya Alam HutanSumber Daya Alam Hutan
Sumber Daya Alam Hutan
Eni Mar'a Qoneta
 
Berbagai Ekosistem
Berbagai EkosistemBerbagai Ekosistem
Berbagai EkosistemAnang Ma'ruf
 
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaKeanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaEdho1802
 
Lingkungan kehidupan-di-muka-bumi
Lingkungan kehidupan-di-muka-bumiLingkungan kehidupan-di-muka-bumi
Lingkungan kehidupan-di-muka-bumiPrasetya Prasetya
 
Bab 2 Persebaran Flora Dan Fauna di Indonesia Dan Dunia
Bab 2 Persebaran Flora Dan Fauna di Indonesia Dan DuniaBab 2 Persebaran Flora Dan Fauna di Indonesia Dan Dunia
Bab 2 Persebaran Flora Dan Fauna di Indonesia Dan Dunia
Swastika Nugraheni,S.Pd
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Muhammad Basir
 
Maximize benefits and minimize negative for the Environmental Impacts
Maximize benefits and minimize negative for the Environmental ImpactsMaximize benefits and minimize negative for the Environmental Impacts
Maximize benefits and minimize negative for the Environmental Impactsfcsari
 
KELOMPOK 3 kuliah EKOLOGI TERESTRIAL.pptx
KELOMPOK 3 kuliah EKOLOGI TERESTRIAL.pptxKELOMPOK 3 kuliah EKOLOGI TERESTRIAL.pptx
KELOMPOK 3 kuliah EKOLOGI TERESTRIAL.pptx
walieko
 
Eco Tourism Development
Eco Tourism DevelopmentEco Tourism Development
Eco Tourism Development
Adrian Edith Marcell
 
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalamKebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalamPipiet Noorch
 
Cagar Alam
Cagar AlamCagar Alam
Cagar Alam
hanna yemima
 
Konservasi, pemanfaatan flora dan fauna di dunia.ppt
Konservasi, pemanfaatan flora dan fauna di dunia.pptKonservasi, pemanfaatan flora dan fauna di dunia.ppt
Konservasi, pemanfaatan flora dan fauna di dunia.ppt
niarohania1
 
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanKearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Anisa Salma
 

Similar to 10_Biodiversitas_Hot_Spot.pptx (20)

Kerusakan ligkungan nasional
Kerusakan ligkungan nasionalKerusakan ligkungan nasional
Kerusakan ligkungan nasional
 
Bab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitasBab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitas
 
Biologi keanekaragaman hayati
Biologi   keanekaragaman hayatiBiologi   keanekaragaman hayati
Biologi keanekaragaman hayati
 
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
 
Persebaran flora fauna -Geografi kelas 11-
Persebaran flora fauna -Geografi kelas 11-Persebaran flora fauna -Geografi kelas 11-
Persebaran flora fauna -Geografi kelas 11-
 
Sumber Daya Alam Hutan
Sumber Daya Alam HutanSumber Daya Alam Hutan
Sumber Daya Alam Hutan
 
Berbagai Ekosistem
Berbagai EkosistemBerbagai Ekosistem
Berbagai Ekosistem
 
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaKeanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
 
Lingkungan kehidupan-di-muka-bumi
Lingkungan kehidupan-di-muka-bumiLingkungan kehidupan-di-muka-bumi
Lingkungan kehidupan-di-muka-bumi
 
Bab 2 Persebaran Flora Dan Fauna di Indonesia Dan Dunia
Bab 2 Persebaran Flora Dan Fauna di Indonesia Dan DuniaBab 2 Persebaran Flora Dan Fauna di Indonesia Dan Dunia
Bab 2 Persebaran Flora Dan Fauna di Indonesia Dan Dunia
 
Slaid biodiversiti
Slaid biodiversitiSlaid biodiversiti
Slaid biodiversiti
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
 
Maximize benefits and minimize negative for the Environmental Impacts
Maximize benefits and minimize negative for the Environmental ImpactsMaximize benefits and minimize negative for the Environmental Impacts
Maximize benefits and minimize negative for the Environmental Impacts
 
KELOMPOK 3 kuliah EKOLOGI TERESTRIAL.pptx
KELOMPOK 3 kuliah EKOLOGI TERESTRIAL.pptxKELOMPOK 3 kuliah EKOLOGI TERESTRIAL.pptx
KELOMPOK 3 kuliah EKOLOGI TERESTRIAL.pptx
 
Eco Tourism Development
Eco Tourism DevelopmentEco Tourism Development
Eco Tourism Development
 
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalamKebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
 
Cagar Alam
Cagar AlamCagar Alam
Cagar Alam
 
Konservasi, pemanfaatan flora dan fauna di dunia.ppt
Konservasi, pemanfaatan flora dan fauna di dunia.pptKonservasi, pemanfaatan flora dan fauna di dunia.ppt
Konservasi, pemanfaatan flora dan fauna di dunia.ppt
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanKearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
 

More from CitraCirebon

Energy Kinetic and potential.pptx
Energy Kinetic and potential.pptxEnergy Kinetic and potential.pptx
Energy Kinetic and potential.pptx
CitraCirebon
 
Term 3-Chapter 1-Material 1-Kinematics.ppt
Term 3-Chapter 1-Material 1-Kinematics.pptTerm 3-Chapter 1-Material 1-Kinematics.ppt
Term 3-Chapter 1-Material 1-Kinematics.ppt
CitraCirebon
 
Term 3-Chapter 2-Material 1-Light.pptx
Term 3-Chapter 2-Material 1-Light.pptxTerm 3-Chapter 2-Material 1-Light.pptx
Term 3-Chapter 2-Material 1-Light.pptx
CitraCirebon
 
Term 3-Chapter 1-Material 1-Light and Optics.pptx
Term 3-Chapter 1-Material 1-Light and Optics.pptxTerm 3-Chapter 1-Material 1-Light and Optics.pptx
Term 3-Chapter 1-Material 1-Light and Optics.pptx
CitraCirebon
 
LESSON PLAN - SAMPLE TDP.docx
LESSON PLAN - SAMPLE TDP.docxLESSON PLAN - SAMPLE TDP.docx
LESSON PLAN - SAMPLE TDP.docx
CitraCirebon
 
Term 2-Chapter 1-Material 1-NUCLEIC ACIDS.pptx
Term 2-Chapter 1-Material 1-NUCLEIC ACIDS.pptxTerm 2-Chapter 1-Material 1-NUCLEIC ACIDS.pptx
Term 2-Chapter 1-Material 1-NUCLEIC ACIDS.pptx
CitraCirebon
 
2. THERMAL PROPERTIES.pptx
2. THERMAL PROPERTIES.pptx2. THERMAL PROPERTIES.pptx
2. THERMAL PROPERTIES.pptx
CitraCirebon
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptx
CitraCirebon
 
FENOL.pptx
FENOL.pptxFENOL.pptx
FENOL.pptx
CitraCirebon
 
Teknik sampling.pptx
Teknik sampling.pptxTeknik sampling.pptx
Teknik sampling.pptx
CitraCirebon
 
Science Wk1_Electricity and Circuits Components (1).pdf
Science Wk1_Electricity and Circuits Components (1).pdfScience Wk1_Electricity and Circuits Components (1).pdf
Science Wk1_Electricity and Circuits Components (1).pdf
CitraCirebon
 

More from CitraCirebon (11)

Energy Kinetic and potential.pptx
Energy Kinetic and potential.pptxEnergy Kinetic and potential.pptx
Energy Kinetic and potential.pptx
 
Term 3-Chapter 1-Material 1-Kinematics.ppt
Term 3-Chapter 1-Material 1-Kinematics.pptTerm 3-Chapter 1-Material 1-Kinematics.ppt
Term 3-Chapter 1-Material 1-Kinematics.ppt
 
Term 3-Chapter 2-Material 1-Light.pptx
Term 3-Chapter 2-Material 1-Light.pptxTerm 3-Chapter 2-Material 1-Light.pptx
Term 3-Chapter 2-Material 1-Light.pptx
 
Term 3-Chapter 1-Material 1-Light and Optics.pptx
Term 3-Chapter 1-Material 1-Light and Optics.pptxTerm 3-Chapter 1-Material 1-Light and Optics.pptx
Term 3-Chapter 1-Material 1-Light and Optics.pptx
 
LESSON PLAN - SAMPLE TDP.docx
LESSON PLAN - SAMPLE TDP.docxLESSON PLAN - SAMPLE TDP.docx
LESSON PLAN - SAMPLE TDP.docx
 
Term 2-Chapter 1-Material 1-NUCLEIC ACIDS.pptx
Term 2-Chapter 1-Material 1-NUCLEIC ACIDS.pptxTerm 2-Chapter 1-Material 1-NUCLEIC ACIDS.pptx
Term 2-Chapter 1-Material 1-NUCLEIC ACIDS.pptx
 
2. THERMAL PROPERTIES.pptx
2. THERMAL PROPERTIES.pptx2. THERMAL PROPERTIES.pptx
2. THERMAL PROPERTIES.pptx
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptx
 
FENOL.pptx
FENOL.pptxFENOL.pptx
FENOL.pptx
 
Teknik sampling.pptx
Teknik sampling.pptxTeknik sampling.pptx
Teknik sampling.pptx
 
Science Wk1_Electricity and Circuits Components (1).pdf
Science Wk1_Electricity and Circuits Components (1).pdfScience Wk1_Electricity and Circuits Components (1).pdf
Science Wk1_Electricity and Circuits Components (1).pdf
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 

10_Biodiversitas_Hot_Spot.pptx

  • 1.
  • 2. Hotspot keanekaragaman hayati adalah wilayah biogeografi dengan tingkat keanekaragaman hayati yang signifikan yang terancam oleh manusia.
  • 3. • Norman Myers menulis tentang konsep ini dalam dua artikel dalam • “The Environmentalist” (1988), dan 1990 direvisi setelah analisis menyeluruh oleh Myers dan yang lainnya • “Titik Panas: Ekoregion Terestrial yang Terkaya Secara Biologis dan Terancam Punah di Dunia” dan sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Nature.
  • 4. Kriteria Hotspot (Myers 2000) 1) Harus mengandung setidaknya 0,5% atau 1.500 spesies tumbuhan vaskular sebagai endemik, 2) Telah kehilangan setidaknya 70% dari vegetasi utamanya. • Di seluruh dunia, 36 area memenuhi syarat berdasarkan definisi ini.
  • 5. • Situs-situs ini mendukung hampir 60% spesies tumbuhan, burung, mamalia, reptil, dan amfibi dunia, dengan sebagian besar spesies tersebut sebagai endemik. • Beberapa hotspot ini mendukung hingga 15.000 spesies tumbuhan endemik dan beberapa telah kehilangan hingga 95% dari habitat alaminya.
  • 6. Hutan Berubah Menjadi Kebun Kelapa Sawit
  • 7. • Hotspot keanekaragaman hayati menampung ekosistem mereka yang beragam di hanya 2,4% dari permukaan bumi, namun, area yang didefinisikan sebagai hotspot mencakup proporsi daratan yang jauh lebih besar. • 25 titik api asli mencakup 11,8% dari luas permukaan bumi.
  • 8. • Secara keseluruhan, hotspot saat ini mencakup lebih dari 15,7% dari luas permukaan daratan, tetapi telah kehilangan sekitar 85% habitatnya. • Hilangnya habitat ini menjelaskan mengapa sekitar 60% kehidupan darat di dunia hanya hidup di 2,4% dari luas permukaan daratan.
  • 9. Inisiatif konservasi hotspot • Hanya sebagian kecil dari total luas lahan dalam hotspot keanekaragaman hayati sekarang dilindungi. • Beberapa organisasi internasional bekerja dalam banyak cara untuk melestarikan hotspot keanekaragaman hayati.
  • 10. • Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF) adalah program global yang menyediakan dana dan bantuan teknis untuk organisasi non- pemerintah dan partisipasi untuk melindungi daerah terkaya di dunia keanekaragaman tumbuhan & hewan termasuk: hotspot keanekaragaman hayati, daerah hutan belantara keanekaragaman hayati yang tinggi, dan kawasan laut penting.
  • 11. World Wide Fund for Nature telah membuat sistem yang disebut "Global 200 Ecoregions", yang tujuannya adalah untuk memilih Ecoregions prioritas untuk konservasi dalam masing-masing • 14 jenis daratan • 3 air tawar • 4 habitat laut
  • 12. Ekoregion ini dipilih karena kekayaan spesies, endemisme, keunikan taksonomi, fenomena ekologis atau evolusi yang tidak biasa, dan kelangkaan global. Semua hotspot keanekaragaman hayati mengandung setidaknya satu Ekoregion Global 200.
  • 13. • Birdlife International telah mengidentifikasi 218 "Daerah Burung Endemik" (EBA) yang masing-masing memiliki dua atau lebih spesies burung yang tidak ditemukan di tempat lain. • Birdlife International telah mengidentifikasi lebih dari 11.000 Area Burung Penting di seluruh dunia. • Plant Life International mengoordinasikan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi Area Tumbuhan Penting.
  • 14. • Alliance for Zero Extinction adalah inisiatif dari banyak organisasi ilmiah dan kelompok konservasi yang bekerja sama untuk fokus pada spesies endemik paling terancam di dunia. • Mereka telah mengidentifikasi 595 situs, termasuk banyak Birdlife’s Important Bird Areas
  • 15. • The National Geographic Society telah menyiapkan peta dunia dari hotspot dan ArcView shapefile dan metadata untuk Biodiversity Hotspot termasuk rincian fauna terancam punah individu di setiap hotspot, yang tersedia dari Conservation International.
  • 16. • Dengan demikian, pemerintah pusat India mendirikan otoritas baru bernama CAMPA (Compensatory Afforestation Fund Management and Planning Authority) untuk mengendalikan perusakan hutan dan spot biologis di India.
  • 17. Distribusi Hotspot Berdasarkan Daerah Biodiversity hotspots. Original proposal in green, and added regions in blue. • North and Central America • California Floristic Province •8• • Madrean pine-oak woodland •26• • Mesoamerica •2• • North American Coastal Plain •36•
  • 18. Biodiversity hotspots. Original proposal in green, and added regions in blue (Myers, N., et al. 2000).
  • 19. • The Caribbean • Caribbean Islands •3• • South America • Atlantic Forest •4• • Cerrado •6• • Chilean Winter Rainfall-Valdivian Forests •7• • Tumbes-Chocó-Magdalena •5• • Tropical Andes •1•
  • 20. • Europe • Mediterranean Basin •14• • Africa • Cape Floristic Region •12• • Coastal Forests of Eastern Africa •10• • Eastern Afromontane •28• • Guinean Forests of West Africa •11• • Horn of Africa •29• • Madagascar and the Indian Ocean Islands •9• • Maputaland-Pondoland-Albany •27• • Succulent Karoo •13•
  • 21. • Central Asia • Mountains of Central Asia •31• • South Asia • Eastern Himalaya •32• • Indo-Burma, India and Myanmar •19• • Western Ghats and Sri Lanka •21•
  • 22. • South East Asia and Asia-Pacific • East Melanesian Islands •34• • New Caledonia •23• • New Zealand •24• • Philippines •18• • Polynesia-Micronesia •25• • Eastern Australian temperate forests •35• • Southwest Australia •22• • Sundaland and Nicobar islands of India •16• • Wallacea •17•
  • 23. • East Asia • Japan •33• • Mountains of Southwest China •20• • West Asia • Caucasus •15• • Irano-Anatolian •30•
  • 24. Critiques of "Hotspots" • Profil tinggi dari pendekatan hotspot keanekaragaman hayati telah menghasilkan beberapa kritik. • Makalah seperti Kareiva & Marvier (2003) berpendapat bahwa hotspot keanekaragaman hayati:
  • 25. Kareiva & Marvier (2003) berpendapat bahwa hotspot keanekaragaman hayati: • Tidak cukup mewakili bentuk kekayaan spesies lainnya (mis. Kekayaan total spesies atau kekayaan spesies terancam). • Tidak cukup mewakili taksa selain tumbuhan vaskular (mis. Vertebrata, atau jamur). • Tidak melindungi hotspot kekayaan skala kecil.
  • 26. • Tidak membuat kelonggaran untuk mengubah pola penggunaan lahan. • Hotspot mewakili daerah yang telah mengalami kehilangan habitat yang cukup besar, tetapi ini tidak berarti mereka mengalami kehilangan habitat yang berkelanjutan.
  • 27. • Di sisi lain, daerah yang relatif utuh (mis. Cekungan Amazon) mengalami kehilangan lahan yang relatif kecil, tetapi saat ini kehilangan habitat dengan laju yang luar biasa. • Tidak melindungi layanan ekosistem. • Tidak mempertimbangkan keanekaragaman filogenetik.
  • 28. • Serangkaian makalah baru-baru ini menunjukkan bahwa hotspot keanekaragaman hayati (dan banyak wilayah prioritas lainnya) tidak membahas konsep biaya. • Tujuan dari hotspot keanekaragaman hayati bukan hanya untuk mengidentifikasi daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati tinggi, tetapi untuk memprioritaskan pengeluaran belanja konservasi.
  • 29. • Wilayah yang diidentifikasi mencakup beberapa di negara maju (mis. Provinsi Floristic California), bersama dengan yang lain di negara berkembang (mis. Madagaskar).
  • 30. • Biaya bervariasi di antara wilayah- wilayah ini berdasarkan urutan besarnya atau lebih, tetapi penetapan kotspot keanekaragaman hayati tidak mempertimbangkan pentingnya konservasi ini. • Namun, sumber daya yang tersedia untuk konservasi juga cenderung bervariasi dengan cara ini.
  • 31. Hotspot biodiversit Indonesia Terancam Oleh: Katie Mantell • Hutan tropis Indonesia dengan tingkat keanekaragaman hayati tumbuhan hutan dataran rendah tertinggi yang diketahui sains dapat hilang dalam waktu empat tahun jika laju penebangan saat ini berlanjut, [World Wide Fund for Nature (WWF)].
  • 32. • Sebuah studi oleh para ilmuwan WWF menunjukkan bahwa hutan Tesso Nilo seluas 1.800 kilometer persegi di Sumatera memiliki 218 spesies tumbuhan dalam satu wilayah 200 meter persegi. • Angka itu hampir dua kali lipat dari jumlah yang ditemukan di tempat lain di Sumatra dan juga jauh lebih tinggi daripada hutan dataran rendah tropis lembab lainnya di 19 negara lain, termasuk Brasil, Kamerun, Papua Nugini, dan Peru.
  • 33.
  • 34. Fires in Tesso Nilo National Park
  • 35. • Namun WWF mengatakan bahwa pembalakan liar, baik oleh penebang skala kecil dan perusahaan internasional, mengancam hutan. • “Kami mendesak pemerintah Indonesia untuk bertindak sekarang dan menyisihkan hutan Tesso Nilo sebagai kawasan lindung untuk kebaikan generasi mendatang,” kata Agus Purnomo, direktur eksekutif WWF-Indonesia.