Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang strategi pemasaran komoditas beras di pasar Telaga Kabupaten Gorontalo dengan menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pemasaran beras di pasar tersebut melalui analisis SWOT dan menentukan strategi pemasaran yang tepat.
Mata kuliah Manajemen Strategi merupakan salah satu mata kuliah wajib yang berada di semester 4. Pada praktikum ini kami menganalisis bagaimana strategi yang diterapkan pada traditional market yang berada di sekitar wilayah karasidenan Surakarta
Rahmi Yuniarti, ARIF RAHMAN & Mochamad Choiri, (2013), Strategi Pemasaran Pada UKM Keripik Tempe Sanan, Jurnal Teknik Industri Vol 14 No 2, Malang, pp. 173-183
Mata kuliah Manajemen Strategi merupakan salah satu mata kuliah wajib yang berada di semester 4. Pada praktikum ini kami menganalisis bagaimana strategi yang diterapkan pada traditional market yang berada di sekitar wilayah karasidenan Surakarta
Rahmi Yuniarti, ARIF RAHMAN & Mochamad Choiri, (2013), Strategi Pemasaran Pada UKM Keripik Tempe Sanan, Jurnal Teknik Industri Vol 14 No 2, Malang, pp. 173-183
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
101.pptx
1. 03
METODOLOGI
05
KESIMPULAN
04 HASILPEMBAHASAN
STRATEGI PEMASARAN KOMODITAS BERAS
DI PASAR TELAGA KABUPATEN GORONTALO
02 TINPUSTAKA
01
PENDAHULUAN
Dosen Pembimbing I : Prof. Dr. Amir Halid, SE, M.Si
Dosen Pembimbing II : Yuriko Boekoesoe, S.P, M.Si
SUGIYATNO HUMOLUNGO
614416038
2. 01
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
1. Bagaimana eksisting pasar telaga Di Kecamatan
Telaga Kabupaten Gorontalo?
2. Faktor eksternal dan faktor internal apa saja dalam
pemasaran Komoditas Beras Di Kecamatan Telaga
Kabupaten Gorontalo?
1. Mengidentifikasi eksisting pasar telaga Di
Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo,
2. Mengidentifikasi alternative solusi faktor
eksternal dan internal dalam pemasaran
Komoditas Beras Di Kecamatan Telaga
Kabupaten Gorontalo
Tujuan Penelitian
1. Sebagai bahan referensi untuk pengembangan studi pemasaran
komoditas beras terutama dalam pelaksanaan penelitian-
penelitian lanjutan yang terkait
2. Sebagai acuan kepada para pedagang dalam mengembangkan
usahanya agar bisa meningkatkan kualitas dan daya jual
komoditas beras.
3. Bagi Dinas Pertanian dan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan
Telaga Kabupaten Gorontalo, dapat menjadi masukan sebagai
dasar dalam mewujudkan program-program yang akan
dilaksanakan terkait dengan pemasaran komoditas beras.
Manfaat Penelitian
3. 02 TINJAUANPUSTAKA
Komoditas Beras
Beras merupakan komoditi besar dalam
sub disektor pertanian. Masyarakat
Indonesia mengonsumsi beras sebagai
makanan pokoknya. Indonesia tercatat
dengan jumlah penduduk yang
mengonsumsi beras terbesar.
Jenis beras yang ditanak menjadi nasi untuk di
konsumsi secara rutin.
Beras Putih
Mengandung gen memproduksi
antosianin yang merupakan sumber
warna merah atau ungu.
Beras Merah
jenis beras yang tidak dikonsumsi secara
rutin, beras ketan bisa dijadikan bahan
pembuat kue.
Beras ketan
4. 02 TINJAUANPUSTAKA
Menurut (Danang Sunyoto, 2013:34) mengelompokkan delapan konsep inti pemasaran sebagai
berikut :
1. Kebutuhan
2. Keinginan
3. Permintaan
4. Produk
5. Nilai, Biaya, dan Kepuasan
6. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
7. Pasar
8. Pemasaran dan pemasar
Konsep Pemasaran
5. 02 TINJAUANPUSTAKA
Pedagang
Beroprasi dalam rantai distribusi antara produsen dan Pedagang
eceran.
Pedagang Grosir
Disebut juga pengecer menjual produk komuditas langsung
kepada konsumen.
Pedagang Eceran
Adalah Pedagang yang menempati bangunan kios di pasar
Pedagang Kios
Adalah pedagang yang menempati tempat selain kios, yaitu dalam
los, luar los, dasaran dan palyon
Pedagang Non Kios
Pedagang Eceran
Pedagang Grosir
Pedagang Kios Pedagang Non
Kios
Menurut Nurlailah dan Hentiani pedagang
dibedakan menjadi Terbagi menjadi
bberapa kategori, Yaitu :
6. 02 TINJAUANPUSTAKA
Menurut Agustinus
(2015:48)
Faktor Eksternal Faktor Internal
1) Tren bisnis
2) Budaya masyarakat
3) Sosial politik dan ideologi
4) Kondisi perekonomian suatu negara
5) Peraturan dan kebijakan pemerintah
6) Perkembangan teknologi
7) Dan lain-lain
1) Sumber daya keuangan yang memadai
2) Sumber daya manusia yang kompeten
3) Properti teknologi terkini
4) Kepercayaan masyarakat terhadap
perusahaan
5) Kemampuan pemasaran yang baik
6) Kemampuan distribusi yang baik
7) Dan lain-lain
8. 02 TINJAUANPUSTAKA
Kerangka Pikir
PEMASARAN BERAS
Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Analisis SWOT
Strategi pemasaran Beras
Berdasarkan gambar disamping
dimana kegiatan pedagang dalam
pemasaran Komoditas Berasterdapat dua
faktor yaitu faktor internal yang terdiri dari
kekuatan dan kelemahan dan faktor
eksternal yang terdiri dari peluang dan
ancaman. Setelah diketahui apa saja
faktor-faktor internal dan eksternal yang
ada di pemasaran Komoditas Berassetelah
itu melakukan pemberian bobot dan rating,
mencari posisi pada diagram analisis SWOT,
dan matriks SWOT, kemudian ditentukan
strategi untuk pemasaran Komoditas Beras
guna untuk menetapkan strategi
pemasaran Komoditas Beras.
9. 03
METODOLOGI
Bulan Desember Sampai Dengan
Bulan Februari 2021.
Pasar Telaga
Kecamatan Telaga
• Populasi : 15 Pedagang
• Teknik Sampling : Sampling Jenuh
• Sampel :
Pedagang Pengecer : 10 Petani
Pedagang Pengepul : 5 Petani
Teknik Analisis Data
1. Analisis eksisting digunakan untuk
menguraikan dan mendeskripsikan
keberadaan pasar telaga di kecamatan telaga
kab. Gorontalo.
2. Analisis eksisting digunakan untuk
menguraikan dan mendeskripsikan
keberadaan pasar telaga di kecamatan telaga
kab. Gorontalo.
10. 03
METODOLOGI
Definisi Operasional Variabel
1. Pedagang komoditas beras adalah seseorang yang menjual komoditas beras
2. Pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan dan menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial.
3. Kekuatan adalah menggambarkan hal yang dimiliki penjual yang dapat memberikan
keunggulan bagi usaha itu sendiri.
4. Kelemahan adalah menggambarkan hal yang dimiliki penjual namun dimiliki oleh penjual
lain, keterbatasan dan kekurangan dalam keterampilan. Sumberdaya, keuangan,
keterampilan pemasaran, dan citra produk dapat merupakan sumber kelemahan.
5. Peluang merupakan faktor yang berasal dari suatu lingkungan dan akan menguntungkan
bagi penjual jika memanfaatkannya.
6. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi penjual dan situasi penting yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan penjualan, meningkatkan kekuatan tawar menawar
pembeli dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan penjual. Ancaman pemasaran
komoditas beras di pasar sangat berpengaruh dalam usaha bisnis penjual, bahkan bisa
membuat penjual bangkrut dan tidak bisa berbisnis lagi.
7. Strategi adalah rencana tindakan yang luas yang harus dilaksanakan sehingga bermanfaat
untuk mencapai tujuan tertentu.
8. Bauran pemasaran merupakan penentu meningkatnya penguasaaan pasar dalam suatu
lingkup pemasaran dan dapat digunakan produsen untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen.
9. Faktor eksternal merupakan faktor yang biasanya muncul dari luar dan menghambat proses
strategi pemasaran.
10.Faktor internal merupakan faktor yang biasanya muncul dari luar yang mungkin muncul
sebagai akibat dari kesalahan manajemen internal. Misalnya dilihat dari segi modal dan
tempat.
11. 04 HASILPEMBAHASAN
Pasar Telaga
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Pasar Telaga berada dikompleks gelora 23 januari, telaga
kecamatan telaga provinsi gorontalo. Pasar ini juga memiliki
keuntungan karena terletak pada jalur transportasi kota dan
dapat dicapai dengan segala macam kendaraan roda dua mau
pun roda empat. Dan keuntungan lainnya pasar ini memiliki
jadwal dihari minggu dimana banyak masyarakat yang
meluangkan hari liburnya untuk mengeksplor pasar telaga.
STRATEGI
PEMASARAN
Pasar telaga itu sendiri masih merupakan
pasar tradisional itu dilahat dari produk
produk yang ada dijual dengan harga
rakyat. Sehingga harga produk masih
terbilang murah bagi masyarakat telaga
dan sekitarnya.
12. 04 HASILPEMBAHASAN
Umur penjual
beras di Pasar
Telaga Kabupaten
Gorontalo
berdasarkan
umur disajikan
dalam Tabel.
Umur
KLIK
Adapun Lama
berusaha penjual
beras di Pasar
Telaga Kabupaten
Gorontalo
berdasarkan
umur disajikan
dalam Tabel.
Pendidikan
penjual beras di
Pasar Telaga
Kabupaten
Gorontalo
berdasarkan
umur disajikan
dalam Tabel.
Lama Berusaha
Pendidikan
Identitas Responden
KLIK KLIK
13. 04 HASILPEMBAHASAN
Umur
No Umur Frekuensi
Persentase
(%)
Kumulatif (%)
1 21-30 Tahun 3 20.00% 20.00%
2 31-40 Tahun 5 33.33% 53.33%
3 41-50 Tahun 5 33.33% 86.67%
4 51-60 Tahun 2 13.33% 100.00%
Total 15 100.00%
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 5 kategori umur dari
penjual beras, umur yang dominan yakni penjual beras yang berumur 31-40 dan
41-50 tahun sebanyak 5 orang atau sebesar 33,33%. Kemudian frekuensi
berdasarkan umur yang terendah yakni pada umur 51-60 tahun sebanyak 2
orang atau sebesar 13,33%. Sehingga dengan demikian, berdasarkan umur maka
penjual beras yang menjadi responden didominasi yang berada pada umur
produktif. Umur berpengaruh terhadap bagaimana perilaku seorang individu.
14. 04 HASILPEMBAHASAN
Pendidikan
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 3 kategori pendidikan
dari penjual beras, dimana yang berpendidikan SD/sederajat sebanyak 9 orang
atau sebesar 60,00%. Penjual beras yang berpendidikan SMP/sederajat dan
SMA/sederajat serta sarjana sebanyak masing-masing 2 orang atau sebesar
13,33%. Pendidikan sangat memberikan dampak keterampilan seseorang
sehingga makin tinggi pendidikan akan menunjang aktivitas pertanian dari petani
padi.
No Pendidikan Frekuensi
Persentase
(%)
Kumulatif (%)
1 SD/Sederajat 9 60.00% 60.00%
2 SMP/Sederajat 2 13.33% 73.33%
3 SMA/Sederajat 2 13.33% 86.67%
4 PT 2 13.33% 100.00%
Total 15 100.00%
15. 04 HASILPEMBAHASAN
Lama Berusaha
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa lama berusaha (berjualan beras)
yang paling dominan yakni pada rentang 6-10 tahun yakni sebanyak 6 orang atau
sebesar 40,00% kemudian frekuensi terendah yakni pada rentang 11-15 tahun
dan > 15 tahun dengan frekuensi sebanyak 2 orang atau sebesar 13,33% dari
keseluruhan penjual beras. Semakin lama seseorang menggeluti usahanya maka
akan semakin terampil orang tersebut dalam memaksimalkan keuntungannya.
No Pendidikan Frekuensi Persentase (%) Kumulatif (%)
1 1-5 Tahun 5 33.33% 33.33%
2 6-10 Tahun 6 40.00% 73.33%
3 11-15 Tahun 2 13.33% 86.67%
4 >15 Tahun 2 13.33% 100.00%
Total 15 100.00%
17. 04 HASILPEMBAHASAN
Faktor Eksternal Tabel menunjukkan bahwa nilai faktor peluang yang
dimiliki oleh Strategi pemasaran komoditas beras di
Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo yakni 1,008 serta
faktor ancaman yang sebesar 1,039. Sehingga jika
dibandingkan maka faktor ancaman jauh lebih besar
dibandingkan dengan skor dari peluang. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya ancaman dalam strategi
pemasaran komoditas beras di Pasar Telaga
Kabupaten Gorontalo dimana ancaman ini didominasi
oleh makin melonjaknya biaya transportasi untuk
pemasaran secara klasik dari pasar ke pasar yang
selama ini dilakukan oleh penjual.
No Uraian
Poin
Aktual
Bobot Rating Skor
1
Beras cepat laku di awal
bulan
4.27 0.165 1.000 0.165
2
Pemerintah
mengembangkan kualitas
beras
4.40 0.170 3.000 0.509
3
Pasar banyak
pengunjungnya
4.33 0.167 2.000 0.334
Jumlah Opportunities 0.501 1.008
1
Beras cepat rusak dan
lainnya
4.00 0.154 2.000 0.308
2
Adanya banyak gerai
Alfamart dan Indomart
3.93 0.152 1.000 0.152
3 Biaya transportasi 5.00 0.193 3.000 0.578
Jumlah Threats 0.499 1.039
Jumlah EFAS 25.93 1.000
Skor EFAS -0.031
18. 04 HASILPEMBAHASAN
Faktor Internal
Berdasarkan Tabel berikut dapat dilihat bahwa untuk
faktor internal diperoleh skor kekuatan sebesar
1,471 sementara untuk skor kelemahan sebesar
1,201. Sehingga nilai-nilai tersebut dapat diketahui
selisih dari faktor internal dan eksternal yakni
negatif sebesar 0,270 dimana kekuatan lebih besar
nilai skornya dibandingkan dengan kelemahan yang
berarti bahwa petani penjual beras di Pasar Telaga
Kabupaten Gorontalo memiliki berbagai bauran
pemasaran yang mampu untuk mencapai hasil ideal
dalam strategi pemasaran komoditas beras di Pasar
Telaga Kabupaten Gorontalo. Kekuatan atau aspek
internal yang terbaik didominasi adanya inisiatif dari
penjual untuk memberikan kebijakan pembelian
dengan cash tunda bagi para pembeli yang belum
cukup uangnya untuk membeli 1 karung beras
secara tunai.
No Uraian Poin Aktual Bobot Rating Skor
1 Beras yang berkualitas baik 4.13 0.115 1.000 0.115
2 Harga yang relatif bersaing 4.20 0.117 4.000 0.469
3 Potongan harga 4.27 0.119 3.000 0.358
4
Kebijakan Cash Tunda bagi
konsumen
4.73 0.132 4.000 0.529
Jumlah Strengths 0.484 1.471
1 Biaya sewa tempat 4.87 0.136 3.000 0.408
2 Persaingan yang sangat ketat 4.93 0.138 3.000 0.413
3
Tidak adanya layanan angkut
hingga ke kendaraan
3.73 0.104 1.000 0.104
4
Belum memahami android
untuk promosi
4.93 0.138 2.000 0.276
Jumlah Weaknesses 0.516 1.201
Jumlah IFAS 35.80 1.000
Skor IFAS 0.270
19. 04 HASILPEMBAHASAN
HASILANALISIS SWOT
Berdasarkan Tabel tersebut menunjukkan 4 (empat)
sel strategi alternatif yang dapat dijalankan oleh
strategi pemasaran komoditas beras di Pasar Telaga
Kabupaten Gorontalo yaitu strategi S-O (Strength-
Opportunities), strategi W-O (Weaknesses-
Opportunitties), strategi S-T (Strength-Threatsh), dan
strategi W-T (Weaknesses-Threatsh). Namun untuk
penjualan beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo
lebih idealnya menggunakan strategi S-T (Strength-
Threatsh) karena adanya keadaan dimana besarnya
ancaman yang dapat direduksi dengan besarnya
kekuatan dalam strategi pemasaran komoditas beras
di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo.
INTERNAL
EKSTERNAL
Kekuatan(Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Beras yang berkualitas baik Biaya sewa tempat
Harga yang relatif bersaing Persaingan yang sangat ketat
Potongan harga
Tidak adanya layanan angkut
hingga ke kendaraan
Kebijakan Cash Tunda bagi
konsumen
Belum memahami android
untuk promosi
Peluang
(Opportunities)
SO WO
Beras cepat laku di
awal bulan
1. Perlu adanya peran
pemerintah dalam
manajemen ketersdiaan
beras
2. Mengoptimalkan
permintaan beras sesuai
degan jenis beras disukai
1. Peran pemerintah dalam
pengembangan kapasitas
penjual
2. Penjual terus belajar
dalam penjualan yang
relatif menguntungkan
Pemerintah
mengembangkan
kualitas beras
Pasar banyak
pengunjungnya
Ancaman (Threats) ST WT
Beras cepat rusak
dan lainnya
1. Mengoptimalkan kerja
sama dengan warung
makan dan sistem
pembayaran tunai
bertahap
2. Mengoptimalkan
digitalisasi pemasaran
1. Perlu adanya stabilitas
dalam pemanfaatan
seluruh beras lokal untuk
dijual di Kabupaten
Gorontalo
2. Mulai beralih pada beras
yang disukai konsumen
Adanya banyak
gerai Alfamart dan
Indomart
Biaya transportasi
20. 04 HASILPEMBAHASAN
DIAGRAM ANALISIS SWOT
Gambar menunjukkan bahwa posisi strategi pemasaran
komoditas beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo
berada pada kuadran dua yakni strategi Diversifikasi.
Strategi ini menekankan bahwa upaya pemasaran komoditas
beras di Pasar Telaga Kabupaten Gorontalo dapat difokuskan
dengan memanfaatkan berbagai kekuatan dan potensi
kekuatan untuk mereduksi berbagai ancaman dalam
penjualan beras yang lebih baik. Strategi ini dapat dilakukan
dengan dua upaya utama yakni (1) pemasar beras bekerja
sama dengan pengusaha warung makan dengan jalan
pemasaran berbasis pembayaran tunai bertahap sehingga
memudahkan penjual beras habis terjual dan memudahkan
pembeli untuk menyediakan bahan baku untuk kegiatan
usahanya dan (2) digitalisasi pemasaran dengan
memanfaatkan fitur marketplace yang semakin ramai
digunakan oleh pengguna media sosial sehingga dapat
menghemat biaya angkut penjualan dan menghemat biaya
sewa tempat.
Hasil pengujian factor internal dan eksternal sebagai
berikut
a. Total skor untuk faktor (S) sebesar : 1,471
b. Total skor untuk faktor (W) sebesar : 1,201
c. Total skor untuk faktor (O) sebesar : 1,008
d. Total skor untuk faktor (T) sebesar : 1,039
Titik Koordinat X,Y (0,270 . -0,031)
21. 05
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dipasar telaga kecamatan telaga
dapat ditarik kesimpulan.
1. Strategi pemasaran beras dipasar Telaga dilakukan dengan cara mempengaruhi
pembeli melalui kontak langsung dengan pembeli ketika ada yang membeli.(direct
transaction)
2. Strategi-strategi pemasaran yang digunakan diantaranya: 1. strategi produk, yaitu
produk yang langsung didapatkan dari petani dengan melihat aspek kualitas yang
baik, 2. strategi harga yaitu dimana para pedang memberikan harga yang sewajarnya
dan dapat disepakati oleh pembeli. 3. Strategi pelayanan yaitu strategi dimana para
pedagang berusaha memberikan dan menunjukan kesopanan dan keramahtamahan
kepada pembeli.