SlideShare a Scribd company logo
EPIDURAL ANESTESI
Nur Alty Fitrianti
Veronika S.Ayu Hakim
Ryan H Jaramu
Pembimbing : dr Budi Yulianto Sp.An
Kepaniteraan Klinik FK UNDANA 2012
• Anastesi Epidural (ekstradural) meliputi deposisi
obat anastesi lokal kedalam ruang potensial
diluar dura (ruang potensial antara ligamentum
flavum dan dura)
• Hilangnya sensasi dan fungsi motorik yang
reversibel. Anestesi epidural membutuhkan
jumlah anestesi yang lebih besar dibandingkan
dengan anestesi spinal.
• Dapat diberikan dengan injeksi tunggal atau
melalui kateter.
• Operasi obstetrik : Sectio Cesarean
• Pembedahan uterus, perineum
• Hernia repair
• Pembedahan genitourinari
• Pembedahan ortopedi terutama ekstremitas
bawah
• Epidural torakal
• Operasi abdomen bagian atas, bawah
• Kontrol nyeri pasca operasi
• Keuntungan tambahan pada anastesi epidural antara
lain:
• Mudah dilakukan (lebih praktis dari spinal anastesi)
• Menyediakan kondisi operasi yang sangat baik
• Kateter epidural dapat digunakan sebagai analgesia post
operatif
• Fungsi gastrointestinal umumnya lebih cepat kembali
dibandingkan general anastesi
• Komplikasi pada paru lebih sedikit dibandingkan dengan
general anastesi
• Mengurangi insidensi deep vein trombosis dan
pembentukan emboli paru dibandingkan dengan general
anastesi.
 Risiko kegagalan dalam blok epidural
 Onsetnya lebih lambat dibandingkan dengan
spinal anastesi.
 Terjadi perubahan normal pada tekanan darah
dan berpotensi juga pada denyut
 Risiko komplikasi lebih tinggi dibandingkan
anastesi spinal.
 Kateter epidural sebaiknya tidak dilanjutkan di
bangsal jika tanda vital pasien tidak dikontrol
betul.
 Risiko infeksi dengan komplikasi yang serius.
PENYEBARANOBAT ANESTESI EPIDURAL
LUAS PENYEBARAN ANESTESI EPIDURAL
Ketinggian spinal tempat
epidural dimasukkan.
Volume obat anastesi
lokal yang dimasukkan
Gaya gravitasi :
memposisikan pasien
Potensi dan
durasi
Tindakan
bedah dan
lama bedah
Pemberian
analgesia
post operasi
KOMPLIKASI ANESTESI EPIDURAL
• Gagal anestesi / blok inadekuat
• yang paling umum : hypotension, nausea-vomitting
• unilateral blok
• Bradikrdia bila blok saraf simpatik jantung (T2-4 blok)
• Keracunan sistemik obat lokal anestesi (intravena)
• bila menginjeksi subarachnoid akan terjadi total spinal
anestesia
• komplikasi kateter (shearing, kinking, vascular or
subarachnoid placement)
• epidural atau subarachnoid hematoma.
KONTRAINDIKASI
Mutlak
kurangnya peralatan dan
sumber daya manusia dan
bila pasien menolak
tindakan, akses IV yang
sulit, alergi obat, infeksi
pada daerah suntikan atau
jaringan dibawahnya,
hipovolemia yang tidak
teratasi, abnormalitas
koagulasi, ICP meningkat
Relatif
• bakteremia, penyakit
neurologi, stenosis
aorta/mitral, riwayat
operasi tulang belakang,
masalah tulang belakang
lainnya, gangguan
psikiatri berat/tidak stabil
atau emosi tidak stabil.
ANALGESIAINFILTRAT
Analgesia infiltrat tidak bekerja cepat, dan
kurangnya kesabaran merupakan alasan
kegagalan yang paling sering.
TEKNIK ANESTESIA
• Hitung volume maksimum obat yang dapat digunakan
• Bersihkan kulit disekitar luka dengan larutan yang sesuai
dan biarkan mengering sendiri.
• Masukkan jarum subkutan, hindari pembuluh darah yang
jelas.
• Lakukan aspirasi untuk memastikan bahwa ujung jarum
tidak terletak didalam pembuluh darah. Apabila darah
teraspirasi, buang spuit dan mulailah kembali.
• Obat anastesi lokal disuntikkan dengan aliran yang konstan
seiring dengan dikeluarkannnya jarum. Penyuntikan yang
terlalu cepat akan menyebabkan nyeri.
• Pungsi kedua dan selanjutnya harus dilakukan disepanjang
area kulit yang telah dianestesi.
• Pada luka yang bersih, obat anestesi lokal dapat
disuntikkan secara langsung kedalam tepi luka yang
terbuka. Teknik ini juga dapat diterapkan di akhir
pembedahan untuk membantu mengurangi nyeri luka
pasca operasi.
• Lignocaine 0,5% digunakan untuk prosedur singkat,
misalnya penjahitan luka, dan bupivacaine 0,5% atau
chirocaine untuk meredakan nyeri akibat insisi bedah.
Apabila diperlukan suatu dosis yang besar atau efek
yang lebih panjang, dapat digunakan larutan yang
mengandung adrenalin, dengan syarat jaringan
disekitar end-artery harus dihindari.
PERIPHERAL NERVE BLOCKS
 Contohnya pada blok nervus brachialis, blok
tumit, blok digiti minimi. Jenis anestesi ini relatif
aman (jauhi injeksi intraneural dan agen
neurotoxic). Keuntungannya adalah
menyediakan kondisi operasi yang baik. Yang
paling sering dilakukan adalah blokade saraf
brachialis.
Blokade Plexus Brachialis
• Saraf-saraf di plexus brachialis dapat dianestesi dengan
menyuntikkan obat anestesi lokal di atas klavikula (teknik
supraklavikula) atau di tempat saat mereka memasuki
lengan melalui aksila bersama dengan arteri dan vena
aksilaris (teknik aksila).
• Semua obat anestesi lokal dapat digunakan. Teknik-
teknik terseut dapat dipakai pada berbagai prosedur
bedah dibawah siku dan sering kali memberikan
analgesia yang baik pada periode sesaat setelah
operasi..

More Related Content

What's hot

Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Kampus-Sakinah
 
Sectio caesarea
Sectio caesareaSectio caesarea
Sectio caesarea
luthfiasah
 
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan imprinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
4nakmans4
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
iinintansari99
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
harry christama
 
Muscle relaxants in anesthesia
Muscle relaxants in anesthesiaMuscle relaxants in anesthesia
Muscle relaxants in anesthesia
Nur Hajriya
 
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
JudiEndjun Ultrasound
 
Obat obat uterotonika
Obat obat uterotonikaObat obat uterotonika
Obat obat uterotonika
Yabniel Lit Jingga
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Dokter Tekno
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
Maria Haryanthi Butar-Butar
 
06 partograf
06 partograf06 partograf
06 partograf
Joni Iswanto
 
Tumor mammae kuliah
Tumor mammae kuliahTumor mammae kuliah
Tumor mammae kuliah
fikri asyura
 
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia 1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
Kohita Perdana
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
Taufik Tias
 
KD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptx
KD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptxKD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptx
KD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptx
SitiNurQomariah1
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
fikri asyura
 
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAANPEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
Dokter Tekno
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsiaJoni Iswanto
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
Wahyu Purnama
 
CTG
CTGCTG

What's hot (20)

Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Sectio caesarea
Sectio caesareaSectio caesarea
Sectio caesarea
 
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan imprinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
Muscle relaxants in anesthesia
Muscle relaxants in anesthesiaMuscle relaxants in anesthesia
Muscle relaxants in anesthesia
 
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
 
Obat obat uterotonika
Obat obat uterotonikaObat obat uterotonika
Obat obat uterotonika
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
06 partograf
06 partograf06 partograf
06 partograf
 
Tumor mammae kuliah
Tumor mammae kuliahTumor mammae kuliah
Tumor mammae kuliah
 
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia 1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
KD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptx
KD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptxKD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptx
KD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptx
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAANPEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
CTG
CTGCTG
CTG
 

Similar to 108822053-Epidural-Anestesi.ppt

05. anestesia kombinasi spinal epidural cpd 2010 16 slide
05. anestesia kombinasi spinal epidural cpd 2010 16 slide05. anestesia kombinasi spinal epidural cpd 2010 16 slide
05. anestesia kombinasi spinal epidural cpd 2010 16 slide
Department of Anesthesiology, Faculty of Medicine Hasanuddin University
 
Pre operative implant treatment preparation
Pre operative implant treatment preparationPre operative implant treatment preparation
Pre operative implant treatment preparation
Fauzan Arif
 
perioperatif anes aul.pptx
perioperatif anes aul.pptxperioperatif anes aul.pptx
perioperatif anes aul.pptx
AuliaDwiJuanita
 
PPT 3-in-1 Block.pptx
PPT 3-in-1 Block.pptxPPT 3-in-1 Block.pptx
PPT 3-in-1 Block.pptx
RafaelBagus
 
Presentasi farmakologi anestesi lokal
Presentasi farmakologi anestesi lokalPresentasi farmakologi anestesi lokal
Presentasi farmakologi anestesi lokal
Panji Dammen
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
Septian Muna Barakati
 
Jurnal Anestesi pt 2.pptx
Jurnal Anestesi pt 2.pptxJurnal Anestesi pt 2.pptx
Jurnal Anestesi pt 2.pptx
nadhiracindy
 
Obat Emergensi dan Anestesi.pptx
Obat Emergensi dan Anestesi.pptxObat Emergensi dan Anestesi.pptx
Obat Emergensi dan Anestesi.pptx
ssuser11fe02
 
9. Intra Articular Injection.pptx
9. Intra Articular Injection.pptx9. Intra Articular Injection.pptx
9. Intra Articular Injection.pptx
orthopediariau
 
Presentasi spinal anestesi
Presentasi spinal anestesiPresentasi spinal anestesi
Presentasi spinal anestesi
WIRA RILA ZULMA
 
materi tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdf
materi tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdfmateri tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdf
materi tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdf
SopiOktapiani
 
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutPresentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Tenri Ashari Wanahari
 
Standard of Post Anesthesia Care Unitpptx
Standard of Post Anesthesia Care UnitpptxStandard of Post Anesthesia Care Unitpptx
Standard of Post Anesthesia Care Unitpptx
AnggitaFatwa1
 
general anestesi.ppt
general anestesi.pptgeneral anestesi.ppt
general anestesi.ppt
drfauzulna
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
Warnet Raha
 
jurnal lidokain pada kraniotomi dengan pembedahan RCT.pptx
jurnal lidokain pada kraniotomi dengan pembedahan RCT.pptxjurnal lidokain pada kraniotomi dengan pembedahan RCT.pptx
jurnal lidokain pada kraniotomi dengan pembedahan RCT.pptx
sigitdwimulyo
 
Neuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdf
Neuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdfNeuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdf
Neuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdf
ssuserad091e
 
Case report sa pd decom n sirosis
Case report sa pd decom n sirosisCase report sa pd decom n sirosis
Case report sa pd decom n sirosis
Sydney Sitohang
 

Similar to 108822053-Epidural-Anestesi.ppt (20)

05. anestesia kombinasi spinal epidural cpd 2010 16 slide
05. anestesia kombinasi spinal epidural cpd 2010 16 slide05. anestesia kombinasi spinal epidural cpd 2010 16 slide
05. anestesia kombinasi spinal epidural cpd 2010 16 slide
 
Pre operative implant treatment preparation
Pre operative implant treatment preparationPre operative implant treatment preparation
Pre operative implant treatment preparation
 
perioperatif anes aul.pptx
perioperatif anes aul.pptxperioperatif anes aul.pptx
perioperatif anes aul.pptx
 
PPT 3-in-1 Block.pptx
PPT 3-in-1 Block.pptxPPT 3-in-1 Block.pptx
PPT 3-in-1 Block.pptx
 
Presentasi farmakologi anestesi lokal
Presentasi farmakologi anestesi lokalPresentasi farmakologi anestesi lokal
Presentasi farmakologi anestesi lokal
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
 
Jurnal Anestesi pt 2.pptx
Jurnal Anestesi pt 2.pptxJurnal Anestesi pt 2.pptx
Jurnal Anestesi pt 2.pptx
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
 
Obat Emergensi dan Anestesi.pptx
Obat Emergensi dan Anestesi.pptxObat Emergensi dan Anestesi.pptx
Obat Emergensi dan Anestesi.pptx
 
9. Intra Articular Injection.pptx
9. Intra Articular Injection.pptx9. Intra Articular Injection.pptx
9. Intra Articular Injection.pptx
 
Presentasi spinal anestesi
Presentasi spinal anestesiPresentasi spinal anestesi
Presentasi spinal anestesi
 
materi tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdf
materi tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdfmateri tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdf
materi tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdf
 
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutPresentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
 
Standard of Post Anesthesia Care Unitpptx
Standard of Post Anesthesia Care UnitpptxStandard of Post Anesthesia Care Unitpptx
Standard of Post Anesthesia Care Unitpptx
 
general anestesi.ppt
general anestesi.pptgeneral anestesi.ppt
general anestesi.ppt
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
 
jurnal lidokain pada kraniotomi dengan pembedahan RCT.pptx
jurnal lidokain pada kraniotomi dengan pembedahan RCT.pptxjurnal lidokain pada kraniotomi dengan pembedahan RCT.pptx
jurnal lidokain pada kraniotomi dengan pembedahan RCT.pptx
 
Neuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdf
Neuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdfNeuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdf
Neuraxial Block by Epicurus v FINAL.pdf
 
Case report sa pd decom n sirosis
Case report sa pd decom n sirosisCase report sa pd decom n sirosis
Case report sa pd decom n sirosis
 

Recently uploaded

Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergergerSajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
0787plll
 
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansiaPengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
erni239369
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
hidnisa
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
nuradzhani
 
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
akbarkibas
 
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptxPEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
UmbuArnold
 
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdfdr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
yainpanggalo4
 
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
nugrohoadhi239
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
meiliska
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatanCara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
JacquelynKelly4
 
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayiBuku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
ElfaRos1
 
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdfJual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
syifafarma
 

Recently uploaded (13)

Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergergerSajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
 
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansiaPengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
 
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
 
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptxPEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
 
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdfdr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
 
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatanCara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
 
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayiBuku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
 
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdfJual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
 

108822053-Epidural-Anestesi.ppt

  • 1. EPIDURAL ANESTESI Nur Alty Fitrianti Veronika S.Ayu Hakim Ryan H Jaramu Pembimbing : dr Budi Yulianto Sp.An Kepaniteraan Klinik FK UNDANA 2012
  • 2. • Anastesi Epidural (ekstradural) meliputi deposisi obat anastesi lokal kedalam ruang potensial diluar dura (ruang potensial antara ligamentum flavum dan dura) • Hilangnya sensasi dan fungsi motorik yang reversibel. Anestesi epidural membutuhkan jumlah anestesi yang lebih besar dibandingkan dengan anestesi spinal. • Dapat diberikan dengan injeksi tunggal atau melalui kateter.
  • 3. • Operasi obstetrik : Sectio Cesarean • Pembedahan uterus, perineum • Hernia repair • Pembedahan genitourinari • Pembedahan ortopedi terutama ekstremitas bawah • Epidural torakal • Operasi abdomen bagian atas, bawah • Kontrol nyeri pasca operasi
  • 4. • Keuntungan tambahan pada anastesi epidural antara lain: • Mudah dilakukan (lebih praktis dari spinal anastesi) • Menyediakan kondisi operasi yang sangat baik • Kateter epidural dapat digunakan sebagai analgesia post operatif • Fungsi gastrointestinal umumnya lebih cepat kembali dibandingkan general anastesi • Komplikasi pada paru lebih sedikit dibandingkan dengan general anastesi • Mengurangi insidensi deep vein trombosis dan pembentukan emboli paru dibandingkan dengan general anastesi.
  • 5.  Risiko kegagalan dalam blok epidural  Onsetnya lebih lambat dibandingkan dengan spinal anastesi.  Terjadi perubahan normal pada tekanan darah dan berpotensi juga pada denyut  Risiko komplikasi lebih tinggi dibandingkan anastesi spinal.  Kateter epidural sebaiknya tidak dilanjutkan di bangsal jika tanda vital pasien tidak dikontrol betul.  Risiko infeksi dengan komplikasi yang serius.
  • 6.
  • 8. LUAS PENYEBARAN ANESTESI EPIDURAL Ketinggian spinal tempat epidural dimasukkan. Volume obat anastesi lokal yang dimasukkan Gaya gravitasi : memposisikan pasien
  • 9. Potensi dan durasi Tindakan bedah dan lama bedah Pemberian analgesia post operasi
  • 10. KOMPLIKASI ANESTESI EPIDURAL • Gagal anestesi / blok inadekuat • yang paling umum : hypotension, nausea-vomitting • unilateral blok • Bradikrdia bila blok saraf simpatik jantung (T2-4 blok) • Keracunan sistemik obat lokal anestesi (intravena) • bila menginjeksi subarachnoid akan terjadi total spinal anestesia • komplikasi kateter (shearing, kinking, vascular or subarachnoid placement) • epidural atau subarachnoid hematoma.
  • 11. KONTRAINDIKASI Mutlak kurangnya peralatan dan sumber daya manusia dan bila pasien menolak tindakan, akses IV yang sulit, alergi obat, infeksi pada daerah suntikan atau jaringan dibawahnya, hipovolemia yang tidak teratasi, abnormalitas koagulasi, ICP meningkat Relatif • bakteremia, penyakit neurologi, stenosis aorta/mitral, riwayat operasi tulang belakang, masalah tulang belakang lainnya, gangguan psikiatri berat/tidak stabil atau emosi tidak stabil.
  • 13. Analgesia infiltrat tidak bekerja cepat, dan kurangnya kesabaran merupakan alasan kegagalan yang paling sering.
  • 14. TEKNIK ANESTESIA • Hitung volume maksimum obat yang dapat digunakan • Bersihkan kulit disekitar luka dengan larutan yang sesuai dan biarkan mengering sendiri. • Masukkan jarum subkutan, hindari pembuluh darah yang jelas. • Lakukan aspirasi untuk memastikan bahwa ujung jarum tidak terletak didalam pembuluh darah. Apabila darah teraspirasi, buang spuit dan mulailah kembali. • Obat anastesi lokal disuntikkan dengan aliran yang konstan seiring dengan dikeluarkannnya jarum. Penyuntikan yang terlalu cepat akan menyebabkan nyeri. • Pungsi kedua dan selanjutnya harus dilakukan disepanjang area kulit yang telah dianestesi.
  • 15. • Pada luka yang bersih, obat anestesi lokal dapat disuntikkan secara langsung kedalam tepi luka yang terbuka. Teknik ini juga dapat diterapkan di akhir pembedahan untuk membantu mengurangi nyeri luka pasca operasi. • Lignocaine 0,5% digunakan untuk prosedur singkat, misalnya penjahitan luka, dan bupivacaine 0,5% atau chirocaine untuk meredakan nyeri akibat insisi bedah. Apabila diperlukan suatu dosis yang besar atau efek yang lebih panjang, dapat digunakan larutan yang mengandung adrenalin, dengan syarat jaringan disekitar end-artery harus dihindari.
  • 16. PERIPHERAL NERVE BLOCKS  Contohnya pada blok nervus brachialis, blok tumit, blok digiti minimi. Jenis anestesi ini relatif aman (jauhi injeksi intraneural dan agen neurotoxic). Keuntungannya adalah menyediakan kondisi operasi yang baik. Yang paling sering dilakukan adalah blokade saraf brachialis.
  • 17. Blokade Plexus Brachialis • Saraf-saraf di plexus brachialis dapat dianestesi dengan menyuntikkan obat anestesi lokal di atas klavikula (teknik supraklavikula) atau di tempat saat mereka memasuki lengan melalui aksila bersama dengan arteri dan vena aksilaris (teknik aksila). • Semua obat anestesi lokal dapat digunakan. Teknik- teknik terseut dapat dipakai pada berbagai prosedur bedah dibawah siku dan sering kali memberikan analgesia yang baik pada periode sesaat setelah operasi..