SlideShare a Scribd company logo
03
METODOLOGI
05
KESIMPULAN
04 HASILPEMBAHASAN
STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS BERAS
DI PASAR TELAGA KABUPATEN GORONTALO
02 TINPUSTAKA
01
PENDAHULUAN
Dosen Pembimbing I : Prof. Dr. Amir Halid, SE, M.Si
Dosen Pembimbing II : Yuriko Boekoesoe, S.P, M.Si
SUGIYATNO HUMOLUNGO
614416038
01
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
1. Bagaimana eksisting pasar telaga Di Kecamatan
Telaga Kabupaten Gorontalo?
2. Faktor eksternal dan faktor internal apa saja dalam
pemasaran Komoditas Beras Di Kecamatan Telaga
Kabupaten Gorontalo?
1. Mengidentifikasi eksisting pasar telaga Di
Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo,
2. Mengidentifikasi alternative solusi faktor
eksternal dan internal dalam pemasaran
Komoditas Beras Di Kecamatan Telaga
Kabupaten Gorontalo
Tujuan Penelitian
1. Sebagai bahan referensi untuk pengembangan studi pemasaran
komoditas beras terutama dalam pelaksanaan penelitian-
penelitian lanjutan yang terkait
2. Sebagai acuan kepada para pedagang dalam mengembangkan
usahanya agar bisa meningkatkan kualitas dan daya jual
komoditas beras.
3. Bagi Dinas Pertanian dan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan
Telaga Kabupaten Gorontalo, dapat menjadi masukan sebagai
dasar dalam mewujudkan program-program yang akan
dilaksanakan terkait dengan pemasaran komoditas beras.
Manfaat Penelitian
02 TINJAUANPUSTAKA
Komoditas Beras
Beras merupakan komoditi besar dalam
sub disektor pertanian. Masyarakat
Indonesia mengonsumsi beras sebagai
makanan pokoknya. Indonesia tercatat
dengan jumlah penduduk yang
mengonsumsi beras terbesar.
Jenis beras yang ditanak menjadi nasi untuk di
konsumsi secara rutin.
Beras Putih
Mengandung gen memproduksi
antosianin yang merupakan sumber
warna merah atau ungu.
Beras Merah
jenis beras yang tidak dikonsumsi secara
rutin, beras ketan bisa dijadikan bahan
pembuat kue.
Beras ketan
02 TINJAUANPUSTAKA
Menurut (Danang Sunyoto, 2013:34) mengelompokkan delapan konsep inti pemasaran sebagai
berikut :
1. Kebutuhan
2. Keinginan
3. Permintaan
4. Produk
5. Nilai, Biaya, dan Kepuasan
6. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
7. Pasar
8. Pemasaran dan pemasar
Konsep Pemasaran
02 TINJAUANPUSTAKA
Pedagang
Beroprasi dalam rantai distribusi antara produsen dan Pedagang
eceran.
Pedagang Grosir
Disebut juga pengecer menjual produk komuditas langsung
kepada konsumen.
Pedagang Eceran
Adalah Pedagang yang menempati bangunan kios di pasar
Pedagang Kios
Adalah pedagang yang menempati tempat selain kios, yaitu dalam
los, luar los, dasaran dan palyon
Pedagang Non Kios
Pedagang Eceran
Pedagang Grosir
Pedagang Kios Pedagang Non
Kios
Menurut Nurlailah dan Hentiani pedagang
dibedakan menjadi Terbagi menjadi
bberapa kategori, Yaitu :
02 TINJAUANPUSTAKA
Menurut Agustinus
(2015:48)
Faktor Eksternal Faktor Internal
1) Tren bisnis
2) Budaya masyarakat
3) Sosial politik dan ideologi
4) Kondisi perekonomian suatu negara
5) Peraturan dan kebijakan pemerintah
6) Perkembangan teknologi
7) Dan lain-lain
1) Sumber daya keuangan yang memadai
2) Sumber daya manusia yang kompeten
3) Properti teknologi terkini
4) Kepercayaan masyarakat terhadap
perusahaan
5) Kemampuan pemasaran yang baik
6) Kemampuan distribusi yang baik
7) Dan lain-lain
02 TINJAUANPUSTAKA
Analisis SWOT
EKSTERNAL
INTERNAL
OPPORTUNITY THREATHS
STRENGTH COMPORATIVE ADVANTAGE MOBILIZATION
WEAKNESS DIVESTMENT/INVESTMENT DAMAGE CONTROL
02 TINJAUANPUSTAKA
Kerangka Pikir
PEMASARAN BERAS
Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Analisis SWOT
Strategi pemasaran Beras
Berdasarkan gambar disamping
dimana kegiatan pedagang dalam
pemasaran Komoditas Berasterdapat dua
faktor yaitu faktor internal yang terdiri dari
kekuatan dan kelemahan dan faktor
eksternal yang terdiri dari peluang dan
ancaman. Setelah diketahui apa saja
faktor-faktor internal dan eksternal yang
ada di pemasaran Komoditas Berassetelah
itu melakukan pemberian bobot dan rating,
mencari posisi pada diagram analisis SWOT,
dan matriks SWOT, kemudian ditentukan
strategi untuk pemasaran Komoditas Beras
guna untuk menetapkan strategi
pemasaran Komoditas Beras.
03
METODOLOGI
Bulan Desember Sampai Dengan
Bulan Februari 2021.
Pasar Telaga
Kecamatan Telaga
• Populasi : 15 Pedagang
• Teknik Sampling : Sampling Jenuh
• Sampel :
Pedagang Pengecer : 10 Petani
Pedagang Pengepul : 5 Petani
Teknik Analisis Data
1. Analisis eksisting digunakan untuk
menguraikan dan mendeskripsikan
keberadaan pasar telaga di kecamatan telaga
kab. Gorontalo.
2. Analisis eksisting digunakan untuk
menguraikan dan mendeskripsikan
keberadaan pasar telaga di kecamatan telaga
kab. Gorontalo.
03
METODOLOGI
Definisi Operasional Variabel
1. Pedagang komoditas beras adalah seseorang yang menjual komoditas beras
2. Pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan dan menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial.
3. Kekuatan adalah menggambarkan hal yang dimiliki penjual yang dapat memberikan
keunggulan bagi usaha itu sendiri.
4. Kelemahan adalah menggambarkan hal yang dimiliki penjual namun dimiliki oleh penjual
lain, keterbatasan dan kekurangan dalam keterampilan. Sumberdaya, keuangan,
keterampilan pemasaran, dan citra produk dapat merupakan sumber kelemahan.
5. Peluang merupakan faktor yang berasal dari suatu lingkungan dan akan menguntungkan
bagi penjual jika memanfaatkannya.
6. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi penjual dan situasi penting yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan penjualan, meningkatkan kekuatan tawar menawar
pembeli dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan penjual. Ancaman pemasaran
komoditas beras di pasar sangat berpengaruh dalam usaha bisnis penjual, bahkan bisa
membuat penjual bangkrut dan tidak bisa berbisnis lagi.
7. Strategi adalah rencana tindakan yang luas yang harus dilaksanakan sehingga bermanfaat
untuk mencapai tujuan tertentu.
8. Bauran pemasaran merupakan penentu meningkatnya penguasaaan pasar dalam suatu
lingkup pemasaran dan dapat digunakan produsen untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen.
9. Faktor eksternal merupakan faktor yang biasanya muncul dari luar dan menghambat proses
strategi pemasaran.
10.Faktor internal merupakan faktor yang biasanya muncul dari luar yang mungkin muncul
sebagai akibat dari kesalahan manajemen internal. Misalnya dilihat dari segi modal dan
tempat.
04 HASILPEMBAHASAN
Pasar Telaga
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Pasar Telaga berada dikompleks gelora 23 januari, telaga
kecamatan telaga provinsi gorontalo. Pasar ini juga memiliki
keuntungan karena terletak pada jalur transportasi kota dan
dapat dicapai dengan segala macam kendaraan roda dua mau
pun roda empat. Dan keuntungan lainnya pasar ini memiliki
jadwal dihari minggu dimana banyak masyarakat yang
meluangkan hari liburnya untuk mengeksplor pasar telaga.
STRATEGI
PEMASARAN
Pasar telaga itu sendiri masih merupakan
pasar tradisional itu dilahat dari produk
produk yang ada dijual dengan harga
rakyat. Sehingga harga produk masih
terbilang murah bagi masyarakat telaga
dan sekitarnya.
04 HASILPEMBAHASAN
Umur penjual
beras di Pasar
Telaga Kabupaten
Gorontalo
berdasarkan
umur disajikan
dalam Tabel.
Umur
KLIK
Adapun Lama
berusaha penjual
beras di Pasar
Telaga Kabupaten
Gorontalo
berdasarkan
umur disajikan
dalam Tabel.
Pendidikan
penjual beras di
Pasar Telaga
Kabupaten
Gorontalo
berdasarkan
umur disajikan
dalam Tabel.
Lama Berusaha
Pendidikan
Identitas Responden
KLIK KLIK
04 HASILPEMBAHASAN
Umur
No Umur Frekuensi
Persentase
(%)
Kumulatif (%)
1 21-30 Tahun 3 20.00% 20.00%
2 31-40 Tahun 5 33.33% 53.33%
3 41-50 Tahun 5 33.33% 86.67%
4 51-60 Tahun 2 13.33% 100.00%
Total 15 100.00%
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 5 kategori umur dari
penjual beras, umur yang dominan yakni penjual beras yang berumur 31-40 dan
41-50 tahun sebanyak 5 orang atau sebesar 33,33%. Kemudian frekuensi
berdasarkan umur yang terendah yakni pada umur 51-60 tahun sebanyak 2
orang atau sebesar 13,33%. Sehingga dengan demikian, berdasarkan umur maka
penjual beras yang menjadi responden didominasi yang berada pada umur
produktif. Umur berpengaruh terhadap bagaimana perilaku seorang individu.
04 HASILPEMBAHASAN
Pendidikan
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 3 kategori pendidikan
dari penjual beras, dimana yang berpendidikan SD/sederajat sebanyak 9 orang
atau sebesar 60,00%. Penjual beras yang berpendidikan SMP/sederajat dan
SMA/sederajat serta sarjana sebanyak masing-masing 2 orang atau sebesar
13,33%. Pendidikan sangat memberikan dampak keterampilan seseorang
sehingga makin tinggi pendidikan akan menunjang aktivitas pertanian dari petani
padi.
No Pendidikan Frekuensi
Persentase
(%)
Kumulatif (%)
1 SD/Sederajat 9 60.00% 60.00%
2 SMP/Sederajat 2 13.33% 73.33%
3 SMA/Sederajat 2 13.33% 86.67%
4 PT 2 13.33% 100.00%
Total 15 100.00%
04 HASILPEMBAHASAN
Lama Berusaha
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa lama berusaha (berjualan beras)
yang paling dominan yakni pada rentang 6-10 tahun yakni sebanyak 6 orang atau
sebesar 40,00% kemudian frekuensi terendah yakni pada rentang 11-15 tahun
dan > 15 tahun dengan frekuensi sebanyak 2 orang atau sebesar 13,33% dari
keseluruhan penjual beras. Semakin lama seseorang menggeluti usahanya maka
akan semakin terampil orang tersebut dalam memaksimalkan keuntungannya.
No Pendidikan Frekuensi Persentase (%) Kumulatif (%)
1 1-5 Tahun 5 33.33% 33.33%
2 6-10 Tahun 6 40.00% 73.33%
3 11-15 Tahun 2 13.33% 86.67%
4 >15 Tahun 2 13.33% 100.00%
Total 15 100.00%
04 HASILPEMBAHASAN
Hasil Analisis
Faktor Eksternal Faktor Internal
KLIK
KLIK
04 HASILPEMBAHASAN
Faktor Eksternal Tabel menunjukkan bahwa nilai faktor peluang yang
dimiliki oleh Strategi pemasaran komoditas beras di
Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo yakni 1,008 serta
faktor ancaman yang sebesar 1,039. Sehingga jika
dibandingkan maka faktor ancaman jauh lebih besar
dibandingkan dengan skor dari peluang. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya ancaman dalam strategi
pemasaran komoditas beras di Pasar Telaga
Kabupaten Gorontalo dimana ancaman ini didominasi
oleh makin melonjaknya biaya transportasi untuk
pemasaran secara klasik dari pasar ke pasar yang
selama ini dilakukan oleh penjual.
No Uraian
Poin
Aktual
Bobot Rating Skor
1
Beras cepat laku di awal
bulan
4.27 0.165 1.000 0.165
2
Pemerintah
mengembangkan kualitas
beras
4.40 0.170 3.000 0.509
3
Pasar banyak
pengunjungnya
4.33 0.167 2.000 0.334
Jumlah Opportunities 0.501 1.008
1
Beras cepat rusak dan
lainnya
4.00 0.154 2.000 0.308
2
Adanya banyak gerai
Alfamart dan Indomart
3.93 0.152 1.000 0.152
3 Biaya transportasi 5.00 0.193 3.000 0.578
Jumlah Threats 0.499 1.039
Jumlah EFAS 25.93 1.000
Skor EFAS -0.031
04 HASILPEMBAHASAN
Faktor Internal
Berdasarkan Tabel berikut dapat dilihat bahwa untuk
faktor internal diperoleh skor kekuatan sebesar
1,471 sementara untuk skor kelemahan sebesar
1,201. Sehingga nilai-nilai tersebut dapat diketahui
selisih dari faktor internal dan eksternal yakni
negatif sebesar 0,270 dimana kekuatan lebih besar
nilai skornya dibandingkan dengan kelemahan yang
berarti bahwa petani penjual beras di Pasar Telaga
Kabupaten Gorontalo memiliki berbagai bauran
pemasaran yang mampu untuk mencapai hasil ideal
dalam strategi pemasaran komoditas beras di Pasar
Telaga Kabupaten Gorontalo. Kekuatan atau aspek
internal yang terbaik didominasi adanya inisiatif dari
penjual untuk memberikan kebijakan pembelian
dengan cash tunda bagi para pembeli yang belum
cukup uangnya untuk membeli 1 karung beras
secara tunai.
No Uraian Poin Aktual Bobot Rating Skor
1 Beras yang berkualitas baik 4.13 0.115 1.000 0.115
2 Harga yang relatif bersaing 4.20 0.117 4.000 0.469
3 Potongan harga 4.27 0.119 3.000 0.358
4
Kebijakan Cash Tunda bagi
konsumen
4.73 0.132 4.000 0.529
Jumlah Strengths 0.484 1.471
1 Biaya sewa tempat 4.87 0.136 3.000 0.408
2 Persaingan yang sangat ketat 4.93 0.138 3.000 0.413
3
Tidak adanya layanan angkut
hingga ke kendaraan
3.73 0.104 1.000 0.104
4
Belum memahami android
untuk promosi
4.93 0.138 2.000 0.276
Jumlah Weaknesses 0.516 1.201
Jumlah IFAS 35.80 1.000
Skor IFAS 0.270
04 HASILPEMBAHASAN
HASILANALISIS SWOT
Berdasarkan Tabel tersebut menunjukkan 4 (empat)
sel strategi alternatif yang dapat dijalankan oleh
strategi pemasaran komoditas beras di Pasar Telaga
Kabupaten Gorontalo yaitu strategi S-O (Strength-
Opportunities), strategi W-O (Weaknesses-
Opportunitties), strategi S-T (Strength-Threatsh), dan
strategi W-T (Weaknesses-Threatsh). Namun untuk
penjualan beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo
lebih idealnya menggunakan strategi S-T (Strength-
Threatsh) karena adanya keadaan dimana besarnya
ancaman yang dapat direduksi dengan besarnya
kekuatan dalam strategi pemasaran komoditas beras
di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo.
INTERNAL
EKSTERNAL
Kekuatan(Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Beras yang berkualitas baik Biaya sewa tempat
Harga yang relatif bersaing Persaingan yang sangat ketat
Potongan harga
Tidak adanya layanan angkut
hingga ke kendaraan
Kebijakan Cash Tunda bagi
konsumen
Belum memahami android
untuk promosi
Peluang
(Opportunities)
SO WO
Beras cepat laku di
awal bulan
1. Perlu adanya peran
pemerintah dalam
manajemen ketersdiaan
beras
2. Mengoptimalkan
permintaan beras sesuai
degan jenis beras disukai
1. Peran pemerintah dalam
pengembangan kapasitas
penjual
2. Penjual terus belajar
dalam penjualan yang
relatif menguntungkan
Pemerintah
mengembangkan
kualitas beras
Pasar banyak
pengunjungnya
Ancaman (Threats) ST WT
Beras cepat rusak
dan lainnya
1. Mengoptimalkan kerja
sama dengan warung
makan dan sistem
pembayaran tunai
bertahap
2. Mengoptimalkan
digitalisasi pemasaran
1. Perlu adanya stabilitas
dalam pemanfaatan
seluruh beras lokal untuk
dijual di Kabupaten
Gorontalo
2. Mulai beralih pada beras
yang disukai konsumen
Adanya banyak
gerai Alfamart dan
Indomart
Biaya transportasi
04 HASILPEMBAHASAN
DIAGRAM ANALISIS SWOT
Gambar menunjukkan bahwa posisi strategi pemasaran
komoditas beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo
berada pada kuadran dua yakni strategi Diversifikasi.
Strategi ini menekankan bahwa upaya pemasaran komoditas
beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo dapat difokuskan
dengan memanfaatkan berbagai kekuatan dan potensi
kekuatan untuk mereduksi berbagai ancaman dalam
penjualan beras yang lebih baik. Strategi ini dapat dilakukan
dengan dua upaya utama yakni (1) pemasar beras bekerja
sama dengan pengusaha warung makan dengan jalan
pemasaran berbasis pembayaran tunai bertahap sehingga
memudahkan penjual beras habis terjual dan memudahkan
pembeli untuk menyediakan bahan baku untuk kegiatan
usahanya dan (2) digitalisasi pemasaran dengan
memanfaatkan fitur marketplace yang semakin ramai
digunakan oleh pengguna media sosial sehingga dapat
menghemat biaya angkut penjualan dan menghemat biaya
sewa tempat.
Hasil pengujian factor internal dan eksternal sebagai
berikut
a. Total skor untuk faktor (S) sebesar : 1,471
b. Total skor untuk faktor (W) sebesar : 1,201
c. Total skor untuk faktor (O) sebesar : 1,008
d. Total skor untuk faktor (T) sebesar : 1,039
Titik Koordinat X,Y (0,270 . -0,031)
05
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dipasar telaga kecamatan telaga
dapat ditarik kesimpulan.
1. Strategi pemasaran beras dipasar Telaga dilakukan dengan cara mempengaruhi
pembeli melalui kontak langsung dengan pembeli ketika ada yang membeli.(direct
transaction)
2. Strategi-strategi pemasaran yang digunakan diantaranya: 1. strategi produk, yaitu
produk yang langsung didapatkan dari petani dengan melihat aspek kualitas yang
baik, 2. strategi harga yaitu dimana para pedang memberikan harga yang sewajarnya
dan dapat disepakati oleh pembeli. 3. Strategi pelayanan yaitu strategi dimana para
pedagang berusaha memberikan dan menunjukan kesopanan dan keramahtamahan
kepada pembeli.

More Related Content

Similar to 101.pptx

Analisis struktur pasar dan margin beras di kab malang
Analisis struktur pasar dan margin beras di kab malangAnalisis struktur pasar dan margin beras di kab malang
Analisis struktur pasar dan margin beras di kab malangBBPP_Batu
 
Pemasaran kedelai mataram 1
Pemasaran kedelai mataram 1Pemasaran kedelai mataram 1
Pemasaran kedelai mataram 1
Krisna Setiawan
 
ANALISA PEMASARAN BERAS DI AMPANA.pptx
ANALISA PEMASARAN  BERAS DI AMPANA.pptxANALISA PEMASARAN  BERAS DI AMPANA.pptx
ANALISA PEMASARAN BERAS DI AMPANA.pptx
gogo842965
 
Kewirausahaannn analisis mikro dan makro
Kewirausahaannn analisis mikro dan makroKewirausahaannn analisis mikro dan makro
Kewirausahaannn analisis mikro dan makro
YigalEdward
 
Tugas UAS Manajemen Strategi Lela
Tugas UAS Manajemen Strategi LelaTugas UAS Manajemen Strategi Lela
Tugas UAS Manajemen Strategi Lelalela monika
 
Laporan Manajemen Strategi
Laporan Manajemen StrategiLaporan Manajemen Strategi
Laporan Manajemen Strategi
Athifah Ningtyas
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
nuralfiyani24
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
nuralfiyani24
 
Research 027
Research 027Research 027
Research 027
Arif Rahman
 
PPT Erwian Real (1).pptx
PPT Erwian Real (1).pptxPPT Erwian Real (1).pptx
PPT Erwian Real (1).pptx
GdeArdi
 
Materi 2. strategi menjalankan usaha
Materi 2. strategi menjalankan usahaMateri 2. strategi menjalankan usaha
Materi 2. strategi menjalankan usaha
Dania Nurrani Azzahra
 
Laporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
Laporan pengamatan pengetahuan bahan panganLaporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
Laporan pengamatan pengetahuan bahan panganIndex San
 
Potensi Dan Strategi Usaha Sate Rembiga Di Wilayah Kota Mataram Artiska
Potensi Dan Strategi Usaha Sate Rembiga Di Wilayah Kota Mataram ArtiskaPotensi Dan Strategi Usaha Sate Rembiga Di Wilayah Kota Mataram Artiska
Potensi Dan Strategi Usaha Sate Rembiga Di Wilayah Kota Mataram ArtiskaArtisca Spears
 
Studi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan BisnisStudi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan Bisnis
Maulana Syarif Hidayatullah
 
Bisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesiaBisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesia
tito rolast
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012Univ. Kahuripan Kediri
 
Analisis Struktur Pasar
Analisis Struktur PasarAnalisis Struktur Pasar
Analisis Struktur PasarBBPP_Batu
 
Analisis Struktur Pasar
Analisis Struktur PasarAnalisis Struktur Pasar
Analisis Struktur PasarBBPP_Batu
 

Similar to 101.pptx (20)

Analisis struktur pasar dan margin beras di kab malang
Analisis struktur pasar dan margin beras di kab malangAnalisis struktur pasar dan margin beras di kab malang
Analisis struktur pasar dan margin beras di kab malang
 
Pemasaran kedelai mataram 1
Pemasaran kedelai mataram 1Pemasaran kedelai mataram 1
Pemasaran kedelai mataram 1
 
ANALISA PEMASARAN BERAS DI AMPANA.pptx
ANALISA PEMASARAN  BERAS DI AMPANA.pptxANALISA PEMASARAN  BERAS DI AMPANA.pptx
ANALISA PEMASARAN BERAS DI AMPANA.pptx
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaranManajemen pemasaran
Manajemen pemasaran
 
Kewirausahaannn analisis mikro dan makro
Kewirausahaannn analisis mikro dan makroKewirausahaannn analisis mikro dan makro
Kewirausahaannn analisis mikro dan makro
 
Tugas UAS Manajemen Strategi Lela
Tugas UAS Manajemen Strategi LelaTugas UAS Manajemen Strategi Lela
Tugas UAS Manajemen Strategi Lela
 
Laporan Manajemen Strategi
Laporan Manajemen StrategiLaporan Manajemen Strategi
Laporan Manajemen Strategi
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
 
Research 027
Research 027Research 027
Research 027
 
PPT Erwian Real (1).pptx
PPT Erwian Real (1).pptxPPT Erwian Real (1).pptx
PPT Erwian Real (1).pptx
 
Materi 2. strategi menjalankan usaha
Materi 2. strategi menjalankan usahaMateri 2. strategi menjalankan usaha
Materi 2. strategi menjalankan usaha
 
Laporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
Laporan pengamatan pengetahuan bahan panganLaporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
Laporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
 
Potensi Dan Strategi Usaha Sate Rembiga Di Wilayah Kota Mataram Artiska
Potensi Dan Strategi Usaha Sate Rembiga Di Wilayah Kota Mataram ArtiskaPotensi Dan Strategi Usaha Sate Rembiga Di Wilayah Kota Mataram Artiska
Potensi Dan Strategi Usaha Sate Rembiga Di Wilayah Kota Mataram Artiska
 
Bab ii aspek pemasaran acc
Bab ii aspek pemasaran accBab ii aspek pemasaran acc
Bab ii aspek pemasaran acc
 
Studi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan BisnisStudi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan Bisnis
 
Bisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesiaBisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesia
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
 
Analisis Struktur Pasar
Analisis Struktur PasarAnalisis Struktur Pasar
Analisis Struktur Pasar
 
Analisis Struktur Pasar
Analisis Struktur PasarAnalisis Struktur Pasar
Analisis Struktur Pasar
 

Recently uploaded

Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 

Recently uploaded (17)

Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 

101.pptx

  • 1. 03 METODOLOGI 05 KESIMPULAN 04 HASILPEMBAHASAN STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS BERAS DI PASAR TELAGA KABUPATEN GORONTALO 02 TINPUSTAKA 01 PENDAHULUAN Dosen Pembimbing I : Prof. Dr. Amir Halid, SE, M.Si Dosen Pembimbing II : Yuriko Boekoesoe, S.P, M.Si SUGIYATNO HUMOLUNGO 614416038
  • 2. 01 PENDAHULUAN Rumusan Masalah 1. Bagaimana eksisting pasar telaga Di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo? 2. Faktor eksternal dan faktor internal apa saja dalam pemasaran Komoditas Beras Di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo? 1. Mengidentifikasi eksisting pasar telaga Di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, 2. Mengidentifikasi alternative solusi faktor eksternal dan internal dalam pemasaran Komoditas Beras Di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo Tujuan Penelitian 1. Sebagai bahan referensi untuk pengembangan studi pemasaran komoditas beras terutama dalam pelaksanaan penelitian- penelitian lanjutan yang terkait 2. Sebagai acuan kepada para pedagang dalam mengembangkan usahanya agar bisa meningkatkan kualitas dan daya jual komoditas beras. 3. Bagi Dinas Pertanian dan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, dapat menjadi masukan sebagai dasar dalam mewujudkan program-program yang akan dilaksanakan terkait dengan pemasaran komoditas beras. Manfaat Penelitian
  • 3. 02 TINJAUANPUSTAKA Komoditas Beras Beras merupakan komoditi besar dalam sub disektor pertanian. Masyarakat Indonesia mengonsumsi beras sebagai makanan pokoknya. Indonesia tercatat dengan jumlah penduduk yang mengonsumsi beras terbesar. Jenis beras yang ditanak menjadi nasi untuk di konsumsi secara rutin. Beras Putih Mengandung gen memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu. Beras Merah jenis beras yang tidak dikonsumsi secara rutin, beras ketan bisa dijadikan bahan pembuat kue. Beras ketan
  • 4. 02 TINJAUANPUSTAKA Menurut (Danang Sunyoto, 2013:34) mengelompokkan delapan konsep inti pemasaran sebagai berikut : 1. Kebutuhan 2. Keinginan 3. Permintaan 4. Produk 5. Nilai, Biaya, dan Kepuasan 6. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan 7. Pasar 8. Pemasaran dan pemasar Konsep Pemasaran
  • 5. 02 TINJAUANPUSTAKA Pedagang Beroprasi dalam rantai distribusi antara produsen dan Pedagang eceran. Pedagang Grosir Disebut juga pengecer menjual produk komuditas langsung kepada konsumen. Pedagang Eceran Adalah Pedagang yang menempati bangunan kios di pasar Pedagang Kios Adalah pedagang yang menempati tempat selain kios, yaitu dalam los, luar los, dasaran dan palyon Pedagang Non Kios Pedagang Eceran Pedagang Grosir Pedagang Kios Pedagang Non Kios Menurut Nurlailah dan Hentiani pedagang dibedakan menjadi Terbagi menjadi bberapa kategori, Yaitu :
  • 6. 02 TINJAUANPUSTAKA Menurut Agustinus (2015:48) Faktor Eksternal Faktor Internal 1) Tren bisnis 2) Budaya masyarakat 3) Sosial politik dan ideologi 4) Kondisi perekonomian suatu negara 5) Peraturan dan kebijakan pemerintah 6) Perkembangan teknologi 7) Dan lain-lain 1) Sumber daya keuangan yang memadai 2) Sumber daya manusia yang kompeten 3) Properti teknologi terkini 4) Kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan 5) Kemampuan pemasaran yang baik 6) Kemampuan distribusi yang baik 7) Dan lain-lain
  • 7. 02 TINJAUANPUSTAKA Analisis SWOT EKSTERNAL INTERNAL OPPORTUNITY THREATHS STRENGTH COMPORATIVE ADVANTAGE MOBILIZATION WEAKNESS DIVESTMENT/INVESTMENT DAMAGE CONTROL
  • 8. 02 TINJAUANPUSTAKA Kerangka Pikir PEMASARAN BERAS Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Analisis SWOT Strategi pemasaran Beras Berdasarkan gambar disamping dimana kegiatan pedagang dalam pemasaran Komoditas Berasterdapat dua faktor yaitu faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman. Setelah diketahui apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang ada di pemasaran Komoditas Berassetelah itu melakukan pemberian bobot dan rating, mencari posisi pada diagram analisis SWOT, dan matriks SWOT, kemudian ditentukan strategi untuk pemasaran Komoditas Beras guna untuk menetapkan strategi pemasaran Komoditas Beras.
  • 9. 03 METODOLOGI Bulan Desember Sampai Dengan Bulan Februari 2021. Pasar Telaga Kecamatan Telaga • Populasi : 15 Pedagang • Teknik Sampling : Sampling Jenuh • Sampel : Pedagang Pengecer : 10 Petani Pedagang Pengepul : 5 Petani Teknik Analisis Data 1. Analisis eksisting digunakan untuk menguraikan dan mendeskripsikan keberadaan pasar telaga di kecamatan telaga kab. Gorontalo. 2. Analisis eksisting digunakan untuk menguraikan dan mendeskripsikan keberadaan pasar telaga di kecamatan telaga kab. Gorontalo.
  • 10. 03 METODOLOGI Definisi Operasional Variabel 1. Pedagang komoditas beras adalah seseorang yang menjual komoditas beras 2. Pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan dan menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. 3. Kekuatan adalah menggambarkan hal yang dimiliki penjual yang dapat memberikan keunggulan bagi usaha itu sendiri. 4. Kelemahan adalah menggambarkan hal yang dimiliki penjual namun dimiliki oleh penjual lain, keterbatasan dan kekurangan dalam keterampilan. Sumberdaya, keuangan, keterampilan pemasaran, dan citra produk dapat merupakan sumber kelemahan. 5. Peluang merupakan faktor yang berasal dari suatu lingkungan dan akan menguntungkan bagi penjual jika memanfaatkannya. 6. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi penjual dan situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan penjualan, meningkatkan kekuatan tawar menawar pembeli dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan penjual. Ancaman pemasaran komoditas beras di pasar sangat berpengaruh dalam usaha bisnis penjual, bahkan bisa membuat penjual bangkrut dan tidak bisa berbisnis lagi. 7. Strategi adalah rencana tindakan yang luas yang harus dilaksanakan sehingga bermanfaat untuk mencapai tujuan tertentu. 8. Bauran pemasaran merupakan penentu meningkatnya penguasaaan pasar dalam suatu lingkup pemasaran dan dapat digunakan produsen untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. 9. Faktor eksternal merupakan faktor yang biasanya muncul dari luar dan menghambat proses strategi pemasaran. 10.Faktor internal merupakan faktor yang biasanya muncul dari luar yang mungkin muncul sebagai akibat dari kesalahan manajemen internal. Misalnya dilihat dari segi modal dan tempat.
  • 11. 04 HASILPEMBAHASAN Pasar Telaga Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pasar Telaga berada dikompleks gelora 23 januari, telaga kecamatan telaga provinsi gorontalo. Pasar ini juga memiliki keuntungan karena terletak pada jalur transportasi kota dan dapat dicapai dengan segala macam kendaraan roda dua mau pun roda empat. Dan keuntungan lainnya pasar ini memiliki jadwal dihari minggu dimana banyak masyarakat yang meluangkan hari liburnya untuk mengeksplor pasar telaga. STRATEGI PEMASARAN Pasar telaga itu sendiri masih merupakan pasar tradisional itu dilahat dari produk produk yang ada dijual dengan harga rakyat. Sehingga harga produk masih terbilang murah bagi masyarakat telaga dan sekitarnya.
  • 12. 04 HASILPEMBAHASAN Umur penjual beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo berdasarkan umur disajikan dalam Tabel. Umur KLIK Adapun Lama berusaha penjual beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo berdasarkan umur disajikan dalam Tabel. Pendidikan penjual beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo berdasarkan umur disajikan dalam Tabel. Lama Berusaha Pendidikan Identitas Responden KLIK KLIK
  • 13. 04 HASILPEMBAHASAN Umur No Umur Frekuensi Persentase (%) Kumulatif (%) 1 21-30 Tahun 3 20.00% 20.00% 2 31-40 Tahun 5 33.33% 53.33% 3 41-50 Tahun 5 33.33% 86.67% 4 51-60 Tahun 2 13.33% 100.00% Total 15 100.00% Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 5 kategori umur dari penjual beras, umur yang dominan yakni penjual beras yang berumur 31-40 dan 41-50 tahun sebanyak 5 orang atau sebesar 33,33%. Kemudian frekuensi berdasarkan umur yang terendah yakni pada umur 51-60 tahun sebanyak 2 orang atau sebesar 13,33%. Sehingga dengan demikian, berdasarkan umur maka penjual beras yang menjadi responden didominasi yang berada pada umur produktif. Umur berpengaruh terhadap bagaimana perilaku seorang individu.
  • 14. 04 HASILPEMBAHASAN Pendidikan Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 3 kategori pendidikan dari penjual beras, dimana yang berpendidikan SD/sederajat sebanyak 9 orang atau sebesar 60,00%. Penjual beras yang berpendidikan SMP/sederajat dan SMA/sederajat serta sarjana sebanyak masing-masing 2 orang atau sebesar 13,33%. Pendidikan sangat memberikan dampak keterampilan seseorang sehingga makin tinggi pendidikan akan menunjang aktivitas pertanian dari petani padi. No Pendidikan Frekuensi Persentase (%) Kumulatif (%) 1 SD/Sederajat 9 60.00% 60.00% 2 SMP/Sederajat 2 13.33% 73.33% 3 SMA/Sederajat 2 13.33% 86.67% 4 PT 2 13.33% 100.00% Total 15 100.00%
  • 15. 04 HASILPEMBAHASAN Lama Berusaha Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa lama berusaha (berjualan beras) yang paling dominan yakni pada rentang 6-10 tahun yakni sebanyak 6 orang atau sebesar 40,00% kemudian frekuensi terendah yakni pada rentang 11-15 tahun dan > 15 tahun dengan frekuensi sebanyak 2 orang atau sebesar 13,33% dari keseluruhan penjual beras. Semakin lama seseorang menggeluti usahanya maka akan semakin terampil orang tersebut dalam memaksimalkan keuntungannya. No Pendidikan Frekuensi Persentase (%) Kumulatif (%) 1 1-5 Tahun 5 33.33% 33.33% 2 6-10 Tahun 6 40.00% 73.33% 3 11-15 Tahun 2 13.33% 86.67% 4 >15 Tahun 2 13.33% 100.00% Total 15 100.00%
  • 16. 04 HASILPEMBAHASAN Hasil Analisis Faktor Eksternal Faktor Internal KLIK KLIK
  • 17. 04 HASILPEMBAHASAN Faktor Eksternal Tabel menunjukkan bahwa nilai faktor peluang yang dimiliki oleh Strategi pemasaran komoditas beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo yakni 1,008 serta faktor ancaman yang sebesar 1,039. Sehingga jika dibandingkan maka faktor ancaman jauh lebih besar dibandingkan dengan skor dari peluang. Hal ini menunjukkan bahwa adanya ancaman dalam strategi pemasaran komoditas beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo dimana ancaman ini didominasi oleh makin melonjaknya biaya transportasi untuk pemasaran secara klasik dari pasar ke pasar yang selama ini dilakukan oleh penjual. No Uraian Poin Aktual Bobot Rating Skor 1 Beras cepat laku di awal bulan 4.27 0.165 1.000 0.165 2 Pemerintah mengembangkan kualitas beras 4.40 0.170 3.000 0.509 3 Pasar banyak pengunjungnya 4.33 0.167 2.000 0.334 Jumlah Opportunities 0.501 1.008 1 Beras cepat rusak dan lainnya 4.00 0.154 2.000 0.308 2 Adanya banyak gerai Alfamart dan Indomart 3.93 0.152 1.000 0.152 3 Biaya transportasi 5.00 0.193 3.000 0.578 Jumlah Threats 0.499 1.039 Jumlah EFAS 25.93 1.000 Skor EFAS -0.031
  • 18. 04 HASILPEMBAHASAN Faktor Internal Berdasarkan Tabel berikut dapat dilihat bahwa untuk faktor internal diperoleh skor kekuatan sebesar 1,471 sementara untuk skor kelemahan sebesar 1,201. Sehingga nilai-nilai tersebut dapat diketahui selisih dari faktor internal dan eksternal yakni negatif sebesar 0,270 dimana kekuatan lebih besar nilai skornya dibandingkan dengan kelemahan yang berarti bahwa petani penjual beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo memiliki berbagai bauran pemasaran yang mampu untuk mencapai hasil ideal dalam strategi pemasaran komoditas beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo. Kekuatan atau aspek internal yang terbaik didominasi adanya inisiatif dari penjual untuk memberikan kebijakan pembelian dengan cash tunda bagi para pembeli yang belum cukup uangnya untuk membeli 1 karung beras secara tunai. No Uraian Poin Aktual Bobot Rating Skor 1 Beras yang berkualitas baik 4.13 0.115 1.000 0.115 2 Harga yang relatif bersaing 4.20 0.117 4.000 0.469 3 Potongan harga 4.27 0.119 3.000 0.358 4 Kebijakan Cash Tunda bagi konsumen 4.73 0.132 4.000 0.529 Jumlah Strengths 0.484 1.471 1 Biaya sewa tempat 4.87 0.136 3.000 0.408 2 Persaingan yang sangat ketat 4.93 0.138 3.000 0.413 3 Tidak adanya layanan angkut hingga ke kendaraan 3.73 0.104 1.000 0.104 4 Belum memahami android untuk promosi 4.93 0.138 2.000 0.276 Jumlah Weaknesses 0.516 1.201 Jumlah IFAS 35.80 1.000 Skor IFAS 0.270
  • 19. 04 HASILPEMBAHASAN HASILANALISIS SWOT Berdasarkan Tabel tersebut menunjukkan 4 (empat) sel strategi alternatif yang dapat dijalankan oleh strategi pemasaran komoditas beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo yaitu strategi S-O (Strength- Opportunities), strategi W-O (Weaknesses- Opportunitties), strategi S-T (Strength-Threatsh), dan strategi W-T (Weaknesses-Threatsh). Namun untuk penjualan beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo lebih idealnya menggunakan strategi S-T (Strength- Threatsh) karena adanya keadaan dimana besarnya ancaman yang dapat direduksi dengan besarnya kekuatan dalam strategi pemasaran komoditas beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo. INTERNAL EKSTERNAL Kekuatan(Strengths) Kelemahan (Weaknesses) Beras yang berkualitas baik Biaya sewa tempat Harga yang relatif bersaing Persaingan yang sangat ketat Potongan harga Tidak adanya layanan angkut hingga ke kendaraan Kebijakan Cash Tunda bagi konsumen Belum memahami android untuk promosi Peluang (Opportunities) SO WO Beras cepat laku di awal bulan 1. Perlu adanya peran pemerintah dalam manajemen ketersdiaan beras 2. Mengoptimalkan permintaan beras sesuai degan jenis beras disukai 1. Peran pemerintah dalam pengembangan kapasitas penjual 2. Penjual terus belajar dalam penjualan yang relatif menguntungkan Pemerintah mengembangkan kualitas beras Pasar banyak pengunjungnya Ancaman (Threats) ST WT Beras cepat rusak dan lainnya 1. Mengoptimalkan kerja sama dengan warung makan dan sistem pembayaran tunai bertahap 2. Mengoptimalkan digitalisasi pemasaran 1. Perlu adanya stabilitas dalam pemanfaatan seluruh beras lokal untuk dijual di Kabupaten Gorontalo 2. Mulai beralih pada beras yang disukai konsumen Adanya banyak gerai Alfamart dan Indomart Biaya transportasi
  • 20. 04 HASILPEMBAHASAN DIAGRAM ANALISIS SWOT Gambar menunjukkan bahwa posisi strategi pemasaran komoditas beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo berada pada kuadran dua yakni strategi Diversifikasi. Strategi ini menekankan bahwa upaya pemasaran komoditas beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo dapat difokuskan dengan memanfaatkan berbagai kekuatan dan potensi kekuatan untuk mereduksi berbagai ancaman dalam penjualan beras yang lebih baik. Strategi ini dapat dilakukan dengan dua upaya utama yakni (1) pemasar beras bekerja sama dengan pengusaha warung makan dengan jalan pemasaran berbasis pembayaran tunai bertahap sehingga memudahkan penjual beras habis terjual dan memudahkan pembeli untuk menyediakan bahan baku untuk kegiatan usahanya dan (2) digitalisasi pemasaran dengan memanfaatkan fitur marketplace yang semakin ramai digunakan oleh pengguna media sosial sehingga dapat menghemat biaya angkut penjualan dan menghemat biaya sewa tempat. Hasil pengujian factor internal dan eksternal sebagai berikut a. Total skor untuk faktor (S) sebesar : 1,471 b. Total skor untuk faktor (W) sebesar : 1,201 c. Total skor untuk faktor (O) sebesar : 1,008 d. Total skor untuk faktor (T) sebesar : 1,039 Titik Koordinat X,Y (0,270 . -0,031)
  • 21. 05 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dipasar telaga kecamatan telaga dapat ditarik kesimpulan. 1. Strategi pemasaran beras dipasar Telaga dilakukan dengan cara mempengaruhi pembeli melalui kontak langsung dengan pembeli ketika ada yang membeli.(direct transaction) 2. Strategi-strategi pemasaran yang digunakan diantaranya: 1. strategi produk, yaitu produk yang langsung didapatkan dari petani dengan melihat aspek kualitas yang baik, 2. strategi harga yaitu dimana para pedang memberikan harga yang sewajarnya dan dapat disepakati oleh pembeli. 3. Strategi pelayanan yaitu strategi dimana para pedagang berusaha memberikan dan menunjukan kesopanan dan keramahtamahan kepada pembeli.